You are on page 1of 3

3.

PENGAKUAN WESEL TAGIH


 Wesel yang Diterbitkan pada Nilai Nominal
 Wesel yang Diterbitkan Bukan pada Nilai Nominal
Wesel Berbunga Nol
Jika yang diterima adalah wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya adalah kas yang
dibayarkan kepada penerbit wesel.

Wesel Berbunga
Sering kali, suku bunga ditetapkan dan suku bunga efektif berbeda.

Wesel yang Diterima untuk Properti, atau Jasa


Jika wesel yang diterima sebagai pertukaran property, barang dan jasa dalam suatu
transaksi yang wajar (at arm’s length), yang suku bunga ditetapkan diasumsikan cukup
wajar kecuali :
1. Tidak ada suku bunga yang ditetapkan, atau
2. Suku bunga yang ditetapkan tidak masuk akal, atau
3. Jumlah nominal dari wesel berbeda secara material dari harga jual tunai saat ini
untuk pos-pos yang serupa atau dari nilai pasar sekarang instrument utang.

 Pilihan Suku Bunga


Dalam transaksi wesel, suku bunga efektif atau riil sudah jelas atau dapat ditentukan
melalui factor-faktor lainnya yang terlibat dalam pertukaran, seperti nilai pasar wajar
dari apa yang diserahkan atau diterima. Proses perhitungan suku bunga ini dinamakan
dengan perhitungan suku bunga yang layak (imputation), dan hasilnya dinamakan suku
bunga terkait ( imputed interest rate).

4. PENILAIAN WESEL TAGIH


Perhitungan dan estimasi yang terlibat dalam menilai wesel tagih jangka pendek dan dalam
mencatat beban piutang tak tertagih serta penyisihan yang berhubungan sama persis dengan
wesel dagang. Wesel tagih dipandang berkurang nilainya (impaired) jika terdapat kemungkinan
bahwa kreditor tidak akan mampu menagih seluruh jumlah yang terutang (baik pokok maupun
bunga) sesuai dengan ketentuan kontraktual pinjaman.
5. DISPOSISI PIUTANG USAHA DAN WESEL TAGIH
Dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang, pemilik dapat mentrasfer
piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lainnya secara tunai. Ada banyak alas an
untuk transfer semacam ini sebelumnya.

Pertama, untuk alasan kompetitif, penyediaan pembiayaan penjualan kepada pelanggan bisa
dikatakan wajib dalam banyak industry. Kedua, Pemilik piutang (holder) mungkin menjual
piutang karena memerlukan kas dan akses ke kredit normal tidak tersedia atau sangat mahal.
Terakhir, penagihan piutang seringkali memerlukan banyak waktu dan mahal. Transfer piutang
kepada pihak ketiga dapat dilakukan dalam salah satu dari dua cara berikut :

1. Peminjaman yang dijamin


2. Penjualan piutang

Peminjaman yang dijamin

Piutang seringkali digunakan sebagai jaminan dalam suatu transaksi peminjaman.


Kreditor seringkali meminta debitor menunjuk (menetapkan) atau menggadaikan
piutang sebagai jaminan pinjaman. Jika pinjaman tidak dibayar pada saat jatuh
tempo, maka kreditor memiliki hak untuk mengkonversi jaminan itu menjadi kas
yaitu untuk menagih piutang.

Penjualan piutang

Penjualan piutang semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Baik dalam
transaksi factoring maupun sekuritasi, piutang dapat dijual atas dasr tanpa tanggung
rentang atau dengan tanggung rentang.

Penjualan tanpa tanggung- renteng

Jika piutang di jual tanpa tanggung- renteng(without recourse), maka pembeli


mananggung resiko ketertagihan piutang dan setiap kerugian kredit.transfer piutang
usaha dalam transaksi tanpa tanggung -renteng serupa dengan penjualan piutang
usaha secara langsung baik dalam bentuk (transfer kepemilikan) maupun dalam
substansinya (transfer pengendalian).

Penjulan dengan Tanggung Renteng

Jika piutang dijual dengan tanggung renteng (with recourse) maka penjual
menjamin pembayaran kepada pembeli seandainya debitor tidak mampu
membayar. Untuk mencatat transaksi sejenis ini, digunakan pendekatan komponen
keuangan (financial components approach), karena penjual akan terus terlibat
mengakui aktiva dan kewajiban yang mereka kendalikan setelah penjualan.
Peminjaman yang Dijamin vs Penjualan

FASB telah menyimpulkan bahwa penjualan hanya terjadi jika penjual menyerah
kan kendali atas piutang kepada pembeli. Tiga kondisi berikut harus terpenuhi
sebelum suatu penjualan bisa dicatat :

1. Aktiva yang ditransfer telah dipisahkan dari pelaku transfer (ditempatkan di


luar jangkauan pelaku transfer dan kreditornya)
2. Penerima transfer telah mendapatkan hak untuk menggadaikan atau
menukar aktiva yang ditransfer ataupun manfaat dalam aktiva yang
ditransfer tersebut.
3. Pelaku transfer tidak lagi memiliki kendali yang efektif atas aktiva yang
ditransfer baik melalui kesepakatan pembelian-pembelian maupun
menebusnya sebelum jatuh tempo.

You might also like