Professional Documents
Culture Documents
BIOPROSES
Semester : V (LIMA)
Tahun Ajaran : 2010
Kelompok : II (Dua)
Tgl. Percobaan : 25 September 2010
Judul Percobaan : Fermentasi Alkohol
NAMA NIM
Bella Simbolon 080405034
Keadaan ruangan :
Tekanan Ruangan : 760 mmHg
Suhu : 30 oC
LEMBAR PENGESAHAN
Nama / NIM : Bella Simbolon / 080405034
Kelompok : II (Dua)
Modul : Fermentasi Alkohol
Tanggal Percobaan : 25 September 2010
Medan, 2010
Asisten
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Nama / NIM : Bella Simbolon / 080405034
Kelompok : II (Dua)
Modul : Fermentasi Alkohol
Tanggal Percobaan : 25 September 2010
Medan, 2010
Dosen
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENUGASAN
Nama / Nim : Andi Nata / 070405002
Bella Simbolon / 080405034
Febrina L Gultom / 080405065
Kelompok : II (Dua)
Modul : Fermentasi Alkohol
Tgl. Percobaan : 25 September 2010
Medan, 2010
Asisten
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAPORAN SEMENTARA
Nama / Nim : Andi Nata / 070405002
Bella Simbolon / 080405034
Febrina L Gultom / 080405065
Kelompok : II (Dua)
Modul : Fermentasi Alkohol
Tgl. Percobaan : 25 September 2010
Perlakuan
Waktu
I II III
No (menit
CO2 Bau CO2 Bau CO2 Bau
)
(ml) Alkohol (ml) Alkohol (ml) Alkohol
Sedikit
1. 15 0 Tidak ada 0 Tidak ada 0
menyengat
Sedikit
2. 30 0,1 Tidak ada 0 Tidak ada 0
menyengat
Sedikit
3. 45 0,4 Tidak ada 0,25 Tidak ada 0
menyengat
Sedikit
4. 60 0,6 Tidak ada 0,35 Tidak ada 0
menyengat
Sedikit
5. 75 0,9 Tidak ada 0,4 Tidak ada 0
menyengat
Sedikit Sedikit
6. 90 1,05 0,55 0 Menyengat
menyengat menyengat
Sangat Sangat
7. 2970 23,7 19,8 Menyengat 12,2
Medan, 2010
Asisten
III TEORI
3.1 Jambu Biji Merah (Guava)
Jambu biji merah punya multimanfaat bagi kesehatan. Buah ini sangat
kaya vitamin C dan beberapa jenis mineral yang mampu menangkal berbagai
jenis penyakit degeneratif, serta menjaga kebugaran tubuh. Daun dan kulit
batangnya mengandung zat antibakteri, yang dapat menyembuhkan beberapa
jenis penyakit. Jambu biji secara taksonomi tergolong ke dalam famili
Myrtaceae, genus Psidium, spesies guajava. Karena itu, dalam bahasa Latin
disebut Psidium guajava. Tanaman jambu biji termasuk tanaman perdu yang
cepat beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki daya regenerasi yang baik.
Daun jambu seringkali digunakan untuk pengobatan diare, gastroenteritis, dan
keluhan-keluhan lain yang berhubungan dengan pencernaan. Daun jambu kaya
akan senyawa flavonoid, khususnya quercetin. Senyawa inilah yang memiliki
aktivitas antibakteri dan yang berkontribusi terhadap efek antidiare. Polifenol
yang ditemukan pada daun diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan.
Seperti halnya daun jambu, kulit batang tanaman ini juga memiliki aktivitas
antibakteri. Ekstrak dari kedua bagian tanaman ini secara in vitro bersifat toksik
terhadap beberapa bakteri penyebab diare, seperti Staphylococcus, Salmonella,
Shigella, Bacillus, Escherichia coli, Clostridium, dan Pseudomonas.
Ketersediaan vitamin C yang cukup dalam darah dapat mendorong kerja
selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat,
payudara, usus besar, empedu, dan otak. Serat jambu biji juga mengandung
potasium sekitar 14 mg/100 gram buah. Potasium berfungsi meningkatkan
keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman
zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada
jaringan sel tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi Jenis serat yang
cukup banyak terkandung di dalam jambu biji adalah pectin (Anonim, 2010b).
Jambu biji merah dapat digunakan untuk terapi penyembuhan diabetes mellitus
karena rendah kalori dan glukosa (Anonim, 2009a).
Berikut ini adalah kandungan zat gizi dalam 100 gram jambu biji:
Tabel 3.1 Kandungan Gizi Dalam 100 Gram Jambu Biji
Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah
Energi 49,00 kal Vitamin C 87,00 mg
Vitamin A 25 SI Kalsium 14,00 mg
Protein 0,90 gr Niacin 1,10 mg
Vitamin B1 0,05 mg Fosfor 28,00 mg
Lemak 0,30 gr Serat 5,60 gr
Vitamin b2 0,04 mg Zat Besi 1,10 mg
karbohidrat 12,20 gr Air 86 gr
(Anonim, 2009b)
3.2 Fermentasi
Fermentasi sudah dikenal sejak zaman dahulu, dengan kecenderungan
terhadap keterlanjutan lingkungan hidup, dan pengembangan sumber daya yang
dapat diperbaharui, menyebabkan peningkatan upaya dan keterlibatan dalam
upaya mengambil kembali produk – produk fermentasi, seperti asamorganik
aditif, makanan dan bahan kimia (Lieke, 2007). Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi sel
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal (Anonim,
2010a). Dari sisi biokimia, fermentasi berhubungan dengan pembangkitan energi
dengan proses katabolisme senyawa – senyawa organik, yang berfungsi sebagai
donor elektron dan terminal electron acceptor. Dari sisi industrial microbiologist,
fermentasi berhubungan dengan proses produksi produk dengan menggunakan
mikroorganisme sebagai biokatalis (Lieke, 2007).
2. Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena
asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat
diabah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul
glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan
respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul
ATP.
Reaksinya :
- Gula (C6H12O6) asam piruvat (glikolisis)
- Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asam piruvat asetaldehid + CO2.
- Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alcohol
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2H5OH + 2 NAD.
Ringkasan reaksi :
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2NADH2 + Energi
Mulai
Ya
Dibiarkan 2 jam
A B
A B
Ditambah air
Ya
Ya
Ya
Didestilasi
Apakah etanol sudah 95%? Tidak
Ya
Selesai
6.2 Pembahasan
6.2.1 Hubungan Perubahan Bau Alkohol Terhadap Waktu
30
Sangat
Menyengat
Menyengat
20
Tidak berbau0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 1202970
130
Waktu (menit)
Gelembung Gas 1
CO2 (ml) 0.8
0.6 Perlakuan I
Perlakuan II
0.4 Perlakuan
0.2 III
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
2970
t (menit)
7.2 Saran
Adapun saran yang diberikan adalah:
1. Sebaiknya jumlah Kalium klorida (KCl), Ammonium sulfat
((NH4)2SO4) dan ragi instan (Fermipan) lebih divariasikan.
2. Sebaiknya saat mengikat dengan karet,diikat dengan erat agar plastik
tidak terbuka akibat tekanan gas CO2 dari dalam erlenmeyer.
3. Sebaiknya pH diukur untuk melihat perubahan pH yang terjadi selama
proses fermentasi.
4. Sebaiknya waktu fermentasi diperpanjang lagi untuk mengamati fase
lainnya setelah fase pertumbuhan dipercepat, misalnya melihat fase
pertumbuhan diperlambatdan fase kematian.
5. Sebaiknya kecepatan pengadukan divariasikan untuk melihat
pengaruhnya terhadap proses fermentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Fermentasi. http://kambing.ui.ac.id/ Diakses pada tanggal 29
September 2010
. 2008. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Fermentasi.
http://ptpt2007.wordpress.com/ Diakses pada tanggal 29 September 2010
. 2007. Proses Pembuatan Etanol. http://teknologietanol.blogspot.com/
Diakses pada tanggal 29 September 2010
. 2009a. Buah Berserat Tinggi. http://carahidup.um.ac.id/
Diakses pada tanggal 29 September 2010
. 2009b. Manfaat Jambu Biji Dan Zat Yang Terkandung Di Dalamnya
http://prasetyomuchlas.wordpress.com/
Diakses pada tanggal 29 September 2010
. 2010a. Fermentasi. Http://id.wikipedia.ord/
Diakses pada tanggal 29 September 2010
. 2010b. Mengapa Jambu Merah. http://agustjakra.wordpress.com/
Diakses pada tanggal 29 September 2010
Riadi,Lieke. 2007. Teknologi Fermentasi. Graha Ilmu : Yogyakarta