You are on page 1of 7

RANGKAIAN RESONANSI

Praktikan: Nursita Setiawati (18009005)


Asisten: Intan
Waktu Percobaan: 19 November 2010
EL 2193-Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB

Abstrak Dari hubungan ini juga akan terlihat bahwa suseptansi


kapasitif dan induktif akan selalu saling mengurangi.
Rangkaian resonansi adalah rangkaian listrik di mana Pada keadaan resonansi, kedua suseptansi tersebut akan
dalam frekuensi resonansi. Frekuensi resonansi dapat saling meniadakan. Resonansinya adalah resonansi
terjadi saat reaktansi atau suseptansi bernilai 0. Pada paralel.
percobaan kali ini dilakukan pencarian frekuensi
resonansi pada rangakaian seri, paralel, dan seri-
Dari kedua pembahasan di atas, jelas bahwa jenis
paralel serta mengukur besar tegangan di masing-
resonansi tergantung dari macam hubungan L dan C
masing komponen pada frekuensi resonansi. Selain itu
(seri/paralel).
dari hasil percobaan dapat ditentukan pula besar
faktor kualitas pada rangkaian resonansi. 2.1 Resonansi Seri
Kata kunci: frekuensi, resonansi, tegangan faktor
kualitas. Perhatikan rangkaian RLC seri pada Gambar 2‐1!
1. Pendahuluan

Rangakaian resonansi adalah rangkaian di mana


frekuensi pada sumber tegangan AC merupakan
frekuensi resonansi. Frekuensi resonansi dapat
ditentukan dengan mengamati frekuensi saat tegangan
pada resistor maksimum atau minimum. Pada frekuensi
tersebut dapat ditentukan besaran-besaran pada tiap
komponennya. Secara spesifik praktikum ini memiliki
tujuan, antara lain: Gambar 2-1 Rangkaian Resonansi Seri

a. Praktikan mengenal sifat rangkaian RLC. Dari hubungan Ztot= R + j(XL-XC) terlihat bahwa pada
b. Praktikan mengenal resonansi seri, resonansi waktu resonansi dimana XL = XC maka Ztot = R
paralel, dan resonansi seri-paralel. merupakan Zminimum, sehingga akan diperoleh arus yang
c. Praktikan dapat membedakan sifat resonansi maksimum. Dalam keadaan ini rangkaian hanya
seri dan paralel. bersifat resistif sehingga fasa arus sama dengan fasa
d. Praktikan dapat menghitung dan tegangan yang terpasang.
memperkirakan frekuensi resonansi rangkaian
RLC. Saat XL=XC terjadi, maka mengingat X L =ω L dan
1 1
2. Dasar Teori X c= dapat diperoleh ω L = atau
ωC ωC
Dalam rangkaian seri RLC reaktansi total rangkaian
dapat dituliskan sebagai berikut: 1 1
ω o ≡ ωresonansi = atau f o=
√ LC 2 π √ LC
Ztot= R + j(XL-XC)
Disini ω o atau f oadalah frekuensi yang membuat
1

Dari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi


rangkaian bersifat resistif dan terjadi arus maksimum
Halaman

induktif dan kapasitif selalu akan saling mengurangi.


atau tegangan maksimum pada R. Bila dilihat dari
Bila kedua komponen ini sama besar, maka akan saling
meniadakan, dan dikatakan bahwa rangkaian dalam impedansi rangkaian Ztot, maka pada f <f o rangkaian
keadaan resonansi. Resonansinya adalah resonansi seri. akan bersifat kapasitif. Begitupun sebaliknya pada
f >f orangkaian akan bersifat induktif.
Demikian pula halnya pada rangkaian paralel RLC
admitansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai: Pada waktu resonansi seri, sangat mungkin terjadi
bahwa tegangan pada L atau pada C lebih besar dari
Ytot = G + j (BC-BL) tegangan sumbernya. Pembesaran tegangan pada L
atau pada C pada saat resonansi ini didefinisikan
dimana G adalah konduktansi dan B adalah suseptansi. sebagai faktor kualitas Q.
3. Metodologi
3.1 Rangkaian Resonansi Seri

Alat yang digunakan: resistor 47 Ω, induktor 2,5 mH,


kapasitor 470 pF, generator sinyal, breadboard, kabel
jumper, osiloskop, multimeter.

Gambar 3-4 Rangkaian Percobaan Rangkaian Resonansi


Paralel

3.3 Rangkaian Resonansi Seri Paralel

Alat dan komponen yang digunakan: resistor 47 Ω,


induktor 2,5 mH (2 buah), kapasitor 470 pF, generator
sinyal, breadboard, kabel jumper, osiloskop,
multimeter.

Gambar3-1 Langkah Percobaan 1

Gambar 3-2 Rangkaian Percobaan Resonansi Seri

Gambar 3-5 Langkah Percobaan 3


3.2 Rangkaian Resonansi Paralel

Alat yang digunakan: resistor 47 Ω, induktor 2,5 mH,


kapasitor 470 pF, generator sinyal, breadboard, kabel
jumper, osiloskop, multimeter.

Gambar 3-6 Rangkaian Percobaan Resonansi Seri Paralel


Halaman

3.4 Rangkaian Resonansi Paralel Seri

Alat dan komponen yang digunakan resistor 47 Ω,


induktor 2,5 mH, kapasitor 470 pF (2 buah), generator
sinyal, breadboard, kabel jumper, osiloskop,
multimeter.

Gambar 3-3 Langkah Percobaan 2


1
f o=
2 π √ LC

1
f o=
2 π √ 2,5 ×10 × 470× 10−12
−3

f o=148625=148,625 kHz

Dari hasil percobaan dan hasil perhitungan, yaitu 178


kHz dan 148,625 kHz. Perbedaan frekuensi ini dapat
dikarenakan nilai dari kapasitor, induktor, dan resistor
tidak sesuai dengan yang ada di perhitungan.

Pada saat penentuan frekuensi resonansi besar


tegangan maksimum adalah 90mV. Dari grafik sinus
Gambar 3-7 Langkah Percobaan 4 tegangan masimum dapat dicari besar bandwidth dari
rangkaian tersebut. Dari hasil yang ditunjukan oleh
osiloskop di dapatkan besar tegangan untuk diamati
frekuensinya adalah 2,52 Vpp atau 63mV. Dari hasil
pengamatan, data yang didapatkan adalah sebagai
berikut,

Tabel 4-1 Data Bandwidth Rangkaian Resonansi Seri

V T (1µs)
63mV 0,8

Gambar 3-8 Rangkaian Paralel Seri Dari data tersebut besar bandwidth yang didapatkan
adalah sebagai berikut,
4. Hasil dan Analisis
1
B= = 625kHz
Pada Pada percobaan pertama, dilakukan pencarian 2× 0,8 ×10−6
tegangan maksimum atau minimum pada rangkaian
seri dengan cara mengamati tegangan pada resistor Pada perhitungan di atas waktunya dikali dua
47Ω. Pada rangkaian seri frekuensi resonansi dikarenakan 0,8 µs adalah setengah dari bandwidth.
ditemukan saat tegangan maksimum. Berikut gambar Bila hasil pengamatan dibandingkan dengan hasil
saat mencapai tegangan maksimum perhitungan, hasilnya sangat berbeda jauh. Menurut
hasil perhitungan besarnya adalah 38800 Hz atau 38,8
kHz. Perbedaan ini dapat dikarenakan frekuensi
resonansi yang dari awal sudah berbeda dengan hasil
perhitungan ditambah lagi dengan ketelitian alat ukur
dan pengamat.

Setelah itu dilakukan pengukuran besar tegangan pada


Gambar 4-1 Tegangan Maksimum pada Resistor 47Ω masing-masing komponen (induktor dan kapasitor).
Berikut data besar tegangan di induktor dan kapasitor,
Untuk plot grafik perbandingan tegangan dan frekuensi
adalah sebagai berikut, Tabel 4-2 Data Besar Tegangan di Kapasitor dan Induktor pada
3

Rangkaian Seri
Halaman

VC VL
1,35 Volt 0,42 Volt

Bila dibandingkan dengan hasil perhitungan, untuk VL,

Gambar 4-2 Grafik V-f untuk Tegangan Maksimum pada


Rangkaian Resonansi Seri
Vm
|V L|= R O
ω L=2,14 V
Tegangan maksimum didapatkan saat frekuensi pada
generator sinyal menunjukan 178 kHz. Menurut Sedangkan untuk VC,
hitungan rumus, besar frekuensi resonansi ( f o) adalah
sebagai berikut,
V
|V C|= R ω m C =2,14 V
O

Gambar 4-4 Grafik V-f untuk Tegangan Maksimum pada


Dari hasil di atas, untuk besar VL hasil perhitungan Rangkaian Resonansi Paralel
hampir sama dengan hasil pengamatan. Untuk besar
VC perbedaan antara hasil pengamatan dan Tegangan minimum didapatkan saat frekuensi pada
perhitungan agak jauh. Hal itu dapa disebebabkan generator sinyal menunjukan 178 kHz. Menurut
karena nilai kapasitor yang tidak sama dengan yang hitungan rumus, besar frekuensi resonansi ( f o) adalah
diinginkan atau dapat juga karena dari awal perbedaan
sebagai berikut,
frekuensi resonansi antara hasil pengamatan dan hasil
perhitungan. Kesalahan dapat juga disebabakan oleh
ketelitian dari osiloskop dan pengamat. 1
f o=
2 π √ LC
Tiap tegangan dari tiap-tiap komponen besarnya
melebihi tegangan sumber (1 V), hal itu disebabkan 1
oleh faktor kualitas (Q). Untuk tegangan di induktor f o=
2 π √ 2,5 ×10 × 470× 10−12
−3
faktor kualitasnya adalah sebagai berikut,

|V L| f o=148625=148,625 kHz
Q= =2,33
Vm Dari hasil percobaan dan hasil perhitungan, yaitu 178
kHz dan 148,625 kHz. Perbedaan frekuensi ini dapat
Sedangkan untuk tegangan di kapasitor, faktor dikarenakan nilai dari kapasitor, induktor, dan resistor
kualitasnya adalah sebagai berikut, tidak sesuai dengan yang ada di perhitungan.

|V C| Pada saat pengamatan terdapat noise sehingga tidak


Q= =15 dapat mengamati nilai bandwidth pada rangkaian ini.
Vm
1
Namun dari rumus yang diturunkan, yaitu , besar
Pada perhitungan besar tegangan dimasukkan rumus RC
1 bandwidth sekitar 3,4 MHz. Dapat kita lihat bahwa
ω O L untuk VL dan untuk VC yang mana bandwidth dari rangkaian ini sangat besar yang mana
ωO C akhirnya menyebabkan noise pada saat pengamatan
merupakan rumus dari faktor kualitas. Berdasarkan tegangan minimum.
hasil perhitungan besar faktor kualitas adalah 23,8.
Dari hal ini dapat dilihat bahwa perbedaan frekuensi Setelah itu dilakukan pengukuran besar tegangan pada
sangat berpengaruh pada besar tegangan, faktor masing-masing komponen (induktor dan kapasitor).
kualitas, dan bandwidth dari rangkaian. Berikut data besar tegangan di induktor dan kapasitor,

Pada percobaan kedua, dilakukan seperti percobaan Tabel 4-3 Data Besar Tegangan di Kapasitor dan Induktor pada
pertama dan pada percobaan kedua kali ini frekuensi Rangkaian Seri

resonansi didapatkan pada tegangan minimum. Berikut


VC VL
gambar saat mencapai tegangan minimum,
0,45 V 0,45 V

Di awal, di dasar teori telah disebutkan bahwa pada


rangkaian resonansi paralel yang sama adalah
1
suseptansi, yang mana suseptansi merupakan dan
XL
1
4

. Oleh karena itu dalam penentuan faktor kualitas


XC
Halaman

rumusnya merupakan kebalikan dengan rumus faktor


kualitas pada rangkaian seri, yang mana faktor kualitas
Gambar 4-3 Tegangan Minimum pada Resistor 47Ω tersebut berpengaruh terhadap perhitungan dari arus di
komponen. Dari hasil pengamatan besar faktor kualitas
Untuk plot grafik perbandingan tegangan dan frekuensi adalah 5,7x10-3. Sedangkan dari hasil perhitungan
adalah sebagai berikut, besar faktor kualitas adalah 0,04. Perbedaan ini
disebabkan oleh nilai aktual dari komponen (resisitor,
kapasitor dan induktor) tidak sama persis dari yang
diinginkan, perbedaan di awal tentang besar frekuensi
resonansi, dan ketelitian alat ukur dan pengamat.
Selanjutnya untuk percobaan ketiga, dilakukan kembali Untuk besar tegangan di masing-masing komponen di
penentuan frekuensi resonansi pada rangkaian. frekuensi saat tegangan maksimum datanya adalah
Dikarenakan pada rangkaian ketiga terdapat induktor sebagai berikut,
dan kapasitor yang diseri, kemudian diparalelkan
dengan induktor, maka akan ada dua frekuensi Tabel 4-5 Tabel Data Tegangan di Tiap Komponen pada
Rangkaian Paralel Seri
resonansi. Dari hasil pencarian dan pengamatan,
didapatkan tegangan maksimum dan minimum dari
VC(seri) VL(seri) VL
rangkaian yang plot grafiknya adalah sebagai berikut, 1,4 V 0,8 V 0,65 V

Untuk besar tegangan di masing-masing komponen di


frekuensi saat tegangan minimum adatanya adalah
sebagai berikut,

Tabel 4-6 Tabel Data Tegangan di Tiap Komponen pada


Rangkaian Paralel Seri
Gambar 4-5 Grafik V-f untuk Rangkaian seri-paralel.

VC(seri) VL(seri) VL
Menurut hasil perhitungan, untuk yang tegangan 1,285 V 0,932 V 0,35 V
minimum (rangkaian paralel) besar frekuensinya
adalah sebagai berikut,
Ket : data berdasarkan hasil simulasi di EWB
1
2 ωC= Untuk faktor kualitas, untuk faktor kualitas pada
ωL
frekuensi pada tegangan maksimum pasti berbeda
dengan frekuensi pada tegangan minimum, hal ini
1 dikarenakan besar V yang berbeda dan juga besar
f o=
2 π √ 2 LC frekuensinya yang berbeda. Untuk masing-masing
komponen faktor kualitasnya adalah sebagai berikut,
1
f o= Tabel 4-7 Perbandingan Faktor Kualitas di Tegangan
2 π √ 2× 2,5 ×10−3 × 470× 10−12 Maksimum

C (seri) L(seri) L(paralel)


f o=105094=105,094 Perhitunga Hasil Perhitunga Hasil Perhitunga Hasil
n pengamata n pengamatan n pengamatan
n

Sedangkan untuk frekuensi di tegangan maksimum 23,8 12,72 23,8 7,27 23,8 3,18
(rangkaian seri) besar frekuensinya sebagai berikut,
Tabel 4-8 Perbandingan Faktor Kualitas di Tegangan Minimum

1
f o= C (seri) L(seri) L(paralel)
2 π √ LC Perhitunga
n
Hasil
pengamata
Perhitunga
n
Hasil
pengamata
Perhitunga
n
Hasil
pengamata
n n n
0,06 0,002 0,06 0,002 0,06 0,005
1
f o=
2 π √ 2,5 ×10−3 × 470× 10−12 Perbedaan nilai faktor kualitas ini dapat disebabkan
oleh perbedaan besar frekuensi dari hasil perhitungan
f o=148625=148,625 kHz dan hasil pengamatan.

Untuk percobaan keempat, dilakukan kembali


Dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara tiap
penentuan frekuensi resonansi pada rangkaian.
frekuensi dari hasil pengamatan dan hasil perhitungan
Dikarenakan pada rangkaian keempat terdapat induktor
di tegangan maksimum maupun tegangan minimum.
dan kapasitor yang diparalel, kemudian diserikan
Namun bila diamati lagi perbandingan antara 105,094 :
5

dengan kapasitor, maka akan ada dua frekuensi


148,625 dengan 125 : 178 hampir mirip (kurang lebih
resonansi. Dari hasil pencarian dan pengamatan,
Halaman

0,70), berarti perbedaan nilai frekuensi kemungkinan


didapatkan tegangan maksimum dan minimum dari
besar disebabkan oleh perbedaan nilai komponen
rangkaian yang plot grafiknya adalah sebagai berikut,
antara yang aktual dengan yang diinginkan atau
ketelitian alat ukur.

Untuk besar tegangan saat penentuan frekuensi


resonansi adalah sebagai berikut

Tabel 4-4 Tabel Data Tegangan Maksimum dan Minimum


Rangkaian Paralel Seri
Gambar 4-6 Grafik V-f untuk Rangkaian seri-paralel.
Vmin Vmax
2mV 0,11 V
Menurut hasil perhitungan, untuk yang tegangan Tabel 4-10 Tabel Data Tegangan di Tiap Komponen pada
Rangkaian Seri Paralel
minimum (rangkaian paralel) besar frekuensinya
adalah sebagai berikut, VC(paralel) VL(paralel) Vc(seri)
0,53 V 0,53 V 0,177 V
1
2ωL=
ωC Untuk besar tegangan di masing-masing komponen di
frekuensi saat tegangan maksimum datanya adalah
1 sebagai berikut ,
f o=
2 π √ 2 LC
Tabel 4-11 Tabel Data Tegangan di Tiap Komponen pada
Rangkaian Paralel Seri
1
f o=
VC(paralel) VL(paralel) Vc(seri)
2 π √ 2× 2,5 ×10−3 × 470× 10−12 1,138 V 1,138 V 0,43 V

f o=105094=105,094
Ket : data berdasarkan hasil simulasi di EWB
Sedangkan untuk frekuensi di tegangan maksimum
(rangkaian seri) besar frekuensinya sebagai berikut, Untuk faktor kualitas, pada frekuensi pada tegangan
1 maksimum pasti berbeda dengan frekuensi pada
f o= tegangan minimum, hal ini dikarenakan besar V yang
2 π √ LC berbeda dan juga besar frekuensinya yang berbeda.
Selain itu pada rangkaian paralel faktor kualitasnya
1 merupakan kebalikan dari faktor kualitas pada
f o= rangkaian seri.
2 π √ 2,5 ×10 × 470× 10−12
−3

Dari beberapa hasil yang didapatkan dari keempat


f o=148625=148,625 kHz percobaan ada beberapa perbedaan karakteristik antara
rangkaian resonansi seri dan rangkaian resonansi
Dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara tiap paralel. Secara teori untuk rangkaian seri yang sama
frekuensi dari hasil pengamatan dan hasil perhitungan adalah reaktansinya, sedangkan untuk rangkaian
di tegangan maksimum maupun tegangan minimum. paralel yang sama adalah suseptansinya. Pada
Sama seperti pada percobaan ketiga, perbedaan nilai rangkaian resonansi seri frekuensi resonansi didapatkan
frekuensi kemungkinan disebabkan oleh perbedaan di tegangan maksimum sedangkan untuk rangkaian
nilai komponen antara yang aktual dengan yang resonansi paralel di tegangan minimum. Untuk besar
diinginkan atau ketelitian alat ukur. bandwidth, pada rangkaian seri bergantung pada
induktor yang mana pada percobaan kali ini nilainya
Untuk besar tegangan saat penentuan frekuensi lebih kecil dari frekuensi resonansi sedangkan untuk
resonansi adalah sebagai berikut, rangkaian paralel besar bandwidth bergantung pada
kapasitor yang mana pada percobaan kali ini bernilai
Tabel 4-9 Tabel Data Tegangan Maksimum dan Minimum sangat besar jauh di atas frekuensi resonansi. Untuk
Rangkaian Paralel Seri
faktor kualitas, nilai faktor kualitas dari rangkaian
Vmin Vmax
paralel adalah pangkat minus satu dari faktor kualitas
0,05 V 2,6mV rangkaian seri.

Untuk rangkaian seri paralel, terdapat dua frekuensi


Untuk besar tegangan di masing-masing komponen di resonansi, pertama di tegangan maksimum kedua di
frekuensi saat tegangan minimum datanya adalah tegangan minimum.
sebagai berikut,
5. Kesimpulan
Tabel 4-10 Tabel Data Tegangan di Tiap Komponen pada
6

Rangkaian Paralel Seri


Kesimpulan dari rangkaian penguat operasional ini
Halaman

VC(paralel) VL(paralel) Vc(seri) adalah:


0,006 V 0,006 V 0,006 V
1. Pada rangkaian RLC terdapat rangkaian
resonansi yaitu di mana besar
Dri data di atas, dapat dilihat bahwa hasilnya sama reaktansi/suseptansi sama dengan 0 sehingga
semua dan sangat kecil. Hal ini disebabkan pengukuran impedansi total adalah besar hambatan dari
menggunakan multimeter digital sehingga untuk resistor.
frekuensi yang sangat besar (di atas 50kHz) hasilnya
akan error. 2. Untuk rangkaian resonansi seri yang sama
adalah reaktansinya, sedangkan untuk
Berikut data hasil simulasi EWB: rangkaian resonansi paralel yang sama adalah
suseptansinya.
3. Pada rangkaian resonansi seri frekuensi
resonansi didapatkan di tegangan maksimum
sedangkan untuk rangkaian resonansi paralel
di tegangan minimum.

4. Untuk faktor kualitas, nilai faktor kualitas dari


rangkaian paralel adalah pangkat minus satu
dari faktor kualitas rangkaian seri.

5. Untuk rangkaian seri paralel, terdapat dua


frekuensi resonansi, pertama di tegangan
maksimum kedua di tegangan minimum.

6. Daftar Pustaka

[1] H. T. Mervin. Praktikum Rangkaian Elektrik,


Hal. 69-74, Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB,
Bandung, 2010

[2] Sadiku, Alexander, Fundamentals of Electric


Circuits, page 614-636, McGrawHill, New
York, USA, 2007

7
Halaman

You might also like