You are on page 1of 3

Knowledge Management

Pendahuluan

Alvin Toffler membagi sejarah peradaban manusia terbagi menjadi tiga era : era manual , era mesin
industry dan era pengetahuan. Pada masa sekarang ini , iklim industry telah menginjak era pengetahuan
dimana pengetahuan telah menjadi modal virtual (human capital) yang sangat menentukan
perkembangan serta sekaligus pertumbuhan organisasi. Tiga ciri era pengetahuan adalah sebagai
berikut :

1. Informasi /pengetahuan mudah diperoleh dan sekaligus dapat kadaluarsa dengan cepat
2. Permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari semakin kompleks
3. Pola peruhaban dalam bidang-bidang politik, ekonomi, social dan budaya berpengaruh signifikan
pada kelangsungan organisasi dengan hubungan pengaruh yang semakin sulit diprediksi.

Era pengetahuan telah memaksa kita untuk menyesuaikan sejumlah aturan main , cara kerja , perilaku
dan bahkan telah menjungkinbalikkan paradigm yang dianggap benar pada zaman sebelumnya. Drucker
bahkan mengatakan bahwa kunci sukses untuk meningkatkan kesejahteraan serta kualitas kehidupan
individu maupun kelompok kerja pada suatu organisasi adalah penemuan dan pendalaman atas ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh tiap individu sebagai anggota dari organisasi tersebut secara
berkelanjutan. Hal ini sedemikian sehingga pendidikan dan pelatihan karyawan telah menjadi investasi
di era pengetahuan. Goleman ( 1995) menyatakan bahwa dunia kerja menuntut 80% kecerdasan
emosional dibandingkan dengan 20% kecerdasan intelektual. Kemiskinan berasal dari ignorance dan
ignorance berdasar dari ketidakmampuan seseorang mengenali dirinya sendiri.

Era pengetahuan Membutuhkan Organisasi baru

Berdasarkan penelitian Peter Serge , perusahaan kelas dunia memiliki umur rata-rata sekitar 50 tahun
( dua generasi). Perusahaan kelas dunia yang bertahan lebih dari 200 tahun , menurut Arie de Geus ,
memiliki karakteristik yang khusus , yaitu kemampuan perusahaan untuk berlajar dan menyesuaikan
dengan tuntutan jaman. Di era globalisasi ini , zaman menuntut perusahaan di dunia untuk mampu bisa
menyerap aturan global ke dalam organisasinya, dan mampu menglobalkan muatan local. Organisasi
hanya mampu bertahan dengan cara memelihara keanekaragaman.

Era Pengetahuan Menuntut Organisasi Pembelajar

Suatu perubahan akan terjadi jika para anggota organisasi memiliki kepekaan , memiliki perasaan tidak
puas pada kondisi sekarang. Para pejabat dan direksi yang bodoh ( ignorance), para pimpinan yang tidak
mau berubah menyebabkan organisasi bisnis makin tertinggal jauh dalam persaingan global dan bahkan
telah mendorong Negara kita menuju kebangkrutan.

Organisasi Pembelajar menuntut suasana kerja yang kondusif

Para anggota organisasi yang berkompetensi tinggi belum tentu berhasil membentuk organisasi
pembelajar. Fenomena ini terjadi karena manajemen tidak memiliki pengetahuan tentang syarat-syarat
perlu yang cukup untuk terjadinya proses transformasi kompetensi pekerja menjadi human capital
organization yang efektif. Masalah yang kritikal bagi suatu organisasi adalah menciptakan suasana kerja
dan mekanisme yang mampu membangkitkan semangat dan mendorong terciptanya pengetahuan-
pengetahuan eksplisit dan tasit seluruh anggotanya untuk menciptakan inovasi bagi organisasi.

Resep umur panjang Organisasi di Era pengetahuan

4 karakteristik yang ditemukan pada perusahaan yang berumur panjang adalah sebagai berikut’

1. Sensitive terhadap lingkungan


2. Memiliki identitas/jati diri yang kuat
3. Memiliki sikap toleran terhadap perbedaan dan mampu melakukan proses desentralisasi
kewanangan berdasar rasa saling percaya
4. Melaksanakan manajemen investasi yang rasional

Organisasi di Era Pengetahuan Membutuhkan Manusia Baru

Aspek Soft Skill manusia seperti motivasi , keuletan dan kemuan untuk selalu belajar hal yang baru lebih
menentukan kesuksesan seseorang di dunia kerja.

Organisasi Pembelajar menuntut manusia yg memiliki kompetensi global yaitu : kompetensi lingkungan ,
kompetensi analitik , kompetensi strategic , kompetensi fungsional , kompetensi manajerial, kompetensi
profesi, kompetensi social , kompetensi intelektual , kompetensi individu, kompetensi perilaku.

Organisasi Pembelajar menuntut manusia dewasa.

Organisasi Pembelajar menuntu manusia yang etikal.

Mengapa Reformasi bangsa Indonesia Sangat Lambat?

Kenyataan bahwa reformasi bangsa Indonesia sangat lambat adalah disebabkan oleh perilaku umu
masyarakat yang menghambat kebangkitan kita dari kebankrutan dan belajar dari kesalahan-kesalahan
di masa lalu sebagai berikut:

1. Bangsa kita kehilangan kepekaan ( mati rasa)


2. Reformasi bangsa yang kebablasan
3. Masyarakat sedang kehilangan Jati Diri
4. Masyarakat kita terobsesi dengan kejayaan masa lalu
5. Bangsa Kita terbiasa berpikir jangka pendek
6. Bangsa kita masih suka membernarkan kebiasaan daripada membiasakan kebenaran
7. Modal Manusia Indonesia Belum mencapai critical mass
8. Krisis Kepemimpinan sejati

Pengetahuan dan Proses belajar Manusia


Pada masa revolusi informasi dimana pengetahuan berhasil diaplikasikan pada pengetahuan itu sendiri ,
pengetahuan dapat dianggap sebagai informasi terstruktur yang dipakai secara merata dan digunakan
untuk memberikan arahan agar terjadi proses transformasi yang efisien dan efektif.

Data , Informasi dan Pengtahuan

Data adalah kumpulan fakta objektif mengenai sebuah kejadian. Informasi adalah data yang telah diolah
sehingga mengandung arti. Sedangkan pengetahuan adalah kebiasaan , kepakaran keterampilan ,
pemahaman atau pengertian yang diperoleh dari pengalaman , latihan atau melalui proses belajar.

You might also like