You are on page 1of 3

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. II Keb-Baru, 12110 Telp (021) 7221950

MEMO DINAS
No : ...........................

Kepada Yth : Kepala BPKSDM


Dari : Direktur Jenderal Bina Marga
Perihal : Masukan atas pengertian Satu Kesatuan Konstruksi Dari
Aspek Pertanggungjawaban Terhadap Kegagalan
Bangunan (Jembatan) Sesuai Yang Diamanatkan
PP29/2000
Tanggal : 28 Maret 2007
Lampiran : 1 (satu) berkas
Tembusan : 1. Direktur Bina Program
2. Direktur Bina Teknik
3. Direktur Jalan & Jembatan Wilayah Barat
4. Direktur Jalan & Jembatan Wilayah Timur
5. Direktur Jalan Bebas Hambatan & Jalan Kota

Mengulang Memo Dinas kami No: 09/MD/Db/2007 tanggal 12 Januari 2007 perihal
tersebut di atas yang ditujukan kepada Bapak, maka kami mohon kiranya Bapak dapat
segera memberikan tanggapan atas Pengertian Satu Kesatuan Konstruksi dari aspek
pertanggungjawaban terhadap kegagalan bangunan (jembatan) sesuai yang
diamanatkan UU18/1999 & PP29/2000, mengingat kebutuhan pembangunan jembatan
yang meningkat dan proses pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyelesaian
segera.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Direktur Jenderal Bina Marga

HENDRIANTO. N
NIP 110016212
Masukan atas pengertian:
SATU KESATUAN KONSTRUKSI DARI ASPEK
PERTANGGUNG-JAWABAN TERHADAP KEGAGALAN BANGUNAN
(JEMBATAN) SESUAI YANG DIAMANATKAN PP29/2000

1. Suatu kegiatan pelaksanaaan pekerjaan jembatan, baik itu


pembangunan jembatan, penggantian jembatan atau rehabilitasi &
pemeliharaan jembatan yang tidak bisa selesai dalam satu tahun anggaran,
dapat dilaksanakan dengan:
a. Multi Years dimana Kontraktor dan Konsultan Supervisi mengerjakan
pekerjaan yang merupakan satu kesatuan konstruksi sampai selesai
dan bertanggungjawab terhadap hasil pekerjaan, dengan kontrak
sekali dalam waktu beberapa tahun.
b. Penunjukan Langsung dimana Kontraktor dan Konsultan Supervisi
melaksanakan pekerjaan yang merupakan satu kesatuan konstruksi
sampai selesai dengan kontrak tiap tahun anggaran dan
bertanggungjawab terhadap hasil pekerjaan.

2. Penunjukkan Langsung dapat dilakukan apabila pekerjaan tersebut


merupakan satu kesatuan konstruksi yang tidak bisa dipisah-pisah sifat
pertanggung-jawabannya terhadap kegagalan bangunan. Satu kesatuan
konstruksi menurut PP No 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi adalah:
a. Bagian pekerjaan konstruksi yang tidak terpisahkan dari pekerjaan
konstruksi keseluruhan.
b. Sifat pertanggung-jawabannya terhadap kegagalan bangunan tidak
dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sebelumnya.

3. Satu Kesatuan Konstruksi dari sudut pertanggung-jawaban terhadap


kegagalan bangunan seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang No 18 Th
1999 dapat dibuktikan dari contoh kasus berikut. Kasus ini akan membuktikan
bahwa pekerjaan lanjutan akan lebih mudah dan efektif apabila dilaksanakan
oleh Kontraktor Lama yang mengerjakan pekerjaan sebelumnya.
4. Kasus Proyek yang tidak selesai dalam satu tahun anggaran

Suatu proyek jembatan yang sudah berjalan separuh, dengan bangunan bawah
selesai dalam tahun anggaran sebelumnya, dan karena suatu hal yang tidak
memungkinkan dilanjutkan, sehingga proyek tersebut terbengkalai. Ketika
pekerjaan bangunan atas akan dilanjutkan kembali, Pemimpin Proyek akan
menunjuk Kontraktor Baru yang tentunya melalui proses tender.

Namun biasanya Kontraktor Baru sebelum melakukan pekerjaan akan meminta


untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap hasil pekerjaan sebelumnya
dan adanya jaminan Pemimpin Proyek terhadap perencanaan teknis dan hasil
pelaksanaan pekerjaan sebelumnya, telah sesuai spesifikasi dan gambar
rencana serta memenuhi mutu yang disyaratkan.

Apabila permohonan tersebut dapat dipenuhi, kemungkinan baru Kontraktor


berminat mengerjakan sisa pekerjaan sesuai perencanaan, dan tentunya
mereka tidak akan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang telah selesai
dikerjakan tersebut dan apabila terjadi kegagalan bangunan maka pekerjaan
lanjutan tentu sulit dibuat demarkasinya.

Alternatif lain adalah Pemimpin Proyek menunjuk Konsultan Independent yang


disetujui oleh Penyedia Jasa untuk membuat kajian terhadap pekerjaan
bangunan bawah jembatan yang telah dilaksanakan dan menjamin keamanan
konstruksi yang telah dilaksanakan sudah memenuhi persyaratan teknis dan
dilaksanakan sesuai ketentuan serta memenuhi persyaratan mutu dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk menunjuk Konsultan Independent, perlu
mengeluarkan biaya tambahan (yang mana hal ini merupakan pemborosan)
dan perlu waktu, sehingga lebih praktis Pemimpin Proyek menunjuk Kontraktor
Lama dengan pertimbangan biaya, waktu dan pertanggung-jawaban konstruksi.

You might also like