You are on page 1of 9

MAKALAH ISTANA BOGOR

Hendri / XI
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui latar belakang dan
asal usul istana bogor, seberapa besar fungsi dari istana bogor terhadap
tanah air kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Kunjungan karyawisata Siswa-siswi sekolah
SMP/SMP Pelita Kasih” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian
penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak
yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru dan teman-teman
yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah
ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Penulis

2
DAFTAR ISI :

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. SEJARAH ISTANA BOGOR

BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN
B. FUNGSI ISTANA
C. SUMBANGAN ISTANA BOGOR TERHADAP PELAKSANAAN
PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

Daftar Pustaka.

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istana Kepresidenan Bogor terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.1, Kelurahan
Paledang, Kecamatan Kota Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Provinsi Jawa
Barat, sekitar 60 kilometer dari Jakarta atau 43 kilometer dari Cipanas.
Istana ini berada di pusat kota Bogor, di atas tanah berkultur datar, seluas
sekitar 28, 86 hektar, di ketinggian 290 meter dari permukaan laut.
Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik
Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan
aspek historis, kebudayaan dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah
adanya rusa – rusanya yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal
dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.
Di halamannya yang sangat luas tersebut dipelihara sekitar 591 ekor rusa
tutul, dan terdapat sekitar 346 jenis pepohonan. Juga terdapat patung -
patung yang cantik, seperti Si Denok karya Trubus, yang modelnya adalah
Ara, istri seorang karyawan Istana Bogor serta The Hand of God, reproduksi
dari Swedia.
Menurut data kepustakaan, di Istana Kepresidenan Bogor terdapat 37
bangunan. Beberapa bangunan utama nya memiliki fungsi penting.
 Gedung Induk, terdiri dari delapan ruang , yaitu Ruang Garuda yang
berfungsi sebagai Ruang Resepsi, disini juga pertemuan - pertemuan
besar dapat dilaksanakan. Ruang Teratai yang berfungsi sebagai ruang
penerimaan tamu. Ruang Film pernah berfungsi sebagai ruang
pemutaran film pada masa Presiden Soekarno. Ruang Makan yang
berfungsi sebagai ruang makan utama. Ruang Kerja Presiden yang
pernah berfungsi sebagai tempat bekerja Presiden Soekarno. Ruang
Perpustakaanyang pernah berfungsi sebagai ruang perpustakaan
Presiden Soekarno. Ruang Famili dan Kamar Tidur yang berfungsi
sebagai tempat / ruang tunggu Presiden jika akan mengikuti aneka acara
di Ruang Garuda. Ruang Tunggu Menteri yang berfungsi sebagai
ruang tunggu para menteri jika mereka akan mengikuti acara - acara di
Ruang Garuda.
 
 Gedung Utama Sayap Kiri, terdiri dari dua ruang, yaitu Ruang
Panca Negara, yang pernah berfungsi sebagai ruang Konferensi Panca
Negara / persiapan Konferensi Asia Afrika di Bandung, Ruang Tidur
dan Ruang Tengah, yang difungsikan sebagai tempat menginap
Presiden, tamu negara dan tamu agung.
 

4
 Gedung Utama Sayap Kanan, berfungsi sebagai tempat menginap
para Presiden sebagai tamu negara berikut tamu - tamu negara, dan
tamu - tamu lainnya. Paviliun Sayap Kiri berfungsi sebagai kantor
Rumah Tangga Istana Bogor, sedangkan Paviliun Sayap Kanan berfungsi
sebagai tempat menginap para pejabat dan staf tamu negara.
 
 Paviliun I-VI. Paviliun I-V kini digunakan sebagai tempat menginap
para pejabat dan merupakan ruang tunggu para menteri apabila ada
acara, Paviliun VI digunakan sebagai rumah jabatan kepala istal Di
antara bangunan-bangunan lainnya, yang patut dicatat di sini adalah
Gedung Dyah Bayurini, yang dilengkapi dengan kolam renang
digunakan sebagai tempat istirahat Presiden serta keluarganya jika
sedang berada di Bogor. Selain itu, terdapat Gedung Serba Guna yang
berfungsi sebagai ruang serba guna: kesenian, pertemuan, tempat artis,
dsb. Selebihnya bangunan-bangunan itu merupakan bangunan-
bangunan pelengkap kediaman Presiden dan fungsinya pun sejalan
dengan jabaran tugas dan fungsi mereka.

B. SEJARAH ISTANA BOGOR


Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti
"tanpa kekhawatiran".
Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman
resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur
Jenderal Inggris.
Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff
terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung
Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaranyang terletak di hulu
Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut
sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur
Jenderal.

Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga,
pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang
membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh
arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford
di Inggris.
Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada
bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda
maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles),
bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan.
sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi

5
bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar
dan luas bangunan 14.892 m².
Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi
mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut
rusak berat.
Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat
lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada
masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van
Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun
dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.
Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari
Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg
itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang
terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura,
pemeritah pendudukan Jepang. Pada tahun 1950, setelah masa
kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah
Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas
restu dari Presiden Soeharto. Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri
setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.
Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan
menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana
diterbitkanlah Deklarasi Bogor. Deklarasi ini merupakan komitmen 18
negara anggota APEC untuk mengadakan perdangangan bebas dan
investasi sebelum tahun 2020. Pada 16 Agustus 2002, pada masa
pemerintahan Presiden Megawati, diadakan acara "Semarak Kemerdekaan"
untuk memperingati HUT RI yang ke-57, dan dimeriahkan dengan
tampilnya Twilite Orchestra dengan konduktor Addie MS

Pada 9 Juli 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan


pernikahan anaknya, Agus Yudhoyono dengan Anisa Pohan di Istana Bogor.

Pada 20 November 2006 Presiden Amerika Serikat George W. Bush


melangsungkan kunjungan kenegaraan ke Istana Bogor dan bertemu
dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan singkat ini
berlangsung selama enam jam.
Sebelumnya Istana Bogor dilengkapi dengan sebuah kebun besar, yang
dikenal sebagai Kebun Raya Bogornamun sesuai dengan kebutuhan akan
pusat pengembangan ilmu pengetahuan akan tanaman tropis, Kebun Raya
Bogor dilepas dari naungan istana pada tahun 1817.

6
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan meliputi tujuan adanya Istana Bogor, dan fungsi dari
kunjungan karyawisata siswa sekolah terhadap pelaksanaan program
pendidikan.

1. TUJUAN ISTANA NEGARA.


Walaupun berbagai kegiatan kenegaraan sudah tidak dilakukan lagi,
khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan
sebelumnya meminta izin ke Sekretaris Negara, c.q. Kepala Rumah Tangga
Kepresidenan.
Banyak para mahasiswa indonesia maupun dari mancanegara yang
berkunjung ke istana bogor, untuk melakukan observasi tanaman-tanaman
yang ada di istana bogor.

2. FUNGSI ISTANA BOGOR.


Berdasarkan tujuan Istana Bogor, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi
perpustakaan, sebagai berikut :
1. Fungsi Edukatif.
Yang dimaksud dengan fungsi edukatif adalah masyarakat umum, bisa
berkunjung ke istana bogor untuk melakukan penelitian terhadap tanaman
atau binatang-binatang yang ada di istana bogor untuk melaksanakan tugas
ilmiah.
2. Fungsi Informatif.
Yang dimaksud dengan fungsi informatif adalah istana bogor menyediakan
bahan penelitian yang memuat informasi tentang berbagai cabang ilmu
pengetahuan yang bermutu dan nyata yang disusun secara teratur dan
sistematis, sehingga dapat memudahkan para petugas dan pemakai dalam
mencari informasi yang diperlukannya.
3. Fungsi Rekreatif.
Yang dimaksudkan dengan fungsi rekreatif ialah istana bogor menyediakan
sarana tempat museum yang berisi barang-barang unik yang menarik
sehingga bisa menghibur para siswa, selain itu terdapat 591 ekor rusa tutul
yang terlihat indah dan natural di taman.
4. Fungsi Penelitian
7
Yang dimaksudkan dengan fungsi penelitian ialah istana negara
menyediakan berbagai objek penelitian ilmiah yang berasal dari ratusan
tanaman hias, dan barang-barang sejarah yang unik untuk di amati.

3. SUMBANGAN ISTANA BOGOR TERHADAP PELAKSANAAN


PROGRAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH.
Bila diperhatikan secara jenih, maka istana bogor sesungguhnya
memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program pendidikan di
sekolah. Sumbangan / peranan Istana Bogor antara lain :
1. Istana Bogor merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat penelitian
untuk dipelajari.
2. Istana Bogor merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong
kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta
memberikan petunjuk untuk mencipta.
3. Istana Bogor akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi
para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu,
benar-benar telah terbangun.
4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di Istana Bogor memberikan
kesempatan para siswa untuk berekspolitasi untuk mengembangkan
kreatifitas mereka untuk menyusun sebuah laporan ilmiah.
5. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara
merawat dan melestarikan bangunan-bangunan negara.
6. Akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan
berfikir logis dan kreatif.
7. Dapat menimbulkan rasa cinta tanah air, sehingga dapat mengarahkan
selera dan apresiasi siswa dalam melestarikan budayanya.
8. Istana Bogor memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas.
9. Merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat.
10.Istana Bogor juga memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru
untuk mengadakan penelitian.
11. Menciptakan generasi remaja yang cinta dengan negaranya.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “Kunjungan karyawisata Siswa-siswi sekolah
SMP/SMP Pelita Kasih” dapat disimpulkan bahwa :
1. Kunjungan karyawisata seperti ini menunjang prestasi siswa di sekolah.
2. Selain itu kegiatan belajar yang hanya berpedoman dalam lingkungan
sekolah dapat membatasi kreatifitas siswa di luar sekolah.
3. Kunjungan seperti ini perlu adanya untuk diadakan di sekolah-sekolah.

B. SARAN
Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya
dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan
saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya Istana Negara dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
2. Peran pengelola Istana Bogor yang profesional hendaknya mendapatkan
bekal yang cukup sehingga menjadi handal dan profesional. 

DAFTAR PUSTAKA
- Buku Bangunan-bangunan negara
Source : - wikipedia.com
- http://www.scribd.com/document_collections/2616194

You might also like