Professional Documents
Culture Documents
Ada begitu
banyak suku dan adat istiadat di Indonesia. Latar belakang ini melahirkan keragaman
yang luar biasa. Ada ribuan, atau mungkin jutaan artefak budaya yang tersimpan di
bumi pertiwi, mulai dari tarian, ornamen, motif kain, alat musik, cerita rakyat, musik
dan lagu, makanan dan minuman, seni Pertunjukan, produk arsitektur, dan lain
sebagainya. Ini merupakan sebuah kekayaan luar biasa yang telah diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa ke Negara Indonesia.
Saat ini, kita hidup di era globalisasi yang sarat atas persaingan yang tinggi. Di babak
ini, inovasi menjadi “bahan bakar” pertumbuhan ekonomi. Tingginya tingkat
persaingan mengakibatkan ekonomi global harus terus bergerak mencari inovasi-
inovasi baru. Intensitas kompetisi ini membuat terjadinya pergeseran dari “inovasi
berbasis teknologi” menjadi “inovasi berbasis kreativitas”. Artefak-artefak tradisional,
yang pada awalnya dianggap tidak bernilai ekonomi tinggi, menjadi sangat berharga.
Hal inilah yang melatarbelakangi pencurian, pematenan dan klaim Negara atau
oknum Warga Negara Lain terhadap artefak budaya Indonesia. Beberapa artefak
budaya Indonesia kemungkinan telah dicuri, dipatenkan atau diklaim oleh negara lain,
misalnya naskah kuno di Riau, naskah kuno di Sumatera Barat, naskah kuno di
Sulawesi Selatan, Batik Jawa, Tari Piring, Tari Reog Ponorogo dan lain sebagainya.
Data artefak budaya Indonesia yang diduga telah dicuri, dipatenkan atau diklaim oleh
negara lain dapat dilihat di sini.
Berikut ini adalah daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan,
diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga
negara asing, ataupun negara lain:
(http://budaya-indonesia.org/iaci/Data_Klaim_Negara_Lain_Atas_Budaya_Indonesia)
Untuk mencegah upaya pencurian, pematenan atau klaim negara lain atas kekayaan
budaya Indonesia, IACI berupaya menyusun sebuah kerangka perlindungan. Upaya
tersebut antara lain:
Data motif pakaian adalah gambar dengan pembesararan (zoom) dan fokus gambar
pada ornamentasi dan dekorasi yang terdapat pada kain pakaian tradisional (baik
tenun maupun non-tenun), misalnya motif ulos, motif batik, dan sebagainya.
Data motif pakaian adalah gambar bagian sandang atau pakaian tradisional. Jadi fokus
gambar bukan pada motif tapi pada bentuk dari pakaian tradisional yang dimaksud,
misalnya sepatu tenun, selendang, dan sebagainya.
Data musik dan lagu adalah kumpulan data-data suara (audio) dari alunan melodi
dan/atau harmoni dalam tradisi masyarakat nusantara yang menggambarkan dari cita
rasa daerah tersebut.
Data Makanan
Data Makanan adalah data gambar (dan/atau keterangan resep) dari makanan yang
menggambarkan cita rasa kulinari yang merefleksikan tradisi masyarakat Indonesia
serta berbagai inovasi yang menyertainya.
Data Cerita Rakyat adalah data teks yang menunjukkan judul dan sinopsis dari cerita-
cerita yang bersumber pada pengalaman dan tradisi masyarakat Indonesia secara
turun-temurun.
Data Produk Arsitektur adalah data gambar/foto yang menunjukkan berbagai bentuk
bangunan yang bersumber dan ber-inspirasi pada tradisi kehidupan masyarakat
Indonesia.
Data Tata cara Pengobatan dan Pemeliharaan Kesehatan adalah data gambar dan
keterangan perihal berbagai cara dan tradisi masyarakat Indonesia dalam mengobati
penyakit dan menjaga kesehatannya.
Data Naskah Kuno dan Prasasti adalah data gambar dan/atau teks yang menunjukkan
berbagai naskah kuno terkait kesejarahan masyarakat kepualuan dan etnis masyarakat
Indonesia.
Data Tarian
Data Tarian adalah data video yang menggambarkan berbagai bentuk tari dan seni
koreografi dari masyarakat Indonesia terkait seni gerak dan tari bangsa Indonesia.
Daftar Ornamen
Data Ornamen berisikan galeri gambar dan keterangan dari suatu kria, yang
diterapkan pada medium kain dan/atau non-kain, yang berkembang dan/atau
pernah/masih digunakan oleh masyarakat Indonesia.
(http://budaya-indonesia.org/iaci/DATA)
Pengajuan NCHSL
Upaya perlindungan hukum terhadap ekspresi budaya tradisionan hingga saat ini
belum pernah diatur secara jelas. Kepemilikan terhadap suatu properti tertentu lebih
mudah bila dikaitkan dengan konsep kekayaan intelektual. Bukan berarti keduanya
memiliki kesamaan konseptual tentang dasar kepemilikan atas properti tetapi hanya
karena pengaturan kekayaan intelektual sudah lebih dulu ada dan mudah dalam proses
penerapannya karena hanya menyangkut satu individu saja. Padahal sudah jelas
keduanya sangat berbeda.
Mari Mengajukan!
Usulan
Berikut adalah draft yang diusulkan oleh Tim Culture Securities Discussion Group
Perhimpunan Budaya Indonesia. Anda diundang untuk ikut memberikan masukan,
saran, dan pemikiran kritis untuk menyempurnakannya.
(http://budaya-indonesia.org/iaci/NCHSL)
Kekayaan budaya Indonesia adalah sebuah warisan besar yang harus kita jaga. Ada
beberapa bentuk kontribusi yang dapat kita lakukan guna berpartisipasi mencegah
upaya pencurian, pematenan atau klaim negara lain atas kekayaan budaya Indonesia.
Dengan cara Ketahanan Nasional kita telah berhasil mengatasi semua ancaman di
masa lampau sehingga Republik Indonesia selamat dari segala ujian itu. Dan di masa
depan Ketahanan Nasional harus selalu kita pelihara agar dapat mencegah timbulnya
ancaman baru. Meskipun begitu tantangan-tantangan baru terus timbul dan harus kita
atasi.
Ketahanan Nasional hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan
bangsa yang biasanya kita namakan aspek sosial kehidupan, meliputi Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam , yaitu
Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan
Nasional seluruh segi kehidupan bangsa itu dinamakan Asta Gatra, terdiri dari Panca
Gatra (Sosial) dan Tri Gatra (Alam). Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk
memberikan perannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
Kebudayaan Indonesia bisa di artikan seluruh cirikhas suatu daerah yang ada
sebelum terbentuknya nasional Indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu
adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
1. Provinsi DI Aceh.
Rumah Adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu
(serambi depan), Rumah Inong (serambi tengah), dan Seurarnoe Likot (serambi
belakang). Selain itu ada rumah berupa lumbung padi yang dinamakan Krong Pade
atau Berandang.
Rumah adat Sumatra Utara Jahu ba1on, sebuah rumah pertemuan keluarga besar.
Berbentuk pangung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada
kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih
tinggi dari dapur.
Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatra Barat adalah Rumah Gadang. Rumah
tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna
menjurus kepada Yang Maha Esa. Tonjolan itu di namakan gojong yang banyaknya
4-7 buah.
4. Provinsi Riau
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri
dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah
adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan
musyawarah adat.
5. Provinsi Jambi
Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako,
merupakan rumah tinggai yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruang Jogan, Serambi
depan. Serambi dalam. kamar Amben melintang. Serambi belakang, ruang Laren.
ruang Garang. ruang Tengganai.
Rumah adat Sumatra Selatan bernama Rumah Limas. Merupakan rumah panggung
berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas. yaitu keagungan, rukun dan damai,
sopan santun, aman dan subur, sertamakmur dan sejahtera.
7. Provinsi Lampung
Rumah adat di Lampung ialah Rumah Sesat, yang digunakan untuk musyawarah
tertinggi antara marga-marga. Jambal Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga
menuju Rumah Sesat.
8. Provinsi Bengkulu
Nama rumah adat daerah Bengkulu adalah Rumah Rakyat, terdiri 3 kamar yaitu :
kamar orang tua, kamar gadis, dan kamar bujang. Kolong bawahnya untuk
menyimpan kayu dapur dan barang lainnya.
Keroton Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini
terdiri 4 ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang
Panembahan.
Model rumah adat Jawa Timur Rumah Situbondo yang mendapat pengaruh dari
rumah Madura. Rumah itu tidak meniliki pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula.
Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di
serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.
Gapura Candi merupakan pintu masuk rumah adat di Bali. Balai Bengang adalah
tempat istirahat, dan Balai Wantikan adalah tempat adu ayam atau pagelalaran
kesenian. Kori Agung adalah pinto masuk pada waktu upacara besar dan Kori
Babetelan merupakan pintu masuk untuk keperluan keluarga.
Rumah adat daerah Nusa Tenggara Timur adalah Rumah Musalak. Rumah itu
berbentuk panggung dan di bawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu.
Tiang-tiangnya berdiri pada landasan batu besar, sehingga tidak perlu di tanam dalam
tanah.
Model rumah adat kalimantan Barat yang berbentuk panggung. Bagian kolongnya
tidak di pergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat
kamar-kamar dan di tengahnya merupakan ruang upacara dan pertemuan. Bangunan
tersebut terbuat dari kayau dan atapnya dari sirap.
Rumah adat kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang. Rumah itu panjang,
bawahkolongnya di gunakan untuk bertenun dan menumbuk padi. Satu bangunan
rumah di huni oleh kurang lebih 20 kepala keluarga.
Rumah adat Kalimantan Selatan disebut Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan
rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelatar: Rumah ini merupakan rumah
panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.
Rumah Lamin adalah rumah adat suku Dayak Kenyah. Rumah Itu berbentuk
panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halaman rumah
dihiasi oleh patung-patung Blontang, menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga
rumah atau kampung.
Rumah adat Sulawesi Utara ialah Rumah Pewaris, Rumah ini mempunyei ruang tamu,
ruang keluarga dan kamar-kamar. Di kanan-kiri rumah terdapat tangga, tangga
sebelah kanan untuk memasuki rumah. sedang untuk keluar rumah menuruni tangga
yang sebelah kiri.
Rumah adat Sulawesi Tengah adalah Rumah Tambi. Rumah tersebut berbentuk
panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding Tangga untuk naik terbuat
dan batang kayu bulat dan atap rumah terbuatdari daun rumbia atau bambu di belah
dua.
Rumah adat Sulawesi Tenggara disebut juga Malige. Bangunan tersebut berbentuk
panggung terdiri dari tiga lantai. Pada kiri kanan lantai dua da ruang tempat penenun
kain yang di sebut bate
Rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu
berupa kandang kerbau belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-
tanduk kerbau, sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara
kematian secara besar-besaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang
makan, dan ruang belakang.
Rumah adat Maluku dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan
upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya
besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia,
yang di sebut gaba-gaba
Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua
lantai terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk
tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian
sekitar 4 meter.
• Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah
tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini
sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
• Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan
irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama
ajaran agama Islam
• Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna
menyambut para tamu yang dihormati.
• Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari
meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
• Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak
persamaannya dengan tari Melayu.
• Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat
digemari di daerah Jambi.
• Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut,
agung dan menawan.
• Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto
Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
• Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan
menyampaikan untaian bunga.
• Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum
pengantin pria dan wanita di persandingkan.
• Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat
Maluku.
• Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang
gagah perkasa.
• Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari
medan juang.
• Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela”
kesepakatan kampung untuk membangun.
• Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya
yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
• Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat
Papua.
• Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
• Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer
dan disenangi
• Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk
menyambut tamu agung.
• Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak
acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
• Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai
upacara kebesaran adat.
• Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat
populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran
daerah Sumatra Selatan
• Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi
musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas
merupakan tari pergaulan.
• Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
• Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara
gamelan dengan gerak tari yang lembut.
• Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan
irama yang lemah gemulai