You are on page 1of 8

TUGAS KELOMPOK

BIOLOGI
SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

Kelompok 5:
Roby Rifyunanda (240110090021)
Tahta Perdana (240110090022)
Yollanda Risany Kaito (240110090023)
Novitri Sundany Riesky (240110090024)
Eva Febrianty Annisa (240110090025)

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2009
TRANSPOR PADA TUMBUHAN

A. Gambaran Umum Mekanisme Transpor pada Tumbuhan


Pada tumbuhan, transport terjadi pada tiga tingkatan, yaitu:
1. Pengambilan dan pembebasan air dan zat-zat terlarut oleh individu sel,
seperti penyerapan air dan mineral dari tanah oleh sel-sel akar.
2. Transpor bahan-bahan jarak pendek dari sel ke sel pada level jaringan dan
organ, seperti pengangkutan gula dari sel-sel fotosintetik daun yang telah
dewasa ke dalam pembuluh tapis floem.
3. Transpor jarak jauh cairan di dalam xilem dan floem pada seluruh
tingkatan tumbuhan tersebut secara utuh.
Gambar di bawah memberikan gambaran umum mengenai fungsi
transpor pada tumbuhan.

Keterangan gambar:
1. Akar menyerap air dan mineral yang terlarut dari tanah.
2. Akar juga mempertukarkan gas dengan ruangan udara tanah dengan
memasukkan O2 dan membebaskan CO2. Pertukaran gas mendukung
respirasi seluler sel-sel akar.
3. Air dan mineral diangkut ke atas sebagai getah xilem di dalam xilem, dari
akar menuju sistem tunas.
4. Transpirasi, yaitu kehilangan uap air dari daun (sebagian besar melalui
stomata), menciptakan suatu gaya di dalam daun yang menarik getah
xilem ke atas.
5. Daun juga mempertukarkan CO2 dan O2 melalui stomata, yang mengambil
CO2 yang menyediakan karbon untuk fotosintesis dan membebaskan O2.
6. Gula dihasilkan melalui fotosintesis dalam daun.
7. Gula diangkut dalam floem menuju akar serta bagian tumbuhan lain dalam
bentuk larutan yang disebut getah floem.

B. Mekanisme Proses Penyerapan


Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran
zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah
seperti ganggang, penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi seperti
spermatophyta, proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh angkut yang
terdiri dari xilem dan floem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2,
CO2, air, dan unsur hara. Selain gas O2 dan CO2 , zat diserap dalam bentuk
larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya
proses imbibisi, difusi, osmosis, dan transpor aktif.
Imbibisi merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan
antardinding sel sehingga dinding selnya akan mengembang. Misalnya
masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam
dalam air beberapa jam.
Difusi merupakan gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi
(hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misalnya pengambilan O2
dan pengeluaran CO2 saat pernafasan serta penyebaran setetes tinta dalam
air.
Osmosis merupakan proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi
rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik)
melalui membran semipermiabel. Membran semipermeabel adalah selaput
pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di
dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding
isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedangkan tekanan yang
ditimbulkannya disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat
selektif semipermeabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel
ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel,
maka air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel
mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Transpor aktif merupakan pengangkutan lintas membran dengan menggunakan
energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta
protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain
seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Misalnya perpindahan air dari korteks ke stele.

Pengangkutan Zat melalui Xilem


Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pengangkutan vaskuler (intravaskuler), yaitu pengangkutan melalui berkas
pembuluh angkut.
2. Pengangkutan ekstravaskuler, yaitu pengangkutan air dan garam mineral
di luar berkas pembuluh angkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel
dan biasanya dengan arah horizontal. Di dalam akar pengangkutan ini
melalui bulu akar → epidermis → korteks → endodermis → xilem.
Pengangkutan ekstravaskuler dibedakan menjadi dua, yaitu:
(i) Transportasi apoplas, yaitu menyusupnya air tanah secara bebas atau
transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan
(dinding sel dan ruang antarsel).
(ii) Transportasi simplas, yaitu bergeraknya air dan garam mineral
melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).
Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu
(xilem). Komponen utama penyusun xilem adalah elemen pembuluh, yaitu
trakea dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena
tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel. Sel trakea
terdiri atas tabung yang berdinding tebal dan membentuk suatu pembuluh.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xilem yang terdiri atas sel
memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa
tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang
disebut noktah.
Selain trakea dan trakeid, xilem juga mengandung sel parenkim
(parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan
bahan makanan. Xilem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai
penguat atau penyokong.
Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun
pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Daya Kapilaritas
Pembuluh xilem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa
kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya
adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
b. Daya Tekan Akar
Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar
dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7-2,0 atm).
Bukti adanya tekanan akar adalah jika batang dipotong, maka air tampak
menggenang dipermukaan tunggaknya.
c. Daya Hisap Daun
Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya
berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).
d. Pengaruh Sel-sel yang Hidup

Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu:


1. Transpirasi adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata
dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Transpirasi dipengaruhi oleh:
Faktor luar yang meliputi:
a. Kelembaban udara
Semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat.
Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu sehingga tumbuhan
akan melakukan gutasi.
b. Suhu udara
Semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
c. Intensitas cahaya
Semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
d. Kecepatan angin
Semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
e. Kandungan air tanah
Faktor dalam yang meliputi:
a. Ukuran (luas) daun
b. Tebal tipisnya daun
c. Ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
d. Jumlah stomata
e. Jumlah bulu akar (trikoma)
Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat
pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat
untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer
atau transpirometer.
2. Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-
celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/
emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul
04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae
(padi, jagung, rumput, d.l.l.).
3. Perdarahan adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa
getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar.
Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.

Pengangkutan Melalui Floem


Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan
dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/
amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui floem
secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati
floem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah
kehilangan kulit (floem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya
timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang
yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akar atau
batangnya. Pada umumnya jaringan floem tersusun atas 4 komponen, yaitu
buluh tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut-serabut.

Floem mentranslokasikan getahnya dari sumber gula ke sugar sink


Berbeda dengan transpor getah xilem yang bergerak ke satu arah dari
akar ke daun, maka arah pergerakan getah floem adalah beraneka ragam. Satu
generalisasi yang berlaku adalah bahwa pembuluh tapis membawa makanan
dari suatu sumber gula ke suatu tempat penyimpanan atau penghabisan gula.
Suatu sumber gula (sugar source) adalah suatu organ tumbuhan di mana gula
dihasilkan melalui fotosintesis atau perombakan pati. Daun dewasa
merupakan sumber utama gula. Suatu sugar sink adalah organ yang
mengkonsumsi atau menyimpan gula. Akar, ujung tunas, batang, dan buah
yang sedang tumbuh adalah tempat penyimpanan atau pembuangan gula yang
disediakan oleh floem. Organ penyimpanan, seperti umbi, dapat menjadi
tempat penumpukan gula bergantung pada musim. Ketika organ penyimpanan
menumpuk karbohidrat selama musim panas, maka organ itu disebut sugar
sink. Kemudian setelah mengakhiri dormansi pada awal musim semi, organ
penyimpanan ini menjadi sumber gula ketika pati dirombak menjadi gula,
yang akan dibawa floem ke kuncup sistem tunas yang sedang tumbuh.
Zat terlarut lain bisa diangkut ke tempat penumpukan bersama-sama
dengan gula. Misalnya, mineral yang mencapai daun dalam xilem kemudian
dipindahkan oleh floem ke dalam buah yang sedang yang sedang berkembang.
Suatu sugar sink umumnya menerima gula dari sumber yang paling
dekat. Daun bagian atas pada suatu cabang bisa mengirim gula ke ujung tunas
yang sedang tumbuh, sementara daun bagian bawah mengangkut gula ke akar.
Buah yang sedang tumbuh memerlukan banyak makanan sehingga buah
kemungkinan bisa memonopoli semua sumber gula yang ada di sekitarnya.
Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan
floem dalam satu arah sementara cairan di dalam pipa lain dalam berkas yang
sama dapat mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk masing-masing
pembuluh tapis, arah transpor hanya bergantung pada lokasi sumber dan sink
yang dihubungkan oleh pipa tersebut.

You might also like