You are on page 1of 7

Kontroversi Serat Darmo Gandhul

Masuknya Islam ke Tanah Jawa ternyata menyimpan cerita yang sungguh luar biasa.
Salah satunya terekam dalam Serat Darmo Gandhul yang kontroversial itu. Dalam serat
yang aslinya berbahasa Jawa Kuno itu dipaparkan perjalanan beberapa wali, juga
hambatan dan benturan dengan budaya dan kepercayaan lokal
Penulis serat ini tak menunjukkan jati diri aslinya. Ada yang menafsirkan, pengarangnya
adalah Ronggo Warsito. Ia pakai nama samaran Ki Kalam Wadi, yang berarti rahasia atau
kabar yang dirahasiakan. Ditulis dalam bentuk prosa dengan pengkisahan yang menarik.
Isi Darmo Gandhul tentu saja mengagetkan kita yang selama ini mengira bahwa
masuknya agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai tanpa muncratan
darah, terpenggalnya kepala dan tetesan air mata. Kaburnya para pemeluk Hindu dan
Budha ke berbagai wilayah, misalnya ke Pulau Bali, ke kawasan pegunungan dan hutan
rimba, adalah salah satu pertanda bahwa mereka menghindari tindakan pembantaian
massal oleh sekelompok orang yang ingin menggulingkan kekuasaan berkedokkan
agama.

Terkait dengan kisah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Ini
adalah versi yang tidak lengkap, bersumber dari Tabloid Posmo terbitan Surabaya. Anda
bisa baca dan menilai sendiri. Hanya agar lebih enak untuk dibaca, Posmo
menyuntingnya disana-sini. Yang perlu dicatat, pembaca sendiri harus kritis menyikapi isi
cerita yang mungin amat tendensius ini.

Serat Darmo Gandhul pernah diterbitkan oleh Dahara Prize – Semarang berukuran 15 cm
x 15 cm. Berikut ini adalah tulisan tentang Serat Darmo Gandhul yang dimuat berseri di
Tabloid Posmo terbitan Surabaya. Isi dari serat ini rasanya masih relevan dikaitkan
dengan zaman sekarang, dimana mulai bermunculan kelompok fundamentalis Islam,
terorisme yang mengatas namakan agama, dan juga kelompok-kelompok yang bermimpi
untuk mendirikan kekhalifahan Islam di negeri ini, dan juga di negara-negara Asia
Tenggara lainnya.

Tokoh terkait:
- Darmo Gandhul - murid Ki Kalam Wadi
- Ki Kalam Wadi - penulis serat
- Raden Budi - guru Ki Kalam Wadi
- Prabu Brawijaya - Raja Majalengka (Majapahit)
- Putri Campa (Dwarawati? Dara Petak?) - permaisuri Prabu Brawijaya
- Sayid Rahmad - kemenakan Putri Campa (Sunan Ampel)
- Sayid Kramat - Sunang Bonang
- Raden Patah (Babah) - putra Prabu Brawijaya/Adipati Demak/Senapati Jimbuningrat/
Sultan Syah Alam Akbar Khalifaturrasul Amirilmukminin Tajudil Abdulhamid
Khak/Sultan Adi Surya Alam di Bintoro.
- Raden Kusen (Raden Husen/Raden Arya Pecattanda) - saudara kandung Raden Patah
(lain ayah)
- Ki Bandar - sahabat Sunan Bonang
- Bandung Bondowoso
- Nyai Plencing - dedemit
- Buta Locaya - raja dedemit (mantan Patih Sri Jayabaya)
- Ni Mas Ratu Pagedongan (Ni Mas Ratu Angin-Angin)
- Kyai Tunggul Wulung
- Kyai Patih
- Syech Siti Jenar
- Tumenggung Kertosono
- Sunan Giri
- Arya Damar - Bupati Palembang
- Patih Mangkurat
- Setyasena - komandan pasukan Cina Islam
- Bupati Pati
- Adipati Pengging
- Adipati Pranaraga
- Sabdo Palon
- Naya Genggong

Sunan kali jogo kemudian mengucapkan sahadat: ashadualla illa hailallah wa ashadu
anna muhamadarosulullah .yang artinya : tiada tuhan melainkan allah dan muhammat
adalah rosul Allah , kemudian sunan kali jogo menjelaskan arti dari kalimat itu kepada
parabu browijoyo terakhir : “Orang yang menyembah kepada arah dan tidak tau wujut itu
sama artinya dengan kapir , selain itu orang yang menyembah pada puji yang ber sifat
wujut di alam itu namanya menyembah berhala , makanya orng itu harus mengetahui
lahir dan batinnya , makanya orng berucap harus tau apa yang di ucapkan .
Kemudian apa arti Nabi Muhamat rosullah : Muhamat itu adalah keadaan kubur , jadi
badan manusia itu semuanya adalah keadaan kubur dari roso pangroso , atau sama artinya
kita memuji badan kita sendiri bukannya memuji Nabi Mohamay di arab , raga manusia
itu adalah wakil Allah / bayangan Allah yang ber wujut roso pangroso , rosul artinya
Roso kang nusuli / rasa yang terlahir , rasa yaitu makanan yang berada di lisan .
Nusuli yaitu naik ke surga , Lullah yaitu artinya luluh jadi Lumpur , kemudian di sebut
rosullullah yaitu rasa yang tidak baik ber bau salah , kemudian di jadikan satu Muhamad
rosululloh artinya yaitu 1.merasakan badan 2.merasakan makanan , sudah jamaknya
manusia itu mengagung agungkan rasa dan makanan makanya di sebut Muhamat
Rosulullah .
Sebab dari itu kenapa apabila kita sembahyang mengucapkan “usolli” itu artinya melihat
asal muasal dari diri kita sediri yang berasal dari roh idlofi / roh suci / rohnya Muhammad
Rosul . artinya rosul itu rasa . yaitu kularnya rasa kehidupan yang keluar dari anggota
badan yang terbuka karena ashaduala , apa bila tidak mengerti artinya sahadat maka tidak
tau rukun islam dan tidak akan tahu porwaning dumadi / awal mula kejadian”. Demikian
penuturan sunan kali jogo panjang lebar sehingga sang Prabu Browijoyo pamungkas mau
masuk islam .

Kemudian parabu Browijaoyo minta di cukur raambutnya oleh sunan kali jogo akan
tetapi rambutnya tidak mempan di potong , makanya sunan kali jogo kemudian matur
kepada sang prabu browijoyo supaya masuk islam secara lahir batin karena apabila Cuma
Islam lahirnya saja rambutnya tidak mempan di potong .Kemudian sang prabu Browijoyo
berkata bahwa islam nya lahir batin , barulah rambutnya bias di potong .
Setelah memotong rambutnya kemudian prabu Browijoyo menemui abdi kinasih nya
Sabdo Palon dan Noyo Genggong dan berkata : “ kamu berdua sekarang aku beri tahu
bahwa sejak hari ini aku meninggalkan agama budha dan berganti menjadi agama islam
dan menyebut asma Allah yang sejati dan kamu sekalian aku ajak berganti agama Rosul
dan meninggalakan agama budha .Sabdopalon berkata dengan sedih “Saya ini ratu
dahhyang yang rumekso tanah Jawa , siapapun yang jadi raja menjadi momongan ku
semenjak dari leluhur paduka dahulu Sang wiku Manu manusa , Sakutrem dan bambang
Sakri turun temurun sampai sekarang saya mengasuh wiji tanah jawa , saya kalo tidur
sampai 200 tahun selama saya tidur pasti ada peperangan sodara musuh sodara dan yang
nakal pada makan manusia , makan bangsanya sendiri , sampai sekarang usiaku sudah
2000 lebih 3 tahun mengasuh wiji tanah jawa tidak ada yang bersalin agamanya patuh /
netepi agama budha , baru paduka yang mau meninggalkan pikukuh / ajaran luhur jawa.
Jawa itu artinya mengetahui , narimo / berserah diri kemudian di sebut jawan .Suka
numpang numpang nanti akibatnya menyulitkan kematian paduka besok , Sabda wiku
utama di jawab oleh alam yang bergetar Sang Prabu Browijoyo di marahi oleh jawoto
karena mau masuk agama rosul yang di tandai oleh di tambahnya 3 jenis mahluk di dunia
yaitu 1 . yang bernama rumput jawan 2. padi Rondonunut 3. padi Mriyi.
Sang prabu kemudian bertanya lagi bagai manakah yang menjadi kemantapanmu mau
atau tidak meninggalkan agama budha dan berganti agama rasul , menyebut nabi
muhamad Rosulullah sebagai panutan para nabi lan menyebut asma Allah pangeran Yang
Sejati.

Sabdopalon berkata dengan sendu “ paduka masuk sendiri , saya tidak tega melihat watak
yang aniyaya seperti orang – orang Arab. Aniyaya itu artinya suka meng hukum dan lagi
suka meng aniyaya raga , apabila saya berganti agama pasti akan menyulitkan kematian
saya , yang mengatakan mulya itu kan orang Arab dan orang islam semua yang memuji
agamanya sendiri , saya setia kepada agama lama , menyebut Dewo Ingkang Linangkung
Jagad ini adalah raganya dewo yang bersipat budi dan hawa , sudah menjadi jamaknya
manusia itu patuh kepada eling dan budi keinginan jadi tiak menyulitkan .Apabila
menyebut nabi Muhamad Rosullulloh , artinya Muhamad itu keadaan di kubur yaitu
keadaan rasa yang salah hanya mengagungkan rasa badan tempat kotoran , sukanya
makan enak tidak tau akibat yang di rasakan nanti . makanya di sebut Muhamad yaitu
tempatnya rasa selurauh badan . Roh idlofi itu artinya roh awal / roh asal / roh suci
apabila sudah rusak akan kembali ke asalnya kemmudian paduka Sang Prabu Browijoyo
mau pulang ke mana . Adam itu menjadi satu dengan hyang Brahim yang artinya
kebrahen / tertipu di dalam hidupnya , tidak menemuka rasa yang sejati , tetapi lahirnya
rasa wujut badan . di sebut Muhamadun , tempat bersemayamnya rasa jasatnya budi jadi
wujut manusia dan rasa. Apabila sudah di ambil oleh yang maha Kuasa Paduka menjadi
manusia seutuhnya itu terjadi dengan sendirinya lantaran menahan keburukan , jadi bapak
dan ibu tidak membuat , makanya di sebut anak karena (wontenipon wujut piyambak ) /
adanya dengan sendirinya terjadinya dari gaib yang samar dari kehendak Lotowalhujwa
yang menyelimutu segala wujut , terjadi dengan sendirinya dan rusak dengan sendirinya
pula , Apabila telah di ambil yang Maha Kuasa hanya tinggal rasa dan perasaan yang
paduka bawa , apabila menjadi Demit penunggu tanah itulah yang nista , hanya
menunggui daging yang amis yang telah luluh jadi tanah.Semuanya itu tetap tidak ada
gunanya di karenakan hanya kurangnya pengetahuan nya . Dikala hidupnya tidak
memakan buah pohon Budhi dan buak pohon pengetahuan

hanya nrimo mati sebagai setan , makan tanah dan mengharap kiriman sesaji di kemudian
hari memberi kiamat kepada anak cucu nya . Orang mati tidak terikat oleh peraturan
lahiriah sudah pasti sukma berpisah dengan budi apabila tekatnya baik maka akan
menerima kemuliaan akan tetapi apa bila tekatnya nyasar maka akan menerima siksanya .
Sekarang coba paduka jawab pertanyaan saya ? “ Aku mau pulang kepada asal , asal nor
kembali ke nor” jawab prabu browijoyo.Sabdopalon bertutur lagi “ itulah pengetahuan
orang yang bingung dikala hidupnya merugi tidak punya pengetahuan budhi , belum
makan buah pengetahuan dan buah dari pohon budhi , berasal dari satu pulang satu itu
bukan mati yang utama . Sedangkan mati yang utama adalah satus telung puluh : yang di
sebut satus itu putus , telu itu tilas / bekas , puloh itu pulih mawujut lagi , wujutnya rusak
tetapi yang rusak hanya yang berasal dari roh idofi saja , hidupnya langgeng akan tetapi
raga telah pisah dengan sekma , itulah yang di sebut sahadat tanpa ashadu , berganti
dengan roh suci / roh asal , sasi surup / rembulan terbenam pasti dari mana awalnya ,
yaitu berawal dari semenjak jadi manusia .surup artinya sumurup / mengetahi awal
tengah sampai akhir , teguhlah jangan sampe goyah dari pusatnya membawa sir cipta
awal “.Sang prabu berkata “ cipta saya akan ikut / nempel kepada orang linuwih “
Sabdopalon menjawab “ itu adalah orng yang kesasar seperti benalu yang menempel pada
pepohonan yang besar tidak mandiri kemuliaannya hanya dari pemberian orang lain , itu
bukan mati yang utama itu adalah matinya orang nista sukanya numpang – numpang
tidak mandiri apabila telah di uasir kemudian nglambarang / pergi tanpa tujuan jadi
berkasaan dan kemudian menempel kepada yang laen “.
Sang prabu berkata lagi : “ aku berasal dari kosong dan akan kembali kepada kosong ,
seperti sebelum aku terlahir belum ada apa – apa jadi matiku nanti akan seperti itu”.
Sabdopalon menjawab : “Itu adalah orang yang mati karena bunuh diri , tidak percaya
ilmu ketika hidupnya seperti binatang , hanya makan , minum dan tidur , yang demikian
itu hanya akan gemuk kebanyakan daging jadi bisa dikatakan hanya nrimo minum air
kencing saja , hilang lah hidupnya di alam kematian “ .
Sang prabu berkata : “ aku akan menunggui makam apa bila telah luluh jadi debu “.
Sabdopalon mhnjawab:”itulah matinya orng bodoh matinya jadi setan kuburan ,
menunggui daging yang telah luluh jadi tanah , tidak tahu apabila biasa berganti roh idofi
baru . jangankan itu non saja belum tentu tau”.
Sang prabu berkata : “ aku akan Mokso sampai dengan ragaku “
Sabdopalon menjawab: “ apa bila orang yang ber agama rosul dapat di pastikan tidak
akan bisa mokso , tidak akan kuwat menelan raganya karena gemuk kebanyakn daging ,
orang yang mati mokso itu celaka , karena mati tetapi tidak meninggalkan jasad , itu
namanya tidak sahadat tidak hidup dan tidak mati , tidak akan bisa kembali menjadi roh
idofi baru dan hanya akan menjadi gunungan demit saja “.
Sang prabu berkata : “Aku tidak ingin apa – apa , tidak ber ihtiar menolak atau memilih ,
hanya terserah yang maha kuasa saja “.
Sabdopalon menjawab :”Paduka meninggalkan sifat , tidak merasa apa bila tercipta
mempunyai suatu kelebihan , meninggalkan kewajiban sebagai manusia , manusia itu
berhak menolak dan memilih , apabila sudah pasrah menjadi batu apa perlunya mencari
ilmu kamulyaning pati “.
Sang prabu berkata : “ ciptaku akan pulang ke ahirat naik sorga menghadap Hyang Maha
Kuasa”.
Sabdopalon menjawab:”Aherat , suwargo sudah paduka bawa ke mana – mana , jagatnya
manusia itu sudah lengkap alam sahir dan kabir , ketika semenjak berujut adam sudah
lengkap ahirat , suwargo , neroko , arsy , kursy kemudian Paduka mau pergi ke ahirat
mana , nanti kalo kesasar looo.., padaha yang namanya ahirat itu artinya mlarat , di
manapun ada aherat , kalo bisa malah saya hindari , jangan sampai saya pulang kepada
kemlaratan naik ke ahirat adil negari , apa bila salah dalam menjawab pasti di hukum , di
ikat dan di paksa untuk bekerja berat dan lagi tidak di upah . Masuk aherat Nusa Srenggi
Nuso artinya manuso sreng artinya pekerjaan yang berat sekali enggi artinya pekerjaan ,
jadi atrinya manusia dipaksa bekerja kepada ratu nuso srenggi , apa tidak ciloko manusia
hidup di dunia seperti itu tadi , seluruh keluarganya hanya makan beras sejimpit , tanpa
ikan , sambal maupun sayur,itu adalah ahirat yang kelihatan di toto lahir, apabila
ahiratnya orang mati melebihi itu , paduka jangan sampae pulang ke aherat , jangan
sampae naik ke sorga , nanti kalo kesasar, banyak rojo koyo yang berada di situ, semua
Cuma nrimo berselimutkan tanah , hidupnya bekerja dengan pak saan , tidak salah di
cambuk, paduka jangan sampe menghadap gosti Allah , karena gosti Allah itu tidak ber
warna dan tidak ber rupa , wujutnya hanya Asmo yang meliputi dunia dan aherat , paduka
belum kenal , kenalnya hanya kenal seperti cahaya lintang dan rembulan , bertemunya
cahaya bersinar menjadi satu , tidak pisah dan tidak menjadi satu , jauhnya tidak terkira ,
dekat tapi tidak bersinggungan , saya saja tidak bisa dekat apalagi paduka , Kanjeng Nabi
Musa saja tidak kuat melihat cahayanya , maka Allah tidak kelihatan , hanya Dzatnya
yang meliputi seluruh wujut , paduka wiji rohani bukan dari golongan malekat , manusia
raganya berasal dari nutfah , menghadap Hyang Lotowalhujwa , apabila tempatnya sudah
tua minta yang baru jadi tidak bolak balek , yang di sebut mati dan hidup, yang hidup
napasnya masih berjalan , artinya hidup yang langgeng tidak berubah dan tidak menjadi
tua , yang mati hanya raganya , tidak merasakan kenikmatan , makanya bagi orang yang
ber agama budha , apabila jasatnya sudah tua , sukmanya keluar minta ganti jasat yang
bagus

agatnya manusia itu langgeng tidak berubah yang berubah itu keadaan rasa , yaitu raga /
wadak yang berasal dari roh idlofi.
Prabu Browijoyo tidak lah muda dan tidaklah tua , tetapi langgeng ditengah tengah jagat
paduka , berjalan tidak bergerak dari tempatnya , berada di dalam gua sir cipta yang
hening . Bawalah bawaanmu , membawa dan memakan raga , asksara telah leyab ,
hitungan jumlahnya telah terkumpul , melesat dengan utuh . Melihat jantung katub kiri ,
surut karena sir cipta , bertujuan di cetho cethik cethak (lidah menempel di atas langit –
langit) itulah puncak dari pengetahuan , pengetahuannya orang budha , masuk nya roh
berjalan melalui cethak , berhenti lagi di cethik , keluar di kalamwadi , gila lautan rahmat
kemudian masuk di guwa garba / rahim perempuan , jatuhnya kenikmatan berada di
dasarnya bumi rahmat , disitulah budi membuat istana baitullah yang mulia , kejadiannya
dari sabda Kun , jadi berada di tengah – tengahnya jagat sorganya ibu , oleh sebab itulah
manusia keblatnya derada di tengahnya jagad , jagadnya manusia itu Gua Sir Cipta
namanya , di bawa ke mana – mana tidak berubah , umurnya sudah di tentukan , tidak
bisa diajukan dan di undurkan , sudah tertulis di dalam lauhful mahfudz , bejo dan
celakanya tergantung dari budi nalar dan pengetahuannya , yang kurang dalam ihtiarnya
maka bekuranglah bejo / keberuntungannya , inilah asal muasal dari keblat papat / 4
penjuru mata angin yaitu : wetan , kilen , kidul , ler / timur , barat , selatan , utara
.Artinya Wetan :yaitu wiwitan manusia maujut , artinya Kilen / kulon : orang tuwa kita
kelon / kelonan / berhubungan intim , artinya Kidul : seorang istri di dudul / di masuki
organ intimnya , kemudian artinya Lor : lahir / lahirlah jabang bayi , tanggal sepisan
kapurnaman , Por itu artinya : jumbuh , Na itu artinya : ana / ada , Ma artinya : maujut
/madep dating ujut / berujut , Jumbuh itu artinya pepak / lengkap , serba ada melingkupi
alam sahir dan kabir . Tanggal sepisan /awal waktu manusia terlahir dari seorang ibu
bersamaan dengan kakang mbarep adi ragil , Kakang Mbarep Itu kawah / air ketuban ,
Adi Ragil itu ari – ari , saudara yang terlahir bersamaan tanggal gaib nya , menjaga hidup
dan kesadarannya , penjelmaan cahaya , ber ujud cahaya , pintu semua eling / kesadaran ,
siang dan malam janganlah takut dengan semua kejadian , ingatlah semuanya , terbit dan
tengelamnya jangan sampai samar / ragu , dulu sekarang dan besok inilah pengetahuan
orang Jawi yang ber agama budha .
Raga itu di ibaratkan kapal , sedangkan sukma adalah nahkodanya sebagai penunjuk arah
, apabila kapal berjalan ke arah yang salah karena sang nahkoda maka akan menemui
celaka , kapal akan pecah , orangnya rebah . Oleh karena itu harus mapan / teratur dan
terarah selagi kapal masih berjalan , apabila tidak mapan hidupnya , konon lagi matinya
pasti juga tidak akan bisa mapan netepi sebagai titah manusia , apabila kapalnya pecah
maka pisah dengan nahkodanya , artinya sukma berpisah dengan budi ,itulah yang di
sebut sahadat , yaitu pisahnya kawulo dan gosti , Sah artinya pisah , Dat artinya dzatnya
Gosti , apabila telah pisah antara raga dan sokma Budinya berganti baittullah , napas tali
memuji kepada gosti , apabila telah terpisah raga , sukma dan budi , dalam keadaan
mertitis / berangan angan yang tidak – tidak maka matinya akan salah selamanya , ini
harus lah sangat berhati hati , ingatlah kepada asal dari kawulo , kawulo / seorang hamba
juga wajib dan wenang matur dateng Gosti , meminta baitullah yang baru melebihi dari
yang lama , raga dari manusia inilah yang disebut baitullah atau perahu buatan Allah ,
kejadiannya dari sabda Kun , apabila bitullah nya orang Jawi bisa manitis kepada
baitullah lagi yang lebih bagus , sedangkan orang islam baitullah nya tinggal pangroso
sedangkan kapalnya telah remuk .Apabila sukma itu mati alam dunia ini nati akan
suwong / kosong , tidak ada manusia dan apabila manusia itu terus hidup maka dunia ini
akan penuh sesak dengan manusia , berjalannya dari urutan yang tua kemudian yang
muda demikian sampai ke pada roh lapisan / roh awal / roh sejati , walaupun sukmanya
manusia apabila tekatnya nasar / tidak benar maka akan menjelma menjadi kuwuk / demit
, dan walaupun sukmanya hewan bisa juga menjalma jadi manusia , ( sesuai kehendak
dan keadilan yang maha kuasa manusia itu ngunduh wohing pakarti / menuai sesuai apa
yang di tanamnya . Ketika batara Wisnu memerintah di kerajaan Medang Kasapto ,
hewan hewan serta lelembut di cipta menjadi manusia menjadi bala tentaranya , Oleh
sebab itu ketika eyang Paduka menjadi raja di kerajaan Gajah Oya bau badan dari orang
satu dan yang lainnya berbeda beda sesuai dengan dahulunya ketika masih menjadi
hewan .Serat tapak Hyang atau yang sering di sebut Sastrojendro Hayuningrat , terjadi
karena darisabda kun , yang di namakan Jithok / punuk / buhul artinya puji thok / pujian
saja , dewa yang membuat cahya menyelimuti seluruh badan , artinya incengen aneng
cengelmu atau lihatlah pada dirimu sendiri

You might also like