You are on page 1of 6

FACHMI FAISHAL B

207500234

1. Adakah perbedaan dan persamaan pandangan semiotic Ferdinand De Saussure dan


Charles Sanders Pierce ?

• Persamaan

- makna utama kelahiran pemikiran atau paham baru yang fokus


menelaah analisis dan interpretasi tanda.

- Hasil dari penemuanya di bidang semiotik Ferdinand De Saussure


(1875-1913) dan Charles Sanders Pierce (1839-1914) dinobatkan
sebagai bapak semiotik modern

- Berkaitan dengan paradigma berfikir yang asalnya berhubungan dengan


filsafat logika.

- Mereka berdua tidak sependapat dengan komponen dasar semiotik

• Perbedaan

- Tanda Peirce bukanlah struktur melainkan proses. Pemahaman


(signifikasi)

- Peirce seorang ahli Linguistik dan logika .

- Sesosok ahli modern, menimbulkan adanya diferensiasi yang


mendalam pada konsep-konsep semiotik zaman ini.

- Pierce mengembangkan semiotik dalam hubungannya dengan filsafat


pragmatisme.

- Saussure menggunakan semiotic untuk mengkaji kehidupan tanda-


tanda di tengah masyarakat.

- Saussure menerapkan semiotik dari konsep-konsep linguistik dan


psikologi sosial.

- Pierce menerapkan semiotik dari konsepkonsep filsafat pragmatisme


2. jelaskan pemikiran – pemikiran dari tokoh – tokoh sebagai berikut !

• Roman Jakobson

Roman Jakobson dianggap sebagai ahli linguistik yang berupaya mempopulerkan


pendekatan strukturalis pada bahasa khususnya karena ia sangat menekankan bahwa
pola suara bahasa (wilayah penelitian Jakobson yang pertama dan utama ) pada
hakikatnya bersifat relasional. Hubungan antar suara dalam konteks tertentu
menghasilkan makna dan signifikansi ( significance). Menurut pandangan Jakobson
bahasa masih sebagai struktur enam konsepnya yaitu : 1) pengirim 2) penerima 3)
kode 4) kontak 5) pesan 6) acuan.
1) Pengirim adalah orang yang menyampaikan pesan.
2) Penerima adalah yang menerima pesan dalam komunikasi
3) Kode atau konteks adalah setiap pembicaraan ( komunikasi ) membicarakan sesuatu,
yakni hal yang diacu, dibicarakan, yang berada di luar.
4) Kontak adalah setiap komunikasi verbal akan efektif apabila terjadi kontak antara
pengirim dan penerima ( atau terjadi dialog )
5) Pesan adalah sistem tanda ( bahasa ) yang digunakan dalam komunikasi ( verbal )
6) Acuan adalah orientasi
• Louis Hjelmlev

Inti pemikiran Hjelmlev

a. Menggunakan metode – metode formal untuk mempelajari suara atau bunyi dan
makna.

b. Menolak dengan keras untuk mendeskripsikan linguistik.

c. Tugas utama linguistik adalah mnemukan teori-teori pendekatanterhadap


linguistik ( glosematik ) berlandaskan pada prinsip-prinsip empiris bahwa teori itu
seharusnya bebas dari kontradiksi, lengkap, dan sesederhana mungkin ( tanpa
mneyebutkan hubunganya terhadap sebuah data yang nyata ).

d. “induktivisme” membawa pembaca ke pemahaman-pemahaman konsep-konsep


abstrak yang sudah hipotesis secara nyat. Induktivisme adalah konsep
penyamarataan; namun hjelmslev tidak pernah dapat menghasilkan deskripsi
“yang empiris” tentang bahasa.

e. “Induksi” tidak membawa pembaca pada ketetapan akantetapi membawa


pembaca pada kebetulan.

f. Linguistik “memerlukan induktif”

• A.J. Greimas

Greimas menamakan teorinya sebagai semantik generatif. Dalam teori ini,


Greimas membedakan tiga ranah bagii pemaknaan sebuah wacana, yaitu ranah
“struktur teks”, “struktur semio-naratif”, dan “struktur kewacanaan. Yang pertama,
“struktur teks”, merupakan isi teks itu, tetapi sesuatu yang dapat indera ( dicerap oleh
pancaindera)

• Roland Barthes

- Roland Barthes meyakini bahwa hubungan antara sebuah petanda bukanlah


terbentuk secara alamiah, melainkan bersifat arbitrer, yaitu hubungan yang
terbentuk berdasarkan konvensi, maka sebuah penanda pada dasarnya membuka
berbagai peluang petanda atau makna.

- Roland Barthes menyatakan bahwa apapun apapun jenis tanda yang digunakan
dalam sistem pertandaan, menurut semiotik struktural, ia tetap harus
menyandarkan dirinya pada hubungan struktural dalam sistem langue

• M.A.K. Halliday

Halliday menggagas tentang linguistik sistematik bahwa linguistik membedakan


fungsi dalam konteks paradigma dan fungsi dalam konteks sistematika

• Paul Ricouer

Menurut teori Ricouer tindakan diskursus disusun secara hirarkis dari tindakan; a)
lokusioner (locutionary) atau tindakan proporsional atau tindakan mengatakan
sesuatu, b) ilokusioner (illocutionary) atau tekanan (force) yang merujuk pada apa
yang dilakukan manusia dalam mengatakan sesuatu, dan c) perlokusioner
( perlocutionary) merujuk pada apa yang dilakukan manusia dengan fakta bahwa
manusia mengatakan sesuatu.

• Jacques Lacan

Lacan bertolak dari teori Freud bahwa manusia menggunakan bahasanya pada dua
lapisan, yakni lapisan “sadar” yang sebenarnya berada dalam “konflik” dengan
lapisan “bawah” sadarnya. Inti teorinya Lacan adalah “bawah sadar” mempunyai
tanda dan petandanya sendiri, dan merupakan bahasa yang lain.

• Jacques Derrida

Menurut Derrida sejarah strukturlisme adalah sejarah perpindahan dari satu “pusat”
yang lainya, sebagai sejarah peralihan determinasi “pusat” ke “pusat” yang lainya,
sebagai sejarah peralihan determinasi pusat-pusat. Pusat- pusat itu hanya diberikan
nama yang berbeda-beda saja, akan tetapi sebagaimana diperlihatkan Derrida,
semuanya bermuara pada fondasi atau prinsip – prinsip akhir, seperti edios, arche,
telos, energeia, onsia, ( hakikat, eksistensi, substansi, subyek), transendentalitas,
kesadaran, kebajikan, tuhan, manusia, dan lain-lain.

• Umberto Eco

Umberto Eco mencoba mereformulasikan konstruk semiotik sebagai sebuah


pendekatan dan memaksimalkan fungsi sosialnya terhadap segala gejala signifikasi
dan atau komunikasi. Tujuanya adalah terciptanya sebuah teori semiotika umum (
General Semiotic Theory ) yang mampu menjelaskan semua masalah tentang hakikat,
proses pembentukan, dan fungsi tanda ( Sign Function ) berdasarkan sistem hubungan
antara unsur, yang terdiri atas satu kode atau lebih.

• Julia Kristeva

Kristeva adalah ‘revolusi’ dan ‘pembaharuan’. Semianalisis yang dirancangnya


mengarah pada ‘semiotik revolusioner’ sebagai suatu wacana “pengguncangan” atau
“dekontruksi” (penghancuran) identitas – identitas makna transenden. Teks, dalam
wacana Kristeva mendefinisikan teks sebagai alat translinguistik yang
mendistribusikan kembali aturan – aturan bahasa berkaitan dengan parole
komunikatif yang mengarahkan langsung informasi pada tipe yang berbeda dengan
ungkapan sinkronik sebelumnya.
• Tzentan Todorov

Tugas semiotika menurut Todorov, adalah untuk menentukan pertautan antara genre-
genre teoritis yang kompleks dengan gemre-genre aktual yang ditemukan di dalam
dunia sastra

• Michael Rifatere

Menurut Riffatere dialektika atau ketegangan antara teks dan pembaca mengambil
bentuk dialektika antara tataran semiotik. Tataran mimetik dimaksud sejajar dengan
konsep tataran kebahasaan atau denotatif dalam semiotik Peirce; sedangkan tataran
semiotik sejajar dengan konsep tataran mitis atau konotatif dalam semiotik Peirce.
• Mohammed Arkoun

Dalam wacana pemikiran Islam kontemporer, kajian “pemikiran Arkoun


mempunyai corak khas dan unik. Arkoun lebih banyak menyentuh
“bangunan”pemikiran Islam secara menyeluruh, baik yang menyangkut pemikiran
kalam, tasawuf, fikih, akhlak, maupun interpretasi al-Qur’an. Menurut Arkoun, sifat
“naif” pemikiran Islam adalah umum, tetapi ditunjukan secara khusus dalam karya
sejumlah ‘ulama’ dan fuqaha’ yang menjadi objek kajian Arkoun dalam banyak
tulisanya. Bahkan “neo-ijtihad” yang dilakukan setelah pintu ijtihad dibuka kembali”
pada abad XIX oleh para reformis dan modernis, yang disusul para pendukung dan
pembangunan nasional, bersifat pragmatis dan belum membuka diri pada kemodernan
pemikiran yanng sebenarnya.

Dalam suatu ulasan terhadap karya Thaha Husain dan Ali Abd al-Raziq,
Arkoun secara ringkas mengkritik tradisi pemikiran Islam di kalangan Muslim
sebagai dua cara pemikiran yang dicirikan pembatasan yang berlawanan: pertama,
pemikiran Islam yang hanya memperhatikan “fakta positif dan historis” dan
menginkari angan-angan dan mistis, kedua, pemikiran Islam yang mempertahankan
berbagai unsur angan – angan sebagai “fakta positif dan historis”

• Ferdinand De Saussure

Strukturalisme Saussure merupakan sebuah aliran pemikiran yang memandang


dua dunia sebagai realitas berstruktur dan menstruktur.kemudian bagian terpenting
suatu struktur adalah adanya hubungan satu sama lain kemudian bagian terpenting
suatu struktur adalah adanya hubungan satu sama lain antar sub-sub dalam struktur
maupun di luar struktur. Hubungan-hubungan fungsional antar sub-sub struktur inilah
yang kemudian membentuk sistem. Maka untuk meneliti keabsahanya adalah dengan
menguji bagian-bagian di dalam hubungan terhadap perbedaan, pertukaran, dan
pergantian. Sebagai sebuah struktur, bahasa selalu tersusun dengan cara tertentu
karena ia merupakan suatu sistem (atau struktur ) dimana setiap struktur yang menjadi
bagianya tidak bermakna jika dilepaskan dari struktur yang lain. Dengan demikian,
bahasa tidak ditentukan oleh nilai instrinsiknya melainkan oleh hubungan diferensial
antara struktur yang terkait.

Menurut Saussure, bahasa tertentu tidak diikat oleh hubungan antar-struktur yang
membentuk totalitas dari bahasa tersebut. Misalnya, bahasa Arab atau Inggris, secara
keseluruhan mempunyai nilai unggul ketika dibandingkan dengan bahasa lainnya.
Strukturnya lebih lengkap dan sistematis dibanding bahasa lain, dan stratifikasi
sosialnya lebih lunak dibanding dengan bahasa lainnya.

You might also like