You are on page 1of 8

Tugas Bahasa Indonesia

Menanggapi Resensi Novel Putri Cina

Anggota Kelompok :

Afifah Harmayanti (02)

Eka Novalia F. (08)

Hanif Fauzan P. (14)

M. Al-Rizky Dharma F. (20)

Nurainy Trias S.P. (26)

Venillia Vania (32)

SMA Negeri 15 Surabaya

Tahun Ajaran 2010/2011

Soal
1. Tujukan Identitas buku pada resensi tersebut !

Jawaban

1. Idetintas buku :
a. Judul buku : Putri Cina; Mitos dan Sejarah
b. Penulis buku : Sindhunata
c. Jenis buku : Fiksi (novel)
d. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
e. Tahun terbit : 2007
f. Cetakan : Pertama
g. Tebal buku : 304 halaman

2. Sebutkan unsur – unsur intrinsik yang diulas resensi tersebut !


Jawaban :
2. Unsur Intrinsik
1) Tema : Perjalanan Hidup Putri Cina

Bukti: Pada paragraph 4 tertulis bahwa novel setebal 304 halaman tersebut mengambil
sudut cerita perjalanan seorang putri Cina yang hidup di tanah Jawa,

2) Gaya Bahasa : Bahasa baku dan bahasa daerah (bahasa Jawa)


Bukti : Pada resensi tersebut, peresensi meresesensi dengan bahasa yang
baku.
Sedangkan novel tersebut dapat disimpulkan menggunakan bahasa baku dan
bahasa Jawa karena terdapat beberapa istilah dalam bahasa Jawa seperi “Melik
nggendong lali.”

3) Alur : Maju
Bukti : Cerita tersebut diceritakan secara kronologis. Dimulai dari
peralihan kekuasaan di tanah Jawa kemudian pelecehan yang dilakukan terhadap
perempuan etnis Tionghoa dan seterusnya.

4) Sudut Pandang : Orang ketiga.


Bukti : Tidak ada penggunaan kata ganti orang pertama yang tertuliskan
dalam resensi tentang novel Putri Cina.

5) A. Latar Tempat : Tanah Jawa, di depan kuburan Giok Hwa dan Giok Tien
Bukti : Semua kejadian menurut resensi terjadi di tanah Jawa, sebagai
contoh : Raden Patah membawa tanah Jawa menapaki zaman baru.

B. Latar Waktu : Tidak spesifik.

C. Latar Suasana : Romantis, tragis (kesedihan)


Bukti: Pada paragraph ke-10. Tertulis bahwa hampir setengah bagian
terakhir novel tersebut mengeksplorasi kisah cinta Giok Tien.

6) Amanat : Cinta itu buta.


7) Tokoh dan Perwatakan
1. Prabu Brawijaya : Tidak bijaksana, kurang bertanggung jawab

2. Putri Cina 1 : Berani, tegar

3. Raden Patah : Jahat demi Kebaikan.

Bukti : Raden Patah adalah seorang Wali Songo yang


menggulingkan sang ayah demi membawa Tanah Jawa
menapaki zaman baru.

4. Giok Tien : Romantis, setia, tegar

Bukti : Terceritakan kisah cintanya bersama Setyoko.

Pertanyaan :

1. Eva
Latar suasana. Bukti suasana tragis?
Dari resensi yang mengatakan tentang perbedaan agama.

Rizqi:
Pelecehan terhadap perempuan etnis tionghoa.

Eva:
Apa lebih mengarah ke penghinaan?

Kelompok 2:
Tergantung bagaimana pendapat dan pandangan seseorang terhadap sebuah kata.

3. Sebutkan unsur resensi apa saja yang terdapat dalam resensi tersebut !
Jawaban :

3. Unsur - unsur resensi :

a. Judul resensi : Putri Cina; Mitos dan Sejarah

b. Identitas buku :
 Judul buku : Putri Cina
 Penulis buku : Sindhunata
 Jenis buku : Fiksi (novel)
 Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
 Tahun terbit : 2007
 Cetakan : Pertama
 Tebal buku : 304 halaman.

c. Latar belakang penulisan resensi dan penulisan novel:


 Latar belakang penulisan novel : semula, novel ini ditulis untuk mengiringi
pameran lukisan Putri Cina karya Hari Budiono

d. Synopsis isi buku (novel):


Novel Putri Cina menceritakan tentang kisah dua putri Cina. Kisah putri Cina yang
pertama adalah putri Cina yang diceraikan Prabu Brawijaya, ibu dari Raden Patah,
penguasa baru Tanah Jawa. Dia membawa Tanah Jawa menapaki zaman baru dan oleh
para wali diminta menjadi jembatan antara Jawa Lama menuju Jawa Baru. Kisah putrid
Cina yang kedua adalah kisah putrid Giok Tien dan Setyoko. Sesungguhnya, kisah cinta
mereka tidak berhenti sampai di situ. Ketika Giok Tien dan Gardu Paksi (Setyoko) mati
di depan kuburan Giok Hong dan Giok Hwa, berubahlah mereka menjadi sepasang kupu-
kupu yang terbang dengan riang di angkasa, menuju ke utara. Tak kelihatan mana yang
Cina mana yang Jawa. Kupu-kupu itu adalah kupu-kupu yang mempersatukan keduanya,
Jawa dan Cina.

e. Keunggulan :
 Karya ini tidak hanya merepresentasikan kondisi social pada zaman tertentu,
tetapi juga menyerupai pantulan perkembangan pemikiran dan kebudayaan
masyarakatnya.
 Perpaduan antara kebudayaan Jawa dan Cina (Tiongkok) diuraikan dengan amat
memikat.
 Persinggungan antara fikta dan fiksi tentang kaum peranakan dibuat sangat indah
f. Kekurangan :
 Cerita ini tak lebih sebagai sekedar alur besar
 Cerita ini juga terbagi atas bercabang-cabang kisah lainnya.

g. Kesimpulan :
Cinta tidak dapat dipisahkan oleh batas Negara, perbedaan adat, kebudayaan, mapun
perbedaan agama.

Pertanyaan :

1. Galih (Bertanya)
Amanat dan kesimpulan mengapa tidak sejalan ?
Eka:
Karena cinta itu buta, oleh karena itu dia tidak melihat atau tidak mempermasalahkan perbedaan
Negara, kebudayaan, serta agama.

2. Farida
Dari latar belakang penulisan novel, mengapa novel tersebut diabuat sebagai pengiring pameran
lukisan Putri Cina karya Hari Budiono

Reny:
Menurut kelompok, novel tersebut merupakan kumpulan dari catalog. Sehingga penulisan novel
tersebut digunakan sebagai pengiring pameran lukisan.

3. Dita (Menambahkan)
Kesimpulan bahwa yang ditulis merupakan kesimpulan dari novel, bukan resensi

4. Bagaimana penggunaan bahasa dalam resensi tersebut !


Jawaban :
4. Penggunaan bahasa dalam resensi tersebut baku, lugas, ringan dan mudah dipahami akan
tetapi terkadang terselip bahasa daerah seperti : melik nggendong lali.

Pertanyaan :

1. Intan (Bertanya)
Gaya bahasa. Bacaan yang baku membuat seseorang susah memahami suatu bacaan?

Venilia:
Dari bacaan pertama, memang bahasa yang digunakan baku tetapi kata – kata yang digunakan
menggunakan bahasa yang sehari – hari digunakan.
5. Apakah keunggulan dan kelemahan novel berdasarkan resensi tersebut !

Jawaban :
2. - Keunggulan :
 Karya ini tidak hanya merepresentasikan kondisi social pada zaman tertentu, tetapi juga
menyerupai pantulan perkembangan pemikiran dan kebudayaan masyarakatnya.
 Perpaduan antara kebudayaan Jawa dan Cina (Tiongkok) diuraikan dengan amat
memikat.
 Persinggungan antara fikta dan fiksi tentang kaum peranakan dibuat sangat indah

- Kekurangan :
 Cerita ini tak lebih sebagai sekedar alur besar
 Cerita ini juga terbagi atas bercabang-cabang kisah lainnya.

Pertanyaan

1. Indira (Bertanya)
Alasan dari kelemahan resensi?

Hanif:
Jalan cerita yang bercabang – cabang seperti sinetron.

2. Galih:
Apakah karya yang dimaksud sesuai dengan zaman sekarang?
Afifah:
Sebenarnya karya tersebut tidak ditujukan untuk zaman sekarang tetapi untuk zaman
perkembangan yang dipandang sebelah mata?
Galih:
Zaman sekarang?
Kelompok 2:
Zaman sekarang perbedaan etnis dapat di toleransi.

You might also like