You are on page 1of 2

Prosedur Kerja Adjustable Bed Flow Channel

Laboratorium Operasi Teknik Kimia


A. Prosedur Pengukuran Kecepatan Fluida dengan Pitot Tube
1. Pompa aliran dihidupkan.
2. Diatur laju alir masuk dengan menggunakan valve inlet, sehingga diperoleh Q yang
diinginkan.
3. Diatur keluaran fluida dengan memutar valve outlet, dikalibrasi laju alir dengan
mengukur volume air yang tertampung.
4. Diatur ketinggian bed section (z) pada ketinggian yang diinginkan dan ditentukan
ketinggian tabung pitot (y' = ½ y).
5. Ketika tinggi fluida sudah konstan pada 250 mm, dicatat ketinggian fluida pada tabung
pitot (H) dan pienzometer (h) pada section 2.
6. Prosedur 3-5 diulangi untuk variasi tinggi bed (z) yang lain.
7. Prosedur 2-6 diulangi untuk variasi laju alir (Q) yang lain.
8. Diplot data kecepatan lokal vs tinggi bed.

B. Prosedur Pengukuran Profil Kecepatan Fluida


Prosedur 1-3 sama seperti Percobaan A
4. Diatur ketinggian bed section 2 (z) pada ketinggian 100 mm dan ditentukan ketinggian
tabung pitot tiap section (y1', y2’, y3’) pada ketinggian yang diinginkan.
5. Ketika tinggi fluida sudah konstan pada 250 mm, dicatat ketinggian fluida pada tabung
pitot (H) dan pienzometer (h) pada tiap section (H1, h1, H2, h2, H3, h3).
6. Prosedur 3-5 diulangi untuk variasi tinggi tabung pitot yang lain pada tiap section.
7. Prosedur 2-6 diulangi untuk variasi laju alir (Q) yang lain.
8. Diplot data u2/v2 vs y2’/y2 dan digambarkan profil kecepatan.

C. Prosedur Aplikasi Persamaan Kontinuitas


Prosedur 1-4 sama seperti Percobaan A
5. Ketika tinggi fluida sudah konstan pada 250 mm, dicatat ketinggian fluida pada tabung
pitot (H) dan pienzometer (h) pada section 1 dan section 2.
6. Prosedur 3-5 diulangi untuk variasi tinggi bed (z) yang lain.
7. Prosedur 2-6 diulangi untuk variasi laju alir (Q) yang lain.
ΔH 2 y1
8. Diplot data √ ΔH 1 -vs- y2 .

D. Prosedur Penggunaan Kontraksi sebagai Alat Ukur Aliran


Prosedur 1-3 sama seperti Percobaan A
4. Diatur ketinggian bed section (z) pada ketinggian yang diinginkan dan ditentukan
ketinggian tabung pitot (y' = ½ y).
5. Ketika tinggi fluida sudah konstan pada 250 mm, dicatat ketinggian fluida pada
pienzometer (h) pada section 1 dan section 2.
6. Prosedur 2-5 diulangi untuk variasi laju alir (Q) yang lain.
7. Diplot data Cv -vs- V2.

You might also like