Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
HADI WINARSO
NIM : P17433107209
Abstrak
Hadi Winarso (winarsoh@yahoo.com)
HUBUNGAN KADAR Pb DARAH DENGAN KELELAHAN SUBYEKTIF
PETUGAS SPBU DI KOTA PURWOKERTO TAHUN 2010
II + 57 halaman : gambar, tabel, lampiran
Abstract
Hadi Winarso (winarsoh@yahoo.com)
The Correlation Between Lead Blood With Subjective Fatigue Gasoline Station Operators
in Purwokerto Town Year of 2010
II + 57 Page : Image : Table, enclosures
Purwokerto town as public education, makes it as crowd jam. Until now there has
not been a regulation to control vehicle production so effect to air pollution. One of
pollutant substance endanger to human health is Pb (Plumbum). Pb substance ion our body
effect many problem of health and one of important on health and safety study. that
threshold value of Pb level in the blood that is over than 10µg/dl can effect subjective
fatigue and effect of it is workplace productivity down, one of places have high potentially
Pb exposure is gasoline station. Now there are 9 Gasoline station in Puwokerto town with
234 operator worker so with this very important to do research. The research goals are to
know levels of Pb blood`s gasoline operator worker, to know subjective fatigue felt by
gasoline operator and to know the correlation between blood Pb level with subjective
fatigue felt by gasoline station operator workers.
Research Result sew that blood Pb level on 19 the operator worker`s body of
Gasoline station in Puwokerto town over than threshold value or more than 10µg/dl, 11 or
56% respondents included on slight subjective fatigue and 8 respondent included on hard
fatigue, Chi-square test sew that there was cells under expected count so used fisher’s
exact test and obtained value 0,00 so it can be taken conclusion that this research was
significant and there was a relationship between blood Pb level with subjective fatigue.
The conclusion of this research that there is significant correlation between blood
Pb level and subjective fatigue, and higher blood Pb level will effect to more severe
fatigue. Suggestion to head master of gasoline station to give enough nutrition, check
health operator worker regularly, give rest time to secrete Pb level in blood from body,
give personal protective equipment such as masker and gloves.
Reference 1988-2010
Key word Blood Pb level
Clasification -
iii
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh
HADI WINARSO
NIM: P17433107209
iv
v
vi
BIODATA
Agama : Islam
Kabupaten Kebumen
tahun 2005
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai
dari sesuatu urusan , kerjakanlah dengan
sungguh – sungguh urusan yanglain” (QS.
Al Insyirah : 6-7)
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta
2. Kakak-kakakku yang kuhormati, Muslihatun, Amin
Mukhtar, dan Nurkhafid
3. Keluarga Besarku
4. My Soulmate (ami) Nisa Hidayati atas doa, semangat &
dukungannya.kepada Penulis sehingga dapat
terselesaikan dengan baik
5. Sahabatku yang telah Membantu dalam penelitian:
Mbak Ann, Fauzan Ma`ruf, Sugiharno, Mz Ardani Latif.
Terimakasih kepada kalian semua
6. Almamaterku yang medidikku selama kuliah ini
7. Mas Eko Widianto yang senantiasa memberi bantuan
referensi dalampenyusunan KTI ini
8. Mas Ardani Latif yang senantiasa memberi bantuan
dalam analisis data SPSS
viii
LEMBAR PERNYATAAN
Nim : P17433107209
betul-betul hasil karya saya dan bukan hasil penjiplakan dari hasil Karya orang lain.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dan apabila kelak di kemudian hari
Yang menyatakan
Hadi Winarso
NIM. P17433107209
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas limpahan taufik dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Hubungan
PurwokertoTahun 2010”
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai salah satu
sebagai tugas akhir Program Studi DIII Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini ternyata penulis mendapat banyak
bantuan baik dari segi moril, meteriil dan spiritual dari berbagai pihak, untuk itulah
Kemenkes Semarang
Lingkungan Purwokerto.
3. Bp. Sugeng Abdullah, SST, M.Si, Selaku Ketua Program Studi DIII
4. Bp. Yulianto, BE, SPd, M.Kes, selaku dosen mata kuliah Hyperkes dan
5. Bp. Hari Rudijanto IW, ST, M.Kes, selaku dosen mata kuliah PPLF
x
6. Keluargaku tercinta yang ada di Kebumen terutama ayah ibu yang
senantiasa memberi motivasi dan doa kepada penulis baik bersifat materi
8. Teman teman satu kelas yang senantiasa saling memberi motivasi sehingga
Besar keinginan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi para pembaca khusunya para teman-teman mahasiswa dan adik
kelas dan semoga juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk menunjang
proses belajar-mengajar
Penulis
Hadi winarso
P17433107209
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
B. Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan .......................................................................................... 3
D. Manfaat ........................................................................................ 4
A. Pengertian .................................................................................... 6
F. Pekerja SPBU................................................................................ 24
xiii
G. Kelelahan ..................................................................................... 24
J. Hipotesis ...................................................................................... 31
B. Jenis Penelitian.............................................................................. 35
BAB IV HASIL.......................................................................................... 40
A. Simpulan ....................................................................................... 56
B. Saran ............................................................................................. 56
xiv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Lebih Dari 3 Tahun Tenaga
Tebel 4.4 Tabulasi silang kadar Pb Darah dengan Kelelahan Subyektif .................... 48
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari
tidak terkendali. Sejauh ini belum ada peraturan yang mengatur pembatasan
menimbulkan efek pencemaran udara yang serius dan salah satu banan
1
1
2
logam berat Plumbum (Pb) atau lebih dikenal dengan nama timah
berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia, sehingga
pecemar Pb salah satunya adalah petugas SPBU Pajanan timah hitam (Pb)
studi Kesehatan Kerja dimana pekerja yang terpajan kadar timbal dilaporkan
nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, pusing dan lain
lain. (http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-
pemantauan-pencemaran/168-pencemaran-pb-timbal?start=3)
bensin yang dipasok Pertamina masih berkadar timah hitam (Pb) di atas
ketentuan yang diperbolehkan yaitu tidak lebih dari 0,013 gram per liter
gram per liter, Makassar (0,272 gram per liter), Medan (0,213 gram per
2
3
liter), Bandung (0,117 gram per liter) dan Yogyakarta (0,068 gram per liter).
(www.Dekes.go.id)
B. Masalah
1. Berapakah kadar timah hitam (Pb) dalam darah petugas SPBU di Kota
3. Apakah ada hubungan antara kadar timah hitam (Pb) darah dengan
2010?
C. Tujuan
3
4
D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
terjamin kesehatannya.
3. Bagi Pemerintah
4
5
khususnya.
5. Bagi Peneliti
pencemaran Pb.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah jumlah pekerja SPBU
yang melayani pelanggan dalam mengisi BBM dengan masa kerja dengan
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian.
1. Pengertian Udara.
3. Pengertian Pb / Timbal
Menurut Wikipedia:
6 6
7
4. Pengertian SPBU
Menurut Wikipedia:
B. Sumber-sumber Pencemararan Pb
Timbal yang mencemari udara terdapat dalam dua bentuk, yaitu
berbentuk gas dan berbentuk partikel gas. Timbal berasal dari pembakaran
aditif dari bensin untuk kendaraan bermotor yang tediri dari tetraetil Pb dan
tetrametil Pb. Partikel-partikel timah hitam (Pb) di udara berasal dari sumber-
sumber lain seperti pabrik Alkil Pb dan Pb-okside pembakaran arang dan
listrik.
7
8
a. Gesekan (Attrition)
(penyemprotan)
b. Penguapan (Vaporization)
c. Pembakaran (Combustion)
mengakibatkan pencemaran.
8
9
Gambar 2.1
Gambar Mekanisme Pencemaran Udara
topografi.
antara lain :
a. Keadaan cuaca
1) Suhu udara
9
10
2) Tekanan udara
3) Kelembaban udara
pencemar akan bereaksi dengan uap air, maka dari itu akan
4) Keadaan awan
terjadi sebaliknya.
5) Angin
10
11
6) Curah hujan
7) Sinar matahari
b. Topografi
Faktor ini memiliki pengaruh pada pergerakan udara, dan ada tiga
1) Dataran Rendah
2) Dataran Tinggi
11
12
3) Lembah
komposisi normal udara terdiri dari gas Nitrogen 78,1% Oksigen 20,9% dan
Xenon, Helium, dan lain lain. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri,
spora dan sisa tumbuh-tumbuhan. udara yang sehat berati udara yang aman
digunakan untuk bernafas dan sehat tanpa adanya zat yang terkandung di
Menurut Anies (2006, h, 20) udara yang sehat harus memiliki kriteria
sebagai berikut:
a) Bebas debu
b) Bebas bau
12
13
Bebas partikulat kimia, uap atau gas kimia beracun dan berbahaya
b) Bebas patogen
c) Bebas serangga
Bebas radiasi ionik dan radiasi non ionik dapat dilakuan dengan
radiasi tersebut. Sumber radiasi ionik di rumah tangga antara lain kompor
gas, air dari sumur artesis, material bangunan tertentu, lampu petromak.
elektronik lainnya.
dalam dosis yang rendah, tetapi jika paparan sangat tinggi, racun ini dapat
Bensin banyak mengandung timbal. Pada tahun 1921 di USA, timbal atau
timah hitam dalam bentuk tertra etil lead (TEL) pertama kali ditemukan
13
14
General Motor.
ke dalam bensin ternyata memiliki dua fungsi yaitu sebagai bahan aditif
untuk meningkatkan nilai oktan bahan bakar yang berbahan mutu rendah
Timbal juga memiliki kegunaan sebagai pelumas antara katup mesin dan
bantalan empuk berwarna hitam, sehingga dudukan katup tidak cepat aus.
orang tua. Hampir semua organ tubuh dipengaruhi oleh timbal. Dampak
itu tidak hanya bergantung pada kadar dan lamanya seseorang terkena
racun Pb, melainkan juga pada umur seseorang. Makin muda usia
seseorang makin serius dampaknya. Janin dan balita sangat peka terhadap
14
15
peredaran darah, dari peredaran darah sang ibu, Pb masuk ke janin, setelah
lahir, balita mendapatkan asupan timbal terus menerus dari udara melalui
tingkat IQ. Peningkatan kadar timbal dalam darah dari 10 µg/dl menjadi
yang cacat akan mengakibatkan lahirnya bayi yang cacat. Pria yang
studi kesehatan kerja dimana pekerja yang terpajan kadar timbal dilaporkan
15
16
nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, pusing dan lain
lain. http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-
pemantauan-pencemaran/168-pencemaran-pb-timbal?start=3)
Timah Hitam (Pb) mempunyai berat atom : 207,2 berat jenis :11,3,
titik lebur : 323 0C dengan NAB : 0,15 mg/m3 (Dep. Kes. RI 1990).
Timah hitam (Pb) merupakan salah satu logam berat yang banyak
pencapai 4 juta ton pada awal tahun 1670, dimana negara penghasil timah
(Perves, 1997).
timah hitam (Pb) dan mengeluarkannya dalam bentuk limbah cair maupun
16
17
hitam (Pb) diantaranya adalah industri peleburan besi baja, pabrik batu
baterai, pabrik kertas, pabrik tekstil yang menggunakan timah hitam (Pb)
berwarna kuning.
bensin yang diproduksi ialah bensin reguler yang mempunyai angka oktan
17
18
(Pb).
Tetra Etil Lead (TEL) adalah suatu cairan berat dengan kerapatan
1,659 g/cc, titik didih 2000C dan larutan dalam bensin. Efektifitas TEL
memberikan endapan timbal oksid dan timbal sulfat, maka perlu ditambah
tersebut.
pencemaran timah hitam (Pb) pada tanah, tanaman ataupun jalan di dekat
jalan raya (Soejono at al, 1991). Pengguna timah hitam (Pb) sebagai bahan
18
19
di Inggris pada tahun 1923. Timah hitam (Pb) ditambahkan dalam bahan
bakar dalam bentuk timah hitam (Pb) organik (Tetra Etil-Pb atau Tetra
yang berkualitas rendah. Disamping itu juga dapat menjaga supaya tidak
sejumlah timah hitam (Pb) yang ditambahkan dalam bahan bakar minyak
yang tersebar di udara dalam bentuk senyawa timah hitam (Pb) anorganik
seperti PbBr02 PbClBr, dan PbS merupakan senyawa yang tidak mudah
larut dalam air. (Ratcliffe, 1981). Sifat senyawa timah hitam (Pb) dimana
Timah hitam yang keluar dari knalpot dalam bentuk partikel yang
adiktif berupa Pb (C2H5)4 yaitu Tetra Ethil Lead (TEL) Unsur zar
tencemar TEL dapat teremisikan ke udara dapat terjadi pada saat setelah
19
20
pernafasan saja, timah hitam (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh manusia
Sumber pencemaran timah hitam (Pb) adalah gas buangan dari kendaraan
ruangan seperti rokok dan cat dinding. Timah hitam (Pb) yang terdapat air
minum diperkirakan berasal dari dari pencemaran timah hitam (Pb) yang
teremisi di udara. Timah hitam (Pb) yang diserap oleh tubuh melalui
isapan udara, 30-50%-nya diserap oleh darah. Dari Pb yang diserap oleh
dalam tubuh.
lunak stelah beberapa bulan terpapar, dalam jaringan tulang jika setelah
kerena banyak terjadi pencemaran udara yang serius dari kendaraan yang
mengisi bahan bakar dan kolompok yang memiliki risiko terhadap paparan
20
21
dilaksanakan mulai proses produksi bahan bakar minyak sampai dengan tahap
1. Absorbsi
2. Adsorpsi
menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain karbon aktif dan
silikat.
3. Kondensasi
organik lain).
4. Pembakaran
21
22
5. Reaksi kimia
Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan
1. Membersihkan (scrubing)
2. Menggunakan filter
Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-
butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik
22
23
ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang
telah dibersihkan.
udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan
sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal
ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas
kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan
kendaraan bermotor.
23
24
kehadiran oksigen.
F. Pekerja SPBU
terhadap pola penyakit akibat kerja, pekerja yang melayani pengisian bahan
bakar memiliki potensial bahaya yang lebih besar tehadap pencemaran timah
http://spbu-hjrafikah.blogspot.com/2009_06_01_archive.html
G. Kelelahan
1. Pengertian Kelelahan
(1998: 11) kelelahan kerja merupakan kriteria yang kompleks yang tidak
24
25
2. Jenis Kelelahan
Kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar
25
26
otot yaitu teori kimia dan teori saraf pusat terjadinya kelelahan.
efisiensi otot. Sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan saraf
2004: 107).
26
27
misalnya kebisingan, pencahayaan & cuaca kerja dan paparan logam berat
27
28
berkaitan :
dengan pekerjaan.
kelelahan yaitu:
konflik.
28
29
H. Penurunan Produktivitas
pada pekerja terutama oleh adanya kelelahan kerja. menurut ILO (1983)
1. Pelemahan kegiatan
c. Berat di kaki
d. Menguap
e. Pikiran kacau
f. Mengantuk
j. Ingin berbaring
2. Pelemahan motivasi
a. Susah berfikir
c. Gugup
f. Mudah lupa
29
30
h. Merasa cemas
3. Pelemahan fisik
a. Sakit di kepala
b. Kaku di bahu
c. Nyeri punggung
d. Sesak nafas
e. Haus
f. Suara serak
I. Kerangaka Teori
SPBU Tenaga Kerja
Kelelahan
Subyektif
Penyakit Produktivitas
Akibat Kerja Kerja Menurun
Menurun
30
Upaya
Gambar 2.2
Kerangka Teori
31
Hipotesis
H1 = Ada hubungan antara kadar timah hitam (Pb) darah dengan kelelahan
31
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
1. Jenis variabel
usia, masa kerja, dan jumlah bahan bakar yang terjual dalam
sehari
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Kadar Pb dalam
INPUT Kelelahan
darah µg/dl
Subyektif
Variabel
Penganggu
Usia
Masa kerja
Jumlah bahan
bakar yang terjual
perhari
32
32
33
3. Definisi Operasional
33
33
34
34
34
35
B. Jenis penelitian
Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectioal atau
efek dengan cara pendekatan observasi, atau pengumpulan data dalam satu
2. Lokasi
1. Populasi
2. Sampling
kriteria dari peneliti antara lain operator yang telah bekerja di atas 3 tahun
35
36
sebanyak 19 orang.
Tabel 3.3
Jumlah Sampel yang Diambil Tiap SPBU
Banyaknya Sampel
No Nama SPBU
yang diambil
1 SPBU 44-5310SPBU 44-
53106, Jalan Gerilya, 4
Purwokerto
2 SPBU 44-5310 SPBU 44-
53103, Jalan Jenderal 2
Sudirman, Purwokerto Selatan
3 SPBU 44-53119, Jalan
3
Senopati, Purwokerto
4 SPBU 44-53107, Jalan
2
Gerilya, Purwokerto Selatan
5 SPBU 44-53110, Jalan
2
Suparjo Rustam, Sokaraja
6 SPBU 44-53115, Jalan
Profesor Doktor Bunyamin, 3
Purwokerto Utara
7 SPBU 44-53108, Jalan
Laksamana Yos Sudarso, 1
Purwokerto
8 -
1
9 SPBU 44-53112, Jalan
1
Sokaraja, Sokaraja
Total 19
E. Pengumpulan data
1. Jenis Data
a. Data Umum
36
37
b. Data Khusus
Data khusus yang di kumpulkan adalah data kadar timah hitam (Pb)
2. Sumber data
banyak diambil melalui artikel, buku, internet dan hasil karya tulis
orang lain.
a. Kadar Pb darah
37
38
b. Kelelahan subyektif
c. Data umum
4. Instrumen pemeriksaan
a. Kuesioner
yang dirasakan tenaga operator di SPBU pada saat dan setelah bekerja
b. Microwave Digester
F. Pengolahan data
38
39
untuk dianalisis.
G. Analisis data
1. Bivariat
2. Univariat
pengganggu (usia, masa kerja, jumlah bahan bakar rata-rata yang terjual
39
40
BAB IV
HASIL
1. Kondisi Geografis
dengan jumlah penduduk 249.705 jiwa pada tahun pada Hasil sensus tahun
salah satu gunung berapi yang masih aktif di Jawa, secara geografis Kota
Lintang Selatan,. Sampai dengan saat ini telah terbangun 9 SPBU yang
diantarnaya :
h. -
i. -
40
40
41
Kabupaten Banyumas.
2. Kondisi Demografi
1.524.901 jiwa atau naik sebesar 15.534 jiwa. Dengan rata-rata laju
sebesar 397.755 atau naik sebesar 8.810 rumah tangga (2,27 persen)
dengan yang terendah pada Kecamatan Lumbir sekitar 3 jiwa dan yang
41
42
(http://students.ukdw.ac.id/~22022868/topografi.htm)
kerja sejumlah 324 orang dengan tenaga kerja. Tenaga kerja yang telah
bekerja dengan masa kerja diatas tiga 3 tahun sejumlah 108 orang dari
B. Data Khusus
1. Analisi Univariat
menujuk beberapa kaitan yang bervariasi data mengenai kadar timah hitam
42
43
Tinggi
42%
Rendah
8 orang 58%
11 orang
kadar Pb > 40 µg/dl dan dikatakan terpapar rendah jiku < 40 µg/dl
Berat
7 orang 37%
Ringan
63%
12 orang
43
44
subyektif ringan.
26%
32% 19-25 Tahun
26-32 Tahun
33-39 Tahun
47-53 Tahun
5% 37%
SPBU antara 19-25 tahun sebanyak 5 atau sebesara 26,3% , Usia antara
26-32 tahun sebanyak 7 atau sebesar 37%, 33-39 tahun sebanyak 1 atau
sebesar 5,3% dari total responden, dan 47-53 sebanyak 5 atau sebesar
44
45
Masa Kerja
11%
5% 23-26 Tahun
sudah bekerja di SPBU dengan masa kerja antar 7-10 tahun, sebanyak 2
atau sebesar 10% dari responden sudah bekerja di SPBU dengan masa
sudah bekerja di SPBU dengan masa kerja antar 15-18 tahun, sebanyak
2 atau sebesar 10% dari responden sudah bekerja di SPBU dengan masa
kerja antar 19-22 tahun, dan sebanyak 2 atau sebesar 10% dari
responden sudah bekerja di SPBU dengan masa kerja antar 23-26 tahun.
45
46
538-571 Kilo
liter
68%
liter/hari.
2. Analisis Bivariat
46
47
sebagai berikut
Tabel 4.1
Tabulasi Silang Kadar Timah Hitam (Pb) Darah dan Kelelahan Subyektif
Kelelahan X2 p-value
Kadar Pb Darah Subyektif Total
Ringan Berat
7 4 11
Rendah 57,9% 0,0% 57,9%
15,240 0,00
5 3 8
Tinggi
5,3% 36,8% 42,1%
12 7 19
Total
63,2% 36,8% 100%
p-value =0,00
47
48
kontingensinya sudan 2x2 maka tidak bias dilakukan marges sel, maka
dapat diperoleh dengan nilai fisher`s exact test jika nilainya < α=0,05
variabel pengganggu antara lain usia, masa kerja dan jumlah bahan
48
49
kelelahan subyektif.
Subyektif
Kelelahan Subyektif
signifikan
49
50
BAB V
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Kondisi Geografis
dalam usaha. lokasi yang baik dan strategis akan dapat meningkatkan
akses dan daya beli masyarakat terhadap jasa yang kita tawarkan
Sokaraja.
2. Kondisi Demografis
234 tenaga kerja operator dengan proporsi tenaga kerja yang telah
sisanya sebanyak 182 atau sebesar 78% tenaga kerja telah bekerja
50
50
51
52 orang
182 orang
Gambar 5.1
tenaga kerja karena tenaga kerja merupakan salah satu aset yang penting
SPBU.
B. Data Khusus
penelitian dan data pendukung yang ada, yang hasilnya telah diuraikan
menganalisa data baik dari data primer maupun data sekunder serta
sebagai berikut :
51
52
Secara umum hasil pemeriksaan kadar timah hitam (Pb) darah pada
Substances and Disease Registry) yaitu nilai ambang batas kurang dari
hitam (Pb) lebih dari 40 µg/dl dengan tingginya tingkat kadar Pb darah
yang oleh pekerja operator SPBU maka dapat dipastikan adanya efek
yang dirasakan oleh tenaga kerja. Pajanan timah hitam (Pb) dapat
(Norberg, 1998)
52
53
2. Kelelahan Subyektif
operator SPBU yang telah bekerja >3 tahun maka diperoleh data
53
54
secara umum.
hasil tabulasi silang didapatak sel yang kurang dari nilai harapan maka
dilanjutkan dengan uji Fisher`s exact test , uji fisher`s exact test
54
55
kerja.
bahan bakar.
berupa usia, masa kerja, dan bahan bakar yang terjual tidak memiliki
SPBU tidak dipengaruhi oleh usia, masa kerja dan banyaknya bahan
55
56
BAB VI
A. Simpulan
atas nilai ambang batas yaitu lebih dari 10 µg/dl sedangkan kadar Pb
subyektif karena nilainya < α =0,05 dan semakin tinggi kadar Pb darah
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Upaya untuk mengurangi risiko bahaya yang ada di tempat kerja dapat
56
56
57
a. Sumber
b. Media
3. Bagi pemerintah
penting mengingat dampak luasnya tidak hanya kepada operator SPBU itu
57
DAFTAR PUSTAKA
Anies .2006. Waspada Penyakit Tidak Menular Solusi Mencegah dari Aspek
Perilaku dan Lingkungan .Jakarta: PT Elex Media Komputindo
AM. Sugeng Budiono. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang: BP
UNDIP
Grandjean. 1988. Fitting The Task to The Man. London: Taylor and Francis
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=1402&It
emid= diakses tanggal 31 Desember 2009 Pukul 07:12)
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-pemantauan-
pencemaran/168-pencemaran-pb-timbal?start=3 diakses tanggal 6 Maret 2010
Pukul 23:02)
Peraturan Perundang-undang No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup
Rama Pridahdana, DKK. 2008. Bioetanol Ubi Kayu; Bahan Bakar Masa Depan.
Jakarta : PT AgroMedia Pustaka
Srikandi Ferdiaz. 1992. Pencemaran Air dan Udara, Yogyakarta: PT. Kanisus
I. PELEMAHAN KEGIATAN
1. Apakah anda pernah merasakan sakit kepala yang berat saat bekerja
atau setelah bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
2. Apakah anda pernah merasakan lelah pada seluruh badan pada saat
bekerja atau setelah bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
3. Apakah kaki anda pernah merasakan pegal atau ngilu pada saat atau
setelah bekerja
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
4. Apakah anda sering menguap pada saat bekerja atau setelah bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
5. Apakah anda pernah pernah merasakan pikiran anda kacau pada saat
atau setelah bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
6. Apakah anda sering merasa mengantuk pada saat bekerja atau setelah
bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
7. Apakah anda pernah merasakan seperti ada beban pada mata?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
8. Apakah anda pernah merasa canggung dan kaku dalam melakukan
aktivitas anda setelah selesai bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
9. Apakah anda pernah merasa tidak stabil pada saat bekerja atau setelah
bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
10. Apakah anda pernah merasakan keinginan untuk berbaring pada saat
bekerja atau setelah bekerja?
a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Sering
d. Ya (selalu)
Rumus
dari hasil perhitungan di atas maka kategori penilaian kelelahan subyektif adalah
sebagai berikut
2 Percarian lokasi
penelitian
3 Penyusunan proposal
penelitian
4 Pelaksanaan penelitian
5 Penyusunan laporan
penelitian
6 Seminar Laporan
penelitian
7 Revisi
Lampiran 3
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Bersama ini kami mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan para
petugas operator SPBU di kota Purwokerto, untuk berkenan mengisi atau memilih
jawaban yang paling cocok atau sesuai dengan kelelahan subyektif yang dirasakan
pada saat dan setelah bekerja dari daftar kuesioner yang akan disediakan dengan
memberi tanda chek (x) di tempat jawaban yang tersedia.
Pernyataan yang kami ajukan tidak ada hubungannya dengan nilai dan tidak
mempengaruhi keadaan responden dalam bentuk apapun.
Atas perhatian dan kesediaan bapak/ ibu, kami ucapkan banyak
terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Hadi Winarso
NIM.P17433107209
Lampiran 4
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul
NIM : P17433107209
Mirit, Kebumen
Demikian surat pernyataan ini dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun.
Responden
(…………………….)
Lampiran 5
PERHITUNGAN BESARNYA SAMPEL YANG DITELITI
n=
dimana
Z = nilai konfersi α ditribusi normal (1.96)
P = Probabilitas Kejadian yang diteliti (0.5)
d= Tingkat ketelitian (10% /0.1)
n=
= 51.82
= 52 orang
Lampiaran 6
PEMERIKSAAN PB DARAH
1. Alat
a. Microwife Digester
2. Bahan
a. Larutan HCL 1 N
b. Aquadest
c. Sampel darah
d. HNO3
e. Natrium EDTA
3. Persiapan pengujian:
digunakan
b. Tahap penyetingan alat untuk pemeriksaan bahan kimi pada zat cair
5. Taham pemeriksaan
kemudian
6. Proses perhitungan
Mg/l