Professional Documents
Culture Documents
BAB III
PEMBAHASAN
III - 1 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
Sura Madu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura merupakan contoh
perkembangan jaringan penyebrangan yang mampu menggantikan peran kapal
penyebrangan. Daya saing angkutan laut Indoneisa masih lemah dibandingkan angkutan
laut dari negara lain. Lemahnya daya saing pelayaran nasional disebabkan karena ukuran
armada yang relatif kecil, umur armada tergolong lebih tua dibanding armada asing, dan
lemahnya dukungan finansial untuk usaha pelayaran.
Pelayanan udara pada saat krisis moneter menyebabkan biaya operasional
perusahaan penerbangan cukup tinggi karena biaya operasional perusahaan penerbangan
sangat dipengaruhi kurs dolar. Kenaikan kurs dolar mengakibatkan pengurangan jumlah
pesawat yang beroperasi. Angkutan udara mulai naik kembali pada saat pasca krisi
ekonomi tapi persaingan tarif yang ketat menyebabkan perusahaan penerbangan
menurunkan kualitas pelayanan. Penurunan kualitas pelayanan ini menyebabkan
penurunan tingkat keamanan dan keselamatan penumpang.
Pergerakan ekonomi, jaringan distribusi dan sistem logistik dan jasa di Indonesia
masih sangat tergantung pada sistem jalan raya. Sistem jalan raya juga sangat dibutuhkan
untuk pergerakan penumpang intra dan antar wilayah. Mobilitas ekonomi tergambar dari
tingkat prasarana transportasi seperti jalan. Kerusakan jalan akan menyebabkan
timbulnya biaya ekonomi dan biaya sosial yang besar. Kondisi jaringan jalan nasional
pada saat ini dalam keadaan kritis akibat sistem pengelolaan yang kurang baik dan faktor
pembiayaan. Pelayanan jalan masih tergolong kurang karena inefisisensi manajemen,
kurangnya kualitas pengawasan dan pelaksanaan serta overloading.
Sistem transportasi penduduk di Indonesia disebabkan oleh aktifitas penduduk
yang bergerak secara commuter, jenis pergerakan inilah yang mendominasi pergerakan
penduduk di kota-kota besar Indonesia. Commuter merupakan pergerakan bolak-balik
penduduk pada saat menuju pusat aktifitas dan kembali saat aktifitas telah selesai dan
harus kembali ke rumah. Pergerakan yang terus-menerus seperti ini myang
mengakibatkan tingkat pergerakan semain tinggi. Penduduk yang berorientasi kegiatan di
kota-kota besar lebih memilih pergerakan secara commuting karena mereka lebih
memilih bertempat tinggal di daerah pinggiran karena harga tanah yang lebih terjangkau
dibanding di dekat pusat aktifitas. Pergerakan ini juga didukung dengan kemudahan
untuk memiliki kendaraan pribadi, sehingga semakin banyak penduduk yang ber-
III - 2 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
commuting maka semakin tinggi pergerakan dan semakin banyak kuantitas kendaraan di
jalan raya.
Pergerakan semakin tidak terkendali akibat tidak terkenadalinya pertambahan dan
persebaran penduduk. Pertumbuhan penduduk di kota-kota besar Indoensia diakibatkan
oleh arus urnanisasi yang tidak dapat dikendalikan dan juga karena faktor fertilitas
penduduk atau kelahiran. Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk yang tidak
terkendali mengakibatkan permasalahan kompleks. Pemerintah semakin sulit untuk
mengawasi dan mengendalikan kondisi tersebut. Lemahanya pengawasan pemerintah
dan tindak tegas oleh pemerintah menjadikan penduduk bergerak bebas tanpa ada
batasan. Kesadaran penduduk yang masih kurang mengenai dampak dari urbanisasi juga
semakin memperparah kondisi kehidupan di kota.
Pertambahan penduduk yang tidak berorientasi pada peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan transportasi memadai menimbulkan akan menimbulkan masalah.
Penduduk lebih memilih memnggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan publik.
Sikap penduduk seperti ini akibat minimnya tingkat keamanan dan kenyamanan
angkutan publik dan angkutan publik masih dinilai tidak efektif dan efisien. Hal ini
mengakibatkan semakin tingginya jumlah pemilik kendaraan pribadi yang berorientasi
pada prasarana jalan raya. Tingginya jumlah pemiliki kendaraan pribadi ini didukung
oleh kemudahan untuk mendapatkan kendaraan pribadi dengan sistem kredit. Tidak ada
tindakan dari pemerintah untuk membatasi kepemilikan kendaraan pribadi.
Trasnportasi jalan raya merupakan prasarana yang banyak dimanfaatkan oleh
pemiliki kendaraan pribadi. Apabila kapasitas jalan raya sudah tidak dapat menampung
volume kendaraan, maka akan terjadi permasalahan lalu lintas seperti kemacatan.
Kemacatan lalu lintas di Kota Jakarta contohnya. Kemacatan di Jakarta mengakibatkan
sistem transportasi tidak teratur serta berdampak negatif pada kondisi sikologis pengguna
jalan. Penduduk Jakarta memiliki tingkat stres dan ketegangan sangat tinggi dan salah
satu penyebabnya adalah kemacatan lalul lintas.
Pemerintah saat ini telah menerapkan sistem transportasi terpadu pada jalur darat
yang mampu mengintegrasi multi moda dan aksesbilitas tinggi salah satunya adalah
TransJakarta. Penerapan TransJakarta juga memiliki hambtan yaitu tingkat kseadaran
III - 3 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 4 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 5 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 6 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 7 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 8 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 9 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 10 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 11 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 12 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 13 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 14 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 15 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 16 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 17 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 18 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 19 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 20 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 21 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
Volume lalu lintas kendaraan dapat dikendalikan dengan cara menurunkan minat
warga Curitiba untuk menggunakan mobil. Penyediaan fasilitas publik yang terjangkau
dan nyaman mampu menekan minat warga menggunakan kendaraan pribadi. Kecelakaan
dan kemacatan lalu lintas dapat diatasi dengan menekan minat warga terhadap kendaraan
pribadi. Pemerintah Kota Curitiba juga menempatkan 200 radar lalu lintas di seluruh
penjuru jalan utama. Teknologi berbasis sensor tersebut dipasang di trotoar yang
dilengkapi dengan kamera digital. Radar ini berfungsi untuk mendeteksi setiap mobil
yang melaju di atas speed limit. Instrumen akan merekam nomor mobil yang melanggar
termasuk waktu dan tempat kejadian lalu mengirimnya ke tempat tinggal sang
pengemudi dalam bentuk speeding ticket. Pengemudi yang melanggar batas kecepatan
tersebut akan dikenakan denda.
Terdapat 12 terminal (halte) penumpang di Curitiba yang tersebar di seluruh
penjuru mata angin. Terminal-terminal tersebut memberikan kemudahan bagi
penumpang untuk dapat meninggalkan dan berganti bus tanpa harus membeli tiket baru.
Tarif untuk pelayanan busway sangat terjangkau yaitu 30 smapai 40 US cent dan dengan
satu ongkos dapat mengakses ke seluruh kota.Sarana pendukung BRT ini berbentuk
tabung dan merupakan bagian penting dari sistem trinary. Terminal mengintegrasi 3 rute
utama dilengkapi dengan kafe dan area tempat duduk yang menyenangkan bagi para
penumpang.
III - 22 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
3.4 Perbandingan Kualitas Kuantitas TransJakarta dan Bus Rapid Transit Curitiba
3.4.1 Kesamaan
Sistem penerapan busway TransJakarta dan Curitiba memiliki kesamaan yaitu
menggunakan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Keberadaan busway pada dua negara
tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan lalu lintas yaitu kamcatan lalu
lintas. Kemacatan terjadi akibat ledakan penduduk. Inti dari penerapan sistem ini
adalah membangun sistem transportasi terpadu, efisien, efektif sehingga menjadi
transportasi yang berkelanjutan.
Kesamaan antara TransJakarta dan Curitiba bus dapat dilihat berdasarkan jalur
pergerakan dan operasioanlnya, kondisi dan fungsi halte, serta cara pembayaran
tiketnya. Kesamaan tersebut dapat diketahui pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Tabel Persamaan TransJakarya dan Curitiba Bus
Kesamaan TransJakarta dan Curitiba Bus
- Menggunakan sistem Bus Ripid Transit
- Jalur khusus busway yang terletak di tengah jalan arteri
- Merupakan jalur bebas hambatan
- Terdapat 2 jalur kendaraan bermotor di sisi kanan dan kirinya
Jalur dan yang berlawanan arah
operasional - Menghubungkan ke pusat kegiatan
- Mengintegrasi antar moda
- Tidak memiliki waktu panjang untuk berhenti
- Tidak membutuhkan waktu lama untuk menuju tempat tujuan
III - 23 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 24 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
Perbedaan utama dalam penerapan sistem BRT di Jakarta dan Curitiba adalah
tercapainya tujuan utama dari sistem tersebut. Pemerintah Curitiba berhasil mengatasi
masalah kemacatan lalu lintas dan mengubah kota tersebut menjadi kota yang aman
dan nyaman, bahkan menjadi contoh untuk penerapan sistem trasnportasi di negara
lain.
Kesuksesan Curitiba belum dapat tercapai di Kota Jakarta. Kendala bagi
pemerintah Kota Jakarta adalah masih tingginya kuantitas penggunan kendaraan
pribadi. Kurangnya dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
TransJakarta yang menyebabkan kuantitas kendaraan pribadi masih tinggi. Fasilitas
III - 25 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
III - 26 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
Tingginya
Busway
Pemakaian KEMACATAN
LALU LINTAS TRANSJAKARTA
Kendaraan
Pribadi
KENDALA
Menurunnya kualitas
keamanan dan
kenyamanan
Menurunnya
Kepercayaan
Masyarakat
Menurunnya
Partisipasi
Masyarakat
III - 28 | P e m b a h a s a n
[PENERAPAN SISTEM BRT SECARA TERPADU, EFISIEN, DAN EFEKTIF SEBAGAI Sustainable
SOLUSI KEMACATAN LALU LINTAS] Transportation
berdampak pada keseimbangan lingkungan. Dampak terbesar dari polusi udara adalah
pemanasan global akibat gas rumah kaca. Pemanasan global dapat mengakibatkan
bencana bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Jadi, perlu adanya transportasi
ramah lingkungan yang akan mewujudkan trasnportasi yang berkelanjutan.
III - 29 | P e m b a h a s a n