You are on page 1of 2

Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di antaranya:

 Menghasilkan Logam

Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-unsur
yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini
dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan
unsur-unsur berat.

 Menciptakan Kehidupan di Alam Semesta

Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur ini


kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang meledak
tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian bergabung
membentuk suatu bintang baru atau bahkan planet di alam semesta

Bumi bisa kiamat


Cukup banyak teori muncul dan berkembang menyangkut keberadaan supernova. Teori
ini muncul antara lain untuk menyibak misteri di balik ledakan supernova dan juga
mempelajari dampaknya terhadap kehidupan di bumi.
Sejauh ini, peneliti meperkirakan sekarang ini ledakan supernova amat jarang terjadi di
dekat bumi.
Tidak sperti halnya pada masa sekitar 10 jutaan tahun silam. Asumsi ini mendorong
sejumlah peneliti merekonstruksi keberadaan dan dampak supernova terhadap bumi.
Tanpa bisa memastikan, peneliti memperkirakan hanya supernova berjarak minimal 25
tahun cahaya (237,5 triliun kilometer) dari bumi saja yang bisa melumatkan bumi.
Supernova purba diperkirakan meledak pada jarak 130 tahun cahaya dari bumi dan
residunya terlempar sampai 150 tahun cahaya, artinya gelombang ledakan itu bisa jadi
sampai ke bumi.
Dugaan ini didasari pada kenyataan adanya taburan unsur Fe60 -yang merupakan salah
satu residu supernova- di muka bumi dan fakta matinya sejumlah plankton, moluska,
dan organ laut peka ultraviolet.
Mungkin dugaan itu benar adanya. Dampak supernova pernah sampai ke bumi, namun
belum sempat membuat bumi kiamat oleh karena jarak antara bumi dan pusat ledakan
cukup jauh sehingga bumi tidak terkena dampak langsung ledakan.
Namun para peneliti memperkirakan, meski berada pada jarak yang amat jauh dari
bumi, supernova masih berpotensi besar melumatkan bumi. Selain menghasilkan
gelombang ledakan yang dahsyat, supernova juga menghasilkan sinar ultraviolet
berintensitas tinggi. Nah, bila sinar ini sampai ke atmosfir bumi, ia akan memakan
lapisan ozon yang bertugas menyaring sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi.
Setelah lapisan ozon habis, sinar ultraviolet yang lain pun akan langsung masuk ke
muka bumi, dan ‘memakan habis’ organ hidup peka ultraviolet, sekaligus membuat bumi
kiamat secara perlahan.

Satu tim astronom berhasil melihat dan merekam saat pertama ledakan besar sebuah
bintang.

Setelah puluhan tahun mencari, para peneliti menggunakan teleskop tercanggih di dunia
untuk memantau kejadian yang menakjubkan itu. Sebelumnya, para ilmuwan hanya bisa
meneliti "supernova" itu beberapa hari setelah ledakan terjadi. Hasil penelitian mereka, yang
diterbitkan di jurnal Nature, memperlihatkan bahwa dalam waktu dua jam setelah bintang
meledak, sebuah bola api raksasa menyemburkan puing-puing radioaktif ke angkasa luar.
Ledakan bintang, atau supernova, adalah salah satu kejadian paling spektakuler yang terjadi
di alam semesta, yang menghasilkan jumlah energi yang sama dengan triliunan bom nuklir
yang diledakkan pada saat bersamaan. Biasanya, ledakan terjadi ketika sebuah inti panas
pada bintang berukuran sangat besar - dengan massa delapan kali massa matahari - habis dan
bintang tersebut mati dan berubah menjadi bintang netron. Sinar yang dipancarkan bintang-
bintang itu sangat terang sehingga dapat dilihat dari galaksi di kejauhan. Namun para peneliti
tidak bisa menemukan pancaran sinar itu sampai beberapa jam atau beberapa hari sebelum
ledakan terjadi, jadi selama ini saat pertama ledakan bintang adalah hal yang penuh misteri.

Kematian bintang

Supernova yang terjadi di gugus bintang Lynx itu ditemukan secara kebetulan. Saat itu, Dr
Alicia Soderberg, dari Universitas Princeton di New Jersey, Amerika Serikat dan rekan-
rekannya sedang menggunakan teleskop angkasa luar Swift untuk mensurvei galaksi spiral,
NGC2770. Mereka menyaksikan semburan sinar-X yang sangat terang di bagian angkasa
yang dua hari sebelumnya tidak terlihat bersinar. Mereka menyimpulkan semburan sinar itu
datang dari gelombang kejut (shockwave) ledakan bintang yang menembus lapisan gas luar
bintang tersebut.

Observasi awal itu kemudian dilanjutkan dengan pemantauan oleh beberapa teleskop
tercanggih di dunia. Tim memantau ledakan selama lebih dari 30 hari untuk memastikan
ledakan tersebut memang berasal dari supernova.

"Ini akhirnya mengukuhkan bahwa ledakan sinar-X kuat itu menandai terjadinya supernova."

Para astronom mengatakan supernova adalah bagian dari sejarah keberadaan alam semesta,
karena ledakan super hebat itu menciptakan banyak elemen berat yang merupakan bahan
pembangun planet.

Para peneliti ledakan bintang itu mengatakan kejadian tersebut akan membantu astronom
menjelaskan materi yang membentuk bintang sangat besar, kelahiran bintang netron dan
lubang hitam (black hole), serta dampak supernova bagi angkasa luar di sekelilingnya.

You might also like