Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Biokimia tentang karbohidrat ini adalah :
1. Menentukan atau menunjukkan adanya karbohidrat pada bahan uji (glukosa, fruktosa,
sukrosa, selulosa, maltosa, laktosa), melalui uji molis
2. Menunjukkan adanya zat-zat yang mereduksi dalam suasana alkalis dan dapat
membedakan sakarida gula yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak dapat mereduksi)
melalui uji benedict
3. Menentukan adanya gugus laktosa (fruktosa) melalui uji seliwanoff
4. menunjukkan adanya polisakarida, terutama amilum dan membedakan amilum dari
glikogen, melalui uji iodine
5. Menunjukkan adanya karbohidrat yang belum dikenal secara umum komposisinya pada
buah-buahan (mangga muda, masak, dan busuk; pepaya muda, masak, dan busuk) melalui
uji molis, benedict, seliwanoff, dan iodine
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat saya peroleh dari praktikum Biokimia tentang karbohidrat ini
adalah:
1. Dapat mengetahui adanya karbohidrat yang terdapat di dalam bahan uji (glukosa,
fruktosa, sukrosa, selulosa, maltosa, laktosa), melalui uji molis
2. Dapat menetahui dan memahami tentang zat-zat yang mereduksi dalam suasana alkalis
dan dapat membedakan sakarida gula yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak dapat
mereduksi) melalui uji benedict
3. Dapat mengetahui dan menentukan gugus laktosa (fruktosa) melalui uji seliwanoff
4. Dapat mengetahui dan menunjukkan adanya polisakarida, terutama amilum dan
membedakan amilum dari glikogen, melalui uji iodine
5. Dapat memahami dan mengetahui adanya karbohidrat yang belum dikenal secara umum
komposisinya pada buah-buahan (mangga muda, masak, dan busuk; pepaya muda, masak,
dan busuk) melalui uji molis, benedict, seliwanoff, dan iodine
6. Menambah informasi tentang kandungan-kandungan yang ada pada bahan uji
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Salah satu polimer alam yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ialah
polisakarida. Polisakarida merupakan polimer yang terbentuk dari monomer yang berupa
molekum sakarida (gula) dan termasuk golongan karbohidrat. Karbohidrat terdapat melimpah
dialam. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan dan organisme fotosintesis melalui reaksi
fotosintesis. Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik
secara langsung atau tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan
alga fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir
semua organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme
autotrof untuk mendapatkan makanan.
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian
dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh
fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat. Senyawa ini
merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme
autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan pati.
Pada reaksi fotosintesis, karbondioksida diambil dari udara dan dengan bantuan sinar
matahari akan dihasilkan karbohidrat dan oksigen.
Sinar matahari
CO2 + H2O C6H12 O6 + O2
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
sákcharon, berarti "gula") merupakan sumber utama kalori yang dikonsumsi oleh manusia,
sebagian besar hewan, dan berbagai mikroorganisme. Secara biokimia, karbohidrat adalah
polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-
senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa
yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki
rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Klasifikasi karbohidrat :
Berdasarkan jumlah unit gulanya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi
monosakarida (gula sederhana), disakarida, oligosakarida, dan polisakarida (kata “Sakarida”
diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti gula.
1. Monosakarida
Merupakan karbohidrat atau gula yang paling sederhana yang dapat diartikan
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat yang lain. Monosakarida berupa
kristal padat yang larut dalam air, tidak larut dalam pelaryt nonpolar, tidak berwarna, dan
biasanya berasa manis. Contoh : Glukosa, fruktosa, galaktosa, dan pentosa.
2. Disakarida
Adalah karbohidrat yang molekulnya terdiri atas dua molekul monosakarida.
Disakarida terbentuk dari reaksi polimerisasi kondensasi dengan melepaskan satu molekul air.
Ikatan yang menghubungkan kedua unit monosakarida disebut ikatan glikosida. Ikatan ini
terbentuk jika gugus hidroksil dari salah satu gula bereaksi dengan atom karbon anomer pada
gula yang kedua. Contoh : Maltosa, laktosa, sukrosa.
3. Oligosakarida
Merupakan karbohidrat yang terdiri dari 3-10 molekul monosakarida. Oligosakarida
tidak terdapat secara bebas, tetapi dapat tergabung pada rantai polipeptida protein.
Oligosakarida biasanya dapat berupa Disakarida, trisakarida, tetrasakarida. Contohnya :
rafinosa.
4. Polisakarida
Merupakan polimer kompleks dari monosakarida, disakarida, maupun oligosakarida
sehingga memilki berat molekul yang besar. Jadi, polisakarida termasuk makromolekul.
Polisakarida berperan penting bagi makhluk hidup karena berfungsi sebagai penyusun
struktur dan penyimpan energi.
Polisakarida dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida. Homopolisakarida adalah polisakarida yang mengandung satu unit
monosakarida, misalnya pati yang hanya mengandung unit glukosa. Sedangkan,
heteropolisakarida mengandung dua jenis atau lebih unit monosakarida, misalnya asam
hialoronat paada jaringan pengikat yang mengandung residu dari dua jenis unit gula secara
bergantian.
Tidak berbentuk kristal, umumnya tidak larut dalam air, dan tidak berasa. Contonya:
Pati, glikogen, selulosa. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n.
Fungsi karbohidrat :
Sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa
di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk
struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Peran sebagai cadangan energi
Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang
nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan
suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau
butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati, tumbuhan
dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama,
sehingga pati merupakan energi cadangan.
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan
vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Namun demikian,
glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama.
Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan
kembali dengan mengonsumsi makanan.
Peran sebagai materi pembangun
Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya,
selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa
dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Polisakarida struktural penting
lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda
(serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti
kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada
dinding sel berbagai jenis fungi. Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul
gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid.
Proteoglikan terdiri atas karbohidrat dan protein.
Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan,
dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Glikoprotein merupakan gabungan
karbohidrat dan lipid berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia
pada sistem ABO (A, B, AB, dan O).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1. Tabung reaksi, 1. H2SO4 pekat
2. Pipet tetes, 2. Pereaksi molis (larutan α-nepthol 10% di dalam
etanol/metanol)
3. Rak tabung reaksi, 3. Larutan Glukosa 1%
4. Penjepit tabung reaksi, 4. Larutan fruktosa 1%
5. Gelas ukur, 5. Larutan laktosa 1%
6. Pembakar spirtus 6. Larutan Sukrosa 1%
7. Larutan Selulosa 1%
8. Larutan maltosa 1%
9. Pereaksi benedict
10. Pereaksi Seliwanof (dari 0,05%resorsinol dalam
HCl 3N)
11. Larutan amilum 1%
12. HCl 6 N
13. NaOH 6 N
14. Larutan iodine 1M (10 gr KI dalam 1 liter air + 2,5
gr Iodine)
15. Ekstrak buah-buahan (mangga muda, masak, dan
busuk; pepaya muda, masak, dan busuk)
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Uji Molish
1. Siapkan semua jenis karbohidrat dengan konsentrasi 1%(Glukosa, fruktosa, laktosa,
sukrosa, selulosa, maltosa) dan ekstrak buah (mangga muda, masak, busuk; pepaya muda,
masak, dan busuk)
2. Masukkan 2 ml bahan uji kedalam masing-masing tabung reaksi yang berbeda
3. Beri tanda pada masing-masing tabung reaksi agar tidak tertukar, sehingga didapatkan
hasil yang akurat
4. Tambahkan 2-3 tetes pereaksi Molish,kocok perlahan-lahan selama 5 detik
5. Miringkan tabung reaksi, teteskan 1 ml (± 20 tetes) H2SO4 melalui dinding tabung reaksi.
Praktikum Uji Molish Larutan karbohidrat :
- diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda
- diberi tanda - ditambahkan 2-
- ditambahkan 2- - ditambahkan 2-3 - ditambahkan 2-3 - ditambahkan 2-3
- ditambahkan 2- 3 tetes molish tetes molish tetes molish tetes molish 3 tetes molish
3 tetes molish - dikocok selama
- dikocok selama - dikocok selama 5 - dikocok selama 5 - dikocok selama 5
- dikocok selama 5 detik detik detik detik 5 detik
5 detik - dimiringkan
- dimiringkan - dimiringkan - dimiringkan - dimiringkan
- dimiringkan tabungnya tabungnya tabungnya tabungnya tabungnya
tabungnya - ditetesi 1 ml
- ditetesi 1 ml - ditetesi 1 ml - ditetesi 1 ml - ditetesi 1 ml
- ditetesi 1 ml H2SO4 pekat H2SO4 pekat H2SO4 pekat H2SO4 pekat H2SO4 pekat
H2SO4 pekat
Catat hasilnya, Catat hasilnya, Catat hasilnya, Catat hasilnya, Catat hasilnya,
Catat hasilnya,
apakah terbentuk apakah terbentuk apakah terbentuk apakah terbentuk apakah terbentuk
apakah terbentuk
cincin cincin cincin cincin cincin
cincin
Praktikum Uji Molish Ekstrak buah :
Mangga muda Mangga masak Mangga busuk Pepaya muda Pepaya masak Pepaya busuk
2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml 2 ml
- diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda
- diberi tanda
- ditambahkan 2- - ditambahkan 2-3 - ditambahkan 2-3 - ditambahkan 2-3 - ditambahkan 2-
- ditambahkan 2- 3 tetes molish tetes molish tetes molish tetes molish 3 tetes molish
3 tetes molish
- dikocok selama - dikocok selama 5 - dikocok selama 5 - dikocok selama 5 - dikocok selama
- dikocok selama 5 detik detik detik detik 5 detik
5 detik
- dimiringkan - dimiringkan - dimiringkan - dimiringkan - dimiringkan
- dimiringkan tabungnya tabungnya tabungnya tabungnya tabungnya
tabungnya
- ditetesi 1 ml - ditetesi 1 ml - ditetesi 1 ml - ditetesi 1 ml - ditetesi 1 ml
- ditetesi 1 ml H2SO4 pekat H2SO4 pekat H2SO4 pekat H2SO4 pekat H2SO4 pekat
H2SO4 pekat
Catat hasilnya, Catat hasilnya, Catat hasilnya, Catat hasilnya, Catat hasilnya,
Catat hasilnya,
apakah terbentuk apakah terbentuk apakah terbentuk apakah terbentuk apakah terbentuk
apakah terbentuk
cincin cincin cincin cincin cincin
cincin
3.2.2 Uji Benedict
1. Siapkan semua jenis karbohidrat dengan konsentrasi 1%(Glukosa, fruktosa, laktosa,
sukrosa, selulosa, maltosa) dan ekstrak buah (mangga muda, masak, busuk; pepaya muda,
masak, dan busuk)
2. Masukkan 5 tetes bahan uji kedalam masing-masing tabung reaksi yang berbeda
3. Beri tanda pada masing-masing tabung reaksi agar tidak tertukar, sehingga didapatkan
hasil yang akurat
4. Tambahkan pereaksi benedict
5. Kemudian panaskan dalam waterbath atau pembakar spirtus selama 5 menit
6. Biarkan dingin dan bandingkan perubahan warna yang terjadi
7. Catat hasilnya.
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Praktikum Uji Benedict Ekstrak Buah :
Mangga muda Mangga masak Mangga busuk Pepaya muda Pepaya masak Pepaya busuk
5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes
- diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda
- diberi tanda - diberi tanda
- ditambahkan - ditambahkan - ditambahkan - ditambahkan
- ditambahkan - ditambahkan
pereaksi benedict pereaksi benedict pereaksi benedict pereaksi benedict
pereaksi benedict pereaksi benedict
- dipanaskan
- dipanaskan - dipanaskan - dipanaskan - dipanaskan - dipanaskan selama 5 menit
selama 5 menit selama 5 menit selama 5 menit selama 5 menit selama 5 menit
- didinginkan
- didinginkan - didinginkan - didinginkan - didinginkan - didinginkan
- dicatat
- dicatat - dicatat - dicatat perubahan - dicatat perubahan - dicatat perubahan perubahan
perubahan perubahan warnanya warnanya warnanya warnanya
warnanya warnanya
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Hasil praktikum
Praktikum Uji Seliwanoff Larutan Karbohidrat :
- diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda
- diberi tanda
- ditambahkan 1 - ditambahkan 1 - ditambahkan 1 - ditambahkan 1 - ditambahkan 1
- ditambahkan 1 ml pereaksi ml pereaksi ml pereaksi ml pereaksi ml pereaksi
ml pereaksi seliwanoff seliwanoff seliwanoff seliwanoff seliwanoff
seliwanoff
- dipanaskan - dipanaskan - dipanaskan - dipanaskan - dipanaskan
- dipanaskan sampai berubah sampai berubah sampai berubah sampai berubah sampai berubah
sampai berubah warna warna warna warna warna
warna
- dicatat waktu - dicatat waktu - dicatat waktu - dicatat waktu - dicatat waktu
- dicatat waktu perubahan warna perubahan warna perubahan warna perubahan warna perubahan warna
perubahan warna
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Hasil praktikum
Praktikum Uji Seliwanoff Ekstrak Buah :
Mangga muda Mangga masak Mangga busuk Pepaya muda Pepaya masak Pepaya busuk
2 tetes 2 tetes 2 tetes 2 tetes 2 tetes 2 tetes
- diberi tanda
- diberi tanda - diberi tanda - diberi tanda
- diberi tanda - diberi tanda - ditambahkan
- ditambahkan - ditambahkan - ditambahkan pereaksi
- ditambahkan - ditambahkan pereaksi pereaksi pereaksi seliwanoff
pereaksi pereaksi seliwanoff seliwanoff seliwanoff
seliwanoff seliwanoff - dipanaskan
- dipanaskan - dipanaskan - dipanaskan sampai berubah
- dipanaskan - dipanaskan sampai berubah sampai berubah sampai berubah warna
sampai berubah sampai berubah warna warna warna
warna warna - dicatat waktu
- dicatat waktu - dicatat waktu - dicatat waktu perubahan warna
- dicatat waktu - dicatat waktu perubahan warna perubahan warna perubahan warna
perubahan warna perubahan warna
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Hasil praktikum
Praktikum Uji Iodine Larutan Karbohidrat :
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Hasil praktikum
Praktikum Uji Iodine Ekstrak Buah :
Mangga muda Mangga muda Mangga muda Mangga masak Mangga masak Mangga masak
( I ) 2 tetes ( II ) 2 tetes ( III ) 2 tetes ( I ) 2 tetes ( II ) 2 tetes ( III ) 2 tetes
- ditambahkan 2
tetes air (bersifat - ditambahkan 2
- ditambahkan 2 tetes air (bersifat - ditambahkan 2 - ditambahkan 2 - ditambahkan 2
netral)
tetes air (bersifat netral) tetes air (bersifat tetes air (bersifat tetes air (bersifat
netral) - dikocok sampai netral) netral) netral)
larut - dikocok sampai
- dikocok sampai larut - dikocok sampai - dikocok sampai - dikocok sampai
larut - ditambahkan 1 larut larut larut
tetes iodine, - ditambahkan 1
- ditambahkan 1 tetes iodine, - ditambahkan 1 - ditambahkan 1 - ditambahkan 1
perhatikan
tetes iodine, perhatikan tetes iodine, tetes iodine, tetes iodine,
perubahan warna
perhatikan perubahan warna perhatikan perhatikan perhatikan
perubahan warna - dipanaskan, perubahan warna perubahan warna perubahan warna
lalu didinginkan - dipanaskan, lalu
- dipanaskan, didinginkan - dipanaskan, lalu - dipanaskan, lalu - dipanaskan,
lalu didinginkan - diamati didinginkan didinginkan lalu didinginkan
perubahan yang - diamati
- diamati perubahan yang - diamati - diamati - diamati
terjadi
perubahan yang terjadi perubahan yang perubahan yang perubahan yang
terjadi terjadi terjadi terjadi
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Hasil praktikum
Praktikum Uji Iodine Ekstrak Buah :
Mangga busuk Mangga busuk Mangga busuk Pepaya muda Pepaya muda Pepaya muda
( I ) 2 tetes ( II ) 2 tetes ( III ) 2 tetes ( I ) 2 tetes ( II ) 2 tetes ( III ) 2 tetes
- ditambahkan 2
tetes air (bersifat - ditambahkan 2
- ditambahkan 2 tetes air (bersifat - ditambahkan 2 - ditambahkan 2 - ditambahkan 2
netral)
tetes air (bersifat netral) tetes air (bersifat tetes air (bersifat tetes air (bersifat
netral) - dikocok sampai netral) netral) netral)
larut - dikocok sampai
- dikocok sampai larut - dikocok sampai - dikocok sampai - dikocok sampai
larut - ditambahkan 1 larut larut larut
tetes iodine, - ditambahkan 1
- ditambahkan 1 tetes iodine, - ditambahkan 1 - ditambahkan 1 - ditambahkan 1
perhatikan
tetes iodine, perhatikan tetes iodine, tetes iodine, tetes iodine,
perubahan warna
perhatikan perubahan warna perhatikan perhatikan perhatikan
perubahan warna - dipanaskan, perubahan warna perubahan warna perubahan warna
lalu didinginkan - dipanaskan, lalu
- dipanaskan, didinginkan - dipanaskan, lalu - dipanaskan, lalu - dipanaskan,
lalu didinginkan - diamati didinginkan didinginkan lalu didinginkan
perubahan yang - diamati
- diamati perubahan yang - diamati - diamati - diamati
terjadi
perubahan yang terjadi perubahan yang perubahan yang perubahan yang
terjadi terjadi terjadi terjadi
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Hasil praktikum
Praktikum Uji Iodine Ekstrak Buah :
Pepaya masak ( Pepaya masak Pepaya masak Pepaya busuk Pepaya busuk Pepaya busuk
I ) 2 tetes ( II ) 2 tetes ( III ) 2 tetes ( I ) 2 tetes ( II ) 2 tetes ( III ) 2 tetes
- ditambahkan 2
tetes air (bersifat - ditambahkan 2
- ditambahkan 2 tetes air (bersifat - ditambahkan 2 - ditambahkan 2 - ditambahkan 2
netral)
tetes air (bersifat netral) tetes air (bersifat tetes air (bersifat tetes air (bersifat
netral) - dikocok sampai netral) netral) netral)
larut - dikocok sampai
- dikocok sampai larut - dikocok sampai - dikocok sampai - dikocok sampai
larut - ditambahkan 1 larut larut larut
tetes iodine, - ditambahkan 1
- ditambahkan 1 tetes iodine, - ditambahkan 1 - ditambahkan 1 - ditambahkan 1
perhatikan
tetes iodine, perhatikan tetes iodine, tetes iodine, tetes iodine,
perubahan warna
perhatikan perubahan warna perhatikan perhatikan perhatikan
perubahan warna - dipanaskan, perubahan warna perubahan warna perubahan warna
lalu didinginkan - dipanaskan, lalu
- dipanaskan, didinginkan - dipanaskan, lalu - dipanaskan, lalu - dipanaskan,
lalu didinginkan - diamati didinginkan didinginkan lalu didinginkan
perubahan yang - diamati
- diamati perubahan yang - diamati - diamati - diamati
terjadi
perubahan yang terjadi perubahan yang perubahan yang perubahan yang
terjadi terjadi terjadi terjadi
Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum Hasil praktikum
Hasil praktikum
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Berdasarkan data diatas, maka dapat saya sebagai praktikan dapat menganalisis, yaitu :
1. Larutan 2 ml glukosa 1% (tidak berwarna) ditambah 2-3 tetes molish (berwarna coklat
gelap) terbentuk larutan yang berwarna coklat muda. Larutan tersebut ditambah 1 ml H 2SO4
pekat (berwarna hitam), terbentuk larutan berwarna orange jernih. Pada larutan tersebut
terbentuk cincin berwarna ungu di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara
furtural α-napthol. Larutan glukosa merupakan monosakarida yang memiliki ikatan karbon
pendek sehingga terbentuk cincin ungu di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu (panas).
2. Larutan 2 ml fruktosa 1% (tidak berwarna) ditambah 2-3 tetes molish (berwarna coklat
gelap) terbentuk larutan yang berwarna coklat muda. Larutan tersebut ditambah 1 ml H 2SO4
pekat (berwarna hitam), terbentuk larutan berwarna orange keruh (++). Pada larutan tersebut
terbentuk cincin berwarna merah ungu di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara
furtural α-napthol. Larutan fruktosa merupakan monosakarida yang memiliki ikatan karbon
pendek sehingga terbentuk cincin ungu di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu (panas).
3. Larutan 2 ml sukrosa 1% (tidak berwarna) ditambah 2-3 tetes molish (berwarna coklat
gelap) terbentuk larutan yang berwarna coklat muda. Larutan tersebut ditambah 1 ml H 2SO4
pekat (berwarna hitam), terbentuk larutan berwarna orange keruh. Pada larutan tersebut
terbentuk cincin berwarna ungu di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara
furtural α-napthol. Larutan sukrosa merupakan disakarida yang memiliki ikatan karbon
panjang sehingga terbentuk cincin ungu di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu (panas).
4. Larutan 2 ml laktosa 1% (tidak berwarna) ditambah 2-3 tetes molish (berwarna coklat
gelap) terbentuk larutan yang berwarna coklat muda. Larutan tersebut ditambah 1 ml H 2SO4
pekat (berwarna hitam), terbentuk larutan berwarna orange. Pada larutan tersebut terbentuk
cincin berwarna ungu pekat di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara furtural α-
napthol. Larutan laktosa merupakan disakarida yang memiliki ikatan karbon panjang
sehingga terbentuk cincin ungu jelas di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu (panas).
5. Larutan 2 ml maltosa 1% (tidak berwarna) ditambah 2-3 tetes molish (berwarna coklat
gelap) terbentuk larutan yang berwarna coklat muda. Larutan tersebut ditambah 1 ml H 2SO4
pekat (berwarna hitam), terbentuk larutan berwarna orange keruh (+). Pada larutan tersebut
terbentuk cincin berwarna ungu di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara
furtural α-napthol. Larutan maltosa merupakan disakarida yang memiliki ikatan karbon
panjang sehingga terbentuk cincin ungu di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu (panas).
6. Larutan 2 ml selulosa 1% (tidak berwarna) ditambah 2-3 tetes molish (berwarna coklat
gelap) terbentuk larutan yang berwarna coklat muda. Larutan tersebut ditambah 1 ml H 2SO4
pekat (berwarna hitam), terbentuk larutan berwarna orange gelap. Pada larutan tersebut
terbentuk cincin berwarna ungu gelap di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara
furtural α-napthol. Larutan selulosa merupakan polisakarida yang memiliki ikatan karbon
sangat panjang sehingga terbentuk cincin ungu gelap di perbatasannya, terjadi peningkatan
suhu (panas).
7. Larutan 2 ml ekstrak mangga muda 1% (kuning jernih) ditambah 2-3 tetes molish
(berwarna coklat gelap), kemudian ditambah 1 ml H2SO4 pekat (berwarna hitam), terbentuk
larutan berwarna orange keruh gelap. Pada larutan tersebut terbentuk cincin berwarna ungu
kurang jelas di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara furtural α-napthol.
Ekstrak mangga muda mengandung monosakarida yang memiliki ikatan karbon pendek
sehingga terbentuk cincin ungu kurang jelas di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu
(panas).
8. Larutan 2 ml ekstrak mangga masak 1% (kuning keruh) ditambah 2-3 tetes molish
(berwarna coklat gelap), kemudian ditambah 1 ml H2SO4 pekat (berwarna hitam), terbentuk
larutan berwarna orange keruh(+). Pada larutan tersebut terbentuk cincin berwarna ungu di
perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara furtural α-napthol. Ekstrak mangga
masak mengandung disakarida yang memiliki ikatan karbon panjang sehingga terbentuk
cincin ungu di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu (panas).
9. Larutan 2 ml ekstrak mangga busuk 1% (orange kekuningan) ditambah 2-3 tetes molish
(berwarna coklat gelap), kemudian ditambah 1 ml H2SO4 pekat (berwarna hitam), terbentuk
larutan berwarna orange keruh. Pada larutan tersebut terbentuk cincin berwarna ungu
tampak jelas di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara furtural α-napthol.
Ekstrak mangga busuk mengandung disakarida yang memiliki ikatan karbon panjang
sehingga terbentuk cincin ungu tampak jelas di perbatasannya, terjadi peningkatan
suhu(panas).
10. Larutan 2 ml ekstrak pepaya muda 1% (tidak berwarna) ditambah 2-3 tetes molish
(berwarna coklat gelap), kemudian ditambah 1 ml H2SO4 pekat (berwarna hitam), terbentuk
larutan berwarna orange keruh. Pada larutan tersebut terbentuk cincin berwarna ungu
kurang jelas di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara furtural α-napthol.
Ekstrak pepaya muda mengandung monosakarida yang memiliki ikatan karbon pendek
sehingga terbentuk cincin ungu kurang jelas di perbatasannya, terjadi peningkatan
suhu(panas).
11. Larutan 2 ml ekstrak pepaya masak 1% (agak keruh (+)) ditambah 2-3 tetes molish
(berwarna coklat gelap), kemudian ditambah 1 ml H2SO4 pekat (berwarna hitam), terbentuk
larutan berwarna orange keruh(++). Pada larutan tersebut terbentuk cincin berwarna ungu
jelas di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara furtural α-napthol. Ekstrak
pepaya masak mengandung disakarida yang memiliki ikatan karbon panjang sehingga
terbentuk cincin ungu jelas di perbatasannya, terjadi peningkatan suhu (panas).
12. Larutan 2 ml ekstrak pepaya busuk 1% (keruh (++)) ditambah 2-3 tetes molish
(berwarna coklat gelap), kemudian ditambah 1 ml H2SO4 pekat (berwarna hitam), terbentuk
larutan berwarna orange keruh gelap. Pada larutan tersebut terbentuk cincin berwarna ungu
tampak sangat jelas di perbatasan, hal ini karena reaksi kondensasi antara furtural α-napthol.
Ekstrak pepaya busuk mengandung disakarida yang memiliki ikatan karbon panjang
sehingga terbentuk cincin ungu tampak sangat jelas di perbatasannya, terjadi peningkatan
suhu (panas).
Hasil Pengamatan
No. Perlakuan
Sebelum Sesudah
1. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Glukosa = tidak Terdapat 2 lapisan :
tetes glukosa 1% dipanaskan, berwarna - Lapisan atas = biru
dan diamati perubahan Benedict = Biru - Lapisan bawah =kemerahan
warnanya Ada endapan warna merah
2. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Fruktosa = tidak Terdapat 2 lapisan :
tetes fruktosa 1% dipanaskan, berwarna - Lapisan atas = biru
dan diamati perubahan Benedict = Biru kemerahan
warnanya - Lapisan bawah =kemerahan
Ada endapan warna merah
tapi hanya sedikit
3. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Sukrosa = tidak Terdapat endapan putih pada
tetes sukrosa 1% dipanaskan, berwarna dasar tabung dan terdapat
dan diamati perubahan Benedict = Biru warna larutan biru
warnanya
4. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Laktosa = tidak Terdapat 2 lapisan :
tetes laktosa 1% dipanaskan, berwarna - Lapisan atas = biru
dan diamati perubahan Benedict = Biru kemerahan
warnanya -Lapisan bawah =merah bata
Ada endapan warna merah
bata
5. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Maltosa = tidak Terjadi perubahan warna
tetes maltosa 1% dipanaskan, berwarna menjadi biru kehijauan tanpa
dan diamati perubahan Benedict = Biru adanya endapan
warnanya
6. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Selulosa = tidak Warna tidak berubah, tetap
tetes selulosa 1% dipanaskan, berwarna biru (+) tidak terdapat
dan diamati perubahan Benedict = Biru endapan
warnanya
7. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Ektrak mangga muda Ada 1 lapisan berwarna biru.
tetes ekstrak mangga muda 1% = kuning jernih Mengandung sukrosa, tidak
dipanaskan, dan diamati Benedict = Biru muncul endapan
perubahan warnanya
8. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Ekstrak mangga Terdapat 2 lapisan :
tetes ekstrak mangga masak masak = kuning - Atas = biru kemerahan
1% dipanaskan, dan diamati jernih - Bawah =kuning kemerahan
perubahan warnanya Benedict = Biru Mengandung fruktosa
9. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Ekstrak mangga Terdapat 2 lapisan :
tetes ekstrak mangga busuk busuk = orange - Atas = biru kehijauan
1% dipanaskan, dan diamati kekuningan - Bawah =kuning kemerahan
perubahan warnanya Benedict = Biru Ada endapan, mengandung
laktosa
10. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Ekstrak pepaya muda Berwarna biru, tidak terdapat
tetes ekstrak pepaya muda 1% = tidak berwarna endapan, mengandung
dipanaskan, dan diamati Benedict = Biru selulosa
perubahan warnanya
11. 2 ml Pereaksi benedict + 5 Ekstrak pepaya Terdapat 1 lapisan warna
tetes ekstrak pepaya masak 1% masak = agak keruh biru keruh, tidak terdapat
dipanaskan, dan diamati (+) endapan, mengandung
perubahan warnanya Benedict = Biru maltosa
Analisis data
Berdasarkan data diatas, maka dapat saya sebagai praktikan dapat menganalisis, yaitu :
3. Pereaksi benedict 2ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes sukrosa (tidak berwarna)
terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk
endapan putih pada dasar tabung dan warna larutan biru. Hal ini disebabkan karena pada
larutan ini bukan gula pereduksi. Pada sukrosa tidak memilki gugus hemiasetal, karena
sukrosa dalam air tidak mengalami kesimbangan dalam bentuk aldehid dan tidak
mempunyai gugus hydrogen sehingga tidak dapat dioksidasi dengan pereaksi tersebut.
7. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak mangga muda (kuning
jernih). Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk satu lapisan warna biru dan tidak
terbentuk endapan . Hal ini disebabkan karena ekstrak mangga muda mengandung sukrosa
dan sukrosa merupakan bukan gula pereduksi. Pada sukrosa tidak memilki gugus
hemiasetal, karena sukrosa lam air tidak mengalami kesimbangan dalam bentuk aldehid dan
tidak mempunyai gugus hydrogen sehingga tidak dapat dioksidasi dengan pereaksi tersebut.
8. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak mangga masak (kuning
keruh). Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk dua lapisan berbeda yaitu :
lapisan atas berwarna biru kemerahan dan lapisan bawah berwarna kuning kemerahan.
Terdapat pula endapan berwarna merah dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena ekstrak mangga masak mengandung fruktosa dan fruktosa mempunyai gugus
aldehid. Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan
tembaga alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan
membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata).
9. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak mangga busuk (orange
kekuningan. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga terbentuk dua lapisan berbeda yaitu :
lapisan atas berwarna biru kehijauan dan lapisan bawah berwarna kuning kemerahan.
Terdapat pula endapan berwarna merah dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena ekstrak mangga busuk mengandung laktosa dan laktosa mempunyai gugus aldehid.
Aldehid merupakan gula pereduksi yang lebih muda dioksidasi. Apabila larutan tembaga
alkalis direduksi dengan karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan
membentuk endapan Cu2O yang berwarna merah (merah bata).
10. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak pepaya muda (tidak
berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru. Lalu larutan tersebut dipanaskan hingga
tidak terbentuk endapan pada dasar tabung dan warna larutan biru. Hal ini disebabkan
karena pada larutan ini bukan gula pereduksi.
11. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak pepaya masak (agak
keruh (+)) terbentuk larutan yang berwarna biru agak keruh (+). Lalu larutan tersebut
dipanaskan hingga terbentik satu lapisan warna biru keruh dan tidak terbentuk endapan. Hal
ini disebabkan karena pada larutan ini bukan gula pereduksi. Larutan ini mengandung
maltosa
12. Pereaksi benedict 2 ml (berwarna biru) ditambah 5 tetes ekstrak pepaya busuk (keruh (+
+)) terbentuk larutan yang berwarna biru keruh (++). Lalu larutan tersebut dipanaskan
hingga tidak terbetuk endapan dan terbetuk satu lapidsan berwarbna biru keruh.Hal ini
disebabkan karena pada larutan ini bukan gula pereduksi. Larutan ini mengandung selulosa.
Kandungan pada glukosa 1%, fruktosa 1%, laktosa 1% setelah dipanaskan kemudian
didinginkan maka terbentuk endapan di bagian dasar tabung yaitu berwarna merah(merah
bata). Hal ini dikarenakan larutan ini mengandung gugus aldehid. Aldehid merupakan gula
pereduksi yang lebih mudah dioksidasi. Apabila larutan tembaga alkalis direduksi dengan
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid maka akan membentuk endapan Cu2O yang
berwarna merah (merah bata). Sama halnya pada ekstrak mangga masak yang mengandung
fruktosa dan mangga busuk yang mengandung laktosa yang mengandung gugus aldehid.
Kandungan pada Sukrosa 1%, maltosa 1%, selulosa 1%setelah dipanaskan kemudian
didinginkan tidak mengalami perubahan warna atau terbentuktidak tidak terbentuk endapan
warna merah (merah bata) pada dasar tabung. Hal ini dikarenakan pada larutan karbohidrat
tersebut bukanlah gula pereduksi.
Hasil pengamatan
No. Perlakuan
Sebelum Sesudah
1. 2 tetes Amilum 1% + 1 ml Amilum = tidak Amilum + seliwanoff = hijau
pereaksi seliwanoff berwarna muda
dipanaskan,lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 7,58 menit
kecepatan berubahnya warna
2. 2 tetes Glukosa 1% + 1 ml Glukosa = tidak Glukosa 1% + seliwanoff =
pereaksi seliwanoff berwarna kuning kemerahan
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 7,52 menit
kecepatan berubahnya warna
3. 2 tetes Fruktosa 1% + 1 ml Fruktosa = tidak Fruktosa 1% + seliwanoff =
pereaksi seliwanoff berwarna Orange
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 6,12 menit
kecepatan berubahnya warna
4. 2 tetes Sukrosa 1% + 1 ml Sukrosa = tidak Sukrosa 1% + seliwanoff =
pereaksi seliwanoff berwarna kuning
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 5,72 menit
kecepatan berubahnya warna
5. 2 tetes Laktosa 1% + 1 ml Laktosa = tidak Laktosa 1% + seliwanoff =
pereaksi seliwanoff berwarna kuning muda
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 7,02 menit
kecepatan berubahnya warna
6. 2 tetes Selulosa 1% + 1 ml Selulosa = tidak Selulosa 1% + seliwanoff =
pereaksi seliwanoff berwarna hijau muda
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 8,00 menit
kecepatan berubahnya warna
7. 2 tetes Ekstrak mangga muda Ekstrak mangga Ekstrak mangga muda +
1% + 1 ml pereaksi seliwanoff muda = kuning jernih seliwanoff = kuning keruh (+
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = +)
kecepatan berubahnya warna Pada waktu 2,3,5 menit
8. 2 tetes Ekstrak mangga masak Ekstrak mangga Ekstrak mangga masak +
1% + 1 ml pereaksi seliwanoff masak = Kuning seliwanoff = orange keruh (+
dipanaskan, lalu dicatat jernih ++)
kecepatan berubahnya warna Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 15 menit
9. 2 tetes Ekstrak mangga busuk Ekstrak mangga Ekstrak mangga busuk +
1% + 1 ml pereaksi seliwanoff busuk = orange seliwanoff = kuning keruh(+
dipanaskan, lalu dicatat kekuningan +)
kecepatan berubahnya warna Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 22 menit
10. 2 tetes Ekstrak pepaya muda Ekstrak pepaya muda Ekstrak pepaya muda +
1% + 1 ml pereaksi seliwanoff = tidak berwarna seliwanoff = kuning jernih(+)
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 19 menit
kecepatan berubahnya warna
11 2 tetes Ekstrak pepaya masak Ekstrak pepaya Ekstrak pepaya masak +
1% + 1 ml pereaksi seliwanoff masak = agak keruh seliwanoff = orange (+)
dipanaskan, lalu dicatat (+) Pada waktu = 17 menit
kecepatan berubahnya warna Pereaksi seliwanoff
=
12. 2 tetes Ekstrak pepaya busuk Ekstrak pepaya busuk Ekstrak pepaya busuk +
1% + 1 ml pereaksi seliwanoff = agak keruh (++) seliwanoff = orange (++)
dipanaskan, lalu dicatat Pereaksi seliwanoff = Pada waktu = 18 menit
kecepatan berubahnya warna
Analisis Data
Berdasarkan data diatas, maka dapat saya sebagai praktikan dapat menganalisis, yaitu :
8. Pada ekstrak mangga masak 1% sebanyak 2 tetes (kuning agak keruh (+)) ditambahkan 1
ml pereaksi seliwanoff(Kuning jernih). Lalu larutan tersebut dipanaskan, maka larutan
tersebut berubah warna menjadi orange (+++). Perubahan warna ini terjadi pada 15 menit.
Hal ini karena pada ekstrak mangga masak tidak memiliki gugus laktosa, maupun gugus
keton
9. Pada larutan ekstrak mangga busuk 1% sebanyak 2 tetes (orange keruh (++))
ditambahkan 1 ml pereaksi seliwanoff(Kuning jernih). Lalu larutan tersebut dipanaskan,
maka larutan tersebut berubah warna menjadi kuning bening (++). Perubahan warna ini
terjadi pada 22 menit. Hal ini karena pada ekstrak mangga busuk tidak memiliki gugus
laktosa, maupun gugus keton
10. Pada larutan pepaya muda 1% sebanyak 2 tetes (tidak berwarna) ditambahkan 1 ml
pereaksi seliwanoff(Kuning jernih). Lalu larutan tersebut dipanaskan, maka larutan tersebut
berubah warna menjadi kuning bening. Perubahan warna ini terjadi pada 19 menit. Hal ini
karena pada ekstrak pepaya muda tidak memiliki gugus laktosa, maupun gugus keton
11. Pada larutan pepaya masak 1% sebanyak 2 tetes (tidak berwarna) ditambahkan 1 ml
pereaksi seliwanoff(Kuning jernih). Lalu larutan tersebut dipanaskan, maka larutan tersebut
berubah warna menjadi orange (+). Perubahan warna ini terjadi pada 17 menit. Hal ini
karena pada ekstrak pepaya muda tidak memiliki gugus laktosa, maupun gugus keton
12. Pada larutan pepaya busuk 1% sebanyak 2 tetes (tidak berwarna) ditambahkan 1 ml
pereaksi seliwanoff(Kuning jernih). Lalu larutan tersebut dipanaskan, maka larutan tersebut
berubah warna menjadi orange keruh (++). Perubahan warna ini terjadi pada 18 menit. Hal
ini karena pada ekstrak pepaya muda tidak memiliki gugus laktosa, maupun gugus keton
Hasil Pengamatan
No. Bahan Perlakuan
Sebelum Sesudah
1. Amilum 1% - Tabung 1 : - Amilum : Sebelum
3 ml amilum 1% + aquades Tidak berwarna dipanaskan :
2 tetes + 1 tetes iodine - Aquades : - Tabung 1 :
- Tabung 2 : Tidak berwarna Biru
3 ml amilum 1% + 2 tetes - HCl : Tidak - Tabung 2 :
HCl 6N + 1tetes iodine berwarna Biru tua
- Tabung 3 : - NaOH :Tidak - Tabung 3 :
3 ml amilum 1% + 2 tetes berwarna Tidak berwarna
NaOH 6N + 1 tetes iodine - Iodine : Biru Sesudah
* Tabung tersebut lalu tua
dipanaskan :
didinginkan
- Tabung 1 :
Putih keruh
- Tabung 2 :
Putih jernih
- Tabung 3 :
Kuning jernih
2. Selulosa 1% - Tabung 1 : - Selulosa : Sebelum
3 ml selulosa 1% + 2 tetes Tidak berwarna dipanaskan :
aquades + 1 tetes iodine - Aquades : - Tabung 1 :
- Tabung 2 : Tidak berwarna Kuning
3 ml selulosa 1% + 2 tetes - HCl : Tidak - Tabung 2 :
HCl 6N + 1 tetes iodine berwarna Kuning
- Tabung 3 : - NaOH :Tidak - Tabung 3 :
3 ml selulosa 1% + 2 tetes berwarna Tidak berwarna
NaOH 6N + 1 tetes iodine - Iodine : Biru Sesudah
* Tabung tersebut lalu tua
dipanaskan :
dipanaskan
- Tabung 1 :
Kuning muda
- Tabung 2 :
Kuning muda
- Tabung 3 :
Tidak berwarna
3. Ekstrak mangga - Tabung 1 : - Ekstrak Sebelum
muda 1% 3 ml ekstrak mangga muda mangga muda : dipanaskan :
1% + 2 tetes aquades + 1 Kuning jernih -Tabung 1 :
tetes iodine - Aquades : Kuning muda
- Tabung 2 : Tidak berwarna - Tabung 2 :
3 ml ekstrak mangga muda - HCl : Tidak Kuning
1% + 2 tetes HCl 6N + 1 berwarna - Tabung 3 :
tetes iodine - NaOH :Tidak Tidak berwarna
- Tabung 3 : berwarna Sesudah
3 ml ekstrak mangga muda - Iodine : Biru
dipanaskan :
1% + 2 tetes NaOH 6N + 1 tua
- Tabung 1 :
tetes iodine
Biru
* Tabung tersebut lalu
- Tabung 2 :
dipanaskan
Kuning muda
- Tabung 3 :
Kuning
4. Ekstrak mangga - Tabung 1 : - Ekstrak Sebelum
masak 1% 3 ml ekstrak mangga mangga masak : dipanaskan :
masak 1% + 2 tetes Kuning keruh
aquades + 1 tetes iodine - Aquades : - Tabung 1 :
- Tabung 2 : Tidak berwarna Ungu
3 ml ekstrak mangga - HCl : Tidak - Tabung 2 :
masak 1% + 2 tetes HCl berwarna Hijau muda
6N + 1 tetes iodine - NaOH :Tidak - Tabung 3 :
- Tabung 3 : berwarna Kuning muda
3 ml ekstrak mangga - Iodine : Biru
masak 1% + 2 tetes NaOH tua Sesudah
6N + 1 tetes iodine dipanaskan :
* Tabung tersebut lalu - Tabung 1 :
dipanaskan Putih keruh
- Tabung 2 :
Biru
- Tabung 3 :
Kuning
Analisis Data
Berdasarkan data diatas, maka dapat saya sebagai praktikan dapat menganalisis, yaitu :
1. Pada 3 ml amilum 1% (tidak berwarna), dibagi menjadi tiga tabung reaksi. Pada masing-
masing tabung reaksi yang berisi amilum tersebut, pada tabung 1: ditambahkan 2 tetes
aquades (tidak berwarna) berubah menjadi larutan tidak berwarna, kemudian larutan
tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan biru jernih, lalu
panaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi putih keruh. Hal ini dikarenakan iodine
akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.
Pada tabung 2 : amilum 1% ditambahkan 2 tetes HCl 6(tidak berwarna), maka terbentuk
larutan tidak berwarna, kemudian larutan ini ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru)
menjadi larutan biru tua, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna putih jernih. Hal ini
dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna. Tabung 3 : amilum 1% ditambahkan 2 tetes NaOH 6N (tidak berwana)
berubah menjadi larutan tidak berwarna, kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes
iodine (berwarna biru) menjadi larutan tidak berwarna, lalu dipanaskan hingga terjadi
perubahan warna menjadi kuning jernih. Hal ini dikarenakan iodine tidak dapat bereaksi
dengan basa kuat (NaOH).
2. Pada 3 ml selulosa 1% (tidak berwarna), dibagi menjadi tiga tabung reaksi. Pada masing-
masing tabung reaksi yang berisi selulosa tersebut, pada tabung 1: ditambahkan 2 tetes
aquades (tidak berwarna) berubah menjadi larutan tidak berwarna, kemudian larutan
tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan kuning, lalu panaskan
hingga terjadi perubahan warna menjadi kuning muda. Hal ini dikarenakan iodine akan akan
memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna. Pada tabung
2 : ditambahkan 2 tetes HCl 6 (tidak berwarna), maka terbentuk larutan tidak berwarna,
kemudian larutan ini ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi larutan kuning,
lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna kuning muda. Hal ini dikarenakan iodine
akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.
Tabung 3 : ditambahkan 2 tetes NaOH 6N (tidak berwana) berubah menjadi larutan tidak
berwarna, kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi
larutan tidak berwarna, lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi tida
berwarna. Hal ini dikarenakan iodine tidak dapat bereaksi dengan basa kuat (NaOH).
3. Pada 3 ml ekstrak mangga muda 1% (kuning jernih), dibagi menjadi tiga tabung reaksi.
Pada masing-masing tabung reaksi yang berisi ekstrak mangga muda tersebut, pada tabung
1: ditambahkan 2 tetes aquades (tidak berwarna) kemudian larutan tersebut ditambahkan 1
tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan kuning muda , lalu panaskan hingga terjadi
perubahan warna menjadi biru. Hal ini dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi
positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna. Pada tabung 2 : ditambahkan 2
tetes HCl 6 (tidak berwarna), maka terbentuk larutankuning jernih, kemudian larutan ini
ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi larutan kunng, lalu panaskan hingga
terjadi perubahan warna kuning muda. Hal ini dikarenakan iodine akan akan memberikan
reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna. Tabung 3 : ditambahkan
2 tetes NaOH 6N (tidak berwana) berubah menjadi larutan tidak berwarna, kemudian
larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi larutan tidak berwarna,
lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi kuning. Hal ini dikarenakan iodine
tidak dapat bereaksi dengan basa kuat (NaOH).
4. Pada 3 ml ekstrak mangga masak (kuning keruh (+)), dibagi menjadi tiga tabung reaksi.
Pada masing-masing tabung reaksi yang berisi ekstrak mangga masak tersebut, pada tabung
1: ditambahkan 2 tetes aquades (tidak berwarna) berubah menjadi larutan kuning, kemudian
larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan ungu, lalu
panaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi putih keruh. Hal ini dikarenakan iodine
akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.
Pada tabung 2 : ditambahkan 2 tetes HCl 6 (tidak berwarna), maka terbentuk larutan
kuning, kemudian larutan ini ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi larutan
hijau muda, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna biru. Hal ini dikarenakan iodine
akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.
Tabung 3 : ditambahkan 2 tetes NaOH 6N (tidak berwana) berubah menjadi larutan
kuning, kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi
larutan kuning muda, lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi kuning. Hal
ini dikarenakan iodine tidak dapat bereaksi dengan basa kuat (NaOH).
5. Pada 3 ml ekstrak mangga busuk (orange keruh (+)), dibagi menjadi tiga tabung reaksi.
Pada masing-masing tabung reaksi yang berisi ekstrak mangga busuk tersebut, pada tabung
1: ditambahkan 2 tetes aquades (tidak berwarna) berubah menjadi larutan orange, kemudian
larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan ungu, lalu
panaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi putih keruh. Hal ini dikarenakan iodine
akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.
Pada tabung 2 : ditambahkan 2 tetes HCl 6 (tidak berwarna), maka terbentuk larutan
orange, kemudian larutan ini ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi larutan
kuning, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna kuning muda. Hal ini dikarenakan
iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan
warna. Tabung 3 : ditambahkan 2 tetes NaOH 6N (tidak berwana) berubah menjadi larutan
orange, kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru) menjadi
larutan tidak berwarna, lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi kuning
muda. Hal ini dikarenakan iodine tidak dapat bereaksi dengan basa kuat (NaOH).
6. Pada 3 ml ekstrak pepaya muda (tidak berwarna) dibagi menjadi tiga tabung reaksi. Pada
masing-masing tabung reaksi yang berisi ekstrak pepaya muda tersebut, pada tabung 1:
ditambahkan 2 tetes aquades (tidak berwarna) berubah menjadi larutan tidak berwarna,
kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan
kuning, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi tidak berwarna. Hal ini
dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna. Pada tabung 2 : ditambahkan 2 tetes HCl 6 (tidak berwarna), maka
terbentuk tidak berwarna, kemudian larutan ini ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru)
menjadi larutan hitam, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna kuning. Hal ini
dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna. Tabung 3 : ditambahkan 2 tetes NaOH 6N (tidak berwana) berubah
menjadi larutan tidak berwarna, kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine
(berwarna biru) menjadi larutankuning, lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan warna
menjadi kuning. Hal ini dikarenakan iodine tidak dapat bereaksi dengan basa kuat (NaOH).
7. Pada 3 ml ekstrak pepaya masak (agak keruh (+)) dibagi menjadi tiga tabung reaksi. Pada
masing-masing tabung reaksi yang berisi ekstrak pepaya masak tersebut, pada tabung 1:
ditambahkan 2 tetes aquades (tidak berwarna) berubah menjadi larutan tidak berwarna,
kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan
kuning, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi tidak berwarna. Hal ini
dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna. Pada tabung 2 : ditambahkan 2 tetes HCl 6 (tidak berwarna), maka
terbentuk tidak berwarna, kemudian larutan ini ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru)
menjadi larutan kuning, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna tidak berwarna. Hal
ini dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan
adanya perubahan warna. Tabung 3 : ditambahkan 2 tetes NaOH 6N (tidak berwana)
berubah menjadi larutan tidak berwarna, kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes
iodine (berwarna biru) menjadi larutan kuning, lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan
warna menjadi kuning. Hal ini dikarenakan iodine tidak dapat bereaksi dengan basa kuat
(NaOH).
8. Pada 3 ml ekstrak pepaya busuk (kuning keruh (++)) dibagi menjadi tiga tabung reaksi.
Pada masing-masing tabung reaksi yang berisi ekstrak pepaya busuk tersebut, pada tabung
1: ditambahkan 2 tetes aquades (tidak berwarna) berubah menjadi larutanagak keruh (+),
kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine (berwarba biru) menjadi larutan
kuning, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna menjadi tidak berwarna. Hal ini
dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna. Pada tabung 2 : ditambahkan 2 tetes HCl 6 (tidak berwarna), maka
terbentuk agak keruh (+), kemudian larutan ini ditambahkan 1 tetes iodine (berwarna biru)
menjadi larutan kuning, lalu panaskan hingga terjadi perubahan warna kuning. Hal ini
dikarenakan iodine akan akan memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna. Tabung 3 : ditambahkan 2 tetes NaOH 6N (tidak berwana) berubah
menjadi larutan agak keruh (+), kemudian larutan tersebut ditambahkan 1 tetes iodine
(berwarna biru) menjadi larutan tidak berwarna, lalu dipanaskan hingga terjadi perubahan
warna menjadi kuning. Hal ini dikarenakan iodine tidak dapat bereaksi dengan basa kuat
(NaOH).
Pembahasan Uji Iodine
Uji iodine ini bila ditambah dengan aquades + iodine akan berubah warna dari bening
menjadi biru, begitu pula saat penambahan HCl akan berubah warna, lain halnya saat
penambahan NaOH tidak terjadi perubahan warna, dikarenakan iodine tidak dapar bereaksi
dengan basa kaut (NaOH), hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perubahan warna pada
larutan. Sedangkan pada saat penambahan aquades(netral) dan HCl (asam kuat), iodine akan
memberikan reaksi positif yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna.
BAB V
KESIMPULAN
Uji benedict bertujuan untuk menunjukkan zat-zat yang mereduksi dalam suasana
alkalis dan membedakan gula yang tereduksi dan gula yang tidak tereduksi. Gula yang
menjadi bahan uji ini umumnya adalah gula yang tereduksi, hal ini ditunjukkan adanya
endapan warna merah yang terdapat di dasar tabung reaksi. Endapan ini sebenarnya adalah
endapan Cu2O yang terbentuk dari ion Cu+. Lain halnya dengan sukrosa, maltosa, dan
selulosa, gula ini ketika dipanaskan tidak membentuk endapan. Ini artinya adalah gula yang
tidak tereduksi.
Pengujian ini bertujuan menunjukkan adanya gugus laktosa. Pada gula-gula yang diuji
akan berubah warna menjadi kuning, orange dan hijau. Pengujian ini digunakan untuk
membedakan sukrosa dari fruktosa.