Professional Documents
Culture Documents
ORGANIZATION
HUKUM ORGANISASI INTERNASIONAL
Ruang Lingkup OI:
Arti Luas:
> International Governmental
Organization (IGO), atau
International State Organization
(ISO), dan
> Non-Governmental Organization
Organisasi Logemann
- sekumpulan orang
- mempunyai tujuan bersama
- mengadakan kerjasama
- pembagian kerja
- dilakukan di bawah satu pimpinan
Istilah :
- (The Law of) International organization
- (The Law of) International institution
- United Nations Law
- International Constitutions Law
Penggolongan OI
OI Publik
Keanggotaan
OI Privat
OI Universal
Lingkup Keanggt.
Penggo- OI Tertutup
longan OI
OI Antar Pemth
Status Orgs.
OI Supranasional
OI Fungsional
Lingkup Fungsi
OI Politik
OI Regional H Miller & LeRoy Bennet:
Multipurpose Organizations
Alliance-Type Organizations
Functional Organizations
United Nations Regional
The Law of International organization
menyangkut aspek hukum, filosofis, administrasi,
dan konstitusional dan prosedural dari OI
Spt. - Latar belakang dan tujuan pembentukan OI,
- keberadaan sekretariat, l
- royalitas pegawai,
- anggaran,
- sidang-2,
- keanggotaan,
- wewenang dan pembatasan dari organ-2 OI,
- Hak dan kewajiban organisasi,
- hak dan kewajiban negara anggota,
- penerapan dan penafsiran keputusan/hukum
Perjanjian Internasional
Dalam arti luas. Dalam arti sempit dg berbagai sebutan.
Sebagai instrumen dasar
Sebagai Konstitusi dasar
= yg memuat berbagai persoalan
Spt.: - Dasar bekerjanya
- Status Hukum
- Keanggotaan
- Hak dan Kewajiban anggota dan OI
- Kelembagaan dalam OI
- Aktifitas/kegiatan OI
Lois B Sohn = sbg. Basic legal characteristic dlm OI
Konstitusi OI tsb adalah Piagam PBB Hk PBB
Hukum OI
Sumber Hukum OI:
c. Sumber Hukum OI
1. Kenyataan historis tertentu, kebiasaan yang sudah lama
dilakukan, persetujuan atau perjanjian resmi
ex : Konferensi Dumbarton Oaks 1944
2. Instrumen Pokok yang dimiliki oleh OI dan memerlukan
ratifikasi dari semua anggotanya
ex : Piagam PBB, Covenant LBB, Pact Warsawa, Treaty
NATO, Statute OPEC, Deklarasi ASEAN
3. Ketentuan2 lainnya mengenai peraturan tata cara OI
beserta badan2 yang berada dibawah naungannya, cara
kerja, mekanisme pada OI tersebut.
ex : Rules of procedure of the General Assembly,
Rules of Prosedure ECOSOC, Staff Regulations
4. Hasil2 yang ditetapkan atau diputuskan oleh OI yang
wajib/harus dilaksanakan oleh para anggotanya dan
badan2 dibawah naungannya
ex : resolusi, keputusan, deklarasi, rekomendasi
STATUS HUKUM OI
Arti penting:
- penentuan sbg subyek hukum
- Maryan Green: mrpk sine qua non utk dpt
melaksanakan fungsi (hukum) dan tujuannya.
Pengertian subyek hukum ?
Personalitas hukum:
- tdk ada rumusan yg tegas
- tergantung pd OI ybst
Personalitas hukum LBB:
- piagam tdk atur
- Modus Vivendi dr Swiss 1921 dan 1926
• Personalitas hukum PBB:
- Konfreansi San Fransisco 1945 tdk atur
sec khusus
- Tersirat dalam ps.104 dan ps.105 Piagam
PBB:
- ps.104, 105: (personalitas hk, kekebalan
badan, keistimewaan, pejabat sipil int’l, wakil-2
negara anggota
- Konv. PBB 1946:
Ps.1 ay.1: kapasitas hk dlm hal membuat
kontrak, memperoleh/menghapus hak milik,
berperkara
Heaquater agreement:
1. PBB – AS ttg Markas Besar PBB
2. Pemerintah Belanda – ICJ di Deen
Haag
3. PBB – Switzerland, 1946
4. PBB – Austria ttg Mabes UNINDO
Status Hukum OI dalam Hk. Int’l
Advisory Opinion MI, 11-1-1949 ttg Reparation for Injuries
Case.
Latar belakang:
- terbunuhnya Mediator (Swedia) PBB di Yerusalem,Israel
- Sekjend. PBB protes, bahwa tindakan tsb. sebagai
tindakan penghinaan thd wewenang PBB
- Sekjend ajukan 3 masalah pd sidang MU:
= apakah neg. punya t.j. pd PBB ?
= apakah PBB bisa peroleh ganti rugi ?
= cara-cara apa yg hrs ditempuh ?
Pandangan beberapa Negara dlm Sidang MU:
Sekjend:
- PBB dianalogikan sbg negara, yg mempunyai hak utk
menuntut ganti rugi thd w.n.nya. PBB sbg kesatuan (entity)
mempunyai hak utk mengajukan kompensasi.
- Sekjend tdk sangsi lg, bhw PBB memiliki kapasitas
hukum utk mengajukan tuntutan di bawah HI thd neg baik
sbg anggota atau bukan
Kelompok I:
- Yunani: hampir yakin bhw PBB tdk mempunyai
kapasitas de lege lata dlm mengambil tindakan utk
mempertahankan pejabat utusannya.
Kelompok I, lanjutan
Syria: krn tdk ada ktt dlm Hk yg memberikan utk itu dan belum
pernah terjadi sebelumnya. Yg ada hanya hukum yg mengakui
personalitas internasional suatu neg, ttp bukan personalitas hukum sec
int’l dari PBB sendiri
Kelompok II:
Inggris: ada peluang mengenai kdd yg tepat bg PBB dan haknya utk
mengajukan tuntutan dlm taraf int’l. Selama kapasitas di bawah
hukum nasional tlh diberikan kepada entity di bawah Piagam, maka
tidak perlu diberikan lagi dalam HI
Belgia: bahwa pd waktu Konf San Fransisco telah diusulkan dlm
piagam ttg personalitas hukum sec int’l (international legal personality).
Bila kemudian tidak terdapat perumusan dlm Piagam, tidak berarti
negara-2 telah menghilangkan maksud itu
Kelompok III:
- AS (Maktos): PBB dpt mengajukan tuntutan int’l
(tuuntutan ganti kerugian) dari neg yang bertanggung jawab,
namunhj hanya sebatas kerugian yg timbul akibat pelanggaran
HI
Hak utk memprakarsai suatu tuntutan atas nama korban
mrpk hak negaranya, PBB tdk dpt mengambil alih.
Kelompok IV:
- Perancis dan Iran: yg penting mengikuti semangat Piagam
bukan secara harafiah, karena entity mempunyai
international legal personality, sebgaiman diatur dlm ps.104,
105, dan ps.1 Con.Privileges and immunities
Disamping itu MU dpt menentukan status int’l bg para
pejabat
Lanjutan Kelompok IV:
- Mesir: Personalitas hukum PBB tlh diberlakukan.
HI tlh berkembang sec perlahan-lahan ke arah
pengakuan thd hak personalitas hukum sec int’l utk
mengajukan tuntutansec bebas oleh neg-2 atas para
korban yg mrpk w.n.nya.
Kelompok V.:
- Uni Soviet: bhw setelah PBBmemberikan
kompensasi kepada wakilnya, mk sekjend stlh
berkonsultasi dg negara yg warganegaranya menjadi
korban, haruslah mengajukan tuntutan kepada
pengadilan dari neg yg bertanggungjawab utk
menutupi kerugian, utk mendapat pembayaran ganti
rugi.
- Pendapat ini didukung oleh Mesir
Permasalahan Hukum yg di mintakan AO:
1. Apabila pd saat seorang utusan PBB menjalankan
tugasnya mengalami luka-luka dalam peristiwa yg
melibatkan pertanggungjawaban neg, apakah PBB sbg
organisasi mempunyai wewenang mengajukan tuntutan
int’l thd pemerth. De jure atau de facto yg bertanggung
jawab, guna memperoleh ganti rugi atas kerugian yg
dialami oleh: a). PBB, b). Si korban atau ahli warisnya ?
Associate/affiliate members:
= anggota dapat berpartisipasi, namun tdk mempunyai
hak suara pada organ utama OI
= termasuk disini partisipasi negara, dibedakan:
- neg anggota
- neg bukan anggota
Partisipasi di Dewan Keamanan
Anggota PBB bukan anggota DK:
Ps.31: dpt berpartisipasi, sekalipun bukan pihak yg berselisih, dg
syarat: 1).punya perhatian/kepentingan,
2). disetujui oleh DK, 3). sbg neg yg mengajukan masalah utk jd
perhatian DK.
Partial members:
= anggota yg hanya ikut berpartisipasi pd
kegiatan-2 ttu
- biasanya diberikan pd negara bukan anggota
Persyaratan Keanggotaan:
LBB, syarat:
- persetujuan dr MU dg 2/3 suara
- sanggup melaksanakan kewajiban int’l
- sanggup menerima peraturan ttg angkatan bersenjata &
persenjataan yg ditetapkan oleh LBB
Pasal 18 ay 1 & 2 :
Setiap anggota MU mempunyai satu suara
Keputusan MU ttg soal-2 penting (penerimaan anggota Baru)
diambil dg suara terbanyak yg berjumlah 2/3 dari anggota
PBB yg hadir dan ikut bersuara
Jadi Persyaratannya
- negara cinta damai
- menerima kewajiban sbgmn ditetapkan dlm piagam
- sanggup dan mampu melaksanakan kewaj dlm piagam
- mendapat rekomendasi dari DK
- ditetapkan dlm sidang MU dg 2/3 suara dari neg yang hadir
dan berhak bersuara
Penafsiran Mahkamah
Permasalahan:
- Apakah keanggotaan dpt efektif bila tlh peroleh
2/3 suara, tanpa rekomendasi positif dari DK ?
atau
- Dptkah MU mengadakan sidang penerimaan
anggota baru tanpa rekomendasi dr DK ?
Keluar dr perjanjian:
Prinsipnya boleh, dan biasanya diatur dlm perj tsb
Tanggapan Sekjend:
- Piagam dan Konf San Fransisco tdk mengatur ttg
penarikan diri
- Memperhatikan/mencatat sikap Indonesia
- diharapkan utk waktu yg akan datang Indonesia
merintis lagi untuk menjadi anggota PBB
Akibat tindakan Indonesia:
19 – 9 – 1966:
Dubes RI mengirim surat pd Sekjend PBB: “ Indonesia
memutuskan utk memulihkan kerjasama dg PBB dimulai
pd SMU XXI”
PD SMU XXI Presiden MU menyatakan:
Untuk PBB:
- Sekjend mrpk Organ utama (Ps.7) dan Badan Politik
(Ps.97)
- Sekjend di bantu oleh Staf Sekretariat, yg semua sbg
International Civil Servent
Termasuk Staf Sekretariat:
Urusan Dewan Keamanan
Urusan Ekonomi
Urusan Sosial
Perwalian dan Daerah yg tdk berpemerintahan
Informasi
Hukum
Keanggotaan ECOSOC: 54
- Afrika : 14
- Asia : 11
- Eropa Timur : 6
- Amerika Latin : 10
- Eropa barat & lain-2 : 13
Hakim Mahkamah Internasional = 15 Hakim
- Afrika :3
- Amerika Latin: 3
- Asia :3
- Eropa Barat : 5
- Eropa Timur : 1
Kesimpulan:
Dengan Equitable Geographic Distribution, terjadi
Rotasi, sbg. Akibat dari jabatan yg terbatas dan
jumlah anggota yg besar.
Bila tidak terjadi “clean state” ?
Diterapkannya pembagian yg proporsional
berimbang menurut jumlah negara anggota dlm
wilayah masing-2
Diperkenankan mengadakan pengelompokan
sendiri
Pengambilan Keputusan
Konsensus
Dpt atas usul anggota atau atas saran Ketua Sidang
Persuaraan (Ps.18 – 20, 27 Piagam):
Prinsip : one nation one vote
Dapat juga : weighted voting
Macam-2 pola Persuaraan:
- Simple Mayority: separuh lebih (1/2 + 1)
Ps. 18 ay 2; rule 85 Rule of Pro GA
- Absolute mayority: dua pertiga suara yg hadir &
berhak
bersuara. Ps. 18 ay 2, rule 83
- Qualified mayority: mayoritas bersyarat
- Affirmative vote : suara mendukung
Ps. 27 ay. 2 dan 3 khusus di DK
Lanjutan Affirmative Vote:
Pasal 27 (2):
= Keputusan-2 DK mengenai hal-2 prosedural ditetapkan
berdasarkan suara setuju dari sembilan anggota DK
Pasal 27 (3):
= Keputusan-2 DK mengenai hal-2 lain (non-prosedural)
ditetapkan dg suara setuju dari sembilan anggota termasuk
suara anggota-2 tetap DK, dg ktt pihak yg berselisih tdk
ikut memberikan suara
--by
by show
show ofof hand
hand or
or by
by standing
standing
-- by
by roll-call
roll-call vote
vote
-- secret
secret bellot
bellot
State Degre
State Degre
Sponsorof
Sponsor ofthe
thedraft
draft
Co-Sponsor(s)
Co-Sponsor (s)
Yes
Yes In-Favor
In-Favor
Togive
To givethe
theexplanation
explanationof ofvote,
vote,before
beforethe
thevote
vote
Togive
To givethe
theexplanation
explanationof ofvote,
vote,after
afterthe
thevote
vote
Abstention
Abstention
Abstention
Abstention Abstention––before
Abstention before
Abstention––after
Abstention after
Rejection
Rejection
Rejection
Rejection Rejection––before
Rejection before
Rejection––after
Rejection after
Absent/Noton
Absent/Not onthetheseat
seat
Non-participation
Non-participation
Kegiatan OI
Kegiatan Secara Umum
Kegiatan Internal
- Deklarasi Kerukunan ASEAN, 24-2-1976
- Deklarasi ZOPFAN, 27-11-1991
- Resolusi-2 MU atau DK
Kegiatan eksternal:
- Membuat Treaty (Ps. 7 (2.c) KW 1969 jo Ps.1 KW 1986
- Hubungan diplomatik (Ps. 1 (7 & 8) KW 1975
- Pengakuan thd Subyek HI
- Konferensi Internasional
- Mengeluarkan paspor
- Mendaftar & publikasi PI
- Registrasi Kapal & Pesawat Udara
Fungsi OI
Fungsi Pembuatan Hukum
= dlm rangka mencapai tujuan dan hadapi tantangan law
making
process (Ps.1 (3), Ps. 11 (1), Ps. 13 (1), Ps. 38 (1))
Sanksi DK:
- Ps. 41 : Ekonomi
- Ps. 42 : Militer
- Ps. 43 : persetujuan khusus ant DK & anggota-2/
kelompok dan diratifikasi
- Ps 46- 47 : - bentuk komite staf militer
- sidang tentukan anggaran biaya
Kewenangan DK:
Ps. 39 :
Permasalahan:
DK tidak berhasil mengambil keputusan dalam
penyelesaian persoalan pemeliharaan perdamaian &
keamanan Int’l. D.k.l.: agenda masih ada di DK,
namun DK tidak berhasil menyelesaikannya.
Pemecahannya:
1. Sidang Khusus MU
2 Sidang Khusus Darurat
Members of
SG (Ps.99) Security Council
5 hr 21hr
Organ of UN
(Ps.11/2
Pending Res
Sidang Khusus MU = 30 hr
Dewan Keamanan
1 Neg di dukung
Mayoritas Neg
Catatan:
- DK ---> Semua neg anggt = 14 hr
- Mayoritas Neg ---> semua neg anggt = 10 hr
Sidang Khusus Darurat MU = 24 jam
Catatan:
- Sekjen ---> Semua neg anggt = 12 jam
- Sekjen ---> 1 neg disetujui mayoritas neg = 12 jam