You are on page 1of 6

BUKTI KEEFEKTIFAN KLINIS ROSE HIP DAN BIJI : SEBUAH PENINJAUAN

SISTEMATIS

C. Chrubasik, R.K. Duke dan S. Chrubasik

Latar Belakang : Tujuan dari peninjauan adalah untuk mengevaluasi pakah penelitian klinis
telah memperoleh bukti keefektifan preparat Rosa canina.
Metode : beberapa database dan sumber lainnya dicari untuk mendapatkan penelitian yang
terkontrol, teracak terhadap preparat Rosa canina.
Hasil : Penelitian dideskripsikan dengan cara naratif, dengan mempertimbangkan skor
kualitas metodoligikal. Empat penelitian dicantumkan dalam tinjauan ini dan dua penelitian
diidentifikasikan sebagai analisis subkelompok
Kesimpulan : Terdapat beberapa bukti mengenai penggunaan bubuk dari biji dan kulit
subspesies Rosa canina pada pasien yang menderita osteoarthritis.

Pendahuluan

Monograf Komisi E di Jerman (Blumenthal, 1998) merangkum indikasi untuk rose hip dan
biji dalam dunia pengobatan tradisional yang mencakup pencegahan dan pengobatan untuk
colds, dan infeksi seperti-influenza, penyakit infeksius, profilaksis dan terapi pada defisiensi
vitamin C, demam, untuk meningkatkan mekanisme pada keletihan umum, spasme gastrik,
defisiensi asam lambung, pencegahan inflamasi pada mukosa lambung dan tukak lambung,
sebagai ‘tonik perut’, untuk penyakit intestinal, untuk diare, sebagai profilaksis katarhal
lambung, sebagai laksatif, untuk batu ginjal, dan penyakit ginjal ringan lainnya serta
pengobatan, penyakit dan rasa tidak nyaman pada saluran kemih bagian bawah, dropsy,
sebagai ‘tonikum bagi ginjal’, sebagai diuretik, untuk gout, gangguan metabolisme asam urat,
arthritis, skiatika, diabetes, sirkulasi perifer yang inadekuat, sebagai astringent, untuk
penyakit ringan pada paru-paru, dan untuk membilas mata. Monograf tersebut menunjukkan
bahwa keefektifan dari tumbuhan tersebut terhadap pengakuan aplikasinya tidak
didokumentasikan. Penelitian pada tikus dan kelinci telah gagal menunjukkan peningkatan
diuresis dan efek hipoglikemia, secara berurutan (Anon., 1998). Tetapi, sebuah efek
antioksidatif yang poten dapat dilihat secara in vitro (Anon., 1998). Sasaran dari penelitian ini
adalah untuk mengevaluasi apakah penelitian klinis saat ini telah berhasil membuktikan
keefektifan rosehip dan biji atau tidak.
Metode

Pencarian literatur secara komputerisasi dilakukan oleh para pengarang (MEDLINE,


PUBMED, COCHRANE, COLLABORATION LIBRARY, EMBASE (Ovid technologies)
hingga pada tahun 1985 dan juga secara manual untuk mencari penelitian terkontrol acak
(Randomised Control Trials/RCT) yang menginvestigasi preparat Rosa canina (‘atau’ rosehip
‘atau’ rose hip ‘atau’ rose hip dan biji, Hagebutte (MEDLINE Rosa ‘atau’ buah; efek obat)).

Data berikut ini diambil dari tiap penelitian: nama pengarang, tanggal publikasi, asal negara,
tipe penelitian, termasuk jumlah pusat penelitian; partisipan (jumlah, penyakit, karakteristik
populasi penelitian (umur, ukuran, berat badan, jenis kelamin)); durasi penyakit kronik atau
eksaserbasi akut; nilai baseline dengan rincian nyeri dan perawatan sebelumnya; perawatan
tambahan; jenis pengukuran hasil akhir; statistik kesimpulan; waktu pengukuran hasil akhir;
mundur dan drop out; dan efek samping.

Kualitas metodologis dan tingkat pembuktian kemudian dinilai sebagaimana dijelaskan pada
tinjauan sebelumnya (Gagniet et. al., 2004): Item kualitas: (A) Penjelasan kriteria inklusi (B)
Diacak dengan sesuai (C) Pemberian pengobatan dirahasiakan (E) Persamaan pada saat
baseline (F) Pengukuran hasil akhir dan intervensi kontrol dijelaskan secara eksplisit (G) Ko-
intervensi dapat dibandingkan, (H) Pengukuran hasil akhir yang relevan, (I) Efek samping
dan (J) Drop out dijelaskan dengan terang (K) Ukuran sampel berdasarkan kalkulasi kekuatan
a priori. (L) Analisa dengan niatan untuk mengobati (N) Perkiraan point dan pengukuran
variabilitas yang digunakan untuk pengukuran hasil akhir primer, (O) Waktu yang sesuai
memberikan Skor Total (Total Score/TS) 13; tingkat pembuktian kuat – pooling data atau
sekurang-kurangnya 2 penelitan yang menguatkan (dengan mempertimbangkan poin K dan
N) yang menunjukkan efek klinis yang relevan, sedang – temuan yang konsisten dengan pada
satu penelitian yang menguatkan dengan efek klinis yang relevan dan /atau RCT eksplorasi
multipel, Tidak cukup – satu RCT dengan kualitas rendah, bertentangan – temuan yang
inkonsisten pada penelitian multipel, tidak ada bukti dari penelitian – tidak ada RCT.
Tabel 1. (A) Penjelasan kriteria inklusi (B) Diacak dengan sesuai (C) Pemberian pengobatan
dirahasiakan (E) Persamaan pada saat baseline (F) Pengukuran hasil akhir dan intervensi
kontrol dijelaskan secara eksplisit (G) Ko-intervensi dapat dibandingkan, (H) Pengukuran
hasil akhir yang relevan, (I) Efek samping dan (J) Drop out dijelaskan dengan terang (K)
Ukuran sampel berdasarkan kalkulasi kekuatan a priori. (L) Analisa dengan niatan untuk
mengobati (N) Perkiraan point dan pengukuran variabilitas yang digunakan untuk
pengukuran hasil akhir primer, (O) Waktu yang sesuai memberikan Skor Total (Total
Score/TS) 13
Osteoarthritis Cartillage
2004: 12 Suppl 2
Phytomedicine Curr ther res Clin Exp 80 (Subkelompok) 145 (Subkelompok)
2004; 11:383-391 2003; 64:21-31
n = 112 n = 100 n = 94 (112) n = 32 (112)
5 g/hr vs plasebo 5 g/hr vs plasebo 5 g/hr vs plasebo 5 g/hr vs plasebo
Cross-over Paralel Cross-over Cross-over
3 bulan lebih 4 bulan lebih 3 bulan lebih 3 bulan lebih
A OA lokasi multipel Pinggul, lutut Pinggul, lutut Tangan
B Ya Ya Ya Ya
C Ya Ya Ya Ya
E Ya Tidak diketahui Ya Ya
F Ya Ya Ya Ya
G Ya Ya Ya Ya
H Ya Ya Ya Ya
I Ya Ya Ya Ya
J Ya Ya Ya Ya
K Tidak Tidak Tidak Tidak
L Ya Ya Ya Ya
N Tidak Tidak Tidak Tidak
O Ya Ya Ya Ya
TS 11 10 11 11

Hasil

Dari total 88 (30 PUBMED, 24 MEDLINE), dilakukan skrining kutipan dan 4 RCT telah
diidentifikasi (Warholm et al., 2003; rein et al., 2004a, b; Winther dan Kharazmi, 2004),
tetapi, dua diidentifikasikan sebagai analisa subkelompok (Rein et al., 200aa; Winther dan
Kharazmi, 2004). Semua penelitian dilakukan dengan bubuk dari biji dan kulit subspesies
Rosa canina pada pasien yang menderita osteoarthritis. Deskripsi penuh mengenai penelitian
diletakkan pada website http://remedchrubasik.uniklinik-freiburg.de. Kedua penelitian utama
memiliki kualitas tinggi (TS 10, 11, Tabel 1), tetapi tidak memberikan kepastian. Peredaan
nyeri sendi lebih hebat setelah dirawat 3-4 bulan dengan bubuk 5 g/hari dibandingkan dengan
plasebo, secara berurutan (n=112, p < 0,01; n=100, p < 0,05). Begitu pula, aktifitas
kehidupan sehari-hari dan komsumsi medikasi pertolongan secara signifikan lebih rendah.

Diskusi

Tinjauan sistematik kami menunjukkan bahwa bukti klinis keefektifan hanya telah dicapai
dalam bidang osteoarthritis. Terdapat bukti bahwa suplementasi nutrisional dengan bubuk
kering subspesies Rosa canina dapat menurunkan nyeri osteoarthritis dan juga konsumsi
tambahan medikasi nyeri sintetik. Kandungan bubuknya memiliki efek antioksidatif yang
poten (Daels-Rakotoarison et al., 2002), menginhibisi kemotaksis dan kemiluminesensi
neutrofil darah perifer in vitro dan mengurangi parameter inflamasi tertentu in vivo
(Kharazmi dan Winther, 1999; Winther et al., 1999). Sebuah galaktolipida memberi
sumbangan pada prinsip antiinflamasinya (Larsen et al., 2003).

Arthritis yang cukup nyeri biasanya dirawat dengan menggunakan obat-obatan antiinflamasi
non-steroid (NSAID) (Pincus et al., 2000), meskipun penggunaannya sering dihubungkan
dengan efek samping gastrointestinal yang dapat membahayakan jiwa pada beberapa pasien
(Smalley et al., 1995). Biaya sumber daya pelayanan kesehatan untuk mencegah dan
menangani efek samping tersebut dikalkulasikan sebesar kurang lebih satu dolar Kanada tiap
hari untuk pengobatan dengan menggunakan NSAID (Rahme et al., 2001). Oleh karena itu
dibutuhkan terapi yang lebih aman dan telah menyebabkan diperkenalkannya inhibitor COX-
2 selektif untuk perawatan nyeri kronik (Grainger dan Cuttini, 2004). Tetapi, baru-baru ini,
rofecoxib (Vioxx®) meskipun terbukti secara statistik dengan insidensi perdarahan
gastrointestinal yang secara signifikan lebih rendah (Watson et al., 2004) secara sukarela
ditarik dari peredaran akibat adanya peningkatan kejadian kardiovaskuler (Davies dan Jamali,
2004). Beberapa nutraseutikal memberikan janji adanya alternatif medikasi sintetik untuk
pengobatan nyeri muskuloskeletal, tetapi diperlukan penelitian konklusif dari mereka semua:
Preparat kandungan dari devil’s claw (Gagnier et al., 2004), batang pohon willow (Chrubasik
et al., 2000a, b), jahe (Chrubasik et al., 2005), alpukat-kedelai (Ernst, 2003) dan glukosamin
ditambah atau tanpa kondroitin ikan hiu (McAlindon et al., 2003). Penelitian yang
menguatkan (dengan pertimbangan poin K dan N) juga diperlukan untuk preparat kandungan
rose hip dan biji agar dapat membuktikan keefektifannya tanpa keraguan untuk perawatan
osteoarthritis. Lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengklarifikasi perkiraan efek rose
hip dan biji lainnya.
Referensi

Anon. 1998. Rosa canina L. In Hager Hand-buch der Pharmazeutischen Praxis, 5th edn. Band
4, Hansel R, Keller K, Rimpler H, Schneider G (eds). Springer-Verlag: Berlin,
Heidelberg, New York, 3: 447-452.
Blumenthal M. 1998. The Complete German Commission E Monographs. The American
Botanical Council: Austin, Texas, 368-369.
Chrubasik S, Eisenberg E, Balan E, Weinberger T, Luzzati R, Conradt C. 2000a. Treatment
of low back pain exacerbations with willow bark extract: a randomized double-blind
study. Am J Med 109: 19-14.
Chrubasik S, Kunzel O, Model A, Conradt C, Black A. 2000b. Treatment of low back pain
with a herbal or synthetic anti-rheumatic: a randomized controlled study. Willow bark
extract for low back pain. Rheumatology 40: 1388-1393.
Chrubasik S, Pittler MH, Roufogalis BD. 2005. Zingiberis rhizome. A comprehensive review
on the ginger effect and efficacy profiles. Phytomedicine in press
Daels-Rakotoarison DA, Gressier B, Trotin F et al. 2002. Effects of Rosa can/no fruit extract
on neutrophil respiratory burst. Phytother Res 16: 157-161.
Davies NM, Jamali F. 2004. COX-2 selective inhibitors cardiac toxicity: getting to the heart
of the matter. J Pharm Pharm Sci 7: 332-336.
Ernst E. 2003. Avocado-soybean unsaponifiab-les (ASU) for osteoarthritis - a systematic
review. Clin Rheumatol 22: 285-288.
Gagnier JJ, Chrubasik S, Manheimer E. 2004. Harpagophytum procumbens for osteoarthritis
and low back pain: A systematic review. BMC Complement Altern Med 4: 13.
Grainger R, Cicuttini FM. 2004. Medical management of osteoarthritis of the knee and hip
joints. Med J Aust 180: 232-236.
Kharazmi A, Winther K. 1999. Rose hip inhibits chemotaxis and chemiluminescence of
human peripheral blood neurophils in vitro and reduces certain inflammatory
parameters in vivo. Inflammopharmacology 7: 377-386.
Larsen E, Kharazmi A, Christensen LP, Christensen SB. 2003. An antiinflammatory
galactolipid from rose hip (Rosa canina) that inhibits chemotaxis of human peripheral
blood neutrophils in vitro. J Nat Prod 66: 994-995.
McAlindon TE, LaValley MR Gulin JP, Feison DT. 2000, Glucosamine and chondroitin for
treatment of osteoarthritis: a systematic quality assessment and meta-analysis. J Am
MedAssoc283: 1469-1475.
Pincus T, Swearingen C, Cummins R Callahan LF. 2000. Preference for nonsteroidal anti-
inflammatory drugs versus acetaminophen and concomitant use of both types of drugs
in patients with osteoarthritis. J Rheumatol 27: 1020-1027.
Rahme E, Joseph L, Kong SX, Watson DJ, LeLorier J. 2001. Cost of prescribed NSAID-
related gastrointestinal adverse events in elderly patients. Br J Clin Pharmacol 52:
185-192.
Rein E, Kharazmi A, Winther K. 2004a. A herbal remedy, Hyben Vital (stand, powder of a
subspecies of Rosa canina fruits), reduces pain and improves general wellbeing in
patients with osteoarthritis-a double-blind, placebo-controlled, randomised trial.
Phytomedicine 11: 383-391.
Rein E, Kharazmi A, Thamsborg G, Winther K. 2004b. A herbal remedy made from a
subspecies of rosehip Rosa canina, reduces symptoms of knee and hip osteoarthritis.
Osteoarthr Cartil 12 (Suppi 2): 80.
Smalley WE, Ray WA, Daugherty JR, Griffin MR. 1995. Nonsteroidal anti-inflammatory
drugs and the incidence of hospitalizations for peptic ulcer disease in elderly patients.
Am J Epidemiol 141: 539-545.
Warholm O, Skaar S, Hedman E, Molmen HM, Eik L. 2003. The effects of a standardized
herbal remedy made from a subtype of Rosa canina in patients with osteoarthritis: a
double-blind, randomized, placebo-controlled clinical trial. Curr Ther Res 64: 21-31.
Watson DJ, Yu Q, Bolognese JA, Reicin AS, Simon TJ. 2004. The upper gastrointestinal
safety of rofecoxib vs. NSAIDs: an updated combined analysis. Curr Med Res Opin
20: 1539-1548.
Winther K, Kharazmi A. 2004. A powder prepared from seeds and shells of subtype of rose-
hip Rosa canina reduces pain in patients with osteoarthritis of the hand - a double
blind, placebo-controlled study. Osteoarthr Cartil 12 (Suppl 2): 145. Winther K, Rein
E, Kharazmi A. 1999. The anti-inflammatory properties of rose-hip.
Inflammopharmacology 7: 63-68.

Diterima 25 April 2005 Disetujui 26 May 2005


Dalam: Phytother. Res. 20 (1), 1-3 (2006)
Dicetak ulang dengan izin

You might also like