You are on page 1of 26

“PERTOLONGAN PERTAMA KEPADA KECELAKAAN”

I. DEFINISI P3K

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan
sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari
dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau
penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh
petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian
pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di
tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan
kematian.

II. TUJUAN P3K

Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut:


a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian
1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban
2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu
3. Mencari dan mengatasi pendarahan
b. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)
1. Mengadakan diagnose
2. Menangani korban dengan prioritas yang logis
3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi.
c. Menunjang penyembuhan
1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
2. Mencegah infeksi
3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat

III. PRINSIP P3K

Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi
kejadian kecelakaan adalah sebagai berikut:
a. Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapakan menjadi penolong bukan pembunuh
atau menjadi korban selanjutnya (ditolong)
b. Gunakan mata dengan jeli, kuatkan hatimu karena anda harus tega melakukan tindakan yang
membuat korban menjerit kesakitan untuk keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan
tepat tanpa menambah kerusakan.
c. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan(lokasi), cara terjadinya kecelakaan, cuaca dll
d. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa
sangat kesakitan dll
e. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan
pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)

M.AST 139– 0 9/L


f. Periksa nadi atau denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar.
Kalau ada perdarahan berat segera hentikan (C = Circulatory management)
g. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
h. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada patah tulang
lakukan pembidaian pada tulang yang patah, Jangan buru-buru memindahkan atau membawa ke
klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
i. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah
sakit terdekat.

IV. PRIORITAS PERTOLONGAN

Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban
yaitu:
a. Henti napas
b. Henti jantung
c. Pendarahan berat
d. Shock
e. Ketidak sadaran
f. Pendarahan ringan
g. Patah tulang atau cedera lain

V. TINDAKAN PERTAMA SAAT MENEMUKAN KORBAN

a. Pastikan ABC korban telah stabil, kalau perlu lakukan RJP


b. Mengadakan diagnosa (mendapatkan informasi tentang keadaan korban) :
1. Riwayat
Yaitu cerita tentang bagaimana insiden itu terjadi, bagaimana cedera atau penyakit yang
didera. Tanyakan kepada korban bila sadar dan atau saksi mata.
2. Petunjuk luar
Semua petunjuk yang mungkin ada pada korban seperti catatan medis korban, obat-obatan
yang dibawa korban.
3. Keluhan
Adalah sesuatu yang dirasakan atau dialami atau dijelaskan oleh korban seperti mual, nyeri
panas, dingin atau lemah. Hal itu harus ditanyakan dan dicocokkan dengan diagnose
lainnya.
4. Gejala
Adalah rincian dari pengamatan yang anda lihat, cium dan raba dalam suatu pemeriksaan
korban (pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki)
c. Melakukan pertolongan dan perawatan terhadap hasil diagnosa diatas sesuai dengan prioritas
pertolongan.

VI. KELUHAN DAN GEJALA PENYAKIT ATAU DERITA

a. Keluhan yang mungkin diungkapkan korban:

M.AST 139– 0 9/L


Misalnya: nyeri, takut, panas, tidak dapat mendengar secara normal, hilang penginderaan,
penginderaan abnormal, haus, mual, perih, mau pingsan, kaku, tidak sadar sebentar, lemah,
gangguan daya ingat, pening, tulang terasa patah.
b. Gejala yang mungkin dilihat (ekspresi):
Misalnya: Cemas dan nyeri, gerakan dada abnormal, berkeringat, luka, pendarahan dari liang
tubuh, bereaksi bila disentuh, bereaksi atas ucapan, lebam, warna kulit abnormal, kejang otot,
bengkak deformitas (kelainan bentuk), benda asing, bekas suntikan, bekas gigitan, bekas
muntahan, dll.
c. Gejala yang didapatkan dari perabaan:
Misalya: lembab, suhu tubuh abnormal, nyeri dan luka lunak bila disentuh, pembengkakan,
deformitas (perubahan bentuk ke yang buruk), ujung-ujung tulang bergeser.
d. Gejala yang mungkin didengar:
Misalnya: napas bising atau sesak, rintihan, suara hisapan, bereaksi bila disentuh, reaksi atas
ucapan.
e. Gejala yang mungkin dicium:
Misalnya: Aseton, alcohol, gas atau uap, asap atau terbakar.

VII. TINDAKAN DAN PERAWATAN LANJUTAN

Tindakan dan perawatan lanjutan ini tergantung kepada penilaian anda terhadap kondisi korban,
anda biasa:
a. Membawa korban ke tempat yang aman dan nyaman untuk beristirahat
b. Menghubungi rumah sakit atau pihak berwewenang
c. Mengatur evakuasi dan transportasi korban ke rumah sakit
d. Menghubungi keluarga korban
e. Mengijinkan korban pulang

VIII. PERTOLONGAN DAN PERAWATAN KORBAN

A. KELAINAN JALAN NAPAS DAN PERNAPASAN

1. Tersendak

Gejala :

a. Kesulitan bicara dan bernapas (biasa henti napas)

b. Kulit biru (sianosis) dan biasanya memegang leher

Tujuan : Mengeluarkan benda yang menyumbat dan memulihkan pernapasan.

Tindakan : Pada orang dewasa

a. Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar

b. Bungkukkan badan dan pukul punggung

c. Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut

M.AST 139– 0 9/L


d. Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya

Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan punggung saja jika tidak berhasil lakukan
RJP.

2. Tenggelam

Tujuan : Mencegah dan mengatasi kekurangan oksigen di dalam darah

Tindakan :

a Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari badan, ini bertujuan untuk
mengurangi resiko menghirup air.

b. Baringkan korban pada tempat yang hangat (atasi Hipothermia) dan siap-siap untuk RJP

3. Menghirup gas

Tujuan : Memulihkan pernapasan

Tindakan :

a. Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ketempat yang berudara segar

b. Berikan oksigen bila ada

c. Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi, dan tingkat reaksinya setiap 10 menit.

4. Asthma

yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.

Gejala :

a. Sesak napas, ditandai fase ekspirasi yang memanjang

b. Suara mencicit ketika menghirup napas

c. Tegang dan cepat, korban susah diajak bicara, banyak berbisik

d. Kulit membiru (sianosis)

e. Kesadaran menurun (gelisah/meracau)

f. Pada serangan berat usaha untuk bernapas dapat menyebabkan kelelahan hebat

g. Otot bantu napas di leher terlihat menonjol

M.AST 139– 0 9/L


Tujuan : Melegakan pernapasan

Tindakan :

a. Tenangkan korban

b. Dudukkan pasien bersandar ke depan dengan posisi ½ duduk dan istirahat sambil berpegangan.
Pastikan pasien cukup mendapat udara segar

c. Suruh pasien untuk mengatur napasnya

d. Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

e. Bila pasien mempunyai obat, suruh ia menggunakannya / meminumnya

B. GANGGUAN SIRKULASI
1. Shock

Gejala :

a. Lemah dan pening

b. Mual dan mungkin muntah dan haus

c. Napas cepat dan dangkal

d. Nadi cepat dan tidak teratur

Tujuan :

a. Mengenali tanda-tanda shock

b. Menangani penyebabnya bila jelas

c. Memperbaiki suplai darah ke otak, jantung ydan paru-paru

Tindakan :

a. Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat anda tangani

b. Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus lebih rendah

c. Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau anda menduga ada patah tulang

d. Longgarkan pakaian yang mengikat agar tekanan pada keher, dada, dan punggang berkurang

e. Pasien diselimuti agar tidak kedinginan

f. Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit

M.AST 139– 0 9/L


2. Pingsan

yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak
mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea

Gejala :

a. Perasaan limbung

b. Menguap berlebihan

c. Pandangan berkunang-kunang

d. Telinga berdenging

e. Nafas tidak teratur

f. Muka pucat

g. Biji mata melebar

h. Lemas

i. Keringat dingin

j. Tak respon (beberapa menit)

k. Denyut nadi lambat

Tujuan :

Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamakan korban setelah sadar

Tindakan :

a. Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di tinggikan dan ditopang

b. Baringkan korban dalam posisi terlentang

c. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung

d. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan

e. Beri udara segar

f. Periksa kemungkinan cedera lain

M.AST 139– 0 9/L


g. Selimuti korban

h. Korban diistirahatkan beberapa saat

i. Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan

3. Luka

yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.

Jenis-jenis luka :

a. Luka sayat

b. Laserasi (Luka robek)

c. Abrasi (luka lecet)

d. Kontusi (Memar)

e. Luka tembus

f. Luka tembak

Tindakan :

a. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)

b. Tutup luka dengan kasa steril/plester

c. Balut tekan (jika pendarahannya besar)

d. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:

a. Anda harus memperhatikan dan mengecek apakah ada benda asing pada luka, bila ada:

• Keluarkan tanpa menyinggung luka

• Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)

• Evakuasi korban ke pusat kesehatan

b. Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh
dibuang, jika di buang maka luka akan berdarah lagi.

M.AST 139– 0 9/L


4. Pendarahan

yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja.

Jenis-jenis Pendarahan :

a. Pendarahan arteri

b. Pendarahan vena

c. Pendarahan Kaliper

Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan adalah tekan, tinggikan, tekan pembuluh darah dan
tenangkan korban serta balut bila perlu (5T), kita juga bisa meneteskan betadine pada bagian
yang luka supaya darah terhenti dan tidak terinfeksi

5. Pendarahan Luar Yang Hebat

Tujuan :

a. Mengatasi pendarahan

b. Mengatasi shock

c. Mengurangi resiko infeksi

Tindakan :

a. Pakaian dilepas atau digulung supaya luka terlihat

b. Tekan luka secara langsung dengan jari atau telapak tangan anda, sebaiknya dengan perban
steril atau bantalan kain bersih

c. Anggota tubuh yang luka ditinggikan sampai diatas jantung, ditopang dan dipegangi secara hati-
hati kalau ada patah tulang

d. Baringkan korban agar aliran darah ke daerah luka lebih lambat untuk mencegah infeksi

e. Biarkan bantalan semula pada tempatnya. Tutupi dengan perban steril. Balut dengan ketat tapi
jangan terlalu keras agar tidak menghambat sirkulasi.

f. Bagian yang terluka ditopang seperti pada patah tulang.

6. Pendarahan Dalam

Tujuan : Mengatasi endarahan dan mengatasi shock

M.AST 139– 0 9/L


Tindakan :

a. Korban dibaringkan telentang, kaki ditinggikan dan ditopang

b. korban diselimuti aga5r tidak kedinginan. Periksa dan catat pernapasan, nadi dan reaksinya
setiap 10 menit

c. Catat jenis, jumlah dan sumber darah yang keluar dari ling tubuh. Bila mungkin, kirim
sampelnya ke rumah sakit bersama korban.

7. Mimisan

yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu
dingin/kelelahan/benturan).

Gejala : a. Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri

b. Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah

c. Kadang disertai pusing

Tindakan : a. Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman

b. Tenangkan korban

c. Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung

d. Diminta bernafas lewat mulut

e. Bersihkan hidung luar dari darah

f. Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama

8. Lemah jantung

yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat
kerusakan pada jantung. Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi
karena gangguan pencernaan, stress, dan tegang.

Gejala :

a. Nyeri di dada

b. Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk

c. Kadang sampai tidak merespon terhadap suara

d. Denyut nadi tak teraba/lemah

M.AST 139– 0 9/L


e. Gangguan nafas

f. Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung

g. Kepala terasa ringan

h. Lemas

i. Kulit berubah pucat/kebiruan

j. Keringat berlebihan

Tindakan :

a. Tenangkan korban

b. Istirahatkan

c. Posisi ½ duduk

d. Buka jalan pernafasan dan atur nafas

e. Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan

f. Jangan beri makan/minum terlebih dahulu

g. Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)

9. Luka Bakar

yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api,
air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)

Tujuan :

a. Menghentikan proses terbakar dan meredakan nyeri

b. Melakukan resusitasi bila perlu

c. Menengani cedera yang ikut terjadi

d. Mengurangi resiko infeksi

Tindakan :

a. Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen

b. Perhatikan keadaan umum penderita

M.AST 139– 0 9/L


c. Pasien dibaringkan. Kalau bisa bagian yang luka jangan menyetuh tanah

d. Luka disiram dengan air dingin sebanyak-banyaknya

e. Sementara mendinginkan luka, periksa jalan napas, pernapasan dan nadi. Siap-siap melakukan
resusitasi jika perlu.

f. Lepaskan cincin, arloji, ikat pinggang, sepatu dan pakain yang bekas terbakar secara hati-hati
sebelum luka membengkak. Kalau melekat pada luka, pakaian tidak perlu di lepas.

g. Luka dibalut dengan pembalut luka atau bahan lainya (luka pada wajah tidak perlu ditutup, ttapi
harus terus didinginkan dengan air untuk meredakan nyeri)

h. Untuk mencegah terjadinya infeksi:

Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka

Penderita dikerudungi kain putih

Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll

i. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama

j. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan

k. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak
memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama
perjalanan.

l. Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

C. ANGGUAN KESADARAN

1. Gangguan kesadaran karena terhambat jalan napas dll

Tujuan :

a. Mempertahankan agar jalan napas tetap terbuka

b. Menilai dan mencatat tingkat reaksi

c. Menangani cedera yang menyertai

Tindakan :

a. Buka jalan napas, periksa nadi dan napasnya siap-siap resusitasi

M.AST 139– 0 9/L


b. Atasi pendarahan luar yang berat maupun patah tulang, jangan melangkahi korban yang yang
tidak sadar

c. Cari cedera atau kelainan yang tidak jelas, cium bau pernapasan

d. Baringkan korban dalam posisi pemulihan

2. Histeria

yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara
kejiwaan mencari perhatian.

Gejala :

a. Seolah-olah hilang kesadaran

b. Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah)

c. Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas

Tindakan :

a. Tenangkan korban

b. Pisahkan dari keramaian

c. Letakkan di tempat yang tenang

d. Awasi

D. PENGARUH PANAS DAN DINGIN


1. Hipotermia

Hipotermia merupakan suatu kedaan dimana korban dalam keadaan dingin atau suhu badan
korban meknurun karena lingkungan yang dingin.

Gejala :

a. Menggigil atau gemetar

b. Kulit dingin, pucat dan kering, kulit terasa dingin seperti marmer

c. Apatis, konfusi atau perilaku yang tidak masuk akal, sering menjadi agresif

d. Mengantuk

e. Gangguan kesadaran

f. Pernapasan dangkal, cepat dan nadi lambat

M.AST 139– 0 9/L


g. Pada kasus yang eksterna henti jantung

h. Pandangan terganggu.

i. Reaksi manik mata terhadap rangsangan cahaya lambat

Tujuan : Mencegah agar panas yang hilang tidak bertambah dan menghangatkan badan

Tindakan :

a. Bawa korban ketempat hangat

b. Korban dibaringkan dan diselimuti

c. Jaga jalan nafas tetap lancar

d. Korban yang sadar di beri minuman hangat, sup atau makan yang berenergi tinggi seperti coklat
dll

e. Jaga korban agar tetap sadar

e. Kalu anda ragu akan kondisi korban yang sudah tua atau masih bayi, panggil dokter

d. Jika korban menjadi tidak sadar, periksa nadi dan napasnya, serta melakukan resusitasi jika
perlu

2. Kelelahan akibat kepanasan

Gejala :

a. Sakit kepala, pening dan konfusi

b. Tidak ada nafsu makan dan mual

c. Berkeringat, kulit pucat dan lembap

d. Kejjang pada kaki atau tangan dan perut

e. Denyut nadi cepat kemudian lemah.

Tujuan : Memindahkan korban ke tempat yang sejuk, mengganti kehilangan garam dan cairan

Tindakan :

a. Baringkan korban di tempat sejuk, kaki di tinggikan ydan ditopang

b. Kalau korban sadar, berikan minuman cairan yang memiliki kandungan garam rendah (1 sendok
garam per liter air) sebanyak munugkin.

M.AST 139– 0 9/L


c. kalau korban segera pulih kembali, sarankan agar berobat ke dokter

d. Jika korban menjadi tidak sadar, barinigkan tdalam posisi pemulihan, minta bantuan. Periksa
dan catat nadi dan pernapasan serta tingkat reaksinya setiap 10 menit.

3. Dehidrasi

yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila
cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya
disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan
disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu
berlebihan.

Gejala :

a. Dehidrasi ringan

Defisit cairan 5% dari berat badan

Penderita merasa haus

Denyut nadi lebih dari 90x/menit

b. Dehidrasi sedang

Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan

Denyut Nadi lebih dari 90x/menit

Nadi lemah

Penderita merasa sangat haus

c. Dehidrasi berat

Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan

Hipotensi

Mata cekung

Nadi sangat lemah, sampai tak terasa

Kejang-kejang

Tindakan :

a. Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock

M.AST 139– 0 9/L


b. Mengganti elektrolit yang lemah

c. Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada

d. Memberantas penyebabnya

e. Rutinlah minum jangan tunggu haus

E. CEDERA PADA PATAH TULANG, SENDI DAN OTOT

Jenis cedera :

1. Fraktur

2. Dislokasi

3. Cedera jaringan lunak

4. Tindakan umum pada tulang

Gejala Umum :

1. Kesulitan untuk menggerakkan bagian yang cedera atau tidak bisa di gerakan sama sekali

2. Nyeri paha atau di dekat tempat cedera dan diperberat oleh gerakan. Nyeri yang hebat dan
menyakitkan sering menunjukkan suatu dislokasi, nyeri dan lunak di atas tulang kalau disentuh
merupakan gejala dari fraktur

3. Perubahan bentuk, memar dan bengkak

4. Gejala-gejala shock kalau patah tulang paha, lengkungan iga dan atau panggul

Tujuan :

Mencegah gerakan dari bagian yang sakit, mencegah bengkak dan nyeri dan mencari bantuan
medis

Tindakan Umum:

1. Katakan pada korban supaya tenang. Bagian yang sakit distabilkan dan ditopang dengan tangan
sampai dimobilisasi

2. Agar dapat ditopang dengan baik, bagian yang sakit di satukan dengan bagian tubuh yang sehat.
Jika anda menduga ada dislokasi jangan mencoba mengembalikan tulang-tulang ke dalam
rongga sendi

M.AST 139– 0 9/L


3. Minta bantuan, tangani shock kalau ada. Bila mungkin bagian yang cedera ditinggikan,
diperiksa sirkulasi di bawah balutan tiap 10 menit.

1. Patah Tulang/fraktur

yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian

Gejala :

a. Perubahan bentuk

b. Nyeri bila ditekan dan kaku

c. Bengkak

d. Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah

e. Ada memar (jika tertutup)

f. Terjadi pendarahan (jika terbuka)

Tindakan :

1. Bagian yang sakit di topang dengan tangan

2. Agar dapat ditopang dengan baik, bagian yang sakit di satukan dengan bagian tubuh yang sehat

3. Minta bantuan, tangani shock kalau ada. Bila mungkin bagian yang cedera ditinggikan,
diperiksa sirkulasi di bawah balutan tiap 10 menit.

2. Patah tulang tertutup

Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bisa digerakan/diangkat), Sensasi (respon
nyeri), Sirkulasi (peredaran darah)

Tindakan :

a. Ukur bidai (Jalinan bilah bambu atau rotan untuk kerai) disisi yang sehat

b. Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah

c. Pasang bantalan didaerah patah tulang

d. Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka

e. Ikat bidai

f. Periksa GSS (Gerakan, Sensasi (respon nyeri) dan Sirkulasi (peredaran darah)

M.AST 139– 0 9/L


3. Untuk patah tulang terbuka

Tindakan :

a. Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat

b.Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin

c. Ikat dengan ikatan V

d. Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup

4. Kram

yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.

Gejala :

a. Nyeri pada otot

b. Kadang disertai bengkak

Tindakan :

a. Istirahatkan penderita

b. Posisikan penderita pada posisi yang nyaman

c. Relaksasi

d. Pijatlah penderita pada arah berlawanan dengan kontraksi

5. Memar

yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.

Gejala :

a. Warna kebiruan/merah pada kulit

b. Nyeri jika di tekan

c. Kadang disertai bengkak

Tindakan :

a. Kompres penderita dengan air dingin

b. Balut dan tekanlah pada bagian yang memar

M.AST 139– 0 9/L


c. Tinggikan bagian luka

6. Keseleo

yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.

Gejala :

a. Bengkak

b. Nyeri bila tekan

c. Kebiruan/merah pada derah luka

d. Sendi terkuncingan

e. Ada perubahan bentuk pada sendi

Tindakan :

a. Korban diposisikan nyaman

b. Kompres es/dingin

c. Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan

d. Tinggikan bagian tubuh yang luka

F. CEDERA JARINGAN RINGAN


Tujuan : Mengurangi bengkak dan nyeri, kemudian mencari bantuan medis bila perlu.

Tindakan :

1. Istirahatkan, stabilkan dan topang bagian bagian yang cedera dalam posisi yang nyaman bagi
korban

2. Bila cedera baru saja terjadi, kompres (dinginkan) bagian tersebut dengan es yanig dibungkus
dengan kain untuk mengurangi bengkak dan nyeri.

3. Seputar bagian yang cedera ditekan sedikit dengan gumpalan kapas atau busa yang tebal,
eratkan dengan balutan

4. Bagian yang cedera ditopang dan ditinggikan supaya aliran darah ke tempat itu berkurang dan
untuk mengurangi memar

5. Minta bantuan bila perlu.

G. KERACUNAN MAKANAN ATAU MINUMAN

M.AST 139– 0 9/L


Keracunan yanug dialami oleh penderita akibat makanan atau minuman yang mengandung racun.

Gejala :

1. Mual, muntah

2. Keringat dingin

3. Wajah pucat/kebiruan

4. Pusing

5. Kejang-kejang seluruh badan

6. Kadang-kadang mencret

7. Kalau terlalu berat bisa pingsang

Tindakan :

1. Bawa korban ke tempat yang teduh dan segar

2. Jika korban tidak sehat, pastikan jalan napas selalu terbuka dan amati pernapasan dan
sirkulasinya

3. Cegah c edera lebih lanjut

4. Untuk racun yang tertelan, jangan berusaha agar korban muntah karena bisa membahayakan
korban, ada baik korban di beri susu atau obat norit kalau ada

5. Untuk racun yang terhirup, Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ke tempat yang udaranya
segar

6. Untuk racun yang terserap, sisa-sisa zat kimia yang masih ada pada kulit di bilas dengan air
megalir.

7. Istirahatkan

8. Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik.

Catatan : Apabila anda menginginkan korban muntah, Tindakan yang harus dilakukan
adalah mencampur satu sendok garam dengan air panas Atau dengan sepotong sabun yang
dikocok dengan segelas air panas. Jika racun sudah leluar beri minum segelas susu untuk
melepaskan jaringan-jaringan yang rusak.

M.AST 139– 0 9/L


H. BENDA ASING

Tindakan :

1. Tentukan apakah mungkin atau bijaksana apabila berusahamengeluarkan benda tersebut. Ada
benda yang tidak boleh dan tidak dapat dikeluarkan oleh penolong. Apabila tidak dapat
dikeluarkan mintalah bantuan medis

2. Jika benda tersebut dapat di keluarkan maka yang terpenting adalah tenangkan korban dan
kurangi serta perhatikan resiko pendarahan dan terinfeksi.

I. PUSING/VERTIGO/NYERI KEPALA

yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll.

Gejala :

1. Kepala terasa nyeri/berdenyut

2. Kehilangan keseimbangan tubuh

3. Lemas

Tindakan :

1. Istirahatkan korban

2. Beri minuman hangat

3. beri obat bila perlu

4. Tangani sesuai penyebab

J. MAAG/MUAL

yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.

Gejala :

1. Perut terasa nyeri/mual

2. Berkeringat dingin

3. Lemas

M.AST 139– 0 9/L


Tindakan :

1. Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban

2. Beri minuman hangat (teh/kopi)

3. Jangan beri makan terlalu cepat

K. GIGITAN BINATANG

Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk
mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya.
Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis yaitu yang berbisa (beracun) dan yang tidak berbisa
(tidak beracun). Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar dari pada luka
biasa. Oleh karena itu yang harus kita lakukan untuk menolong korban di gigit binatang adalah:

1. Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik

2. Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut

1. Gigitan Ular

Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita atau korban tergantung pada ketepatan
diagnosa, maka pada keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa.
Sifat bisa atau racun ular terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Hematotoksin (keracunan dalam)

b. Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf)

c. Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban)

Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan,
sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita
adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati. Oleh karena itu kita harus
cepat mengambil bertindak:

a. Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung.

b. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat

c. Cegah penyebaran bisa penderita dari daerah gigitan

M.AST 139– 0 9/L


Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian
aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan
setiap 15 menit selama + 30 detik

• Letakkan daerah gigitan dari tubuh

• Berikan kompres es

Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk
menghilangkan rasa nyeri

d. Perawatan luka

Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas

Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini
dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular
tidak berbahaya bila ditelan selama tidak ada luka di mulut.

e. Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin)

f. Perbaikan sirkulasi darah

• Kopi pahit pekat

• Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv

• Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor

g. Obat-obatan lain

• Ats

• Toksoid tetanus 1 ml

• Antibiotic misalnya: PS 4:1

2. Gigitan Lipan

Ciri-ciri :

a. Ada sepasang luka bekas gigitan

b. Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanya hilang dengan sendirinya setelah
4-5 jam

Tindakan :

M.AST 139– 0 9/L


a. Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat antiseptik

b. Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke paramedic

3. Gigitan Lintah dan Pacet

Ciri-ciri : Pembengkakan, gatal dan kemerah-merahan (lintah)

Tindakan :

a. Lepaskan lintah/pacet dengan bantuan air tembakau/air garam

b. Bila ada tanda-tanda reaksi kepekaan, gosok dengan obat atau salep anti gatal

4. Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya

Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun
beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang
sangat menyakiti.

Catatan:

a. Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku
atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah
mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping

b. Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris.

IX. EVAKUASI KORBAN

Evakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih aman dan nyaman
untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Prinsip dasar dalam melakukan evakuasi
adalah:

1. Dilakukan jika mutlak perlu

2. Menggunakan teknik yang baik dan benar

3. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk
menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian

Dalam melaksanakan proses evakusi korban, ada beberapa cara atau alat bantu yang harus
digunakan, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi seperti medan,

M.AST 139– 0 9/L


kondisi korban, ketersediaan alat dan sebagainya. Apabila tidak memiliki alat bantu untuk
mengangkut korban maka mau-tikak mau kita harus mengangkutnya langsung tanpa alat bantu.
Jika hanya satu orang pengangkut, maka korban harus dipondong apabila korban ringan dan
anak-anak, di gendong apabila korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang,
dipapah apabila korban tanpa luka di bahu atas, di panggul atau digendong atau bahkan juga
bisa dilakukan dengan merayap posisi miring. Dan apabila ada dua orang atau lebih pengangkut
korban , maka korban di pondong dengan posisi tangan lepas dan tangan berpegangan, Model
membawa balok, atau bahkan bisa mengangkut korban dengan model membawa kereta.

Cara yang digunakan untuk mengangkut korban di atas merupakan cara alternatif saja.
Tetapi kalau ada alat bantu seperti: Tandu permanen, Tandu darurat, Kain keras/ponco/jaket
lengan panjang, dan Tali/webbing malah lebih bagus dan tenaga tidak banyak terkuras, beban
terasa ringan.

X. KOTAK P3K

Kotak P3K adalah suatu wadah yang digunakan untuk menyimpan peralatan yang di
gunakan untuk menolong korban. Benda – benda yang wajib disediakan di dalam kotak P3K
adalah sebagai berikut:

1. Perban berbagai ukuran

2. Kapas

3. Kain kasa steril

4. Kantung es

5. Plester selebar 2.5 cm (1 in)

6. Pinset penjepit

7. Termometer

8. Obat – obatan

9. Gunting

10. Betadine

11. Alcohol 70%

XI. OBAT-OBATAN

M.AST 139– 0 9/L


Untuk mempermudah anda dalam mengobati gangguan kesehatan pada penderita: sakit
kepala, sakit Maag dll, di sini saya melampirkan daftar jenis dan kegunaan obat yang mudah
anda dapat di toko-toko maupun di apotik. Disarankan kepada anda, apabila anda menggunakan
obat ini bacalah label dosis yang dianjurkan atau sesuai dengan anjuran dokter. Adapun obat –
obatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. CTM
Obat ini digunakan untuk penderita alergi, susah tidur (obat tidur) dan pilek
2. Betadine
Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar
3. Povidone Iodine
Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar
4. Neo Napacyne
Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas
5. Asma soho
Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas
6. Konidin
Obat ini digunakan untuk penderita Batuk karena alergi, flu, dan pilek
7. Oralit
Obat ini digunakan untuk penderita Dehidrasi
8. Entrostop
Obat ini digunakan untuk mengobati penderita Diare
9. Demacolin
Obat ini digunakan untuk penderita Flu dan batuk
10. Norit
Obat ini digunakan untuk penderita Keracunan
11. Antasida doen
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag
12. Gestamag
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag
13. Kina
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Malaria
14. Oxycan
Memberi tambahan oksigen murni
15. Damaben
Obat ini digunakan untuk penderita Mual-mual
16. Feminax
Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid
17. Spasmal
Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid
18. Counterpain
Obat ini digunakan untuk penderita sakit Pegal linu
19. Alkohol 70%
Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic
20. Rivanol
Cairan ini di gunakan untuk membersihkan luka/antiseptic
21. Chloroetil (obat semprot luar)

M.AST 139– 0 9/L


Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit
22. Antalgin
Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan pusing, sakit kepala dan sakit gigi
23. Paracetamol
Obat ini digunakan untuk Penurun panas, demam, pegal-pegal dan sakit kepala
24. Papaverin
Untuk mengobati penderita Sakit perut
25. Vitamin C
Obat ini digunakan untuk mengobati Sariawan
26. Dexametason
Obat ini digunakan untuk mengobati Sesak nafas
27. Tai pin san
Obat ini digunakan untuk mengobati sakit perut, perut kembung dan sesak napas
28. Sangobion
Obat ini digunakan untuk mengobati anemia karena kurang zat besi dan mineral lain yang
membantu pembentukan darah
29. Antasid
Obat ini digunakan untuk mengobati sakit maag dan mual-mual karena maag
30. Diapet
Obat ini digunakan untuk mengurangi fkekuensi buang air besar dan memadatkan tinja
31. Neo diastop
Digunakan untuk pengobatan sistemuk pada diare non spesifik
32. Babell
Obat ini digunakan untuk mengobati sakit perut

By : M.Ast 139-09/L

M.AST 139– 0 9/L

You might also like