You are on page 1of 4

R

N
p
r
f
u
e
ti
a
n
o
- DM
Patofisiologi Mikroangiopati Diabetik

Kerusakan Vaskuler (Angiopati Diabetik)

2. Perubahan hemodinamik serta viskositas darah.


3. Perubahan fungsi thrombosit.

- Ad.1. Penebalan membrana basalis pembuluh darah kapiler.


23 Oktober 2010

Mikroangiopati

- Ada 3 kelainan yang mendasari patogenesis mikroangiopati diabetik:


1. Penebalan membrana basalis pembuluh darah kapiler.

Terjadi terutama pada kapiler retina dan glomerulus. Mekanisme pasti belum dapat
dijelaskan tetapi sering terjadi pada sel atau jaringan yang tergantung insulin untuk transportasi
glukosa.

- Pada keadaan normoglikemi:

Glukosa
Reduksi
Aldose Reduktase
Sorbitol (osmotic polyol)

Fruktosa
Oksidasi
Sorbitol dehidrogenase

- Pada keadaan hiperglikemi: Reaksi metabolisme untuk transformasi sorbitol menjadi fruktosa
yang relatif lambat tidak mampu mengimbangi proses pembentukan sorbitol dari glukosa yang
kadarnya meningkat di dalam darah sehingga sorbitol tertumpuk di dalam jaringan. Sorbitol intra

Retinopati Diabetik Page 1


23 Oktober 2010

sel tersebut memiliki potensi osmotik dan diduga berperan dalam proses patogenesis
Mikroangiopati (Defek metabolik ini dikenal dengan polyol pathway).

Reaksi Glikosilasi (Terjadi pada long-lived protein seperti pd jr.kolagen dan m.basal)

Glukosa + Protein Amadory products Advanced glycosilation end products (AGE)

- Salah satu AGE pada DM tipe 2 adalah FFI (2-furoyl-4(5)-(2-furanyl)-1-H-imidazole)


memperlemah binding capacity anion proteoglikan dgn kolagen dan m.basal
meningkatkan permeabilitas kapiler.

- Faktor yang mempengaruhi permeabilitas kapiler tidak hanya tergantung pada integritas sel
tetapi juga dipengaruhi oleh pertahanan muatan ion-ion. Pada membran basal kapiler terdapat
molekul proteoglikan yang bermuatan negatif dan jumlahnya sangat berkurang pada penderita
diabetes.

- Dalam proses glikosilasi ini juga terbentuk suatu oxidizing intermediate yang merupakan
radikal bebas yang terbentuk dari otooksidasi glukosa pada waktu pembentukan AGE dari
Amadory products yang bersifat highly reactive oxidant Sitotoksik (Denaturasi dan
agregasi)

- Meningkatnya produksi AGE menyebabkan penurunan elastisitas dinding PD (arteriosklerosis)


dan terikatnya protein plasma (Ig-G dan albumin) dalam membrana basalis yang akan
mengakibatkan penebalan dinding serta penyumbatan mikrovaskuler.

- Pada keadaan normal jr.kolagen dan m.basal pada waktunya akan mengalami degradasi dan
diganti dengan jaringan yang baru dimana perubahan ini tergantung pada fungsi makrofag, pada
DM proses tersebut mengalami hambatan.

EDRF (endothelium-derived relaxing factor)


Diproduksi oleh sel-sel endotel pembuluh darah dimana berfungsi untuk menghambat
adhesi thrombosit pada dinding pembuluh darah dan sebagai modulating vascular tone. Pada
DM produksi EDRF ditekan.

Ad.2. Gangguan hemodinamik.


- Pada PD retina (critical vascular beds): Permeabilitas meningkat, aliran darah menurun dan
tekanan intravaskuler meningkat.

Ad.3. Perubahan viskositas darah dan fungsi thrombosit.


- Perubahan mikrovaskuler pada DM di samping penebalan membrana basalis dan peningkatan
permeabilitas kapiler, juga terjadi penurunan produksi prostasiklin (vasodilator dan antiplatelet

Retinopati Diabetik Page 2


23 Oktober 2010

aggregating agent), serta aktifator-aktifator fibrinolisis dan peningkatan produksi thromboxane


A2 (vasokonstriktor dan platelet aggregating agent) yang mana hal ini akan memicu
terbentuknya mikrothrombus dan penyumbatan mikrovaskular.
- Faktor resiko terjadinya mikrothrombus pada penderita DM:
1. Thrombosit penderita DM lebih sensitif utk mengalami agregasi akibat rangsang dari
ADP, adrenalin ataupu kolagen.
2. Viskositas plasma meningkat sedangkan deformabilitas eritrosit menurun
Hambatan aliran darah dan peningkatan T.hidrostatik.

Kompensasi vaskuler PD retina terhadap kelainan hemodinamik di atas adalah dengan


terbentuknya neovaskularisasi (retinopati proliferatif), yang mana pembulug darah baru yg
terbentuk ini bersifat rapuh dan dapat mengakibatkan kerusakan retina.

- Kesimpulannya, perubahan patologik mikrosirkulasi pada penderita DM adalah sbb:


1. Penurunan aliran darah dan peningkatan T.hidrostatik intravaskuler.
2. Peningkatan permeabilitas dinding PD.
3. Lesi endotel memicu adhesi thrombosit.
4. Pembentukan thrombogenic agent dalam sirkulasi darah.
dengan akibat sbb:
1. Menebalnya membrana basalis PD
2. Terbenuk mikrothrombus.
3. Iskemia
4. Neovaskularisasi

Patofisiologi Retinopati Diabetik

Patogenesis dari retinopati diabetik sampai saat ini belum jelas. Perubahan pada PD
kapiler kemungkinan merupakan kelainan paling awal dan sangat khas dari retinopati diabetik.
perubahan itu berupa:
1. Penebalan membrana basalis.
2. Hilangnya sel perisit.
3. Kerusakan sel endotel PD retina.

- Teori mengenai hilangnya sel perisit berhasil dibuktikan oleh Akagi:


Aldose reduktase banyak terdapat pada sel perisit, akibatnya pada keaadaan hiperglikemi
pembentukan sorbitol juga terjadi paling banyak pada sel-sel tersebut. Timbunan sorbitol
menyebabkan terjadinya degenerasi dan kematian sel perisit intramural. Hilangnya sel perisit
intramural akan melemahkan dinding kapiler yang lama kelamaan akibat pengaruh TD akan
menggembung dan berubah menjadi mikro aneurisma. Struktur patologik ini mudah pecah dan

Retinopati Diabetik Page 3


23 Oktober 2010

menimbulkan perdarahan yang disusul dengan proliferasi PD retina (neovaskularisasi) dan


berakhir pada lepasnya retina dari dasarnya (Ablasio retina traksional).

- Terjadi oklusi vaskuler yang luas dimana PD Nampak melebar, berkelok-kelok dan dijumpai
perdarahan perivaskuler pembentukan PD baru.

Kerangka teori:

Resistensi insulin
Hiperglikemia

Penebalan m.basal PD kapiler


Perubahan Viskositas dan Fungsi thrombosit
Gangguan hemodinamik

Disfungsi endotel

Endotelin↑
Prostanoid↓ Sel-sel darah merah mudah adhesi Proliferasi Penimbunan lemak
EDRF↓
Nitrit Oxide↓
Prostasiklin↓

Mikroangiopati

Retinopati Diabetik

Retinopati Diabetik Page 4

You might also like