You are on page 1of 3

c 


    
Kamis, 30/09/2010 13:24 WIB | email | print | share

Assalamualaikum Warohmatuloh Wabarokatuh.

ustadz sigit yang dirahmati Allah SWT

Ayah saya sudah meninggal 2 tahun lalu karena sakit.

sebelumnya beliau sakit stroke selama 2 tahun tidak bisa shalat dan puasa, kami sudah mencoba
menuntunnya utk sholat tp beliau hanya mampu sebentar saja. Kami selalu menjaga dan
merawatnya , namun pada saat akhir hayatnya kami sedang tertidur karena lelah , dan beliau
meninggal tidak ada yang menemani dan tidak ada yang menuntunnya menyebut asma Allah.
Saya sangat menyesal,

Apa yang dapat saya lakukan untuk menebus rasa penyesalan saya ini, doa apa dan amalan apa
yang dapat saya berikan untuk membantu ayah saya selama di alam kubur hingga hari
perhitungan nanti.

Karena saya merasa apa yg saya lakukanselama merawat beliau belum cukup untuk membalas
jasa 2x beliau kepada saya.

Jazakumullah , Ustadz

Wassalamualaikum wrwb

 




Waalaikumussalam Wr Wb

Semoga Allah swt mengampuni segala dosa ayah anda, merahmatinya, memaafkan kesalahan-
kesalahannya, memuliakan kedudukannya, melapangkan kuburnya dan memasukkannya
bersama orang-orang shaleh di surga-Nya.

Berbakti kepada orang tua menempati posisi yang tinggi didalam islam. Hal itu ditunjukkan
dengan perintah berbuat baik kepadanya mengikuti perintah beribadah hanya kepada Allah swt
saja, seperti disebutkan didalam firman-Nya.

Ύ˱ϧΎ˴δ˸Σ·˶ Ϧ
˶ ˸ϳΪ˴ ϟ˶΍˴Ϯ˸ϟΎ˶Αϭ˴ ϩ˵ Ύ͉ϳ·˶ ϻ
͉ ·˶ ˸΍ϭ˵ΪΒ˵ ˸όΗ˴ ϻ
͉ ΃˴ Ϛ
˴ Α͊έ˴ ϰ˴πϗ˴ ϭ˴

Artinya : ³Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.´ (QS. Al Isra : 23)
Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika dia masih hidup akan tetapi juga
setelah dia meninggal dunia. Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As
Sa'idi ia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
ada seorang laki-laki dari bani Salamah datang kepada beliau.

Laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada ruang untuk aku berbuat baik kepada
kedua orang tuaku setelah mereka meninggal?" beliau menjawab: "Ya. Mendoakan dan
memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan wasiatnya, menyambung jalinan
silaturahim mereka dan memuliakan teman mereka." Meskipun hadits ini lemah namun dalam
hal ini bisa diamalkan.

Beberapa perbuatan baik yang bisa dilakukan terhadap orang tua yang telah meninggal dunia,
diantaranya :

1. Mendoakan dan memohonkan ampunan baginya.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla akan mengangkat derajat seorang hamba
yang shalih di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? ' maka
Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu.'"

Diantara bentuk-bentuk doa dan permohonan ampunan tersebut adalah :

ROBBIGH FIRLI WA LIWALIDAYYA

ϱ
͉ Ϊ˴ ϟ˶΍˴Ϯϟ˶ϭ˴ ϲ˶ϟ ˸ήϔ˶ ˸Ϗ΍ Ώ
͋ έ˴

Artinya : ³Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku.´ (QS. Nuh : 28)

ROBBIRHAMHUMA KAMAA ROBBAYANI SHOGHIRO

΍˱ήϴ˶ϐλ
˴ ϲ˶ϧΎ˴ϴΑ͉έ˴ Ύ˴Ϥϛ˴ Ύ˴ϤϬ˵ ˸ϤΣ
˴ ˸έ΍ Ώ
͋ έ͉ Ϟ˵ϗϭ˴

Artinya : ³Dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Isra : 24)

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari dari Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya
mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menshalatkan jenazah, dan saya hafal do'a yang beliau ucapkan: "ALLAHUMMAGHFIR LAHU
WARHAMHU WA 'AAFIHI WA'FU 'ANHU WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI'
MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA`I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI
MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD
DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN
MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA
A'IDZHU MIN 'ADZAABIL QABRI AU MIN 'ADZAABIN NAAR

(Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia,
muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnyak, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air
yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagana Engkau telah membersihkan pakaian
putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat-
serta gantilah keluarganya -di dunia- dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia
dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur
atau siksa api neraka)." Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu.

2. Melaksanakan wasiatnya selama wasiat tersebut tidak memerintahkan kemaksiatan terhadap


Allah swt dan tidak bertentangan dengan hukum syariat, sebagaimana firman Allah swt :

Ϧ
˴ ϴ˶ϘΘ͉Ϥ˵ ˸ϟ΍ ϰ˴Ϡϋ
˴ Ύ̒ϘΣ
˴ ϑ
˶ ϭή˵ ˸όϤ˴ ˸ϟΎ˶Α Ϧ
˴ ϴ˶Αή˴ ˸ϗϷ΍˴ϭ Ϧ
˶ ˸ϳΪ˴ ϟ˶΍˴Ϯ˸Ϡϟ˶ Δ˵ ϴ͉λ
˶ Ϯ˴ ˸ϟ΍ ΍˱ή˸ϴΧ
˴ ϙ
˴ ή˴ Η˴ ϥ˶· Ε
˵ ˸ϮϤ˴ ˸ϟ΍ Ϣ˵ ϛ˵ Ϊ˴ Σ
˴ ΃˴ ή˴ π
˴ Σ
˴ ΍˴Ϋ·˶ ˸ϢϜ˵ ˸ϴϠ˴ϋ
˴ ΐ
˴ Θ˶ ϛ˵

Artinya : ³Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut,
jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara
ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.´ (QS. Al Baqoroh : 180)

Imam Bukhori meriwayatkan dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Mendengar dan taat adalah haq (kewajiban) selama tidak diperintah berbuat maksiat. Apabila
diperintah berbuat maksiat maka tidak ada (kewajiban) untuk mendengar dan taat".

3. Menghubungkan tali silaturahim orang tua anda yang telah meninggal serta berbuat baik
kepada tema-teman dan kerabatnya.

Imam Muslim meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan
(silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya."
Didalam hadits ini terdapat keutamaan menghubungkan silaturahim kawan-kawan ayah yang
telah meninggal, berbuat baik dan memuliakan mereka.

4. Bersedekah atas namannya

Kaum muslimin telah bersepakat bahwa sedekah mengatasnamakan orang yang sudah meninggal
maka hal itu akan sampai kepadanya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dari 'Aisyah
bahwa ada seorang laki-laki berkata, kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam: "Ibuku meninggal
dunia dengan mendadak, dan aku menduga seandainya dia sempat berbicara dia akan bersedekah.
Apakah dia akan memperoleh pahala jika aku bersedekah untuknya (atas namanya)?". Beliau
menjawab: "Ya, benar".

Walahu A¶lam

You might also like