You are on page 1of 21

indonesia merupakan negara yang sangat luas dan terdiri atas pulau-pulau.

Ada begitu
banyak suku dan adat istiadat di Indonesia. Latar belakang ini melahirkan keragaman
yang luar biasa. Ada ribuan, atau mungkin jutaan artefak budaya yang tersimpan di
bumi pertiwi, mulai dari tarian, ornamen, motif kain, alat musik, cerita rakyat, musik
dan lagu, makanan dan minuman, seni Pertunjukan, produk arsitektur, dan lain
sebagainya. Ini merupakan sebuah kekayaan luar biasa yang telah diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa ke Negara Indonesia.

Saat ini, kita hidup di era globalisasi yang sarat atas persaingan yang tinggi. Di babak
ini, inovasi menjadi “bahan bakar” pertumbuhan ekonomi. Tingginya tingkat
persaingan mengakibatkan ekonomi global harus terus bergerak mencari inovasi-
inovasi baru. Intensitas kompetisi ini membuat terjadinya pergeseran dari “inovasi
berbasis teknologi” menjadi “inovasi berbasis kreativitas”. Artefak-artefak tradisional,
yang pada awalnya dianggap tidak bernilai ekonomi tinggi, menjadi sangat berharga.
Hal inilah yang melatarbelakangi pencurian, pematenan dan klaim Negara atau
oknum Warga Negara Lain terhadap artefak budaya Indonesia. Beberapa artefak
budaya Indonesia kemungkinan telah dicuri, dipatenkan atau diklaim oleh negara lain,
misalnya naskah kuno di Riau, naskah kuno di Sumatera Barat, naskah kuno di
Sulawesi Selatan, Batik Jawa, Tari Piring, Tari Reog Ponorogo dan lain sebagainya.
Data artefak budaya Indonesia yang diduga telah dicuri, dipatenkan atau diklaim oleh
negara lain dapat dilihat di sini.

Data Klaim Negara Lain Atas Budaya


Indonesia
Dari BudayaIndonesia

Langsung ke: navigasi, cari

Berikut ini adalah daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan,
diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga
negara asing, ataupun negara lain:

1. Batik dari Jawa oleh Adidas


2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
10. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh
Oknum WN Perancis
21. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN
Inggris
22. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
23. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
24. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh
Shiseido Co Ltd
25. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
26. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
27. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
28. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
29. Kain Ulos oleh Malaysia
30. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
31. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
32. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia

(http://budaya-indonesia.org/iaci/Data_Klaim_Negara_Lain_Atas_Budaya_Indonesia)

Untuk mencegah upaya pencurian, pematenan atau klaim negara lain atas kekayaan
budaya Indonesia, IACI berupaya menyusun sebuah kerangka perlindungan. Upaya
tersebut antara lain:

• Menghimpun data artefak kebudayaan Indonesia.

Daftar Motif Pakaian

Data motif pakaian adalah gambar dengan pembesararan (zoom) dan fokus gambar
pada ornamentasi dan dekorasi yang terdapat pada kain pakaian tradisional (baik
tenun maupun non-tenun), misalnya motif ulos, motif batik, dan sebagainya.

Galeri Pakaian Tradisional

Data motif pakaian adalah gambar bagian sandang atau pakaian tradisional. Jadi fokus
gambar bukan pada motif tapi pada bentuk dari pakaian tradisional yang dimaksud,
misalnya sepatu tenun, selendang, dan sebagainya.

Data Musik dan Lagu

Data musik dan lagu adalah kumpulan data-data suara (audio) dari alunan melodi
dan/atau harmoni dalam tradisi masyarakat nusantara yang menggambarkan dari cita
rasa daerah tersebut.

Data Senjata dan Alat Perang


Data Senjata dan Alat Perang adalah data gambar yang menunjukkan berbagai jenis
senjata tradisional dari masyarakat Indonesia yang digunakan sebagai alat perang
maupun sebagai alat untuk berburu dalam kehidupan masyarakat tradisi Indonesia.

Data Makanan

Data Makanan adalah data gambar (dan/atau keterangan resep) dari makanan yang
menggambarkan cita rasa kulinari yang merefleksikan tradisi masyarakat Indonesia
serta berbagai inovasi yang menyertainya.

Data Cerita Rakyat

Data Cerita Rakyat adalah data teks yang menunjukkan judul dan sinopsis dari cerita-
cerita yang bersumber pada pengalaman dan tradisi masyarakat Indonesia secara
turun-temurun.

Galeri Produk Arsitektur

Data Produk Arsitektur adalah data gambar/foto yang menunjukkan berbagai bentuk
bangunan yang bersumber dan ber-inspirasi pada tradisi kehidupan masyarakat
Indonesia.

Data Permainan Tradisional

Data Permainan Tradisional adalah gambar dan/atau keterangan perihal permainan


tradisional Indonesia yang berkembang di berbagai daerah dan masyarakat kepulauan
Indonesia.

Data Tata cara Pengobatan dan Pemeliharaan Kesehatan

Data Tata cara Pengobatan dan Pemeliharaan Kesehatan adalah data gambar dan
keterangan perihal berbagai cara dan tradisi masyarakat Indonesia dalam mengobati
penyakit dan menjaga kesehatannya.

Data Naskah Kuno dan Prasasti

Data Naskah Kuno dan Prasasti adalah data gambar dan/atau teks yang menunjukkan
berbagai naskah kuno terkait kesejarahan masyarakat kepualuan dan etnis masyarakat
Indonesia.

Data Tarian

Data Tarian adalah data video yang menggambarkan berbagai bentuk tari dan seni
koreografi dari masyarakat Indonesia terkait seni gerak dan tari bangsa Indonesia.

Daftar Alat Musik


Data Alat Musik adalah data gambar dan keterangan terkait alat musik yang
berkembang dan/atau pernah/masih dimainkan sebagai bagian dari seni musik
masyarakat Indonesia.

Daftar Ornamen

Data Ornamen berisikan galeri gambar dan keterangan dari suatu kria, yang
diterapkan pada medium kain dan/atau non-kain, yang berkembang dan/atau
pernah/masih digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Data Seni Pertunjukan

Data Seni Pertunjukan berisikan galeri streaming'

(http://budaya-indonesia.org/iaci/DATA)

• Membuat konsep perlindungan hukum bagi artefak kebudayaan Indonesia.


Payung hukum ini disebut Nusantara Cultural Heritage State License.

Pengajuan NCHSL

NCHSL (Nusantara Cultural Heritage State License) merupakan sebuah konsep


perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional
di Indonesia. Konsep tersebut diajukan oleh IACI (Indonesian Archipelago Culture
Initiatives)sebagai sebuah upaya untuk melindungi pengeahuan tradisionaldan
ekspresi budaya tradisional dari eksploitasi komersil dan pencurian oleh pihak-pihak
asing.

Belum adanya perundang-undangan yang secara tegas mengatur penggunaan ekspresi


budaya tradisional akan menambah panjang daftar pencurian dan eksploitasi komersil
ekspresi budaya tradisional yang kita miliki. Ketika ekspresi budaya tradisional yang
kita miliki hilang atau diklaim oleh pihak lain maka identitas sebuah bangsa Indonesia
akan ikut menghilang. Hal ini sangat membahayakan bagi kesatuan dan kedaulatan
bangsa. Kertas kerja IACI tentang hal ini dapat di-download di sini dan sebuah round
table discussions yang melibatkan beberapa pihak dapat dilihat di sini.

Perlindungan Aspek Budaya Saat ini

Upaya perlindungan hukum terhadap ekspresi budaya tradisionan hingga saat ini
belum pernah diatur secara jelas. Kepemilikan terhadap suatu properti tertentu lebih
mudah bila dikaitkan dengan konsep kekayaan intelektual. Bukan berarti keduanya
memiliki kesamaan konseptual tentang dasar kepemilikan atas properti tetapi hanya
karena pengaturan kekayaan intelektual sudah lebih dulu ada dan mudah dalam proses
penerapannya karena hanya menyangkut satu individu saja. Padahal sudah jelas
keduanya sangat berbeda.

Sedangkan ide tentang kepemilikan kekayaan intelektual sendiri bersumber dari


gagasan John Locke pada bukunya “The second Treatise of Governance” (1690) yang
lahir sebagai akibat dari pemaksaan kepemilikan yang dilakukan raja atas aset
rakyatnya. Karena sifatnya yang berorientasi pada individu, ide kepemilikan pribadi
dirasakan kurang pas jika dijadikan pijakan untuk melindungi kekayaan budaya
disamping secara natural budaya bersifat komunal, dinamis, dan diturunkan dari
generasi ke generasi. Dengan kata lain, kepemilikan budaya lebih tepat jika berdasar
pada konsep kepemilikan kolektif bukan kepemilikan individu.

Pengaturan kepemilikan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional di


Indonesia, sebagaimana terefleksikan dalam pasal 10, Undang-Undang Hak Cipta No.
19 Tahun 2002 pada kenyataannya belum memuat batasan-batasan yang dapat
dikategorikan sebagai pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional yang
perlu dilindungi, bentuk perlindungan yang dilakukan, serta kewenangan regulator
dalam mengatur penggunaan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional.

Sedangkan dalam lingkup internasional, WIPO (World Intellectual Property


Organization), sebuah lembaga dunia yang mengatur kekayaan intelektual, berusaha
mengakomodasi upaya-upaya perlindungan pengetahuan tradisional dan ekspresi
budaya tradisional dengan membuat sebuah draft perlindungan pengetahuan
tradisional dan ekspresi budaya tradisional. Namun upaya tersebut tidak mencukupi
kebutuhan perlindungan dan pengembangan budaya tradisional bagi negara-negara
yang memiliki keragaman budaya yang tinggi, seperti Indonesia.

Maka sebagai langkah awal, perlindungan pengetahuan tradisional dan ekspresi


budaya tradisional dapat dilakukan dengan cara menyerahkan kepemilikan ekspresi
budaya tradisional kepada negara. Dengan harapan akan menumbuhkan rasa
kepemilikan bersama sehingga kita dapat terhindar dari proses disintegrasi bangsa.
Perlindungan yang dilakukan oleh negara nantinya akan bersifat mengatur
perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan pengetahuan tradisional dan ekspresi
budaya tradisional.

Mari Mengajukan!

Dalam RUU Perlindungan Pengetahuan Tadisionldan Ekspresi Budaya Tradisional


yang diajukan oleh IACI, terdapat pasal yang mengatur definisi pengetahuan
tradisional dan ekspresi budaya tradisional serta emanfaatan pengetahuan tradisional
dan ekspresi budaya tradisional, terutama oleh pihak asing. RUU Perlindungan,
Pengembngan, dan Pemanfaatan Pengetehuan Tradisional dan Ekspresi Budaya
Tradisional dapat menjawab keraguan akan perlunya UU yang dapat melindungi
Pengetahuan dan Ekspresi Budaya Tradisional karena dengan jelas mendefinisikan
Pengetehuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dan menjembatani
perbedaan konsep kepemilikan intelektual dengan kepemilikan pada Pengetehuan
Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional, yang dalam hal ini akan dimiliki oleh
negara lewat sebuah lembaga (adat). Selain itu, penggunaan Pengetahuan Tradisonal
dan Ekspresi Budaya Tradisional oleh warga negara Indonesia untuk penelitian,
pendidikan, dan pertunjukan yang tidak komersil dapat menggunakan langsung tanpa
persetujuan lembaga tersebut sehingga budaya indonesia dapat terus berkembang.

Usulan
Berikut adalah draft yang diusulkan oleh Tim Culture Securities Discussion Group
Perhimpunan Budaya Indonesia. Anda diundang untuk ikut memberikan masukan,
saran, dan pemikiran kritis untuk menyempurnakannya.

• RANCANGAN NASKAH AKADEMIK RUU PERLINDUNGAN


KEKAYAAN NEGARA ATAS BUDAYA
• Draft Usulan RUU PERLINDUNGAN KEKAYAAN NEGARA ATAS
BUDAYA

(http://budaya-indonesia.org/iaci/NCHSL)

• Mendata artefak kebudayaan Indonesia yang diduga sudah dicuri, dipatenkan


atau diklaim oleh negara lain. Daftar artefak yang diduga telah dicuri,
dipatenkan atau diklaim tersebut dapat dilihat di sini.

Kekayaan budaya Indonesia adalah sebuah warisan besar yang harus kita jaga. Ada
beberapa bentuk kontribusi yang dapat kita lakukan guna berpartisipasi mencegah
upaya pencurian, pematenan atau klaim negara lain atas kekayaan budaya Indonesia.

PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL

Kehidupan bangsa Indonesia dalam Negara Republik Indonesia yang bersendikan


Pancasila tidak bebas dari aneka ragam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan .
Itu ada yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri, sebab tidak
semua pihak setuju dengan apa yang hendak dituju negara kita.

Sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya melalui Dwi Tunggal


Sukarno – Hatta, kita tidak pernah bebas dari ancaman , tantangan, hambatan dan
gangguan. Setelah tahun 1966, ketika kita berhasil mengakhiri pemberontakan
Gestapu/PKI , boleh dikatakan bahwa ancaman tidak ada lagi. Sebab yang kita
maksudkan dengan ancaman adalah satu kondisi yang dapat menyebabkan
berakhirnya kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.
Namun meskipun ancaman sudah tidak kita alami lagi, tantangan, hambatan dan
gangguan tetap ada dan bahkan meningkat.

Bangsa Indonesia, berdasarkan pengalamannya, telah menetapkan satu cara untuk


mengatasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan itu. Cara itu adalah
Ketahanan Nasional . Yang kita maksudkan dengan Ketahanan Nasional adalah
kondisi dinamis bangsa berisikan keuletan dan ketangguhan yang membentuk
kekuatan nasional yang dapat mengatasi setiap ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang secara langsung atau
tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta pencapaian tujuan
nasional.

Dengan cara Ketahanan Nasional kita telah berhasil mengatasi semua ancaman di
masa lampau sehingga Republik Indonesia selamat dari segala ujian itu. Dan di masa
depan Ketahanan Nasional harus selalu kita pelihara agar dapat mencegah timbulnya
ancaman baru. Meskipun begitu tantangan-tantangan baru terus timbul dan harus kita
atasi.

Ketahanan Nasional mempunyai aspek utama, yaitu Kesejahteraan dan Keamanan.


Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional yang dapat
dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu, mengusahakan terwujudnya
Ketahanan Nasional hakikatnya merupakan satu proses membentuk Kesejahteraan
dan Keamanan buat negara dan bangsa. Ada kalanya bangsa berada dalam tingkat
perjuangan yang memerlukan titik berat pada Kesejahteraan, sedangkan pada tingkat
perjuangan lain mungkin juga titik berat harus pada Keamanan . Namun sekalipun
titik berat diletakkan pada salah satu aspek, aspek yang lain tidak boleh hilang sama
sekali. Sebab seperti dalam ilmu hitung apabila kita kalikan satu angka dengan nol,
hasilnya menjadi nol pula. Jadi kalau salah satu aspek sama sekali tidak diperhatikan,
Ketahanan Nasional akan sama dengan nol atau tidak ada Ketahanan Nasional. Paling
baik adalah kalau kita dapat membentuk kondisi harmonis antara Kesejahteraan dan
Keamanan, meskipun hal itu tidak mudah tercapai.

Ketahanan Nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan
bangsa yang biasanya kita namakan aspek sosial kehidupan, meliputi Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam , yaitu
Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan
Nasional seluruh segi kehidupan bangsa itu dinamakan Asta Gatra, terdiri dari Panca
Gatra (Sosial) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk
memberikan perannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.

Kebudayaan Indonesia bisa di artikan seluruh cirikhas suatu daerah yang ada
sebelum terbentuknya nasional Indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu
adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
kebudayaan India dan kebudayaan Arab.

Berikut kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia

A. NAMA-NAMA ALAT MUSIK DAERAH

Berupa kotak anyaman daun kelapa, didalamnya berisi


1 Alosu :
biji-biji - Dari Sulawesi Selatan.
Berupa dua batang logam seperti pedayung – dari
2 Anak Becing :
Sulawesi Selatan.
3 Angklung : Terbuat dari bambu – Dari Jawa Barat
4 Aramba : Bentuknya seperti bende - Dari Pulau Nias.
5 Arumba : Terbuat dari Bambu - Dari daerah Sunda.
6 Atowo : Sejenis genderang - Dari Papua.
7 Babun : Sejenis kendang - Dari Kalimantan Selatan.
Sejenis terompet dari bambu yang di pasang rangkap –
8 Basa-basi :
Dari Sulawesi Selatan
9 Calung : Terbuat dari bambu - Dari daerah Sunda
10 Cungklik : Sejenis kulintang dari kayu -Dari Pulau Lombok
11 Dog-dog : Sejenis genderang - Dari Jawa Barat.
12 Doli-doli : Berupa empat bilah kayu lunak - Dari Pulau Nias
Berupa bambu yang dikerat seperti garpu penala - Dari
13 Druri Dana :
Pulau Nias.
14 Faritia : Aramba kecil – Dari Pulau Nias
15 Floit : Seruling bamhu- Dari daerah Maluku
16 Foi Mere : Sejenis seruling-Dari Pulau Flores
17 Gamelan Bali : Seperangkat alat musik - Dari daerah Bali
18 Gamelan Jawa : Seperangkat alat musik -Dari Jawa tengah
19 Gamelan Sunda : Seperangkat alat musik - Dari Daerah Sunda
Berupa biulah-bilah kayu yang di gantung – Dari
20 Garantung :
Tapanuli.
21 Gerdek : Seruling tempurung – Dari daerah Kalimantan.
22 Gonrang : Sejenis kendang – Dari daerah Simalungun.
23 Hapetan : Sejenis kacapi – Dari Tapanuli
Gitar kecil dengan dua dawai – terdapat di seluruh
24 Kecapi :
Nusantara
25 Keloko : Terompet kulit kerang - Dari Doro Fores Timur
26 Kere-kere Galang : Sejeris rebab - Dari daerah Goa.
27 Keso-keso : Sejenis seruling - Dari daerah Goa.
28 Kinu : Sejenis seruling - Dari Pulau Roti.
29 Keledi : Alat musik tiup – Dari Kalimantan.
Berupa bilah-bilah kayu yang disusun di atas kotak kayu -
30 Kolintang :
Dari Minahasa.
31 Lembang : Sending panjang - Dari daerah Toraja.
32 Nafiri : Alat musik tiup - Dari Maluku.
33 Popondi : Alat musik petik - Dari Toraja, Sulawesi Selatan.
34 Rehab : Alat musik gesek - Dari Jawa Barat.
35 Sampek : Sejenis gitar – Dari Dayak Kalimantan.
36 Sasando : Alat musik petik -Dari Nusa Tenggara Timor.
37 Seluang : Seruling bambu - Dari Minangkabau
38 Serunai : Alat musik tiup - Dari Sumatra.
39 Siter/Celempung : Alat music petik – Dari Jateng, dan Jabar
40 Talindo : Alat musik petik - DariSulawesi.
41 Talempong Pacik : Alat musik pukul seperti gong kecil - Dari Sumbar,
42 Tifa : Genderang kecil - Dari Maluku atau Papua
43 Totobuang : Sejenis talempong - Dari Maluku.
B. NAMA-NAMA RUMAH ADAT

1. Provinsi DI Aceh.

Rumah Adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu
(serambi depan), Rumah Inong (serambi tengah), dan Seurarnoe Likot (serambi
belakang). Selain itu ada rumah berupa lumbung padi yang dinamakan Krong Pade
atau Berandang.

2. Provinsi Sumatra Utara

Rumah adat Sumatra Utara Jahu ba1on, sebuah rumah pertemuan keluarga besar.
Berbentuk pangung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada
kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih
tinggi dari dapur.

3. Provinsi Sumatra Barat

Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatra Barat adalah Rumah Gadang. Rumah
tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna
menjurus kepada Yang Maha Esa. Tonjolan itu di namakan gojong yang banyaknya
4-7 buah.

4. Provinsi Riau

Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri
dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah
adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan
musyawarah adat.

5. Provinsi Jambi

Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako,
merupakan rumah tinggai yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruang Jogan, Serambi
depan. Serambi dalam. kamar Amben melintang. Serambi belakang, ruang Laren.
ruang Garang. ruang Tengganai.

6. Provinsi Sumatra Selatan.

Rumah adat Sumatra Selatan bernama Rumah Limas. Merupakan rumah panggung
berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas. yaitu keagungan, rukun dan damai,
sopan santun, aman dan subur, sertamakmur dan sejahtera.

7. Provinsi Lampung

Rumah adat di Lampung ialah Rumah Sesat, yang digunakan untuk musyawarah
tertinggi antara marga-marga. Jambal Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga
menuju Rumah Sesat.

8. Provinsi Bengkulu

Nama rumah adat daerah Bengkulu adalah Rumah Rakyat, terdiri 3 kamar yaitu :
kamar orang tua, kamar gadis, dan kamar bujang. Kolong bawahnya untuk
menyimpan kayu dapur dan barang lainnya.

9. Provinsi DKl. lakarta

Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumuh Kebaya. Atapnya berbcntuk.


Joglo. Pembagian ruangannya, serambi depan disebut Paseban. Dindingnya tcrbuat
dari panil-panil yang dapat dibuka-huka dan digeser-geser ketepi. Hal ini
dimaksudkan untuk ruangan yang lebiih luas. Bila suatu waktu di adakan acara
selamatan atau hajatan.

10. Provinsi Jawa Barat

Keroton Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini
terdiri 4 ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang
Panembahan.

11. Provinsi Jawa Tengah

Padepokan Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan induk istana Mangkunegaran


di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri atas 3
ruangan. Pendopo. Pringgitan, dan Dalem.

13. Provinsi DI Yogyakarta

Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo model


rumah adat daerah Yogyakarta. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung batu
Gupolo yang memegang gada (sejenis alat pemukul ).

14. Provinsi Jawa Timur

Model rumah adat Jawa Timur Rumah Situbondo yang mendapat pengaruh dari
rumah Madura. Rumah itu tidak meniliki pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula.
Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di
serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.

15. Provinsi Bali.

Gapura Candi merupakan pintu masuk rumah adat di Bali. Balai Bengang adalah
tempat istirahat, dan Balai Wantikan adalah tempat adu ayam atau pagelalaran
kesenian. Kori Agung adalah pinto masuk pada waktu upacara besar dan Kori
Babetelan merupakan pintu masuk untuk keperluan keluarga.

16. Provinsi Nusa Tenggara Barat


Istona Sultan Sumbawa merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat.
Bangunan tersebut berlantai tiga, lerhuat dari kayu jati dan beratap strap. Lantai
bawah tempat pengawalan. Lantai kedua, tempat kediaman sultan dan permaesuri.
Sedangkan disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.

17. Provinsi Kalimantan Timur

Rumah adat daerah Nusa Tenggara Timur adalah Rumah Musalak. Rumah itu
berbentuk panggung dan di bawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu.
Tiang-tiangnya berdiri pada landasan batu besar, sehingga tidak perlu di tanam dalam
tanah.

18. Propinsi Kalimantan Barat

Model rumah adat kalimantan Barat yang berbentuk panggung. Bagian kolongnya
tidak di pergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat
kamar-kamar dan di tengahnya merupakan ruang upacara dan pertemuan. Bangunan
tersebut terbuat dari kayau dan atapnya dari sirap.

19. Provinsi Kalimantan Tengah

Rumah adat kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang. Rumah itu panjang,
bawahkolongnya di gunakan untuk bertenun dan menumbuk padi. Satu bangunan
rumah di huni oleh kurang lebih 20 kepala keluarga.

20. Provinsi Kalimantan Selatan

Rumah adat Kalimantan Selatan disebut Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan
rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelatar: Rumah ini merupakan rumah
panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.

21. Provinsi Kalimanta Timur

Rumah Lamin adalah rumah adat suku Dayak Kenyah. Rumah Itu berbentuk
panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halaman rumah
dihiasi oleh patung-patung Blontang, menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga
rumah atau kampung.

22. Provinsi Sulawesi Utara

Rumah adat Sulawesi Utara ialah Rumah Pewaris, Rumah ini mempunyei ruang tamu,
ruang keluarga dan kamar-kamar. Di kanan-kiri rumah terdapat tangga, tangga
sebelah kanan untuk memasuki rumah. sedang untuk keluar rumah menuruni tangga
yang sebelah kiri.

23. 22. Provinsi Sulawesi Tengah

Rumah adat Sulawesi Tengah adalah Rumah Tambi. Rumah tersebut berbentuk
panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding Tangga untuk naik terbuat
dan batang kayu bulat dan atap rumah terbuatdari daun rumbia atau bambu di belah
dua.

24. Provinsi Sulawesi Tenggara

Rumah adat Sulawesi Tenggara disebut juga Malige. Bangunan tersebut berbentuk
panggung terdiri dari tiga lantai. Pada kiri kanan lantai dua da ruang tempat penenun
kain yang di sebut bate

25. Provinsi Sulawesi Selatan

Rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu
berupa kandang kerbau belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-
tanduk kerbau, sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara
kematian secara besar-besaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang
makan, dan ruang belakang.

26. Provinsi Maluku

Rumah adat Maluku dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan
upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya
besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia,
yang di sebut gaba-gaba

27. Provinsi Papua

Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua
lantai terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk
tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian
sekitar 4 meter.

C. NAMA-NAMA SENI PERTUNJUKAN/TEATER RAKYAT.

1 Banjet : Pertunjukan rakyat di daerah Jawa Barat bagian utara.


Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dari sejarah
2 Kethoprak :
atau babad zaman raja-raja dahulu.
Permainan rakyat yang mengandung unsur kegaiban di daerah
3 Laes/rintren :
Jawa Tengah.
4 Lengguk : Seperti rudat, di daerah Jawa Tengah.
5 Lenong : Seperti ludruk, hidup di daerah Jakarta.
Hidup di daerah Jawa Timur, ceritanya merupakan kejadian
6 Ludruk :
sehari-hari atau mengambil tokoh-tokoh tertentu.
Pertunjukan rakyat di daerah Riau, pelakunya memakai topeng
7 Makyong :
dan kuku buatan yang panjan.
Pertunjukan rakyat di daerah Kalimantan. lebih hanyak bersifat
8 Mamanda :
komedi.
9 Opak Alang : Kethoprak yang diiringi rebana, di Java Tengah bagian Utara.
10 Randai : Nyanyian yang disertai gerak tari dan silat dari daerah Sumatra
Barat.
Dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Permainannya memakai
11 Reog : topeng kepala macan. Di hiasi bulu-bulu merak, sering disertai
dengan kuda kepang.
Seni tari dan nyanyian yang diiringi bana, di daerah Jawa Barat.
12 Rudat :
Lagu-lagunya berisi ajaran agama Istam.
Seperti ketoprak, tetapi tebih sederhana, cukup dimainkan di
13 Srandul :
halaman rumah, hidup di daerah Jawa Tengah.
14 Tarling : Seperti ludruk yang hidup di daerah Cirebon, Jawa Barat.
15 Wayang Golek : Hidup di daerah Jawa Tengah, dimainkan oleh seorang dalang.
16 Wayang Kulit : Hidup di daerah Jawa Tengah dimainkan oleh seorang dalang
Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dan
17 Wayang orang :
Mahabarata atau Ramayana.

D. NAMA-NAMA SENJATA TRADISIONAL

Pisau Belati. Senjata tradisional Papua yang terbuat dari


1 DI Aceh : tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu
belati tersebut.
Parang ,Salawaku. Panjangnya 90 - 100 cm. sedangkan
2 Sumatra Utara : perisainya dihiasi dengan motif-mo¬tif yang melambangkan
keberanian.
Badik, merupakan senjata tradisional. Senjata lainnya adalah
3 Sumatra Barat :
Peda, Sabel. dan Tombak.
Keris. Bentuknya berlekuk-lekuk seperti keris pada
4 Riau : umumnya. Senjata lainnya pedang, tombak, lembing, dan
sumpitan.
Pasatimpo, berbentuk parang dan hulunya bengkok ke
5 Jambi :
bawah.
Keris. Di Sulawesi Utara keris bentuknya lurus tanpa
6 Sumatra Selatan :
berlekuk-lekuk.
Mandau, senjata yang berbentuk parang dengan panjang kira-
7 Lampung :
kira 1/2 meter.
Keris. Ukuran keris Kalimantan Selatan paling panjang 30
8 Bengkulu :
cm.
Mandau. Senjata terkenal lainnya adalah Lunjuk Sumpit,
9 DKI Jakarta :
Randu (sejenis tombak), dan perisai.
Mandau. Mandau yang dipakai berperang dilengkapi dengan
10 Jawa Barat :
perisai yang disebut Kelikit.
Sundu. Senjata ini yang umumnya dipakai penduduk di NTT.
11 JawaTengah :
Senjata lainnya adalah Saweo, Pisau, dan Kampak.
Keris. Ada berbagai jenis keris di Nusa Tenggar Barat,
12 DI Yogyakarta : misalnya Sampari dan Sondi. Di Lombok sondi ini bernama
Grantim
Keris. Selain sebagai senjata untuk membela diri, keris dapat
13 Jawa Timur :
mewakili seseorang dalam suatu undangan pernikahan.
Clurit. Senjata sejenis arit yang mengerikan. Selain itu ada
14 Bali :
Sondre, Kodi, dan Tombak.
Keris. Di Yogyakarta senjata tersebut merupakan senjata
Nusa Tenggara tradisional. Keris-keris itu diberi pula gelar gelar kehormatan
15 :
Barat seperti Kanjeng Kyai Plered, Kanjeng Kyai Kopek, Kanjeng
Kyai Ageng Baru dan sebagainya.
Keris. Di daerah Jawa Tengah senjata tersebut mendapat
Nusa Tenggara
16 : tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya. Keris dapat
Timor
menunjukka kedudukan seseorang dalam mayarakat.
Kujang. Senjata tradisional Jawa Barat. Pada mata kujang
17 Kalimantan Barat : terdapal 1- 5 lobang. Senjata lainnya adalah Keris
Kirompang, Keris Kidongkol, dan Golok.
Badik. Merupakan senjata tradisional masyarak Jakarta.
18 Kalimantan Tengah :
Parang atau golok banyak digunakan oleh para pendekar.
Keris. Keris yang dianggap keramat atau pemberani
19 Kalimantan Selatan :
panjangnya 13 jari. Selain itu ada Kuduk, dan Rudus.
Keris. Senjata Lampung yang terkenal adalah Terapang
20 Kalimantan Timur :
Selain itu ada Penduk, Payan, Beladau, dan Badik.
Keris. Senjata tradisional Sumatra Selatan yang berlekuk
21 Sulawesi Utara :
dengan jumlah ganjil. misalnya berlekuk 7,9, atau 13.
Keris wilahan yang berlekuk-lekuk. Sedangkan keris yang
22 Sulawesi Tengah :
bentuknya lurus dinamakan Badik Tumbuk Lada.
Pedang Janawi. Pedang ini biasanya di pakai, dipakao oleh
23 Sulawesi Tenggara :
panglima perang sadangkan prajuritnya memakai klewang.
Karih, merupakan senjata tradisional berupa senjata tikam.
24 Sulawesi Selatan :
Selain itu ada Ruduih, dan lading.
Piso Surit, Pio Gaja Dompak, dan Hujur. Piso Surit, adalah
25 Maluku : sejenis belati dan merupakan senjata tradisional di Tanah
Karo.
Rencong, Selain rencong, ada Pedang Daun tebu, Oom
26 Papua :
Ngom. dan Reudeuh.

E. NAMA-NAMA TARIAN DAERAH

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

• Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah
tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini
sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
• Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan
irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama
ajaran agama Islam

2. Tari-tarian Daerah Bali


• Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari
lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
• Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang
mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

• Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna
menyambut para tamu yang dihormati.
• Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari
meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

• Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut


tamu agung.
• Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara

5. Tari-tarian Daerah Jambi

• Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak
persamaannya dengan tari Melayu.
• Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat
digemari di daerah Jambi.

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

• Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam


kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
• Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang
serba indah dan memukau.

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

• Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut,
agung dan menawan.
• Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto
Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

• Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa,


kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
• Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan
keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

• Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat


sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi
• Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat
Kalimantan Barat

10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

• Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan
menyampaikan untaian bunga.
• Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum
pengantin pria dan wanita di persandingkan.

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

• Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan


Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen
rakyat.
• Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi
mereka yang sakit.

12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur

• Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung.


Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
• Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam
memperebutkan seorang gadis.

13. Tari-tarian Daerah Lampung.

• Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini


melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
• Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat
Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton
Pulung.

14. Tari-tarian Daerah Maluku

• Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat
Maluku.
• Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang
gagah perkasa.

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

• Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari
medan juang.
• Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela”
kesepakatan kampung untuk membangun.

16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat


• Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi
Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-
upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
• Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan
tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu.
Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.

17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

• Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian


mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
• Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa
ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat
lahir batin dan sukses dalam hidupnya.

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah

• Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya
yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
• Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat
Papua.

29. Tari-tarian Daerah Papua Timur

• Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk


dalam menyambut para tamu yang dihormati.
• Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah or¬ang
meninggal karena kecelakaan.

20. Tari-tarian Daerah Riau

• Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
• Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer
dan disenangi

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

• Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan


kipas samhil mengikuti alunan lagu.
• Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-
gerakan badannya sangat luwes.

22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

• Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk
menyambut tamu agung.
• Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak
acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.

23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara


• Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung.
Tari rakyat ini berasal dari Buton.
• Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama
sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama
tersendiri yang menyentuh hati.

24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara

• Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-


pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
• Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat

• Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong


royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah
ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
• Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan,
sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan
lelaki terhadap wanita.

26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

• Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai
upacara kebesaran adat.
• Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat
populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran
daerah Sumatra Selatan

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

• Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi
musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas
merupakan tari pergaulan.
• Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

• Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara
gamelan dengan gerak tari yang lembut.
• Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan
irama yang lemah gemulai

F. NAMA-NAMA LAGU DAERAH

1 Ampar - ampar Pisang : Papua


2 Anak Kambing Saya : Nusa Tenggara Barat
3 Angin Mamiri : Kalimantan Tengah
4 Anju Ahu : Sulawesi Tengah
5 Apuse : Sumatra Tengah
6 Ayam Den Lapeh : Jawa Barat
7 Barek Solok : DI Yogyakarta
8 Batanghari : NTB
9 Balelebo : Sumatra Selatan
10 Bubuy Bulan : Maluku
11 Bungong Jeumpa : Jawa Timur
12 Burung Tantina : Suatra Utara
13 Butet : DI Yogyakarta
14 Cik-cik Periuk : DKI Jakarta
15 Cing Cangkeling : Riau
16 Dago Inang Sarge : Sulawesi Utara
17 Dayung Palinggam : Sulawesi utara
18 Dek Sangke : Di Yogyakarta
19 Desaku : Sumatra Utara
20 EsaMokan : Sumatra Utara
21 Gambang Suling : DI Aceh
22 Gek Kepriye : Sumata Utara
23 Goro-gorone : Jambi
24 Gundul Pacul : Maluku
25 Haleleu Ala De Teang : Kalimantan Selatan
26 Huhatee : Bali
27 IIir-ilir : Maluku
28 Indung - indung : Sumatra Barat
29 Injit - injit Semut : Sumatra Utara
30 Jali-jali : Bali
31 Jamuran : NTT
32 Kabile-bile : DI Yogyakarta
33 Kalayar : DI Aceh
34 Kambanglah Bunga : Jambi
35 Kampung Nan Jauh di Mato : Jawa Barat
36 Ka Parak Tingga : Sulawesi Tengah
37 Keraban Sape : Kalimantan Sel
38 Keroncong Kemayoran : Jawa Barat
39 Kicir-kicir : Kal.Teng
40 Kole-kole : Sulawesi Selatan
41 Lalan Berek : NTB
42 Lembah Alas : Maluku
43 Lipang-lipangdang : NusaTenggara Bar
44 Lisoi : NusaTenggara Barat
45 Macep-cepetan : Maluku
46 Madedek Magambiri : Sulawesi Utara
47 Malam Baiko : Kalimantan Tengah
48 Mande-mande : Bali
49 Manuk Dadali : Sumatra Utara
50 Ma Rencong : Nusa Tenggara Barat
51 Mejangeran : Bali
52 Meriam Tomong : Sumatra Utara
53 Meyong-meyong : Bali
54 Moree : Sulawesi Selatar
55 Na Sonang Duhita Nadua : Jawa Barat
56 Ngusak Asik : Maluku
57 Nuluya : Sumatra Barat
58 Ina Ni Keke : Sumatra utara
59 Ole Sioh : Bali
60 Re Re : Sumatra Utara
61 Orlen-orlen : Lampung
62 Ulate : DI Aceh
63 Pai Mura Rame : Bengkulu
64 Pakarena : Maluku
65 Palu Lempong Pupoi : DKI Jakarta
66 Panon Hideung : DKI
67 Paras Barantai : Jawa Timur
68 Pelo Tawa - tawa : Sumatra Barat
69 Pileuleuyan : Sumatra Barat
70 Pinang Muda : Sumatra Barat
71 Piso Surit : Kalimantan Tengah
72 Pitik Tukung : Sumatra Selatan
73 Potong Bebek : Jawa Tengah
74 Putri Ayu : DKI Jakarta
75 Rambadia : Jambi
76 Rang Talu : Kalimantan Timur
77 Rasa Sayang-sayange : Jawa Tengah
78 Ratu Mom : Maluku
Saputangga Bapuncu
79 : NTB
Ampat
80 Sarinande : Jawa Tengah
81 Selendang Mayang : Maluku
82 Sengko-sengko : Jawa Tengah
83 Sepakat Segenap : Jawa Tengah
84 Sinanggar Tulo : Sulawesi Utara
85 Sing Sing So : NTT
86 Sinom : Sumatra Selatan
87 Sipatokahan : Sumumatra Barat
88 Sitara Tilo : Sumatra Barat
89 Soleram : Jawa Barat
90 Surilang : Kalimantan Timur
91 Suwe Ora Jamu : Utara
92 Tahunusangkara : Maluku
93 Tanduk Majeng : DI Aceh
94 Tanase : Jawa Barat
95 Tari Tanggai : NTB
96 Tebe O Nana : Jambi
97 Tekate Dipanah : Sumatra Barat
98 Tokecang : Sumatra Barat
99 Tondok Kadindangku : Papua
100 Tope Gugu : Sumatra Selatan
101 Tumpi Wayu : Sulawesi Selatan
102 Tutu Koda : NTT
103 Yamko Rame Yamko : Kalimantan Selatan

You might also like