You are on page 1of 5

JENIS-JENIS DAN BENTUK LETTER OF CREDITS (L/C)

Letter of credit sebagai suatu bentuk jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank pembukanya
Jenis-Jenis L/C :

1.1. Menurut kepastiannya : Revocable L/C


Revocable L/C adalah L/C yang dapat dirubah atau dibatalkan secara sepihak oleh bank pembukanya setiap saat tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu kepada beneficiary.
Irrevocable L/C
Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak dapat dirubah atau dibatalkan tanpa persetujuan dari issuing bank, confirming bank
(jika ada) dan beneficary. Dengan demikian irrevocable L/C merupakan jaminan yang pasti (a definite undertaking) dari
pihak issuing bank atau penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi L/C yang
bersangkutan.

2.1. Menurut jumlah bank penjamin : Unconfirmend Irrevocable L/C


Adalah diteruskan kepada pihak beneficiary tanpa ditambahkan konfirmasi oleh bank lain. Dengan demikian pihak yang
terikat pada penjamin L/C adalah pembukanya itu sendiri, tidak ada bank lain yang turut mengikatkan diri pada
penjaminan tersebut.

2.2. Confirmedd irrevocable L/C


Apabila issuing bank menguasakan atau meminta bank lain untuk menambahkan konfirmasi pada L/C dan bank yang
tersebut terakhir melaksanakannya, maka konfirmasi demikian merupakan suatu ikatan pasti bagi pihak confirming bank
disamping jaminan dari issuing bank sendiri. Dengan melakukan konfirmasi tersebut, maka pihak confirming bank akan
turut terikat atau memikul tanggung jawab untuk menjamin hal-hal sebagaimana disebutkan

3.1. Menurut Cara dan saat pembayaran : Sight L/C


Sight payment L/C adalah L/C yang memberikan jaminan pembayaran oleh opening atau confirming bank kepada
beneficiary segera setelah penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan dan kondisi L/C yang
bersangkutan.

3.2. Usance L/C


Adalah L/C yang memberikan jaminan akseptasi dan/atau pembayaran di kemudian hari pada saat yang telah ditetapkan,
oleh opening atau confirming bank atas penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan dan kondisi L/C
yang bersangkutan. Usance L/C dibedakan antara :
a. Acceptance L/C
Yaitu Usance L/C yang memberikan jaminan akseptasi pada usance atau time draft atau wesel berjangka dan
pembayaran pada saat jatuh waktunya atas penyerahan dokumen-dokumen sesuai dengan persyaratan dan kondisi
L/C.

b. Deferred Payment L/C


Yaitu usance L/C yang memberikan jaminan pembayaran di kemudian hari pada tanggal yang telah ditetapkan atas
penyerahan dokumen yang sesuai dengan persyaratan dan kondisi L/C.

3.3. Negotiation L/C


Apabila sebuah L/C tersedia untuk negosiasi, maka opening bank dan confirming bank (jika ada) menjamin untuk
membayar atau negosiasi tanpa hak regres kepada penarik

3.4. L/C with advance payment


Adalah L/C dengan suatu klausula yang memungkinkan penarikan uang muka atau pembayaran di muka sebelum
dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam L/C diserahkan. Pada umumnya pembayaran di muka tersebut dibedakan
antara :
a. Unscured advances
Yakni pembayaran di muka tanpa jaminan.

b. Scured advances
Yakni pembayaran di muka dengan jaminan.

3.5. Revolving L/C


L/C ini memungkinkan penggunaannya berulang kali sampai batas waktu tertentu atau jumlah tertentu yang ditetapkan
dalam L/C.
Revolving L/C biasa digunakan untuk menjamin pembayaran atas pengiriman barang oleh penjual secara berangsur-
angsur (instalments) selama jangka waktu tertentu.

4.1. Menurut kemungkinan penggunaannya oleh beneficiary lain:


Transferable L/C.
Transferable L/C adalah L/C yang memberi hak kepada beneficiary meminta kepada bank pembayar atau bank pengaksep
atau bank negosiasi untuk melaksanakan pemindahan L/C yang bersangkutan seluruhnya atau sebagian kepada satu atau
beberapa pihak lainnya (second beneficiaries). L/C hanya dipindahkan kepada second beneficiary dengan syarat-syarat
dan kondisi yang ditetapkan dalam L/C semula, dengan pengecualian jumlah nilai L/C harga satuan, jangka waktu
berlakunya, batas waktu pengiriman dapat dikurangi atau diperpendek.

Secara skematis sederhana, mekanisme transferable L/C dapat digambarkan sebagai berikut :
(2)

Advising/Paying/ (11) Opening


Negotiating Bank (12)
Bank

(10)
(9)
(8) (4) (14) (15) (1)
(7) (3)
(5)

2nd 2nd
Applicant
Beneficiary Beneficiary

(6)
Keterangan :
(1) Aplikasi Pembukaan Transferable L/C
(2) Pembukaan transferable L/C
(3) Penerimaan transferable L/C
(4) Aplikasi Pemindahan L/C
(5) Pemindahan L/C
(6) Pengiriman barang
(7) Penyerahan dokumen
(8) Pembayaran/negosiasi
(9) Penggantian faktur dan wesel (jika ada)
(10) Pembayaran selisihnya (jika ada)
(11) Pengiriman dokumen
(12) Penggantian pembayaran (reimbursement)
(13) Penyerahan dokumen
(14) Pembayaran

4.2. Back to Back L/C.


back to back karena L/C ini dibuka oleh suatu bank dengan bersandarkan pada L/C yang dibuka oleh bank lain. L/C yang
dijadikan landasan atau dasar untuk pembukaan L/C back to back tersebut dapat disebut sebagai L/C induk atau master
L/C.

Sebagaimana transferable L/C, persyaratan dan kondisi yang tercantum dalam back to back L/C harus berdasarkan atau
disesuaikan dengan persyaratan dan kondisi master L/C, kecuali beberapa hal (nilai, harga satuan, jangka waktu
berlakunya, batas waktu penyerahan dokumen, jangka waktu pengiriman dan persentasi penutupan asuransi), sehingga
dokumen yang diserahkan oleh beneficiary dari master L/C untuk menuntut pembayaran. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa beneficiary dari master L/C merupakan applicant dari back to back L/C.
Secara skematis sederhana, mekanisme back to back L/C dapat digambarkan sebagai berikut :

(4)
Advising/Paying/
(15) Opening
Negotiating Bank
Bank
Opening Bank (14)

(12)
(11)
(10) (6) (16) (15) (3)
(9) (5)
(7)

(2) Beneficiary (1)


Beneficiary Applicant
Applicant

(8)

Keterangan :
(1) Penutupan kontrak penjualan
(2) Penutupan kontrak penjualan
(3) Aplikasi pembukaan L/C
(4) Pembukaan L/C (master L/C)
(5) Penerusan master L/C
(6) Aplikasi pembukaan back to back L/C
(7) Pembukaan back to back L/C
(8) Pengiriman barang
(9) Penyerahan dokumen
(10) Negosiasi/pembayaran
(11) Penggantian faktur dan wesel (jika ada)
(12) Pembayaran selisih (jika ada)
(13) Pengiriman dokumen
(14) Penggantian pembayaran (reimbursement)
(15) Penyerahan dokumen
(16) Pembayaran

5. Standby L/C
standby L/C adalah suatu jaminan khusus yang digunakan untuk berjaga-jaga (standby). Ini berarti bank pembukanya baru
untuk berjaga-jaga (standby). Ini berarti bank pembukanya baru berkewajiban untuk melaksanakan pembayaran kepada
pihak beneficiary apabila pihak applicant tidak dapat melaksanakan kewajibannya (cidra janji). Pembayaran dilakukan atas
penyerahan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam L/C.

MENGAPA UCP ?

 HUKUM DAN ATURAN YANG BERBEDA ANTAR NEGARA

 KEBUTUHAN KEPASTIAN PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

 L/C MENJADI INSTUMEN YANG LAZIM

Basic LC

(1)
Importir (5) Eksportir
Indonesia Jepang
Pelayaran (6)

(2) (10) (11) (4) (7) (8)

BNI (3)
BOT
Issuing Bank (9) Confirming Bank
(12)

Ket:
(1) Pembuatan sales contract antara importir dan eksportir.
(2) Importir mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada BNI selaku issuing bank.
(3) Issuing bank mengirimkan L/C kepada eksportir melalui Bank of Tokyo (BOT) sebagai confirming bank.
(4) Advising/confirming bank memberikan advise atau pemberitahuan kepada eksportir tentang
kedatangan L/C dan meminta eksportir untuk menunjukkan bukti pengiriman barang atau surat muat
barang atau bill of lading (B/L) untuk dapat menerima pembayaran.
(5) Eksportir mengirim barang kepada importir melalui perusahaan pelayaran dengan mendapat surat
tanda muat atau bill of lading (B/L) dan sertifikat pemeriksaan barang atau certificate of inspection dan
perusahaan surveyor atau bea dan cukai.
(6) Perusahaan pelayaran menyerahkan B/L kepada eksportir.
(7) Eksportir menyerahkan B/L dan dokumen lainnya kepada Bank of Tokyo untuk mendapatkan
pembayaran.
(8) Bank of Tokyo menyelesaikan pembayaran kepada eksportir atas dasar penyerahan B/L.
(9) Bank of Tokyo meneruskan B/L dan dokumen lampiran lainnya kepada BNI untuk diteruskan kepada
importir Indonesia.
(10) BNI menyampaikan B/L kepada importir untuk penyelesaian pengeluaran barangnya di pelabuhan
setelah membayar bea masuk dan pungutan impor lainnya yang diwajibkan di kantor bea dan Cukai.
(11) Importir menyelesaikan pelunasan pembayaran dengan BNI.
(12)Clearing atau penyelesaian pembayaran antara BNI dan Bank of Tokyo.
Berdasarkan prosedur di atas, maka dapat dicatat bahwa para pihak yang terlibat dalam prosedur
pembayaran dengan L/C adalah sebagai berikut.
a. Importir atau pembeli.
b. Eksportir atau penjual.
c. Issuing bank dan confirming bank.
d. Perusahaan pelayaran.
e. Perusahaan surveyor
f. Bea dan Cukai.
g. Perusahaan asuransi.

Cara pembayaran
Instrumen
Dimuka Tunai Berjangka
L/C Red Sight usance
clause
Green
clause
Draft
Draft
collection
Advance colletion
Non L/C D/A open
payment D/P cash
account
A/D
consignment

Alat pembayaran luar negeri :


1. Devisa
Uang atau valuta arti sbb.:
a. Alat pembayaran
b. Alat penukaran
c. Alat pengukur nilai dan
d. Alat penyimpanan / penimbun kekayaan

Dalam peredarannya devisa itu terdapat berbagai macam atau bentuk al. :
a. Wesel luar negeri
b. Saham perusahaan luar negeri
c. Surat-surat obligasi luar negeri
d. Cheque atau giro luar negeri
e. Rekening-rekening kita di luar negeri
f. Uang kertas luar negeri dan surat-surat berharga lainnya.

Valas artinya nilai valuta asing (Valas) atau perbandingan nilai uang / valuta asing dengan nilai uang / valuta negara yang
bersangkutan. Dengan kata lain, kurs adalah perbandingan nilai / harga antara mata uang suatu negara dengan negara lain.
Perbandingan ini disebut dengan kurs (exchange rate).

2. Wesel
Yang tercantum di dalam personil wesel al. :
a. Eksportir disebut penarik wesel
b. Orang yang diharuskan membayar
c. Pemegang wesel / kepada siapa yang bersangkutan harus membayar sejumlah uang yang tertera dalam wesel tersebut.
Dalam hal ini pemegang dan penarik belum tentu sama orangnya.

Jenis atau macam wesel al. :


a. Clean Draft yaitu draft (jenis wesel) yang disertai dengan jaminan dokumen barang.
b. Documentary draft yaitu draft (jenis wesel) yang disertai dengan jaminan dokumen pengiriman serta asuransi atas
sesuatu barang.

Waktu pembayaran wesel tersebut dilaksanakan disebut usance atau tenor, maka wesel dapat dibagi dalam 3 jenis :
1. Sign draft, yaitu wesel yang dibayar sesaat setelah ditunjukkan kepada pembeli. Jadi pembayarannya
dilakukan sebelum komoditi/barangnya tiba ditangan pembeli.
2. Arrival draft, yaitu wesel yang dibayar sesaat setelah barang/komoditinya sampai ditangan pembeli.
3. Date draft, yaitu wesel yang pembayarannya dilaksanakan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah
tanggal tersebut.

3. Letter of credit
Yang paling banyak dipakai di dalam transaksi luar negeri pada sat ini adalah sistem L/C.

4. The gold standard system


Sistem ini telah berjalan abad XIX sampai pada Perang Dunia Pertama. Dalam sistem ini, kurs valuta nasional bergerak
dalam batas-batas tertentu. Dalam sistem standar emas, uang yang beredar itu dijamin oleh emas, artinya bahwa setiap
satuan valuta yang diterbitkan pemerintah sewaktu-waktu dapat ditukarkan kepada emas pada bank sentral.

Peranan
Dengan adanya saling keterkaitan dan ketergantungan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, maka dampaknya akan
menimbulkan adanya persaingan global yang semakin ketat.
Timbulnya persaingan global tersebut menyebabkan hampir semua kehidupan dalam suatu negara dipengaruhi oleh
ekonomi internasional. Sehingga dalam era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini dapat dipastikan tidak ada satu
negara pun yang hidup terisolasi, tanpa mempunyai hubungan ekonomi, keuangan maupun perdagangan ekspor dan impor
(perdagangan internasional).

Faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional :


Perbedaan sumber daya yang dimiliki.
Perbedaan kualitas penduduk ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Berkembangnya sistem komunikasi dan sarana transportasi.
Adanya spesialisasi produksi..
Manfaat perdagangan antarnegara/internasional
Untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa.
Dapat memperoleh barang/jasa dengan harga yang lebih murah.
Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri.
Memperluas lapangan kerja
Merupakan sumber pendapatan bagi negara.
Alasan BM

 Tarif dan bea masuk Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negeri, akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan
barang dalam
 Pelarangan impor Produksi dari luar negeri sama sekali tidak boleh masuk ke pasaran dalam negeri. Misalnya, harga sepatu buatan Indonesia jauh lebih murah
dibandingkan harga sepatu buatan Malaysia. Akan tetapi, karena pemerintah Malaysia melarang impor, maka sepatu Indonesia tidak boleh masuk ke pasar
Malaysia.
 Pelarangan ekspor Produksi dari dalam negeri sama sekali tidak boleh dijual ke pasaran luar negeri. Misalnya, pemerintah Indonesia pernah melarang ekspor
rotan mentah ke luar negeri karena mebel rotan buatan Indonesia kalah bersaing dengan mebel rotan buatan luar negeri. Padahal rotannya berasal dari Indonesia.
 Kuota Kuota ialah pembatasan jumlah barang impor yang boleh masuk ke dalam negeri.
 Subsidi Subsidi atau bantuan pemerintah dimaksudkan agar produsen dalam negeri dapat menjual barangnya lebih murah, sehingga mampu bersaing dengan
barang impor.

 Dumping Kebijakan ini merupakan salah satu bentuk pembedaan harga antara yang berlaku di dalam negeri dan di luar negeri. Negara yang mengekspor
barangnya ke pasar negara lain memberlakukan harga yang lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri sendiri. Contoh Negara yang memberlakukan
dumping adalah Jepang.

1. Advice L/C.
Tugas dari Advising L/C adalah meneruskan L/C yang diterima dari Issuing Bank kepada Beneficiary. Kewajiban advising
Bank menurut UCP 500 Pasal 7 adalah :
“sebagai bank penerima L/C atau Advising Bank agar segera memberitahu kepada Issuing bank jika ia memilih untuk tidak
meneruskan kredit (L/C) dan jika Advising bank tidak dapat mengotentifikasi L/C maka ia harus memberitahukan kepada
Issuing Bank”.
1. Perbedaan irrevocable L/C dan revocable L/C menurut UCP 500 adalah :
• Irrevocable L/C : L/C yang perubahan atau pembatalannya harus dengan persetujuan penerima
(beneficiary).
• Revocable L/C : L/C yang dapat diubah atau dibatalkan oleh Bank Penerbit (Issuing bank) setiap saat
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada penerima

Ekonomi internasional yaitu ilmu yang mempelajari atau membahas permasalahan ekonomi internasional, seperti transaksi
ekspor dan impor. Ekonomi internasional meliputi pembahasan perdagangan, keuangan/moneter, organisasi
(swasta/pemerintah) serta kerja sama ekonomi antarnegara).
Suatu ekonomi dapat dikatakan internasional mengingat adanya permintaan dari dalam ataupun luar negeri, dan penawaran
atau supply yang berasal dari dalam ataupun luar negeri.

You might also like