You are on page 1of 7

TUNTUNAN IDUL FITRI

(Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah)

A. Tinjauan Umum tentang Idul Fitri


Hari raya Islam disebut ‘Id’ karena pada hari itu Allah swt mempunyai
kebaikan dan kemurahan yang kembali berulang-ulang dan dianugerahkan kepada
makhluk-Nya setiap tahun yang membawa kegembiraan dan kepuasan. Kata ‘Id’
yang selalu diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan ‘hari raya’ menurut

etimologinya berarti al-mausim = (‫)اَلْ َم ْو ِس ْم‬musim, disebut demikian karena

setiap tahun berulang.


Dinamakan Idul Fitri karena pada hari itu orang-orang Islam yang
menjalankan puasa Ramadlan berbuka dan tidak lagi berpuasa seperti hari-hari
sebelumnya selama bulan Ramadlan.1 Hari Idul Fitri ini dirayakan dengan
melakukan shalat Idul Fitri secara berjamaah. Ibadah ini disyariatkan pada tahun
pertama Nabi saw. sampai di Madinah.2

B. Amal Ibadah dan Adab Menyambut Hari Raya Idul Fitri


1. Memperbanyak Takbir
Dalam rangka menyambut hari Idul Fitri dituntunkan agar orang
memperbanyak takbir pada malam Idul Fitri sejak dari terbenamnya matahari
hingga pagi hari ketika shalat ‘Id segera dimulai.3
Takbir merupakan ekspresi kesadaran terhadap keagungan asma Allah dan
kenisbian manusia di hadapan-Nya serta sebagai tanda syukur atas petunjuk yang
diberikan-Nya. Selain itu takbir juga merupakan penampakan syiar agama Islam.
Takbir dilakukan di masjid-masjid, di rumah-rumah, dan di jalan-jalan baik oleh
mereka yang mukim maupun mereka yang musafir. Dalam pelaksanaan takbir (di
masyarakat lebih dikenal dengan sebutan takbiran) umat Islam diharapkan tetap
dapat menjaga ketertiban umum.
Ucapan takbir itu adalah,
2

ِ ‫ اَهلل أَ ْكبر و‬،‫ الَ إِله إِالَّ اهلل واهلل أَ ْكبر‬،‫اَهلل أَ ْكبر اهلل أَ ْكبر‬
.‫هلل اْحلَ ْم ُد‬ َ َُ ُ َُ ُ َ ُ َ َُ ُ َُ ُ
Allaahu akbar Allaahu akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu
akbar wa lillaahil-hamd.
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah dan
Allah Maha besar, Allah Maha besar dan segala puji bagi Allah.4

2. Berhias dengan memakai pakaian bagus dan wangi-wangian


Orang yang menghadiri shalat Idul Fitri dituntunkan agar berpenampilan
rapi, yaitu dengan berhias, memakai pakaian bagus dan wangi-wangian.5
Perlu diperhatikan anjuran memakai pakaian bagus bukan berarti pakaian
yang serba mahal dan baru, melainkan yang dipentingkan adalah kerapian dan
kebersihannya sehingga bagus dipandang mata. Hari Idul Fitri bukan arena untuk
mempertunjukkan perhiasan, kekayaan, dan kemewahan, melainkan hari
pernyataan syukur kepada Allah dan pengagungan asma-Nya. Yang penting di
sini adalah kekhusyukan hati dan kekhidmatan kalbu dalam meresapi nilai-nilai
kemuliaan dan kegembiraan Idul Fitri.

3. Makan sebelum berangkat shalat Idul Fitri


Berbeda dengan Idul Adlha, untuk Idul Fitri orang yang hendak berangkat
ke lapangan tempat shalat dituntunkan supaya terlebih dahulu makan pagi. Hal ini
sesuai dengan sunnah yang dilakukan Nabi saw..6

4. Berangkat dengan berjalan kaki dan pulang melalui jalan lain


Orang yang pergi shalat Idul Fitri, sebaiknya datang ke lapangan dengan
berjalan kaki sambil bertakbir dan pulang dari shalat Idul Fitri melewati jalan lain
dari yang dilaluinya ketika pergi, sesuai dengan sunnah Nabi saw..7

5. Shalat dihadiri oleh semua umat Islam


Idul Fitri adalah suatu peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh
berkah dan kegembiraan. Oleh karena itu pelaksanaan shalat dihadiri oleh semua
orang Muslim tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan, bahkan
3

mereka yang pada saat itu terhalang untuk mengerjakan shalat, yaitu perempuan
yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi saw. supaya menghadirinya.
Hanya saja mereka tidak ikut shalat dan tidak masuk ke dalam shaf shalat, namun
ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib.8
1

‫َض َحى َي ْو َم‬ ِ ِ َّ ِ ِ ‫ول‬


َّ َ ‫اهلل‬ ِ
ْ ‫َّاس َواْأل‬
ُ ‫صلى اهللُ َعلَْيه َو َسل َم الْفطُْر َي ْو َم يُ ْفط ُر الن‬ ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ت ق‬
ْ َ‫َع ْن َعائ َشةَ قَال‬
.]‫ [رواه الرتذي‬.‫َّاس‬
ُ ‫ض ِّحي الن‬ َ ُ‫ي‬

Artinya: Diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa ia mengatakan: Rasulullah saw bersabda: Idul Fitri
adalah hari ketika orang berbuka puasa dan Idul Adlha adalah hari ketika orang menyembelih
kurban. [HR. at-Tirmidzi, dalam Sunan-nya, “Kitab as-Shaum,” hadis no. 802].
2

‫ال َما‬َ ‫ان َي ْل َعبُو َن فِي ِه َما َف َق‬


ِ ‫اهلل صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم الْم ِدينَةَ وهَل م يوم‬
َ ْ َ ُْ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ
ِ ‫ول‬ ُ ‫ال قَ ِد َم َر ُس‬َ َ‫س ق‬ ٍ َ‫ َع ْن أَن‬3
ِ ِ ُ ‫ال رس‬ ِ ِِ ِ ‫ان قَالُوا ُكنَّا َن ْلع‬ ِ ‫ه َذ ِان الْيوم‬
َ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم إِ َّن اهلل‬
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ ‫ب في ِه َما يِف اجْلَاهليَّة َف َق‬ َُ َ َْ َ
.]‫ [رواه أبو داود والنسائي‬.‫حى َو َي ْو َم الْ ِفطْ ِر‬ ْ ‫قَ ْد أَبْ َدلَ ُك ْم هِبِ َما َخْيًرا ِمْن ُه َما َي ْو َم اْأل‬
َ ‫َض‬
Artinya: Diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik ia berkata: Rasulullah saw. tiba di Madinah (dan
beliau melihat) mereka mempunyai dua macam hari yang mereka meriahkan dengan permainan.
Beliau bertanya: Hari apa ini? Mereka menjawab: Di zaman Jahiliyah kami memeriahkannya
dengan permainan. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengganti kedua
hari ini untuk kamu dengan yang lebih baik, yaitu Idul Adlha dan Idul Fitri. [HR. Abu Dawud dan
an-Nasa’i].

.]185 :)2( ‫[البقرة‬ .‫ َولِتُ ْك ِملُوا اْلعِ َّد َة َولِتُ َكِّب ُروا اهللَ َعلَى َما َه َدا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُر ْو َن‬-1

Artinya: ... dan supaya kamu menyempurnakan bilangannya dan supaya kamu mengagungkan
kebesaran Allah atas petunjuk yang telah Dia berikan kepadamu dan supaya kamu bersyukur. [QS.
al-Baqarah (2): 185].

‫ َويِف ْ ِر َوايٍَة‬، ِ‫ص ْوتَهُ بِالتَّ ْكبِرْي‬ ِِ ِ ِ


َ ‫صلَّى َي ْو َم اْلعْيد َكَّبَر َفَرفَ َع‬ َ ‫ َع ِن ابْ ِن عُ َمَر أَنَّهُ َكا َن إذاَ َغداَ إ‬-2
َ ‫ىل الْ ُم‬
َّ‫صلَّى َي ْو َم اْ َلعْي ِد مُث‬ ِ ‫كاَ َن ي ْغ ُدو إِىل الْمصلَّى يوِم اْ ِلفطْ ِر إِذَا طَلَع‬
َ ‫س َفيُ َكِّب ُر َحىَّت يَأْيِت َ الْ ُم‬
ُ ‫َّم‬
ْ ‫الش‬ ‫ت‬ َ َْ َ ُ ْ َ
‫ حديث رقم‬،153 : 1 ‫ [رواه الشافعي يف مسنده جـ‬.‫ام َتَر َك التَّ ْكبِْيَر‬ ِ‫صلَّى حىَّت إ‬ ِ‫ي َكِّبر ب‬
ُ ‫س اْ ِإل َم‬
َ ‫ل‬
َ ‫ج‬
َ ‫ا‬‫ذ‬
َ َ َ ‫م‬ُ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ُ ُ
.]445 ‫ و‬444

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari Id,
beliau bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya. Dalam riwayat lain (dikatakan): Beliau
apabila pergi ke tempat shalat pada pagi hari Idul Fitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir
hingga sampai ke tempat shalat pada hari Id, kemudian di tempat shalat itu beliau bertakbir pula,
sehingga apabila imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir. [HR. asy-Syafi‘i dalam al-Musnad,
I:153, hadis no. 444 dan 445].
4

ٍ
ُ‫ اَهللُ أَ ْكَب ُر اَهلل‬:‫ َو َجاءَ َع ْن عُ َمَر َواْب ِن َم ْسعُ ْود‬. ‫ َكِّب ُر ْوا اَهللُ أَ ْكَب ُر اهللُ أَ ْكَب ُر َكبِْيًرا‬:‫ال‬
َ َ‫َع ْن َس ْلماَ َن ق‬
.]‫ [رواه عبد الرزاق بسند صحيح‬.‫هلل اْحلَ ْم ُد‬ ِ ‫ اَهلل أَ ْكبر و‬،‫أَ ْكبر الَ إِله إِالَّ اهلل واهلل أَ ْكبر‬
َ َُ ُ َُ ُ َ ُ َ َُ
Artinya: Dari Salman (dilaporkan bahwa) ia berkata: Bertakbirlah dengan: Allaahu akbar,
Allaahu akbar kabiiran. Dan dari Umar dan Ibnu Mas‘ud (dilaporkan): Allaahu akbar, Allaahu
akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd. [HR. ‘Abdur-
Razzaaq, dengan sanad sahih].
Mengenai ucapan takbir dan dalil-dalilnya lihat Keputusan Muktamar Tarjih XX di Garut (1976),
ditanfiz oleh PP Muhammadiyah tahun 1977 (No. C/1-0175/77), dimuat dalam Berita Resmi
Muhammadiyah, No. 76 (1977), h. 3 dan 8, serta 21, 24 dan 25.
5

‫س بُْر َد ِحَبَر ٍة‬ ‫ب‬ ‫ل‬


ْ ‫ي‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬
َ ‫ك‬ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ِ ‫َن النَّيِب صلَّى اهلل علَي‬
‫ه‬ َّ ‫أ‬ ِ ‫ عن جع َف ِر ب ِن حُم َّم ٍد عن أَبِي ِه عن جد‬-1
‫ِّه‬
َ
ُ َ َ ََ ْ َ ُ َ ِّ َ َْ ْ َْ َ ْ َْ َْ
.]441 ‫ حديث رقم‬،152 :1 ‫ جـ‬،‫ [رواه الشافعي يف املسند‬.‫ل ِعْي ٍد‬ ِّ ‫يِف ْ ُك‬
Artinya: Dari Ja‘far Ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya (dilaporkan) bahwa Nabi saw
selalu memakai wool (burdah) bercorak [buatan Yaman] pada setiap Id. [HR. asy-Syafi‘i dalam
kitabnya al-Musnad, I:152, hadis nomor 441].

ِ ِ ‫يِف‬ ِ َ َ‫السْب ِط ق‬
ِّ ‫ َع ِن اْحلَ َس ِن‬-2
‫َج َو َد‬
ْ‫سأ‬َ َ‫ أ ََمَرناَ َر ُس ْو ُل اهلل صلى اهلل عليه وسلم ْ العْي َديْن أَ ْن َن ْلب‬:‫ال‬
‫ض ِّح َي بِأَمْسَ ِن ماَ جَنِ ُد (اَلَْب َقَرةُ َع ْن َسْب َع ٍة واجلزر عن‬ ِ ِ ‫ماَ جَنِ ُد وأَ ْن َنتَطَيَّب بِأ‬
َ ُ‫َج َود ماَ جَن ُد َوأَ ْن ن‬
ْ َ َ
ِ َّ ‫ع َشر ٍة) وأَ ْن نُظْ ِهر التَّ ْكبِير و‬
،‫ وليس هو مبجهول‬،‫ [وقال احلاكم جبهالة إسحاق بن برزخ‬.‫ار‬ َ َ‫السكْينَةَ َواْل ٍوق‬ َ َْ َ َ َ َ
.]‫فقد ضعفه األزدي ووثقه ابن حبان كما يف التلخيص‬

Artinya: Diriwayatkan dari al-Hasan cucu Rasulullah saw (dilaporkan bahwa) ia mengatakan:
Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw untuk pada dua hari raya [Idul Fitri dan Idul Adlha]
memakai pakaian kami terbaik yang ada, memakai wangi-wangian terbaik yang ada, dan
menyembelih binatang korban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh
orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan. [Al-Hakim
menyatakan Ishaq Ibnu Barzakh sebagai majhul, padahal sebenarnya tidak majhul. Al-Azdi
mendlaifkannya, sementara Ibnu Hibban menyatakannya tsiqah (terpercaya), demikian ditegaskan
di dalam at-Talkhish karangan Ibnu Hajar].
6

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم الَ َي ْغ ُدو َي ْو َم الْ ِفطْ ِر َحىَّت‬ ِ ُ ‫ال َكا َن رس‬
َ ‫ول اهلل‬ َُ َ َ‫ك ق‬ ٍ ِ‫س ب ِن مال‬
َ ْ ِ َ‫ َع ْن أَن‬-1
.]‫ [رواه البخاري‬.‫كلُ ُه َّن ِو ْتًرا‬ ٍ ‫يأْ ُكل مَتَر‬
ُ ْ‫ َويَأ‬... ‫ات‬ َ َ َ
Artinya: Diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik bahwa ia berkata: Adalah Rasulullah saw tidak
pergi ke shalat Idul Fitri sebelum beliau makan beberapa kurma. [HR. al-Bukhari].

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم الَ خَي ُْر ُج َي ْو َم الْ ِفطْ ِر‬ ِ ‫ عن عب ِد‬-2
َ َ‫اهلل بْ ِن بَُريْ َد َة َع ْن أَبِ ِيه ق‬
َ ُّ ‫ال َكا َن النَّيِب‬ َْ ْ َ
.]‫ [رواه الرتمذي‬.‫صلِّي‬
َ َ ُ‫َض َحى َحىَّت ي‬ ْ ‫َحىَّت يَطْ َع َم َوالَ يَطْ َع ُم َي ْو َم اْأل‬
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Adullah Ibnu Buraidah dari ayahnya [yaitu Buraidah Ibnu al-
Husaib] ia berkata: Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada
hari Idul Adha tidak makan sampai shalat lebih dahulu. [HR. at-Tirmidzi].
7

ِِ ِ
ِ ‫يد م‬ ِ ُّ ‫ال ِمن‬ ٍِ ِ
‫اشيًا َوأَ ْن تَأْ ُك َل َشْيئًا َقْب َل أَ ْن‬ َ ‫السنَّة أَ ْن خَت ُْر َج إىَل الْع‬ َ َ َ‫ َع ْن َعل ِّي بْ ِن أَيِب طَالب ق‬-1
ٌ ‫ [رواه الرتمذي و قَ َال َه َذا َح ِد‬.‫ج‬
.]‫يث َح َس ٌن‬ َ ‫خَت ُْر‬
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Ali Ibnu Abi Thalib ia berkata: Merupakan sunnah bahwa engkau
keluar untuk shalat Id dengan berjalan kaki dan makan sesuatu sebelum keluar. [HR. at-Tirmidzi.
Ia mengatakan: Ini adalah hadis hasan].

ِ ِ‫َن النَّيِب صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم َكا َن إِ َذا خرج إِىَل الْع‬
‫يد َر َج َع يِف َغرْيِ الطَّ ِر ِيق‬ َ ََ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ َّ ‫ َع ْن أَيِب ُهَر ْيَر َة أ‬-2
ِ ِ‫الَّ ِذي أَخ َذ ف‬
.]‫ [رواه ابن ماجه‬.‫يه‬ َ
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. apabila keluar pergi shalat Id,
beliau kembali dengan melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi. [HR. Ibnu Majah].
8

ِ
‫َض َحى‬ْ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم أَ ْن خُنْ ِر َج ُه َّن يِف الْفطْ ِر َواْأل‬ ِ ُ ‫ عن أ ُِّم ع ِطيَّةَ قَالَت أَمرنَا رس‬-1
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ ََ ْ َ َْ
ِِ ِ ِ
‫ني‬
َ ‫الصالََة َويَ ْش َه ْد َن اخْلَْيَر َو َد ْع َو َة الْ ُم ْسلم‬ ُ َّ‫ض َو َذ َوات اخْلُ ُدو ِر فَأ ََّما احْلُي‬
َّ ‫ض َفَي ْعتَ ِزلْ َن‬ َ َّ‫الْ َع َوات َق َواحْلُي‬
‫ [رواه اجلماعة‬.‫ُخُت َها ِم ْن ِج ْلبَاهِب َا‬ ِ َ َ‫اهلل إِح َدانَا الَ ي ُكو ُن هَل ا ِج ْلباب ق‬
ْ ‫ال لُت ْلبِ ْس َها أ‬ ٌ َ َ َ ْ
ِ ‫ول‬َ ‫ت يَا َر ُس‬ ُ ‫ُق ْل‬
.]‫واللفظ ملسلم‬
Artinya: Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyyah bahwa ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan
kami supaya menyuruh mereka keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adlha: yaitu semua gadis
remaja, wanita sedang haid dan wanita pingitan. Adapun wanita-wanita sedang haid supaya tidak
memasuki lapangan tempat shalat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya itu dan panggilan kaum
Muslimin. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang kami yang tidak mempunyai
baju jilbab? Rasulullah menjawab: Hendaklah temannya meminjaminya baju kurungnya. [HR. al-
Jama‘ah, lafal dari Muslim].

‫ِج الْ َع َواتِ َق‬ ِ ِ


َ ‫صلَّى اهلل َعلَْيه َو َسلَّ َم يَأْ ُم ُرنَا أَ ْن خُنْر‬
ِ ُ ‫ عن أ ُِّم ع ِطيَّةَ اْألَنْصا ِريَِّة قَالَت َكا َن رس‬-2
َ ‫ول اهلل‬ َُ ْ َ َ َْ
ِِ ِ
.‫ني‬ ْ ‫صلَّى َويَ ْش َه ْد َن اخْلَْيَر َوالد‬
َ ‫َّع َو َة َم َع الْ ُم ْسلم‬ ُ َّ‫ض َو َذ َوات اخْلُ ُدو ِر فَأ ََّما احْلُي‬
َ ‫ض َفَي ْعتَ ِزلْ َن الْ ُم‬ َ َّ‫َواحْلُي‬
.]‫[رواه أمحد‬

Artinya: Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyyah al-Anshariyyah bahwa ia berkata: Rasulullah saw
memerintahkan kami supaya menyuruh keluar semua gadis remaja, wanita sedang haid dan wanita
pingitan. Adapun wanita sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat shalat, tetapi
menyaksikan kebaikan hari raya itu dan dakwah yang disampaikan khatib bersama kaum
Muslimin. [HR. Ahmad].

You might also like