Professional Documents
Culture Documents
Dasar Teori
Prinsip propulsi roket akan dianalogikan dengan menggunakan roket air sederhana.
Prinsipnya adalah botol akan meluncur bila botol diberi tekanan udara yang tinggi ( dari
pompa ) dan di dalamnya diberi sedikit air untuk menghasilkan tenaga semburan yang
lebih besar.Prinsip kerja propulsi roket ini merupakan penerapan dari hukum ketiga
Newton dan kekelan momentum.
| |
dimana ukeluar adalah kecepatan semburan gas, m adalah masa roket dan air di dalamnya,
dan Feks adalah gaya eksternal dari roket.
Gaya dorong roket merupakan gaya yang bekerja pada roket akibat gas yang
dikeluarkan. Sesuai persamaan di atas, maka diperoleh
| |
agar roket dapat dipercepat ke atas maka gaya dorong harus lebih besar dari gaya
eksternal. Dan diperoleh kelajuan gerak roket
dimana vf dan vi adalah kelajuan akhir dan kelajuan awal , m f dan mi adalah massa akhir
dan awal roket. Pada saat roket meluncur ketinggian maksimum yang dapat di capai
sebesar
dan posisi terjauh roket, yaitu posisi ketika roket kembali memiliki posisi y = 0, terjadi pada
Pada awal perkembangan roket, roket digerakan dari hasil pembakaran bahan bakar
minyak gas dan oksigen cair, untuk menghasilkan gas panas yang meledak ke bawah dan
mendorong roket ke atas. Untuk roket V-2 yang dikembangkan Hitler, menggunakan turbin
uap untuk memompa alkohol dan oksigen cair ke dalam ruang bakar yang menghasilkan
ledakan beruntun yang mendorong roket ke atas. Prinsip kerja roket merupakan
penerapan dari Hukum Newton III tentang gerak, dimana energi panas diubah menjadi
energi gerak.
Prinsip kerja dari roket berbahan bakar cair dan padat sama, di mana hasil
pembakaran menghasilkan gaya dorong ke atas. Kelebihan dari roket berbahan bakar
padat mampu menyimpan bahan bakar dengan dengan jumlah besar untuk ruang
penyimpanan yang sama, karena telah dipadatkan, sedangkan bahan bakar cair tidak bisa
dimampatkan.