Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Guru memiliki banyak tugas, baik yang teikat oleh dinas maupun di luar
dinas, apabila dikelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru, yakni tugas guru
kemasyarakatan.
peserta didik.
dirinya sebagai orang tua ke dua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola peserta didiknya. Pelajaran apapun yang diajarkan hendaknya dapat
menjadi motivasi bagi peserta didik dalam belajar. Bila seorang guru dalam
akan dapat menanamkan benis pengajaran itu kepada para siswanya. Para siswa
1
memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti guru berkewajiban mencerdaskan
Pancasila.
masyarakat. Guru tidak hanya diperlukan oleh para siswanya di ruang kelas, tetapi
Sebenarnya dari apa yang dipaparkan di atas tentang tugas guru, bahwa
guru pendidikan agama Islampun (PAI) sama, tetapi yang membedakannya adalah
dalam lingkup materi atau pengetahuan yang harus dimiliki para siswanya. Karena
guru PAI merupakan guru mata pelajaran, sehingga lingkup materi yang diberikan
peribadahan.
muara dari semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah, karena dalam PAI
yang menambah keyakinan para siswa terhapat ALLAH SWT. Dengan demikian
PAI seyogianya dapat menyatukan mata pelajaran lainnya dalam bentuk perilaku
para siswa yang sesuai dengan tuntutan masyarakat Negara dan agamanya.
2
Dalam kenyataannya, sering terjadi pemisahan antara guru PAI dengan
guru mata pelajaran lainnya, sehingga apa yang diajarkan dari pelajaran lainnya,
tersebut dengan PAI. Sebenarnya dengan PAI semua mata pelajaran yang
semua guru PAI atau guru mata pelajaran lainnya dapat memahaminya,
berdasarkan hasil observasi, maka dapat dikemukakan beberapa hal yang menjadi
Diantaranya adalah :
2. Masih terlihat secara nyata pemisahan tiap-tiap mata pelajaran, sehingga guru
mata pelajaran lain terpaku pada mata pelajaran yang diajarkannya saja.
3. Kurangnya terjalin kerjasama yang baik antara guru mata pelajaran PAI
tentang Peranan Guru PAI dalam membimbing Akhlaq Siswa di SDN Mulyasari
B. Rumusan Masalah
3
2. Upaya Apa yang dilakukan guru PAI untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi
Kabupaten Cianjur.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peranan guru PAI dalam membimbing akhlaq siswa SDN
D. Manfaat Penelitian
4
E. Kerangka Berpikir
1. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh guru dalam membina
2. Dalam pendidikan akan terjadi komunikasi antara guru dan siswa dalam rangka
siswa.
4. Pembinaan akhlak bagi siswa merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan
dengan mata pelajaran lainnya, sehingga pembinaan akhlak bagi peserta didik
F. Langkah-Langkah Penelitian
Jenis Data, deskriptif berupa kata-kata atau gambaran tentang masalah yang
sedang diteliti
a. Lokasi Penelitian
Kabupaten Cianjur.
5
b. Sumber Data
Campaka
a. Metode
1) Wawancara
6
2) Observasi
Ciherang.
3) Studi Dokumentasi
4. Analisis Data
7
BAB II
A. Guru PAI
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur
definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru
bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya
1). Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercocok diri tertinggi menurut
ukuran Al-Qur`an.
2). Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap dalam Al-
Jadi Pengertian guru Pendidikan Agama Islam adalah, seseorang yang mempunyai
8
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berhubungan dengan ajaran dari Allah
dikemukakan oleh Wrightman yang dikutip oleh Usman (1990: 1) bahwa, peranan
guru adalah serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam
suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku
Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran ajaran agama Islam, yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari
dan pengabdi anak-anak, artinya guru harus siap mengarahkan anak didik dalam
memperbaiki moral dan tugasnya membentuk kepribadian anak didik. Guru dalam
terpuji. Dapat dilihat bahwa tugas guru merupakan tugas sangat berat di banding
9
dengan tugas seorang pekerja lainnya. Dalam hal ini tugas guru tidak hanya dalam
ilmu pengetahuan, tetapi menyangkut akhlak atau kepribadian anak didik yang
harus dibentuk dengan sebaik mungkin. Secara global tugas guru disebutkan di
“Mengingat lingkup pekerjaan guru seperti di atas maka fungsi dan tugas guru
yang pertama adalah pengajaran, kedua tugas bimbingan dan penyuluhan, ketiga
Dikatakan oleh Abu Ahmadi bahwa guru dalam Islam adalah sebagai berikut:
Dari beberapa tugas yang telah disebutkan, guru sebagai pendidik dan
guru itu harus perlu memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan dan
10
Guru sebagai pelaksana administrasi akan diharapkan kepada administrasi
maupun di luar kelas. Sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Taubah
ayat123:
pendidikan
sekitar serta penerapan nilai- nilai dan norma- norma akhlak dalam perilaku
sehari- hari
3) Melakukan upaya bersama antara guru agama dan kepala sekoalh serta seluruh
11
suasana dan disiplin keagamaan dalam keseluruhan interaksi antar unsure
keberagamaanya.
agama islam.
5. Materi PAI
12
7. Fungsi PAI di sekolah
didik dalam hal keyakinan pemahaman dan pengalaman ajaran agama islam
4) Pecegahan, menangkal hal- hal negative dari lingkungannya tau budaya luar
manusia seutuhnya
8. Pengertian Bimbingan
untuk sampai kepada pengertian yang sebenarnya kita harus ingat bahwa tidak
istilah bahasa Inggris yaitu guidance, kata guidance berasal dari kata kerja to
13
pada orang lain yang membutuhkan. Untuk memperoleh pengertian yang lebih
jelas di bawah ini penulis akan pendapat dari para pakar, diantaranya:
serta masyarakat.
a. Bimbingan Akademik
belajar mengajar yang kondusip agar terhindar dari kesulitan belajar. Para
14
mengembangkan cara belajar yang efektip, membantu individu agar sukses
program pendidikan.
c. Bimbingan Karier
d. Bimbingan Keluarga
15
menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis, memberdayakan mandiri
bantuan yang diberikan kepada individu (siswa) agar dapat mengatasi masalah
masalah yang dihadapinya dalam belajar PAI sehingga setelah melalui proses
perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai
yang behubungan dengan masalah belajar PAI baik disekolah maupun di luar
sekolah.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh (Erman Amti dan Marjohan,
(1991:66) yang menyebutkan bimbingan belajar ialah suatu proses bantuan yang
diberikan kepada individu (siswa) untuk dapat mengatasi masalah- masalah yang
16
PAI mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan
bimbingan belajar PAI merupakan suatu proses bantuan yang diberikan kepada
mereka dapat berkembang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki secara
optimal.
umum adalah membantu murid-murid agar dapat penyesuaian yang baik didalam
situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan
a) Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau
kelompok anak.
perpustakaan).
d) Membuat tugas sekolah dan mempersiapakan diri dalam ulangan dan ujian.
e) Memilih satu bidang studi (mayor atau minor) sesuai dengan bakat, minat,
17
g) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya.
Berdasarkan atas tujuan pelajaran bimbingan belajar seperti itu yang telah
dirinci diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan bimbingan belajar PAI
memasuki proses belajar PAI dan situasi belajar yang dihadapinya, sehingga
B. Akhlak
1. Pengertian Akhlak
Perkataan akhlaq dari bahasa arab, jamak dari khuluq, secara lugowi diartikan
tingkah laku untuk kepribadian. Akhlak diartikan budi pekerti, perangi, tingkah
laku, atau tabiat. Baik kata akhlaq atau khuluq kedua-duanya dapat dijumpai di
a. Al-Ghozali (Moh. Rifai, 1987: 40) mengemukakan bahwa “akhlak ialah yang
tertanam dalam jiwa dan dari padanya timbul perbuatan yang mudah tanpa
memerlukan pertimbangan.”
18
b. Ahmad Amin (Moh. Rifai, 1987: 41) mengemukakan bahwa “akhlak yang
laku merupakan bentuk kepribadian dari seseorang tanpa dibuat-buat tanpa ada
dorongan dari luar. Kalau pun adanya dorongan dari luar sehingga seseorang
menampakan pribadinya dengan bentuk tingkah laku yang baik, namun suatu
Sifat-sifat yang tertanam pada manusia sejak lahir berupa perbuatan baik
disebut akhlak yang mulia atau perbuatan buruk disebut akhlak tercela. Awal
dan bimbingan dalam keluarga secara langsung maupun tidak langsung banyak
maka ilmu akhlak menjelaskan tentang arti baik dan buruk, menerangkan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyarankan tujuan yang harus dituju
oleh manusia dalam perbuatan yang harus menunjukan jalan apa yang harus di
perbuat.
tanpa sengaja.
19
Jadi kesimpulan akhir adalah, yang dimaksud dengan akhlak ialah
sehari-hari”.
Sumber ajaran akhlak iala Al-Qur’an dan Hadits. Tingkah laku Nabi
Muhammad, SAW merupakan contoh suri tauladan bagi umat manusia semua.
Ini ditergaskan ole Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 21:
merupakan sumber akhlak yang kedua setelah Al-Qur’an. Segala ucapan dan
20
Artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan
hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”.
Dari uraian di atas jelas bahwa Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah adalah
pedoman hidup yang menjadi azas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya
b. TujuanPembinaan Akhlak
baik atau buruk Al-Ghazali mengatakan bahwa daerah pembahasa ilmu akhlak
dapat diketaui bahwa perbuatan manusia itu bisa dikategorikan menjadi dua:
disengaja hingga dapat dinilai baik atau buruk ada beberapa syarat yang perlu
diperhatikan:
Melihat dari segi tujuan akhir ibadah adalah pembinaan takwa. Bertakwa
21
Allah ditunjukkan kepada pebuatan baik dan larangan perbuatan jahat. Orang
bertakwa berarti orang yang berakhlak mulia berbuat baik dan berbudi luhur.
hal-hal yang bersih dan suci. Ibadah yang dilakukan semata-mata ikhlas dan
mengantar kesucian seseorang menjadi tajam dan kuat. Sedangkan jiwa yang suci
membawa budi pekerti yang baik dan luhur. Oleh karena itu, ibadah di samping
takut kepada siksaan Allah yang akan diterima di akhirat atas dosa-dosa yang
dilakukan. Tetapi di dalam ibadah itu lambat laun rasa takut hilang dan rasa cinta
kepada Allah timbul dalam hatinya. Makin banyak ia beribada makin suci hatinya,
makin mulia akhlaknya dan makin dekat ia dengan Allah, makin besar pula rasa
akhlak adalah untuk menjadikan manusia itu bertakwa pada akhirnya. Perbuatan
manusia cenderung kepada dua arah yakni baik dan buruk. Perlu adanya
22
agama sebagai alat untuk mengerahkan itu semua, seperti shalat yang dapat
mencegah manusia itu dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia dapat
mengendalikan dirinya dan bertakwa kepada Allah, inilah dinamakan orang yang
berakhlakul karimah.
abad kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern ini, semakin penting dan
sesungguhnya sumber akhlak yang paling utama adalah agama, karena akhlak
hukum agama yang sifatnya pasti dan jelas, misalnya wajib, mubah, makruh dan
haram. Ketentuan tersebut dijelaskan secara rinci di dalam agama. Oleh karena itu
perbuatan. Sikap seseorang boleh jadi tidak digambarkan dalam perbuatan atau
tidak tercermin dalam perilaku sehari-hari tetapi adanya kontradiktif antara sikap
dan tingkah laku. Oleh karena itu, meskipun secara teoritis hal itu terjadi tetapi
23
dipandang dari sudut ajaran Islam termasuk iman yang tipis. Untuk melatih
psikis, yaitu mengenal, kehendak, dan perasaan. Unsur-unsur ini juga terdapat
pada binatang. Insting yang berarti juga naluri, merupakan dorongan nafsu yang
timbul dalam batin untuk melakukan suatu kecenderungan khusu dari jiwa yang
dibawa sejak ia dilahirkan. Insting merupakan sejumlah gerak energi dari semua
oleh kepribadian. Insting terdiri dari empat pola khusus, yaitu sebagai
naluri. Akal dapat menerima naluiri tertentu, sehingga terbentuk kemauan yang
perbuatan yang diputuskan oleh akal. Hubungan naluri dan akal memberikan
24
perbuatan menentukan nasib seseorang. Naluri yang ada pada diri seseorang
3. Nafsu
memengaruhi peringatan hati nurani dan menyingkirkan hasrat baik yang lainnya.
Conto nafsu bermain judi, minuman keras, nafsu membunuh, ingin memiliki dan
nafsu yang lainnya, mengarah kepada keburukan, sehingga nafsu dapat berkuasa
4. Adat Kebiasaan
yang tidak baik dapat menolak adanya sikap disiplin dan pendidikan. Kebiasaan
buruk mendorong kepada hal-hal yang lebih rendah, yaitu kembali kepada adat
yang bersifat primitf bisa berupah kepada al yang primitif. Kebiasaan yang sudah
melekat pada diri seseorang sukar untuk dihilangkan, tetapi jika ada dorongan
25
5. Lingkungan
a. Lingkungan alam. Adalah ialah seluruh ciptaan Allah baik di langit dan di
bumi selain Allah. Lingkungan alam telah lama menjadi perhatian ali sejarah
sejak zaman Plato hingga sekarang. Alam dapat menjadi aspek yang
dapat bakat seseorang, namun alam juga dapat mendukung untuk merai
segudang prestasi.
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan pekerjaan
4. Lingkungan organisasi
5. Lingkungan jamaah
6. Lingkungan ekonomi/perdagangan
26
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hal-hal yang
mempengaruhi akhlak adalah agama, tingkah laku, insting dan naluri, nafsu, adat
Akhlak adalah suatu daya yang telah bersemi dalam jiwa orang hingga
direnungkan lagi. Bila timbul dari padanya itu perbuatan-perbuatan mulia dan
baik dalam pandangan akal syara’ dinamakan akhlakul mahmudah (baik) terpuji,
akal dan syara’ maka perbuatan itu dinamakan akhlakul madzmumah (buruk)
tercela.
jiwa anak akan semakin tampak jelas, bila kita telaah Hadits-Hadits Rasulullah
SAW yang menunjukan perhatian beliau yang amat besar terhadap penanaman
yang mendidik anaknya, adalah lebih baik daripada bersedekah sebanyak satu
shada.”
“tidak ada pemberian seorang bapak kepada anaknya, adalah lebih baik dari pada
budi pekerti yang luhur.” Oleh karena itu Ali-Madani berkata; “Mewariskan budi
pekerti yang luhur kepada anak, adalah lebih baik dari pada mewariskan harta
kepadanya, karena budi pekerti yang luhur dapat memberikan harta dan
27
kemuliaan, dan rasa cinta terhadap para saudara. Pendeknya akhlak yang mulia
atau budi pekerti yang luhur dapat memberikan kenikmatan dunia dan akhirat.
pekerti dan sopan santun anak, bahkan mereka menganggap hal tersebut sebagai
hal yang sepele yang dapat diabaikan begitu saja, maka para orang tua yang
adalah hak anak atas orang tuanya, seperti hak makan dan minum serta nafkah
dari mereka. Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a. Bahwa Nabi SAW
luhur.” Anak harus memiliki akhlak yang baik sejak usia kecilnya, agar ia hidup
semua orang, ia harus pula menjauhi akhlak yang buruk. Agar tidak menjadi
orang yang dibenci, tidak dimurkai Tuhan-Nya, tidak dibenci keluarganya dan
28
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri” (Q.S. An-Nisa’ ayat 36).
SAW bertanya kepada anak kecil itu “Siapakah orang yang berada di
marah dan kamu jangan duduk sebelum ia duduk, dan jangan kamu panggil ia
dengan namanya”.
anakku engkau harus banyak bergaul dan dekat dengan para ulama, dengarkan
juga perkataan para ahli Hikmah, sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang
mati dengan cahaya Hikmah, sebagian ia menghidupkan hati yang mati dengan
hujan.
Rasulullah SAW bersabda; “Bukan dari golongan kita, orang yang tidak
sayang kepada yang lebih muda dan tidak menghormati orang yang lebih tua”
29
Artinya : ”Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (Q.S. Al-Hujurat
ayat 10).
tugas masing-masing, yang besar menyayangi yang kecil dan yang kecil
5) Etika bertetangga
Tetangga mempunyai hak-hak dalam syariat Islam. Hal itu tidak lain adalah
Artinya : “ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad,
Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.(QS.Al-Imraan: 159).
Etika meminta izin adalah kewajiban seluruh orang besar maupun kecil dan hal
telah mendidik anak tentang etika meminta izin sebelum masuk kamar orang
30
tuanya, Allah memerintahkan orang tua untuk mengajarkan etika meminta izin
secara bertahap
7) Etika makan
Basmalah.
• Jangan memandang makanan terus menerus atau melihat orang yang sedang
makan.
• Tidak boleh terus menerus memasukan makanan ke dalam mulut tanpa henti
• Qona’ah (rasa puas) atas makanan yang kasar (tidak membangkitkan selera).
Akhlak sesuai yang telah diuraikan di atas yaitu, akhlak adalah yang
tertanam dalam jiwa dan dari padanya timbul perbuatan yang mudah tanpa
31
Artinya : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-
orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.
yaitu :
a. Berpegang teguh kepada tali Allah, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang juga
faktor-faktor pemicunya.
kemungkaran.
32
a. Bashirah. Orang Islam yang berpedoman kepada petunjuk Allah adalah orang
Islam yang memperoleh cahaya. Ia diberikan bashirah dan furqon. Islam yang
membuat ia mempunyai kekuatan yaitu kekuatan hakiki lagi benar yang tegak
diatas dasar-dasar yang benar lagi kuat, kekuatan menisbahkan diri kepada
merasa sangat kuat dengan kebenarannya itu dia berpendapat, bahwa hilangnya
kebenaran ini dan berpendapat, bahwa hilangnya kebenaran ini dan terlepasnya
tangannya merupakan siksa yang tiada siksa yang lebih berat dari padanya.
7. Peranan Akhlak
33
Peranan dari pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk
manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan
adalah hubungan umat Islam dengan Allah SWT dan sesama makhluk selalu
makhluk dan juga alam sekitar, hendak menciptakan manusia sebagai makhluk
34
yang tinggi dan sempurna serta lebih dari makhluk lainnya. Pendidikan agama
bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang
dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah apa yang dianggap buruk
35
BAB III
desa seluas 1800 m2 dengan status tanah desa. Bangunan terletak Kampung
mempunyai luas 56 m² dan memiliki fasilitas yang cukup baik. Didalam kelas
dengan ukuran 5 x 6 m². Satu kamar kecil khusus untuk guru. Namun kondisi
36
dalam bentuk yang sangat jelek karena sejak sekolah di bangun tahun 1982
sampai sekarang belum direnovasi sehingga banyak siswa yang memilih pulang
c. Halaman Sekolah
sekolah antara lain: lapangan olahraga dan tempat bermain siswa. Lingkungan
Kegiatan belajar mengajar di SDN Ciherang dimulai pukul 07.30 WIB dan
diakhiri 12.50 WIB. Pada saat masuk kelas anak-anak itu wajib belajar dan
keberhasilan dapat diraih dengan tekun belajar dan berdoa memohon kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar usahanya dikabulkan sehingga dalam kegiatan belajar
mengajar siswa mempunyai semangat yang tinggi namun juga selalu berdoa.
oleh guru kelas. Sholat dhuhur bagi yang beragama islam dilaksanakan sepulang
37
Berdasarkan data yang ada di SDN Ciherang, pada saat ini Kepala Sekolah
dijabat oleh Bapak M. Sopyan, dengan memiliki jumlah guru sebanyak 8 orang; 1
orang guru Olahraga, 1 orang guru PAI, dan 6 orang Guru Kelas, dan 1 orang
penjaga sekolah, dengan demikian dilihat dari jumlah guru dan rombongan belajar
yang ada, maka SDN Ciherang memiliki tenaga guru yang memadai.
berjumlah 203 siswa, adapun perinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
seorang guru. Guru pendidikan agama Islam merupakan komponen yang paling
penting dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka dari itu guru mempunyai
peran besar dalam mendidik dan membimbing anak-anak yang dipesiapkan pada
masa yang akan datang. Guru pendidikan agama Islam memang menempati
38
Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik mereka agar
menjadi orang yang berkepribadian mulia. Guru pendidikan agama Islam adalah
mitra anak didik dalam kebaikan. Guru pendidikan agama Islam yang baik, anak
didik pun menjadi baik. Tidak ada seorang guru yang bermaksud menjerumuskan
disandangnya. Guru adalah pahlawan tanpa pamri, pahlawan tanpa tanda asa,
pahlawan ilmu, pahlawan kebaikan, pahlawan pendidikan, makluk serba bisa, atau
dengan julukan yang lain seperti interpreter, artis, kawan, warga negara yang
soko guru, bhatara guru, ki ajar, sang guru, sang ajar, ki guru dan sebagainya.
yang terlah dilakukan para nabi dan pengikutnya. Tugas mereka, pertama-tama
ialah mengkaji dan mengajarkan ilmu nilai, sesuai dengan firman Allah dalam
Mendidik, mengajar dan melatih anak didik adalah tugas guru pendidikan
agama Islam sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru
39
teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan
keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
Selain itu peran dari seorang guru paling tidak ada dua macam yakni:
dan membersihkan jiwa peserta didik agar dapat mendekatkan diri kepada
Allah, menjauhkan diri dari keburukan, dan menjaganya agar tetap berada pada
fitrahnya.
3. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan
memadai.
penyesuaian diri.
tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan, akan tetapi lebih dari itu, ia
mencerdaskan kehidupan anak didik. Pribadi susila yang cakap adalah yang
diharapkan ada pada diri setiap anak didik. Tidak ada seorang guru pun yang
40
mengharapkan anak didiknya menjadi sampah masyarakat. untuk itulah guru
dengan penuh dedikasi dan loyalitas berusaha membimbing dan membina anak
didik agar menjadi manusia yeng berkakhlak karimah, serta di masa mendatang
menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Karena besarnya tanggung
Kabupaten Cianjur.
dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam dalam mengatasi kesulitan yang
sekolah bagi anak-anak yang kurang disiplin. Sebab dengan adanya disiplin
membuat siswa merasa dikontrol, diatur dan lain sebagainya. Sehingga akibat dari
ketidak disiplinan itu siswa akan mendapatkan hukuman sesuaidengan apa yang ia
langgar dari disiplin itu. Misalnya datang terlambat, tidak masuk sekolah dan lain
sebagainya.
mengarah kepada hal-hal yang tidak diinginkan baik di dalam lingkungan sekolah
ataupun di luar lingkungan sekolah. Maka dari itu disiplin ada upaya untuk
41
2. Ritual Keagamaan
itusendiri dan bagi seluruh keluarga besar sekolah tersebut. Kegiatan keagamaan
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru khususnya guru agama dalam
berjemaa bagi yang siswa yang sudah dinggap mampu, membaca Al-Qur’an dan
3. Penugasan/pengarahan
dan tempat. Sebab tugas dan tanggung jawab seorang guru secara teorits adalah
arah perbuatan baik, maka perlu adanya penugasan kepada siswa berupa
42
agar setiap masuk dan keluar rumah mengucapkan salam, membantu orang tua di
Sehingga dengan demikian siswa yang berada di rumah akan dapat kita
ketahui dengan bekerja sama dengan orang tua yang berada di lingkungan
akhlak siswa, dengan berbagai macam kegiatan anak akan disibukkan dengan hal-
hal yang positif, dapat menekan dari hal-hal yang buruk. Jika terbina sejak dari
usia sekolah mudah-mudahan akan terbiasa pada masa yang akan datang.
43
BAB IV
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
banyak mendatang nilai-nilai positif bagi siswa itusendiri dan bagi seluruh
44
keagamaan dan menghidupkan sendi-sendi kehidupan, Penugasan/pengarahan
untuk membina siswa secara terus menerus dan membiasakan siswa ke arah
perbuatan baik, maka perlu adanya penugasan kepada siswa berupa lembaran-
lembaran yang menjadi kontrol, misalnya kartu shalat, menasehati anak agar
setiap masuk dan keluar rumah mengucapkan salam, membantu orang tua di
b. Saran-saran
disampaikan kepada :
1. Guru PAI
berjalan dengan optimal, maka perlu kiranya guru PAI menjalin kerjasama
yang diharapkan yaitu siswa yang memiliki akhlak mulia dapat tercapai
dengan baik.
Selain itu pula guru PAI diharapkan juga dapat bekerjasama dengan orang
tua siswa atau dengan masyarakat dimana siswa tinggal, sehingga dalam
2. Sekolah
guru Pai dapat berjalan dengan optimal, maka sekolah perlu memberikan
45
kebijakan dan peraturan yang mendukung terhadap terciptanya kondisi yang
46
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Metode Khusus Mengajar Agama, (Semarang: Toha Putra, 1987),
Arifin, M., H., Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
cet.Ke-3.
Dewan Redaksi Ensiklopedi, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1994), cet. Ke-4, jilid 3
Hary Hoer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Lobos Wacana Ilmu,
1999), hlm. 2
Huda, Nurul, H., (e.d.), Pedoman Majelis Ta.lim, (Jakarta: Koordinasi Dakwah
Islam (KODI), 1986/1987).
47
Rahmat Djatnika, Sistem Etika Islam (Akhlak Mulia), (Surabaya: Pustaka Islam,
1985),
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2000),
48