Professional Documents
Culture Documents
281209
PEDOMAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER
BANGSA
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
B. Landasan Paedagogis Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
C. Nilai-Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
tersebut akan menyebabkan mereka tercerabut dari akar budayanya. Ketika hal
ini terjadi maka mereka tidak akan mengenal budayanya dengan baik sehingga ia
menjadi orang “asing” dalam lingkungan budayanya. Selain menjadi orang asing,
yang lebih mengkhawatirkan adalah dia menjadi orang yang tidak menyukainya
budayanya.
Budaya yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang adalah budaya
di lingkungan terdekat (kampung, RT, RW, desa) berkembang ke lingkungan
yang lebih luas yaitu budaya nasional bangsanya dan budaya universal yang
dianut oleh ummat manusia. Apabila peserta didik menjadi asing terhadap
lingkaran-lingkaran budaya tersebut pada gilirannya maka dia tidak mengenal
dengan baik budaya bangsanya dan dirinya sebagai anggota budaya bangsa.
Dalam situasi demikian maka dia sangat rentan terhadap pengaruh budaya luar
dan bahkan cenderung untuk menerima budaya luar tanpa proses pertimbangan
(valueing). Kecenderungan itu terjadi karena dia tidak memiliki norma dan nilai
budaya nasional nya yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan
pertimbangan (valueing) tersebut.
4
sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, bahasa Indonesia, IPS, IPA,
matematika, agama, pendidikan jasmani dan olahraga, seni serta ketrampilan).
Dalam mengembangkan pendidikan karakter bangsa kesadaran akan siapa
dirinya dan bangsanya adalah bagian yang teramat penting. Prof Dr Sartono
Kartodirdjo secara tegas menyatakan bahwa kesadaran tersebut hanya dapat
terbangun dengan baik melalui pendidikan sejarah karena sejarah dapat
memberikan pencerahan dan penjelasan mengenai siapa dirinya dan bangsanya di
masa lalu yang menghasilkan dirinya dan bangsanya di masa kini. Selain itu
dalam pendidikan karakter bangsa harus terbangun pula kesadaran, pengetahuan,
wawasan, dan nilai berkenaan dengan lingkungan di mana dirinya dan bangsanya
hidup (geografi), nilai yang hidup di masyarakat (antropologi), sistem sosial yang
berlaku dan sedang berkembang (sosiologi), sistem ketatanegaraan,
pemerintahan, dan politik (ketatanegaraan/ politik/ kewarganegaraan), bahasa
Indonesia dengan cara berpikirnya, kehidupan perekonomian, ilmu, teknologi,
dan seni. Artinya, perlu ada upaya terobosan terhadap kurikulum berupa
pengembangan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi pendidikan budaya dan
karakter bangsa. Dengan terobosan kurikulum yang demikian maka nilai dan
karakter yang dikembangkan pada diri peserta didik akan sangat kokoh dan
memiliki dampak nyata dalam kehidupan dirinya, masyarakat, bangsa dan
bahkan ummat manusia.
5
2. memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk
bertanggungjawab dalam pengembangan ranah yang lebih luas dari ranah
kognitif.
3. wahana dalam mengembangkan potensi kemanusiaan
peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat, dan warganegara
- Budaya adalah suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat tersebut. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar dalam
memberi makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar
6
anggota masyarakat tersebut. Posisi budaya yang demikian penting dalam
kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai-nilai
dari pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut maka dihasilkan sejumlah nilai untuk
pendidikan budaya dan karakter bangsa, yaitu:
• Religius : suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
• Jujur: perilaku yang didasarkan pada kebenaran, menghindari perilaku
yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
• Toleransi: suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap
dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan
dirinya.
• Disiplin: suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan yang harus dilaksanakannya.
• Kerja keras: suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu
menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-
baiknya sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya
• Kreatif: berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari
apa yang telah dimiliki
• Mandiri: kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan
kemampuan yang telah dimilikinya
• Demokratis: sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama
• Rasa ingin tahu: suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas
dalam berbagai aspek terkait.
• Semangat kebangsaan: suatu cara berpikir, bertindak, dan wawasan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya.
• Cinta tanah air: suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsanya.
• Menghargai prestasi: suatu sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
7
• Bersahabat/komunikatif: suatu tindakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.
• Cinta damai: suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan
orang lain senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain,
masyarakat dan bangsa
• Senang membaca: suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu
untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
• Peduli sosial: suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan
bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan
kesulitan yang mereka hadapi.
• Peduli lingkungan: suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
8
BAB II
9
MATA
PELAJARAN
BUDAYA
SEKOLAH
NILAI
MUATAN
LOKAL
KEPRIBADIAN
10
mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan
jasmani dan kesehatan, seni, ketrampilan, dan sebagainya.
Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak
ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik perlu
mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri
mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham
makna sebuah nilai.
Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif. Prinsip ini menyatakan
bahwa proses pendidikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh
peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip ”tut wuri handayani”
dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
11
1. mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa yang tercantum di atas sudah tercakup didalamnya
2. menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara SK/KD
dengan nilai dan indikator
3. mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel
tersebut ke dalam silabus
4. mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun
Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas atau di
sekolah. Model yang dinamakan anecdotal record (catatan yang dibuat guru
12
ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan)
selalu dapat digunakan guru. Selain itu guru dapat pula memberikan tugas yang
berisikan suatu persoalan atau hal yang menuntut peserta didik mengemukakan
posisi dirinya atau kesesuaian/ketidaksesuaian sikap dirinya terhadap persoalan
tersebut. Sebagai contoh, peserta didik dimintakan sikapnya terhadap upaya
menolong pemalas, memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau hal-hal lain
yang bersifat bukan kontroversial sampai kepada hal yang dapat mengundang
konflik pada dirinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan tentang pencapaian suatu
indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut:
13
1. Indikator Sekolah
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
• Suatu sikap dan perilaku
Religius yang patuh dalam Merayakan hari-hari besar Berdoa sebelum dan
melaksanakan ajaran agama keagamaan sesudah pelajaran.
yang dianutnya, toleran Menyelenggarakan ibadah rutin
terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, serta hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Jujur Perilaku yang didasarkan pada Menyediakan fasilitas tempat Menyerahkan barang
kebenaran, menghindari temuan barang hilang temuan
perilaku yang salah, dan Tranparansi laporan sekolah Tranparansi laporan kelas
menjadikan dirinya menjadi secara berkala secara berkala
orang yang selalu dapat Menyediakan papan Mengakui kekeliruan
dipercaya dalam perkataan, pengumuman permohonan Tidak menyontek
tindakan, dan pekerjaan. maaf
Toleransi Suatu tindakan dan sikap yang Memberikan perlakuan yang Memberikan pelayanan
menghargai pendapat, sikap sama terhadap seluruh warga yang sama terhadap
dan tindakan orang lain yang sekolah tanpa membedakan seluruh warga kelas tanpa
berbeda dari pendapat, sikap, suku, agama, ras, golongan, membedakan suku, agama,
dan tindakan dirinya. status sosial, status ekonomi. ras, golongan, status
Memberikan perlakuan yang sosial, status ekonomi.
sama terhadap masyarakat Memberikan pelayanan
tanpa membedakan suku, terhadap anak
agama, ras, golongan, status berkebutuhan khusus
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
sosial, status ekonomi, dan Bekerja dalam kelompok
kelompok masyarakat yang yang heterogen
berkebutuhan khusus
Disiplin • Suatu tindakan tertib dan Memiliki catatan kehadiran Hadir tepat waktu
aptuh pada berbagai Memberikan penghargaan Mematuhi aturan
ketentuan dan peraturan yang kepada warga sekolah yang
harus dilaksanakannya. paling disiplin
Memiliki tata tertib sekolah
Kerja Keras • Suatu upaya yang Memberikan penghargaan Pantang menyerah
diperlihatkan untuk selalu kepada warga sekolah yang Memiliki etos kerja
menggunakan waktu yang bekerja keras dalam Memiliki daya tahan kerja
tersedia untuk suatu pekerjaan meningkatkan prestasi sekolah
dengan sebaik-baiknya Menciptakan suasana sekolah
yang menantang dan memacu
sehingga pekerjaan yang
untuk bekerja keras
dilakukan selesai pada
waktunya
Kreatif Berpikir untuk menghasilkan Menciptakan situasi yang bisa Menciptakan barang tidak
suatu cara atau produk baru menumbuhkan daya kreatif, bernilai menjadi bernilai
dari apa yang telah dimiliki berpikir dan bertindak. Memberikan nilai tambah
Memberikan fasilitas warga barang
sekolah untuk memamerkan
dan memasarkan hasil karya
kreatif mereka.
Mandiri • kemampuan melakukan Memberdayakan potensi Percaya diri
pekerjaan sendiri dengan sekolah Mampu mengerjakan
kemampuan yang telah Membangun fasilitas sekolah tugas dan
dimilikinya dengan kemampuan yang menyelesaikannya secara
15
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
dimiliki sekolah. individual
Demokratis • Sikap dan tindakan yang Melibatkan warga sekolah Mengambil keputusan
menilai tinggi hak dan dalam setiap pengambilan secara bersama
kewajiban dirinya dan orang keputusan Seluruh produk kebijakan
lain dalam kedudukan yang Menciptakan suasana sekolah melalui musyawarah dan
sama yang menerima perbedaan. mufakat
Pemilihan kepengurusan Mengimplementasikan
sekolah secara terbuka model-model
pembelajaran yang
dialogis
Rasa Ingin • Suatu sikap dan tindakan Menyediakan media Senang mencari informasi
Tahu yang selalu berupaya untuk komunikasi (media Eksplorasi lingkungan
mengetahui apa yang cetak/media elektronik) bagi secara terprogram
dipelajarinya secara lebih warga sekolah. Tersedia media
mendalam dan meluas dalam Memfasilitasi warga sekolah komunikasi (media
berbagai aspek terkait. untuk bereksplorasi dalam cetak/media elektronik)
pendidikan, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan budaya.
Semangat • suatu cara berpikir, Melakukan upacara rutin Bekerja sama dengan
Kebangsaan bertindak, dan wawasan yang sekolah teman sekelas tanpa
menempatkan kepentingan Melakukan upacara hari-hari memandang perbedaan
bangsa dan negara di atas besar nasional Mendiskusikan hari-hari
kepentingan diri dan Menyelenggarakan peringatan besar nasional
kelompoknya. hari kepahlawanan nasional.
16
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
Cinta Tanah • suatu sikap yang Menggunakan produk buatan Memajangkan: Foto
Air menunjukkan kesetiaan, dalam negeri Presiden dan wakil
kepedulian, dan penghargaan Menggunakan Bahasa Presiden, Bendera Negara,
yang tinggi terhadap Indonesia yang baik dan benar Lambang negara, Peta
lingkungan fisik, sosial, Menayangkan film tentang Indonesia, Gambar
masyarakat, wilayah, dan flora kehidupan masyarakat
budaya, ekonomi, dan politik
dan fauna Indonesia Indonesia,
bangsanya.
Menggunakan produk
buatan dalam negeri
Menghargai • suatu sikap dan tindakan Memberikan penghargaan atas Memberikan penghargaan
Prestasi yang mendorong dirinya hasil prestasi kepada warga atas hasil karya siswa
untuk menghasilkan sesuatu sekolah Memajang tanda-tanda
yang berguna bagi Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi
masyarakat, dan mengakui penghargaan prestasi
dan menghormati
keberhasilan orang lain.
Bersahabat suatu tindakan yang Suasana sekolah yang Seting kelas yang
memperlihatkan rasa senang memudahkan terjadinya memudahkan terjadinya
berbicara, bergaul, dan interaksi antar warga sekolah interaksi siswa
bekerjasama dengan orang Berkomunikasi dengan bahasa Pembelajaran yang
lain. yang santun dialogis
Saling menghargai dan Guru mendengarkan
menjaga kehormatan keluhan-keluhan siswa
Pergaulan dengan cinta kasih
dan rela berkorban
Cinta Damai • suatu sikap dan tindakan Menciptakan suasana yang Menciptakan suasana
yang selalu menyebabkan damai kelas yang damai
17
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
orang lain senang dan dirinya Membiasakan perilaku warga Membiasakan perilaku
diterima dengan baik oleh sekolah yang anti kekerasan warga sekolah yang anti
orang lain, masyarakat dan Membiasakan perilaku warga kekerasan
bangsa sekolah yang tidak bias gender Pembelajaran yang tidak
Perilaku seluruh warga sekolah bias gender
yang penuh kasih sayang Kekerabatan di kelas yang
penuh kasih sayang
Gemar • suatu kebiasaan yang Tidak terdapat tumpukan buku Tidak terdapat tumpukan
Membaca selalu menyediakan waktu yang berdebu buku yang berdebu
untuk membaca bahan bacaan Frekuensi kunjungan Frekuensi kunjungan
yang memberikan kebajikan perpustakaan perpustakaan
bagi dirinya.
Peduli suatu sikap dan tindakan yang Memelihara lingkungan Memelihara lingkungan
Lingkungan selalu berupaya mencegah sekolah kelas
kerusakan pada lingkungan Tersedia tempat pembuangan Tersedia tempat
alam di sekitarnya, dan sampah pembuangan sampah di
mengembangkan upaya-upaya Hemat enerji dalam kelas
untuk memperbaiki kerusakan Membuat biopori Hemat enerji
alam yang sudah terjadi.
Peduli Sosial • suatu sikap dan tindakan Berempati kepada sesama Berempati kepada sesama
yang selalu ingin memberikan warga sekolah teman kelas
bantuan untuk membantu Melakukan aksi sosial Melakukan aksi sosial
orang lain dan masyarakat Menyisihkan sebagian haknya Membangun kerukunan
dalam meringankan kesulitan untuk orang lain warga kelas
yang mereka hadapi.
Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang •Membuat laporan setiap • Pelaksanaan tugas piket
18
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
untuk melaksanakan tugas dan kegiatan yang dilakukan secara teratur.
kewajibannya, yang seharusnya dalam bentuk lisan maupun • Peran serta aktif dalam
dia lakukan, terhadap diri sendiri, tertulis. kegiatan sekolah
masyarakat, lingkungan (alam, •Melakukan tugas tanpa • Mengajukan usul
sosial dan budaya), negara dan disuruh pemecahan masalah
Tuhan YME •Menunjukkan prakarsa untuk
mengatasi masalh dalam
lingkup terdekat
•Menghindarkan kecurangan
dalam pelaksanaan tugas
Menghargai Sikap dan perilaku yang •Memiliki kesadaran akan Melakukan tugas dengan
diri sendiri/ mencerminkan penghargaan keragaman dan batas-batas kemampuan sendiri
tahu potensi seseorang terhadap dirinya kemampuan diri
diri sendiri sendiri maupun kepada orang lain •Tidak bergantung pada orang
dengan memahami kelebihan dan lain
kekurangannya.
Keterbukaan Sikap dan perilaku yang • Berbicara apa adanya • Mau mempertimbangkan
mencerminkan adanya • Mengemukakan saran pihak lain
keterusterangan terhadap apa pendapat • Mengakui kesalahan diri
yang dipikirkan, diinginkan, • Terbuka terhadap sendiri dan berupaya
diketahui serta kesediaan pendapat orang lain memperbaiki
menerima saran dan kritik orang • Berterus terang dalam
lain, keterbukaan, keikhlasan mengemukakan pendapat
Cinta dan kasih Sikap dan perilaku yang • Memiliki kepedulian dan • Belajar kelompok
sayang mencerminkan adanya unsur keinginan membantu mereka • Mengumpulkan dana
memberi perhatian, perlindungan, yang membutuhkan sosial
penghormatan, tanggungjawab, • Ikut merasakan penderitaan
19
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
dan pengorbanan terhadap orang orang lain • Bersikap ramah
yang dicintai dan dikasihi. • Memelihara hubungan baik
sewajarnya diantara sesama
Tatakrama dan Sikap dan perilaku sopan santun • Memberi salam bila bertemu • Minta izin kepada guru
sopan santun dalam bertindak dan bertuturkata • Berbicara dengan bila meninggalkan
terhadap orang tanpa menggunakan tutur kata ruang/kegiatan
menyinggung/menyakiti serta yang santun • Berbicara dengan
menghargai tata cara yang menggunakan tutur kata
berlaku sesuai dengan norma, yang santun
budaya, dan adat istiadat.
Rasa malu Sikap dan perilaku yang • Memelihara kehormatan diri • Berbusana dengan rapi
menunjukkan tidak enak hati, pribadi dan lingkungan sesuai aturan
hina, rendah karena berbuat sekolah • Bertutur kata dan
sesuatu yang tidak sesuai dengan • Tidak membicarakan yang berperilaku yang santun
hati nurani, norma dan aturan. jelek tentang orang lain
Perasaan seseorang berupa rasa • Memelihara penampilan
tidak enak , tercela, disisihkan , sesopan mungkin
aib, hina, dan perasaan yang tidak
menggembirakan lainnya, sebagai
akibat dari sikap dan prilakunya
yang menyimpang dari norma
dan aturan, atau merasa tidak
mampu berbuat dan
menyelesaikan masalah
Kebersamaan Sikap dan perilaku seseorang • Melakukan tugas-tugas piket • Melaksanakan piket
dan gotong yang mencerminkan adanya • Memberi kontribusi dalam kelas
royong kesadaran dan kemauan untuk mengerjakan tugas • Kerja baktidi ruang kelas
20
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
bersama-sama, saling membantu kelompok • Berbagi peran sebagai
dan saling memberi tanpa pamrih • Memprakarsai kerjasama pengurus kelas
dalam kelompok
Saling Sikap dan perilaku untuk • Menghormati guru • Memperhatikan dan
menghormati menghargai dalam hubungan • Menghormati orang mendengarkan
antar individu dan kelompok yang lebih tua pembelajaran dari guru
berdasarkan norma dan tatacara • Memberi kesempatan • Menghormati
yang berlaku kepada pihak lain yang sesama teman di dalam
lebih berhak kelas
• Berperilaku dan
bertutur santun
sesamanya
Menjaga Selalu menempatkan pada
kebersihan diri tempatnya, selalu tanggap
dan lingkungan terhadap lingkungan yang tidak
bersih dengan aksi yang nyata,
Menjunjung Menghargai prestasi orang lain Berani mengakui kesalahan dan
tinggi Mentaati peraturan mengakui kebenaran orang lain
sportifitas Berani berbuat berani
bertanggung jawab
Ramah tamah Menghargai siapa saja dengan
penuh keikhlasan
Cinta dan kasih Sifat dan karakter seseorang yang
sayang mengandung adanya unsur
menyayangi, mau memberi
perhatian, memiliki, melindungi,
menghormati, bertanggung
21
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
jawab, dan pengorbanan terhadap
apa saja yang dicintai dan
dikasihaninya
Egaliter
22
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
SEKOLAH KELAS
malu, dan memiliki semangat
yang tinggi untuk bersikap dan
berbuat, sejauh hal itu tidak
bertentangan dengan nilai, norma,
dan peraturan yang beraturan
dalam lingkungan hidupnya
23
2. Indikator Kelas
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
25
kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud
di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial
dan lingkungan.
2. Landasan
26
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta
didik”.
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 6
Tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006
“Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model
Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun
oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan
Nasional bersama unit terkait”.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan
menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekaolah ini.
27
kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan
karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan seni;
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan;
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat;
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
28
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
1. Tujuan Pendidikan
2. Visi
Sekolah dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh
potensi peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa.
3. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi sekolah ini adalah:
29
• Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam
dan luar sekolah
• Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu,
bertoleransi, bekerjasama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras,
kreatif, dan mandiri
• Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman
serta
• Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,
komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.
• Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik dan
manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan siswa.
• Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta
tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup demokratis
4. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar,
yaitu “Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut”, tujuan pendidikan ini adalah sebagai berikut.
a. Setiap guru menentukan target keberhasilan kegiatan belajar mengajar
secara terukur
b. Semua kelas sudah melaksanakan pendekatan “Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)” pada semua mata
pelajaran;
c. Terciptanya budaya taat asas dan demokratis di lingkungan sekolah
d. Mengimplementasikan model pembangunan komunitas belajar
berbasis karakter bangsa
e. Melaksanakan proyek sekolah untuk memecahkan masalah bersama
masyarakat
f. Menjalin kerjasama lembaga pendidikan dengan media dalam
mempublikasikan program sekolah
g. Terciptanya lingkungan sekolah yang asri dengan wujud tiap kelas
memiliki taman, baik di depan kelas maupun di tempat tertentu
30
h. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk sebesar-besarnya
dalam proses pembelajaran
i. Terciptanya suasana budaya etos kerja dan tanggung jawab
penghargaan, dan hubungan interpersonal yang harmonis
31
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
dari pendidikan agama. diri/ekstrakurikuler
32
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
Ilmu Kelompok mata pelajaran Kegiatan pembelajaran
Pengetahuan dan ilmu pengetahuan dan bahasa, matematika,
Teknologi teknologi pada ilmu pengetahuan
SMP/MTs/SMPLB alam, ilmu
dimaksudkan untuk pengetahuan sosial,
memperoleh kompetensi keterampilan/kejuruan,
dasar ilmu pengetahuan dan dan/atau teknologi
teknologi serta informasi dan
membudayakan berpikir komunikasi, serta
ilmiah secara kritis, kreatif muatan lokal yang
dan mandiri. relevan.
Estetika Kelompok mata pelajaran Kegiatan bahasa, seni
estetika dimaksudkan untuk dan budaya,
meningkatkan sensitivitas, keterampilan, dan
kemampuan muatan lokal yang
mengekspresikan dan relevan, dan
kemampuan mengapresiasi pengembangan
keindahan dan harmoni. diri/ekstrakurikuler
Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam
kehidupan individual
sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
33
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
Jasmani, Olah Kelompok mata pelajaran Kegiatan pendidikan
Raga, dan jasmani, olahraga dan jasmani, olahraga,
Kesehatan. kesehatan pada pendidikan kesehatan,
SMP/MTs/SMPLB ilmu pengetahuan
dimaksudkan untuk alam, dan muatan
meningkatkan potensi fisik lokal yang relevan,
serta membudayakan dan pengembangan
sportivitas dan kesadaran diri/ekstrakurikuler
hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang
bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial
untuk mewabah.
34
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, 2 2 2
Olahraga dan Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi
B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Keterampilan Jasa - 2 -
2. Agroindustri - - 2
3. Budidaya Tanaman 1 - -
4. Bahasa Daerah 1 - -
1
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
1. Bimbingan Penyuluhan dan
Bimbingan Konseling
2. Kepramukaan
3. UKS dan PMR
4. Olahraga
5. Kerohanian
6. Senibudaya/Sanggar seni
Jumlah 32 32 32
2. Muatan Kurikulum
35
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi
muatan lokal.
a. Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMP terdiri atas:
1) Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama
Islam, Kristen Protestan, dan Katholik.
Tujuan:
• Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai
keyakinan agamanya masing-masing;
• Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di
Indonesia;
• Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
Ruang lingkup:
36
c) Hak Asasi Manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak
dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana
pemahaman terhadap IPTEK.
Ruang lingkup:
37
Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis
1
4) Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan
dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam
menyongsong era globalisasi.
Ruang lingkup:
5) Matematika
38
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika
dalam rangka penguasaan IPTEK.
Ruang lingkup:
a) Bilangan
b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran
d) Statistika dan Peluang
Ruang lingkup:
8) Seni Budaya
39
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni
budaya nasional.
Ruang lingkup:
Ruang lingkup;
40
d) Aktivitas Ritmik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan
senam aerobic serta aktivitas lainnya.
Ruang lingkup:
b) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu
perangkat ke perangkat lainnya.
b. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga
pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa
kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan
lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain
inovasi, kreatif, berfikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan
memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain
kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan,
kerjasama, .
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan
di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut
dapat menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan
harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD) untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.
41
Muatan Lokal yang diselenggarakan di SMP, yaitu:
Alokasi Waktu
No. Jenis Muatan Lokal
VII VIII IX
1. Pendidikan Keterampilan Jasa 2
2. Agroindustri 2
3. Budidaya Tanaman 1
4. Bahasa Daerah 1
• Menghargai perbuatan
• Keberanian konsisten
2 Agroindustri • Semangat
• Etos kerja
• Mengenal potensi diri
• Mandiri
• Menciptakan peluang
• Kreatif dan
•
inovatif
3 Budidaya • Perbuatan/tindakan
Tanaman • Mencintai
• Menciptakan peluang
lingkungan
• Berpikir positif
• Tanggung jawab
•
4 Bahasa Daerah • Cermin • Tutur kata
kepribadian • Komunikasi
• Cinta tanah air • Menghargai
42
No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator
• Kesantunan
c. Pengembangan Diri
Kegiatan Pengembangan Diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan
Pengembangan Diri dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Pengembangan Diri bukan merupakan mata pelajaran sehingga penilaian
kegiatan ini dilakukan secara kualitatif.
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP terdiri atas:
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
A. Bimbingan • Kemandirian • Pembentukan
Penyuluhan dan • Percaya diri karakter/kepribad
Bimbingan • Kerjasama ian
Konseling (BP/BK) • Pemberian
• Tekun
• Demokratis motivasi
• Bimbingan karier
• Peduli sosial
• Komunikatif
• Jujur
• Kerjasama (kepemimpinan,
• Kebangsaan berorganisasi)
• Toleransi
• Peduli
• Cinta damai
• Kerja keras
43
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
C. UKS dan PMR • Peduli • Latihan
• Toleransi terprogram
• Disiplin
• Tekun
D. KIR • Komunikatif • Pembinaan
• Rasa ingin rutin
tahu • Mengikuti
• Ulet perlombaan
• Senang • Pameran/pek
membaca an ilmiah
• Menghargai • Publikasi
prestasi ilmiah secara
• Jujur internal
44
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang
Strategi
Diri ditanamkan
G. Senibudaya/Sangg • Disiplin • Latihan rutin
ar seni • Jujur • Mengikuti
• Peduli vokal grup
budaya • Berkompetisi
• Peduli sosial internal dan
air • Pagelaran
• Semangat seni
kebangsaan
Jumlah
Satu jam Waktu
Jumlah Minggu jam per
pembelajar pembelajar
Kelas jampel/ efektif tahun (@
an tatap an per tahun
minggu per tahun 60
muka (menit) (jampel)
menit)
VII,
40 36 34 1360 906
VIII, IX
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti siswa adalah
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang
waktunya maksimal 50% dari jumlah jam tatap muka. Penugasan
terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan
program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.
45
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau
kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat siswa.
e. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, satuan pendidikan dapat menetapkan
kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik
(intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Satuan pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan
peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai
ketuntasan ideal.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang
berbeda. Oleh karena itu, KKM masing-masing mata pelajaran
dimungkinkan berbeda. Berdasarkan analisis tiap indikator dan kompetensi
dasar, maka ditetapkan KKM sebagai berikut:
Kriteria Ketuntasan Belajar
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan
70 70 70
Agama
2. Pendidikan
70 70 70
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 70 70 70
4. Bahasa Inggris 70 70 70
5. Matematika 65 65 65
6. Ilmu Pengetahuan
65 65 65
Alam
7. Ilmu Pengetahuan
70 70 70
Sosial
8. Seni Budaya 70 70 70
9. Pendidikan
70 70 70
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Teknologi
70 70 70
Informasi dan Komunikasi
46
B. Muatan Lokal
1. Pendidikan Keterampilan Jasa - 70 -
2. Agroindustri - - 70
3. Budidaya Tanaman 70 - -
4. Bahasa Daerah 70 - -
C. Pengembangan Diri
1. BP/BK
2. Pramuka
3. UKS dan PMR
4. Olahraga
5. Kerohanian
6. Senibudaya/Sanggar seni
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh siswa yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya yang bisa
diperhitungkan.
47
f. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1) Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) telah menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu
tahun pelajaran;
b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
mata pelajaran
c) agama dan kewarganegaraan serta berkepribadian baik;
d) kurang dari 4 kompetensi dasar yang tidak tuntas;
e) jumlah ketidakhadiran alpa kurang dari 24 izin dan sakit
kurang dari 48 hari per tahun.
2) Kelulusan
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 72 Ayat (1)
bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan
menengah apabila:
a) telah menyelesaikan seluruh program pada setiap tingkat
kelas;
b) lulus ujian nasional sesuai kriteria yang ditetapkan pemerintah;
c) lulus ujian sekolah sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal;
d) nilai rata-rata semester I sampai dengan VI berpredikat baik.
48
berkomunikasi dalam bentuk penggunaan internet, English For Tourist,
dan Karya Ilmiah Remaja (KIR).
49
D. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah
kalender tersebut secara rinci.
Di SMP, terdapat program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan
Diri. Waktu belajar di sekolah dimulai dari pukul 7.00 pagi hingga pukul 13.40 selama 5 hari dari hari Senin hingga Jumat. Khusus hari
Senin, ada tambahan kegiatan upacara hingga jam pulang sekolah adalah pukul 14.25. Pada hari Sabtu, digunakan untuk program ekstra
kurikuler. Khusus hari Jum’at, kegiatan belajar mengajar sampai pukul 11.45 dilanjutkan sholat Jum’at berjama’ah.
51
Jenis Rutin Terprogram Spontan
No. Pengembangan Jenis Waktu
Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jenis Kegiatan Pelaksanaan
Diri Kegiatan Pelaksanaan
salam kepada
sesama warga
sekolah
Peringatan hari Sesuai dengan
besar ketentuan pemerintah
keagamaan
7 Seni Perlombaan • Kompetisi antar
budaya/Sanggar siswa dalam kelas
Seni • Kompetisi siswa
antar kelas
• Kompetisi siswa
antar sekolah
52
S 3 1 1 2 3 S 7 1 2 2 S 4 1 1 2 S 2 9 1 2 3 S 6 1 2 2 S 4 1 1 2
0 7 4 1 4 1 8 1 8 5 6 3 0 3 0 7 1 8 5
S 4 1 1 2 S 1 8 1 2 2 S 5 1 1 2 S 3 1 1 2 3 S 7 1 2 2 S 5 1 1 2
1 8 5 5 2 9 2 9 6 0 7 4 1 4 1 8 2 9 6
R 5 1 1 2 R 2 9 1 2 3 R 6 1 2 2 R 4 1 1 2 R 1 8 1 2 2 R 6 1 2 2
2 9 6 6 3 0 3 0 7 1 8 5 5 2 9 3 0 7
K 6 1 2 2 K 3 1 1 2 3 K 7 1 2 2 K 5 1 1 2 K 2 9 1 2 3 K 7 1 2 2
3 0 7 0 7 4 1 4 1 8 2 9 6 6 3 0 4 1 8
J 7 1 2 2 J 4 1 1 2 J 1 8 1 2 2 J 6 1 2 2 J 3 1 1 2 J 1 8 1 2 2
4 1 8 1 8 5 5 2 9 3 0 7 0 7 4 5 2 9
S 1 8 1 2 2 S 5 1 1 2 S 2 9 1 2 3 S 7 1 2 2 S 4 1 1 2 S 2 9 1 2 3
5 2 9 2 9 6 6 3 0 4 1 8 1 8 5 6 3 0
JAN HBE = 18 PEB HBE = 24 MAR HBE = 25 APR HBE = 24 MEI HBE = 14 JUN HBE = 26
LU = 4, LS = 5 LU = 0 LU = 2 LU = 1 LU = 1, UN = 6, US LU = 0
2007 2007 2007 200 2007 2007
=6
7
M 7 1 2 2 M 4 1 1 2 M 4 1 1 2 M 1 8 1 2 2 M 6 1 2 2 M 3 1 1 2
4 1 8 1 8 5 1 8 5 5 2 9 3 0 7 0 7 4
S 1 8 1 2 2 S 5 1 1 2 S 5 1 1 2 S 2 9 1 2 3 S 7 1 2 2 S 4 1 1 2
5 2 9 2 9 6 2 9 6 6 3 0 4 1 8 1 8 5
S 2 9 1 2 3 S 6 1 2 2 S 6 1 2 2 S 3 1 1 2 S 1 8 1 2 2 S 5 1 1 2
6 3 0 3 0 7 3 0 7 0 7 4 5 2 9 2 9 6
R 3 1 1 2 3 R 7 1 2 2 R 7 1 2 2 R 4 1 1 2 R 2 9 1 2 3 R 6 1 2 2
0 7 4 1 4 1 8 4 1 8 1 8 5 6 3 0 3 0 7
K 4 1 1 2 K 1 8 1 2 K 1 8 1 2 2 K 5 1 1 2 K 3 1 1 2 3 K 7 1 2 2
1 8 5 5 2 5 2 9 2 9 6 0 7 4 1 4 1 8
J 5 1 1 2 J 2 9 1 2 J 2 9 1 2 3 J 6 1 2 2 J 4 1 1 2 J 1 8 1 2 2
2 9 6 6 3 6 3 0 3 0 7 1 8 5 5 2 9
S 6 1 2 2 S 3 1 1 2 S 3 1 1 2 3 S 7 1 2 2 S 5 1 1 2 S 2 9 1 2 3
3 0 7 0 7 4 0 7 4 1 4 1 8 2 9 6 6 3 0
53
JULI HBE = 11 20 Tahun Baru Hijrah
2007 Juli 2006 November 2006 1 sd 5 Ujian
praktik
(lanjutan)
HP = 3 3 sd 15 Libur akhir tahun ajaran - Nyepi 2 Hari Pendidikan Nasional
2005/2006
M 1 8 1 2 2 17 sd 19 Masa orientasi siswa ( MOS) Imlek 7 sd 9 Ujian Sekolah
5 2 9 kelas VII Desember 2006
S 2 9 1 2 3 21 sd 23 Ujian Nasional
6 3 0 Agustus 2006 11 sd 16 Ulangan akhir Februari 2007
semester
S 3 1 1 2 3 17 Upacara HUT Proklamasi RI 23 Pembagian rapor - 24 Kenaikan Isa Almasih
0 7 4 1
R 4 1 1 2 21 Isra Mi’raj Nabi Muhammad 25 Hari Raya Natal
1 8 5 Maret 2007 Juni 2007
K 5 1 1 2 26 sd 30 Libur akhir semester 31 Maulid Nabi Muhammad 18 sd 23 Ulangan umum
2 9 6 September 2006 saw
J 6 1 2 2 28 sd 30 Libur awal Ramadhan 1427 H 31 Hari Raya Idul Adha Waisak 25 Pengumuman kelulusan
3 0 7
S 7 1 2 2 30 Pembagian rapor
4 1 8 Oktober 2006 April 2007
17 sd 23 Libur menjelang Idul Fitri 13 Wafatnya Isa Almasih
Januari 2007 Juli 2007
24 sd 25 Hari Raya Idul Fitri 1 Tahun Baru Masehi 23 sd 30 Ujian praktik 2 sd 14 Libur akhir tahun ajaran
26 sd 28 Libur sesudah Idul Fitri 2 sd 6 Libur akhir semester
Mei 2007
54
= Perkiraan Libur Ramadhan (LR) dan Idul Fitri = Perkiraan Ujian nasional
Hari Belajar Efektif Semester I = 119 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu belajar efektif)
Hari Belajar Efektif Semester II = 131 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 21 minggu belajar efektif)
55
BAB IV
PETA NILAI DAN INDIKATORNYA
JENJANG KELAS
MATA PELAJARAN 1-3 4-6 7-9 10 - 12
Cinta tanah Semangat Semangat Semangat
PENDIDIKAN air kebangsaan kebangsaan Kebangsaan
KEWARGANEGARAAN Bersahabat Cinta tanah air Cinta tanah air Cinta Tanah air
(PKn) Komunikatif Menghargai Menghargai Menghargai
Senang Prestasi Prestasi Prestasi
membaca Bersahabat Bersahabat Bersahabat
Peduli sosial Komunikatif Komunikatif Komunikatif
Peduli Cinta Damai Cinta Damai Cinta Damai
lingkungan, Senang Senang Senang
Jujur membaca membaca membaca
Toleran Peduli sosial Peduli sosial Peduli sosial
Disiplin Peduli Peduli Peduli
Kreatif lingkungan, lingkungan, lingkungan,
Rasa ingin Religius Religius Religius
tahu Jujur Jujur Jujur
Percaya Toleran Toleran Toleran
Respek Disiplin Disiplin Disiplin
Bertanggung Kerja keras Kerja keras Kerja
jawab Kreatif Kreatif keras/cerdas
Saling berbagi Mandiri Mandiri Kreatif
Demokratis Demokratis Mandiri
Rasa ingin tahu Rasa ingin tahu Demokratis
Percaya Percaya Rasa ingin
Respek Respek tahun Percaya
Bertanggung Bertanggung Respek,
jawab jawab Bertanggung
Saling berbagi Saling berbagi jawab
Saling berbagi