You are on page 1of 32

D. N.

REPLIKASI

R. N.A
INFORMASI GENETIK
► Materi genetik, DNA, selalu dalam keadaan aktif.
Aktivitas ini berhubungan dengan ekspresi gen
dan juga aktivitas tambahan seperti replikasi,
perbaikan dan rekombinasi.

Ekspresi gen berkaitan dengan proses transkripsi


dan translasi untuk mensintesis protein.
Sedangkan proses replikasi, perbaikan dan
rekombinasi berkaitan dengan perbanyakan
terarah terhadap DNA yang ada makhluk hidup
► Proses penyimpanan dan pemindahan informasi
genetik dinyatakan dalam dalil disebut dogma
sentral oleh Francis Crick dan George Gamov pada
tahun 1957
Prinsip dogma sentral adalah:
DNA menjadi penentu jenis RNA, kemudian jenis RNA menentukan macam
protein yang dapat disintesis

► Dogma ini berlaku universal dan menyatakan


bahwa sekali informasi telah diteruskan menjadi
protein, maka tidak dapat dikembalikan lagi
menjadi bentuk asalnya. Aliran informasi dari asam
nukleat ke asam nukleat memang memungkinkan,
tetapi aliran informasi dari protein ke asam nukleat
atau dari protein ke protein tidak memungkinkan
REPLIKASI BAHAN GENETIK
► prosessintesis (biosintesis) asam
nukleat, DNA atau RNA

► Merupakan reaksi kimia yang


mencirikan proses kehidupan

Melalui replikasi suatu senyawa


kimia dapat membentuk dan
memperbanyak dirinya untuk
menghasilkan senyawa baru yang
mirip dengan dirinya
Berdasarkan pengamatan, ada 3
kemungkinan pola/cara hipotetik
replikasi

1. Pola Semikonservatif
2. Pola Konservatif
3. Pola Dispersif
Komponen-komponen penting
dalam replikasi :
► DNA polimerase, yaitu enzim yang mengkatalis
pemanjangan rantai nukleotida satu dengan lainnya
► Deoksiribonukleosida trifosfat, berupa dATP, dTTP,
dGTP, dCTP
► Protein pembentang dan 20 protein enzim atau
replisoma (fungsi kompleks)
► DNA ligase yang mengkatalis reaksi penyambungan
fragmen-fragmen hasil polimerisasi
► DNA templete (DNA induk untuk sintesis DNA baru
primer
Replikasi DNA
Persyaratan dan model
Replikasi DNA :
terdapat situs awal berupa TITIK
ORI (ori C, ori V, dan ori F)
utas ganda, asam nukleat
harus berada dalam bentuk utas
ganda
mengikuti pola semikonservatif
sintesis DNA mempunyai arah
pertumbuhan 5-3
berjalan secara bertahap
Model replikasi DNA
► TITIK ORI : (origin of replication)

► Utas
ganda : bahwa implikasi genetik dari heliks
ganda ialah memungkinkan pembentukan DNA baru

► Semi konservatif : dalam pembentukan DNA baru,


tidak kedua utas poilinukleotida disintesis, hanya
satu yang disintesis sedangkan utasan yang lainnya
berasal dari molekul DNA terdahulu

Ada dua hal yang terpenuhi dengan pola


semikonservatif, yakni :
fungsi pewarisan dan fungsi pemeliharaan sifat
dari struktur DNA baru
► Arah pertumbuhan 5-3, molekul nukleotida
dalam keadaan bebas akan berbentuk
nukleosida-trifosfat.
Dalam proses sintesis DNA dua nukleotida
digabungkan satu dengan yang lain dengan cara
merangkaikan karbon gula kelima (C5) yang
mengandung fosfat dari satu nukleotida kepada
karbon gula ketiga (C3) yang mengandung OH dari
nukleotida lain, membentuk ikatan 5-3 fosfodiester

► Replikasi
berjalan secara bertahap, melalui
pembentukan fragmen OKAZAKI
Percabangan pada Replikasi :
► Padasitus awal replikasi polimerase DNA
akan mengudar pilinan heliks ganda menjadi
dua utas tunggal.

► Dalam proses pengudaran ini akan terbentuk


struktur huruf Y, dengan dua cabang utas
tunggal dan batang utas ganda.

► Berdasarkan aturan antiparalel dari utas-utas


heliks ganda DNA, maka pada percabangan
replikasi terdapat dua cabang yang berbeda
ujungnya, yaitu ujung 3’OH (cabang leading
dan ujung 5’P (cabang lagging)
Tahapan penting proses replikasi DNA dan
enzim yang digunakan

1. Pengenalan situs awal replikasi, oleh satu protein


komponen polimerase DNA yakni protein DnaA
yang dihasilkan oleh gen dnaA

2. Pengudaran pilinan heliks ganda menjadi utasan


tunggal dan membentuk percabangan replikasi. Tiga
proetin dan enzim yang berperan, yaitu : Helikase,
Girase, dan protein pelindung utas tunggal (PPUT)

3. Sintesis rantai polinukleotida baru, dilaksanakan


oleh tiga jenis enzim yaitu : polimerase RNA
(primase) untuk proses inisiasi, polimerase DNA
untuk perpanjangan rantai DNA, dan ligase untuk
penyatuan fragmen DNA
Replikasi RNA
► Replikasi RNA berlangsung hanya
dalam perbanyakan genom virus,
sedangkan pembentukan RNA yang
Cth perbedaan :
bukan genom virus dilakukan pada replikasi RNA berutas
melalui proses transkripsi ganda digunakan pola
konservatif, sedangkan
pada DNA menggunakan
► Replikasi RNA dalam beberapa hal pola semikonservatif
mempunyai persamaan dengan
replikasi DNA, tetapi juga terdapat Cth persamaan :
baik pada DNA maupun
perbedaan yang cukup nyata. RNA memerlukan adanya
utas cetakan, dan sintesis
rantai nukleotida baru
► Replikasi RNA dikatalisis oleh enzim tumbuh dengan arah 5-3
replikase atau polimerase RNA
yang bergantung pada RNA
s e b a g a i m o d e l .
Transkripsi-Translasi
t. r. a. n. s. k. r. i. p. s. i
P
R
D TRANSKRIPSI R O
N N TRANSLASI T
TRANSKRIPSI BALIK E
A A
I
N
r. e. p. l. i. k. a. s. i
Arah pemindahan informasi genetik berdasarkan
Dogma Pusat dari Biologi Molekuler

DNA

DNA REPLIKASI
Enzim DNA Pol bergantung DNA
DNA

RNA :
TRANSKRIPSI Enzim DNA Pol bergantung RNA
Enzim RNA Pol
Bergantung DNA (Transkriptase sebaliknya)

U U U
RNA

TRANSLASI PROTEIN =Polipeptida


Urutan reaksi yg komplek,
melibatkan ribosom,
RNA, ATP, dsb
TRANSKRIPSI

► proses transfer atau penterjemahan informasi


genetik dari ruas DNA (gen) ke dalam molekul RNA.

► proses pembentukan rantai poliribonukleotida dari


berbagai monoribonukleotida:
- melibatkan ruas DNA sebagai model cetakannya
- dipandu oleh enzim transkriptase sebagai
katalisatornya.

► Transkriptaseadalah polimerase RNA yang khusus


berperanan dalam proses transkripsi.
► Proses
transkripsi menyerupai reaksi replikasi
namun ada perbedaan prinsip antara keduanya.

Pada proses replikasi seluruh urutan nukleotida DNA digandakan seperti DNA induk.
Sedangkan pada proses transkripsi tidak semua DNA ditranskripsi menjadi RNA, hanya gen
atau kelompok gen yang ditranskripsi

► Reaksi polimerisasi RNA berlangsung mengikuti


arah ribonukleosida 5’–trifosfat ke ribonukleosida
3’–fosfat.

► Produk yang terbentuk dari proses ini adalah RNA


yang komplemen dengan salah satu rantai DNA
dupleks yang menjadi cetakan.
► Prosestranskripsi membutuhkan rantai DNA
tunggal sebagai cetakan, RNA polimerase
untuk pemanjangan rantai RNA, keempat
ribonukleosida 5’-trifosfat (ATP, GTP, UTP,
dan CTP), serta berbagai enzim kompleks.

► Secara umum pada proses transkripsi


dikenal tiga peristiwa/tahapan penting:
1. Promotor dan proses inisiasi transkripsi
2. Sintesis perpanjangan RNA
3. Terminator dan proses akhir transkripsi
T. R. A. N. S. L. A. S. I
► Translasi dalam genetika dan biologi
molekular adalah proses sintesis polipeptida
spesifik berdasarkan sandi genetika pada
mRNA.

► Proses ini adalah bagian kedua dari tahapan


biosintesis protein setelah proses transkripsi.

► Translasi
melibatkan ribosom sebagai
tempat penggabungan asam amino-asam
amino menjadi polipeptida dan tRNA
sebagai pembawa asam amino ke ribosom
dan "penerjemah" sandi genetika mRNA.
TRANSLASI

► prosespenterjemahan informasi genetik


yang terdapat pada RNA ke dalam
polinukleotida.

► penerjemahan polinukleotida mRNA menjadi


protein.

► Rantai polinukleotida mRNA membentuk


triplet nukleotida (kodon) untuk satu atau
beberapa asam amino.
KODE GENETIK
Penjelasan :
►Kodon UUU adalah :
- Basa pertama U
- Basa kedua U Penylalanin
- Basa ketiga U (Phe)

►Kodon UUG untuk leusin, kodon AUG


untuk metionin (atau titik awal
translasi), dan seterusnya dengan
total kombinasi 64 kodon (43 = 64 dari
jumlah monomer dan 3 dari jumlah
kelompok).
Ciri-ciri kode genetik adalah sebagai berikut :
► 1). Kode genetik adalah kode tiga angka. Setiap kodon mRNA
yang mengkode asam amino dalam rantai polipeptida
mengandung tiga nukleotida.

► 2). Kode genetik adalah kode yang bebas koma. mRNA dibaca
terus, tiga nukleotida (satu kodon) pada satu waktu, tanpa
melompati nukleotida yang lain.

► 3). Kode genetik tidak tumpangtindih. mRNA dibaca dalam kelompok


berurutan tiga nukleotida. Artinya tiada satu basa tunggal pun
yang dapat mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu
kodon.

Pesan AAGAAGAAG ….. dalam sel akan dibaca lisin-lisin b i l a


pembacaan dari AAG . Secara teori ada tiga kemungkinan
pembacaan urutan ini, tergantung dimana pembacaan dimulai,
yaitu AAG bila mulai dari A pertama, AGA bila dimulai dari A kedua,
d a n G A A bi l a ke rangka bac a mul a i da r i nukl e o t ida G .
► 4). Kode genetik bersifat degenerasi, pengecualian
(AUG, metionin dan UGG, triptofan), lebih dari
satu kodon mengkode untuk beberapa asam
amino.

► 5). Kode genetik mempunyai signal mulai dan signal


berhenti. Signal mulai dan berhenti untuk sintesis
protein berada dalam kode genetik ini.

► 6). Kode genetik dapat mempunyai dua arti, yaitu


kodon yang sama dapat memperinci lebih dari
satu asam amino.
Contoh :
kodon UUU kode untuk phenylalanin tetapi bila ada
streptomisin dapat pula merupakan kode untuk
isoleusin, leusin atau serin.
► 6). Kode genetik hampir universal, karena kode
yang sama berlaku untuk semua macam
mahkluk hidup Semua organisme mempunyai
bahasa genetik yang sama.

Misalnya lisin mempunyai kode genetik AAA atau


AAG dalam urutan nukleotida mRNA semua
organisme, arginin oleh CGU, CGC, CGA, CGG.
AGA, dan AGG, dan seterusnya. Meskipun
demikian kode genetik tersebut tidak seluruhnya
u n i v e r s a l .

Misalnya DNA mitokondria dari beberapa


organisme mempunyai sedikit perbedaan
dengan kode tersebut.
► Umumnya, kode genetik DNA mitokondria
identik dengan kode genetik DNA inti.
Namun ada sedikit perbedaan. Perbedaan
ini disebabkan oleh sedikitnya jumlah tRNA
yang dikode oleh DNA mitokondria.

► Diperkirakan hanya ada 22 jenis tRNA yang


ada dalam mitokondria. Sedangkan untuk
translasi biasa memerlukan 40 tRNA. Dalam
banyak hal, basa pertama dan kedua dalam
satu kodon berperan dalam proses seleksi
tRNA, sebaliknya pada basa ketiga tidak
berperan
TUGAS
1. Bagaimanakah proses penerjemahan
informasi genetik? Jelaskan apa saja yang
berperan/terlibat di dalamnya dan terjadi
dimana, serta berilah gambar untuk
memperjelas.

You might also like