You are on page 1of 26

EMPATI

&
HUBUNGAN DOKTER PASIEN
Topik Bahasan

 Tugas dan Tanggung Jawab Dokter


 Ranah Keterampilan Seorang Dokter
 Hubungan Dokter – Pasien
 Komunikasi Dokter – Pasien
 Empati dalam Hubungan Dokter-Pasien
 Bahan Renungan / Ilustrasi Kasus
Tugas dan Tanggung Jawab Dokter

 Menyelesaikan masalah kesehatan


masyarakat melalui program promotif,
preventif, kuratif, an rehabilitatif
 Memecahkan masalah kesehatan pasien
dengan memperhatikan aspek jasmani, rohani,
dan sosiobdaya
 Memanfaatkan sumber daya lain dalam
peningkatan kesehatan masyarakat
 Bekerja selaku unsur pimpinan dalam suatu
tim kesehatan
 Menyadari bahwa sistem pelayanan kesehatan
yang baik adalah faktor penting dalam
ekosistem yang dapat meningkatan kesehatan
masyarakat
 Mendidik dan mengikutsertakan masyarakat
untuk meningkatkan taraf kesehatannya
Five Star Doctor

Doctors for The Future:


 Care Provider

 Decission Maker

 Communicator

 Community Leader

 Manager
Ranah Keterampilan Seorang Dokter
 Keterampilan berpikir
- mengingat fakta
- menafsirkan data
- menyelesaikan masalah
 Keterampilan berkomunikasi
- mendengar dengan baik
- berbicara dengan baik
- berempati terhadap perasaan orang lain
 Keterampilan bertindak
- melakukan tindakan praktis, efektif & efisien
Hubungan Dokter Pasien
 Hubungan yang bersifat “UNIK”
- Mengutamakan humanisme
- Bersifat sangat personal
- Saling percaya
- Menumbuhkan rasa aman
- Etis dan profesional
- Obyektif dan rasional
 Empati adalah modal dasar dan utama untuk
terjadinya hubungan Dokter-Pasien yang baik
Harapan Pasien Terhadap Dokter

 Dokter mau mendengarkan masalah pasien


 Dokter mampu memahami masalah pasien
 Dokter tanggap terhadap keluhan pasien
 Dokter memberikan informasi yang jelas
tentang masalah/penyakit pasien
 Dokter memberikan solusi terhadap masalah
yang dihadapi pasien
Sikap Dokter Kepada Pasien

 Berempati terhadap penderitaan pasien


 Menumbuhkan suasana nyaman dan aman
 Membangun rasa saling percaya
 Menerima pasien sebagaimana adanya
 Tidak menghakimi
 Tanggap terhadap sikap, perilaku, pikiran
dan perasaan pasien
Empati dalam Hubungan Dokter-Pasien

 Empati secara umum berarti kemampuan


seseorang untuk menempatkan dirinya dalam
perspektif orang lain
 Dalam hubungan dokter pasien, empati
berarti kemampuan seorang dokter untuk
memahami perasaan, pikiran, dan perilaku
pasien. Tanggap terhadap penderitaan
pasien, namun tetap bersikap obyektif dan
rasional.
 Empati merupakan keterampilan yang mutlak harus
dimiliki oleh seorang dokter
 Empati adalah keterampilan yang bisa dilatih dan
ditumbuhkembangkan
 Keterampilan empati seharusnya dilatihkan dari
sejak masa kanak kanak. Mengajarkan anak anak
untuk perduli terhadap penderitaan orang lain,
menolong teman yang kesusahan, mengunjungi
teman yang sakit, tidak mengejek orang yang
kekurangan, merupakan latihan mengembangkan
keterapilan berempati.
 Keterampilan empati meliputi:
 Mendengarkan aktif
 Responsif terhadap kepentingan pasien
 Responsif terhadap kebutuhan pasien
 Usaha memberikan pertolongan pada pasien
 Pada mahasiswa Kedokteran keterampilan empati
seharusnya dilatihkan secara intensif lewat modul
empati dan asuhan pasien, diberikan secara
berkesinambungan dari sejak semester satu sampai
dengan kepaniteraan
 Keterampilan empati diasah dan dirawat dengan
membiasakan bersikap peduli terhadap kesulitan
orang lain, mengamati sikap dan perilaku orang
orang disekitar kita, mendengarkan keluh kesah
teman yang berkesusahan, mencoba memahami
perasaan orang yang sedang berduka dan
memberikan tanggapan secara memadai.
 Dalam praktik dokter keterampilan berempati
berperan sangat penting dalam membangun
hubungan dokter pasien yang bersifat
terapeutik
 Keputusan medis tidak dibuat atas
pertimbangan nalar dan kebenaran ilmiah
semata, tapi sangat penting empati dokter
terhadap masalah pasien
Komunikasi Dokter Pasien
 Dokter wajib menjadi komunikator yang baik bagi
masyarakat, khususnya pasiennya
 Selain kemampuan berempati dan membangun
rapport yang baik. Dokter dituntut untuk mampu
menyampaikan informasi secara baik dan benar,
memberikan edukasi dan memotivasi pasien untuk
mengubah perilaku.
 Dalam menjalankan profesinya dokter seringkali
diminta menyampaikan berita yang sulit atau tidak
menyenangkan. Misalnya tentang prognosis buruk
penyakit yang diderita pasiennya. Untuk itu dokter
harus mampu mengkomunikasikan dengan baik.
Pengertian Komunikasi

 Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian


pikiran pikiran atau informasi dari sesorang
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu
sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai informasi
 Dalam konteks hubungan dokter pasien aplikasi
dari defininsi komunikasi adalah tercapainya
pengertian dan kesepakatan yang dibangun
oleh dokter bersama pasien dalam setiap
langkah penyelesaian masalah pasien
Komponen Pokok dalam Komunikasi
 Pengirim
 Adalah orang yang menyampaikan isi pernyataan

kepada penerima. Hal yang menjadi tanggung jawab


pengirim pesan adalah menyampaikan pesan dengan
jelas
 Penerima
 Penerima berfungsi menerima pesan dengan baik dan

memberikan umpan balik kepada pengirim pesan


 Media
 Media berperan sebagai saluran yang digunakan

untuk mengirim ataupun menerima pesan


Komunikasi Efektif Dokter-Pasien

 Tujuan komunikasi efektif Dokter Pasien


 Penggalian riwayat penyakit
 Membantu pengembangan rencana
pengobatan/perawatan
 Membantu memberikan pilihan dalam upaya
menyelesaikan masalah kesehatan pasien
 Membimbing pasien pada pemahaman
penyakitnya
 Syarat komunikasi Dokter-Pasien yg efektif:
 Kemampuan kognitif seorang dokter
 Sensitifitas dokter terhadap perasaan pasien
 Kemampuan dokter untuk berempati terhadap
pasiennya
Keterampilan Komunikasi
 Keterampilan berkomunikasi meliputi:
- Keterampilan mendengar aktif
- Keterampilan berbicara dengan bahasa
yang rapi dan jelas
- Keterampilan memahami bahasa non
verbal
- Keterampilan merespons yg memadai
- Bekal pengetahuan yang luas dan
mutakhir sesuai bidang yang ditekuni
Manfaat Komunikasi Efektif Dr-Ps

 Meningkatkan kepuasan pasien terhadap


pelayanan medis
 Meningkatkan kepercayaan pasien terhadap
dokter
 Meningkatkan keberhasilan diagnosis, terapi
dan tindakan medis
 Meningkatkan ketegaran pasien dalam
menghadapi penyakitnya
Bahan Perenungan

Seorang Dokter spesialis yang terkenal dan


sangat laris prakteknya, sedang memarahi
salah seorang pasiennya penderita DM yang
jarang kontrol dan kurang patuh terhadap diet
yang dianjurkannya.
“ Saya bosan berkali kali harus mengulang
nasehat yang sama kepada ibu. Kontrol
teratur, diet yang benar, dan olah raga.
Semuanya ibu langgar. Sebenarnya ibu mau
sembuh atau tidak!!”
Seorang pasien yang menderita penyakit
kelamin dengan ragu ragu bertanya kepada
dokter yang memeriksanya:
“ Dok, apakah mungkin penyakit kelamin
tertular gara-2 menggunakan WC Umum?”
Dokter menjawab sinis:
“ Yaa..mungkin saja kalau anda mainnya di
WC umum!! “
 Seorang pasien penderita penyakit Psikosomatis
yang sangat pencemas, mengungkapkan kepada
dokter barunya:
“…untuk dokter ketahui sebelum kemari saya sudah
berobat ke Profesor A yang terkenal itu, kata
profesor tersebut saya lemah jantung dan tidak
boleh sembarang minum obat, dokter jangan kasih
obat keras ya…”
Dokter menjawab dengan kurang senang:
“Kalau ibu tidak percaya pada saya, ya kembali saja
ke Profesor A…!!”
 Bagaimana menurut anda sikap dokter pda
kasus kasus di atas ?
 Menurut anda apakah sikap dan pertanyaan
pasien salah/ menjengkelkan ?
 Bila anda sebagai dokter, apa yang akan
anda lakukan menghadapi pasien pasien
pada kasus di atas ?

You might also like