Professional Documents
Culture Documents
atau tidak – telah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kecenderungan
media massa pun, kebobrokan kaum pemuda dapat dilihat dari meningkatnya
mengalami degradasi moral. Padahal sebagai aset sebuah bangsa dan calon
pemimpin masa depan, pemuda harus dapat memberikan contoh teladan yang baik
bagi masyarakat.
kesenangan tanpa memikirkan efek masa depan. Bagi mereka pemuja hedonisme,
problema sosial yang ada di sekitar mereka. Kemudian perilaku narsisisme yang
1
mazhab narsisisme dijadikan ruang untuk mengekspresikan diri mereka ke publik.
mereka.
Mahasiswa melalui tridharma perguruan tinggi juga harus memahami lebih jauh
tujuan intelektual mereka. Dengan terus belajar dan mengintrospeksi diri dalam
intelektual yang memikirkan dan bekerja bagi masyarakat untuk perubahan dan
kemajuan ke depan.
Astuti, 1989), membedakan tiga kategori intelektual dan pencerahan, yaitu orang
tercerahkan, dan orang yang tercerahkan dan intelektual. Apa yang diungkapkan
oleh Ali Syari’ati sangat relevan dengan kondisi gerakan pemuda yang terjadi di
Aceh saat ini. Yang tercerahkan adalah orang yang sadar akan “keadaan
2
masyarakat, tetapi kalangan ini bukan berasal dari kampus dan tidak pernah
pemuda intelektual seperti ini hanya duduk di belakang meja dengan melahirkan
teori-teori saja tanpa aksi. Mereka tidak memiliki kepekaan sosial, bahkan kerap
tugas seorang pemuda Islam yang merupakan gagasan Ali Syari’ati, yaitu
dia memikul amanah demi masa depan umat manusia yang lebih baik. Dia harus
menyadari tugas ini sebagai tugas pribadi dan apapun bidang studinya dia harus
3
Tugas-tugas intelektual ini dapat diaplikasikan karena krisis multi dimensi
yang dihadapi oleh bangsa saat ini memang sedang membutuhkan kehadiran
pemuda era 1998. Sebagai intelektual progresif, pemuda dapat melakukan banyak
hal untuk menjawab tantangan zaman dan krisis-krisis yang dihadapi oleh bangsa
saat ini.
Menurut penulis, banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang pemuda
saat ini yaitu pertama, belajar. Seorang pemuda (pelajar dan mahasiswa) tidak
boleh melupakan tujuan utamanya dalam hal belajar, baik mempelajari ilmu
agama, sosial, politik, budaya, sains, dan lain-lain. Namun perlu ditegaskan bahwa
mempelajari agama Islam juga tidak boleh ditinggalkan. Agama sebagai sebuah
moral, akhlak, tidak menyekutukan Tuhan, dan akan meningkatkan kualitas ilmu
itu sendiri.
demontrasi yang menyebabkan kerusakan jiwa dan harta. Kepekaan terhadap isu-
isu saat ini memang telah dijawab oleh para mahasiswa di Aceh. Namun tidak
4
Ketiga, meningkatkan akhlak. Akhlak seorang pemuda dapat
pemuda dengan ragam ide, tujuan, maupun visi dapat dipersatukan dalam
diwujudkan dengan dialog antar pemuda yang berbobot untuk merumuskan arah
dijadikan rujukan yang mampu memecahkan masalah, dan menjadi suri teladan.
(Eko Prasetyo, 2007), yang sedang berjuang dari penjajahan zionisme. “Kami,
anak muda, takkan pernah lelah, tujuan kami adalah merdeka atau musnah, kami