You are on page 1of 2

SISTIM REPRODUKSI WANITA

Organ – organ reproduksi:


 Ovarium
Fungsi : a. Oogenesis
b. produksi estrogen
c. produksi progesteron

 Oogenesis
- Ovarium 2 buah kanan dan kiri berisi oocyt primer dikelilingi folikel pemberi
makanan kepada oocyt
- Bila sudah masak  folikel de Graaf
-  berkembang  sel yang mengelilingi menjadi sel granulosa dan sel theca
dan terdapat cairan di dalamnya yang disebut liquor foliculi. Estrogen mulai
diproduksi
- OVULASI
Folikel de Graaf berkembang maksimal; ke permukaan;
cairan banyak  menonjol ke permukaan
tekanan meningkat

pecah; ovum keluar ke rongga peritonim dan ditangkap fimbrie
sisa ; gumpalan darah ditutup dinding  corpus luteum (badan kuning)
Dalam I siklus bekembang ± 20 follikel tetapi yang mature dan berovulasi
hanya 1

 Produksi estrogen
- diproduksi oleh folikel pada ovarium maka dis juga hormone folikuler
- hipofise anterior melepas FSH –Folikel Stimulating Hormon-  folikel
mature  ovulasi  corpus luteum
hipofise anterior melepas LH- Luteinising Hormon-  corpus luteum 
produksi hormone estrogen dan progesteron
hormone estrogen
- dibentuk oleh ovarium berbentuk : beta estradiol dan estron
- dimetaboliser tubuh dan didestruksi di hepar; rusak  hiperestrinisme 
feminimisme
- dibuang melalui urine dalam bentuk estriol
Fungsi
1. mengembangkan ciri kelamin primer
- proliferasi stroma endometrium dan kelnjar yangada pada genitalia
- tuba falopi : silia bertambah dan aktif bergerak
- vagina : epitel lebih tebal dan lebih tahan terhadap trauma mekanis
2. mengembangkan ciri kelamin sekunder
- rambut kulit lebih halus
- lemak subkutan lebih banyak dan pada tempat tertentu lebih berkembang
- rongga pelvic lebih bundar
- suara lebih halus
 Produksi progesteron
- diproduksi oleh corpus luteum
- terjadi beberapa saat sebelum ovulasi - menstruasi
- dimetaboliser tubuh menjadi 17-hidroksi progesterone dan didestruksi di
hepar menjadi pregnandiol dibuang melalui urine
Fungsi : - mempengaruhi uterus bagian endometrium ; pembuluh darah, kelenjar
berkembang seperti beludru siap menerima calon bayi.
- Katabolisme protein meningkat
- Reteni Na dan H2O meningkat
MASA SUBUR WANITA
Saat ovulasi , ovum siap dibuahi, umur ± 24 jam
Fasilitas yang memungkinkan terjadinya pembuahan
1. libido meningkat
2. osteum uteri lebih meningkat
3. kelenjar cervix meningkatkan produksinya
4. endometrium siap menerima ovum yang telah dibuahi
SIKLUS MENSTRUASI
1. Phase proliferasi / phase estrogenic
Pengaruh estrogen  kelenjar & pembuluh darah pada endometrium tumbuh
sangat cepat  tebal endometrium ± 3 mm
2. Phase sekresi / phase progestasiomal
Pengaruh estrogen + progesterone setelah corpus luteum terbentuk 
endometrium bertambah tebal ± 6 mm siap menerima hasil pembuahan
3. Phase menstruasi
Bila tidak terjadi pembuahan; corpus luteum  corpus albicans ( putih )
Produksi progesterone berhenti, produksi estrogen menurun  tidak ada
yang mempertahankan bentuk ketebalan  menstruasi. Darah menstruasi
tidak beku karena terdapat fibrinolisin

GRAVIDITAS
Ovum lepas – dierima fimbrie – berjalan ke tuba falopi – bila bertemu sperma 
pembuahan : morula. Morula  ke uterus menjadi blastosit – nidasi pada
endometrium
Bagian yang menempel pada endometrium menebal menjadi tropoblas  jadi
plasenta. Plasenta terbentuk 2 – 3 minggu setelah fertilisasi
Korpus luteum dipertahankan bila ada kehamilan sehingga tetap memproduksi
estrogen dan progesteron.
Korpus luteum dipertahankan oleh hormon dari plasenta ( HCG – Hormon
Chorionic Gonadotropin-) selama ± s/d 11 minggu setelah konsepsi
Setelah itu hanya ditopang hormon estrogen dan progesteron dari synsitial
tropoblas pada plasenta. HCG meningkat pada trimester I  di ekskresi melalui
urine
PARTUS
Graviditas berlangsung ± 270 hari dari saat fertilisasi / 284 hari dr menstruasi
terakhir. Pada akhir kehamilan reseptor oksitosin meningkat 100 kali. Oksitosin
dihasilkan hipofise posterior dan menyebabkan kontraksi uterus  kontraksi
menguat  melahirkan

You might also like