Perasaan Takut dan Cemas Takut, merupakan suatu perasaan yang bisa dialami oleh setiap orang dalam kehidupannya setiap hari. Setiap orang akan mengalaminya pada waktu yang berbeda-beda. Takut dan cemas sering berhubungan erat. Saat orang merasa takut akan sesuatu, orang tersebut sering merasa cemas juga. Walaupun perasaan cemas dan takut keduanya berhubungan erat, keduanya berbeda. Rasa cemas merupakan sesuatu perasaan gelisah terhadap suatu yang diharapkan. Perasaan cemas berhubungan dengan harapan seseorang dalam menghadapi sesuatu yang mengerikan atau menakutkan. Rasa cemas lalu berhubungan erat dengan masa depan, dan ia sering dapat diantisipasi. Sebaliknya rasa takut merupakan respon terhadap sesuatu bahaya yang timbul pada saat ini. Maka di sini rasa takut berkaitan erat dengan di sini dan sekarang (masa kini). Orang yang merasa takut ketika ia melihat seekor anjing galak merasa terdesak. Seseorang merasa cemas ketika perusahaannya hampir mengalami kebangkrutan. Merasa takut dan cemas. Ini mengarah kepada perspirasi. Perasaan takut sering digambarkan sebagai suatu instink kehidupan yang evolusioner. Saat anda rasa takut, reaksi psikologis anda sesungguhnya membantu memobilisasi tubuh anda untuk bereaksi terhadap bahaya itu. Oleh karena itu, bila anda melihat seekor anjing galak, anda akan berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri agar tidak digigit. Di lain pihak, rasa cemas membekali anda untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi. Karena itu bila anda merasa cemas dengan keamanan pekerjaan anda, kemungkinan anda akan menunda rencana pembelian mobil baru. Baik rasa takut maupun rasa cemas, kedua-duanya bukan merupakan pengalaman-pengalaman yang menyenangkan namun keduanya bernilai, bermanfaat, dan adaptif bagi kehidupan manusia sesuai dengan caranya masing-masing. Maka ketika mengalmi keduanya atau rasa takut, atau rasa cemas itu merupakan sesuatu perasaan yang sangat menusiawi. Setiap orang pasti akan mengalaminya. Diterbitkan di: September 13, 2007 Updated: Oktober 05, 2010 http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1669724-rasa-takut-dan-cemas/