You are on page 1of 11

KELEBIHAN MI

• Lebih murah dibanding DC Motor


• Secara mekanis lebih kuat
• Lebih murah biaya pemeliharaan
Prinsip Kerja
 Bila Kumparan Stator diberi tegangan sumber maka timbul medan putar

120 f
ns 
p

 Medan putar tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor


 Kumparan rotor timbul ggl ( E ), sehingga timbul arus ( I )
 Adanya arus dalam medan magnet maka timbul F (ggl) pada rotor
 Bila F rotor cukup kuat memikul torka beban, maka rotor akan berputar
 Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip yang dinyatakan:
ns  nr
S 100%
ns
 Bila nr = ns maka tidak dihasilkan torka, torka motor akan timbul
apabila nr lebih kecil dari ns
Prinsip Kerja
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6

FT

T
F
Fa

c
F
a
x
ia ib ic -c -b

x
FFbc x

a b

Fa
FT Fa

Fb
ib ia

F
ic ib ia ic
Fa
Fa FT

Fc
Fc
b c
ic i b ia ic ib ia

b
F
FFcb
-a
ic ia ib

c
F

Fb
T
F

FT
Prinsip Kerja
t0 t1 t2 t3 t4 t5 t6

a
x
ia ib ic -c -b
Fb
x x

ib ia ic ib ia ic
FT Fa
ic ib i a ic ib ia b c

Fc
ic ia ib -a

t0 t1 t2 t3 t4 t5

FT
T
F F
c
xa

Fa
xa xa xa xa
xa
-c -b -c -b -c -b -c -b -c -b
FT Fx Fb x
F x x -c -b x Fc x x x x x
Fa
a
F

x x

Fb
a
Fc

Fb
b

b b c b c b c b c b c
Fa FT
F

Fc b c Fb Fa

Fc
c
F

-a -a -a -a -a
Fb

-a
T

FT
F
Mode Operasi
+T Bila ns > nr mesin berfungsi
Sebagai motor.
Plugging
Motor

1.0 0 -1.0 S
Generator

Bila ns < nr mesin berfungsi


-T Sebagai generator.
Torka Motor Induksi
I1 R1 X1 a2R2/S a2 X 2

I0
I’2 P  T  3E1 I 2' cos 
V1 RC XM E1
Bila Z1 = R1 +jX1 dianggap kecil
maka E1 = V1 , dan T adalah :

E1  4.44 f1 N1 p K1 3 2 Sa 2 R2
T  V1
  2
 
a 2 R2  S 2 a 2 X 2  2

E2  4.44 f1 N 2  p K 2
Harga S untuk mendapatkan T maks
E1
I 
' dT
 0 maka didapat Tmaks pada
a R   
2 2 2
2
2 / S  a 2
X2 dS
R2 3V12
S  dan TMaks  
a 2 R2 / S X2 2a 2 X 2
cos  
a R
2
2 /S  
2
 a2 X 2  2
Daya motor Induksi
Daya masuk Stator :
P1  3V1 I1 cos 
Daya masuk rotor :

P2  3 I 
' 2 2 R2 
2 a  
 S 
Daya keluar rotor ( P mekanis )

1 S 
Pm  3 I 2
' 2 2
a R2  
 S 

 
Rugi-rugi daya :
' 2
Pr  3 I 2 a 2 R2
Sehingga P 2 : Pm : Pr = 1 : ( 1 - S ) : S
Pengaturan Motor Induksi

Mengubah frekuensi jala-jala dan jumlah kutup :

Bila p ( jumlah kutup ) semakin besar maka

120 f semakin lambat kecepatan putaran dan se

ns  baliknya.

p
Jumlah kutup dapat diubah2 dengan meren
canakan kumparan stator sedemikian shg
dapat menerima tegangan masuk pada posisi
yang berbeda-beda .

Dari persamaan diatas diketahui bahwa dengan mengubah f semakin besar maka
Menyebabkan kecepatan motor akan semakin besar juga dan sebaliknya.
Pengaturan Motor Induksi
Mengatur tegangan jala – jala :
Besarnya kopel motor induksi sebanding
2
3 2 Sa R2
T V1 dengan pangkat dua tegangan yang di
  a R2   S  a X 2 
2 2 2 2 2
berikan ( V1) T = k V2.

T Karakteristik beban dapat dilihat seperti


gambar disamping, kecepatan akan be
V1 beban rubah dari n1 ke n2 untuk tegangan

0.5V1 masuk setengah dari tegangan semula.

Harmonic tinggi dan power factor ren


dah , pengaturan ini biasanya dipakai
untuk peralatan starting torque rendah
n2 n1 n
Pengaturan motor induksi
Pengaturan tahanan luar  Penambahan tahanan luar
R2 pada rotor belitan sampai
T harga tertentu dapat torka
Start maksimum.
 Penambahan tahanan luar
juga diperlukan untuk memba
tasi arus awal yg besa saat
Start.

 Dengan mengubah2 tahanan


luar juga diperlukan untuk me
ngatur kecepatan motor.
R2 naik
 Cara ini mengakibatkan rugi
daya yang cukup besar pada
rotor
n4 n3 n2 n1 n

Kurva T terhadap speed ( n ) dengan mengubah-ubah R2

You might also like