Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas setelah kelahiran plasenta dan berakhirir ketika alat-alat kandungan seperti keadaan
sebelum hamil berlangsung selama kira-kira 6 – 8 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan fisiologi,
misalnya involusi, perubahan fisik, dan pengeluaran lokhea. Disamping itu juga ada proses laktasi dan
perubahan sistem lainnya serta perubahan psikologis. (Sarwono.2002 : 122)
Dalam melakukan pertolongan persalinan menggunakan konsep sayang ibu sehinggga ibu merasa
nyaman dan aman selama persalinan dan nifas. Pengawasan dan pemantauan dilakukan guna mencegah
terjadinya perdarahan dan infeksi nifas lainnya. Pada masa nifas terjadi perubahan fisiologi, psikologi dan
sebagainya, oleh karena itu dijperlukan pengawasan dan pemantauan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan diharapkan mahasiswa mampu menerapkan pola pikir
ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. “W” P 3003 postpartum normal hari ke-3 secara
komprehensif.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Teknik Pengumpulan Data
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Nifas Normal
2.2 Konsep Manajemen
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Intepretasi Data
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
NIFAS NORMAL
2.1 Definisi
Masa nifas adalah masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu akan tetapi
seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.
(Sarwono. 2005 : 237)
Kala puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang dikeluarkan
untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal. Dijumpai 2 kejadian penting pada puerperium, yaitu
involusi uterus dan proses laktasi. (Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan, Manuaba. 1998 : 190)
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali atat
kandungan yang lamanya 6 minggu. (FK UNPAD : 315)
2.2 Periode Nifas
2.2.1Puerperium dini yaitu Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri atau berjalan
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2.2.2Puerpurium intermedial yaitu Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
6 – 8 minggu.
2.2.3Remote puerpurium yaitu Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selain hamil/waktu mengalami komplikasi.
2.3 Fisiologi Nifas
2.3.1 Perubahan fisik.
2.3.2 Involusi uterus dan pengeluaran lokhea.
2.3.3 Laktasi.
2.3.4 Perubahan sistem tubuh lainnya.
2.3.5 Perubahan psikis
(Sarwono.2002 : 122)
2.4 Perubahan Psikologi dan Fisik
Setelah melahirkan, rahim mengalami proses involusi pada hari ke-10 – 19, uteris dengan berat
sekitar 350 gram tidak teraba lagi dan luar, setelah 40 hari, kembali pada keadaan semula dengan berat 80
– 100 gram. Bekas plasenta(ari-ari) yang tertanam dalam uteris akan mengecil karena kontraksi rahim dan
kembali ke keadaan semula selama masa nifas.
Involusi
TFU
Berat Uterus
Plasenta lahir
Sepusat
Pertengahan pusat – symphisis
Tak teraba
Sebesar hamil 2 minggu
normal
1000 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
2.5.1.2
Serviks
Serviks
menjadi
tebal,
kaku
dan
masih
terbuka
sampai
3 hari ;
namun
ada juga
yang
berpend
apat
sampai
1
minggu
bentuk
mulut
serviks
yang
bulat
menjadi
agak
memanj
ang dan
akan
kembali
normal
3–4
bulan.
2..5.1.3
Vagina
Vagina
yang
memben
gkak
dan
lipatann
ya
(rugae)
yang
hilang
akan
kembali
seperti
semula
setelah
3–4
minggu.
2.5.1.4
Abdome
n (perut)
Perut
akan
menjadi
lembek
dan
kendur,
proses
involusi
pada
perut
sebaikn
ya
diikuti
dengan
olahraga
atau
senam
penguat
an otot-
otot
perut
jika ada
garis-
garis
biru
(strie)
tidak
akan
hilang,
tetapi
hanya
berubah
warna
menjadi
keputih-
putihan.
2.5.1.5
Payudar
a
Payudar
a yang
membes
ar selam
hamil
dan
menyus
ui akan
kembali
normal
setelah
masa
menyus
ui
terakhir.
Untuk
menjaga
bentukn
ya,
dibutuh
kan
perawat
an yang
baik.
2.5.1.6
Endokri
n
Setelah
plasenta
lepas,
hormon
estrogen
dan
progeste
ron
menuru
n.
Kondisi
ini akan
cepat
mengem
balikan
fungsi
ovarium
.
Apabila
ibu
menyus
ui
secara
eksklusi
f, kadar
prolakti
n (yang
diprodu
ksi oleh
kelenjar
hipofise
internoi)
meningk
at dan
meningk
atkan
produksi
FSH
sehingg
a fungsi
ovarium
tertunda
.
Dengan
menuru
nnya
hormon
estroger
on dan
progeste
ron juga
akan
mengem
balikan
fungsi
organ
lainnya
yang
berugah
sejak
masa
kehamil
an.
2.5.1.7
Hemoko
nsentras
i
Volume
darah
yang
meningk
at waktu
hamil
akan
kembali
normal
dengan
adanya
mekanis
me
kompen
sasi
yang
menimb
ulkan
hemoko
nsentras
i;
umumn
ya
hemoko
nsentras
i terjadi
pada
hari ke-
3–5
kadang-
kadang
sampai
1
minggu
setelah
melahir
kan
dengan
pengelu
aran
melalui
keringat
/urine.
2.5.1.8
Kulit
Setelah
melahir
kan,
pigment
asi akan
menuru
n
sehingg
a
hyperpi
gmenta-
si pada
muka,
payudar
a, dll
akan
menghil
ang
perlahan
-lahan
kembali
seperti
semual.
(Mellyn
a .2003 :
21-23)
2.5.1.9 Ligamen-ligamen
Ligamen, fasia,dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persa- linan, setelah bayi lahir,
secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang
dan menjadi retroflek- si, karena ligamentum rotundum menjadi kendor. Untuk memulihkan kembali
sebaliknya dengan latihan-latihan yang gimnastik pasca persalinan. (Rustam M. 1998 : 116)
2.5.1.10 Laktasi
Setelah melahirkan, secara naluriah setiap ibu menjalankan tugasnya untuk menyusui bayinya.
Menyusui merupakan cara ideal yang bagi ibu untuk memberikan kasih sayang pada anaknya dan cara
terbaik memenuhi gizi bayi. Dengan menyusui, hubungan batin yang hanya antara ibu dan bayi akan
terjalin dengan erat. Sewaktu menyusui berada dalam dekapan ibu, bayi merasakan sentuhan kulit ibu
yang lembut dan hangat serta mendengar detak jantung ibu yang akan memberikan rasa aman dan
tentram. Kedekatan antara ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan pribadi si
bayi kelak. Jika ibu selalu ada jika dibutuhkan akan menimbulkan rasa lekat ini akan membuat ia percaya
dengan orang lain dan menumbuhkan percaya diri, anak mendapat kasih sayang dari ibu.
Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak lebih dari 38 ºC. Bila
terjadi peningkatan melebihi 38 ºC berturut-turut selama 2 hari mungkin terjadi infeksi, uterus yang telah
menyelesaikan tugasnya menjadi keras karena kontraksi sehingga terdapat penutupan pembuluh darah.
Masa puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa endome- trium dan sisa dari tempat implentasi plasenta
disebut lokhea. Pengeluaran lokhea dapat di bagi berdasarkan jumlah dan warnanya, sebagai berikut :
Yaitu anak memiliki kesadaran yang lebih rendah ditandai dengan anak tampak mengantuk, selalu ingin
tidur, tidak responsit, terhadap rangsangan ringan dan masih memberikan respons terhadap rangsangan
yang kuat.
Yaitu anak tidak memberikan respons ringan maupun sedang, tetapi masih memberikan respons sedikit
terhadap rangsangan yang kuat dengan adanya refleks pupil terhadap cahaya yang masih positif.
2.7.5 Koma (score < 5)
Yaitu anak tidak dapat bereaksi terhadap stimulus atau rangsangan apapun sehingga
refleks pupil terhadap cahaya tidak ada.
2.7.6 Delirium
Yaitu tingkat kesadaran yang paling bawah ditandai dengan dicorientasi yang
sangat iriatif, kacau dan salah persepsi terhadap rangsangan sensorik.
Penilaian kesadaran secara kuantitatif dapat diukur melalui penilaian skala koma (Glasgow) yang
dinyatakan dengan ecscelargow cumascale dengan nilai koma dibawah 10, adapun penilaian sebagai
berikut :
Membuka mata
a. spontan
: 4
b. dengan diajak bicara
: 1
Respons verbal
a. sadar dan urientasi ada
: 5
b. berbicara tampak kacau
: 4
c. berkata tanpa arti
: 3
d. hanya megerang
: 2
e. tidak ada suara
: 1
Respons smotorik
a. sesuai perintah
: 6
b. terhadap rangsangan nyeri
- timbul gerakan normal
: 5
- fleksi cepat dan abduksi bahu
: 4
- fleksi lengan dengan abduksi bahu : 3
- ekstensi lengan, abduksi, endorotasi bahu, pronasi lengan bawah : 2
- tidak ada gerakan
: 1
(digunakan pada usia > 2 tahun) (Musrifatul, 2006 :160-161)
Umu ibu
Ag a ma
Perkerjaan
Pendidikan
A la ma t
10.
Riwayat
sosial
ekonomi
-
Respon
ibu dan
keluarga
terhadap
bayi.
-
Kehadir
an
anggota
keluarga
untuk
memban
tu ibu
dirumah
.
-
Kebiasa
an
umum,
meroko
k dan
menggu
nakan
obat.
-
Keperca
yaan
dan
adat-
istiadat.
11. Pola
kebiasaa
n sehari-
hari.
-
Aktivita
s:
ambulas
i dini,
hari
kedua
boleh
duduk
dan
berdiri
kemudia
n
berjalan.
-
Istirahat
: ibu pp
merasa
sangat
lelah
setelah
melahir
kan, 8
jam
harus
tidur
terlentan
g untuk
menceg
ah
perdarah
an pp .
(Ilmu
Kebidan
an. 2005
: 424)
-
Nutrisi/c
airan :
diet
yang
diberika
n harus
bermutu
tinggi
dengan
cukup
kalori,
protein,
cairan
dan
buah-
buahan
karena
wanita
pada
masa pp
mengala
mi
hemoko
nsentras
i. (Ilmu
Kebidan
an
Sarwon
o.
2005 :
242)
-
Elimina
si :
lancar,
obstipas
i/tidak
dapat
kencing
sendiri.
(Ilmu
Kebidan
an
Sarwon
o.
2002 :
142)
2.8.2
Data
Objektif
1.
Pemerik
saan
umum
- KU
baik/tida
k.
-
Kesadar
an.
- TD
normal
110/70
–
110/80
mmHg.
- Nadi :
60 – 90
x/menit.
- Suhu :
36,5 –
37,5 ºC.
- RR :
20 – 24
x/menit.
(Pelayan
an
Kesehat
an
Materna
l dan
Neonata
l. 2002 :
124)
2.
Pemerik
saan
khusus
Inspeksi
:
-
Rambut
:
rontok /
tidak,
bersih /
tidak.
- Muka :
pucat /
tidak.
- Mata :
konjung
tiva
pucat /
tidak,
sclera
ikterus /
tidak.
-
Telinga
dan
hidung :
ada
kelainan
/ tidak,
ada
secret /
tidak.
- Gigi
dan
mulut :
ada
kelainan
/ tidak.
- Leher :
ada
pembesa
ran
kelenjar
tyroid
dan
venataq
uilaris
atau
tidak.
- Dada :
payudar
a
(puting
susu
menonjo
l),
pemben
gkakan(
-).
-
Abdome
n : ada
tidaknya
luka
operasi.
-
Genetali
a:-
perdarah
an.
-
pengelu
aran
lokhea.
-
penjahit
an
laserasi .
-
pemben
gkakan.
-
Ekstimit
as :
adakah
odema,
varices
Pa lpa s i
- Payudara : nyeri tekan (-)
3. Pemeriksaan penunjang
2.8.2.1 Identifikasi Diagnosa
Dx
: P … postpartum hari ke-2
Ds
: …
- kapan bersalin
- bagaimana proses persalinan.
Do
: - payudara keluar ASI
- TFU
- lokhea rubra
2.8.3 Intervensi
1. Pantau tekanan darah, nadi dan suhu.
R/ : TD↑ dapat menandakan terjadinya hipertensi hipotensi dan takikasdi.
dapat menunjukkan dehidrasi dan hipovolemia pireksia dapat menandakan
infeksi.
2. Perhatikan karakter dan jumlah aliaran lokhea dan konsistensi fundus.
R/ : aliran lokhea seharusnya tidak banyak atay mengandung bekuan, fundus harus
tetap bekontraksi dengan kuat pad umbilikus. Tonjolan utrus mengakibatkan
peningkatan aliran dan kehilangan darah.
3. Anjurkan ambulasi dini dan latihan.
R/ : meningkatkan sirkulasi dna aliran balik vena dan ekstimitas bawah, menurun-
Kan resiko pembentukan thrombus yang berkenaan dengan statis.
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri.
R/ : untuk mencegah terjadinya infeksi.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat.
R/ : mencegah kelelahan yang berlebihan.
6. Ajarkan cara perawatan payudara.
R/ : mencegah terjadinya pembengkakan payudara dan mencegah terjadinya
mastitis.
7. Ajarkan ibu senam nifas.
R/ : untuk mempercepat pengembalian otot-otot rahim.
8.
Berikan
konselin
g
tentang
ASI
eksklusi
f.
R/ : agar
ibu
mengert
i dan
banyak
member
ikan
ASI saja
pada
bayinya.
9.
Berikan
konselin
g
tentang
gizi ibu
nifas.
R/ :
untuk
menceg
ah
terjadin
ya
anemia,
infeksi
pasca
partum
atau
malnutri
s
pasca
partum.
2.8.4
Impleme
ntasi
Mengac
u pada
interven
si.
2.8.5
Evaluasi
Mengac
u pada
kriteria
hasil
BAB 3
MANA
JEMEN
KASUS
3.1
Pengkaj
ian
Tanggal
: 15
Januari
2008
Jam
: 07.00
WIB
3.1.1
Data
Subjektif
1.
Identitas
Nama
pasien :
Ny.
“W”
U mu
r
: 41
tahun
Suku/ba
ngsa :
jawa/Ind
onesia
Ag a
ma
: islam
Pendid
ikan :
SMU
Pekerj
aan
: Ibu
Rumah
Tangga
No.
register
: S-152
Nama
suami :
Tn. “S”
U mu
r
: 46
tahun
Suku/ba
ngsa :
jawa/Ind
onesia
Ag a
ma
: islam
Pendid
ikan :
SMU
Pekerj
aan
:
perangk
at desa
Penghas
ilan : ±
Rp.
1.000.00
0,-
Status
: non
gakin
Alamat :
Ds.
Ngulan
Kulon
RT 08/
RW
…
,Ngulan
Kulon,
Trengga
lek.
2.
Keluhan
utama
Ibu
mengata
kan
pusing.
3.
Riwayat
penyakit
yang
lalu
Ibu
mengata
kan
pernah
menderi
ta
hiperten
si pada
saat
hamil.
4.
Riwayat
penyakit
sekaran
g
Ibu
mengata
kan
tidak
sedang
menderi
ta
penyakit
apa-apa.
5.
Riwayat
penyakit
keluarga
Ibu
mengata
kan
tidak
mempun
yai
penyakit
menuru
n seperti
DM,
asma,
hiperten
si
dan
tidak
mempun
yai
keturuna
n
kembar.
6.
Riwayat
menstru
asi
Menach
e : 12
tahun
Lama
haid : ±
7 hari
Siklus
: 28 hari
Banya
knya : 2
–3
softex/h
ari pada
hari 1-3
dan 1x
ganti
softex
pada
hari ke
4-7.
Dismino
rhoe :
tidak
Fluor
albus :
ada
pada 2
hari
haid dan
2 hari
setelah
haid.
7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No.
Kehamilan
Ke
Perkawinan
Ke
Tempat
Persalinan
/ Penolong
Jenis
Persalinan
Tanggal
Persalinan
Anak
PenyuluhRi wa ya t
KB
Ket
JK BB
PB
Nifas
1.
2.
III
I
Polindes/
Bidan
Polindes/
Bidan
Spontan
Spontan
20-12-1992
24-10-2004
♀♂
3400
2400
50
48
--
KB
suntik
10thn
KB
suntik
3thn
Anak
Hidup
Anak
hidup
: periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk. TM II : periksa 1x dibidan tidak ada
keluhan Tx = Fe, kalk. TM III : periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk.
Natal :
- PB : 49 cm.
- Apgar score : 7-9
Postnatal :
Ibu mengatakan akan ganti pembalut dan pakaian dalam 3x/hari, pengeluaran
pervaginan masih berwarna merah.
9. Riwayat KB.
Ibu mengatakan rencananya akan ikut KB IUD.
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
Palpasi :
- Payudara : tidak ada benjolan, ASI +/+, tidak ada nyeri tekan.
- Abdomen : TFU 2 jari bawat pusat, kontraksi uterus baik.
Perkusi
Reflek patella ka/ki
Auskultasi : * jantung : …
Data bayi
Pemerikasaan umum
KU : baik
TTV : Suhu : 36,5 ºC
RR: 48 x/menit
Kesadaran : composmentis
HR : 140x/menit
PB: 49 cm
BBL : 3000 gram lingkarkepala:33cm
Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
Kepala : rambut hitam, UUB belum menutup, cephalhematoma(-),
Capursuccesdaneum(-).
Mata : sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat.
Hidung : tidak ada kekret, tidak ada perapasan cuping hidung.
Telinga : simetris, daun telinga lunak membalik seketika, serumen(-)
Mulut : palatum mola(+), palatum durum(+), bibir tidak pucat, lidah
bersih.
Kulit : merah
Feflek : reflek moro cukup, rooting reflek cukup, reflek menghisap
dan menelan cukup