You are on page 1of 33

MODEL PERSEDIAAN

OLEH :
DIEN TRIANA P1700209004
ABDUL DJALIL P1700209010
NATANIEL PAPALANGI P1700209022
ANDI IRHAMNI P1700209030
CITRA ARIANY P1700209046
Apa itu persediaan????
SEGALA SESUATU YANG DISIMPAN
UNTUK KEMUDIAN DIGUNAKAN ATAU
DITAWARKAN PADA SAAT YANG
DIPERLUKAN.
Alasan perlunya persediaan
1. Adanya unsur ketidakpastian permintaan
(permintaan yang mendadak)
2. Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari para
suplier
3. Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu
pemesanan
Apa tujuan diadakan persediaan
1. Layanan pelanggan
2. Memperlancar proses produksi
3. Mengantisipasi stockout
4. Fluktuasi harga
Biaya biaya dalam Persediaan

1. Ordering costs (Biaya pemesanan)

2. Carrying costs (Biaya pemeliharaan)


Jika Q melambangkan besarnya pemesanan dan D jumlah permintaan
dan biaya pemesanan dilambangkan dengan C0, maka Total biaya
pemesanan (TOC ) didapat dari Frekuensi pemesanan tahunan (D/Q)
dikalikan dengan biaya setiap kali pemesanan (C0)

D
TOC = C ( )
0
Q

Total biaya pemeliharaan (TCC ) didapat dari Rata-rata


persediaan (Q/2) dikalikan dengan biaya simpan
tahunan dlm rupiah/unit

TOC = Cc ( Q )
2
Biaya pemesanan dan penyimpanan

BIAYA TOTAL
BIAYA
BIAYA
PEMELIHARAAN

BIAYA
PEMESANAN

KUANTITAS
MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY Asumsi
EOQ :
Barang yg dipesan dan disimpan hanya 1 macam.
Kebutuhan/permintaan konstan.
Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
diketahui dan konstan.
Barang diterima dalam satu kelompok (batch).
Harga barang konstan.
Waktu tenggang (lead time) diketahui dan
konstan.
EOQ atau Q* tercapai pada saat TOC = TCC

TOC = TCC

( D ) = Cc ( Q )
Co
Q 2

2CoD
Q2
=
Cc

2CoD
EOQ = Q* =
Cc
Contoh
Toko Karpet mengasumsikan bahwa permintaan produk
adalah 10.000 pertahun, dengan biaya pemeliharaan $0,75
dan biaya pemesanan $150 per pesanan

2($150)(10000)
EOQ = Q* =

$0,75

= 2.000
Total biaya persediaan tahunan dihitung dengan menggunakan
nilai yang dihitung untuk economic order quantity / Q*
Q D
= Cc ( ) + Co ( )
2 Q

= $(0,75) + $(0,150)

= $750 + $ 750

= $ 1500 pertahun
Jumlah pesanan pertahun
D 10.000
= =
Q* 2.000

= 5 pemesanan pertahun

Dengan mengasumsikan satu tahun sama dengan 365 hari


maka dapat di tentukan waktu antar pemesanan
365 hari 365 hari
= =
5 pesanan
Jumlah pesanan pertahun

= 73 hari pesanan
Model EOQ dengan Titik pemesanan ulang

Adanya tenggang waktu antara pemesanan dilakukan dan


diterima disebut sebagai tenggang waktu pemesanan
ulang, (L), maka titik pemesanan ulang (R) :

D
R = L ------
365 hari
Model EOQ dengan Penerimaan Noninstantaneous
(tidak seketika)
Asumsi :
1. Semua pesanan diterima sekaligus
2. Pesanan diterima secara bertahap sepanjang suatu
periode waktu
3. Produksi melebihi permintaan
Jika Q dilambangkan sebagai total pesanan, d sbg rata-rata
permintaan harian dan r tingkat produksi maka tingkat
persediaan maksimum adalah
Q
Q- x d
r
Q d
Tingkat rata-rata persediaan = 1-
2 r

Total biaya pemeliharaan dengan mengalikan biaya per


unit CC Q d
= CC 1-
2 r
Total biaya persediaan tahunan mengharuskan adanya
penambahan total biaya pemeliharaan dan total biaya
pemesanan :
D Q d
= CO + CC 1-
Q 2 r

Dan EOQ, Q* Optimal diperoleh :

2 C0D
=
CC (1- d/r)
Model EOQ dengan kekurangan & penerimaan
kembali
Asumsi :

Tidak semua permintaan dapat dipenuhi karena


kekurangan persediaan akan dipesan kembali dan
dikirimkan ke pelanggan. Karenanya, semua
permintaan pada akhirnya akan dipenuhi

2CoD Cs+Cc
EOQ = Q* =
Cc Cs
Contoh
Toko Karpet mengasumsikan bahwa permintaan produk
adalah 10.000 pertahun, dengan biaya pemeliharaan $0,75
dan biaya pemesanan $150 per pesanan diasumsikan biaya
kekurangan $2 pertahun

2($150)(10.000)
EOQ = Q* = $2 + $ 0,75
$0,75 $2

= 2.345,2 per pesanan


Merupakan variasi tambahan dari
model EOQ klasik dimana suatu toko
menerima potongan harga dari
pemasok karena melakukan
pemesanan dalam jumlah besar.
Quantity discount analysis

Memungkinkan dicapainya suatu pertukaran


(trade-off) antara biaya pemeliharaan tambahan
untuk menyimpan tambahan jumlah persediaan
(yang diperlukan untuk memperoleh potongan
harga) dengan pengurangan harga.
+ CccP (Q/2) + PD

dengan :

C0 = biaya pemesanan ($)


Cc = biaya pemeliharaan per unit
($/unit/tahun)
P = harga barang ($)
D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan)
CONTOH SOAL:
Seorang manajer toko karpet mempertimbangkan dua pilihan untuk
menentukan persediaan karpet ditokonya. Diasumsikan bahwa
biaya pemeliharaan per unit, Cc adalah 10% dari harga karpet per
yard, dan biaya pemeliharaan potongan adalah sebesar $3 per yard.
Pilihan pertama bagi manajer adalah membeli karpet dengan harga
$3 per yard, jumlah kebutuhan barang 10.000 yard per tahun dan
biaya pemesanan $150.
Pilihan kedua sang manajer adalah membeli karpet dengan harga
$2(potongan sebesar $1) dengan minimum pesanan sebesar 4.000
yard, jumlah kebutuhan barang 10.000 yard per tahun dan biaya
pemesanan $150.
Manakah yang menjadi pilihan terbaik bagi sang manajer tersebut?
penyelesaian:
Dik.:
 untukPilihan I:
Cc = 10%
P = $3
D =10.000 yard/tahun
Co = $150
 untukPilihan II:
Cc =10%
P = $2
D =10.000 yard/tahun
Co = $150
Dit.: Pilihanterbaik?
 Hitung Q* optimal pilihan I dengan menggunakan
rumus dasar EOQ yang sedikit diubah menjadi:

Q* = total biaya, persediaan


 Hitung ada kali Ptahunan
nya untuk nilai
Q* optimal tersebut.

Total biaya persediaan tahunan = C 0 + CcP +PD


+CccP + PD dengan :

C0 = biaya pemesanan ($)


Cc = biaya pemeliharaan per unit
($/unit/tahun)
P = harga barang ($)
D = jumlah kebutuhan barang (unit/tahun)
Q = jumlah pemesanan (unit/pesanan)
 Pertimbangkan pilihan II dengan menghitung
total biaya persediaan tahunannya!
 Pilihan I menghasilkan total biaya tahunan
$30,924.34 dengan Q* optimal 3.162,3.
 Pilihan II menghasilkan total biaya tahunan
$20,775 dengan Q minimum 4.000.
 Pilihan kedua lebih rendah karena adanya
potongan $1. Seandainya tidak ada potongan $1
maka pilihan I lebih rendah karena pilihan II
menjadi $30,975
 Bandingkan total biaya keduanya! Dan pilihan
terbaik adalah pilihan ke II
Merupakan sistem perencanaan dan pengendalian
produksi dan persediaan dengan dasar komputer
yang digunakan terutama untuk produk-produk di
mana produk akhir, atau barang jadi merupakan
suatu rangkaian komponen-komponen (parts).
Tujuan sistem MRP
untuk meyakinkan tersedianya bahan baku dan
komponen-komponen untuk dirangkai menjadi
barang jadi, untuk meminimisasi tingkat persediaan,
dan untuk merencanakan aktivitas manufaktur,
jadual pengiriman, dan aktivitas pembelian.
Logika dasar MRP
adalah menganalisis terlebih dahulu suatu barang jadi (produk
jadi) dan memecahnya menjadi komponen, suatu prosedur
yang dikenal dengan memecah (exploding) produk.

Suatu jadual ditentukan dengan menggunakan permintaan dan


jarak waktu (lead time) untuk satu komponen tertentu guna
menentukan permintaan dan jarak waktu untuk komponen
berikutnya.

Suatu sistem MRP menentukan ‘berapa jumlah’ masing-masing


komponen yang harus dipesan dan ‘kapan’ komponen-
komponen tersebut harus dipesan. Permintaan pada setiap
tingkat komponen tergantung pada permintaan untuk
komponen pada tingkat produksi berikutnya.
Tiga input utama sistem MRP:
 Jadual Induk Produksi, menguraikan rencana produksi
seluruh barang jadi yg kemudian dipecah menjadi menjadi kebutuhan
komponen dalam setiap tahapan oleh sistem MRP terkomputerisasi.
 Catatan Struktur Produksi/Tagihan Bahan Baku, berisi
informasi mengenai seluruh bahan mentah komponen, dan rangkaian
(subassemblies) yang dibutuhkan untuk setiap barang jadi. Tagihan bahan
baku memberitahu sistem MRP mengenai setiap hal: jumlah
komponennya, gambarnya, serta kuantitas yang dibutuhkan setiap barang
jadi.
Catatan Status Persediaan, berisi status seluruh jenis dalam
persediaan, baik yang ada maupun yang sedang dipesan beserta
informasi mengenai jarak waktu (lead time) dan ukuran pemesanan
untuk seluruh komponen.
MRP system, exploding product
 Sistem MRP menentukan kebutuhan kasar komponen dengan
memecahkan tagihan bahan baku berdasarkan jadual induk
produksi.
 Proses pemecahan tersebut hanya merupakan perkalian jumlah
barang jadi dengan kuantitas masing-masing komponen yang
dibutuhkan untuk memproduksi sebuah barang jadi.
 Kebutuhan bersih ditentukan dengan mengurangkan
persediaan yang tersedia (ditunjukkan oleh laporan status
persediaan) dari kebutuhan kotor.
 Saat pemesanan kemudian ditentukan dengan mengurangi
penerimaan pesanan dengan jarak waktunya.
 Dalam hal ini, suatu sistem MRP menunjukkan apa yang
harus dipesan, berapa jumlahnya, dan kapan pemesanan
harus dilakukan.
Output komputerisasi MRP
merupakan penerbitan rencana pemesanan yang
dapat berbentuk pesanan pembelian (purchase order)
kepada pemasok atau perintah kerja bagi operasi
produksi internal (atau bagi toko) penerbitan ini
menandakan saat dan kuantitas pemesanan.
MRP dan EOQ
Perencanaan kebutuhan bahan baku telah menjadi sarana
pengaturan persediaan yang sangat populer dan diaplikasikan
secara luas. Namun, ia tidak perlu sampai menggantikan model
EOQ yang disajikan dalam bab ini.
Model EOQ dapat diaplikasikan bagi pengendalian persediaan
produk tunggal (bukan barang jadi yang dirangkai) dan bagi
produk-produk dengan permintaan independen (bukan
permintaan komponen yang sifatnya dependen).
Sistem MRP cenderung menjadi alternative bagi model EOQ
untuk jenis operasi manufaktur rangkaian (assembly).
Sebagai tambahan, sistem MRP membutuhkan penentuan
ukuran pemesanan, dan model EOQ memberikan salah satu
dari beberapa alternatif untuk menentukan ukuran pemesanan
dalam kerangka MRP.

You might also like