Professional Documents
Culture Documents
و هو الذي بعث في الميين رسول منهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم، الحمد ل حمدا كثيرا طيبا مباركا
مخلصين، ل إله إل ال ول نعبد إل إياه، ويعلمهم الكتاب والحكمة وإن كانوا من قبل لفي ضلل مبين
وأسوتنا وحبيبنا محمد، وأزكى صلوات ال وتسليماته على سيدنا وإمامنا.له الدين ولو كره الكافرون
. ومن سار على ربهم إلى يوم الدين،صلى ال عليه وسلم واله ورضي ال عن أصحابه
أما بعد
BESARKAN ASMA ALLAH
Saudara-Saudaraku, Kaum Muslimin Yang Berbahagia,
Berbahagialah kita di hari ini, pada merayakan kemenangan dari
perjuangan besar, mengendalikan nafsu sebulan penuh di bulan Ramadhan,
kemenangan dalam merebut taqwa.
َن مِنْ َقبِْلكُمْ َلعَّلكُ ْم َتتّقُون
َ ب عَلَى اّلذِي
َ ِصيَا ُم َكمَا ُكت
ّ ب عََل ْيكُمُ ال
َ ِيَاَأّيهَا اّلذِينَ ءَا َمنُوا كُت
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa, (QS.2, Al
Baqarah : 183)
Bersyukurlah kita kepada Allah Yang Maha Esa, yang mengaruniai kita
sekalian nikmat besar, dapat melaksanakan perintah-Nya, menikmati Idul
Fithri, kembali kepada fithrah yang menjadi idaman setiap Mukmin.
Bergembiralah kita semua, karena mampu menghidangkan suasana gembira
melaksanakan puasa Ramadhan yang dapat dinikmati oleh orang-orang
disekitar kita.
Allahu Akbar. Walillahil-hamd.
Amatlah wajar, kemeriahan ini diisi dengan saling berjabat tangan,
mengharap redha Allah. Saling maaf diantara kita, dari anak kepada orang
tuanya, dari yang kecil kepada yang besar, antara teman sejawat, dan rekan
sebaya, antara murid dan gurunya, diantara pemimpin dan rakyatnya
secara timbal balik, dengan saling mengucapkan “taqabbalallahu minna wa
minkum, taqabbal yaa Karim”, …”kiranya Allah menerima amal bakti kita
semua, teristimewa amal ibadah kita sendiri. Terimalah wahai Allah Yang Maha
Karim..” Kepada setiap shaimin, yang baru meninggalkan Ramadhan
kemarin sore, kita ucapkan “minal ‘aidin wal faa izin, wa kullu ‘aamin wa
antum bi khairin”…
1
Hawwa, Syeikh Mohd Said, Muzakarah Fi Manazil al-Siddiqin Wa-al-Rabbaniyin, Dar al-
Salam Li al-Tibaah, Kairo, 1987, hal 3-4, menyebutkan ;
" اما الربانية فى مع ذلك علم وتعليم ونصيحة,اما الربانية فانها صديقية وزيادة فمبنى الصديقية على معرفة ال والعبودية له
وشهادة على الخلق وحكم بما انزل ال و امر بمعروف ونهي عن منكر...."
.
Hari ini berapa banyak jumlah anak yang bernasib serupa dikeliling
kita, maka diperlukan saling peduli (ta’awun), yang menjadi alas-dasar
pembentukan masyarakat berkualitas, sebagai telah digambarkan dalam
salah satu semboyan Nabi SAW “tangan diatas lebih baik dari tangan
dibawah”. Mewujudkan masyarakat bertangan diatas, dimulai dengan
menanam keyakinan akan rahmat Allah sebagai masyarakat berpunya, yang
memiliki ‘izzah (harga diri), tidak menggantung nasib kepada keinginan
orang lain. Harkat martabat bangsa amat ditentukan oleh kemandirian,
self help bersikap kaya jiwa (ghinan-nafs) yang mampu berdiri dikaki
sendiri. Bersedia membuka pintu hati mengulurkan tangan kepada orang
lain dalam rangkaian mutual help (man a’thaa wat-taqaa) dan selfless-help
(wa shaddaqa bil husnaa). Sikap budaya dalam adat di Ranah Minang, singkek
uleh ma uleh, kok kurang tukuak manukuak, inilah modal dasar daerah kita
dalam menghadapi UU Otoda No.22 dan 25/1999, Insya Allah.
Allahu Akbar Wa Lillahil-hamd
Begitulah suatu pelajaran paling berharga, yang dapat kita ambil dari
Sunnah Rasulullah SAW, artinya, “Orang yang paling disukai Allah
adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan amal
yang paling disukai Allah adalah yang menyenangkan sesama
orang Muslim (artinya janganlah ditaburkan kemaksiatan yang
mengundang lahirnya bencana). Kamu hilangkanlah susahnya.
Kamu lunasilah hutangnya. Kamu usirlah laparnya. Dan Aku,
Muhammad SAW, lebih senang bersama saudaraku dalam satu
keperluan yang diatasi secara bersama, daripada beri’tikaf
dimasjidku ini, yakni Masjid Nabawi di Madinah, selama sebulan
penuh”.
Pesan Nabi SAW juga menegaskan,
“Sembahlah Allah Yang Maha Pengasih. Berilah makanan kepada
orang yang lapar. Sebarkanlah salam kepada sesama manusia. Kalian akan
2
Dalam al Munthaqa min at-Targhib (1517) dan Majma’ az-Zawaaid (8/16), juga riwayat
Thabarani, sanad baik dari Zurarah bin Abi Aufa.
Idul Fitri 1424 H – 2003 M 9
Menapak Alaf Baru
masuk sorga dengan selamat” (HR. Tirmidzi (1856), Ahmad (6587, Al
Musnad) dan Bukhari (981, Al Adab al-Mufrad)
Mari kita tumbuhkan kebahagiaan dalam memberi sebagai satu sikap
jiwa (mental attitude) yang berguna mengubah dan memberi kecerahan
dalam hidup.
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-
orang yang fasik. (QS.59, Al Hasyr :19).
Do’a Penutup
Allahumma Yaa Rabbana, Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami semua umat
Mu yang memiliki sibghah, memiliki jati diri. Mememiliki keteguhan ‘izzah
nafsi, tahu akan martabat diri.
Yaa Allah, Ya Rabbana, dengan hati yang bersih penuh harap, dengan
kedua telapak tangan kami menengadah kepada MU, kami bermohon
kepada MU ;
Jangan Engkau jadikan kami menjadi umat buih (ghutsa-an ka ghutsa-as-sail),
yang dipermainkan serta diperebutkan oleh orang-orang yang tengah
kelaparan, seakan memperebutkan sepiring makanan dihadapan mereka.
Wahai Allah, Yaa Lathief, hindarkan bangsa ini, bangsa Indonesia yang
besar ini dari penyakit wahn, yakni penyakit hubbud-dunya, mencintai
dunianya amat-sangat berlebihan sehingga mau menjual diri dan keyakinan
mereka.
Yaa ‘Aziiz, hindarkan bangsa ini dari penyakit karahiyatul-maut, penyakit
enggan beramal dan berjihad dijalan MU.
Allahumma Yaa Ghaffar,
Kami menyadari sudah banyak nikmat MU kepada kami. Namun terkadang
kami selalu lupa mensyukurinya.
Kami sadar telah banyak kesalahan dan kezaliman kami lakukan, sadar
ataupun tidak, tapi kami lalai memohon ampun. Yaa Rahmanu Yaa ‘Aziizu,
ampunilah kami semua.
Ampunilah kedua orang tua kami. Bimbing kami dan pemimpin bangsa
kami selalu beribadah kepada MU,
Yaa Mujiibu, Jadikan kami hamba-hamba MU yang selalu beribadah kepada
MU, sesuai maksud Engkau menciptakan kami.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.
Allahumma, Yaa Rahiim, Yaa ‘Aziiz, Yaa Jabbar,
Yaa badii’us-samawati wal ardhi,
Hindarkan bangsa kami dari keruntuhan karena kelalaian orang-orang
bodoh ditengah kami.
Berikan kami kekuatan dan ketabahan dalam memikul setiap amanah
menciptakan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi secara tauhidik,
integralistik.
Hindarkan kami wahai Rahman, dari perpecahan dan poergaduhan yang
akan menyebabkan hilangnya semerbak kami.
Yaa Malikul Quddus, as Salamul Mukminul Muhaimin,
Jadikan kami semua hamba yang mencintai Al Quran, dan mampu
mengamalkan al Quran.
Dengan Al Quran ini, Yaa Allah, Engkau telah keluarkan umat manusia dari
kegelapan jahiliyah kealam terang benderang dengan bimbingan hidayah Al
Quran,
Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya
kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS.14,Ibrahim:1)
Tiada yang lain tempat kami meminta, hanyalah Engkau semata. Tiada yang
lain yang kami sembah, kecuali hanyalah Engkau saja.