You are on page 1of 7

Kata Pengantar

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan laporan
mengenai hasil pelaksanaan praktek kerja nyata di Industri pariwisata. Dimana tempat
penulis melaksanakan praktek itu sendiri yakni di Sanur Beach Hotel.

Laporan ini penulis susun berdasarkan atas segala hal yang pernah di dapat dan
dilakukan selama pelaksanaan praktek di Sanur Beach Hotel yang berlangsung dari
tanggal 1 maret sampai 1 september 2010.
Dengan laporan mengenai hasil pelaksanaan praktek kerja nyata ini penulis
bermaksud agar semua pihak atau pembaca dapat mengetahui dan membayangkan
bagaimana industri pariwisata itu. Penulis juga berharap supaya laporan yang penulis
buat ini bias menjadi pedoman atau pembanding bagi pihak-pihak yang membuat laporan
nantinya.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam menyelesaikan laporan mengenai hasil pelaksanaan prakter kerja nyata di industri
pariwisata ini.
Penulis menyadari bahwa laporan yang penulis buat ini masihlah jauh dari kata
sempurna. Maka dari hal itu, saran serta kritik yang sifatnya membangun sangatlah
penulis harapkan untuk menyempurnakan dalam laporan selanjutnya.
BAB I
Pendahuluan

1.1 Maksud dan Tujuan


Pratek kerja nyata merupakan sebuah kegiatan penerapan teori-teori yang telah di
pelajari dan didapatkan disebuah intansi pendidikan. Pratek kerja nyata juga merupakan
sebuah proses pengenalan bagi seorang insane pariwisata yang baru belajar terhadap
dunia industri yang bertujuan untuk meningkatkan prefesionalisme. Dalam arti, pratek
kerja nyata dimaksudkan untuk menciptakan individu yang siap kerja pada nantinya.
Karena dengan melaksanakan pratek kerja nyata maka seorang insane pariwisata pemula
bisa merasakan dan mengenal dunia industri, sehingga dengan demikian seorang insan
pariwisata pemula tersebut akan mampu mengambil keputusan dan bias menempatkan
dirinya dalam sebuh pekerjaan. Dengan hal tersebut maka insane pariwisata pemula ini
tidak akan bingung jika dibebankan sebuah pekerjaan bila sudah menjadi seorang
karyawan di industri.
Sama halnya dengan Sekolah Balindo Paradiso, yang mana seluruh mahasiswa dan
mahasiswinya diharuskan dan wajib untuk melaksanakan praktek kerja nyata. Hal ini
karena disamping praktek kerja nyata bertujuan meningkatkan profesionalisme pada anak
didiknya, juga karena praktek kerja nyata merupakan bagian dari program pendidikan
(kurikulum) secara keseluruhan yang mana jika mahasiswa dan mahasiswinya tidak
ataupun gagal dalam melaksanakan praktek kerja nyata tersebut, maka akan dapat
menyebabkan kegagalan dalam menyelesaikan program pendidikan secara utuh. Maka
dari hal itu praktek kerja nyata wajib dilakukan.

1.2 Manfaat

Pelaksanaan praktek kerja nyata sangatlah banyak dan besar manfaatnya. Manfaat-
manfaat itu bersifat umum seperti bertambahnya pengetahuan mengenai dunia industri
pariwisata itu sendiri, karena dengan melakukan praktek kerja nyata dapat memberikan
pengalaman terhadap dunia industri yang sebenarnya. Yang mana dulunya hanya
mendapatkan teori-teori dan beberapa praktek-praktek kecil, di kampus sekarang bisa
berhadapan langsung dengan sebuah pekerjaan di lapangan. Sehingga dengan demikian
maka penulis dengan lebih cepat mengerti dan mengetahui bagaimana para karyawan-
karyawan industri dalam bekerja sehingga bias memberikan pelayanan yang berkualitas
dan maksimal kepada para pelangganya. Dengan mengetahui bagaimana para karyawan
industri dalam bekerja maka penulis bias mencontoh ataupun meniru demi
perkembangan kemampuan pribadinya.
Manfaat-manfaat yang lain yang dapat diperoleh selama melaksanakan praktek
kerja nyata yakni dapat mengetahui tentang berbagai alat dan bahan yang tidak dijumpai
di kampus namun digunakan di industri tempat praktek kerja nyata berlangsung,
Bagaimana cara membawa makanan yang benar, mana yang mestinya dipakai terlebih
dahulu dan cara clear up yang benar. Kemampuan ini sangatlah perlu agar kualitas
service yang kita berikan kepada tamu dapat diterima dengan baik oleh tamu dan dalam
keadaan sempurna.
Tidak hanya itu, manfaat yang didapatkan dengan melaksanakan praktek kerja
nyata juga seperti bagaimana cara takeing order yang benar, bagaimana set up yang benar
dan baik agar terlihat menarik dan bagaimana menjaga kebersihannya.
Pelaksanaan praktek kerja nyata memang sangatlah banyak manfaatnya. Tidak
hanya kemampuan umum saja yang bias bertambah namun kemampuan social dalam
berinteraksi dengan para karyawan-karyawan dan teman training juga sangat dirasakan.
Karena dengan adanya interaksi maka kerja sama akan terjalin sehingga pekerjaan berat
akan terasa ringan.
BAB II

2.1 Pengetahuan Teori yang Mengandung Kelancaran Praktek Kerja Nyata

Pelaksanaan praktek kerja nyata tidak akan berjalan lancar jika tampa teori-teori
yang mendukung dari kampus . Dengan pengetahuan teori-teori tersebut seorang individu
yang melaksanakan praktek kerja nyata bias lebih mudah dalam melaksanakan karena
sudah didukung dengan pengetahuan-pengetahuan yang sudah didapat di kampus
misalnya :

2.1.1 Bahasa Asing

Dengan mengetahui bahasa yang berbeda-beda maka komunikasi dengan guest


menjadi lancar. Bahasa asing sangat penting bagi seseorang waiter/waitrees. Sehingga
waiter/waitrees wajib bahasa selain bahasa Indonesia.

2.1.2 Operasional Restaurant

Di kampus kita mendapatkan pelajaran OPR, bagi penulis pelajaran OPR tersebut
sangat membantu dalam pelaksanaan praktek kerja nyata. Pengetahuan dasar yang
diberikan di kampus sangat tepat seperti menghidangkan makanan kehadapan tamu,
taking order yang baik dan benar. Clear up maupun penyajian minuman kehadapan tamu.

2.1.3 Operasional Bar

Pengetahuan minuman di hotel sangatlah penting, karena sebagian besar tamu itu
menyukai minuman. Maka pengetahuan yang di berikan di kampus sangatlah mendukung
dari cara membuat sampai cara untuk menyajikan minuman tersebut.

2.1.4 Teknik Layanan Kamar

Teknik layanan kamar juga tidak kalah pentingnya bagi kelancaran operasional
training di hotel, karena penulis juga mendapatkan room service. Maka teknik layanan
dilakukan karena di kampus sudah diajari cara-cara yang tepat untuk room service.

2.1.5 Pendidikan Sikap Profesi

Pendidikan sikap profesi membuat penulis atau bagaimana seharusnya


waiter/waitrees bekerja dengan baik, tidak memunculkan pengaruh yang tidak baik
kepada karyawan itu sendiri maupun kepada tamu.

2.1.6 Pengetahuan Menu


Pengetahuan menu ini sangat membantu penulis untuk tahu apa yang dipesan oleh
tamu. Dengan mengetahui apa yang dipesan oleh tamu maka kita lebih lancar untuk
melayani tamu tersebut.

2.1.7 Pengetahuan Tata Boga

Biarpun penulis belajar tata hidangan tidak menunup kemungkinan untuk


mempelajari pelajaran tata boga karena semakin banyak kita mengetahui tentang
pelajaran di kitchen maka pengetahuan kita bertambah untuk itu kita harus mempelajari
semua pelajaran yang berhubungan dengan makanan.
BAB III
Pembahasan

3.1 Gambaran Umum Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata

3.1.1 Sejarah Perkembangan Hotel Sanur Beach

a. Asal Usul Nama Sanur Beach

Tahun 1974-1975 Sanus Beach bernama Garuda KLM Hotel. System dengan
Manager Mr. Stanly.J. Alison, mengubah tahun 1975-1976 hotel ini mengubah nama lagi
dengan nama Hotel Sanur Beach and Sea Side Bungalous tahun 1979-1981, Hotel
mengubah namanya lagi dengan nama Hotel Sanur Aero Wisata dan terakhir tahun
1982-sekarang hotel ini bernama Hotel Sanur Beach. Hotel ini jiga memiliki beberapa
cabang di kota lain.
Seperti :
1. Grand Preanger di Bandung
2. Senggigi Beach di Lombok
3. Pool Villa Club di Lombok
4. Widodaren di Surabaya
5. Hotel Irian di Biak Papua
6. Teratai Villa di Lembang
7. Panini Café di Jakarta

3.1.2. Visi dan Misi Hotel Sanur Beach

Visi Hotel Sanur Beach


Menjadi operator hotel yang memimpin dan terdepan di dunid industri
Hospitalite.

Misi Hotel Sanur Beach


a. Konsisten dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk hasil yang terbaik
melalui pengembangan SDM yang profesional.
b. Melakukan perbankan dan menyempurnakan fasilitas tamu secara terus
menerus.
c. Areo Wisata menjadi pemilik sekaligus operator hotel.

3.1.3 Fasilitas Hotel


a. Kamar
Hotel Sanur Beach memiliki kamar sejumlah 426 kamar. Yang terdiri dari :
1. Superior Twin = 95 kamar
2. Superior Double = 143 kamar
3. Puri Suite = 6 kamar
4. Deluxe GV Twin = 48 kamar
5. Deluxe GV Douyble = 32 kamar
6. Deluxe SV Twin = 16 kamar
7. Deluxe SV Double = 24 kamar
8. Junior suite Twin =2 kamar
8. Junior Suite Double= 10 kamar
9. Sanur Beach Suite=1 kamar
10. Deluxe Twin =21 kamar
11. Dekuxe Double= 23 kamar
12. Junior Suite=2 kamar
13. President Suite=3 kamar
14. Puri Villa=1 house
15. Puri Sanur=8 house
16. Jepun Pool Villa= 1 villa
17. Tunjung Pool Villa= 1 villa

You might also like