You are on page 1of 41

Studi Kasus Gastroschisis  

Disusun oleh:

Tessa wiguna ( 9610026 )


Viky victory ( 9810048 )
Kathryn S. ( 0410110 )
Yoki C. ( 0410179 )
Vikie N.A ( 0610045 )

Pembimbing:
dr. Dono Pranoto Sp.B
 

KSM ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG
2010
PENDAHULUAN

• Gastroschisis adalah defek mayor dalam


penutupan dinding abdomen. sehingga terjadi
eviserasi dari isi cavum abdomen
PENDAHULUAN

• Di Indonesia belum jelas angka kejadian defek


abdomen, baik gastroschisis ataupun omfalokel.
• Calder adalah orang pertama kali
mendiskripsikan mengenai gastroschisis pada
abad 16.
• Ambrose Pare mendiskripsikan mengenai
omfalokel .
(kedua kelainan tersebut merupakan defek dari
dinding anterior abdomen9.)
PENDAHULUAN
• Kemudian Schuster mengenalkan ide dengan
menggunakan material prostetik untuk
menutup sementara dari viscera yang
mengalami eviserasi.

• Kemudian akan dikenal dengan tehnik “silo”


oleh Allen dan Wrenn pada tahun 1969.
TINJAUAN PUSTAKA
• Macam-macam Defek Dinding Abdomen
a)Omphalokel/Eksompalos
b)Gastroschisis
c) Prune Belly Syndrome
Klinis perbandingan antara
Omphalocele dan Gastroschisis
Faktor Omphalocele Gastroschisis

Lokasi Cincin umbilicus Samping umbilikus

Defek ukuran Besar (2-10 cm) Kecil (2-4 cm)

Tali pusat Menempel pada kantong Normal

Kantong Ada Tidak

Isi Hepar, usus. Usus, gonad.

Usus Normal Kusut , meradang

Malrotasi Ada Ada

Abdomen kecil Ada Ada

Fungsi Intestinal Normal Fungsi menurun pada awal

Anomali lain Sering  (30-70%) Tidak biasa kecuali atresia usus.


Masalah inisial 2,3

• Hipotermi
• dehidrasi
• Infeksi
• Distensi gaster
• Kemungkinan yang berhubungan dengan
malformasi
Penatalaksanaan
• Pengelolaan Cairan
(Pemasangan akses intra vena)
• Pengelolaan Panas
(Pengelolaan panas seperti pada umumnya
neonatus)
• Dehidrasi (dikurangi dengan menutup usus
menggunakan pembungkus steril dan handuk
atau bowel bag )
Penatalaksanaan
• Kontrol Infeksi
(dengan menutupi usus, operasi secepatnya
dan penggunaan antibiotik berspektrum luas).
• Distensi Gaster
(Dapat dikurangi dengan pemasangan selang
nasogastrik)
• Malformasi (jarang terjadi pada gastroschisis)
Pengelolaan Pembedahan

• Operasi pada gastroschisis bertujuan untuk


memperbaiki defek congenital.

• Mengembalikan organ-organ tersebut  ke


dalam cavum abdomen melalui defek dan
menutup defek.
Jenis operasi
• Penutupan primer
langsung dilakukan penutupan kulit.
• Penutupan primer yang coba dilakukan segera
saat lahir, hal itu tidak mungkin dilakukan
pada 40% sampai 50% kasus.
• Penutupan yang terlalu ketat mungkin
mengakibatkan kesulitan bernapas akibat dari
tekanan pada diafragma dan dapat
mengakibatkan nekrosis usus dan menjadi
hitam
Penutupan bertahap (menggunakan “silo”)
• Mengurang risiko pada penutupan primer.
usus dimasukkan secara perlahan.
Prognosis
• Mortalitas gastroschisis pada masa lampau
sekitar 30%, akhir-akhir ini dapat ditekan
hingga sekitar 5%.
• Mortalitas berhubungan dengan sepsis dan
vitalitas dan kelainan GIT
• Kurang lebih 30% pasien mengalami gangguan
pertumbuhan dan gangguan intelektual.
Studi Kasus Gastroschisis

• Data pasien
Reg : 946184
RM :10017442
Nama : By.Ny. Dini
Alamat : Lengkong Tengah
Datang ke IGD pagi RS Immanuel, pukul : 8. 25
Anamnesis (alloanamnesis 28/09/10)

• KU : Usus berada di luar perut


Pasien dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan usus berada
diluar perut sejak lahir (1 jam sebelum dibawa ke RS). pasien lahir di
bidan pada usia kehamilan 7 bulan 2 minggu secara spontan
dengan berat badan lahir 2800 gr, bayi merintih, lemah, ketika
dilahirkan tampak usus pasien berada diluar perut yang
bersebelahan dengan tali pusat.
Pasien kontrol di SpOG, premature kontraksi pada usia
kehamilan 6 bulan serta mengkonsumsi obat untuk
mempertahankan kehamilannya, dan pemeriksaan melalui USG
pada saat kontrol, tidak diketahui adanya kelainan pada janin.
disangkal mengkonsumsi jamu-jamuan dan obat selain dari dokter
dan Tidak ada kejadian yang serupa pada keluarga pasien
sebelumnya, disangkal adanya alergi obat dan kelainan darah.
Pemeriksaan Fisik
(IGD 17 September 2010, pukul 8.25)

 
KU: lemah, merintih, pucat
Tanda Vital : HR :-
RR : 65 x/menit,
Suhu :-
Kepala : Bentuk dan ukuran dalam batas normal
Bibir anemis (-), sianotik (-)
Mata : Konjungtiva palpebra anemis -/-, Sklera ikterik -/-
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Tenggorokan : dalam batas normal
Dada : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Abdomen :
Inspeksi : tampak usus halus diluar dinding, tidak tertutup peritoneal
Palpasi : defek ditepi, insersi tali pusat dalam batas normal
usus saling menggumpal.
Genitalia : dalam batas normal
Ekstremitas : Sianosis (-), acral hangat, crt < 2 dtk
Laboratorium
Tanggal 17/09/10 (pukul : 16.04)
Hb : 18,4 g/dl
Ht : 52,5 %
Lekosit : 23,2 / µl
Tc : 663 /µl
GDS : 639 mg/dl
K : 4,4 meq/l
Na : 119 meq/l
• Diagnosis Sementara
Gastroschisis
Penatalaksanaan
Tanggal 17/09/10

• Operasi bertahap :
Cito-closure (pemasangan Silo)
• Medikamentosa :
Ca Glukonas 3ml (IV bolus pelan)
Cerftriaxone 2 x 150 mg /hari
Kalmethasone 3 x 0,2 cc /hari
Hypobac 2 x 5 mg /hari
Gastridin 3 x 0,2 ml /hari
Norages 3 x 0,2 ml /hari
Kalmoxillin 3 x 200 mg /hari
Infus Ringer laktat
KA-EN 1B 300cc/ 24 jam
Post-op
17/09/10 (13.00)

• KU : lemah
• TTV : HR : 110x/min
Suhu : 33,50C
Resp. : 45x/min

• Laboratorium
GDS : 71 mg/dl
operasi re-laparotomy.
Tanggal 27/09/10

• Kondisi Pre -op


• KU : baik
• TTV : Heart Rate : 140x/min
Suhu : 36,70C
Resp. : 36x/min
Pemeriksaan Fisik

• Kepala : Bentuk dan ukuran dalam batas normal


Bibir anemis (-), sianotik (-)
• Mata : Konjungtiva palpebra anemis -/-,
Sklera ikterik -/-
• Dada : dalam batas normal
• Jantung : dalam batas normal
• Paru : dalam batas normal
• Abdomen :
Inspeksi : Tampak silo membungkus usus halus
diluar dinding abdomen.
Laboratorium
Tanggal 27/09/10

Hb : 7,6 g/dl
Prothrombin : 65,5 dtk
Ht : 23,4 %
APTT : > 180 dtk
Lekosit : 29,49 /µl
Kalium : 4,6 meq/l
Trombosit : 440 /µl
Natrium : 114 meq/l
• Diagnosis pre-Op :
Closure primer kulit Gastroschisis

• Terapi
Jenis operasi :
Closure primer kulit gastroschisis re-
Laparotomy
PEMBAHASAN KASUS
• Penderita merupakan neonatus dengan jenis
kelamin perempuan, umur 1 hari, berat-badan
lahir 2800 gr dengan diagnosis gastroschisis.
Tidak ditemukan malformasi lain pada
penderita
Pembahasan

• bayi dengan gastroschisis mempunyai


kecenderungan dehidrasiJenis cairan pilihan
salah satunya adalah diberikan D5% 1/4NS.
• Pada kasus ini dilakukan vena seksi axila
dextra untuk mempermudah pemberian
cairan.
• cairan yang diberikan RL dan KA-EN 9per/L :
Na 38,5 mEq, Cl 38,5 mEq dan Glucose 37,5 g)
sehingga pemberian cairan pada kasus ini
sudah sesuai.
Pembahasan
• Pada kasus ini diberikan aminofusin paed 125
cc/24 jam, dosis aminofusin paed adalah
50cc/kgBB/hari

• pasien memiliki BB 2,8 kg sehingga pemberian


nutrisi parenteral sebanyak 125 cc/24 jam
telah sesuai dengan kepustakaan.
Pembahasan
• pada kasus ini diberikan golongan sefalosporin
yaitu, ceftriaxone 2 x 150 mg atau
300mg/hari.
• Dosisnya berkisar antara 20-50 mg/kgBB
1x/hari, dengan dosis maksimal 50mg/kgBB.
• kasus-kasus yang berat seperti meningitis
ceftriaxone dapat diberikan 100 mg/kg
BB/hari.
Pembahasan
• Pada pasien ini dengan BB 2,8 kg seharusnya
diberikan ceftriaxone 140 mg, atau 280 mg/
hari,
• Sedangkan dosis yang diberikan adalah
300mg/hari
• sehingga dosis yang diberikan pada pasien ini
berlebih dari yang seharusnya, namun secara
klinis tidak didapatkan adanya gejala
intoksikasi obat.
Pembahasan
• diberikan juga golongan penisilin yaitu
kalmoxillin (amoxicillin trihydrat)
• dosis untuk anak ≤ 20 kg adalah 20-40
mg/kgBB/ hari terbagi 3-4 dosis,
• ada juga yang menulis 25-50 mg /kgBB/hari
terbagi 3 dosis. atau dapat diberikan
100mg/kgBB/hr dibagi 3 dosis pada kasus
tertentu (demam tifoid)
Pembahasan
• pada pasien ini dapat diberikan 56 mg – 140
mg/ hari atau 280mg/hari di bagi 3-4 dosis.
• Pada pasien ini diberikan 3 x 200 mg/ hari
atau 600mg/hari terbagi 3 dosis,
• sehingga dosis yang diberikan berlebih.
Namun secara klinis tidak ada gejala
intoksikasi obat.
Pembahasan
• kasus ini pun diberikan golongan
aminoglikosida yaitu Hypobac (Netilmicin
sulphate)
• dosis untuk bayi kurang bulan atau cukup
bulan ≤ 1 minggu adalah 4-6 mg/kgBB/hr (2-
3mg/kgBB/12 jam)
• pada pasien ini diberikan Hypobac 2 x 5 mg,
hal ini sudah sesuai dengan kepustakaan yang
ada.
Pembahasan
• Pemberian analgetik pasca operasi pada kasus
ini diberi Norages (metamizole Na) 3 x 0,2 ml
• Dengan indikasi untuk mengurangi nyeri akut
ataupun kronik serta nyeri yang terjadi pasca
trauma/pasca operasi sehingga tidak
mengganggu proses respirasi
• metamizole Na pun berfungsi sebagai
antipiretik.
Pembahasan
• Pemberian kalmethasone dimaksudkan untuk
mengurangi reaksi inflamasi yang terjadi.
• Gastridin diberikan pada kasus ini untuk
mengurangi sekresi asam lambung yang
berlebih
• mencegah terjadinya refluks yang rentan
berisiko mengakibatkan pneumonia aspirasi
Pembahasan
• Operasi pada gastroschisis bertujuan untuk
memperbaiki defek congenital.

• sebagian atau seluruh usus beserta organ


intra abdomen berada di luar abdomen
dikembalikan ke dalam cavum abdomen
melalui defek.
Pembahasan
• Pada kasus ini operasi penutupan dilakukan
secara bertahap, operasi pertama dilakukan
untuk pemasangan “silo”.
Pembahasan
• Penutupan kulit dilakukan pada saat usus
sebagian besar sudah masuk dalam rongga
abdomen
Pembahasan
• pasca operasi pasien dirawat diruang NICU
selama 3 hari dan usus dimasukkan secara
perlahan.
• Dan penutupan kulit serta pelepasan silo
dilakukan pada operasi kedua
• jarak operasi pertama dan kedua biasanya
berselang 1-3 minggu pada rata-rata kasus,
pada kasus ini jarak antara operasi pertama
dan kedua adalah 10 hari.
KESIMPULAN
• Telah dilakukan operasi cito-closure dan re-
laparotomy closure primer kulit gastroschisis,
dengan penutupan secara bertahap pada
penderita neonatus perempuan, umur 1 hari,
berat-badan 2,8 kg dengan diagnosis
gastroschisis.
• Dosis beberapa antibiotik (ceftriaksone dan
amoksisilin) diberikan berlebihan dari dosis
anjuran namun masih dalam batasan dosis
terapi..

You might also like