You are on page 1of 7

QUO VADIS PENGKAJIAN DAMPAK (IMPACT ASSESSMENT)

PENELITIAN HORTIKULTURA?
Witono Adiyoga

Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Jl. Tangkuban Perahu 517, Lembang, Bandung – 40391

Perspektif Pengkajian Dampak terantisipasi; bersifat positif atau negatif, serta


terjadi pada tingkat individu atau organisasi. Efek
Penelitian hortikultura pada dasarnya meng- yang terjadi biasanya melibatkan perubahan-
hasilkan berbagai macam luaran (output). Luaran perubahan kognisi dan perilaku. Sementara itu,
tersebut termasuk teknologi yang terkandung di kata “pengkajian” atau “evaluasi” adalah kegiatan
dalam suatu obyek fisik (misalnya, benih unggul), untuk menetapkan, menaksir atau menentukan
cara budidaya dan pengelolaan usahatani, infor- manfaat, nilai atau kualitas suatu penelitian, ber-
masi, maupun perbaikan sumberdaya manusia. kaitan dengan relevansi, efektivitas, efisiensi dan
Berbagai luaran ini mempengaruhi lingkungan dampaknya (Impact Assessment and Evaluation
internal lembaga penelitian (melalui penyeleng- Group, 2000).
garaan pelatihan dan pengembangan kemitraan) Evaluasi hasil penelitian biasanya cenderung
serta pengguna hasil penelitian (melalui transfer memusatkan perhatian pada dampak sasaran-
teknologi dan informasi yang dihasilkan) yang sasaran antara atau tujuan-tujuan yang terukur.
pada akhirnya akan berdampak terhadap indika- Kegiatan pengkajian lebih difokuskan untuk
tor-indikator sasaran program penelitian. Esensi mengevaluasi apakah suatu penelitian tertentu
sasaran penelitian hortikultura pada dasarnya menghasilkan teknologi, strategi pengelolaan
adalah menghapuskan kemiskinan dan melin- dan penguatan kapasitas yang mengarah pada
dungi sumberdaya alam dalam rangka mendu- peningkatan produktivitas hortikultura dengan
kung pencapaian ketahanan pangan yang berke- biaya per unit output lebih rendah, serta mengi-
lanjutan (Pusat Penelitian dan Pengembangan kuti prinsip-prinsip keberlanjutan. Secara umum,
Hortikultura, 2004). Secara ideal, pengkajian se- fokus dari pengkajian dampak (PD) dalam kon-
harusnya dilakukan untuk mengevaluasi dampak teks hortikultura pada dasarnya diarahkan untuk
program penelitian hortikultura berkaitan dengan mengukur dampak aktual investasi program/
kontribusinya dalam mencapai sasaran tersebut. kegiatan penelitian, terutama berkaitan dengan
Namun perlu dicatat bahwa sasaran fundamental tingkat pengembalian investasi yang akan/telah
yang berhubungan dengan kesejahteraan manu- ditanamkan.
sia ini sebenarnya masih beberapa langkah di Pelaksanaan penelitian hortikultura membu-
depan sasaran-sasaran antara maupun tujuan- tuhkan dukungan sumberdaya finansial, manusia
tujuan program penelitian spesifik. Dengan kata dan modal. Semakin menurunnya dana peneliti-
lain, sasaran antara, misalnya peningkatan kapa- an serta semakin kuatnya tuntutan akuntabilitas,
sitas organisasi penelitian dan peningkatan pro- mendorong semakin tingginya permintaan publik
duktivitas hortikultura merupakan sasaran yang tidak saja untuk mendemonstrasikan dampak ak-
lebih mudah diukur penyebab, pengaruh dan tual penelitian, tetapi juga untuk memaksimalkan
dampaknya. dampak tersebut melalui pentargetan manfaat
Terminologi “pengkajian dampak” dan langsung penelitian bagi petani kecil (masyarakat
“evaluasi dampak” seringkali digunakan untuk miskin). Keterbatasan pendanaan bahkan mulai
maksud yang serupa. Kata “dampak” berhu- banyak menimbulkan anggapan bahwa peneliti-
bungan dengan efek atau pengaruh ekonomi, an hortikultura cenderung semakin mahal, na-
sosial dan lingkungan secara luas dan jangka mun memberikan sedikit hasil yang layak (few
panjang dari suatu kegiatan penelitian. Efek visible results) dibandingkan dengan alternatif
tersebut mungkin dapat diantisipasi atau tidak investasi non-penelitian lainnya. Sementara itu,
1
tuntutan terhadap penelitian hortikultura masa proses dua-tahap ini mengandung ketidak-pas-
kini, tidak lagi sekedar untuk meningkatkan tian yang cukup tinggi (Alston et al., 1995). Pada
produksi, tetapi juga harus mempertimbangkan prakteknya, studi dampak ex-ante sering dila-
aspek-aspek keamanan pangan, pemerataan kukan untuk program pengembangan teknologi
pendapatan, penghapusan kemiskinan dan pe- tunggal/spesifik berdasarkan informasi yang di-
lestarian lingkungan. Berbagai tantangan ini peroleh dari percobaan-percobaan di lahan peta-
menunjukkan semakin pentingnya pemanfaatan ni. Studi dampak semacam ini dapat memberi-
PD sebagai alat advokasi dan dialog untuk kan informasi berharga menyangkut dampak po-
mendukung pengembangan kebijakan riset dan tensial dari teknologi yang dikembangkan, serta
teknologi hortikultura yang efektif. dapat memberikan justifikasi untuk meneruskan/
menghentikan kegiatan penelitian dan melaku-
Pengkajian Dampak Sebagai Suatu Proses kan/tidak melakukan investasi promosi teknologi.

Penelitian hortikultura merupakan suatu pro- Evaluasi Teknologi pada Tingkat Usahatani
ses utilisasi berbagai input dalam jangka waktu
tertentu untuk menghasilkan output. Sementara Percobaan-percobaan di lahan petani perlu
itu, pengkajian dampak juga dapat dikonsepsu- dilakukan dalam upaya memperoleh data input-
alisasikan sebagai siklus dari beberapa jenis stu- output yang realistik untuk analisis biaya-manfaat.
di dampak pada tahapan-tahapan yang berbeda. Analisis manfaat-biaya yang dilakukan di kebun
Dengan demikian, pengkajian dampak pada percobaan akan sangat berbeda jika dibanding-
dasarnya merupakan suatu proses yang serupa kan di lahan petani, karena (a) respon hasil pro-
dengan pengembangan teknologi hortikultura. duksi seringkali bias ke atas, (b) estimasi peng-
Berdasarkan proses pengembangan teknologi, gunaan tenaga kerja di kebun percobaan pada
siklus tersebut terdiri dari empat tahapan peng- plot-plot kecil tidak dapat merepresentasikan
kajian dampak, yaitu studi dampak untuk penyu- kondisi di lahan petani, dan (3) pengelolaan usa-
sunan prioritas (ex-ante), studi evaluasi teknologi hatani yang berbeda, terutama berkaitan dengan
pada tingkat usahatani (on-farm technology eva- fasilitas/infra struktur di kebun percobaan yang
luation), studi adopsi dan studi dampak ex post relatif lebih terjamin (Ashby, 1990). Pengujian di
(Manyong et al., 2001). lahan petani juga dapat memberikan informasi
diagnostik penting tentang masalah petani. Wa-
Pengkajian Dampak Ex-ante laupun survai diagnostik telah dilakukan, peneliti
dapat memperoleh pemahaman lebih lengkap
PD ex-ante dilakukan sebelum suatu proyek mengenai masalah, preferensi dan strategi
atau program dimulai dan dapat digunakan seba- kehidupan petani melalui frekuensi interaksi yang
gai alat bantu untuk penyusunan prioritas peneli- lebih tinggi. Percobaan lapangan di lahan petani
tian. PD ex-ante mengukur dampak potensial memiliki kelebihan dibanding survai karena lebih
dari berbagai alternatif portofolio penelitian terha- didasarkan pada apa-apa yang dilakukan petani,
dap manfaat bersih agregat atau terhadap peng- bukan yang dikatakan petani. Studi yang dilaku-
hapusan kemiskinan. Studi dampak ini mengukur kan dalam penciptaan teknologi baru di lahan
ekspektasi pengembalian dari berbagai alternatif petani dapat membantu peneliti memahami lebih
upaya penelitian. Pengembalian tersebut dapat baik proses adopsi awal yang melibatkan inte-
berupa perubahan-perubahan produktivitas, dis- grasi antara pengetahuan indigenous petani de-
tribusi manfaat ekonomis dan kualitas lingkungan. ngan pengetahuan ilmiah peneliti.
PD ex-ante merupakan proses dua-tahap: (a) pe-
nyusunan skenario-skenario yang diperkirakan Studi Adopsi
akan terjadi jika usulan penelitian tidak diajukan,
dan (b) estimasi dampak potensial dari inovasi Studi adopsi dilakukan untuk memantau ting-
penelitian berdasarkan proyeksi pengetahuan kat dan pentahapan adopsi serta dampak dari
pakar (Pachico, 2001). Perlu diperhatikan bahwa teknologi teruji terhadap produktivitas di tingkat
2
usahatani pada tahap promosi teknologi. Studi ini bantu identifikasi kendala esensial dan oportu-
mengukur sampai sejauh mana penerapan tek- nitas penelitian, (b) memberikan dasar empiris
nologi berlangsung, keragaan teknologi (peru- untuk mengestimasi batas atas tingkat adopsi,
bahan produktivitas, keunggulan dan kelemahan), dan (c) memberikan jaminan bahwa opsi-opsi
perubahan pengelolaan usahatani yang diakibat- penelitian yang dirancang berdasarkan kebutuh-
kan oleh penggunaan teknologi baru, dan karak- an pengguna akan memiliki tingkat adopsi tinggi.
teristik proses difusi. Informasi penting yang Studi adopsi biasanya dilaksanakan sebagai stu-
dapat diperoleh dari studi ini diantaranya: (a) di kasus yang dipilih berdasarkan pandangan
tingkat dan kecepatan adopsi serta alasan non- peneliti/ilmuwan mengenai pertimbangan-pertim-
adopsi, (b) persepsi petani menyangkut karakte- bangan kepentingan dan potensi berbagai jenis
ristik yang diinginkan dari opsi-opsi teknologi ter- teknologi, biaya penelitian, dan ketersediaan
sedia, (c) produktivitas di tingkat usahatani serta pendanaan.
peningkatan/perolehan pendapatan sebagai aki-
bat dari pengendalian kendala biotik dan abiotik, Pengkajian Dampak Ex-post
(d) dampak terhadap kesejahteraan rumah tang-
ga petani, misalnya berkaitan dengan distribusi Pengkajian dampak ex-post dilakukan setelah
pendapatan di dalam rumah tangga, nutrisi dan suatu teknologi diadopsi secara luas oleh petani
kesehatan, dan (e) kendala infrastruktur, kelem- di daerah target. PD ex-post dapat menumbuhan
bagaan dan kebijakan yang menghambat adopsi rasa percaya diri bagi peneliti/ilmuwan, manajer
teknologi (Impact Assessment and Evaluation penelitian dan stakeholders, serta dapat mening-
Group, 2000; Bantilan and Dar, 2001). katkan dukungan penelitian. Informasi yang di-
Persepsi petani menyangkut kendala penting, peroleh dari PD ex-post juga dapat digunakan
karakteristik kultivar yang diinginkan dan cara sebagai umpan balik penyusunan prioritas
budidaya akan sangat berguna untuk (a) mem- penelitian (Babu and Rhoe, 2002). Gambar 1 di
Studi lini dasar
Identifikasi kendala, oportunitas dan solusi teknologi yang
memungkinkan

Pengkajian Dampak Ex-ante

Umpan balik Umpan balik

Pengkajian Dampak Evaluasi Teknologi


Ex-post di Lahan Petani

Diseminasi Teknologi Diseminasi Teknologi


(skala luas) Umpan balik (skala pilot)

Studi Adopsi

Gambar 1 Proses Pengkajian Dampak


3
bawah ini mengilustrasikan proses pengkajian data yang tepat merupakan komponen yang pa-
dampak. Proses dimulai dengan penyusunan pri- ling time-consuming dan costly dari pelaksanaan
oritas memanfaatkan analisis dampak ex-ante pengkajian dampak. Program penelitian biasa-
yang mengestimasi dampak potensial suatu pe- nya menyeimbangkan kebutuhan data yang ideal
nelitian terhadap penghapusan kemiskinan atau (dan cenderung costly), dengan yang praktikal,
manfaat bersih agregat. Tahapan ini didasarkan dan mensyaratkan pengumpulan dari berbagai
pada data yang diperoleh dari survai lini dasar, sumber. Jika PD menjadi bagian integral dari
pengetahuan pakar (peneliti/ilmuwan biofisik dan proses penelitian pertanian, maka sistem penda-
manajer penelitian), dan informasi studi adopsi taan yang baik harus dilembagakan di dalam
maupun studi dampak yang pernah dilakukan sistem penelitian. Pelembagaan sistem data juga
sebelumnya. Data lini dasar memungkinkan pe- memberikan jaminan bahwa informasi yang di-
neliti menetapkan status tingkat kemiskinan atau hasilkan dari kegiatan penelitian dapat tersedia
kondisi usahatani pada saat ini; informasi il- secara sistematis dan tepat waktu, sehingga da-
muwan biofisik dan manajer penelitian dapat di- pat dimanfaatkan untuk kebutuhan masa datang.
gunakan untuk memperkirakan atau memproyek- Isu kunci yang perlu diperhatikan adalah pe-
sikan perubahan-perubahan produktivitas, biaya ranan survai lini dasar dan survai panel dalam
dan parameter lainnya; serta informasi studi memberikan data menyangkut benchmark-rela-
adopsi dan dampak sebelumnya digunakan un- ted household variables sebagai dasar untuk stu-
tuk mengidentifikasi alternatif teknologi yang di- di adopsi dan studi dampak. Banyak jenis studi
perkirakan dapat mengatasi kendala produksi dampak hanya dapat dilakukan jika data lini
utama, dengan tetap mempertimbangkan prefe- dasar yang relevan tersedia (khususnya berkait-
rensi petani dan kondisi aktual usahatani. Penyu- an dengan produk penelitian yang sedang dikaji),
sunan prioritas diikuti oleh pengembangan tekno- survai reguler dilakukan terhadap rumah tangga
logi di kebun percobaan dan di lahan petani un- petani yang sama, dari waktu ke waktu, untuk
tuk mengidentifikasi teknologi tepat guna sesuai memantau perubahan-perubahan praktek petani.
kondisi, prioritas serta preferensi petani. Melalui suatu panel rumah tangga petani yang
Teknologi tepat guna tersebut kemudian dipro- sama, dimungkinkan adanya pemantauan regu-
mosikan atau diuji dalam skala lebih luas secara ler perubahan cara-cara budidaya penting serta
bertahap dari wilayah satu ke wilayah lainnya. indikator-indikator produktivitas (jenis data output
Bersamaan dengan diseminasi teknologi, studi penelitian terpenting). Sistem pengumpulan data
adopsi menjadi penting untuk mendokumentasi- membutuhkan definisi parameter kunci yang
kan proses dan tingkat adopsi serta perubahan- jelas, lembar pengamatan yang lengkap, ukuran
perubahan produktivitas dan pola tanam. Cakup- sampel, frekuensi survai yang cukup, serta
an studi ini biasanya adalah studi kasus adopsi benchmark sites. Pengumpulan data seperti ini
atau dampak. Pengkajian dampak ex-post dila- hanya dapat direalisasikan jika kegiatannya me-
kukan setelah diseminasi teknologi skala luas. rupakan bagian integral dari proses penelitian.
Pada prakteknya, studi kasus adopsi dan dam-
pak yang dilakukan untuk demonstrasi teknologi Strategi Implementasi Pengkajian Dampak
di desa tertentu sering dipertimbangkan sebagai
bagian dari pengkajian dampak ex-post. Proses Peneliti/ilmuwan biofisik dan sosial-ekonomi
pengkajian dampak dianggap lengkap pada saat harus bekerja sama dalam mengumpulkan dan
informasi adopsi dan dampak yang diperoleh dari menata data pengkajian dampak. Peneliti sosial-
PD ex-post dimanfaatkan sebagai umpan balik ekonomi harus mengambil inisiatif dalam meran-
untuk PD ex-ante. cang dan melaksanakan survai-survai rumah
tangga petani contoh di wilayah studi kasus
Sistem Data untuk Pengkajian Dampak untuk mempelajari tingkat adopsi, serta di wi-
layah target yang lebih luas untuk studi dampak
Pengkajian dampak adalah kegiatan pengum- ex-post. Data untuk PD ex-post dan penyusunan
pulan data yang sangat intensif. Pengumpulan prioritas dapat diperoleh dari para peneliti
4
(nasional dan internasional). Data untuk evaluasi post sangat jarang bahkan belum pernah di-
di lahan/tingkat petani dapat dikumpulkan dari lakukan dalam kegiatan evaluasi penelitian hor-
semua petani yang berpartisipasi dalam kegiatan tikultura. Pertanyaan yang perlu direnungkan
tersebut. Peneliti sosial-ekonomi bekerja sama bersama adalah “Apakah implementasi pengka-
dengan peneliti biofisik harus merancang kuesi- jian dampak penelitian hortikultura terkendala
oner untuk memfasilitasi data evaluasi penelitian semata-mata oleh keterbatasan dana, kurangnya
di lahan petani. Peneliti biofisik dapat melakukan kepedulian (awareness) atau kedua-duanya?”
pencatatan menyangkut informasi yang dibutuh-
kan pada saat melaksanakan percobaan/eksperi- Kendala Implementasi Pengkajian Dampak
men on-farm bersama petani. Pendekatan ini
terbukti tepat untuk memfasilitasi proses pemba- PD merupakan praktek mapan/umum dalam
ngunan budaya dampak dan melembagakan ke- mengevaluasi proyek-proyek investasi barang
giatan pengkajian dampak di lembaga-lembaga publik, serta program-program menyangkut infra-
penelitian pertanian. struktur, kesehatan, pendidikan, transportasi dan
pengembangan perkotaan. The International
Pengkajian Dampak Penelitian Hortikultura Association for Impact Assessment menyeleng-
garakan konferensi tahunan mendiskusikan per-
Keterbatasan pendanaan penelitian hortikul- kembangan PD. Literatur PD sudah pula ber-
tura merupakan fakta yang tidak dapat dipungkiri. kembang menurut disiplin ilmu, mencakup: En-
Disamping hal tersebut seringkali membatasi vironmental Impact Assessment; Social Impact
kesempatan peneliti untuk berkontribusi optimal, Assessment; Environmental Health Impact
masalah lebih besar juga menjadi tantangan da- Assessment; Strategic Environmental Assess-
lam penyusunan prioritas penelitian hortikultura. ment; Risk Assessment, Economic Impact Eva-
Trade-off antara prioritasi penelitian dengan pe- luation dan Institutional Impact Assessment.
luang peneliti berkontribusi secara merata meru- Namun demikian, hanya sedikit dari literatur
pakan hal yang semakin sukar dihindarkan. Lima tersebut berhubungan dengan pertanian. Bahkan
tahun terakhir semakin kuatnya permintaan ter- setelah empat dekade sejak publikasi pertama
hadap penajaman penelitian juga disertai dengan dampak ekonomis penelitian pertanian (1964)
semakin tingginya tuntutan akuntabilitas. Kepen- yang kemudian disusul oleh ratusan studi dam-
tingan studi dampak sebagai salah satu alat pak lainnya, PD masih belum merupakan kegiat-
bantu evaluasi penelitian sebenarnya telah se- an yang umum dilakukan di dalam program pe-
ring didengungkan dalam berbagai kesempatan nelitian pertanian (Horton and Mackay, 1999).
rapat kerja badan litbang pertanian, walaupun Masih belum membudayanya pelaksanaan
tindak lanjutnya pada tahapan implementasi ma- pengkajian dampak, berkaitan dengan evaluasi
sih sering terkendala. potensi dan realisasi pengembalian (return) in-
Salah satu komponen pengkajian dampak vestasi penelitian, diantaranya disebabkan oleh
dalam penelitian hortikultura yang telah sering di- alasan-alasan (Omiti et al., 2001):
laksanakan adalah evaluasi teknologi pada ting- a. kelangkaan sumberdaya serta anggapan/
kat usahatani (di lahan petani). Namun demikian, opini dari sebagian besar manajer lembaga
kegiatan ini juga belum tergarap secara lengkap, penelitian bahwa manfaat penelitian (tanpa
karena tidak pernah diikuti oleh pengujian skala pengkajian dampak) pada dasarnya sudah
luas untuk menghindarkan bias skala plot per- sangat nyata;
cobaan. Kegiatan ini sebenarnya juga masih b. rendahnya apresiasi manajer lembaga pe-
merupakan tindakan yang bersifat parsial, ter- nelitian terhadap informasi yang dihasilkan
utama jika dikaitkan dengan perspektif pengka- dari studi/pengkajian dampak, sehingga tidak
jian dampak sebagai suatu proses. Pengalaman mendapat prioritas perhatian dari sisi topik
menunjukkan bahwa komponen-komponen studi maupun alokasi pendanaan;
dampak lainnya, yaitu pengkajian dampak ex- c. biaya oportunitas tinggi dari pelaksanaan
ante, studi adopsi dan pengkajian dampak ex- studi/pengkajian dampak menyebabkan ma-
5
najer lembaga penelitian merasa lebih aman laksanakan, untuk memberikan laporan ke-
dan mudah untuk langsung melaksanakan pada stakeholders mengenai tingkat pe-
program kegiatan penelitian; ngembalian dari dana yang telah diinvesta-
d. adanya semacam kekhawatiran bahwa studi/ sikan, dan untuk mengikat dukungan politis
pengkajian dampak akan mengungkapkan berkaitan dengan keberlanjutan investasi;
rasio manfaat biaya yang dapat mengancam (b) Perbaikan rancangan dan implementasi pro-
keberlanjutan program; gram: untuk mendapatkan umpan balik serta
e. adanya anggapan bahwa pengkajian dam- pelajaran dari pengalaman lalu yang sangat
pak cenderung lebih merupakan permintaan bermanfaat dalam rangka meningkatkan
atau persyaratan pertanggung-jawaban bagi efektivitas dan efisiensi program penelitian;
donor internasional (donor-driven), bukan da- (c) Perencanaan dan penetapan prioritas: untuk
na penelitian yang berasal dari pemerintah; mengkaji kemungkinan dampak yang akan
f. kesulitan metodologis dalam pengkajian datang dari tindakan-tindakan kelembagaan
dampak beberapa jenis penelitian tertentu, sehubungan dengan pengalokasian sumber-
terutama berkaitan dengan ketersediaan daya maupun penyusunan prioritas program
data dan faktor-faktor eksternalitas. kegiatan, serta untuk merancang usulan ke-
g. kepedulian (awareness) tentang pentingnya bijakan, program dan proyek.
pengkajian dampak masih belum cukup kuat Perkembangan pendanaan penelitian horti-
untuk mendorong komitmen finansial imple- kultura dalam lima tahun terakhir menuntut ma-
mentasinya; najer lembaga penelitian dan pengambil kebijak-
an/keputusan untuk bersikap lebih sensitif ter-
Rationale Untuk Melembagakan Pengkajian hadap indikator-indikator dampak dan kegunaan-
Dampak nya. Kepedulian terhadap pentingnya pengkajian
dampak harus diikuti oleh pemahaman lengkap
Walaupun tanpa pengkajian dampak, adanya berkenaan dengan peluang potensi pemanfa-
permintaan yang tinggi terhadap perbaikan tek- atannya. Agar pengembalian tinggi (high pay-off)
nologi dan opsi pengelolaan dari pengguna ter- dari investasi penelitian hortikultura dapat tereali-
nyata telah menjadi semacam penghela terus sasi, manajer lembaga penelitian dan stake-
mengalirnya pendanaan penelitian hortikultura. holder lainnya harus mengembangkan strategi
Namun demikian, beberapa isu atau pertanyaan untuk: (i) merasionalkan anggaran penelitian se-
penting yang juga semakin mengemuka adalah hubungan dengan kompetisi alternatif pengguna-
(a) sampai kapan aliran dana tersebut dapat te- an dana tersebut yang semakin ketat; (ii) men-
tap terjaga menimbang kenyataan bahwa alokasi demonstrasikan dampak penelitian kepada donor
sumberdaya penelitian hortikultura semakin me- maupun stakeholders untuk menjaga keberlanjut-
nurun dari tahun ke tahun, dan (b) sampai sejauh an dan/atau meningkatkan dukungan finansial;
mana sumberdaya langka yang tersedia tersebut (iii) membandingkan keragaan inter maupun an-
telah dialokasikan secara efektif dan efisien. tar proyek atau program penelitian dan meng-
Kedua isu tersebut mengarah pada kenyataan identifikasi senjang/peluang untuk perbaikan; dan
bahwa penyusunan prioritas penelitian menjadi (iv) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk
suatu keharusan yang bersifat mutlak. Hal ini peningkatan kapasitas penelitian hortikultura di
mengandung konsekuensi diperlukannya upaya bidang-bidang yang berpotensi memberikan pe-
lebih keras untuk melembagakan pengkajian ngembalian relatif tinggi (high return). Terlepas
dampak ke dalam proses perencanaan program dari kendala struktural dan non-struktural yang
penelitian hortikultura. Institusionalisasi pengkaji- dihadapi, institusionalisasi pengkajian dampak
an dampak penelitian hortikultura pada dasarnya dapat memfasilitasi wacana perumusan kebijak-
merupakan upaya untuk merespon berbagai an hortikultura yang lebih baik, sehubungan de-
tuntutan yang semakin kuat berkenaan dengan: ngan kemungkinan outcomes yang berbeda-
(a) Akuntabilitas: untuk mengevaluasi tingkat ke- beda atau trade-offs antara teknologi dengan tu-
berhasilan program kegiatan yang telah di- juan dan strategi kebijakan.
6
Pustaka 9. Pachico, D. 2001. Approaches and Challe-
nges in Impact Assessment of Agricultural
1. Alston, J., G. Norton, and P. Pardey. 1995. and Natural Resources Management Re-
Science Under Scarcity: Principles and Prac- search. In The future of impact assessment
tice for Agricultural Research Evaluation and in the CGIAR: Needs, constraints and
Priority Setting. Cornell University Press, options. Proceedings of a workshop organi-
Ithaca, NY, USA. zed by the Standing Panel on Impact
2. Ashby, J.A.. 1990. Evaluating Technology Assessment of the Technical Advisory
with Farmers: A Handbook. CIAT Publication Committee, 3–5 May 2000. FAO, Rome, Italy.
no. 187. Cali, Columbia. 95 pp. 10. Pusat Penelitian dan Pengembangan Horti-
3. Babu, S.C. and V.D. Rhoe. 2002. Assessing kultura. 2004. Rencana Strategis Penelitian
Agricultural Biotechnology: Applications of Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengem-
Ex-ante and Ex-post Methods to Genetically bangan Pertanian. Jakarta.
Modified Crops. International Food Policy
Research Institute, Washington DC, USA.
4. Bantilan, M.C.S. and W.D. Dar. 2001. Impact
Assessment Linked with Research Priority
Setting: Experience at the International
Crops Research Institute for the Semi-Arid
Tropics (ICRISAT). In The future of impact
assessment in the CGIAR: Needs, cons-
traints and options. Proceedings of a work-
shop organized by the Standing Panel on
Impact Assessment of the Technical Advi-
sory Committee, 3–5 May 2000. FAO, Rome,
Italy.
5. Horton, D. and Mackay. 1999. Evaluation in
Developing Countries: An Introduction.
Knowledge, Technology & Policy, 11(4): 5-12.
6. Impact Assessment and Evaluation Group.
2000. Impact Assessment of Agricultural
Research: Context and the State of the Art.
TAC Secretariat, FAO, Rome.
7. Manyong, V.M., B. Douthwaite, O. Coulibaly,
and J.D.H. Keatinge. 2001. Participatory
Impact Assessment at the International Ins-
titute of Tropical Agriculture: Functions and
Mechanisms. In The future of impact assess-
ment in the CGIAR: Needs, constraints and
options. Proceedings of a workshop organi-
zed by the Standing Panel on Impact
Assessment of the Technical Advisory
Committee, 3–5 May 2000. FAO, Rome, Italy.
8. Omiti, J., M. Kamau and M. Waithaka. 2001.
Constraints in Institutionalizing Impact
Assessment in Kenya. Occasional Paper No.
008/2001. Institute of Policy Analysis and
Research, Nairobi, Kenya.
7

You might also like