You are on page 1of 13

PERBANDINGAN IDEOLOGI

SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN
SOSIALISME

MAYANG KARTIKA RATRI


4115082048
 Sosialisme (sosialism) secara etimologi berasal dari
bahasa Perancis, sosial yang berarti kemasyarakatan.
Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis
sekitar tahun1830. Umumnya sebutan itu dikenakan
bagi aliran yang masing-masing hendak mewujutkan
masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama
terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar
produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang
atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya
memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani
kebutuhan masyarakat.
Sejarah Ideologi Sosiaisme
 Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi dari
perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri.
Revolusi industri ini memang memberikan keberkahan buat para pemilik
pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak para pekerja justru malah semakin
miskin. Semakin menyebar ide sistem industri kapitalis ini, maka reaksi dalam
bentuk pemikiran-pemikiran sosialis pun semakin meningkat.
 Pemikir pertama yang mungkin dapat dijuluki sosialis adalah François Noël
Babeuf yang pemikiran-pemikirannya muncul selama revolusi Prancis.
 Setelah itu kaum “utopian socialists”, seperti de Saint-Simon, Charles Fourier,
dan Robert Owen. Mereka lebih moderat dalam artian tidak terlalu
mengedepan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi
mengedepankan kerjasama daripada kompetisi.
 Lalu muncul pemikir yang ide-idenya lebih ke arah politik, misalnya Louis
Blanc.
 Dan juga muncul para anarkis seperti Pierre Joseph Proudhon dan radikalis
(insurrectionist) Auhuste Blanqui
 Pada tahun 1840-an, istilah komunisme mulai muncul
untuk menyebut sayap kiri yang militan dari faham
sosialisme.
 Penggunaan kata sosialisme sering digunakan dalam
berbagai konteks yang berbeda oleh berbagai kelompok,
namun hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal
dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada
abad ke-19 dan ke-20, yang berdasarkan prinsip
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian,
yang dengan sistem ekonomi, menurut mereka, dapat
melayani masyarakat banyak, ketimbang hanya segelintir
elite.
 Cita-cita sosialisme -menghapus penindasan
kapitalisme- ternyata diganti dengan penindasan ala
komunis yang tidak kalah mengerikan. Sentralisasi
kekuasaan yang absolut melahirkan slogan “negara
adalah saya”. Dalam perkembangannya,
bermunculanlah berbagai varian pemikiran dari
ideologi sosialisme ini.
Perkembangan Sosialisme

 Dalam perkembangannya ada beberapa macam


aliran yang dinamakan sosialisme:
 1. sosial demokrat, 2. komunisme,
 Istilah “sosialis” atau negara sosial demokrat
digunakan untuk menunjuk negara yang menganut
paham sosialisme “moderat” yang dilawankan
dengan sosialisme ”radikal” untuk sebutan lain bagi
“komunisme”.
 3. anarkhisme,

 Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari


kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah
kerajasama yang saling membangun antara satu
dengan yang lainnya.
 “Kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan,
dan sosialisme tanpa kebebasan adalah perbudakan
dan kebrutalan” (Bakunin).
 4. sinkalisme (Ali Mudhofir, 1988).
 Anarko-Sindikalis berpendapat bahwa serikat
buruh merupakan kekuatan yang potensial untuk
menuju kepada revolusi sosial, menggantikan
kapitalisme dan negara dengan tatanan masyarakat
baru yang mandiri dan demokratis oleh kelas
pekerja.
 Bentuk lain adalah sosialisme Fabian yaitu suatu
bentuk dari teori sosialisme yang menghendaki
suatu transisi konstitusional dan pengalihan
bertahap pemilikan dan sarana produksi kepada
Negara. Tidak akan dilakukan teknik-teknik
revolusioner dan lebih ditekankan pada metode
pendidikan.
Sosialisme dan Demokrasi
 Ditinjau dari segi sejarah sosialisme, segera dapat diketahui gerakan
sosialis yang berhasil telah tumbuh hanya di negara-negara yang
mempunyai tradisi-tradisi demokrasi yang kuat, seperti Inggris,
Selandia Baru, Skandinavia, Belanda, Swiss, Australia, Belgia .
 Mengapa demikian, sebab pemerintahan yang demokratis dan
konstitusional pada umumnya diterima, kaum sosialis dapat
memusatkan perhatian pada programnya yang khusus.
 Pada saat kaum sosialis berhasil memegang kekuasaan,
pemerintahan masih tetap diberikan kesempatan kepada pihak lain
untuk ikut ambil bagian (sebagian oposisi) dan mereka juga
menyadari bahwa kekuasaan yang diperoleh tidak bersifat
permanen .
Sosialisme di Berbagai Negara

 Kemenangan bangsa-bangsa demokrasi dalam perang dunia I


memberikan dorongan yang kuat bagi partumbuhan partai sosialis di
seluruh dunia. Di Inggris dukungan terbesar terhadap gerakan
sosialisme muncul dari Partai Buruh mencerminkan pertumbuhan
buruh dan perkembangannya suatu proses terhadap susunan sosial
yang lama.
 Di Negara-negara Eropa lainnya seperti Perancis, Swedia, Norwegia,
Denmark dan juga Australia dan Selandia Baru partai-partai sosial
berhasil memegang kekuasaan pemerintahan melalui pemilu-pemilu
bebas.
 Setelah PD II terjadi perubahan besar dalam pemikiran kaum sosialis.
Pada permulaan tahun 1960 banyak diantara partai sosialis demokrat
Eropa yang melepaskan dengan hubungan ikatan-ikatan idiology
Marx. Mereka mengubah sikapnya terhadap hak milik privat dan
tujuan mereka yang semula tentang hak milik kolektif secara total.
 Dalam konteks negara terbelakang/berkembang sosialisme
mengandung banyak arti pertama di dunia yang sedang
berkembang, sosialisme berarti cita-cita keadilan sosial . Kedua
istilah sosialisme di Negara-negara berkembang sering berarti
persaudaraan, kemanusiaan dan perdamaian dunia yang
berlandaskan hukum. Arti Ketiga sosialisme di Negara berkembang
ialah komitmen pada perancangan ( Willan Ebenstein,1994: 248-
249).
 Di dunia Barat sosialisme tidak diartikan sebagai cara
mengindustrialisasikan Negara yang belum maju, tetapi cara
mendistribusikan kekayaan masyarakat secara lebih merata.
Sebaliknya, sosialisme di Negara berkembang dimaksudkan untuk
membangun suatu perekonomian industri dengan tujuan menaikkan
tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat.
Sosialisme Sebagai Ideologi Politik

 Sosialisme sebagai ideology politik adalah suatu


keyakinan dan kepercayaan yang dianggap benar oleh
para pengikutnya mengenai tatanan politik yang
mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan masyarakat
secara merata melalui jalan evolusi, persuasi,
konstitusional –parlementer, dan tanpa kekerasan.
 Sosialisme sebagai ideology politik timbul dari
keadaan yang kritis di bidang sosial, ekonomi dan
politik akibat revousi industri. Adanya kemiskinan,
kemelaratan, kebodohan kaum buruh, maka sosialisme
berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan secara
merata.

You might also like