You are on page 1of 2

Nama : Dwi vindi lestary

Kelas : 1KA34
Npm : 12110215

Bab 9.Agama dan masyarakat

Kaitan agama dengan masyarakat banyak Pada usulannya agama yang diyakini merupakan
dibuktikan pengetahuan agama yang meliputi sumber motivasi tindakan individu dalam
penulisan sejarah dan figur para Nabi dalam hubungan sosial.
mengubah kehidupan.

Ada dua kehidupan sosial menyangkut hal yang sudah tentu


memiliki hubungan yang erat :

1. Pengaruh dari cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan group sosial;

2. Perseorangan, kolektivitas dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya.

1. Fungsi Agama

Dalam pengertian lembaga sosial yang demikian,


maka agama merupakan salah satu bentuk
perilaku manusia yang telah terlembaga;

Teori fungsional dalam melihat kebudayaan, pengertiannya


adalah bahwa kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.

Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga


aspek penting yaitu: kebudayaan, sistem
sosial dan kepribadian;

Page | 1
Axiom teori fungsional agama adalah segala suatu yang tidak
berfungsi akan lenyap dengan sendirinya, karena agama sejak
1. Fungsi Agama dulu sampai saat ini masalah fungsionalisme agama dapat
(lanjutan) dianalisa lebih mudah pada komitmen agama menurut Roland
Robetson (1984), diklasifikasikan berupa: keyakinan, praktek,
pengalaman, pengetahuan dan konsekuensi.

Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin


Masyarakat-masyarakat industri sekuler berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan,
sebagian besar penyesuaian terhadap alam pisik;

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi


mempunyai konsekuensi penting bagi agama, salah satu
akibatnya adalah anggota masyarakat;

Pada umumnya kecenderungan sekulerisasi


mempersempit ruang gerak kepercayaan dan
pengalaman keagamaan yang terbatas;

2. Pelembagaan Agama

Agama yang menerima nilai-nilai institusional baru,


melainkan agama yang bersifat aliran-aliran.

NU, semula organisasi ini tidak mempunyai anggaran


Menurut perkataan (Elizabeth K. Notinghan, 1954), yaitu
dasar (Tahun 1926), baru setelah Tahun 1927 organisasi
:
ini dirumuskan;
 Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai
sakral;
 Masyarakat-masyarakat praindustri yang
sedang berkembang;

 Agama begitu universal, permanen (langgeng) dan mengatur dalam kehidupan,


sehingga bila memahami agama akan sukar memahami masyarakat;
 Dari contoh sosial lembaga keagamaan berkembang pola ibadah, pola ide-ide,
ketentuan (keyakinan) dan tampil sebagai bentuk asosiasinya atau organisasinya.

Page | 2

You might also like