Professional Documents
Culture Documents
PEMBELAJARAN (RPP)
DAN
KUNCI JAWABAN
SMA/MA. : …………..
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa
Kompetensi Dasar : 1.1. Mengidentifikasi dan mengapresiasi keunikan
gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan
daerah setempat
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
siswa mampu untuk:
• mendeskripsikan pengertian seni rupa Nusantara
• mendeskripsikan seni rupa zaman prasejarah di Nusantara (gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa terapan di daerah setempat)
• mendeskripsikan generalisasi, periodisasi, dan kronologi
• mendeskripsikan seni rupa zaman Islam
• mendeskripsikan pengaruh seni rupa Cina terhadap seni rupa di Nusantara
(arsitektur, pola wastra, dan perabot atau benda-benda rumah tangga)
• mendeskripsikan pengaruh seni rupa Kolonial terhadap seni rupa di Nusantara
(arsitektur, busana, dan perabot rumah tangga)
• mendeskripsikan latar belakang sosial budaya seni rupa Nusantara
B. Materi Pembelajaran
• Seni rupa Nusantara; serta perkembangan, sejarah, dan latar belakang sosial
budayanya
• Seni rupa zaman prasejarah
• Seni rupa zaman Hindu-Buddha
• Seni rupa zaman Islam
• Seni rupa pengaruh Cina
• Seni rupa pengaruh Kolonial
• Latar belakang sosial budaya seni rupa Nusantara
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan life skill, metode bermain, pemberian tugas, tanya jawab
Pertemuan kedua
1. Siswa menyiapkan hasil temuan informasi tentang seni rupa Nusantara dari
berbagai sumber.
2. Siswa bertanya-jawab dan diskusi berdasarkan hasil temuan siswa dari
internet dan mencermati pembagian sejarah seni rupa Nusantara yang ada di
buku teks (hlm. 3–18), kemudian mencatat hasil diskusi.
3. Siswa mengumpulkan hasil diskusi.
Pertemuan ketiga
1. Siswa berkumpul dalam kelompok untuk mendiskusikan latihan II dan III
(hlm. 30—31).
2. Siswa melengkapi tabel pada Latihan II dan III.
Pertemuan keempat
1. Siswa secara individual mengerjakan latihan V (hlm. 31).
2. Siswa mengumpulkan tugas.
Pertemuan kelima
1. Siswa secara individual mengerjakan latihan VII (hlm. 32). Tugas ini
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
2. Siswa bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas dalam
lima pertemuan terakhir.
3. Menarik kesimpulan materi.
C. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X - ESIS
• Buku sumber Seni Rupa SMA & MA kelas X – ESIS (hlm. 1–34)
• Peta konsep
• OHP
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
D. Penilaian
• Latihan II dan III hlm. 30—31.
Nilai Nilai
Aspek yang dinilai Kualitatif Kuantitatif
Kelengkapan semua periode seni
Keakuratan jenis karya seni sesuai
periodenya
Kecermatan mengamati dan mendeskripsikan
ciri khusus yang umumnya ada pada setiap
karya
Komentar bersifat apresiatif dan subjektif
Jumlah Nilai
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
SMA/MA. : ………..
Mata Pelajaran : Seni rupa
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa
Kompetensi Dasar : 1.2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan
gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan
daerah setempat
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Α . Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang keunikan gagasan dan
teknik dalam karya seni rupa terapan daerah setempat.
Β . Materi Pembelajaran
Keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan daerah setempat.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, praktik, bermain, mengerjakan latihan
Pertemuan kedua
1. Siswa mengumpulkan portofolio yang mereka kerjakan pada pertemuan
sebelumnya.
2. Siswa membuat karya seni dengan nuansa budaya tertentu (Latihan V hlm. 31).
3. Siswa dapat melanjutkan pekerjaannya di rumah.
Pertemuan ketiga
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 26
1. Siswa melajutkan pengerjaan hasil karya, lalu mengumpulkan hasil karya
tersebut pada akhir pelajaran.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X - ESIS
• Buku sumber Seni Rupa SMA & MA kelas X – ESIS (hlm. 1–34)
• Peta konsep
• OHP
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
• Latihan VI dan VII hlm. 32 (membuat portofolio berkelompok).
Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan
baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu siswa
1. Terlibat dalam
pengerjaan portofolio
2. Inisiatif
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Format Penilaian
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
II.
1. Hindu-Buddha 1. Kursi taman terbuat dari batu yang diukir
2. Dinding pada sisi kanan kiri gerbang
berhadapan seperti gapura
3. Fondasi tiang bendera atau podium yang
bertingkat-tingkat seperti candi
2. Islam 1. Masjid
2. Kaligrafi
3. Makam
3. Cina 1. Amplop angpao
2. Barongsai
3. Baju dengan kerah bergaya Shanghai
4. Eropa 1. Makanan, seperti roti dan keju
2. Sofa
3. Pintu gerbang berat terbuat dari besi yang
berukir-ukir
V
No. Periode Hasil karya Ciri Khusus Komentar
1. Prasejarah Lukisan Pola berbentuk manusia,
dinding dalam hewan atau benda alam seperti
gua ombak, serta hal yang
Fetisisme berhubungan dengan
Totemisme pekerjaan, seperti perahu dan
2. Zaman Kuil/ candi Elemen batu
Hindu- seni patung bangunan bersusun
Buddha seni relief tumpuk/punden berundak- Komentar subjektif, sesuai pengala
3. Zaman Islam Seni kalirafi Motif kaligrafi
makam tulisan Arab
wayang kulit
batik
4. Pengaruh Ornamen Penggunaan warna merah
Cina arsitektur darah dan emas
pola wastra penggunaan motif swastika,
benda-benda megamendung, dan burung
rumah tangga puniks berekor panjang
5. Pengaruh Ornamen Tiang-tiang besar, pintu-pintu
Kolonial arsitektur besi dan kayu yang lebar dan
seni lukis berat
VIII
Istilah Definisi
swastika Motif hias yang melambangkan energi dan keselarasan
kosmos Dunia; alam semesta
dekorasi Hiasan; gambar
kinara Sejenis makhluk setengah manusia setengah burung yang
merupakan makhluk penghuni langit
geometrik Karya seni yang berhubungan dengan sudut, garis, bidang, ruang
mitos Cerita yang berhubungan dengan dewa-dewa
ornamen Hiasan yang dipahat pada dinding candi, bangunan, dan lain-lain
IX
Jawaban Soal Latihan (hlm 32—34)
1. A
2. B
3. E
4. B
5. B
6. B
7. E
8. no clue
9. C
10. A
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
SMA/MA. : ……………..
Mata Pelajaran : Seni rupa
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : 2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
Kompetensi Dasar : 2.1. Merancang dan membuat karya seni rupa terapan
dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah
setempat
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Α . Tujuan Pembelajaran
siswa mampu untuk:
• membuat karya seni hias dengan memanfaatkan teknik dan corak Nusantara.
• membuat karya seni patung dengan memanfaatkan teknik dan corak
Nusantara.
• membuat karya seni bangunan dengan memanfaatkan teknik dan corak
Nusantara.
• membuat karya seni anyaman dengan memanfaatkan teknik dan corak
Nusantara.
• membuat karya seni tembikar dengan memanfaatkan teknik dan corak
Nusantara.
• membuat karya seni ukir dengan memanfaatkan teknik dan corak Nusantara.
• membuat karya seni sesajen dengan memanfaatkan teknik dan corak
Nusantara.
• membuat karya seni lukisan wayang dengan memanfaatkan teknik dan corak
Nusantara.
• membuat ilustrasi naskah dengan memanfaatkan teknik dan corak Nusantara.
Β . Materi Pembelajaran
• Seni hias
• Seni patung
• Seni bangunan
• Seni anyaman
• Seni tembikar
• Seni ukir
• Seni sesajen
• Lukisan wayang
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, pemberian tugas penyusunan kronologi dan peta konsep.
Pertemuan kedua
1. Siswa berkumpul dalam kelompok untuk mengerjakan latihan V halaman 57.
2. Siswa mencari situs-situs tentang pusat seni yang ada di Indonesia melalui
media internet.
3. Siswa membuat kliping berdasarkan informasi yang berhasil mereka temukan
Pertemuan ketiga
1. Siswa mengumpulkan tugas kliping yang mereka kerjakan pada pertemuan
sebelumnya.
2. Siswa mengerjakan latihan I halaman 48, nomor 1—20.
Pertemuan keempat
1. Siswa mengumpulkan latihan yang telah mereka kerjakan pada pertemuan
sebelumnya.
2. Siswa melanjutkan mengerjakan latihan I nomor 21—41.
Pertemuan kelima
1. Siswa mengumpulkan latihan yang telah mereka kerjakan pada pertemuan
sebelumnya.
2. Siswa mengerjakan latihan VII pada halaman 58.
3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk kegiatan pertemuan
selanjutnya.
Pertemuan keenam
1. Siswa berkumpul dalam kelompok.
2. Siswa mengunjungi pusat kerajinan dan membuat profil lengkap pusat
kerajinan tersebut (latihan VI halaman 57).
3. Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa, yaitu mengerjakan latihan III
halaman 56 (menginventarisasi benda seni yang ada di rumah siswa).
Pertemuan ketujuh
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 37
1. Siswa mengumpulkan dua tugas yang telah diamanatkan guru pada
pertemuan sebelumnya.
2. Siswa mengerjakan latihan halaman 58—60.
3. Guru menugaskan siswa membawa peralatan dan perlengkapan untuk
mengerjakan tugas IV pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kedelapan
1. Siswa mengerjakan tugas IV halaman 57 dengan peralatan yang mereka
persiapkan.
Pertemuan kesembilan
• Siswa melanjutkan mengerjakan tugas IV hingga selesai.
• Siswa mengumpulkan tugas.
• Siswa bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X - ESIS
• Buku sumber Seni Rupa SMA & MA kelas X – ESIS (hlm. 36—60)
• Peta konsep
• OHP
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
• Penilaian latihan IV
Aspek Penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Siswa dapat membuat karya kreatif
Siswa dapat membuat karya imajinatif
Karya memiliki bentuk rapi dan
mengandung estetika
Karya memiliki fungsi tertentu
Karya memiliki nilai dan makna tertentu
• Penilaian latihan V
Aspek penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Siswa mampu menemukan situs tentang
pusat seni terapan
Siswa menyertakan foto hasil karya seni
yang ada di pusat seni tersebut
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 38
Siswa mencantumkan nama tempat,
daerah.lokasi,
Siswa menyertakan jenis-jenis barang
kesenian yag terdapat di daerah itu
Siswa menyertakan berbagai informasi
penting lainnya tentang tempat itu
(misalnya workshop seni yang pernah
diadakan di sana, pameran terakhir, bazar,
dan lain-lain)
• Penilaian latihan VI
Aspek penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Siswa mampu mengungjungi satu pusat
kerajinan atau studio
Profil memuat nama tempat, alamat, peta
lokasi, waktu buka (hari dan jam)
Profil memuat nama pendiri dan
pengelola, tanggal berdirinya, tujuan
didirikan
Profil memuat jenis seni yang terdapat di
dalamnya dan contoh nama-nama hasil
karya (misalnya lampion, lukisan kaca)
Profil memuat foto karya seni
Profil memuat berbagai kegiatan yang
pernah diadakan di tempat itu (misalnya
workshop, pameran)
Profil memuat sarana penunjang apresiasi
seni yang ada di tempat itu
Profil memuat informasi lain yang dapat
membuat orang lain tertarik untuk datang
ke tempat itu.
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
B
1. Parholin adalah sarkofagus atau sebutan untuk peti mati di daerah Samosir,
Sumatra Utara.
2. - Jagoan (tokoh yang berhadapan).
- Playon (tokoh yang menghadap ke arah yang sama).
3. Kaligrafi dan non-kaligrafi.
4. Relief itu dipahat pada dinding pagar balkon Candi Siwa dan Candi Brahma
dalam kompleks Candi Prambanan. Relief itu menceritakan kehidupan Rama,
yaitu titisan dewa Wisnu yang kedelapan. Ia diutus untuk menyelamatkan
dunia dari kehancuran.
VI Contoh Profil
Nama Galeri: Maya Gallery
Lokasi: Kemang Utara, Jakarta Selatan
Pengelola: Maya Stanley
Tanggal berdiri: 3 Juni 1996
Waktu buka: setiap hari, pukul 10 pagi hingga pukul 9 malam
Jenis barang yang dipamerkan
1. lukisan
2. keramik
3. karya seni instalasi
Sarana : ruang pameran
: ruang lelang
: ruang workshop
: kolam renang dan kafe
: lapangan parkir
VII
Istilah Definisi
religius Ketuhanan, keilahian
estetis Bersifat indah
relief Gambar timbul, misalnya gambar pahatan pada dinding candi
gerabah Alat-alat masak yang terbuat dari tanah liat
metakosmos Sesuatu yang ada di luar/di balik dunia yang kita diami
tembikar Barang-barang, seperti periuk, pot bunga, dan lain-lain
artistik bersifat/mengandung unsur seni tinggi
sajen Sajian berupa makanan-makanan, bunga, dan benda-benda lain
yang disajikan kepada dewa atau makhluk halus
simbol Lambang, hal yang melambangkan
makrokosmos Alam semesta yang melingkupi kita
mikrokosmos alam/dunia kecil yang menjadi bagian dari alam semesta
Wayang beber Wayang yang media pentasnya berupa lukisan wayang pada
kain/kertas lebar yang dibentangkan ketika pentas/ketika dalang
bercerita
visualisai Penggambaran
VIII
Jawaban Soal Latihan (hlm 58—60)
1. E
2. B
3. E
4. B
5. E
6. A
7. A
8. B
9. B
10. B
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
SMA/MA. : ………………………………………………..
Mata Pelajaran : Seni rupa
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 3. Mengapresiasi karya seni rupa
Kompetensi Dasar : 3.1. Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik
dalam karya seni rupa terapan di wilayah Nusantara
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Α . Tujuan Pembelajaran
siswa mampu untuk:
• menyebutkan dan menjelaskan berbagai bahan yang dapat digunakan untuk
membuat karya seni hias.
• menyebutkan dan menjelaskan teknik yang digunakan dalam berbagai karya
seni hias.
• menyebutkan dan menjelaskan nilai-nilai dalam berbagai karya seni hias.
Β . Materi Pembelajaran
• Bahan seni hias, seni patung, seni wayang, seni sesajen, seni tembikar, seni
anyaman.
• Teknik seni anyaman, seni tembikar, seni sesajen, lukisan wayang.
• Nilai seni hias, seni patung, seni anyaman, seni sesajen, seni wayang.
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan diskusi, latihan, praktik.
Pertemuan kedua
1. Siswa mengumpulkan tugas pertemuan sebelumnya.
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 46
2. Siswa membuka internet untuk memeroleh informasi dan mengunduh
gambar-gambar karya seni rupa terapan untuk pengerjaan tugas II hlm 81.
3. Siswa mendaftar karya-karya seni tersebut dan menjelaskan bahan dan teknik
yang digunakan dalam pembuatan karya seni tersebut (mengerjakan tugas II
hlm 81).
4. Tugas dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ketiga
1. Siswa mengumpulkan tugas pertemuan sebelumnya.
2. Siswa mengerjakan latihan I hlm. 73—80.
3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas V
hlm. 82. Pengerjaan tugas ini dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan keempat
1. Siswa mengunjungi pusat kerajinan (kegiatan ini dapat dilanjutkan di luar jam
belajar sebagai PR kelompok).
2. Siswa membuat laporan kunjungan, dilengkapi dengan teknik singkat
pembuatan karya seni yang telah diamati secara langsung (latihan V hlm. 82).
3. Tugas dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kelima
1. Siswa mengumpulkan tugas pertemuan sebelumnya.
2. Siswa mengerjakan latihan VI hlm. 82—84.
3. Guru menugaskan siswa memikirkan proyek pembuatan karya seni terapan
(tugas III hlm. 82).
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X - ESIS
• Buku sumber Seni Rupa SMA dan MA kelas X – ESIS (hlm. 62—84)
• Peta konsep
• OHP
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
Tugas II hlm. 81
Aspek penilaian Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
Siswa mampu melengkapi daftar dengan 5
jenis karya atau lebih dari 5 jenis karya
Siswa mampu menyebutkan daerah-
daerah penghasil tiap karya seni, minimal
3 nama daerah
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 47
Siswa mampu mengidentifikasi bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat
tiap karya seni
Siswa mampu menjelaskan proses
pembuatan karya seni secara teliti dan
berurutan
Tugas V hlm. 82
Aspek penilaian Nilai Nilai
Kualitatif Kuantitatif
Siswa mampu menemukan satu tempat pusat
kerajinan
Siswa mampu membuat cerita singkat
pengalaman mereka mengunjungi tempat
tersebut
Siswa mampu menunjukkan bukti
dokumentasi kunjungan mereka secara
konkret (contoh hasil karya, brosur, foto, atau
rekaman kamera digital)
Siswa mampu menjelaskan teknik/proses
pembuatan karya seni secara jelas dan
terperinci
Siswa mampu menjelaskan fungsi karya seni
Siswa mampu menyajikan laporan dengan
bahasa Indonesia yang baik dan benar
Kalimat laporan jelas dan mudah dipahami
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
SMA/MA. : …………..
Mata Pelajaran : Seni rupa
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 3. Mengapresiasi karya seni rupa
Kompetensi Dasar : 3.2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni
rupa terapan di wilayah Nusantara
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Α . Tujuan Pembelajaran
siswa mampu untuk:
• menunjukkan hasil karya seni hias buatan tangan sendiri, serta dapat
menjelaskan bahan, teknik, dan nilainya.
Β . Materi Pembelajaran
• Pembuatan karya seni hias dengan bahan, teknik, dan nilai yang
ditentukan sendiri.
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan model life skill
Pertemuan kedua
1. Siswa melanjutkan pengerjaan karya seni.
2. Siswa mengumpulkan tugas karya seni.
3. Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
4. Menarik kesimpulan materi.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X - ESIS
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 49
• Buku sumber Seni Rupa SMA dan MA kelas X – ESIS (hlm. 62—84)
• Peta konsep
• OHP
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
B.
1. - daun tal (palmyra)
- gebang (corphya)
- lalang (imperata cylindrica)
- purun
- daun kelapa muda
- rotan dan bambu
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 50
2. - pertama, tanah dikeringkan, ditumbuk dan disaring, kemudian tanah
dicampur air dan pasir, lalu diaduk. Hasil pecampuran ini siap dicetak dan
dibentuk.
- kedua, tahap penggulungan atau pembentukan. Pada tahap ini, bahan
yang telah jadi lalu digulung, ditumbuk, dan dibentuk sesuai model yang
dikehendaki.
- ketiga, setelah berbentuk, tanah dikeringkan dengan cara dijemur hingga
benar-benar kering. Setelah itu, gosok permukaannya dengan batu
kuarsa/porselen hingga halus.
- keempat, tahap pembakaran, periuk yang telah dibentuk, disusun dan
dibakar dengan suhu tertentu.
3. Sesajen dibuat sebagai persembahan kepada alam, leluhur, dan dewa. Di
Bali, sesajen berisi buah pinang, sirih hijau, dan kapur sirih. Buah pinang
merupakan sesajen untuk Bahra, sang pencipta. Sirih hijau untuk Wisnu,
sang pemelihara. Kapur sirih untuk Siwa Porosan.
4. Wayang kulit awalnya berfungsi sebagai media hiburan. Namun, saat ini
wayang kulit juga dapat dijadikan pajangan atau hiasan. Perkembangan
bentuk wayang kulit di Indonesia dipengaruhi oleh masuknya agama
Islam. Dahulu, bentuk wayang menyerupai gambar pada relief candi.
Bentuk itu berubah ketika Islam masuk karena para kyai menghidari
penggambaran langsung bentuk manusia.
5. - teknik menganyam/menjalin.
- teknik menggulung.
VI
Jawaban Soal Latihan (hlm 82—84)
1. E
2. A
3. A
4. B
5. C
6. A
7. C
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 53
8. E
9. E
10. A
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
SMA/MA. : ……………..
Mata Pelajaran : Seni rupa
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
Kompetensi Dasar : 4.1. Merancang dan membuat karya seni rupa
terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak di
wilayah Nusantara
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Α . Tujuan Pembelajaran
siswa mampu untuk:
• menunjukkan hasil karya seni rupa 2 dimensi buatan sendiri
• menunjukkan hasil karya seni rupa 3 dimensi buatan sendiri
• menggambar wajah sesuai tahap-tahap yang benar
• menunjukkan hasil karya ragangan buatan sendiri
Β . Materi Pembelajaran
• Seni rupa 2 dimensi
• Seni rupa 3 dimensi
• Teknik menggambar wajah dan meragang
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, praktik, bermain.
Pertemuan kedua
1. Siswa menyiapkan peralatan gambar/limbah kayu.
Pertemuan ketiga
1. Siswa mengumpulkan tugas menggambar wajah/hasil karya meragang.
2. Siswa ditugasi mengerjakan latihan I hlm. 95—100.
3. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan tugas VI di rumah.
Pertemuan keempat
1. Siswa mengumpulkan 2 tugas terakhir.
2. Siswa diajak mengunjungi sebuah galeri/studio seni rupa dan ditugasi
membuat laporan inventarisasi hasil karya 2 dimensi dan 3 dimensi (tugas
VII hlm. 104).
3. Tugas dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kelima
1. Siswa mengumpulkan tugas laporan.
2. Siswa mengerjakan latihan VIII hlm 104—106.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X - ESIS
• Buku sumber Seni Rupa SMA dan MA kelas X – ESIS (hlm. 86—106)
• Peta konsep
• OHP
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
• Tugas a dan b hlm 92—95.
Lembar Penilaian
Menggambar wajah Nilai Nilai Meragang Nilai Nilai
Kualitatif Kuantitatif Kualitatif Kuantitatif
Siswa mampu menggambar Siswa dapat membuat
wajah sesuai tahap-tahapnya karya kreatif
Gambar cukup rapi dan Siswa dapat membuat
berciri khas karya imajinatif
Siswa mampu menggambar Karya memiliki bentuk
ekspresi marah rapi dan mengandung
estetika
Siswa mampu menggambar Karya memiliki fungsi
ekspresi senang dan tertawa tertentu
Siswa mampu menggambar Karya memiliki nilai
ekspresi sedih dan menangis dan makna tertentu
Kolom penilaian tugas inventarisasi karya seni rupa (tugas VII hlm. 104)
B.
1. Dilorod adalah proses penghilangan lilin malam pada kain batik dengan
menggunakan air panas.
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 57
2. - diwidel: batik diwarnai dengan warna biru tua.
- dikelir: batik diwarnai dengan warna selain biru tua.
3. - Earthenware: keramik dengan suhu matang 900—1100 derajat Celcius
dan daya serap 10—15%.
- Stoneware: keramik dengan suhu matang sekitar 1200 derajat Celcius
dan daya serap 2—5%.
- Porselen: keramik dengan suhu matang sekitar 1260 derajat Celcius dan
daya serap 0—1%.
4. Stoneware adalah keramik dengan suhu matang sekitar 1200 derajat
Celcius dan daya serap 2—5%. Keramik ini memiliki kerasan seperti batu.
5. - tahap 1: sediakan kain putih polos berjenis mori, brokolin, atau sutra.
- tahap 2: kain dikemplong atau dihaluskan.
- tahap 3: ngelowong, atau menggambari kain dengan pensil/arang.
- tahap 4: ngrengreng, atau menempelkan cairan lilin dengan canting tulis
atau cap.
- tahap 5: pewarnaan, yaitu diwidel (pewarnaan dengan warna biru tua)
dan dikelir (pewarnaan dengan warna selain biru tua).
- tahap 6: dilorod, atau proses penghilangan lilin malam dengan air panas.
VIII
Jawaban Soal Latihan (hlm 104—106)
1. B
2. A
3. C
4. D
5. A
6. E
7. B
8. E
9. B
10. E
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................
SMA/MA. : ……………………
Mata Pelajaran : Seni rupa
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi : 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
Kompetensi Dasar : 4.2. Menyiapkan dan menata karya seni rupa
buatan sendiri dalam bentuk pameran di kelas atau
di sekolah
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Α . Tujuan Pembelajaran
siswa mampu untuk:
• menyiapkan sebuah acara pameran karya seni rupa buatan sendiri dan
teman
• menyelenggarakan acara pameran seni rupa
• membuat penutupan/penyelesaian proyek acara pameran seni rupa
Β . Materi Pembelajaran
• Persiapan pameran.
• Pelaksanaan pameran.
• Penyelesaian pameran.
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, pemberian tugas portofolio, praktik.
Pertemuan kedua
1. Siswa mengumpulkan tugas latihan I.
2. Siswa berkumpul dalam kelompok yang beranggotakan 4—6 orang.
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 59
3. Siswa berdiskusi untuk membuat proposal pameran seni rupa (latihan II
hlm. 114).
4. Tugas dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.
5. Guru mengingatkan siswa untuk membawa alat-alat gambar untuk melukis
pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ketiga
1. Siswa mengumpulkan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.
2. Siswa menyiapkan alat-alat gambar untuk melukis dan mulai berkarya
(mengerjakan tugas IV hlm. 115).
3. Guru mengingatkan siswa bahwa karya seni mereka akan dipilih oleh
teman-teman sendiri untuk dipamerkan pada acara pameran seni rupa
kelas/sekolah.
Pertemuan keempat
1. Siswa mengumpulkan lukisan.
2. Siswa dan guru memilih sejumlah lukisan terbaik.
3. Siswa yang lukisannya tidak terpilih berkumpul sebagai kelompok panitia
pameran seni rupa kelas.
4. Panitia mulai rapat perdana dan menyiapkan acara pameran (mengerjakan
tugas V hlm. 115).
5. Siswa dapat mengerjakan tugas-tugas persiapan pameran di luar jam
belajar.
Pertemuan kelima
1. Siswa menyusun hasil karya di dalam kelas dan mengadakan pameran.
2. Siswa mengadakan acara diskusi karya teman sendiri.
3. Jika memungkinkan, siswa dapat mengadakan lelang atau penjualan hasil
karya.
E. Sumber Belajar
• Kurikulum KTSP dan perangkatnya
• Pedoman Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA X - ESIS
• Buku sumber Seni Rupa SMA dan MA kelas X – ESIS (hlm. 108—119)
• Peta konsep
• OHP
• Buku-buku penunjang yang relevan
• Internet
F. Penilaian
Tugas pembuatan proposal pameran seni rupa berkelompok (latihan II hlm. 114)
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
Tugas membuat perencanaan acara pameran seni rupa (tugas V hlm. 115).
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
B.
1. - Tahap persiapan. Hal yang harus dipikirkan pada tahap ini adalah tema
pameran, jenis karya, seniman, tempat dan waktu, sumber dana, panitia
pelaksana, katalog, kartu undangan, orang yang membuka pameran,
pemasangan karya, pembuatan judul, tata letak, sistem penjualan karya,
dan publikasi.
- Tahap pelaksanaan. Tahap ini meliputi pembukaan, pameran harian,
diskusi, dan transaksi penjualan karya.
- Tahap penyelesaian. Tahap ini meliputi pengepakan, pengembalian
karya, penyelesaian akhir, pembayaran fasilitas yang disewa, laporan
pertanggunjawaban, dan pembubaran panitia.
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 62
2. Kurator adalah orang yang bertugas menyeleksi atau menilai karya seni.
3. Kolektor adalah orang yang menggemari dan mengoleksi karya seni.
4. Yang harus diundang dalam diskusi pameran adalah moderator, pembicara
(meliputi seniman, kurator, dan panitia), dan peserta (masyarakat).
5. Penjualan karya tidak harus selalu dilakukan dalam pameran. Penjualan
juga dapat dilakukan setelah pameran selesai, sesuai kesepakatan pembeli
dan seniman.
VIII
A. Jawaban Soal Latihan (hlm 82—84)
1. D
2. A
3. A
4. no clue
5. C
6. D
7. A
8. B
9. B
10. E
11. A
12. A
13. A
14. C
15. E
16. D
17. D
18. C
19. C
20. A
21. A
22. E
23. A
24. C
25. B
26. A
27. B
28. E
29. no clue
30. C
B.
1. Seni rupa Nusan tara berkembang sejak zaman prasejarah. Pada zaman
prasejarah, seni rupa bernuansa animisme dan dinamisme. Setelah zaman
prasejarah, seni rupa dipengaruhi agama Hindu, Buddha, dan Islam, serta
budaya Cina dan kolonial (Eropa).
Buku Guru Seni Rupa untuk SMA dan MA Kelas X - ESIS 63
2. - Seni rupa murni adalah seni rupa yang dibuat untuk mengekspresikan
nilai budaya dan keindahan, sedangkan seni rupa terapan dibuat untuk
fungsi pragmatis, atau untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
- Seni rupa dua dimensi memiliki unsur panjang dan lebar, sendangkan
seni rupa tiga dimensi memiliki unsur panjang, lebar, dan volume.
3. - Seni kaligrafi
- Seni makam
- Seni wayang
- Seni batik
4. a. teknik menganyam/menjalin: dibuat dengan cara menyusun sulur secara
berjajar rapat. Kemudian, sulur lainnya dimasukkan secara berselang-
seling dengan posisi tegak lurus dengan jajaran sulur yang pertama.
b. teknik menggulung. Teknik menggulung lebih rumit dari teknik
menganyam. Pembuatannya adalah dengan cara memilin-milin bahan
sesuai kerangka, dan dimulai dari titik pusat. Hingga meligkar atau
melebar ke sekalilingnya. Setelah tersusun, anyaman dijalin dengan
benang yang halus.
5. Yang harus dipersiapkan sebelum pameran seni rupa adalah tema pameran,
jenis karya, seniman, tempat dan waktu, sumber dana, panitia pelaksana,
katalog, kartu undangan, orang yang membuka pameran, pemasangan
karya, pembuatan judul, tata letak, sistem penjualan karya, dan publikasi.
……………………........ ........................................
NIP/NRK....................... NIP/NRK.......................