Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
PT. ANTAM Tbk. merupakan salah satu perusahaan tambang milik negara
yang sangat besar peranannya di bidang industri pertambangan Indonesia,
dimana selain memberi kontribusi terhadap pendapatan negara juga membuka
kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar areal pertambangan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan PT. ANTAM Tbk. adalah kegiatan
penambangan bijih nikel di P. Gee, yaitu sejak tahun 1998, dimana dalam
beberapa tahun kedepan deposit bijih nikel yang ada diperkirakan akan segera
habis dan dengan demikian kegiatan penambangan pun akan berakhir.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.
1211.K/008/M.PE/1995 maka perusahan pertambangan yang akan masuk
masa pasca tambang diwajibkan untuk membuat Rencana Penutupan
Tambang selambatnya satu tahun sebelum berakhirnya operasi kegiatan
penambangan dan pengolahan mineral, dimana salah satu kewajiban
perusahaan adalah melakukan rehabilitasi lahan terganggu akibat
penambangan.
PT. Envitech Bumi Lestari adalah sebuah perusahaan konsultan yang bergerak
dalam bidang lingkungan dan pertambangan, berkeinginan untuk diikutsertakan
dalam pekerjaan pembuatan dokumen Disain Program Menyeluruh Rehabilitasi
Lahan di P. Gee Pasca Penambangan.
1.3. Kegunaan
PROPOSAL TEKNIS II - 1
2.2. Pencapaian ke Lokasi Kegiatan
PROPOSAL TEKNIS II - 2
2.3. Gambaran Kondisi Lahan yang Akan Direhabilitasi
Kondisi permukaan lahan bekas tambang di P. Gee dapat dilihat pada gambar
2.2., dimana bentuk permukaan lahan yang ada cukup bervariasi dari datar
hingga curam. Kondisi lereng yang terkupas dan berbentuk curam terutama
pada bagian sebelah barat pulau, sedangkan pada sisi lainnya tebing pantai
masih berwarna hijau (tidak terganggu).
Pada saat kegiatan anwidjzing diperlihatkan foto P. Gee dari udara, terlihat dari
foto tersebut bahwa sebagian besar lahan di Pulau Gee telah terkupas tanah
pucuknya (top soil), sehingga yang tersisa adalah bahan induk (saprolit) yang
berwarna kemerahan yang diduga memiliki kandungan Fe yang cukup tinggi.
PROPOSAL TEKNIS II - 3
BAB III.
LINGKUP PEKERJAAN
a. Studi Literatur
b. Penyusunan Kerangka Acuan dan Presentasi
c. Studi Lapangan dan Analisis Laboratorium
d. Penyusunan Dokumen Disain Program Menyeluruh Rehabilitasi Lahan di
P. Gee Pasca Penambangan
e. Presentasi Disain Program
f. Perbaikan dan Penyempurnaan Dokumen.
1. Pendahuluan
2. Deskripsi Kegiatan
3. Ruang Lingkup Studi
4. Metode Pengumpulan Data dan Analisis
5. Susunan Tim
6. Rencana Detil Studi Lapangan
7. Usulan Format Dokumen yang dihasilkan.
- Keberlanjutan ekosistem
- Ekosisitem yang berbentuk, khusus flora dan fauna mendekati rona awal
- Kemanfaatan bagi seluruh stakeholders.
- Pendahuluan
- Landasan Keilmuan dan Teknologi
- Kondisi Tapak Saat Ini
- Disain Tapak Pasca Tambang
- Program Rehabilitasi
- Program Monitoring
- Prakiraan Biaya
Kegiatan reklamasi tidak hanya berhenti sampai pada pengaturan bentuk lahan
(lanscaping) saja. Rencana pemanfaatan lahan hasil reklamasi sangat penting
agar kegiatan reklamasi menimbulkan nilai manfaat dan dampak posistif bagi
lingkungan sekitarnya. Secara ideal, pemanfaatan lahan hasil reklamasi dapat
berupa : pengembangan permukiman, pengembangan pusat perdagangan,
pengembangan pusat pendidikan, pengembangan pertanian, pengembangan
hutan kemasyarakatan, pengembangan pariwisata, dan lain-lain tergantung
pada potensinya.
PROPOSAL TEKNIS IV -1
Sebelum Reklamasi Sesudah Reklamasi Peluang
Pengembangan
Pemukiman
Perhutanan
Gambar 4.1. Tujuan dan Harapan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Pasca Penambangan
Seperti halnya Gambar 4.1. di atas, tujuan dan harapan dari rehabilitasi lahan di
P. Gee adalah membuat mudah tererosi menjadi tidak terosi dan yang mudah
longsor menjadi tidak mudah longsor (stabil). Namun demikian,
pengembangan lahan di P. Gee pasca penambangan diarahkan kepada
perhutanan kembali (revegetasi).
PROPOSAL TEKNIS IV -2
4.1. Pendekatan Dan Mekanisme Studi
Pendekatan studi dalam kegiatan pembuatan “Disain Program Menyeluruh
Rehabilitasi Lahan di P. Gee Pasca Penambangan” disajikan pada Gambar 4.1.
Sedangkan Mekanisme Alur kegiatan studi yang dilakukan disajikan pada
Gambar 4.2.
DASAR HUKUM
1. Identifikasi Permasalahan
2. Arahan Rehabilitasi Lahan berdasarkan Permasalahan Ling-
kungan yang Ada
3. Penelaahan Deskripsi Kegiatan Penambagan
4. Penelaahan Permasalahan Lingkungan KERANGKA
5. Lingkup Pekerjaan ACUAN KERJA
6. Metode Pengumpulan Dan Analisis Data
7. Rencana Detil Studi Lapangan
8. Jangkauan Waktu Studi
DISAIN
Gambar 4.1. Bagan Alur Pendekatan Studi Pembuatan Disain Program Menyeluruh
Rehabilitasi Lahan di P. Gee Pasca Penambangan
PROPOSAL TEKNIS IV -3
DOKUMEN LELANG
P
E
R
STUDI LITERATUR S
DATA SEKUNDER I
A
P
A
N
USULAN TEKNIS
DATA AWAL
(Tambahan Data Sekunder)
K
E
R
ANALISIS DATA AWAL A
N
G
K
A
PRESENTASI DRAFT KAK MASUKAN & KOREKSI A
C
U
A
N
K
E
PERBAIKAN KAK R
J
A
ANALISIS DATA TERKINI
(Primer & Sekunder)
L
A
PENYUSUNAN DISAIN PROGRAM P
SURVEY LAPANGAN O
R
A
N
PRESENTASI DISAIN PROGRAM
&
E
MASUKAN & KOREKSI V
A
L
U
A
PERBAIKAN & PENYEMPURNAAN S
DOKUMEN I
Gambar 4.2. Bagan Alur Mekanisme Pelaksanaan Pembuatan Disain Program Menyeluruh
Rehabilitasi Lahan di P. Gee Pasca Penambangan
PROPOSAL TEKNIS IV -4
4.2. Metoda Pengumpulan Dan Analisis Data
PROPOSAL TEKNIS IV -5
4.2.2. Topografi
Gambar 4.3. Alat Ukur Total Station beserta Tripod dan Target (Prisma dan Tiang galah)
PROPOSAL TEKNIS IV -6
Hasil pengukuran topografi akan diplot menjadi peta topografi baik secara
manual maupun digital dengan menggunakan software yang ada.
4.2.3. Tanah
4.2.4. Hidrologi
PROPOSAL TEKNIS IV -7
Pengukuran debit dilakukan dengan mengetahui kecepatan limpasan air pada
kelas lereng yang berbeda beda. Debit ini dapat diukur dengan alat yang biasa
digunakan yaitu “current meter”. Selain debit air juga diukur kecepatan infiltrasi
air dan permeabilitasnya dengan alat yang secara umum dipakai yaitu
“infiltrometer”. Selain itu juga dilakukan pengukuran sediment terlarut/terangkut
dalam air di laboratorium.
4.2.5. Vegetasi
PROPOSAL TEKNIS IV -8
literatur. Data yang dikumpulkan adalah jenis tanaman yang dibudidayakan
oleh penduduk di sekitar lokasi.
4.2.6. Satwa
PROPOSAL TEKNIS IV -9
Metoda Analisis Data
Metoda analisis terhadap satwa/fauna dilakukan secara matematis, diskriptif
dan tabulasi data-data lapangan terutama jenis-jenis yang dilindungi undang-
undang. Selanjutnya dapat ditentukan jenis satwa yang akan dikembalikan agar
mendekati kondisi rona lingkungan awal.
PROPOSAL TEKNIS IV - 10
BAB V.
RENCANA TEKNIS REKLAMASI TAMBANG DAN INPUT
TEKNOLOGI
2. Perencanaan Reklamasi
Kegiatan pengelolaan tanah pucuk dan tanah penutup harus mengacu pada
hal-hal yang harus diperhatikan berikut ini :
- Tanah pucuk merupakan media tumbuh bagi tanaman
- merupakan salah satu faktor penting untuk keberhasilan pertumbuhan
tanaman pada kegiatan reklamasi
- pengelolaan tanah pucuk adalah untuk mengatur dan memisahkan tanah
pucuk dengan lapisan tanah lain.
- Pengupasan tanah berdasarkan atas lapisan-lapisan tanah dan
ditempatkan pada tempat tertentu sesuai tingkat lapisannya dan
timbunan tanah pucuk tidak lebih dari 2 meter
- Pengupasan tanah pucuk sebaiknya jangan dilakukan dalam keadaan
basah untuk menghindari pemadatan dan rusaknya struktur tanah
6. Revegetasi
Salah satu tahapan paling penting pada kegiatan reklamasi tambang adalah
revegetasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan revegetasi yaitu:
a. Penyusunan rancangan teknis tanaman.
Rancangan teknis tanaman adalah rencana detail kegiatan revegetasi
yang menggambarkan:
- Kondisi lokasi
- Jenis tanaman yang akan ditanam
- Uraian jenis pekerjaan
- Kebutuhan bahan dan alat
- Kebutuhan biaya
- Waktu pelaksanaan kegiatan
c. Pengadaan bibit/persemaian
Bibit yang dibutuhkan utnuk revegetasi dapat memenuhi melalui
pembelian bibit siap tanam, atau melalui pengadaan bibit. Apabila
melalui pengadaan bibit dapa mengikuti ketentuan:
Pengadaan benih
Benih yang digunakan untuk revegetasi harus diperoleh dengan cara
mengumpulkan dari sumber benih atau membeli dari perusahaan
pengada yang telah ditunjuk secara resmi, sehingga benih dapat
diketahui secara jelas asal-usulnya dan bermutu tinggi/benih unggul.
Persemaian
(1) Pemilihan lokasi persemaian
Lokasi persemaian harus memenuhi persyaratan dekat dengan
sumber air, tanahnya datar dan mudah dicapai serta cukup
mendapat cahaya matahari. Kondisi ekologisnya mendekati calon
areal penanaman.
(2) Tahapan dan kegiatan Pembuatan Persemaian
a. Penaburan benih
Benih yang berukuran halus sebelum ditabur, lebih dahulu
dicampur dengan pasir halus. Sementara benih dengan
ukuran lebih besar ditabur langsung di bedeng tabur atau
kantung semai.
b. Penyapihan
Penyapihan dilakukan untuk memindahkan bibir siap sapih
dari bak perkecambahan ke pot yang telah diisi media sapih
dan dilaksanakan di rumah pertumbuhan.
d. Pelaksanaan penanaman
Tahapan dalam pelaksanaan penanaman meliputi pengaturan arah
larikan tanaman, pemasangan ajir, distribusi bibit, pembuatan lubang
tanam dan penanaman.
Pemasangan arah larikan
Arah larikan tanaman biasanya sejajar kontur atau pada daerah relatif
datar.
Pemasangan ajir
Pemasangan ajir mengikuti arah larikan tanaman. Pemasang-an ajir
tanaman mengikuti jarak tanam yang ditetapkan biasanya 2 x 3
meter.
Distribusi bibit
Dilakukan setelah kegiatan pembuatan lubang tanam atau dilakukan
setelah penanaman ajir.
Pembuatan Lubang dan Penanaman Tanaman
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm. Sebelum bibit
ditanam terlebih dulu diamati apakah daunnya sehat dan begitu juga
dengan kondisi perakarannya.
e. Pemeliharaan
Semua metode penanaman akan berkurang tingkat keberhasilannya jika
tidak didukukng oleh pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan tanaman
dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tanaman sehingga dapat
diwujudkan keadaan yang optimum bagi pertumbuhan tanaman. Hal-hal
yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman berupa penyulaman,
pengendalian gulma, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau rusak, dan tidak
sehat, untuk memperoleh pertumbuhan tanaman mencapai > 95%
dan harus dilakukan 15 – 30 hari setelah penanaman.
Pengendalian Gulma
Hal ini dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi. Secara
mekanis dapat dilakukan dengan penyiangan dan pendangiran,
Untuk mewujudkan pendekatan dan metodologi yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, diperlukan rencana kerja dan pelaksanaan pekerjaan yang
rasional sesuai jangka waktu yang tersedia. Langkah pertama adalah
menetapkan indikator kemajuan pekerjaan, yang terdiri dari :
PROPOSAL TEKNIS VI - 1
3. Dalam aspek teknis-manejemen, kami akan bertumpu pada strategi
penanganan pekerjaan yang tepat dan organisasi tim konsultan yang
efisien.
4. Dalam aspek sumber daya manusia, kami telah memilih tenaga ahli yang
memiliki motivasi tinggi dan bekerja sesuai dengan tuntutan pihak
pemberi kerja dan mampu melihat keterbatasan jangka waktu proyek
justru sebagai tantangan yang akan menggairahkan.
5. Dengan pendekatan demikian, kami akan mampu memberikan
pemecahan (solusi) terhadap masalah-masalah yang nantinya bakal
dihadapi.
PROPOSAL TEKNIS VI - 2
- Memastikan terakomodasinya berbagai masukan
berupa kendala permasalahan dalam pemahaman,
mendalam tentang rencana teknis reklamasi lahan
serta pelaporan.
- Memastikan terselenggaranya proses penyusunan
laporan secara partisipatif.
Ahli Kesuburan dan Fito- - Bertanggung jawab terhadap analisa kesuburan tanah
remediasi secara detil dan cara-cara penanganannya.
- Memberikan solusi/masukan/saran berupa input
teknologi yang akan diberikan pada saat reklamasi
berlangsung.
- Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
dan presentasi laporan.
Ahli Lansekap - Bertanggung jawab terhadap aspek topografi dan
penataan lokasi sehingga mempunyai nilai estetika
yang tinggi.
- Melakukan analisis kestabilan lereng dan cara-cara
penanganannya.
- Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
dan presentasi laporan.
Ahli Tanah/Kon-servasi - Bertanggung jawab terhadap analisis kemampuan
tanah dalam rangka pengembangan lahan khususnya
yang berkaitan dengan pengembangan sektor
pertanian dan perkebunan.
- Melakukan identifikasi erosi yang terjadi sekaligus
melakukan analisa hidrologi kawasan pulau Gee.
- Melakukan identifikasi kelayakan tanaman yang dapat
dikembangkan di lahan tersebut.
- Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
dan presentasi laporan.
Ahli Kehutanan/Silvikultur - Bertanggung jawab terhadap analisis kelayakan
pengembangan tanaman (perkebunan/kehutanan)
termasuk melakukan perhitungan kelayakan secara
finansial dari pengembangan lahan tersebut.
- Melakukan identifikasi kelayakan jenis tanaman yang
dapat dikembangkan di lahan tersebut.
- Membantu Team Leader dalam menyusun dan
presentasi laporan.
PROPOSAL TEKNIS VI - 3
Ahli Geoteknik - Melakukan analisis batuan yang ada berkaitan
dengan kestabilan lereng
PROPOSAL TEKNIS VI - 4
Mengingat keterbatasan waktu pekerjaan, maka Konsultan mengambil langkah-
langkah sebagai berikut:
PROPOSAL TEKNIS VI - 5