Professional Documents
Culture Documents
IDEOLOGI TERBUKA
Disusun oleh:
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN
NASIONAL
i
MOTTO
Rina Wibowo: “Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka, namun terkadang kita melihat
dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat
pintu lain yang telah terbuka.”
Ratna Hastuti : “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia adalah orang yang
beruntung. Barang siapa yang keadaannya hari ini seperti kemarin, dia adalah
orang yang rugi. Dan barang siapa yang keadannya hari ini lebih buruk dari
pada hari kemarin , dia adalah orang yang binasa.”
Nuril Hidayati: “Bahaya besar dalam hidup adalah jika kita terlalu berhati-hati, tak berani
ambil keputusan.”
Dwi Maya Fitriawati : “Saya tidak takut pada kegagalan, yang saya takuti adalah
keberhasilan melakukan sesuatu yang tak berguna.”
Fransiska Dwi : ” Ilmu tanpa agama adalah buta.”
Surya Wahyuning Tyas : “ Never put off till tomorrow what you can do today. ”
Wulan : “ Practice makes perfect. ”
Lisa : “ Time is money. ”
ii
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Pelaksanaan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka” ini telah
disahkan pada : 11 November 2010 oleh ;
Pembimbing
Dra. Kristiwi
NIP. ......................
Mengetahui Mengetahui
Kepala SMAN 1 Mojosari Wali Kelas XII IPA 1
iii
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dan atas segala rahmat-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
“Pelaksanaan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka” Karya tulis ilmiah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas akhir semester ganjil mata pelajaran PKN. Karya tulis ilmiah ini
menjelaskan tentang Pelaksanaan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.
Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ilmiah ini penyusun mendapat bantuan
dari berbagai pihak. oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan karya tulis ilmiah ini, diantaranya kepada:
1. Drs. Wahyudi, MM, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Mojosari,
2. Dra. Kristiwi, selaku guru mata pelajaran PKN sekaligus sebagai guru pembimbing
dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini,
3. Orang tua penyusun yang selalu memotivasi penyusun dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini,
4. Serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penyusun terima demi
penyempurnaan karya tulis ilmiah ini di masa yang akan datang.
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat, khususnya bagi penyusun dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penyusun
iv
Daftar Isi
Halaman Judul .................................................................................................................... i
Halaman Motto ................................................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .......................................................................................................... iii
Kata Pengantar .................................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
1.4 Batasan Masalah .............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................. 4
Bab III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Apa arti ideologi terbuka ? ............................................................................... 10
3.2 Apa faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila ? .................................. 11
3.3 Apa batas-batas keterbukaan ideologi pancasila ? ............................................ 11
Bab IV PENUTUP
4. 1 Simpulan .......................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 13
v
BAB I
PENDAHULUAN
Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asala mula
yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengrtian asal mula
tersebut adalah sebagai berikut :
vi
• Asal mula tidak langsung
Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut:
Unsur - unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan
menjadi dasar filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu nilai keuhanan, niali
kemanusiaan, nilai persatuan, niali kerakyatan, niali keadilan telah ada
dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum
membentuk Negara.
Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia sebelum membentuk Negara, yang berupa nilai-nilai adapt
istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi
pedoman dalam memecahkan problema kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak langsung
Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain
bangsa Indonesia sebagai “Kausa materialis” atau sebagai asal mula tidak
langsung nilai-nilai Pancasila.
Berdasarkan uraian di atas ,dapat membeikan gambaran pada kita bahwa pancasila
itu pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang jauh
sebelum bangsa Indonesia membentuk Negara.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui arti ideologi terbuka
1.3.2 Mengetahui faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila
1.3.3 Mengetahui batas-batas keterbukaan ideologi pancasila
vii
1.4 Batasan Masalah
1.4.1 Arti ideologi terbuka
1.4.2 Faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila
1.4.3 Batas-batas keterbukaan ideologi pancasila
viii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Destutt De Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang
ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran
politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Definisi Ideologi
Mabda’ secara etimologis adalah mashdar mimi dari kata bada’ayabdau bad’an
wa mabda’an yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran mendasar
yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang )[dalam Al-Mausu’ah al-
Falsafiyah, entry al-Mabda’]. Al-Mabda’(ideologi) : pemikiran mendasar (fikrah
raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-
mabda’ adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan [lihat catatan tepi kitab
Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
ix
• Wikipedia Indonesia : Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah
'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-
aturan dalam kehidupan.
• Destertt de Tracy : Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2
april 2004
• Descartes : Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004
• Machiavelli : Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh
penguasa. 1 agustus 2006
• Thomas H : Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah
agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004
• Francis Bacon : Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep
hidup. 5 januari 2007
• Karl Marx : Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005
• Napoleon : Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22
desember 2003
• Muhammad Ismail : Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna
Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun
(disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini
merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau
kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal
penciptaannya dan kehidupan setelahnya? 24 april 2007.
• Dr. Hafidh Shaleh : Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide
berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas
seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai
metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut,
metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia. 12
november 2008.
x
sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang
menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian
yaitu, fikrah dan thariqah. 17 juli 2005
Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada tiga
ideologi (mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan Islam.
Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau beberapa
negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu
negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun
demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan akal
manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).
xi
Ideologi politik
Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan
prinsip yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekereja, dan
menawarkan ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya
mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana
seharusnya dilaksanakan.
Ada juga yang memakai agama sebagai ideologi politik. Hal ini
disebabkan agama tersebut mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang
kehidupan. Islam, contohnya adalah agama yang holistik.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
xii
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Sejarah Perumusan
xiii
• Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18
Agustus 1945
• Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat
- tanggal 27 Desember 1949
• Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara -
tanggal 15 Agustus 1950
• Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan
Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
xiv
BAB III
PEMBAHASAN
xv
Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh
semua masyarakat yang memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda.
xvi
• Mencegah berkembangnya paham liberal.
• Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan
masyarakat.
• Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai
ideologi terbuka karena Indonesia masih ingin terus berinteraksi dengan bangsa –
bangsa lain di dunia, akan tetapi tidak menghilangkan nilai – nilai luhur bangsa
Indonesia sendiri.
xvii
Daftar Pustaka
http://mjieschool.multiply.com/journal/item/20
http://tugasgw.wordpress.com/2009/07/11/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka/
http://www.scribd.com/doc/34624889/Kelas-XII-KD-I-Pancasila-Sebagai-Ideologi-Terbuka
http://khazanna032.wordpress.com/2009/07/16/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka/
xviii