You are on page 1of 1

Analisis pengaruh inflasi, suku bunga sbi dan kurs rupiah terhadap indeks harga saham gabungan di

Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2005

Sri Rahayuningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makro ekonomi, yaitu inflasi, suku bunga SBI
dan kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEJ tahun 2001-2005. Analisis dalam
penelitian ini adalah menggunakan data sekunder yang tergolong data time series dan bersifat kuantitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melalui teknik kepustakaan yang didapat dari
berbagai sumber, seperti Bank Indonesia, Pojok Bursa Efek Jakarta dan rujukan dari internet.

Hipotesis pertama dari penelitian ini adalah variabel inflasi, suku bunga SBI dan depresiasi kurs Rupiah
diduga berpengaruh negatif terhadap IHSG di BEJ. Kedua, variabel kurs Rupiah terhadap Dollar AS diduga
berpengaruh paling dominan terhadap IHSG di BEJ. Terakhir, variabel jangka pendek dan jangka panjang
dari ketiga variabel makro ekonomi tersebut diduga berpengaruh negatif terhadap IHSG di BEJ.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan estimasi model linear dinamik ECM, dimana variabel IHSG
sebagai variabel dependen sedangkan variabel inflasi, suku bunga SBI dan kurs Rupiah sebagai variabel
independen. Penerapan model estimasi linear dinamik terlebih dahulu melalui beberapa tahap pengujian,
yaitu MWD test dan DF-ADF test.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam jangka pendek variabel inflasi, suku bunga SBI dan depresiasi kurs
Rupiah masing-masing mempunyai pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap IHSG di BEJ. Dalam
jangka panjang variabel suku bunga SBI dan depresiasi kurs Rupiah mempunyai pengaruh yang signifikan
dan negatif terhadap IHSG di BEJ. Kurs Rupiah memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap IHSG di
BEJ. Namun variabel inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IHSG di BEJ.

Dari beberapa masalah makroekonomi di atas, maka kebijakan moneter yang dapat ditempuh adalah dengan
mengendalikan tingkat inflasi dengan mentargetkan tingkat inflasi yang rendah, menstabilakan tingkat suku
bunga SBI dan Kurs Rupiah terhadap Dollar AS. Selain menciptakan kestabilan moneter, pemerintah harus
mengupayakan iklim investasi yang kondusif sehingga pasar modal dapat menjadi lebih berkembang dan
pertumbuhan investasi semakin membaik.

1/1

You might also like