You are on page 1of 97

Pujiyanto

TEKNIK GRAFIS
KOMUNIKASI
JILID 1

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

TEKNIK GRAFIS
KOMUNIKASI
JILID 1
Untuk SMK
Penulis : Pujiyanto
Editor : Arief Purwanto

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

PUJ PUJIYANTO
t Teknik Grafis Komunikasi Jilid 1 untuk SMK /oleh Pujiyanto
---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
lxi. 74 hlm
Daftar Pustaka : lvii
Glosarium : xxxiv - liii
ISBN : 978-979-060-072-0

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan
kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan
pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.
Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah
dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45
Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada


Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan
ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi
masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh
Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk
mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada


para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008


Direktur Pembinaan SMK
Desain Grafis Komunikasi
PENGANTAR PENULIS

Alhamdulillah, saya bisa me- 2. Teman sejawat yang telah


nyelesaikan buku pegangan membantu pengadaan ma-
pelajaran (Handbook) berjudul teri demi terdukungnya ter-
Teknologi Grafis Komunikasi selesainya buku ini
yang diperuntukkan kepada 3. Mahasiswa Desain Komu-
Sekolah Menengah Kejuruan nikasi Visual Jurusan Seni
(SMK) maupun bagi masya- dan Desain Fakultas Sas-
rakat yang berkecimpung pada tra Universitas Negeri Ma-
Grafis Komunikasi. Buku ini lang yang telah merelakan
disusun berdasarkan Ku- karyanya untuk dibuat
rikulum Tingkat Satuan Pen- contoh dalam buku ini
didikan Sekolah Menengah 4. Mas Roy Genggam yang
Kejuruan dengan ada penam- karya baiknya dibuat con-
bahan - penambahan tertentu toh demi meningkatnya
untuk memperdalam materi isi kualitas berkarya anak
buku. Buku ini disusun dengan bangsa
gaya komunikasi akademik 5. Masmedia Surya, Cakram,
dengan menampilkan teori dan Marketing, Consept, dan
praktek serta contoh-contoh sebagainya karena gam-
karya rancangan atau karya bargambarnya kami pinjam
yang telah ada di publikasikan. untuk ditampilkan dalam
buku ini
Penulis sudah mencoba se-
6. Teman di SMK se Malang
maksimal mungkin untuk
Raya yang telah memberi
menghadirkan tulisan maupun
semangat dalam penyele-
gambar yang mudah dipahami
saian buku ini.
oleh siswa Sekolah Menengah
Kejuruan, mudah-mudahan in- Semoga buku ini bisa menjadi
formasi yang penulis sam- acuan dan memberikan kasa-
paikan sampai kepada sa- nah tentang bagaimana ber-
saran pembaca. Buku ini tidak karya grafis yang berakar atau
akan ada bila tidak ada bernuansa local genius Indo-
dukungan dari berbagai pihak. nesia. Kami menyadari, bahwa
Maka pada kesempatan ini tulisan buku ini sangat kurang
saya sampaikan ucapan teri- dari harapan pembaca, untuk
makasih kepada: itu saya mohon saran dan
ktitikan yang bersifat memba-
1. Direktur Pembinaan Seko-
ngun guna kualitasnya buku
lah Menengah Kejuruan
ini.
yang telah memberikan
kesempatan kepada saya Malang, Akhir Tahun 2007
untuk menulis buku ini.
Pujiyanto

Desain Grafis Komunikasi


iii
Desain Grafis Komunikasi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
C. Gagasan dalam Rekayasa

C. Gagasan dalam Rekayasa


Kata Sambutan
Estetika Grafis Komunikasi
Kata Pengantar Grafis Komunikasi / 21
D. Penekanan Penguasaan
Daftar Isi Dalam Grafis Komunikasi /
27
Sinopsis
E. Nirmana dalm Grafis
Deskripsi Konsep Komu-nikasi / 28
Penulisan F. Pendalaman / 29
Peta Kompetensi
IV. Etika Rancangan Desain
Grafis Komunikasi /30
I. Pendahuluan / 1
A. Pedoman Periklanan Obat
A. Batasan Desain Grafis
Bebas / 32
Komunikasi / 2
B. Pedoman Periklanan Obat
B. Muatan Lokal Dalam
Tradisional / 40
Desain Grafis Komunikasi
C. Pedoman Periklanan Alat
/4
Kesehatan, Kosmetika,
C. Pendalaman / 5
Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga / 46
II. Desain,Teknologi, Grafis,
D. Pedoman Periklanan Ma-
dan Komunikasi / 6
kanan - Minuman / 51
A. Pengertian Desain / 6
E. Pendalaman / 55
B. Pengertian dan
Perkembangan Teknologi /
V. Unsur-unsur Desain Grafis
7
Komunikasi / 56
C. Pengertian dan
A. Titik / 56
Perkembangan Grafis / 11
B. Garis / 56
D. Pengertian dan Proses Ko-
C. Bidang / 60
munikasi / 13
D. Ruang / 60
E. Pendalaman / 17
E. Bentuk / 61
F. Tekstur / 62
III. Estetika Desain Grafis
G. Warna / 63
Komunikasi / 18
H. Pendalaman / 66
A. Pengertian Estetika / 18
B. Estetika dalam Industri
VI. Prinsip-prinsip Grafis
Grafis Komunikasi / 19
Komunikasi / 67
A. Keselarasan (Harmoni) /
67

Desain Grafis Komunikasi


iv
B. Kesebandingan (Proporsi) 5. Gambar Kerja (Atwork) /
/ 69 215
C. Irama (Ritme) / 69 G. Pendalaman / 217
D. Keseimbangan (Balance) /
70 VIII. Gambar Teknik Grafis
E. Penekanan (Emphasis) / Komunikasi / 218
73 A. Sejarah gambar teknik /
F. Pendalaman / 75 218
B. Bahan dan peralatan / 219
VII. Elemen Desain C. Dasar-dasar Menggambar
Grafis Komunikasi / 75 Proyeksi / 226
A. Menyiapkan Bahan 1. Menggambar Proyeksi
dan Alat / 75 Orthogonal / 226
B. Tipografi (Huruf) / 75 2. Menggambar Proyeksi
1. Pengertian Huruf / 75 Irisan / 228
2. Perkembangan Huruf / 76 3. Menggambar Proyeksi
3. Daya Tarik Huruf / 80 Putaran / 228
4. Teknik Pembuatan Huruf 4. Menggambar Proyeksi
dengan Cara Manual / 82 Bukaan / 229
5. Gaya Tipografi (Huruf) / 83 5. Menggambar Proyeksi
6. Variasi Huruf / 89 Isometri / 230
7. Penataan Huruf / 93 D. Dasar-dasar Menggambar
8. Penegasan Tipografi (Hu- Perspektif / 231
ruf) / 98 1. Menggambar Perspektif
9. Elemen Teks / 104 Satu Titik Mata / 233
C. Ilustrasi (Gambar) / 115 2. Menggambar Perspektif
1. Teknik Menggambar / 115 Dua Titik Mata / 235
2. Obyek Ilustrasi / 128 3. Menggambar Perspektif
3. Ilustrasi sebagai Komu- Tiga Titik Mata / 236
nikasi / 136 4. Obyek dalam Tampilan
4. Ilustrasi Teknik Fotografi / Perspektif / 237
155 E. Pendalaman / 241
D. Warna / 201
1. Komposisi Warna / 201 IX. Teknologi Cetak Printing
2. Penerapan Warna / 204 (Sablon) / 242
E. Corporate Identity / 207 A. Sekilas Tentang Sablon /
1. Logo / 208 242
2. Lambang / 209 B. Alat dan Bahan
3. Brand / 209 1. Alat / 243
4. Pictograf / 210 2. Bahan / 247
F. Layout / 211 C. Proses Persiapan Cetak /
1. Layout Miniatur / 212 249
2. Layout Kasar / 212 1. Pembuatan Desain dan
3. Layout Komprehenshif / Klise / 249
213
4. Proses Layout / 213

Desain Grafis Komunikasi


v
2. Proses Mengafdruk / 250 A. Penekanan pada Produk
D. Proses Mencetak / 256 yang Disampaikan / 334
E. Hal yang Perlu B. Penekanan pada Sisi Visu-
Diperhatikan dalam alnya /338
Mencetak / 258 C. Penekanan pada Teknik
1. Perhatian Terhadap Alat Penyampaian / 342
dan Bahan / 259 D. Pendalaman / 349
2. Perhatian Terhadap
Proses Cetak / 260 XIII. Kreatifitas dalam
3. Perhatian Setelah Proses Merancang Desain
Cetak / 261 Grafis Komunikasi
F. Membersihkan Screen / / 350
262 A. Terobosan Desainer
G. Pendalaman / 263 untuk Berkreatifitas / 350
B. Kreatifitas Perancangan
X. Komputer Grafis dan Hambatannya / 353
Komunikasi / 264 C. Sikap Mental dalam Usaha
A. Media Kerja Photoshop / Dunia Grafis Komunikasi /
264 354
B. Merubah Gambar / 289 D. Pendalaman / 357
C. Teknik photoshop / 309
XIV. Produk Grafis
XI. Jenis Media Grafis Komunikasi yang
Komunikasi / 320 Mengarah Tuntutan
A. Kemasan Produk / 320 Pasar / 358
1. Maksud dan Tujuan A. Pasar sebagai Sasaran
Desain Kemasan / 320 Produk / 358
2. Fungsi Desain Kemasan / 1. Faktor Geografis / 358
321 2. Faktor Demografis / 359
3. Bahan Desain Kemasan / 3. Faktor Psikologis / 360
322 4. Faktor Behavioristik / 361
4. Faktor Ekonomi Dalam B. Pasar sebagai Tuntutan
Desain Kemasan / 326 Kebutuhan Konsumen /
5. Strategi Promosi Melalui 363
De-sain Kemasan / 327 1. Produk yang Dibutuhkan
6. Kualitas Desain Kemasan / Konsumen / 364
329 2. Produk yang Mengacu
B. Media Lini Atas / 330 pada Siklus Hidup
C. Media Lini Bawah / 330 Produksi / 365
D. Pendalaman / 333 C. Pendalaman / 366

XII. Penekanan Penyampaian XV.Free Design / 367


Desain Media Grafis A. Kita Kaya Berbagai Bentuk
Komunikasi Seni / 367
/ 334

Desain Grafis Komunikasi


vi
1. Pola Penguatan Eksistensi D. Menyelesaikan Desain,
Bentuk Seni / 369 Merawat Bahan dan
2. Pola Penumbuhan Bentuk Peralatan / 448
Seni / 369 E. Pembahasan / 448
3. Pola Progresifitas Estetik
atau Bentuk Spiritual / 370 XVIII.Bugeting / 449
B. Lokal Jenius Sebagai A. Pra Desain/Produksi (Free
Pijakan Karya Grafis / 371 Design) / 449
1. Pelestarian / 371 B. Desain/Produksi (Design) /
2. Penggalian / 373 449
3. Pengembangan / 373 C. Paska Desain/Produksi
4. Penciptaan / 375 (Post Design) / 450
C. Pendalaman / 375 D. Strategi Pembiayaan 450
E. Pendalaman / 451
XVI. Design: Aplikasinya /
XIX. Penutup / 452
376
A. Mempersiapkan Tempat,
Bahan dan Peralatan Kerja
Desain / 377
B. Pembuatan Corporate
Iden-tity / 378
C. Penerapan / 385
1. Kemasan Produk / 385
2. Media Masa / 396
3. Merancang Media Lini Atas
(Above The Line)/ 409
4. Merancang Media Lini
Bawah (Bellaw The Line) /
415
D. Final Design / 439
E. Menyelesaikan Pekerjaan,
Merawat Bahan dan
Peralatan Desain / 442
F. Pendalaman / 442

XVII. Post Design / 443


A. Mempersiapkan Tempat,
Bahan dan Peralatan
Desain / 443
B. Penerbitan Rancangan
Grafis ke Masmedia / 444
C. Pemasangan Rancangan
Grafis Media Luar / 445

Desain Grafis Komunikasi


vii
SINOPSIS

Teknologi Gafis Komunikasi Dalam bidang media sarana


merupakan kebutuhan yang surat kabar telah terjadi
tidak dapat dipisahkan dari kemajuan suatu proses visua-
kehidupan masyarakat, teru- lisasi, misalnya; bidang tata-
tama bagi mereka yang ber- letak (lay-out), pemilihan huruf,
gerak dibidang industri dan dan isi berita, maka secara
teknologi. Seperti yang tam- visual penampilan warna dise-
pak sekarang ini dimana per- suaikan dengan obyek penya-
kembangan industri dan jian. Peran media grafis
teknologi sangat pesat kema- komunikasi bukan sebagai
juannnya sehingga mengha- penawaran produk/ jasa saja
rapkan hadirnya media sarana melainkan suatu hiburan yang
komunikasi yang mampu selalu ditunggu pembaca/
meningkatkan usahanya. Me- pemirsa.
lalui media sarana komunikasi Sejalan dengan kemajuan di
yang handal diharapkan dapat bidang komunikasi secara glo-
mempengaruhi khalayak sa- bal, yaitu dalam menghadapi
saran sebagai konsumen yang pasar bebas untuk memacu
dapat diujudkan berupa media sumber daya manusia guna
cetak maupun menggunakan mengantisipasi perkembangan
sarana elektronik. teknologi dan industri. Sumber
Dampak dari perkembangan daya manusia yang handal
komunikasi secara global yang mempunyai keahlian di bidang
antara lain adalah perkem- grafis komunikasi baik secara
bangan dunia pertelevisian, manual maupun elektronik
internet, cetak surat kabar sangat dibutuhkan. Salah satu
jarak jauh, pasopati dan upaya tersebut adalah mem-
sebagainya. Seperti halnya beri pembinaan dan pembim-
dengan perkembangan komu- bingan melalui program pen-
nikasi di Indonesia, media didikan teknologi grafis komu-
sarana komunkasi sangat pe- nikasi.
sat terutama bidang surat
kabar dan televisi yang tidak
jauh berbeda bila dibanding-
kan dengan negara-negara
maju.

Desain Grafis Komunikasi


liv
Desain Grafis Komunikasi
DISKRIPSI KONSEP PENULISAN

Teknologi grafis komunikasi Dalam penciptaan karya grafis,


merupakan pengetahuan dan baik media lini atas maupun
keterampilan dalam meran- media lini bawah tetap melalui
cang media komunikasi cetak. statu proses yang dikelom-
Media grafis yang dirancang pokkan menjadi tiga, yaitu free
mengacu pada kualitas pene- design/Para desain, design/
rapan estetik melalui unsur- produk, dan post design/paska
unsur grafis dan prinsip-prinsip desain (produk). Tapa-tahapan
grafis. Secara visual dan inilah yang harus dilakukan
verbal, teknologi grafis komu- bagi calon desainer/praktisi
nikasi sangat memperhatikan gra-fis dalam mewujudkan
eleven-elemen yang ada, karya-nya. Semua karya grafis
antara lain tipografi, ilustrasi, komunikasi tetap mengacu
warna, corporate Identity, dan pada pasar, agar pesan yang
lay-out. sampaikan diterima oleh
masyarakat.

Desain Grafis Komunikasi


lv
Desain Grafis Komunikasi
PETA KONPETENSI

Unsur-unsur Media Lini


Grafis Atas

Tipografi

Ilustrasi
Free Design

TEKNOLOGI
GRAFIS Warna
KOMUNIKASI Design/Prouk

Corporate Identity
Post Design

Layout

Prinsip-prinsip
Grafis Media Lini
Bawah

Desain Grafis Komunikasi


lvi
Desain Grafis Komunikasi
I. PENDAHULUAN

Tuntutan perkembangan ja- oleh perusahaan-perusahaan


man harus ditangkap secara yang bergerak di berbagai
kritis, dalam waktu singkat bidang termasuk di dalamnya
dapat ditindaklanjuti dengan bidang Teknologi Grafis Ko-
program yang tersistem dan munikasi.
terintegrasi. Dunia grafis sela- Sampai saat ini tenaga-tenaga
yaknya harus mampu tampil di profesional di Indonesia yang
depan dalam merespon tun- mempunyai kemampuan di
tutan jaman sehingga dapat bidang Desain Grafis Komuni-
mempercepat penyiapan kua- kasi masih sangat kurang. Hal
litas Sumberdaya Manusia. ini jelas mempengaruhi struk-
Sumber Daya Manusia yang tur dan kesempatan tenaga
tidak siap pada saat sistem kerja baik secara nasional
kehidupan berkembang sesuai maupun regional. Untuk mak-
dengan tuntutan jaman, meng- sud tersebut diperlukan tenaga
akibatkan terhambatnya sebu- profesional dalam bidang De-
ah proses kemajuan suatu sain Grafis Komunikasi yang
bangsa. Pada masa lalu per- dapat memberikan kepuasan
soalan ini tidak terasa sebagai lagi para pengguna tenaga
persoalan yang cukup serius kerja dalam bidang Desain
karena parameter dan eva- Gafis Komunikasi tersebut.
luasi tidak secara cepat dapat Desain Gafis Komunikasi me-
dilakukan. Bahkan terhambat- rupakan kebutuhan yang tidak
nya sebuah proses kemajuan dapat dipisahkan dari kehi-
bangsapun tidak terasa dalam dupan masyarakat, terutama
jangka waktu yang lama. bagi mereka yang bergerak
Pada era globalisasi ini per- dibidang industri dan tekno-
kembangan Ilmu Pengetahuan logi. Seperti yang tampak
Teknologi dan Seni (IPTEKS) sekarang ini dimana perkem-
dalam bidang Teknologi Infor- bangan industri dan teknologi
masi dan Komunikasi menun- sangat pesat kemajuannnya
jukkan perkembangan yang sehingga mengharapkan ha-
sangat pesat. Perkembangan dirnya suatu media sebagai
Teknologi tersebut telah meru- sarana komunikasi yang mam-
bah peradaban dunia dari pu meningkatkan usahanya.
masyarakat industri ke masya- Sebuah media sebagai sarana
rakat informasi. Perkembang- komunikasi yang handal diha-
an teknologi informasi dan rapkan dapat mempengaruhi
komunikasi telah dimanfaatkan khalayak sasaran sebagai

Desain Grafis Komunikasi


1
konsumen yang dapat diwu- yang berarti menggambar,
judkan berupa media cetak kadang-kadang diartikan da-
maupun menggunakan sarana lam pengertian “merancang,
elektronik. menciptakan bentuk, susunan,
garis, bentuk (bidang, earna
Perkembangan komunikasi se-
(nada), dan tekstur biasa
cara global antara lain adalah
diartikan juga merancang, pola
perkembangan dunia perte-
dua maupun tiga dimensi, me-
levisian, internet, cetak surat
milih dan menyusun, meme-
kabar jarak jauh, pasopati dan
cahkan masalah bertujuan
sebagainya. Seperti halnya
menciptakan susunan, orga-
dengan perkembangan Desain
nisasi”.
Gafis Komunikasi di Indonesia,
media sarana komunikasi sa- Kata Grafis mengandung dua
ngat pesat terutama bidang pengertian, yaitu Graphein
media cetak yang tidak jauh (Latin: garis) kemudian menja-
berbeda bila dibandingkan di Graphic Arts atau Komu-
dengan negara-negara maju. nikasi Grafis dan Graphishe
Vakken (Belanda: pekerjaan
Dalam bidang media cetak,
cetak) kemudian menjadi
telah berkembang dengan
Grafika yang diartikan sebagai
pesat seperti proses visu-
percetakan.
alisasi, misalnya; bidang tata
letak (lay-out), pemilihan huruf, Adapun Komunikasi (Latin:
ilustrasi, warna, dan isi berita, Communis) yang artinya mem-
maka secara visual penam- beritahukan yang mengan-
pilan warna disesuaikan de- dung maksud memberikan dan
ngan obyek penyajian. Peran menyebarkan informasi, berita,
iklan atau media periklanan pesan, ide-ide, agar hal-hal
bukan sebagai penawaran yang memberitahukan itu men-
produk/jasa saja melainkan jadi milik bersama.
suatu hiburan yang selalu
Ketiga pengertian keilmuan di
ditunggu pembaca.
atas dalam Desain Grafis
Komunikasi adalah keteram-
pilan dalam menciptakan me-
A. Batasan Desain Grafis dia informasi berupa cetakan
Komunikasi dua dimensi yang bersifat
Tugas yang diberikan dalam statis.
menyusun buku ini adalah Ada tiga keilmuan yang men-
Desain Grafis Komunikasi, dasar dalam bidang Desain
istilah ini dijabarkan menjadi Grafis Komunikasi, yaitu De-
Desain, Grafis, dan Komu- sain, Komunikasi, dan Desain
nikasi. Istilah desain berasal (Seni). Dalam Terapan, dua
dari bahasa Perancis “desiner” keilmuan yang hampir sama

Desain Grafis Komunikasi


2
dalam pendalaman keilmuan, nik perencanaan gambar,
yaitu Komunikasi Visual de- bentuk, simbol, huruf, foto-
ngan Komunikasi Grafis. grafi, warna, tata letak, dan
proses percetakan yang diser-
Komunikasi Visual dalam pe- tai pula pengertian tentang
ngertian yang luas adalah bahan dan biaya. Tujuan
berbagai kegiatan komunikasi utama teknologi grafis komu-
yang menggunakan media dua nikasi, tidak saja menciptakan
dimensi maupun tiga dimensi, atau perencanaan fungsional
baik statis maupun dinamis, estetik, tetapi juga informatif
seperti produk percetakan, dan komunikatif dengan ma-
televisi, film, animasi, dan syarakat. Bila dilengkapi de-
enternet. Adapun komunikasi ngan unsur psikologi massa

Gambar 1.1:
Lingkup Desain
Grafis Komunikasi

Grafis merupakan bagian dari dan teori pemasaran, maka


komunikasi visual yang meng- karya teknologi grafis komu-
arah ke media dua dimensi nikasi merupakan media pro-
bersifat statis, seperti produk- mosi yang sangat potensial.
produk percetakan.
Dalam perkembangannya, du-
Bidang Desain Grafis Komu- nia Desain Grafis Komunikasi
nikasi mencangkup berbagai meliputi dunia kegiatan yang
bidang, yaitu menyangkut tek- sangat luas, mencakup semua

Desain Grafis Komunikasi


3
aspek komunikasi melalui ben- hotel, pabrik/manufacture, dan
tuk media komunikasi mulai usaha dagang.
dari penciptaan logo, perenca-
naan dan pembuatan buku, B. Muatan Lokal Dalam
koran, majalah, tabloid serta Desain Grafis Komu-
perwajahannya, ilustrasi (foto- nikasi
grafi) dan tipografinya, peren-
canaan wajah kalender meja Sejalan dengan kemajuan di
dan dinding, pembuatan sta- bidang Desain Grafis Komu-
sionery; meliputi kartu nama, nikasi secara global, maka
amplop, kop surat, map, for- untuk mengantisipasi perkem-
mulir, dan memo. Ada juga bangan teknologi dan industri
grafis dalam bentuk kemasan, tersebut diperlukan upaya pe-
sticker, leaflet, kartu pos, ka- ningkatan sumberdaya ma-
lender poster, folder, brosur, nusia guna menghadapi pasar
manual book, katalog, agen- bebas.
da, iklan layanan masyarakat, Sumberdaya manusia yang
dan sebaginya handal dan mempunyai keah-
Tegasnya semua kebutuhan lian di bidang komunikasi yang
informasi visual cetak yang baik secara manual maupun
perlu dikomunikasikan dari elektronik sangat dibutuhkan.
seseorang atau kelompok ke- Salah satu upaya lagi pening-
pada orang lain atau masya- katan kemampuan sumber-
rakat menjadi bidang kegiatan daya manusia tersebut adalah
teknologi grafis komunikasi. dengan memberikan pembina-
Hal ini sesuai dengan tuntutan an dan pendampingan melalui
hidup efektif yang selalu mem- program pendidikan Desain
butuhkan informasi yang cu- Grafis Komunikasi.
kup dan baik. Desain Grafis Komunikasi
Bidang profesi Desain Grafis merupakan salah satu pro-
Komunikasi dapat terserap di gram pendidikan “unggulan”
tempat perusahaan penerbitan era teknologi informasi dan
kuku, perusahaan penerbitan komunikasi ini.
surat kabar, perusahaan pe- Lulusan program studi ini juga
nerbitan majalah, perusahaan diharapkan mampu menjawab
periklanan, perusahaan desain tantangan dan kebutuhan “da-
kemasan, periklanan (Adve- lam peningkatan” sumber daya
rtysing), ilustrator, fotografer, manusia di bidang Desain
dan sebagainya. Selain itu Grafis Komunikasi yang ber-
Desain Grafis Komunikasi juga muatan Local-Genius Ke-
menjadi penunjang pada non- Timuran berkharakter budaya
komunikasi, seperti lembaga Indonesia.
swasta/pemerintah, pariwisata,

Desain Grafis Komunikasi


4
Penguatan muatan lokal ini
dimaksudkan agar sumber da-
ya manusia yang dihasilkan
mempunyai “sense of belong-
ing” dan menghargai budaya
yang kita miliki sebagai dasar
penciptaan karya Desain Gafis
Komunikasi yang mempunyai
ciri khas Indonesia.

Gambar 1.2: Tampilan Punakawan yang


digayakan sesuai kebutuhan grafis

Gambar 1.3:
Sumber ide Punakawan yang diaplikasikan
ke media grafis komunikasi

C. Pendalaman
Carilah Karya Desain Grafis
Komunikasi yang mempunyai
ciri local genius yang telah
beredar / terbit. Cobalah sau-
dara mengevaluasi, apa kele-
bihan dan kekurangan desain
tersebut

Desain Grafis Komunikasi


5
Desain Grafis Komunikasi
II. DESAIN, TEKNOLOGI, GRAFIS, DAN KOMUNIKASI

A. Pengertian Desain dari hasil akhirnya, desain


adalah suatu kegiatan yang
Istilah desain berasal dari bertujuan.
bahasa Perancis “desiner”
yang berarti menggambar, Secara khusus maupun umum
kadang-kadang diartikan da- dapat disimpulkan bahwa de-
lam pengertian “merancang, sain adalah menciptakan se-
menciptakan bentuk, susunan, suatu yang bertujuan untuk
garis, bentuk (bidang, earna memenuhi kebutuhan material
(nada), dan tekstur biasa dan spiritual dengan hasil
diartikan juga merancang, pola semaksimal mungkin yang di-
dua maupun tiga dimensi, mulai dari menggambar hing-
memilih dan menyusun, me- ga menjadi hasil akhir.
mecahkan masalah yang ber- Desain adalah suatu proses
tujuan menciptakan susunan, kreatif (seni), yaitu pemecahan
organisasi”. sementara dari masalah-ma-
Desain merupakan bidang salah dalam proses desain
ketrampilan, pengetahuan dan yang ada bias dibuat atau
pengalaman manusia yang ditiru. Pada umumnya tidak
mencerminkan keterkaitannya ada satupun prosedur logis
dengan apresiasi dan adaptasi yang dapat menuntun perma-
lingkungannya ditinjau dari salahan menuju suatu peme-
kebutuhan-kebutuhan keroha- cahan masalah. Suatu solusi
nian dan keberadaanya. Se- diketemukan dengan bantuan;
cara khusus, desain dikaitkan keterampilan, kecerdasan, ke-
dengan konfigurasi, komposisi, cekatan, ingatan yang baik,
arti, nilai dan tujuan dari kecakapan menyusun pola,
fenomena buatan manusia. pencarian dan penemuan se-
cara acak dalam batas-batas
Aspek desain menghendaki lingkup pemecahan, pikiran-
pertimbangan; bahan, fungsi, pikiran ikutan, dan sebagai-
keefektifan, lingkungan dima- nya. Desain sangat tergantung
na produk tersebut akan di- pada konsep yang tidak pasti
operasikan serta skibat produk (terukur) seperti bakat de-
tersebut terhadap manusia. sainer, kepekaan akan me-
Pada pokoknya desain selalu nangkap obyek yang akan
mengiringi manusia selama digarap. Hanya dalam bebe-
manusia itu bergaul dengan rapa kasus dalam pemecahan
alat atau perkakas. Desain tak desain dapat berhasil melalui
pernah menjadi tujuan akhir, pengaturan ukuran elemen
dia tak pernah pula terpisah dalam suatu bidang.

Desain Grafis Komunikasi


6
B. Pengertian dan Perkem meningkatkan harkat hidup
bangan Teknologi masyarakat banyak, teknologi
pada hakekatnya juga mengu-
Teknologi secara harafiah bah pelbagai dimensi kehi-
adalah ilmu mengenai teknik. dupan, baik yang berakibat
Teknik ialah metode, cara, alami, hubungan kemasyara-
keterampilan untuk membuat katan, maupun nilai-nilai bu-
sesuatu atau mencapai se- daya. Apabila teknologi secara
suatu. Dalam arti yang sempit, sederhana diartikan sebagai
teknologi diartikan dengan ilmu yang mengaji masalah
istilah pemberian dan praktek teknik atau cara, maka format
ilmu terapan pada industri awal yang dapat dilacak atau
yang mempunyai nilai praktis. ditelusur melalui berbagai
Pengertian agak luas, tekno- peralatan yang telah diha-
logi adalah semua proses silkan nenek moyang kita pada
yang berhubungan dengan ba- masa-masa prasejarah. Pe-
han, teknologi bukanlah bakat nyempurnaan teknik asah dari
atau kodrat melainkan keilmu- monofasial ke arah bifasial,
an yang harus dipelajari baik dari kapak genggam ke arah
ilmu terapan maupun sebagai kapak sepatu, dari bahan batu
keterampilan tangan. Tekno- ke arah bahan logam dan
logi dalam makna sangat luas, seterusnya adalah indikasi
berarti cara-cara membuat evolusi perkembangan tekno-
atau mengerjakan suatu pro- logi.
duk. Teknologi sederhana sudah
Sementara itu, aspek tekno- muncul semenjak pada pe-
logi juga tampak perkem- riode primitif (prasejarah) yang
bangannya melalui peralatan berhubungan dengan kebu-
itu sendiri, baik tipologi pera- tuhan manusia baik lahiriyah
latan yang bersifat manual maupun spiritual, yaitu ba-
maupun masinal. Demikian ju- gaimana menciptakan bentuk
ga teknologi bahan, yang tidak gambar sederhana, seperti
hanya berkisar pada pengo- yang ditemukan pada dinding
lahan bahan itu sendiri, akan gua di Lascaux dan Altamira.
tetapi juga bertalian dengan Pada awal ini teknologi dalam
kemungkinan bahan lain yang membuat media grafis komu-
dapat dipergunakan maupun nikasi sangatlah sederhana
aplikasi bahan satu dengan dengan menggunakan alat
lainnya dalam suatu produk. runcing dengan cara goresan
tangan untuk menghasilkan
Adanya teknologi semua kegi- karya bersimbol untuk ber-
atan menjadi serba mudah komunikasi antar manusia dan
cepat dan rasional, tentu atau dengan Yang Maha
selain segi positip yang dapat Kuasa.

Desain Grafis Komunikasi


7
trasi secara sederhana seba-
gai pengembangan teknik
tahun 1423, yaitu posisi serat
kayu yang melintang agar
hasilnya lebih halus berkua-
litas. Teknologi secara masinal
ditandai di Inggris, yaitu
Revolusi Industri yang ditandai
dengan penggunaan mesin
uap. Dari perkembangan ini
hingga menyebar ke Benua
Eropa dan Amerika, meskipun
berbagai gagasan sudah
Gambar 2.1: Goresan tangan sebuah tanda di dilontarkan sebelum abad 18.
goa menunjukkan sederhananya teknologi
yang digunakan saat itu

Teknologi sederhana pem-


buatan ilustrasi (klise) pertama
kali dibuat dengan cukil tangan
pada tahun 1423. Teknik yang
digunakan adalah dengan ba-
han kayu ke arah serat mem-
bujur yang dicukil dengan
sebilah pisau. Pada tahun ini
juga Laurens Janszoon Koster
menemukan sistem cetak de-
ngan menggunakan metode
huruf-huruf lepas, kemudian
disempurnakan oleh Peter
Schoffer pada tahun 1458.
Pada tahun 1798 Alays Sene-
felder memperkenalkan tek-nik
cetak datar atau litho-graphy
sebagai cikal bakal metode
cetak offset, yang dimung-
kinkan lebih berkembang me-
dia komunikasi, seperti mas
media, buku, poster, iklan dan
sebagainya. Gambar 2.2:
Lukisan yang mengarah
Sekitar akhir abad 18 ditemu- ke serat-serat kayu
kannya teknik membuat ilus-

Desain Grafis Komunikasi


8
Perkembangan Teknologi Gra-
fis mulai pada tahun 1808
terciptalah mesin penyusun
huruf (typesetting machines)
pertama yang dite-mukan di
Inggris oleh William Church.
Jenis mesin ini menggunakan
huruf-huruf yang sudah di-
tuang (dari logam). Pada
tahun 1855 Tacheotype Den-
mark menemukan mesin per-
tama otomatis dengan sistem
urai.

Gambar 2.3 (kiri): Alois Senefelder


penemu lithography pada tahun 1797

Gambar 2.4: Sebuah mesin cetak woodcut produksi tahun 1870-an

Desain Grafis Komunikasi


9
Mesin cetak woodcut yang Tahun 1885 Ottmar Mergen-
diproduksi tahun 1870-an, thaler menemukan mesin Li-
iklannya dibuat di Scientific notype, yaitu penggabungan
American 1875. Charles Kas- jenis mesin tuang dengan
tenbein Jerman tahun 1869 mesin penyusun dalam satu
merupakan penemu mesin mesin. Jenis mesin ini meru-
pertama yang dapat dipa- pakan jenis mesin paling baik
sarkan dalam jumlah lebih dekade ini, dan dalam perkem-
banyak. Secara teknis untuk bngannya jenis ini masih
mengoperasikan mesin ini menjadi acuan sebagai dasar
hanya diperlukan tenaga 4 pembuatan mesin baru.
orang.
Tahun 1916 Ludlow mene-
mukan pelengkap mesin cetak
untuk menghindari kekurang-
an spasi dan huruf agar lebih
konsisten dan teratur, khusus-
nya penggunaan huruf-huruf
besar, garis vertikal maupun
horisontal, dan ornamen pada
sebuah poster. Dekade tahun
2000-an muncul teknologi
komputer dan mesin cetak
glosy maupun vinyl yang me-
mudahkan pencetakan tanpa
menggunakan klise. Teknik ini
menangkap masyarakat yang
membutuhkan produk publi-
Gambar 2.5: Linotype temuan kasi/komunikasi secara cepat
Ottmar Mergenthaler tahun 1885
dan tepat.

Gambar 2.6: Mesin offset dari Heidelberg tahun 2004


Desain Grafis Komunikasi
10
C. Pengertian dan Perkem nikasi seperti adanya surat
bangan Grafis kabar sekaligus media komu-
nikasi/iklan sering bermun-
Grafis diambil dari kata Yunani culan dalam surat kabar waktu
”Graphikos”, merupakan me- itu. Perkembangan ini mempe-
dia kreatif yang awalnya ngaruhi media grafis komu-
terbatas pada menulis, meng- nikasi di negara Amerika dan
gores, memahat yang bertu- Eropa hingga akhirnya memi-
juan untuk membuat tulisan. cu pertumbuhan perusahaan
Perkembangan selanjutnya periklanan.
grafis adalah gambar atau
tulisan yang dihasilkan mema- Di Indonesia media garfis
lui metode cetak. Grafis diperkenalkan di Hindia Belan-
umumnya diarahkan ke karya da pada tahun 1602 dengan
dua dimensional, antara lain; teknologi percetakan oleh para
menggambar, menulis, me- pedagang besar VOC. Pada
warna, menata yang berhu- tahun 1615 dalam surat kabar
bungan dengan karya media Bataviaasche Nouvelles mun-
cetak. Media grafis cetak cul tulisan tangan indah
merupakan karya yang dapat (silografi) yang mempercantik
menimbulkan akibat serta bentuk visual poster. 17 Agus-
pengaruh terhadap masya- tus 1744 surat kabar ini
rakat, bisa bersifat pene- menerbitkan iklan pertama
rangan, pengumuman, mem- dengan bahasa Belanda. Pada
pengaruhi baik yang bersifat tahun 1809 namanya berganti
komersial maupun non komer- menjadi Bataviasche Kolono-
sial. ale Courant menggunakan
managemen baru dengan
Sejarah grafis komunikasi sa- memperhitungkan ketentuan
ngat terlihat di kota Romawi dari tarif iklan.
pada pemerintahan Julius
Caesar (100-44 SM), yaitu
media komunikasi berupa pa-
pan pengumuman dari gib
putih. Media grafis yang
dikeluarkan oleh Dewan Per-
wakilan Politik memuat berita
tentang budak-budak tersebut
dikenal dengan nama Acta
Diurna yang artinya ”peristiwa
seharihari”, seperti berita da-
lam pertandingan Gladiator.
Revolusi Industri di Inggris
sangat mempengaruhi penge-
Gambar 2.7: Iklan parfum tahun 1878
tahuan bidang grafis komu-

Desain Grafis Komunikasi


11
Tahun 1825 di Minahasa terbit Tahun 1914 Penonjolan keku-
”Tjahaja Sijang” yang perta- atan kreatif naskah grafis
makali memuat iklan produk komunikasi yang provokatif
obat tradisonal. Tahun 1865 dan persuasif dalam bentuk
terbit ”Bientang Timoor” yang question headline. Visualisasi
memuat iklan tentang surat dialog antara pria dan wanita
kabarnya. Perkembangan me- dengan teknik yang seder-
dia grafis komunikasi pada hana namun cukup artistik.
tahun 1870 mulai adanya
Periode 1930-1942 perekono-
blosur sebagai media promosi
mian Hindia Belanda mulai
dan informasi.
membaik, hal ini membang-
kitkan gairah kembali biro iklan
yang mempromosikan produk
atau merek. Datangnya Je-
pang mengakibatkan berhenti-
nya industri periklanan yang
sebelumnya dikelola secara
profesional berubah untuk ke-
pentingan perang untuk men-
dukung kepentingan militer
pihak Jepang.

Gambar 2.8 (kiri):


Iklan tahun 1914

Gambar 2.9: Iklan cetak tahun 1957

Desain Grafis Komunikasi


12
Pada tahun 1954 dibentuklah kasi dituntut untuk mengi-
Perserikatan Biro Reklame kutinya.
Indonesia (PBRI), yang kemu-
dian diganti namanya menjadi
Persatuan Biro Reklame Indo-
nesia dalam Kongres Reklame
Seluruh Indonesia pertama.
Organisasi ini selaku wadah
dalam membuat media grafis
komunikasi (iklan) surat kabar,
meskipun terbatas pada iklan-
iklan komersial dan produk-
produk ringan. Sejak tahun
1968 biro iklan tidak lagi
menggunakan tenaga kol-
portir, karena pemasang iklan
sudah datang sendiri.
Perekonomian Indonesia mu-
lai tumbuh pesat pada awal Gambar 2.10:
1970-an diwarnai oleh ber- Iklan media cetak terbaik Citra Pariwara 1998
munculnya beberapa peru-
sahaan multinasional. Perusa-
haan ini membawa angin D. Pengertian dan Proses
segar bagi biro iklan di Komunikasi
Indonesia untuk mempromo- Istilah komunikasi berasal dari
sikan produknya melalui media bahasa Latin ”Communis”
grafis komunikasi. Desember yang artinya memberitahukan,
1980 di Jakarta dilangsungkan berpartisipasi, menjadikan mi-
konvensi masyarakat per- lik bersama. Jadi komunikasi
iklanan Indonesia mengesah- mengandung maksud membe-
kannya Kode Etik Periklanan rikan dan menyebarkan infor-
Indonesia, merupakan tatanan masi, berita, pesan, ide-ide,
bagaimana biro iklan dan nilai menggugah partisipasi
karyanya mempunyai tatanan agar hal-hal yang membe-
yang berkualitas dan benar. ritahukan itu menjadi milik
Memasuki abad ke 20 meru- bersama. Komunikasi meru-
pakan melesatnya teknologi pakan salah satu cara yang
yang begitu cepat, seperti dapat dipergunakan oleh se-
cetak jarak jauh, cetak cepat, tiap orang untuk mencapai
cetak dalam skala kecil, suatu konsesus, sehingga
kesemuanya ini tenaga pro- memperoleh apa yang di-
fesionalesme grafis komuni- inginkan.

Desain Grafis Komunikasi


13
Berkomunikasi melibatkan dua
pihak, yakni pihak ”sumber”
yang mengirimkan pesan, dan
pihak ”penerima” yang mene-
rima pesan. Bila orang berca-
kap-cakap atau memberikan
informasi, kedua orang terse-
but bergantian menjadi sum-
ber dan penerima. Ketika
Gambar 2.11: Komunikasi tidak dibatasi orang pertama berbicara atau
usia, jenis kelamin, tempat dan sebagainya memberikan informasi, ia
bertindak sebagai sumber
Komunikasi terdapat dua yang menyampaikan pesan,
pengertian, yaitu: dan pihak kedua bertindak
1. Komunikasi secara umum, sebagai penerima pesan. Se-
adalah sebagai konsekuensi bagai tanggapan atas pesan
hubungan sosial (social rela- tersebut, giliran orang kedua
tion). Masyarakat paling sedikit berbicara atau menyampaikan
terdiri dari dua orang yang informasi sebagai sumber, dan
saling berhubungan satu sama orang pertama beralih dari
lain, dikarenakan berhubungan sumber menjadi penerima
menimbulkan interaksi sosial pesan yang disampaikan oleh
(social interaction). orang ke dua.

2. Komunikasi paradigmatis, Komunikasi dikelompokkan


adalah proses penyampaian menjadi dua macam, yaitu:
suatu pesan oleh seseorang 1. Komunikasi Langsung, ya-
kepada orang lain untuk mem- itu komunikasi yang tidak
beritahu atau untuk mengubah menggunakan alat (media)
sikap, pendapat, atau perilaku, yang disebut pula dengan
baik langsung secara lisan proses primer. Komunikasi ini
maupun tak langsung melalui berbentuk bahasa, gerakan-
media. gerakan, aba-aba dan seba-
Komunikasi ialah menyam- gainya yang mempunyai arti
paikan pesan dari pihak yang khusus.
satu kepada pihak lain yang 2. Komunikasi Tak Langsung,
diungkapkan melalui bahasa yaitu komunikasi yang meng-
lisan dan tulisan, gambar, gunakan alat, benda (media)
isyarat, bunyi-bunyian dan yang disebut proses sekunder.
bentuk kode yang mengan- Dalam kegiatan proses sekun-
dung arti dan dimengerti oleh der ini orang menggunakan
orang lain. mekanisme melipatgandakan
jumlah penerima pesan.

Desain Grafis Komunikasi


14
Pengertian tersebut di atas, Kata proses pada komunikasi
komunikasi merupakan pe- merupakan pernyataan komu-
nyampaian pesan mengan- nikasi yang berlangsung seca-
dung makna yang dilakukan ra kontinu.
oleh dua orang atau lebih
Proses komunikasi merupa-
untuk memberi tahu atau
kan percakapan antar pribadi
mengubah sikap (attitude),
dua orang atau lebih, yaitu
pendapat (opinion), atau peri-
sumber (seseorang) mengirim
laku (behavior). Agar komu-
pesan melalui saluran kepada
nikasi berjalan dengan baik
penerima (orang lain), yang
dan efektif, maka diperlukan:
kemudian ditanggapi oleh pe-
1. Penciptaan suasana ko- nerima dalam bentuk balikan.
munikasi yang mengun- Jika semua proses komu-
tungkan nikasi tersebut berjalan de-
2. Penggunaan bahasa yang ngan baik komunikasi akan
mudah ditangkap dan di- berjalan dengan lancar, maka
mengerti terjadilah peragihan informasi
3. Pesan yang menguntung- antara seseorang dengan
kan dan dapat menggugah orang lain.
komunikan.
4. Pesan dapat menumbuh- 1. Sumber
kan suatu penghargaan Sumber adalah orang, kelom-
komunikan. pok, badan, atau lembaga
5. Keterampilan dalam me- yang mengirim pesan. Segala
mecahkan masalah. macam pengalaman, perasa-
6. Keterampilan an, gagasan, suasana hatinya
pengembangan ide yang mempengaruhi pesan yang
sistematis disampaikan.

Gambar 2.12: Proses Komunikasi

Desain Grafis Komunikasi


15
2. Pesan urutan racana yaitu satu
Pesan ialah pikiran dan pe- disampaikan lebih dulu, kemu-
rasaan sumber yang dituang- dian yang kedua, dan yang
kan ke dalam bentuk yang terakhir.
dapat diserap oleh indera. Jika
c) Penggarapan pesan ilah
kita berbicara, bicara itu
keputusan pada sumber untuk
pesan. Jika kita menulis, tulis-
memutuskan unsur sandi yang
an itu pesan. Dalam pesan
akan digunakan, dan bagai-
ada tiga yang harus diperhati-
mana racananya untuk
kan yaitu; sandi pesan,
menyusun informasi yang
kandungan pesan, dan peng-
akan
garapan pesan.
disampaikan.Penggarapan pe-
a) Sandi pesan, ialah seke- san adalah sebagai pengam-
lompok lambang yang dapat bilan keputusan oleh sumber
disusun sehingga mengan- komunikasi dalam memilih dan
dung makna bagi sejumlah menyusun sandi dan kandung-
orang. Sesuatu disebut sandi an pesan.
jika memiliki sekelompok unsur
3. Saluran
dan aturan penyusunan (tata,
Saluran ialah komunikasi se-
susun, sintaksis). Seperti Ba-
bagai penghantar sandi. Kata
hasa Indonesia yang me-miliki
diteruskan kepada orang lain
unsur bunyi, huruf, kata, dan
melalui gelombang udara,
sebagainya yang disusun
ungkapan wajah, isyarat, dan
sehingga memberi makna.
gerak-gerik diteruskan oleh
Jika hendak menyandi sebuah
gelombang cahaya. Makin ba-
pesan terlebih dahulu menge-
nyak saluran yang dimanfa-
tahui macam sandi yang
atkan untuk mengirim pesan
digunakan sehingga dapat me-
makin besar peluangnya ko-
mutuskan seperti sandi yang
munikasi berhasil mencapai
mana, unsur sandi yang mana,
sasarannya.
dan kalimat atau racana unsur
sandi yang mana kita pilih. 4. Penerima
Penerima ialah orang, kelom-
b) Kandungan pesan merupa-
pok orang, badan, atau lem-
kan bahan, isi, atau informasi
baga yang menerima pesan.
di dalam pesan sebagai pilihan
Pesan diteruskan kepada
sumber dalam usaha meng-
penerima melalui gelombang
ungkapkan maksudnya. Kan-
udara dan/atau gelombang ca-
dungan pesan memiliki unsur
haya. Pesan merupakan infor-
susunan kalimat (racana) ter-
masi yang dituangkan dalam
tentu, seperti dalam menyam-
sandi, sehingga penerima
paikan tiga buah informasi,
harus mengubah sandi ke da-
maka dalam penyampaiannya
lam bentuk lain yang dapat
diurutkan sesuai dengan

Desain Grafis Komunikasi


16
digunakan oleh penerima.
Penerima dapat dipengaruhi
dunia pengalaman sehingga
antara informasi yang dibe-
rikan sumber kepada penerima
belum tentu sama. Gambar 2.13:
Komunikasi jangan
5. Gangguan mleset sasaran
Gannguan merupakan sesuatu
yang mempengaruhi pesan Proses komunikasi merupa-
yang diterima penerima dari kan cara penyampaian suatu
hasil kiriman sumber. Pene- pesan yang dilakukan seorang
rima dalam menangkap pesan atau lebih dari komunikator
kadang tidak sesuai dengan (sumber) kepada komunikan
harapan pengirim pesan (sum- (penerima) secara langsung
ber), hal ini disebabkan oleh atau tidak langsung, sehingga
gangguan yang mempenga- membuahkan pemikiran guna
ruhi penerima, seperti bising, menggugah hatinya untuk be-
latar belakang pendidikan, reaksi atau bertindak. Pesan
pengetahuan, dan lain-lain. yang disampaikan komunika-
6. Balikan tor adalah pernyataan sebagai
Balikan ialah tanggapan jas- paduan pikiran dan perasaan
mani dan rokhani pada pene- dapat berupa ide, informasi,
rima atas pesan yang disam- keluhan, keyakinan, himbau-
paikan kepadanya. Berdasar an, anjuran, dan sebagainya.
tanggapan tersebut, sumber Pesan yang disampaikan ko-
dapat mengetahui apakah munikator kepada komunikan
diterima atau tidak pesan yang belum tentu berhasil dengan
disampaikan. Jika balikan me- apa yang diharapkan (sama
nunjukkan kurang memuaskan seperti yang disampaikan ko-
karena pesan tidak dapat munikan), hal ini diakibatkan
diterima, diterima dengan kurang pemahaman atau
susah, penafsiran yang salah, penerimaan informasi yang
sumber akan pe-ngirim pesan disebabkan keterbatasan latar
lagi dengan maksud agar belakang komunikan.
dapat difahami oleh penerima.
E. Pendalaman
Tujuan komunikasi yang pen-
ting adalah supaya pesan Berlatihlah berkomunikasi se-
yang disampaikan komuni- cara langsung maupun tak
kator sampai di komunikan langsung dengan sesama
dan dapat menimbulkan reaksi teman, di lingkunngan kelu-
atau dampak pada komuni- arga, tetangga, dan sekolah.
kan.

Desain Grafis Komunikasi


17
III. ESTETIKA DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI

A. Pengertian Estetika merupakan bagian dari filsafat


Kata estetika berasal dari kata yang berkaitan dengan proses
Yunani aesthesis yang berarti penciptaan karya yang indah.
perasaan, selera perasaan Dari pengertian ini, bila dipa-
atau taste. Dalam prosesnya hami bahwa estetika adalah
Munro mengatakan bahwa ilmu yang mempelajari kualitas
estetika adalah cara meres- estetik suatu benda atau karya
pon terhadap stimuli, terutama dan daya impuls serta penga-
lewat persepsi indera, tetapi laman estetik pencipta mau-
juga dikaitkan dengan proses pun penghayat terhadap ben-
kejiwaan, seperti asosiasi, da atau karya.
pemahaman, imajinasi, dan Dari beberapa pendapat di
emosi. Ilmu estetika adalah atas dapat disimpulkan bahwa
suatu ilmu yang mempelajari estetika adalah hal-hal yang
segala sesuatu yang berkaitan mempelajari keindahan yang
dengan keindahan, mempe- berasal dari obyek maupun
lajari semua aspek dari apa keindahan yang berasal dari
yang kita sebut keindahan. subyek (pengamatan / pencip-
Teorikus Seni dan Desain de- ta). Keindahan yang berasal
wasa ini cenderung untuk dari subyek penciptanya ber-
menggunakan istilah estetika kaitan dengan proses kreatif
sebagai suatu kegiatan pe- dan fisolofisnya.
ngamatan yang tidak terpisah Pengertian estetika terus
dari pengalaman Seni dan berkembang sesuai dengan
Desain. Kemudian estilah es- peradaban, konsepsi hidup
tetika berkembang menjadi manusia, keadaan dan jaman-
keindahan, yaitu usaha untuk nya, seperti pandangan estetik
mendapatkan suatu penger- dari sudut ekomoni yang
tian yang umum tentang karya berkonsepsi kecil itu indah,
yang indah, penilaian kita efisien itu indah, murah itu
terhadapnya dan motif yang indah, dan sebagainya.
mebdasari tindakan yang men-
ciptakannya. Apa alasan orang ingin me-
ngenal estetika?.
Estetika adalah hal yang mem-
pelajari kualitas keindahan dari Pertama, karena karya-karya
obyek, maupun daya impuls seni dan desain yang alami
dan pengalaman estetik pen- maupun yang buatan begitu
cipta dan pengamatannya. berharga sehingga dipelajari
Estetika dalam kontek pen- ciri-ciri khasnya demi karya
ciptaan menurut John Hosper seni dan desain itu sendiri.

Desain Grafis Komunikasi


18
Kedua, ia mesti berpendapat B. Estetika dalam Industri
bahwa pengalaman estetika Grafis Komunikasi
(pengalaman mengenai karya
seni dan desain) itu begitu Kesederhanaan belum tentu
berharga baik untuk kelom- jelek, tetapi sebaliknya bisa
poknya maupun masing-ma- jadi menarik. Karya yang me-
sing anggotanya sehingga narik tidak harus rumit atau
karya seni dan desain itu mesti mewah. Karya yang rumit
dipelajari. Cara mempelajari- biasanya datang dari kese-
nya: dari sudut pandang apa- derhanaan, tetapi bagaimana
kah kualitas-kualitas karya ini desainer bisa menampilkan
mencapai tujuan. suatu karya yang membuat
orang terheran-heran (punya
Ketiga, mungkin dikira bahwa greget). Orang kadang tidak
pengalaman ini begitu bernilai menyangka kalau pengam-
pada dirinya sendiri sehingga bilan ide yang sederhana yang
membutuhkan pengujian dan datang dari kehidupan sehari-
penelitian mengenai kualitas- hari bisa lahir hebat suatu
kualitas karya seni dan desain karya yang luar biasa. Karya
itu. yang hebat akan membuat
Estetika merupakan penge- reaksi di penghayat (yang
tahuan yang mempelajari dan melihat), padahal ide yang
memahami melalui penga- dihadirkan tersebut pernah
matan hal ikhwal keindahan dijumpai/dilihat dalam kehi-
baik pada obyek maupun dupan sekeliling kita.
subyek atau pencipta dan pe- Adanya keserhanaan dan ke-
ngamatan melalui proses jelian dalam menangkap suatu
kreatis dan fisolofis. Keindah- obyek menjadi karya dan
an bisa didapatkan dima-na mengkomunikasikan / mengin-
saja, misalnya alam, benda formasikan kembali melalui
seni dan desain. Dalam ber- media lain yang dapat dite-
karya, desainer dalam mencip- rima, dipahami oleh masya-
takan karya desain selalu rakat.
memuaskan secara estetik
(psikologi) dirinya dan orang Budaya dan seni di Indonesia
lain (konsumen). Jadi karya sangat indah bila divisuali-
yang diciptakan oleh desainer sasikan ke dalam karya grafis
adalah karya yang memenuhi komunikasi. Adanya budaya
kebutuhan hidup manusia dan seni, kita bisa berkarya
secara fisik dan psikologis penuh fariasi bernafaskan
(estetik). Indonesia ke dalam suatu
media. Kita tentu mengetahui
tentang wayang purwa, sebut
saja tokoh punakawan; Semar,

Desain Grafis Komunikasi


19
Bagong, Petruk, dan Gareng). Penggabungan estetika de-
Kalau tokoh ini dikemas ngan teknologi dalam industri
menjadi media dengan tampil- grafis komunikasi merupakan
an kesederhanaan dengan suatu yang kompleks dan
fungsi yang beda maka akan mengarah pada perkemban-
kelihatan lain. gan penggayaan tertentu ber-
dasarkan kebutuhan praktis.
Ide kadang munculnya dari
Maka dari itu kualitas estetik
pengalaman atau kejadian
yang ditampilkan merupakan
kehidupan sehari-hari. Dari
kerja sama berbagai pihak
permasalahan itulah, desainer
untuk menentukan sesuatu
mencoba mengangkat dan
yang dianggap sesuai, me-
mengerjakan semaksimal
ngundang minat beli, mengan-
mungkin menjadi karya besar
dung roh budaya serta dinamis
yang menarik. Sebaik apapun
menghadapi berbagai kondisi
karya grafis komunikasi bila
perkembangan lingukungan.
tidak bisa dipahami atau tidak
sampai ke sasaran, maka Bagi seorang desainer grafis
media tersebut dikatakan tidak bekerja di industri merupakan
bnerhasil. Maka media grafis organisasi yang komplek, yaitu
komunikasi tujuan utama ada- satu unit dengan unit yang
lah mengkomunikasikan infor- lainnya saling mengisi dan
masi ke pada masyarakat saling berperan, untuk ikut
(audien) dengan cara pen- campur menentukan estetik
dekatan visualisasi budaya. desain. Seorang desainer gra-
fis harus bekerja sama dengan
bagian pemasaran, keuangan,
produksi, teknisi, dan bagian
lain. Tugas masing-masing
bagian tersebut menurut Kotler
adalah sebagai berikut:
1. Bagian pemasaran bertu-
gas merencanakan dan me-
masarkan produk-produk yang
akanh dipasarkan, karena
bagian pemasaran merupakan
unit kerja industri yang paling
banyak tahu tentang desain
yang diminati konsumen. Ka-
Gambar 3.1: rena itulah bagian pemasaran
Tampilan Punakawan pada karya grafis adalah mengumpulkan data
pada mainan anak-anak tentang selera pasar yang
layak jual.

Desain Grafis Komunikasi


20
2. Bagian keuangan bertugas jawab sepenuhnya terle-tak
menentukan anggaran pro- pada para pekerja di setiap
duksi, yang fleksibel sesuai unit kerja.
kebutuhan dan penetapan
Desainer di lingkungan indus-
harga produk desain berda-
tri selalu diburu waktu dalam
sarkan pasar yang dibantu
membuat grafis komunikasi,
dengan bagian pemasaran.
karena tuntutan pemasaran/
3. Bagian produksi bertugas pesanan. Dalam industri wak-
merencanakan efektifitas dan tu sangat menentukan upaya
efisiensi produk. pelemparan produk/jasa ke
masyarakat. Hal ini terus dila-
4. Bagian teknisi bertugas
kukan untuk berlomba mena-
memacu produksi dan mere-
rik minat pembeli / pemesan,
kayasa teknologi agar dapat
sehingga industri atau peru-
memproduksi lebih cepat
sahaan akan selalu cepat
dengan biaya lebih ringan.
bertindak dan melempar/
Seorang desainer memang mengkomunikasikan produk/
bukan pelaku utama dalam jasa bila tidak ingin ditinggal
melaksanakan tugas produksi, pelanggan. Produksi grafis
karena dalam produksi diper- komunikasi memerlukan wak-
lukan peran banyak orang tu lama dan panjang, seolah-
(unit kerja) untuk mengka- olah bertentangan dengan
silkan karya yang baik. kondisi yang ada di peru-
Desainer adalah seorang pe- sahaan (industri) yang harus
rencana produk desain, na- cepat membuat dan melem-
mun ia bekerjasama dengan par/mengkomunikasikan kar-
pelaksana unit kerja jika ia ya-karya baru.
tidak dapat bekerjasama ia
tidak akan mendapatkan hasil C. Gagasan dalam Reka-
yang dikehendaki. Desainer yasa Estetik Grafis Ko-
tidak dapat bekerja sendiri bila munikasi
desain yang ciptaannya ingin
diterima masyarakat. Desainer Rekayasa estetik dalam grafis
juga harus mengetahui pro- komunikasi adalah teknik pe-
ses, karena setiap proses ngungkapan estetika terapan
merupakan bagian yang vital melalui proses belajar dan
dari desain serta secara proses kreatif. Dalam pelak-
langsung merefleksikan suk- sanaannya rekayasa estetik
ses atau kegagalan langkah melalui proses panjang mulai
produksi berikutnya. Oleh ka- dari tahap desain pada proses
rena itu setiap proses produksi pengerjaannya sampai produk
adalah berupa pembagian jadi.
kerja, sehingga tanggung-

Desain Grafis Komunikasi


21
John Wistrand berpendapat yang disampaikan bisa me-
bahwa desain harus meru- nyakinkan dan memuaskan
pakan desain keseluruhan masyarakat sebagai sasaran.
yang melihat pada proyek atau
produk dan mencoba me-
nganalisanya sepenuhnya.
Desainer merancang grafis
komunikasi yang menjadi
sebuah alat komunikasi yang
berguna dan tidak hanya
menentukan penampilan saja.
Kesan pertama adalah kepen-
tingan yang harus dipertim-
bangkan berbagai bidang
sehingga menjadi lebih baik
dan benar-benar berguna.
Sebelum berpikir masalah ma-
teri atau unsur desain, se-
orang desainer perlu me-
nentukan tema grafis komuni-
kasi yang akan dikerjakan Gambar 3.2: Grafis Komunikasi
yang didekatkan pada segi rasional
yang sesuai dengan maksud
dan tujuan pada konsepnya.
Ada beberapa tema yang
disesuaikan dengan fungsi 2. Humor atau jenaka
desain, antara lain: Penampilan humor atau jena-
ka merupakan strategi menca-
1. Rasional pai sasaran komunikasi grafis
Media yang mengarah ke komunikasi untuk memicu
rasional yang berfokus pada perhatian terhadap yang diko-
praktek, fungsi, atau kebu- munikasikan. Dari survei yang
tuhan masyarakat, akan mem- dilakukan oleh eksekutif iklan
berikan tekanan atau manfaat menunjukkan bahwa penggu-
baginya untuk menerima berita naan humor akan efektif untuk
yang diinformasikan / dikomu- menarik perhatian dan men-
nikasikan. ciptakan kesadaran orang
yang melihatnya. Dalam visu-
Pendekatan rasional sangat alisasinya tidak harus seorang
efektif bagi masyarakat yang pelawak sebagai bintang yang
membutuhkan penjelasan ten- diekspus, namun bagaimana
tang produk/jasa yang dibu- mengemas media informasi/
tuhkan. Tanggapan positif komunikasi yang bersifat hu-
terhadap informasi/komunikasi mor.

Desain Grafis Komunikasi


22
berotot besar yang secara
sigap, cepat, tanpa pamrih da-
pat memberantas keonaran,
kejahatan, dan suka menolong
sesama. Adegan ini dapat
membius kepercayaan masya-
rakat, sehingga mereka mene-
rima terhadap segala yang
diinformasikan / dikomunikasi-
kan pada media grafis.

Gambar 3.3:
Rasa humor dalam Grafis Komunikasi,
tanpa terasa audien akan mengikutinya

3. Rasa takut
Rasa takut lebih efektif digu-
nakan untuk memperbaiki
motivasi. Ada dua hal yang
dituju:
Gambar 3.4: Menakut-nakuti dalam
• Pertama, mengindentifikasi Grafis Komunikasi merupakan cara
konsekuensi negatif jika mempertegas pesan
menggunakan produk.
• Kedua, mengidentifikasi kon-
sekuensi negatif terhadap
perilaku yang tidak aman,
misalnya minum-minuman
keras, merokok, menilpon
sambil nyetir mobil, merusak
lingkungan, dan sebagainya.
4. Patriotik
Tampilan visual patriotik (hero)
kadang dihadirkan untuk me-
nambah rasa kepercayaan Gambar 3.5: Patriotik pada Grafis
masyarakat terhadap berita Komunikasi merupakan cara
yang diinformasikan / diko- membidik audience yang senang
akan kepahlawanan
munikasikan. Pahlawan yang

Desain Grafis Komunikasi


23
5. Kesalahan 6. Kaidah
Seseorang suatu saat kadang Kaidah biasanya hubungannya
melakukan kesalahan dalam dengan aturan-aturan yang
hidupnya, seperti menyimpang tidak menyinggung suku, adat-
dari nilai aturan yang ada. istiadat, ras, dan agama
Tujuan media yang bersifat (SARA). Unsur ini sangat
kesalahan ini agar audience riskhan dan harus berhati-hati,
(masyarakat) yang melihatnya/ agar media grafis yang di-
membacanya bisa memper- ciptakannya tidak terjadi ke-
baiki adegan/ berita kesalahan salah pahaman di dalam
yang diinformasikan/dikomuni- masyarakat. Tampilnya figur
kasikan. Misalkan seorang ibu anak-anak yang tidak sopan
me-nggoreng (menuangkan) terhadap orang tua atau me-
krupuk sebelum minyak go- langgar asusila tentu akan
rengnya mendidih. menjadi gunjingan di masya-
rakat yang mengakibatkan
Hal ini tentu kesalahan besar
media grafis yang telah susah
yang mengakibatkan krupuk
payah dibuatnya tidak boleh
tidak bisa berkembang dengan
beredar.
baik. Di sinilah peran audien
(masyarakat) untuk memper-
baikinya, yaitu sebelum krupuk
dimasukkan ke wajan harus
menunggu mendidihnya mi-
nyak goreng agar krupuk yang
digoreng bisa mengembang
dengan sempurna. Contoh
lain, orang salah kalau meng-
gunakan battery ”B” karena
mainannya tidak bisa jalan,
mengapa tidak pakai battery
”A”?.

Gambar 3.6: Faktor kesalahan pada Grafis Gambar 3.7: Faktor kaidah pada Grafis
Komunikasi merupakan penyampaian Komunikasi dimaksudkan untuk
pesan untuk menyudutkan produk lain penegasan informasi yang disampaikan

Desain Grafis Komunikasi


24
Seorang desainer grafis harus Informasi yang disampaikan
mengetahui aturan yang ada sumber menggunakan simbol
agar dalam pengerjaan desain kadangkala tidak sampai atau
berjalan dengan lancar, seperti salah persepsi terhadap yang
menampilkan unsur “halal” menerimanya, seperti lambai-
dalam produk makanan/ mi- an tangan bisa menyimbulkan
numan, atau sunkem anak (mengisyaratkan) selamat da-
kepada orang tua di hari Raya tang, selamat berpisah, sela-
yang sudah mendapat keeper- mat tinggal, tidak mau, atau
cayaan dan tradisi yang bagi tidak setuju.
kaum muslim secara luas.
Tampilnya burung merpati
7. Simbol terbang dan grafis komunikasi
Simbol adalah tanda yang menyimbulkan adanya kebe-
mempunyai hubungan dengan basan hidup, begitu sebaliknya
obyek yang mempunyai pera- gambar merpati yang terku-
turan yang sifatnya umum. rung dalam sangkar menyim-
Simbol merupakan jembatan bulkan hidup terkekang.
menginterpetasikan (mengar-
8. Pengandaian
tikan) suatu obyek kepada
Pengandaian merupakan ha-
orang lain sesuai dengan
rapan atau angan-angan ke
pengalamannya.
depan sebuah tujuan. Pengan-
daian merupakan sebuah
impian yang seakanakan men-
jadi kenyataan. Tampilnya
media informasi / komunikasi
dengan tema “pengandaian”
membidik sebagian masyara-
kat yang mempunyai harapan
besar setelah mengikuti dan
menanggapi terhadap pesan
yang disampaikan.
Sebagai contoh tampilnya
gambar anak dibawah lima
tahun yang asyik mengo-
perasikan komputer atau
bertambahnya tinggi badan
setelah minum salah satu
produk vitamin tertentu.
Gambar 3.8 (kiri):
Simbol kadang dimunculkan pada Grafis
Komunikasi merupakan cara membidik
perwakilan audien

Desain Grafis Komunikasi


25
melalui teknik emosional lebih
mengena dan membuat pena-
saran, khususnya masyarakat
yang merasa lebih maju.

Gambar 3.10: Aneh dan idenya luar biasa


yang mengajak audience terpesona

Tugas seorang desainer grafis


tidak hanya menciptakan pro-
Gambar 3.9: Pengandaian pada Grafis yek atau produk untuk yang
Komunikasi membidik audien yang suka berguna, tetapi juga men-
berharap sesuatu yang belum terpenuhi ciptakan desain yang bagus,
mencerminkan sesuatu yang
baru dan berkepribadian. Seo-
9. Emosional rang desainer grafis dikatakan
Emosional sangat berhubung- berhasil bila mempunyai bebe-
an dengan faktor psikologis rapa karakter tertentu yaitu;
yang dapat mempengaruhi • Mempunyai kecakapan tek-
penghayat (masyarakat). Se- nis.
bagian masyarakat tertarik • Mengerti akan sifat bahan
pada berita yang diinformasi- • Mengerti akan kebutuhan
kan/dikomunikasikan melaui orang banyak
pendekatan emosional dengan • Selalu ingin tahu
perasaan si penghayat yang • Ketajaman melihat
mengesampingkan akribut dari • Inisiatif
lembaga yang menginforma-
• Senang dan cakap
sikan.
• Kepercayaan
Para desainer pesan percaya • Kejujuran
bahwa pengiriman pesan

Desain Grafis Komunikasi


26
• Memperhatikan resiko dan D. Penekanan Penguasa-
mempertanggungjawabkan an dalam Grafis Komu-
karyanya nikasi
• Mengumpulkan data
• Tekun dan mengerti mak- Dalam proses grafis komu-
sud tujuannya. nikasi lebih menekankan pe-
nguasaan pengetahuan khu-
Ada beberapa hal yang perlu sus, seperti estetika konsep,
diperhatikan dalam perenca- estetika pelaksanaan, dan
naan desain, antara lain: estetika teknologi, yang kese-
muanya merupakan proses
• Syarat-syarat yang ditentu-
berlanjut dari awal hingga
kan dalam penyatuan (de-
terciptanya produk desain.
sainer, pemasaran, dan
produksi) 1. Estetika Konsep
• Kecocokan adanya prinsip Estetika konsep adalah kua-
ilmu pengetahuan dengan litas estetik yang lahir karena
teknik komputer dan mesin adanya penggabungan antara
produksi berbagai batasan atau alter-
• Sesuai dengan lingkungan native dan criteria perenca-
(masyarakat setempat) naan. Estetika ini dapat dicu-
• Kecocokan sifat desain dari rahkan di atas kertas gambar,
satu bagian dengan bagian model, mock-up, maket, pro-
lain totype atau deskripsi proyek
• Kemungkinan desain dan desain.
cara pemecahannya.
2. Estetika Pelaksanaan
Estetika Pelaksanaan adalah
kualitas estetik yang berada
pada pada pelaksanaan este-
tika konsep. Dalam pelaksa-
naan belum tentu seratus
persen sama dengan konsep
yang telah ditentukan, maka
dalam hal ini perlu perubahan-
perubahan dengan pertim-
bangan khusus yang tidak bisa
terikat dalam konsep, seperti
skala, cara pelaksanaan, ma-
terial, dan sebagainya.

3. Estetika Teknologi
Estetika Teknologi adalah ku-
Gambar 3.11: Bobot estetika pada alitas estetik yang diciptakan
cover majalah ini bisa dinilai dari
berbagai sudut pandang

Desain Grafis Komunikasi


27
melalui proses teknologi yang 1. Kesatuan
menekankan pada pelaksana- Kesatuan merupakan suatu
an jalannya teknologi (mesin). cara untuk menggabungkan
Jadu merupakan prosedur dan menyatukan unsur-unsur
pelaksanaan desain dari kon- visual yang ditata sesuai de-
sep yang telah ada diproses ngan konsep ide pencipta
melalui mekanik/mesin. Disini- dalam desain menjadi bentuk
lah peran teknologi dapat media grafis. Antara unsur-
menentukan bisa atau tidak- unsur tersendiri yang kese-
nya suatu estetika konsep muanya akan membentuk
diproses. Maka dari itulah wujud sarana informasi visual
seorang desainer industri seti- yang menjadi kesan satu
dak-tidaknya mengetahui dan kesatuan.
memahami prosedur teknologi
2. Keteraturan
(mesin).
Keteraturan unsur-unsur visual
yang ditata sehingga menjadi
E. Nirmana dalam Grafis tertata dalam satu bentuk me-
Komunikasi dia grafis. Teraturnya tatanan
Nirmana dalam desain me- unsur visual akan membuah-
rupakan strategi atau langkah- kan kesan pandangan yang
langkah yang harus dilakukan bulat dan optimal.
dalam penciptaan desan grafis 3. Keragaman
agar menghasilkan karya yang Unsur-unsur yang ditata agar
mempunyai rasa estetik tinggi. tampak lebih bermakna, tidak
Nirmana merupakan ilmu da- hambar, dan tidak membo-
sar kedesainan yang mem- sankan. Secara keseluruhan,
pelajari dasar-dasar desain obyek yang ditampilkan saling
mengenai warna, bidang, ben- dukung dan saling ngait yang
tuk, ruang, dengan berbagai menguntungkan.
pendekatan kreatif eksperi- 4. Komunikatif
mentatif meliputi komposisi, Segi komunikatif pada grafis
irama, harmoni dan seba- komunikasi harus sangat di-
gainya. perhatikan. Bila karya kurang
Karya grafis komunikasi harus komunikatif, berarti karya
memiliki nilai estetika, yaitu tersebut tidak berhasil, atau
sesuatu yang menyebabkan sesuatu yang diinformasikan
suatu bentuk dapat dikenali kepada kalayak / masyarakat
sebagai karya desain yang (audience) tidak akan sampai.
bernilai. Untuk mencapai hal Agar grafis komunikasi bisa
tersebut perlu adanya kesa- sampai ke kalayak, maka
tuan, keteraturan, variasi harus memperhatikan segmen
tatanan, dan komunikatif. yang dibidik sebagai sasaran.

Desain Grafis Komunikasi


28
Gambar 3.12:
Adanya kesatuan, keteraturan, keaneragaman/variasi tatanan, dan
komunikatif terwujud dalam satu karya fotografer grafis Roy Genggam

Gambar 3.13:
Gambar bisa berbicara bilamana
memperhatikan kesatuan, keteraturan,
keaneragaman/variasi tatanan,
seperti karya fotografer
Roy Genggam

F. Pendalaman
Baca ulang materi di atas, lalu
cari contoh lain tentang karya
yang mempunyai nilai estetik
rasional, humor, rasa takut,
patriotik, kesalahan, kaidah,
simbol, pengandaian, dan
emosional.

Desain Grafis Komunikasi


29
IV. ETIKA RANCANGAN DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI

Proses komunikasi media Bukan hanya niat yang jujur,


grafis komunikasi tidak dapat tetapi juga cara mengolah
dilepaskan dari etika Komu- pesan dan penggunaan media
nikator (Sumber), Komunikasi komunikasi penting untuk di-
(Pesan melalui media), Kon- perhatikan.
teks (siapa sasaran komuni-
c. Sasaran media grafis ko-
kasi dengan akibat apa) selalu
munikasi berkaitan dengan
berkaitan dengan etika. Komu-
landasan keputusan etis situ-
nikator/sumber misalnya, di-
asi dan akibat. Untuk menjalin
tuntut untuk memiliki motivasi
komunikasi yang baik kita
komunikasi yang jujur. Hal ini
harus memperhitungkan akibat
menjadi jelas bila kita gabung-
negatif yang akan terjadi dari
kan diagram landasan kepu-
oesan media grafis komunikasi
tusan etis dengan diagram
yang kita lontarkan. Pesan
proses komunikasi media
yang sama akan berbeda
grafis komunikasi. Proses ko-
akibatnya bila diterima olah
munikasi media grafis komu-
anak atau orang dewasa.
nikasi dapat dilihat sebagai
suatu kegiatan manusia yang Ketiga faktor tersebut di atas
melibatkan keputusan etis di harus ada dalam proses
dalamnya. komunikasi media grafis dan
selalu menjadi bahan pertim-
Menurut Marshall Mc Luhan,
bangan. Ketiganya tidak dapat
cara menyampaikan informasi
dipisahkan, karena suatu pro-
sama pentingnya dengan isi
ses grafis komunikasi selalu
informasi yang disampaikan.
mempertimbangkan maksud
Namun, tidak berhenti di situ,
atau niat komunikator, cara
media penyampai pesan terse-
komunikator disampaikan (de-
but juga harus kita perhatikan.
ngan alat apa), dan siapa
Apakah cara yang dipakai
sasarannya.
benar, artinya tidak melanggar
tata krama atau etika? Jadi ketika seorang desainer
media grafis komunikasi me-
a. Produsen/biro iklan (media
rancang pesan yang berupa
grafis komunikasi) sebagai
membujuk calon konsumen
komunikator dituntut untuk me-
barang atau jasa, ia selalu
miliki motivasi dan tujuan yang
akan berhadapan dengan ma-
benar dalam bermedia grafis
salah etis (etika). Motivasi dan
komunikasi.
tujuan, ia menyampaikan me-
b. Pesan dan media grafis dia grafis komunikasi untuk
komunikasi berhubungan erat. diuji. Apakah ia jujur? Ketika ia
mengolah suatu pesan, ketika

Desain Grafis Komunikasi


30
ia memanfaatkan suatu jenis merendahkan martabat
media media grafis komuni- agama, tata susila, adat,
kasi ia harus bertanya: Etiskah budaya, suku, dan go-
cara yang ia pakai? Selan- longan (SARA)
jutnya sasaran komunikasi ju-
• Iklan (media grafis komu-
ga menimbulkan masalah etis.
nikasi) harus dijiwai oleh
Bagaimana cara membujuk
rasa persaingan sehat.
anak tanpa merusak jiwanya?
Apakah akibatnya bagi konsu- Dalam penerapan umum dise-
men dengan perkataan lain, butkan antara:
kontek dan akibat komunikasi
• Apa yang dimaksud de-
perlu dipertimbangkan ma-
ngan istilah jujur, ber-
tang-matang. Selama ini kepu-
tanggung jawab dan tidak
tusan etis suatu rancangan
berlawanan dengan hukum.
media grafis komunikasi me-
ngacu pada kode Etik Peri- • Isi iklan (media grafis ko-
klanan Indonesia, Tata Krama munikasi) berupa pernya-
dan Tata Cara Periklanan taan dan janji mengenai
Indonesia yang Disempurna- produk harus dapat diper-
kan, maupun peraturan yang tanggung jawabkan kebe-
lain. narannya.
Tatakrama Periklanan Indone- • Iklan (media grafis komuni-
sia atau Tata Cara Periklanan kasi) tidak boleh membe-
Indonesia yang Disempurna- narkan tindakan kekerasan.
kan yang menulis mukadimah
antara lain menyatakan bahwa • Iklan (media grafis komuni-
isi Kode Etik berdasarkan kasi) untuk anak-anak tidak
pada Pancasila dan Undang- boleh ditampilkan dalam
Undang Dasar 1945. Kode bentuk yang dianggap da-
Etik Periklanan Indonesia pat mengganggu atau me-
terdiri atas tiga bagian, yaitu rusak jasmani dan rohani
bagian asas-asas umum, pe- mereka, serta mengambil
nerapan umum, dan pene- manfaat atas kemudahan
rapan khusus. kepercayaan, kekurangan
pengalaman, atau kepolos-
Dalam asas-asas umum dise- an hati mereka.
butkan, antara lain:
Pada bagian penerapan khu-
• Iklan (media grafis komu- sus disebutkan:
nikasi) harus jujur dan
tanggung jawab. • Iklan (media grafis komuni-
kasi) tidak boleh mempe-
• Iklan (media grafis komu- ngaruhi atau merangsang
nikasi) tidak boleh me- orang untuk memulai mi-
nyinggung perasaan atau num minuman keras.

Desain Grafis Komunikasi


31
• Iklan (media grafis komuni- A. Pedoman Periklanan
kasi) tidak boleh mempe- Obat Bebas
ngaruhi atau merangsang
orang mulai merokok. Latar Belakang
1. Obat mempunyai kedu-
• Iklan (media grafis komuni-
dukan yang khusus dalam
kasi) obat harus sesuai
masyarakat karena merupakan
dengan indikasi jenis pro-
produk yang diperlukan untuk
duk yang disetujui Depar-
memelihara dan meningkatkan
temen Kesehatan Republik
kesehatan masyarakat. Na-
Indonesia.
mun demikian, penggunaan
Ada kalanya iklan (media yang salah, tidak tepat dan
grafis komunikasi) lupa atau tidak rasional dapat mem-
tidak menghiraukan peraturan bahayakan masyarakat.
yang telah ditentukan, se-
2. Untuk melindungi masya-
hingga tanpa disadari iklan
rakat dari kemungkinan peng-
(media grafis komunikasi)
gunaan obat yang salah, tidak
yang ditampilkan akan men-
tepat dan tidak rasional akibat
dapat reaksi keras atau kritik
pengaruh promosi melalui
juga perasaan kurang enak
iklan, pemerintah melaksana-
pada konsumen yang merasa
kan pengendalian dan penga-
dirugikan. Memanipulasi dan
wasan terhadap penyebaran
mempermainkan Kode Etik
obat, termasuk periklanan
yang telah ditentukan secara
obat. Dalam periklanan obat,
tidak langsung meninggalan
masalah yang dihadapi relatif
peraturan yang telah ada,
kompleks karena aspek yang
sehingga menjadikan kurang
dipertimbangkan tidak hanya
wibawanya Kode Etik ter-
menyangkut kriteria etis pe-
sebut.
riklanan, tetapi juga menyang-
Keputusan Menteri Kese- kut manfaatresikonya terhadap
hatan Republik Indonesia kesehatan dan keselamatan
Nomor: masyarakat luas. Oleh karena
368/Men.Kes/SK/IV/1994 itu isi, struktur maupun format
pesan iklan obat perlu diran-
Tentang Pedoman Peri- cang dengan tepat agar tidak
klanan: Obat Bebas, Obat menimbulkan persepsi dan
Tradisonal, Alat Kesehatan, interprestasi yang salah oleh
Kosmetika, Perbekalan Ke- masyarakat luas.
sehatan Rumah Tangga, dan
Makanan-Minuman

Desain Grafis Komunikasi


32
Petunjuk Teknis 7. Informasi mengenai pro-
duk obat dalam iklan harus
Secara umum iklan obat harus
sesuai dengan kriteria yang
mengacu pada “Tata Krama
ditetapkan dalam pasal 41
dan Tata Cara Periklanan
ayat (2) Undang-undang No.
Indonesia”, tetapi khusus un-
23 tahun 1992 tentang Ke-
tuk hal-hal yang bersifat teknis
sehatan sebagai berikut:
medis, maka penerapannya
harus didasarkan pada pe- Obyektif: harus memberikan
doman ini. informasi sesuai dengan ke-
nyataan yang ada tidak boleh
Umum menyimpang dari sifat keman-
1. Obat yang dapat diiklankan faatan dan keamanan obat
kepada masyarakat adalah yang telah disetujui.
obat yang sesuai peraturan Lengkap: harus mencantum-
perundang-undangan yang kan tidak hanya informasi
berlaku tergolong dalam obat tentang khasiat obat, tetapi
bebas atau obat terbatas, juga memberikan informasi
kecuali dinyatakan lain. tentang hal-hal yang harus
2. Obat dimaksud dalam butir diperhatikan, misalnya adanya
(1) dapat diiklankan apabila kontra indikasi dan efek
telah mendapat nomor perse- samping.
tujuan pendaftaran dari Depar- Tidak menyesatkan: infor-
temen Kesehatan RI. masi obat harus jujur, akurat,
3. Iklan obat dapat dimuat di bertanggung jawab serta tidak
media periklanan setelah ran- boleh memanfaatkan kekua-
cangan iklan tersebut disetujui tiran masyarakat akan suatu
oleh Departemen Kesehatan masalah kesehatan. Di sam-
RI. ping itu, cara penyajian infor-
masi harus berselera baik dan
4. Nama obat yang dapat pantas serta tidak boleh
diiklankan adalah nama yang menimbulkan persepsi khusus
disetujui dalam pendaftaran. di masyarakat yang menga-
5. Iklan obat hendaknya da- kibatkan penggunaan obat
pat bermanfaat bagi masya- berlebihan atau tidak berda-
rakat untuk pemilihan penggu- sarkan pada kebutuhan.
naan obat bebas secara 8. Iklan obat tidak boleh
rasional. ditujukan untuk khalayak anak-
6. Iklan obat tidak boleh anak atau menampilkan anak-
mendorong penggunaan berle- anak tanpa adanya supervisi
bihan dan penggunaan terus- orang dewasa atau memakai
menerus narasi suara anak-anak yang
menganjurkan penggunaan

Desain Grafis Komunikasi


33
obat. Iklan obat tidak boleh memberi pernyataan garansi
menggambarkan bahwa kepu- tentang indikasi, kegunaan/
tusan obat diambil oleh anak- manfaat obat.
anak.
15. Iklan obat harus mencan-
9. Iklan obat tidak boleh tumkan spot peringatan per-
diperankan oleh tenaga profesi hatian sebagai berikut:
kesehatan atau aktor yang
• BACA ATURAN PAKAI
berperan sebagai profesi ke-
sehatan dan atau menggu- • JIKA SAKIT BERLANJUT,
nakan “seting” yang beratribut HUBUNGI DOKTER
profesi kesehatan dan labo-
16. Ketentuan minimal yang
ratorium.
harus dipenuhi oleh spot
10. Iklan obat tidak boleh peringatan perhatian dalam
memberikan pernyataan supe- butir (15) adalah sebagai
rlatif, komparatif tentang indi- berikut:
kasi, kegunaan/ manfaat obat.
16.1. Untuk Media Teklevisi:
11. Iklan obat tidak boleh: Spot iklan harus dicantumkan
11.1. Memberikan anjuran de- dengan tulisan yang jelas
ngan mengacu pada pernya- terbaca pada suatu screen/
taan profesi kesehatan me- gambar terakhir dengan ukur-
ngenai khasiat, keamanan dan an minimal 30% dari screen
mutu obat. dan ditanyangkan minimal
selam 3 detik.
Misalnya, ”Dokter saya mere-
komendasikan ...…” 16.2. Untuk Media Radio:
Spot iklan harus dibacakan
11.2. Memberikan anjuran me- pada akhir iklan dengan jelas
ngenai khasiat, keamanan dan dan dengan nada suara tegas.
mutu obat yang dilakukan
dengan berlebihan. 16.3. Untuk Media Cetak:
Spot dicantumkan dengan
12. Iklan obat harus memuat ketentuan sebagai berikut:
anjuran untuk mencari infor-
masi yang tepat kepada Obat
profesi kesehatan mengenai BACA ATURAN PAKAI
kondisi kesehatan tertentu. JIKA SAKIT BERLANJUT,
13. Iklan obat tidak boleh HUBUNGI DOKTER
menunjukkan efek/kerja obat
segera sesudah penggunaan BACA ATURAN PAKAI
obat. JIKA SAKIT BERLANJUT,
14. Iklan obat tidak mena- HUBUNGI DOKTER
warkan hadiah ataupun

Desain Grafis Komunikasi


34
Jenis huruf (font): helvetica, 17.4. Nama indistri farmasi.
medium. Ukuran huruf: 18 pts.
17.5. Nomor pendaftaran (khu-
Jarak baris (leading): 18
sus untuk media cetak).
(100%), proporsional. Jarak
kata (letter spacing): normal Khusus
(100%). Jarak huruf (word
spacing): normal (0%). 1. Vitamin
• Iklan vitamin harus dalam
Vitamin
konteks sebagai suplemen
makanan pada keadaan tubuh
BACA ATURAN PAKAI tertentu, misalnya keadaan
BACA ATURAN PAKAI sesudah sakit / operasi, masa
kehamilan dan menyusui serta
Jenis huruf (font): helvetica, lanjut usia.
medium. Ikuran huruf: 18 pts. • Iklan vitamin tidak boleh
Jarak baris (leading): 18 terkesan memberikan anjuran
(100%), proporsional. Jarak bahwa vitamin dapat meng-
kata (letter spacing): normal gantikan makanan (substitusi),
(100%). Jarak huruf (word atau vitamin mutlak dibutuhkan
spacing): normal (0%) sehari-hari pada keadaan di-
Ukuran kotak spot tersebut mana gizi makanan sudah
harus dibuat proporsional (an- cukup.
tara spot dan halaman iklan) • Iklan vitamin tidak boleh
sehingga spot tersebut terlihat memberi kesan bahwa peme-
mencolok. liharaan kesehatan (umur pan-
17. Iklan obat harus mencan- jang, awet muda, kecantikan)
tumkan informasi mengenai: dapat tercapai hanya dengan
penggunaan vitamin.
17.1. Komposisi zat aktif obat
dengan nama INN (khusus • Iklan vitamin tidak boleh
untuk media cetak); untuk me- memberi informasi secara
dia lain, apabila ingin menye- langsung atau tidak langsung
butkan komposisi zat aktif, bahwa penggunaan vitamin
harus dengan nama INN. dapat menimbulkan energi,
kebugaran, peningkatan nafsu
17.2. Indikasi utama obat dan makan, pertumbuhan dan ke-
informasi mengenai keamana cerdasan, mengatasi stres,
obat. ataupun peningkatan kemam-
17.3. Nama dagang obat. puan seks.

Desain Grafis Komunikasi


35
1.1. Vitamin C 3. Obat Flu
1.1.1. Iklan hanya boleh diin- 3.1. Iklan hanya boleh diindi-
dikasikan untuk: kasikan untuk meredakan ge-
jala flu seperti demam, sakit
• Mengatasi kekurangan vita-
kepala, hidung tersumbat dan
min C seperti pada sariawan
pilek.
dan perdarahan gusi.
3.2. Mencantumkan informasi
• Untuk keadaan dimana ke- bahwa penggunaan obat flu
butuhan akan vitamin C me- yang mengandung antihis-
ningkat seperti pada keadaan tamin dapat menyebabkan
sesudah operasi, sakit, hamil ngantuk.
dan menyusui, anak dalam
masa pertumbuhan dan lansia. 3.3. Mencantumkan spot per-
ingatan perhatian seperti pada
1.1.2. Mencantumkan spot ketentuan umum.
peringatan perhatian seperti
pada ketentuan umum.
1.2. Multivitamin dan Mineral
1.2.1. Iklan hanya boleh diin-
dikasikan untuk pencegahan
dan mengatasi kekurangan
vitamin dan mineral, misalnya
sesudah operasi, sakit, wanita
hamil dan menyusui, anak
dalam masa partumbuhan dan
lansia.
1.2.2. Mencantumkan spot
peringatan perhatian seperti
pada ketentuan umum.

2. Obat Pereda Sakit dan


Penurus Panas
2.1. Iklan hanya boleh diindi-
kasikan untuk meringankan
rasa sakit misalnya: sakit
kepala, sakit gigi, nyeri otot,
dan atau menurunkan panas.
Gambar 4.1:
2.2. Mencantumkan spot per- Spot ”meredakan” pada salah satu obat
flu anak-anak
ingatan perhatian seperti pada
ketentuan umum.

Desain Grafis Komunikasi


36
4. Obat Asma histamin dapat menyebabkan
ngantuk.
4.1. Iklan hanya boleh diin-
dikasikan untuk meringankan 5.3.3. Mencantumkan spot
gejala sesak napas karena peringatan perhatian seperti
asma. pada ketentuan umum.
4.2. Mencantumkan informasi
bahwa sesak napas telah pasti
karena asma, dan penggu-
naan obat tidak boleh lebih
dari dosis yang dianjurkan.
4.3. Mencantumkan spot per-
ingatan perhatian seperti pada
ketentuan umum.

5. Obat Batuk
5.1. Antitusif
5.1.1. Iklan hanya boleh diin-
dikasikan untuk meredakan
batuk yang tidak berdahak.
5.1.2. Mencantumkan spot
peringatan perhatian seperti
pada ketentuan umum.
5.2. Ekspetoran
5.2.1. Iklan hanya boleh diin- Gambar 4.2:
dikasikan untuk meredakan Spot ”meredakan” pada salah satu obat lambung
batuk yang berdahak.
5.2.2. Mencantumkan spot 6. Antasida
peringatan perhatian seperti 6.1. Iklan hanya boleh diin-
pada ketentuan umum. dikasikan untuk mengatasi
gejala sakit maag seperti:
5.3. Antitusif + Ekspetoran + perih, kembung, mual.
Antihistamin
6.2. Mencantumkan bahwa
5.3.1. Iklan hanya boleh diin- makan teratur dapat mengu-
dikasikan untuk meredakan rangi gejala sakit maag.
batuk berdahak yang disertai
pilek. 6.3. Mencantumkan spot per-
ingatan perhatian seperti pada
5.3.2. Mencantumkan ketentuan umum.
informasi bahwa penggunaan
obat yang mengandung anti-

Desain Grafis Komunikasi


37
7. Obat Cacing penggunaan obat bila terjadi
alergi kulit.
7.1. Iklan hanya boleh diin-
dikasikan untuk pengobatan 9.1.3. Mencantumkan spot
infeksi kecacingan sesuai peringatan perhatian seperti
dengan tujuan penggunaan pada ketentuan umum.
yang disetujui oleh Depar-
temen Kesehatan. 9.2. Obat gosok dengan
tujuan untuk analgesia lokal
7.2. Mencantukan informasi
agar menjaga kesehatan ba- 9.2.1. Iklan hanya boleh diin-
dan, makanan dan lingkungan. dikasikan sebagai obat gosok
untuk meringankan gejalage-
7.3. Mencantumkan spot per-
jala otot kaku dan nyeri, gatal-
ingatan perhatian seperti pada
gatal serta gigitan serangga.
ketentuan umum.
9.2.2. Mencantumkan infor-
8. Obat Jerawat masi agar menghentikan
penggunaan obat bila terjadi
8.1. Iklan hanya boleh diin-
alergi kulit.
dikasikan untuk membantu
menghilangkan jerawat. 9.2.3. Mencantumkan spot
peringatan perhatian seperti
8.2. Mencantumkan informasi
pada ketentuan umum.
bahwa menjaga kebersihan
muka secara teratur mem-
10. Obat Kulit (Topikal)
bantu menghidarkan timbulnya
jerawat. 10.1. Iklan hanya boleh diin-
dikasikan untuk mengatasi
8.3. Mencantumkan spot per-
infeksi karena jamur sesuai
ingatan perhatian seperti pada
dengan tujuan penggunaan
ketentuan umum.
yang disetujui Departemen
Kesehatan.
9. Obat Gosok
10.2. Mencantumkan informasi
9.1. Obat gosok dengan tuju-
agar menjaga kebersihan tu-
an untuk dihirup uapnya
buh untuk menghindari penya-
9.1.1. Iklan hanya boleh kit kulit.
diindikasikan untuk penggu-
10.3. Mencantumkan spot per-
naan lokal pada kulit dan
ingatan perhatian seperti pada
untuk dihirup uapnya serta
ketentuan umum.
untuk meredakan gejala pilek
pada orang dewasa dan anak-
11. Obat Antihistamin (Tropi-
anak.
kal)
9.1.2. Mencantumkan infor-
11.1. Iklan hanya boleh diin-
masi agar menghentikan
dikasikan untuk mengurangi

Desain Grafis Komunikasi


38
gejala alergi kulit seperti: ka- 15. Obat Luka
ligata, gigitan serangga dan
15.1. Iklan hanya boleh diin-
meringankan kulit terbakar
dikasikan untuk pengobatan
karena sinar matahari serta
pertama dan mencegah
biang keringat.
timbulnya infeksi pada luka-
11.2. Mencantumkan spot per- luka ringan seperti: lecet,
ingatan perhatian seperti pada terkelupas, tergores, luka khi-
ketentuan umum. tan, perawatan tali pusat bayi.
15.2. Mencantumkan spot
12. Obat Tetes Mata
peringatan perhatian seperti
12.1. Iklan hanya boleh diin- pada ketentuan umum.
dikasikan untuk meredakan
iritasi mata yang ringan. 16. Obat Laksans/Pencahar
12.2. Mencantumkan spot per- 16.1. Iklan hanya boleh diin-
ingatan perhatian seperti pada dikasikan untuk mengatasi
ketentuan umum. sembelit (susah buang air
besar).
13. Obat Tetes Hidung
16.2. Mencantumkan informasi
13.1. Iklan hanya boleh diin- bahwa obat pencahar hanya
dikasikan untuk meringankan digunakan bila benar-benar
hidung tersumbat karena pilek. diperlukan, dan hanya untuk
13.2. Mencantumkan spot pe- penggunaan jangka pendek.
ringatan perhatian seperti pa- 16.3. Mencantumkan spot per-
da ketentuan umum. ingatan perhatian seperti pada
ketentuan umum.
14. Obat Kumur
14.1. Iklan hanya boleh diin- 17. Obat Perjalanan
dikasikan untuk melegakan 17.1. Iklan hanya boleh diin-
sakit tenggorokan dan mem- dikasikan untuk mencegah
bantu menjaga higiene mulut. mabok perjalanan.
14.2. Mencantumkan informasi 17.2. Mencantumkan informasi
untuk menjaga kesehatan mu- bahwa tidak dianjurkan diper-
lut, perlu menggosok gigi de- gunakan oleh orang yang
ngan teratur. sedang menjalankan motor
14.3. Mencantumkan spot per- dan mesin karena dapat me-
ingatan perhatian seperti pada nyebabkan ngantuk.
ketentuan umum. 17.3. Mencantumkan spot per-
ingatan perhatian seperti pada
ketentuan umum.

Desain Grafis Komunikasi


39
18. Obat Wasir menjadi ramuan yang dibuat
untuk keperluan keluarga, te-
18.1. Iklan hanya boleh diin-
tapi sudah menjadi barang
dikasikan untuk pengobatan
dagangan. Obat tradisional
simtomatik yang berhubungan
seperti obat, merupakan ba-
dengan hemeriod atau mem-
rang yang mempunyai sifat
bantu meringankan rasa sakit
khusus, karena itu penangan-
yang berhubungan dengan
annya termasuk periklanannya
kondisi anorektal.
perlu penanganan khusus.
18.2. Mencantumkan spot pe-
3. Untuk melindungi masya-
ringatan perhatian seperti
rakat terhadap obat tradisional
pada ketentuan umum.
yang tidak tepat dan atau
19. Iklan obat dari golongan merugikan kesehatan, maka
terapetik lain yang belum penandaan dan informasi ter-
disebutkan di atas, materinya masuk iklan obat tradisional,
harus memenuhi ketentuan harus memenuhi persyaratan
sesuai dengan klim yang obyektifitas dan kelengkapan
disetujui pada waktu pen- serta tidak menyesatkan.
daftaran obat tersebut.
4. Oleh karena itu Depe-
temen Kesehatan melakukan
pengendalian dan pengawas-
B. Pedoman Periklanan
an terhadap penyebaran infor-
Obat Tradisional masi obat tradisional termasuk
Latar Belakang periklanan obat tradisional.
1. Obat tradisional mempu- Petunjuk Teknis
nyai kedudukan yang khusus
dalam masyarakat, karena Iklan obat tradisional secara
merupakan warisan budaya umum harus mengacu pada
bangsa di bidang kesehatan. “Tata Krama dan Tata Cara
Obat tradisional diperlukan Periklanan Indonesia” dan
ma-syarakat, terutama untuk khusus untuk hal-hal yang
memeliharan dan meningkat- bersifat teknis, maka pene-
kan kesehatan, memelihara rapannya harus didasarkan
keelokan tubuh serta kebu- pada pedoman ini:
garan. Disamping itu ada be-
berapa yang dapat digunakan Umum
untuk mengobati penyakit. 1. Obat tradisional dapat di-
2. Dengan kemajuan tekno- iklankan apabila telah men-
logi dan meningkatnya ke- dapat nomor persetujuan
inginan masyarakat untuk pendaftaran dari Depertemen
menggunakan obat tradisional, Kesehatan RI.
maka obat tradisional tidak lagi

Desain Grafis Komunikasi


40
2. Iklan obat tradisional dapat Tidak menyesatkan: informa-
dimuat pada media periklanan si obat tradisional harus jujur,
setelah rancangan iklan terse- akurat, bertanggung jawab
but mendapat persetujuan dari serta tidak boleh meman-
Depertemen Kesehatan RI. faatkan kekuatiran masyarakat
akan suatu masalah kesehat-
3. Iklan obat tradisional tidak
an. Di samping itu, cara pe-
boleh mendorong penggunaan
nyajian informasi harus ber-
obat tradisional tersebut seca-
selera baik dan pantas serta
ra berlebihan.
tidak boleh menimbulkan per-
4. Iklan obat tradisional tidak sepsi khusus di masyarakat
boleh diperankan oleh tenaga yang mengakibatkan penggu-
profesi kesehatan atau sese- naan obat tradisional yang
orang yang berperan sebagai berlebihan atau tidak benar.
profesi kesehatan dan atau
6. Iklan obat tradisional tidak
menggunakan setting yang
boleh menggunakan kata-kata:
beratribut profesi kesehatan
super, ultra, istimewa, top,
dan laboratorium
tokcer, cespleng, manjur dan
5. Informasi mengenai pro- kata-kata lain yang semakna
duk obat tradisional dalam yang menyatakan khasiat dan
iklan harus sesuai dengan kegunaan berlebihan atau
kriteria yang ditetapkan dalam memberi janji bahwa obat tra-
pasal 41 ayat (2) Undang- disional tersebut pasti me-
undang nomor 23 tahun 1992 nyembuhkan.
tentang Kesehatan sebagai
7. Iklan obat tradisional tidak
berikut:
boleh memuat pernyataan ke-
Obyektif : harus membe- sembuhan dari seseorang,
rikan informasi sesuai dengan anjuran atau rekomendasi dari
kenyataan yang ada dan tidak profesi kesehatan, peneliti,
boleh menyimpang dari sifat sesepuh, pakar, panutan dan
kemanfaatan dan keamanan lain sebagainya.
obat tradisonal yang telah
8. Iklan obat tradisional tidak
disetujui.
boleh menawarkan hadiah
Lengkap : harus mencan- atau memberikan pernyataan
tumkan tidak hanya informasi garansi tentang khasiat dan
tentang khasiat dan kegunaan kegunaan obat tradisional.
obat tradisional, tetapi juga
9. Iklan obat tradisional tidak
memberikan informasi tentang
boleh menampilkan adegan,
hal-hal yang harus diperha-
gambar, tanda, tulisan dan
tikan, misalnya adanya kontra
atau suara dan lainnya yang
indikasi, efek samping, pan-
dianggap kurang sopan.
tangan dan lainnya.

Desain Grafis Komunikasi


41
10. Iklan obat tradisional tidak 14.3. Untuk media cetak, spot
boleh mencantumkan gambar dicantumkan dengan ketentu-
simplisia yang tidak terdapat an sebagai berikut:
dalam komposisi obat tradi-
a. Tulisan harus jelas terbaca
sional yang disetujui.
dan terlihat menyolok.
11. Iklan yang berwujud artikel b. Huruf yang digunakan ha-
yang menguraikan hasil pe- rus merupakan huruf kapi-
nelitian harus benar-benar tal, hitam dan tebal (bold
berkaitan secara langsung de- letter).
ngan bahan baku (simplisia) c. Ukuran huruf minimal ha-
atau produknya, dan iinformasi rus sama dengan huruf
tersebut harus mengacu pada body copy.
hasil penelitian yang dapat d. Diberi kotak tepi hitam.
dipertanggungjawabkan.
15. Iklan obat trdisional khu-
12. Pada setiap awal iklan
sus untuk media cetak harus
obat tradisional dicantum-kan
mencantumkan nomor pendaf-
identitas kata “JAMU” dalam
taran.
lingkaran.
16. Dilarang mengiklankan
13. Pada setiap akhir iklan
obat tradisional yang dinyata-
obat trdisional haru mencan-
kan berkhasiat untuk mengo-
tumkan spot peringatan seba-
bati atau mencegah penyakit
gai berikut:
kanker, tuberkolosis, poliome-
“BACA CARA PEMA-KAIAN” litis, penyakit kelamin, impo-
tensi, tiphus, kolera, tekanan
14. Ketentuan minimal yang darah tinggi, lever, dan pe-
harus dipenuhi untuk peri- nyakit lain yang ditetapkan
ngatan pada butir (13) sebagai oleh Menteri Kesehatan.
berikut:
Khusus
14.1. Untuk media televisi,
spot iklan harus dicantumkan 1. Golongan Sehat Pria
dengan tulisan yang jelas
• Obat tradisional yang terma-
terbaca pada suatu gambar
suk golongan sehat pria
terakhir dengan ukuran mini-
seperti Sehat Perkasa, Pria
mal 30% dari screen dan
Perkasa, Pria Jantan, dan
ditanyangkan minimal selam 3
lain sebagainya, hanya boleh
detik.
mencantumkan kegunaan
14.2. Untuk media radio, spot sesuai dengan tujuan peng-
iklan harus dibacakan dengan gunaan yang disetujui pada
jelas dan dengan nada suara pendaftaran.
tegas, pada akhir iklan.

Desain Grafis Komunikasi


42
• Iklan obat tradisional ini 3. Golongan Galian Singset
dilarang memberikan infor-
• Obat tradisional yang ter-
masi bahwa jamu ini mem-
masuk golongan galian
punyai kegunaan sebagai
singset, hanya boleh men-
aprodisiak atau meningkat-
cantumkan kegunaan sesuai
kan kejantanan, kecuali bila
dengan tujuan penggunaan
pada etiket desetujui pen-
yang disetujui pada pendaf-
cantuman klim tersebut.
taran.
• Iklan jamu ini dilarang mem-
• Iklan obat tradisional go-
berikan informasi bahwa
longan galian singset dila-
penggunaan jamu ini akan
rang memberikan informasi
memberikan penampilan pri-
atau menjanjikan dapat me-
ma, memberikan energi yang
ngubah bentuk badan men-
berlebih.
jadi langsing dan montok
• Kata-kata merukunkan su- dalam sekejap.
ami-istri dan yang semakna
• Iklan obat tradisional harus
dilarang dicantumkan dalam
memberikan informasi ten-
iklan obat tradi-sional ini.
tang hal-hal yang tidak
diinginkan yang kemung-
2. Golongan Sehat Wanita
kinan timbul akibat minum
• Obat tradisional yang ter- jamu tersebut seperti: men-
masuk golongan sehat cret, lemas dan lain-lain.
wanita hanya boleh mencan-
tumkan kegunaan sesuai 4. Golongan Jamu Kepu-
dengan tujuan penggunaan tihan
yang disetujui pada pen-
• Obat tradisional yang ter-
daftaran.
masuk golongan keputihan,
• Iklan obat tradisional go- hanya boleh mencantumkan
longan sehat wanita, dila- kegunaan sesuai dengan tu-
rang memberikan informasi juan penggunaan yang disetu-
atau menjanjikan dapat jui pada pendaftaran.
mengubah penampilan wani-
• Iklan obat tradisional go-
ta menjadi lebih ayu, umur
longan keputihan tidak boleh
panjang dan kata-kata lain
mencantumkan informasi atau
yang semakna.
menjajikan dapat mengobati
• Iklan jamu ini dilarang mem- segala macam keputiha, kecu-
berikan informasi bahwa ali bila pada etiket disetujui
penggunaan jamu ini akan pencantuman kilm tersebut.
memberikan penampilan pri-
• Kata-kata merukunkan sua-
ma, memberikan energi yang
mi-istri dan yang semakna,
berlebih.

Desain Grafis Komunikasi


43
dilarang dicantumkan dalam ASI, hanya boleh mencan-
iklan obat tradisional ini. tumkan kegunaan sesuai
dengan tujuan penggunaan
5. Golongan Haid Teratur yang disetujui pada pendaf-
taran.
• Obat tradisional yang ter-
masuk golongan haid teratur, • Iklan obat tradisional ini,
hanya boleh mencantumkan dilarang memberikan infor-
kegunaan sesuai dengan tu- masi atau menjanjikan dapat
juan penggunaan yang disetu- mengencangkan dan atau
jui pada pendaftaran. memperbesar payudara, atau
kata-kata lain yang sceara
• Obat tradisional golongan
langsung atau tidak langsung
haid teratur dilarang membe-
dapat mengubah payudara
rikan informasi baik secara
menjadi montok.
langsung atau tidak langsung
akan memberi akibat meru-
8. Golongan Jerawat
gikan pada peminumnya. Dari
pengalaman ada yang meng- • Iklan obat tradisional go-
gunakan obat tradisional ini longan jerawat, hanya boleh
untuk menggugurkan anak memberikan informasi untuk
yang tidak diinginkan, yang meringankan atau mengobati
berakibat lahir cacat badan. jerawat, atau indikasi lain yang
disetujui pada pendaf-taran.
6. Golongan Habis Bersalin
9. Golongan Pegal Linu
• Iklan obat tradisional yang
termasuk golongan habis ber- • Iklan obat tradisional yang
salin, hanya boleh mencan- termasuk golongan pegel linu,
tumkan kegunaan sesuai hanya boleh mencantumkan
dengan tujuan penggunaan kegunaan sesuai dengan tuj-
yang disetujui pada pendaf- uan penggunaan yang disetu-
taran. jui pada pendaftaran.
• Iklan obat tradisional go- • Iklan obat tradisional golong-
longan ini, sangat dianjurkan an ini, dilarang memberikan
untuk memberikan informasi informasi atau menjanjikan
yang dapat merangsang pemi- kesembuhan untuk penyakit
numnya agar memperbaiki rematik dan sejenisnya. Jamu
gizi, sehingga kondisi ibu dan ini hanya terbatas untuk me-
anak akan meningkat. ngurangi rasa capai dan
mengobati gejala masuk
7. Golongan Pelancar Asi angin.
• Iklan obat tradisional yang
termasuk golongan pelancar

Desain Grafis Komunikasi


44
10. Golongan Parem o Membiasakan makan bu-
ah-buahan, sayuran, dan
Iklan obat tradisional yang
makanan berserat lainnya.
termasuk golongan parem,
hanya boleh diinformasikan 13. Golongan Sariawan,
untuk mengurangi rasa capai, Sakit tenggorokan
pegal dan indikasi lain yang atau Obat Kumur
disetujui pada pendaftaran.
• Iklan obat tradisional golong-
11. Golongan Demam an sariawan, sakit tenggorok-
an atau obat kumur, hanya
Iklan obat tradisional yang boleh memberikan informasi
termasuk golongan demam, untuk pengobatan sariawan,
hanya boleh memberikan sakit tenggorokan atau higiene
informasi untuk meringankan mulut, sesuai dengan tujuan
sakit seperti: greges-greges, penggunaan yang disetujui pa-
meriang, sakit kepala, munu- da pendaftaran.
runkan panas dan indikasi lain
yang berhubungan dengan • Iklan obat tradisional yang
demam. penggunaannya tidak boleh
ditelan, supaya memberikan
12. Golongan Pencahar informasi penggunaan secara
jelas.
• Iklan obat tradisional yang
termasuk golongan pen-cahar, • Iklan obat tradisional go-
hanya boleh memberikan longan ini sangat dianjurkan
informasi untuk pengobatan untuk memberikan informasi
susah buang air besar. tentang pentingnya menjaga
kebersihan mulut.
• Iklan obat tradisional go-
longan pencahar dilarang 14. Golongan Sakit Kulit,
memberikan informasi peng- Luka dan Gatal
gunaan untuk menguruskan
badan atau untuk melang- Iklan obat tradisional golongan
singkan tubuh. sakit kulit, luka dan gatal,
hanya boleh memberikan
• Iklan obat tradisional go- informasi untuk pengobatan
longan pencahar sangat dian- penyakit kulit sesuai dengan
jurkan untuk memberikan tujuan penggunaan yang
informasi: disetujui pada pendaftaran.
o Penggunaan pencahar, ha-
nya bila benar-benar 15. Golongan Wasir
diperlukan. Iklan obat tradisional golongan
wasir hanya boleh membe-
rikan informasi untuk mengo-

Desain Grafis Komunikasi


45
bati gejala dan atau meri- merupakan suatu kebutuhan
ngankan sakit yang berhu- masyarakat yang umumnya
bungan dengan wasir. tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan sehari-hari.
16. Jamu Ulu Hati
2. Penggunaan Alat Kese-
• Iklan obat tradisional go- hatan, Kosmetika, dan Per-
longan ulu hati, hanya boleh bekalan Kesehatan Rumah
memberikan informasi untuk Tangga yang salah, berle-
meringankan gejala sakit ulu bihan, tidak tepat atau tidak
hati seperti mual, nyeri, dan rasional dapat merugikan ke-
lainnya. sehatan pemakaianya.
• Iklan obat tradisional go- 3. Untuk melindungi masya-
longan ini sangat dianjurkan rakat terhadap kemungkinan
untuk memberikan informasi peredaran Alat Kesehatan,
yang dapat merangsang pemi- Kosmetika, dan Perbekalan
numnya agar membiasakan Kesehatan Rumah Tangga
makan teratur dan hidup yang tidak memenuhi syarat
teratur. akibat label dan periklanan
yang tidak benar atau menye-
Penutup satkan, pemerintah melaksa-
nakan pengendalian dan
1. Iklan obat tradisional lain-
pengawasan Alat Kesehatan,
nya yang belum diatur dalam
Kosmetika, dan Perbekalan
Pedoman Periklanan Obat
Kesehatan Rumah Tangga an-
Tradisional ini, materinya ha-
tara lain melalui pengendalian
rus memenuhi ketentuan
dan pengawasan terhadap
sesuai dengan klim yang telah
penyebaran informasi atau
disetujui pada pendaftaran
promosi melalui periklanan.
obat tradisional tersebut.
2. Iklan Fitofarmaka (Obat Ketentuan Hukum
tradisional yang telah didu-
Sesuai dengan ketentuan
kung uji fitofarmaka) akan
yang berlaku yang dimaksud
diatur kemudian.
dengan:
C. Pedoman Periklanan Alat 1. Alat kesehatan adalah
Kesehatan, Kosmetika, bahan, istrumen, aparatus,
perbekalan Kesehatan mesin, implan yang tidak
Rumah Tangga mengandung obat yang digu-
nakan untuk mencegah,
Latar Belakang mendiagnosis, menyembuh-
1. Alat Kesehatan, Kosmeti- kan dan meringankan pe-
ka, dan Perbekalan Kesehatan nyakit, merawat orang sakit
Rumah Tangga sudah serta memulihkan kesehatan

Desain Grafis Komunikasi


46
pada manusia dan atau untuk 3.1. Obyektif, yaitu menya-
membentuk struktur dan mem- takan hal yang benar sesuai
perbaiki fungsi tubuh. dengan kenyataan.
2. Kosmetika adalah sediaan 3.2. Tidak menyesatkan, ti-
atau padua bahan yang siap dak berlebihan perihal asal,
untuk digunakan pada bagian sifat, kualitas, kuantitas, kom-
luar badan (epidermis, rambut, posisi, kegunaan, keamanan
kuku, bibir, dan organ kelamin dan batasan sebagai Alat
luar), gigi dan rongga mulut Kesehatan, Kosmetika, dan
untuk membersihkan, menam- Perbekalan Kesehatan Rumah
bah daya tarik, mengubah Tangga.
penampakan, melindungi su-
3.3. Lengkap, yaitu tidak ha-
paya tetap dalam keadaan
nya mencantumkan informasi
baik, memperbaiki bau badan
tentang kegunaan dan cara
tetapi tidak dimaksudkan untuk
penggunaan tetapi juga mem-
mengobati atau menyembuh-
berikan informasi tentang
kan suatu penyakit.
peringatan dan hal-hal lain
3. Perbekalan Kesehatan Ru- yang harus diperhatikan oleh
mah Tangga adalah alat, ba- pemakai.
han, atau campuran untuk
Misalnya: Cara penanggulang-
memeliharaan dan perawatan
an bila terjadi kecelakaan.
kesehatan untuk manusia,
hewan peliharaan rumah tang- 4. Alat Kesehatan, Kosme-
ga dan tempat-tempat umum. tika, dan Perbekalan Kese-
hatan Rumah Tangga tidak
Petunjuk Teknis:
boleh diiklankan dengan
Umum menggunakan rekomendasi
dari suatu laboratorium, ins-
1. Alat Kesehatan, Kosme-
tansi pemerintah, organisasi
tika, dan Perbekalan Kese-
profesi kesehatan atau ke-
hatan Rumah Tangga dapat
cantikan dan atau tenaga
diiklankan apabila sudah men-
kesehatan.
dapat nomor pendaftaran dari
Depertemen Kesehatan RI. 5. Alat Kesehatan, Kosme-
tika, dan Perbekalan Kese-
2. Informasi iklan harus se-
hatan Rumah Tangga tidak
suai dengan dara pendaftaran
bolah diiklankan dengan
dan keterangan lain yang
menggunakan peragaan tena-
disetujui pada pendaftaran.
ga kesehatan atau mirip
3. Iklan Alat Kesehatan, Kos- dengan itu.
metika, dan Perbekalan Kese-
hatan Rumah Tangga harus:

Desain Grafis Komunikasi


47
6. Kosmetika tidak boleh baca pada satu screen / gam-
diiklankan seolah-olah sebagai bar terakhir.
obat.
1.4.2. Untuk media radio:
7. Alat Kesehatan, Kosme- Spot iklan harus dibacakan
tika, dan Perbekalan Kesehat- pada akhir iklan dengan jelas
an Rumah Tangga harus dan nada suara tegas.
mendidik dan sesuai dengan
1.4.3. Untuk media cetak:
norma kesusilaan yang ada.
Spot iklan harus dengan
tulisan yang jelas terbaca.
Khusus
1. Alat Kesehatan 2. Kosmetika
1.1. Produk/barang yang ti- 2.1. Kosmetika tidak boleh
dak disetujui pendaftarannya diiklankan dengan mengguna-
sebagai alat kesehatan tidak kan kata-kata “mengobati”,
boleh diiklankan seolah-olah “menyembuhkan” atau kata
produk/barang dimaksud ada- lain yang semakna seolah-
lah alat kesehatan. olah untuk mengobati suatu
penyakit.
1.2. Pembalut Wanita (sani-
tary napkin) Iklan pembelut 2.2. Kosmetika tidak boleh
wanita (sanitary napkin) supa- diiklankan seolah-olah dapat
ya disesuaikan dengan este- mempengaruhi fungsi fisiologis
tika dan tata krama ketimuran. dan atau metabolisme tubuh.
1.3. Kondom Contoh:
o Melancarkan peredaran da-
1.3.1. Iklan kondom tidak bo-
rah
leh mendorong penggunaan
o Melangsingkan tubuh
untuk tujuan asusila.
1.3.2. Iklan kondom supaya 2.3. Kosmetika yang me-
disesuaikan dengan estetika ngandung bahan yang tidak
dan tata krama ketimuran. jelas kegunaannya tidak boleh
diiklankan yang menyatakan
1.3.3. Iklan kondom harus
kegunaan dari bahan tersebut.
disertai spot
Contoh:
“IKUTI PETUNJUK PEMA-
Minyak rambut urang-aring
KAIAN”
dapat menyuburkan rambut.
1.4. Ketentuan yang harus
dipenuhi spot: 2.4. Kosmetika yang tidak
mengandung bahan aktif tidak
1.4.1. Untuk media televisi:
dapat diiklankan dengan me-
Spot iklan harus dicantumkan
nyatakan kegunaan dari bahan
dengan tulisan yang jelas ter-
aktif yang dimaksud.

Desain Grafis Komunikasi


48
Contoh: o pewarna rambut
o pelurus/pengeriting rambut
o Sampo yang tidak mengan-
o depilatori
dung bahan anti ketombe
o pemutih kulit
diiklankan dapat menghi-
o anti jerawat
langkan ketombe.
o sampo anti ketombe
o Sabun mandi yang tidak o deodorant dan anti respiran
mengandung bahan anti- o sediaan lainnya yang me-
septik diiklankan dapat mem- ngandung bahan kimia yang
bunuh kuman. mempunyai persyaratan ke-
2.5. Kosmetika yang dibuat amanan sesuai dengan pe-
dengan bahan alami tertentu raturan yang berlaku, harus
hanya dapat diiklankan me- disertai spot:
ngandung bahan alami ter- “IKUTI PETUNJUK PEMA-
sebut. KAIAN DAN PERINGATAN
YANG DISERTAKAN”.
2.6. Kosmetika yang me-
ngandung bahan kimia tidak 2.11. Ketentuan yang harus
boleh diiklankan sebagai kos- dipenuhi spot:
metika tradisional. 2.11.1. Untuk media televisi:
2.7. Kosmetika yang me- Spot iklan harus dicantumkan
ngandung vitamin yang ber- dengan tulisan yang jelas
fungsi bukan sebagai vitamin terbaca pada satu screen/
tidak boleh diiklankan dengan gambar terakhir.
menyatakan fungsi vitamin 2.11.2. Untuk media radio:
tersebut dalam sediaan kos- Spot iklan harus dibacakan
metika dimaksud. pada akhir iklan dengan jelas
2.8. Kosmetika yang me- dan nada suara tegas.
ngandung bahan tabir surya 2.11.3. Untuk media cetak:
tidak boleh diiklankan dengan Spot iklan harus dengan
menyebutkan nilai SPF (Sun tulisan yang jelas terbaca.
Protector Factor) bila tujuan
penggunaan kosmetika ter- 3. Perbekalan Kesehatan
sebut bukan untuk berjemur. Rumah Tangga
2.9. Iklan kosmetika tidak 3.1. Pemutih cucian
boleh diperagakan dan atau
Pemutih cucian tidak boleh
ditujukan untuk bayi, kecuali
diiklankan seolah-olah hasil
kosmetika golongan sediaan
penggunaannya menjadi be-
bayi.
bas kuman sama sekali.
2.10. Untuk kosmetika jenis
tertentu yaitu:

Desain Grafis Komunikasi


49
3.2. Pembersih lantai “ampuh” atau kata lain yang
semakna yang dapat ditaf-
Pembersih lantai tidak boleh
sirkan berlebihan terhadap
diiklankan seolah-olah meng-
kegunaannya.
hasilkan lantai bebas kuman
dan aman. 3.4.4. Iklan Pestisida Rumah
Tangga tidak boleh diiklankan
3.3. Antiseptika dan desin-
dengan menyebutkan atau
fektan
menggambarkan pengguna-
3.3.1. Antiseptika dan desin- annya selain yang disetujui
fektan tidak boleh diiklankan Departemen Pertanian RI.
seolah-olah setelah penggu-
Contoh:
naan dimaksud hasilnya di-
Pembasmi serangga
jamin telah bebas kuman.
3.3.2. Antiseptika dan desin- 3.4.5. Iklan Pestisida Rumah
fektan tidak boleh menganjur- Tangga tidak boleh diiklankan
kan penggunaan berlebihan. seperti produk Kosmetika dan
Perbekalan Kesehatan Rumah
3.3.3. Antiseptika dan desin-
Tangga lain sehingga dapat
fektan tidak boleh diiklankan
ditafsirkan salah terhadap kea-
sebagai lysol dan atau kreolin
manannya.
bila tidak memenuhi persya-
ratan yang berlaku. Contoh:
o Pestisida Rumah Tangga
3.4. Pestisida Rumah Tangga
bentuk aerosol diiklankan
(termasuk insektisida)
sebagai Air Freshe-ner.
3.4.1. Iklan Pestisida Rumah o Anti nyamuk (insect re-
Tangga tidak boleh ber- pellent) diiklankan dapat
tentangan dengan ketentuan menghaluskan kulit.
periklanan Pestisida dari De-
partemen Pertanian Republik 3.5. Iklan Perbekalan Keluar-
Indonesia. ga tertentu seperti sediaan
antiseptika/ desinfektan, pesti-
3.4.2. Iklan Pestisida Rumah
sida rumah tangga, pemutih
Tangga tidak boleh diiklankan
cucian dan pembersih tertentu
dengan menyebutkan kata-
harus disertai spot: “IKUTI
kata “aman”, “tidak berba-
PETUNJUK PEMAKAIAN,
haya” atau kata-kata lain yang
PERINGATAN DAN CARA
semakna yang dapat ditaf-
PENANGGULANGAN BILA
sirkan salah terhadap kea-
TERJADI KECELAKAAN”.
manannya.
3.6. Ketentuan yang harus di-
3.4.3. Iklan Pestisida Rumah
penuhi spot:
Tangga tidak boleh diiklankan
dengan menyebutkan kata

Desain Grafis Komunikasi


50
3.6.1. Untuk media televisi: Petunjuk Teknis:
Spot iklan harus dicantumkan
Umum
dengan tulisan yang jelas
terbaca pada satu screen/ 1. Makanan yang dapat di-
gambar terakhir. iklankan kepada masyarakat
adalah makanan yang meme-
3.6.2. Untuk media radio:
nuhi peraturan perundang-
Spot iklan harus dibacakan
undangan yang berlaku.
pada akhir iklan dengan jelas
dan nada suara tegas. 2. Makanan yang terkena
wajib daftar hanya boleh
3.6.3. Untuk media cetak:
diiklankan setelah mendapat
Spot iklan harus dengan
nomor persetujuan pendaftar-
tulisan yang jelas terbaca.
an dari Departemen Kesehat-
an RI.
D. Pedoman Periklanan Ma-
kanan-Minuman 3. Iklan makanan harus
menyatakan informasi yang
Latar Belakang
benar dan tidak menyesatkan.
1. Makanan adalah salah
4. Iklan makanan yang dibuat
satu kebutuhan pokok manu-
dengan bahan alami tertentu
sia, oleh karena itu makanan
hanya boleh diiklankan seba-
yang beredar di masyarakat
gai berasal dari bahan alami
harus aman dan memenuhi
tersebut, apabila makanan itu
standar mutu dan persyaratan
mengandung bahan alami
kesehatan.
yang bersangkutan tidak ku-
2. Makanan yang diberi label rang dari kadar makanan yang
harus memuat informasi yang ditetapkan oleh Menteri Kese-
benar dan tidak menyesatkan. hatan.
3. Untuk melindungi masya- Contoh:
rakat konsumen terhadap ke- Sari Apel; Apel Juice
mungkinan peredaran makan- o Adalah produk cair yang
an yang tidak memenuhi keruh atau jernih yang
syarat akibat label dan per- diperoleh dari buah apel.
iklanan yang tidak benar atau o Padatan, jumlah tidak kurang
menyesatkan, pemerintah me- dari 10%.
laksanakan pengendalian dan
pengawasan makanan antara 5. Iklan makanan yang me-
lain melalui pengendalian dan nyerupai atau dimaksudkan
pengawasan terhadap penye- sebagai pengganti jenis ma-
baran informasi atau promosi kanan tertentu harus menye-
periklanan makanan. butkan nama bahan yang
digu-nakan.

Desain Grafis Komunikasi


51
Contoh: Alami:
Susu kedelai
Perkataan tersebut hanya
boleh digunakan untuk bahan
6. Iklan makanan boleh men-
mentah, produk yang tidak
cantumkan pernyataan “DI-
dicampur dan tidak diproses.
PERKAYA” atau “KAYA” sum-
ber vitamin dan minaral bila Murni:
pada sejumlah makanan yang
Hanya boleh digunakan bila
biasa dikonsumsi satu hari
produk tidak ditambah apa-
terda-pat paling sedikit ½ dari
apa.
jumlah yang dianjurkan (RDA/
AKG). Dibuat dari:
Hanya boleh digunakan bila
7. Pernyataan makanan ber-
produk yang bersangkutan
kalori dapat diiklankan bila
terdiri dari satu bahan.
makanan tersebut dapat mem-
berikan minimum 300 Kcal per 10. Iklan makanan tidak boleh
hari. menjurus ke pendapat bahwa
makanan yang bersangkutan
8. Iklan makanan tidak bo-
berkhasiat sebagai obat.
leh dimuat dengan ilustrasi
peragaan maupun kata-kata 11. Makanan yang dibuat
yang berlebihan, sehingga sebagian atau tanpa bahan
dapat menyesesatkan kon- pokok alami tidak boleh
sumen. dikatakan seolah-olah makan-
an yang bersangkutan selu-
9. Kalimat, kata-kata, nama,
ruhnya dibuat dari bahan
lambang, logo, gambar, refe-
alami.
rensi, nasehat, peringatan
atau pernyataan untuk per- 12. Makan yang dibuat dari
iklanan tidak boleh menye- bahan yang telah mengalami
satkan, mengacaukan, atau pengolahan, tidak boleh di-
menimbulkan penafsiran yang iklankan dengan cara yang
salah mengenai, asal dan dapat memberi kesan seolah-
sifat, isi dan komponen, serta olah makanan itu dibuat dari
mutu dan kegunaan: bahan yang segar.
Misalnya, Segar 13. Iklan makanan tidak boleh
dengan sengaja menyatakan
Perkataan segar hanya boleh
seolah-olah makanan yang
digunakan untuk makanan
berlabel gizi mempunyai kele-
yang tidak diproses, berasal
bihan dari makanan yang tidak
dari satu ingredien dan meng-
berlabel gizi.
gambarkan makanan yang
belum mengalami penurunan
secara keseluruhan.

Desain Grafis Komunikasi


52
14. Iklan makanan tidak bo- 1.3. Iklan susu krim penuh
leh memuat pernyataan nilai harus mencantumkan spot
khusus pada makanan apabila peringatan “PERHATIKAN!
nilai tersebut tidak seluruhnya TIDAK COCOK UNTUK BAYI
berasal dari makanan tersebut, BERUMUR DIBAWAH 6 BU-
tetapi sebagian diberikan oleh LAN”.
makanan lain yang dapat
dikonsumsi bersama-sama 2. Pengganti Air Susu Ibu
(seperti nilai kalori pada ma- (PASI) atau Susu Bayi atau
kanan sereal untuk sarapan Infant Formula
yang biasanya dimakan de- Pengganti Air Susu Ibu (PASI)
ngan susu dan gula). atau susu bayi atau infant
15. Iklan makanan tidak bo- formula dilarang dipromosikan
leh menyatakan bahwa seo- dan diiklankan dalam bentuk
laholah merupakan sumber apapun, kecuali dalam jurnal
protein, kecuali 20% kan- kesehatan.
dungan kalorinya berasal dari
protein dan atau kecuali 3. Minuman Keras (Minum-
jumlah yang wajar dikonsumsi an Berakohol)
per hari mengandung tidak 3.1. Iklan tidak boleh mem-
kurang 10 gram protein. pengaruhi atau merangsang
orang untuk mulai minum-
Khusus minuman keras.
1. Hasil Olah Susu 3.2. Iklan minuman keras
1.1. Iklan susu kental manis, tidak boleh menggambarkan
susu skim dan “Filled Milk”, penggunaan minuman keras
tidak boleh diiklankan untuk dalam kegiatankegiatan yang
bayi (sampai dengan 12 memerlukan konsentrasi (perlu
bulan). informasi bahwa pengguna-
annya dapat membahayakan
1.2. Iklan susu kental manis,
keselamatan).
susu skim dan “Filled Milk”,
harus mencantumkan spot 3.3. Iklan minuman keras
peringatan yang berbunyi tidak boleh ditujukan terhadap
“PERHATIKAN!, TIDAK CO- anak di bawah 16 tahun atau
COK UNTUK BAYI”. Dan jika wanita hamil, atau menam-
menggunakan media radio pilkan mereka dalam iklan.
spot tersebut harus dibaca- 3.4. Minuman keras golong-
kan dengan jelas. an C (dengan kadar alkohol
20% sampai dengan 55%)
dilarang diiklankan.

Desain Grafis Komunikasi


53
4. Vitamin lebih dari satu vitamin atau
minaral apabila setiap vitamin
4.1. Iklan vitamin harus da-
atau mineral tersebut terdapat
lam konteks sebagai suplemen
dalam proporsi yang sesuai
makanan pada keadaan tubuh
(AKG).
tertentu, misalnya keadaan se-
sudah sakit/operasi, masa ke-
5. Makanan Pelengkap
hamilan dan menyusui serta
(Food Suplement) dan
lanjut usia.
Mineral
4.2. Iklan vitamin tidak boleh
Iklan hanya boleh untuk
terkesan memberikan anjuran
pencegahan dan mengatasi
bahwa vitamin dapat meng-
kekurangan makanan peleng-
gantikan makanan (substitusi),
kap dan mineral, misalnya
atau vitamin mutlak dibutuhkan
sesudah operasi, sakit, wanita
sehari-hari pada keadaan
hamil dan menyusui, serta
dimana gizi makanan sudah
lanjut usia
cukup.
4.3. Iklan vitamin tidak boleh 6. Makanan Diet
memberi kesan bahwa peme- 6.1. Makanan Diet Rendah
liharaan kesehatan (umur pan- Natrium dapat diiklankan
jang, awet muda, kecantikan) apabila kadar natrium tidak
dapat tercapai hanya dengan lebih dari setengah kandungan
penggunaan vitamin. natrium yang terdapat pada
4.4. Iklan vitamin tidak boleh produk normal yang sejenis,
memberi informasi secara dan tidak lebih dari 120
langsung atau tidak langsung mg/100g produk akhir.
bahwa penggunaan vitamin 6.2. Makanan Diet Sangat
dapat menimbulkan energi, ke- Rendah Natrium dapat di-
bugaran, peningkatan nafsu iklankan apabila kadar natrium
makan dan pertumbuhan, tidak lebih dari 40 mg/100g
mengatasi stres, ataupun pe- produk akhir.
ningkatan kemampuan seks.
6.3. Makanan Kurang Kalori
4.5. Iklan makanan boleh dapat diiklankan apabila me-
mencantumkan adanya vita- ngandung tidak lebih dari
min dan mineral apabila pada setengah jumlah kalori produk
sejumlah makanan yang biasa normal sejenis yang sama.
dikonsumsi satu hari terdapat
vitamin atau minaral tidak 6.4. Makanan Rendah Kalo-
kurang dari 1/6 dari jumlah ri dapat diiklankan apabila
yang dianjurkan (AKG). mengandung tidak lebih dari
15 kalori pada setiap porsi
4.6. Iklan makanan boleh rata-rata dan tidak lebih dari
mencantumkan mengandung

Desain Grafis Komunikasi


54
30 kalori pada jumlah yang 6.11. Iklan makanan khusus
wajar dimakan setiap hari. untuk penderita diabetes tidak
boleh dinyatakan tidak me-
6.5. Makanan Diet Kurang
ngandung gula bila makanan
Laktosa dapat diiklankan
tersebut mengandung karbohi-
apabila diperoleh dengan cara
drat.
mengurangi jumlah laktosa
dengan membatasi penggu-
naan bahan-bahan yang me-
ngandung laktosa.
6.6. Makanan Diet Kurang
Laktosa dapat diiklankan apa-
bila mengandung laktosa tidak
lebih dari 1/20 bagian dari
produk normal.
6.7. Makanan Diet Beas
Gluten dapat diiklankan apa-
bila diperoleh dari serelia yang
dihilangkan glutennya.
6.8. Iklan makanan dilarang
mencantumkan bahwa suatu
makanan dapat menyehatkan
dan dapat memulihkan kese-
hatan.
Gambar 4.3:
6.9. Iklan makanan boleh Spot ”membantu mencegah” yang
mencantumkan “DAPAT MEM- dinformasikan pada produk susu
BANTU MELANG-SINGKAN”,
jika nilai kalorinya 25% lebih 7. Kata HALAL tidak boleh
rendah dibandingkan dengan diiklankan.
makanan sejenisnya.
6.10. Iklan makanan tidak
boleh dinyatakan khusus un- D. Pendalaman
tuk penderita diabetes kecuali: Cari contoh iklan produk obat,
a. Tidak mengandung karbo- jamu, kosmetika, makanan,
hidrat dan minuman, lalu apakah
iklan produk tersebut telah
b. Berat karbohidrat pada menerapkan aturan dalam
komposisinya sangat kurang materi ini, seperti harus
dibandingkan dengan makan- menampilkan ”spot”.
an sejenisnya untuk penderita
diabetes.

Desain Grafis Komunikasi


55
V. UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI

A. Titik B. Garis
Titik atau spot merupakan Garis merupakan titik yang
yang menandai sebuah tem- bergerak akan membentuk
pat. Tidak memiliki panjang garis. Garis mempunyai pan-
dan lebar, tidak mengambil jang tanpa lebar yang mem-
daerah atau ruang, merupa- punyai kedudukan dan arah.
kan pangkal dan ujung sepo- Garis merupakan sisi atau
tong garis, dan merupakan batas dari suatu benda, masa,
perpotongan atau pertemuan warna, bidang, maupun ruang.
antara dua garis. Titik dalam Garis merupakan unsur pen-
sendirinya belum berarti dan ting dalam desain yang
baru mendapat arti setelah mempunyai arti dan melam-
tersusun penempatannya. bangkan sesuatu.
Titik dapat membentuk wujud Kadang kita menjumpai garis
bila ditunjang dengan gerak, tidak mengungkapkan ga-
sinar, dan warna. Titik yang gasan sebagaimana yang kita
digerakkan bisa memberi kehendaki. Hal ini dikarenakan
kesan adanya garis, tampilnya oleh masalah ilusi optik yang
sinar dalam titik memberikan tidak terkendali yang mempe-
adanya kehidupan pancaran, ngaruhi reka obyek, seperti:
dan tampilnya titik-titik ber- • Garis horisontal lebih mudah
warna ditempatkan saling ber- dipirsa dari pada garis
dekatan yang memberi kesan vertikal, begitu juga garis
seolah-olah ada warna lain diagonal ke arah kanan lebih
atau memberi kesan adanya mudah dipirsa dari pada
warna baru. garis diagonal kea rah kiri,
karena disebabkan arah
mata yang secara alamiah
bergerak mendatar selama
merekam garis yang terlihat
sepintas.
• Garis yang mengarah tung-
gal dalam pirsa mata cen-
derung memperpanjang arah
Gambar 5.1: Hadirnya titik/spot secara tersebut garis, karena dise-
berulang-ulang dengan mempunyai babkan oleh pandang rekam
ketebalan, kekuatan, dan jarak yang sama
akan terasa seakan adan garis mata.

Desain Grafis Komunikasi


56
• Hadirnya kedekatan antar a. Garis Linier (garis nyata)
garis membuat kesan tebal/ Garis yang dihasilkan melalui
berat pada garis, hal ini goresan tangan manusia, bisa
disebabkan oleh terpadunya berwujud tapi tidak berbentuk.
efek sinar getaran pandang
pada pada tiap garis. ƒ Garis Geometrik; yaitu garis
yang dibuat goresan tangan
manusia dengan menggu-
nakan alat bantu, seperti
penggaris, jangka, atau se-
jenisnya yang menggam-
barkan sifat tepat, jelas, dan
pasti.

Gambar 5.2: Kesan garis bisa


dirasakan karena hadirnya posisi
garis yang ditampilkan

Gambar 5.4: Garis Geometrik

ƒ Garis kaligrafis; yaitu garis


yang dibuat goresan tangan
manusia tanpa mengguna-
kan alat bantu yang sifatnya
spontan, bebas, berkombi-
nasi, dan berkarakter mandiri
(mempribadi).

Gambar 5.5: Garis Kaligrafis

Gambar 5.3: Kesan garis bisa dirasakan


karena perpaduan garis yang vertikal,
horisontal, atau diagonal

Desain Grafis Komunikasi


57
b. Garis Semu
Garis yang timbul dari kesan
yang kita tangkap. Garis yang
secara nyata sebenarnya dili-
hat tidak ada, namun kehadir-
annya atau keadaannya bisa
dirasakan dengan perasaan
hati.
ƒ Garis Struktural; kesan garis
yang kita tangkap dari batas-
an antara bentuk dengan
ruang, antara bidang dengan Gambar 5.7: Kesan ada garis
bidang lain, atau pemisahan diperoleh dari ujung pengulanagn
antara warna.

Garis dalam penerapannya di


dalam grafis komunikasi dapat
diartikan sesuai dengan gejala
yang ada atau terjadi adanya
suatu kejadian yang ada da-
lam kehidupan disekeliling kita.
Tampilnya berbagai garis, mi-
salnya garis vertikal, horison-
tal, diagonal, lengkung, zigzag,
dan lain-lain yang kesemua-
nya membuahkan arti sesuai
kejadian kehidupan yang ada,
sebagai contoh beberapa garis
Gambar 5.6: Garis Struktural, tampilnya dibawah:
warna pada bidang yang berbeda akan
menghasilkan suatu garis

ƒ Garis Pengikat; kesan garis


yang kita tangkap antar alur
perpindahan suatu masa dari
unsur ke unsur lain. Garis ini
bisa kita ditangkap melalui
perasaan dalam hati yang
terjadi adanya pengulangan
atau pergerakan yang cepat
suatu obyek. Gambar 5.8: Gerakan katak meloncat
seakan-akan ada garis pengikat

Desain Grafis Komunikasi


58
m

Gambar 5.9: Garis menandakan suatu kejadian dan kehidupan

Desain Grafis Komunikasi


59
C. Bidang Dalam grafis komunikasi bi-
dang sering ditampilkan untuk
Bidang adalah suatu garis
mengisi ruang atau mengatur
yang mempunyai ukuran lebar
bidang, apakah bidang negatis
dan panjang yang mempunyai
maipun bidang positif. Bisa
permukaan. Garis bisa ditam-
juga bidang ditampilkan kare-
pilkan secara berulang-ulang
na adanga efek gerakan,
yang memberi kesan adanya
seperti gerakan mobil pada
kesan ketampakan suatu bi-
contoh di bawah.
dang, baik bidang datar atau
miring.
D. Ruang
Ruang tidak bisa dipisahkan
dengan kehidupan manusia
secara psikologis maupun di-
mensional. Ruang dalam gra-
fis komunikasi dapat dirasa-
kan adanya kesan dua dimen-
si atau tiga dimensi, melalui
tampilan penggabunga bebe-
rapa garis dan hasil dari peng-
gabungan beberapa bidang
Gambar 5.10: Pengulangan garis yang positif atau negatis.
mempunyai ketebalan tertentu akan
tampak sebuah bidang

Gambar 5.12: Ruang potitif dan ruang


negatif terbentuk pada suatu lingkaran
Gambar 5.11: Garis yang mempunyai
lebar sehingga menghasilkan bidang

Desain Grafis Komunikasi


60
E. Bentuk
Bentuk merupakan garis yang
kedua ujunga saling ber-
sentuhan yang dilingkarkan
dalam suatu areal, atau terhu-
bung garis satu sama lain
yang memiliki makna. Bentuk
juga bisa berbentuk tiga
dimensi atau tiga dimensi.

Gambar 5.13: Kesan ruang yang


dihasilkan dengan pengulangan garis

Ruang dapat dirasakan ada-


nya lorong, memberi kesan
jarak jauh atau dekat, dalam
atau dangkat, tinggi atau
rendah, terbuka atau tertutup. Gambar 5.15: Garis akan berwujut
sebuah obyek bila diatur sesuai dengan
Dalam grafis komunikasi pe- lengkuk obyek
ngaturan ruang sangat diper-
lukan, apakah antara huruf
Bentuk yang ke arah dua
(tipografi), ilustrasi (gambar),
dimensi mempunyai raut
atau elemen yang lain dalam
(shape), mempunyai arah, po-
suatu bentuk media
sisi, ukuran dalam bidang,
adapun bentuk yang menga-
rah ke tiga dimensi adalah
bidang yang mempunyai ukur-
an lebar, panjang, dan tingi
atau kedalaman, misalnya ling-
karan, bujur sangkar, segi tiga,
kubus, maupun bentuk dari
makluk hidup. Bentuk bisa
juga ditampilkan melalui garis
secara pengulangan yang
mempunyai gaya yang hampir
sama namun mempunyai
karakter sama untuk memper-
Gambar 5.14: Garis yang mempunyai ketebalan tahankan bentuk yang ditam-
membuahkan bentuk, dan kesan ada bidang
pilkan agar lebih jelas dan
indah.

Desain Grafis Komunikasi


61
Tekstur bila dilihat dari
kharakter dan dari hasil pem-
buatannya bisa dikelompok-
kan menjadi empat jenis, yaitu:
1)Tekstur alam, merupakan
tekstur yang ada pada
benda-benda di alam sekitar
kita.
2)Tekstur masinal, yaitu teks-
tur yang dihasilkan melalui
mesin, seperti kain, kertas
gosok dan lain-lain.
3)Tekstur komputer, yaitu teks-
tur yang dihasilkan melaui
fasilitas teknologi komputer.

Gambar 5.16: Bidang yang mempunyai


kekuatan/warna akan berubah menjadi bentuk

F. Tekstur
Tekstur merupakan permuka-
an suatu barang/benda. Kein-
dahan suatu barang/benda
tidak hanya ditentukan oleh
keindahan bentuk atau warna
saja, tetapi juga tekstur.

Gambar 5.18: Tekstur akan kelihatan


sempurna bila bisa mengatur padat
dan longgarnya titik

4)Tekstur buatan, merupakan


tektur yang dihasilkan mela-
lui goresan tangan manusia.
Gambar 5.17: Tekstur akan kelihatan Tekstur bisa dibuat dengan
mempunyai rasa, bila diatur besar- berbagai cara maupun tek-
kecilnya tekstur nik, seperti pengolahan

Desain Grafis Komunikasi


62
bidang dengan mengguna- lintas sebagai tanda peringa-
kan elemen huruf (tipografi) tan bahaya. Kesan lain
se-bagai perwakilan tekstur terhadap warna ini adalah
yang ditata rapi ke arah memberi kesan timbul, luas,
garis. Pengaturan suatu bi- bangkit, dan ceria.
dang, pemusatan perhatian,
Dalam warna pigmen, kita
komposisi, maupun efek
mengenal dua kelompok war-
tekstur akan menhasilkan
na, yaitu warna primer, warna
karya yang optimal.
sekunder dan warna tertiair.
Warna primer adalah warna
G. Warna pokok, yaitu jenis warna me-
rah, kuning, dan biru. Warna
Warna adalah salah satu dari sekunder merupakan pencam-
yang menghasilkan daya tarik puran warna primer, antara
visual, dan kenyataannya lain warna jingga (pencam-
warna lebih mempunyai daya puran warna merah dengan
tarik pada emosi daripada warna kuning), warna hijau
akal. Daya tarik warna yang (pencampuran warna biru
ditimbulkan oleh sutu mutu dengan warna kuning), warna
cahaya yang dipantulkan oleh ungu (pencampuran warna
suatu obyek ke mata. Warna merah dengan warna biru).
merupakan unsur seni dan Warna tertiair merupakan hasil
desain yang pertama kali pencampuran warna primer
orang tertarik, karena indera dengan sekunder.
kita lebih cepat dan mudah
melihatnya.
Berdasarkan teori pengelom-
pokkan warna dapat dikelom-
pokkan ke warna dingin dan
warna panas.
1. Warna dingin atau kompo-
sisi warna yang sejuk, dan
kalem. Warna dingin menga-
rah ke warna hijau dan biru,
yang memberi kesan tengge-
lam, berat, gelap, sempit, dan
padat.
2. Warna panas atau kompo-
sisi warna yang menyolok
mata dan memiliki kesan
keras. Jenis warna ini sering Gambar 5.19: Lingkaran warna
untuk memudahkan pemilihan
digunakan untuk tanda lalu-

Desain Grafis Komunikasi


63
Bila memperhatikan skema Dalam lingkaran warna tem-
warna di atas dapat dike- patnya saling berhadapan,
lompokkan menjadi dua ske- misalnya warna merah dengan
ma warna, yaitu Analoggus warna hijau, warna jingga
dan Komplementer. Kelompok dengan warna biru, dan seba-
warna Analogus merupakan gainya. Dalam grafis komuni-
kelompok warna yang ber- kasi warna ini digunakan untuk
dampingan dalam lingkaran menonjolkan salah satu obyek
warna, misalnya warna kuning yang diutamakan.
ke arah hijau yang didampingi
warna kuning kehijau-hijauan. 1. Susunan Warna Selaras
Bila dalam penciptaan desain Warna selaras merupakan pe-
grafis menggunakan kelompok ngaturan penggunaan warna
warna ini akan memberi kesan yang hampir sama atau ba-
harmoni, selaras, karena da- nyak warna yang sama/sena-
lam susunan atau tatanan da (monokhromatik) pada
warna lebih mudah. suatu bidang. Kesan yang
terasa tampak tenang, lembut,
Adapun kelompok warna Kom-
halus, dan harmonis karena
plementer merupakan kelom-
pengaturan warna yang
pok warna yang bertentangan
hampir sama yang diatur
yang memberi kesan kontras.
berdekatan.

Gambar 5.20: Warna primer, sekunder, tersier, dan warna monokhromatik

Desain Grafis Komunikasi


64
Pengaturan sangat ritmis yang Dalam penerapan karya grafis
sangat berdekatan tanpa tera- komunikasi sering diarahkan
sa mata terarah pada suatu ke faktor spikologis perem-
gerakan urutan warna dari tua puan yang lembut, halus, ka-
kemuda atau sebaliknya. Kera- lem, teratur, dan bijaksana,
pian dan keseriusan kerapian atau bayi yang penuh kelem-
sangat diperhatikan yang butan. Jenis warna ini sering
memberikan kesan mahal. dipergunakan kemasan kos-
Agar tidak membosankan, per- metik yang penuh kelembutan
paduan warna ini sering dipa- dan romantis.
dukan warna yang cerah
sebagai aksen yang membe- 2. Susunan Warna kontras
rikan kesan hidup. Warna kontras merupakan
warna yang saling berha-
dapan pada lingkaran warna.
Bila jenis warna ini ditampilkan
terasa sangat keras dan mem-
bosankan, karena mempunyai
kekuatan penglihatan yang
tajam.
Untuk menghindari kekerasan,
kebosanan, dan kekontrasan
ini diperlukan ukuran penga-
turan bidang, yaitu bila bidang
Gambar 5.21: Warna monokhromatik bisa
lebar ditampilkan warna dingin
dipadukan dengan mempertimbangkan yang dipadukan bidang kecil
kekuatan warna warna panas.

Gambar 5.22: Warna monokhromatik bisa dipadukan dengan mempertimbangkan kekuatan warna

Desain Grafis Komunikasi


65
Bidang besar warna gelap
dipadukan bidang kecil warna
terang, atau pada bidang
besar warna sejuk yang
dipadu dengan bidang kecil
warna hangat akan meng-
hasilkan karya grafis komu-
nikasi yang indah
Kelompok warna jenis ini
dalam penerapan pada karya
grafis komunikasi sering diper-
gunakan media komunikasi
luar yang dibuat kontras agar
cepat mudah terlihat dan
terbaca. Begitu media ko-
munikasi yang ditujukan pada
anak-anak yang masih belajar
tentang warna, dan remaja
yang mempunyai sifat keras,
energik, ceria, dan ingin Gambar 5. 23: Perpaduan warna kontras pada
sebuah cover buku berbasis local genius
diperhatikan.

Gambar 5. 24:
Warna kontras bisa dipadukan
asal mengetahui kekuatan
warna yang ditampilkan

H. Pendalaman
Jelaskan pengertian tentang,
titik, garis, bidang, ruang, dan
bentuk, sertakan gambarnya.

Desain Grafis Komunikasi


66
VI. PRINSIP-PRINSIP DESAIN GRAFIS KOMUNIKASI

Antar desainer grafis dalam Harmoni akan kelihatan mes-


menata atau menyusun karya kipun komposisinya memuat
desain mempunyai gaya dan dua kelompok yang seimbang
kharakter sendiri-sendiri, se- terdiri dari beberapa unsur
hingga mempunyai bobot nilai yang berbeda. Tercapainya
estetik yang berbeda pula. keharmonisan tersebut dikare-
Karya grafis yang berkualitas nakan pada unsur-unsur yang
selalu memperhatikan eks- ditampilkan terdapat hubu-
presi citra yang benar dengan ngan dalam ukuran dan irama.
mempertimbangkan prinsip-
Keselarasan akan mudah ter-
prinsip desain. Beberapa karya
bentuk dan dapat dicapai bila
grafis komunikasi yang diha-
menghadirkan banyak kesa-
silkan para desainer grafis
maan atau kemiripan. Namun
akan berhasil dengan baik
dalam grafis komunikasi bila
harus memperhatikan pula
terlalu banyak dihadirkan
prinsip-prinsip desain, seperti
obyek yang sama seringkali
keselarasan, kesebandingan,
membuahkan suatu kebo-
ritme, keseimbangan, dan
sanan. Bila audien (masyara-
emphasis.
kat) tidak tertarik pada desain
yang ditampilkan, maka infor-
A. Keselarasan (Harmoni) masi yang disampaikan tidak
Keserasian merupakan prinsip akan sampai.
desain yang diartikan sebagai
keteraturan tatanan diantara
bagian suatu karya. Kese-
rasian merupakan suatu pola
untuk memenuhi kaidah-
kaidah estetik serta mengu-
tamakan aspek keselarasan
dan kepantasan. Harmoni da-
lam desain, merupakan pem-
bentukan unsur-unsur ke-
seimbangan, keteraturan, ke-
satuan, dan perpaduan yang
masing-masing saling mengisi
dan menimbang. Harmoni
gunanya bertindak sebagai Gambar 6.1: harmoni bisa dicapai
faktor pengaman untuk men- dengan cara menampilkan unsur
atau bentuk yang hampir sama
capai keserasian seluruh
rancangan penyajian.

Desain Grafis Komunikasi


67
Agar desain lebih menarik Hadirnya bentuk (obyek) de-
maka perlu adanya suatu ngan adanya perubahan kemi-
pengaturan kehadiranya ben- ripan suatu akan lebih berva-
tuk yang sedikit perubahan riasi dan tidak monoton, se-
atau kemiripan. Kemiripan bisa hingga menimbulkan kesan
diperoleh dengan cara meru- menarik untuk dilihat dan
bah ukuran, mengatur posisi, dinikmati dalam suatu tatanan
mengatur bidang, menambah yang harmonis. Adanya pe-
atau mengurangi elemen yang ngulangan bentuk yang sedikit
ada, menampilkan warna yang berubah dan berkembang te-
beda segi kualitasnya, dan tap memperhatikan keselaras-
menambah atau mengurangi an dengan memadukan arah,
kesan berat obyek (bentuk) gerak, dan gaya sehingga ter-
yang ditampilkan. wujud karya yang mempunyai
estetik tinggi.

Gambar 6.2: Bentuk atau unsur yang di atur dengan


mengiulang sedikit kemiripan akan memberi kesan adanta
gerakan (animasi)

Desain Grafis Komunikasi


68
B. Kesebandingan C. Irama (Ritme)
(Proporsi) Ritme berwujud abstrak dan
Proporsi merupakan hubung- hanya dapat dirasakan. Ritme
an perbandingan antara ba- terjadi adanya pengulangan
gian dengan bagian lain atau pada bidang/ruang yang me-
dengan elemen keseluruhan. nyebabkan perasaan kita ter-
Kesebandingan dapat dijang- jagi adanya perakan, getaran,
kau dengan menunjukkan hu- atau perpindahan dari unsur
bungan antara: satu ke unsur laian. Irama
1. Suatu elemen dengan ele- terjadi karena adanya gerak
men yang lain, dan pengulangan yang me-
2. Elemen bidang/ ruang de- ngajak mata melihat untuk
ngan dimensi ruang idang/ mengikuti arah gerakan yang
ruangnya, terjadi pada sebuah karya.
3. Dimensi bidang/ruang itu Pengulangan muncul disebab-
sendiri. kan oleh hadirnya unsur
secara berulangulang yang
Dalam grafis komunikasi, se-
ditata secara teratur.
mua unsur berperan menen-
tukan proporsi, seperti ha-
dirnya warna cerah yang
diletakkan pada bidang/ruang
sempit atau kecil.

Gambar 6.4: Garis yang tampak secara rismis di


padang pasir merupakan karya alami

Suatu karya Grafis komunikasi


akan terlihat berhasil dan
terbentuk, maka penciptaan
irama harus serasi antar unsur
Gambar 6.3: Obyek yang diatur dengan
proporsi berbeda akan menghasilkan
desain, seperti bentuk, ruang,
karya yang menakjubkan bidang, garis, warna.

Desain Grafis Komunikasi


69
Irama perlu dirasakan dalam
penyajian produk grafis ko-
munikasi untuk mencapai
suatu bentuk tunggal. Irama
dalam produk grafis komu-
nikasi dapat kita rasakan
dengan cara:
1. Kesamaan pengulangan
penempatan dalam ukuran
bidang/ruang,
2. Pengluangan bentuk atau
ukuran dalam elemen pe-
nataan,
3. Pengulangan warna.
Garis yang ditampilkan pada
benda secara alami meru-
Gambar 6.5: Karya tidak membosakan bila besar-kecil pakan karya besar ciptaan
volume sangat diperhatikan
Yang Maha Kuasa merupakan
salah satu contoh karya yang
tak tertandinggi estetikanya.
Hadirnya garis yang tertata
rapi penuh nuansa nafas
irama yang sangat terasa
ritmisnya membuahkan karya
besar yang sulit ditiru oleh
manusia.

D. Keseimbangan (Balance)
Rasa yang diwakili dari diri
pribadi manusia untuk mera-
sakan keseimbangan dalam
suatu bidang. Kekuatan diri
pribadi manusia dalam mera-
sakan keseimbangan karya
desain dapat ditentukan oleh
pengalaman pribadi dalam
kehidupan seharihari.
Manusia dalam kehidupannya
selalu memperhatikan adanya
keseimbangan, mulai dari
Gambar 6.6: Obyek yang menarik tidak harus bangun tidur yang selalau
besar, obyek kecilpun bisa menarik perhatian menata tempat tidunya.
karena adanya irama pengulangan

Desain Grafis Komunikasi


70
Gambar 6.7: Keseimbangan formal, tanpa keseimbangan,
dan keseimbangan informal

Mengenakan busana antara Tujuan utama sebuah karya


paduan pakaian atas dengan grafis komunikasi ada-lah
pakaian bawah, dan semua menarik untuk dilihatnya.
aktifitas kehidupan. Bila yang
Bentuk keseimbangan yang
dijalankannya kurang / tidak
sederhana adalah keseim-
seimbang mengakibatkan pe-
bangan simetris yang terkesan
nampilan kurang memuaskan
tidak resmi atau formal, se-
bagi yang melihatnya, atau
dangkan keseimbangan asi-
kurang percaya diri atau tidak
metris terkesan informal dan
tenang pikirannya.
lebih dinamis
Untuk mencapai kepuasan,
secara fakta manusia membu-
tuhkan dan menikmati kompo-
sisi yang seimbang. Bila
manusia merasa kurang
adanya keseimbangan tentu
akan merasakan adanya ke-
janggalan atau menolak keha-
diran elemen yang dilihatnya.
Seperti lukisan yang terpajang
miring di dinding ruang tamu
tentu sangat mengganggu Gambar 6.8: Keseimbangan akan
pikiran dan emosi kita untuk tercapai dengan maksimal bila
memperhatikan ruang dan bidang
menata yang seimbang antara
kanan-kiri dan atas-bawah. Keseimbangan dipengaruhi
berbagai faktor, antara lain
Grafis komunikasi sebagai me-
faktor tempat posisi suatu
dia komunikasi yang bertujuan
elemen, perpaduan antar ele-
untuk mentransfer informasi
men, besar kecilnya elemen,
secara jelas dan estetika di-
dan kehadiran lemen pada
perlukan rasa keseimbangan.
luasnya bidang.

Desain Grafis Komunikasi


71
Menurut Rudolph Arnheim, bila
suatu obyek dihadirkan akan
melibatkan penempatan ele-
men secara keseluruhan. Se-
tiap elemen yang diletakkan
pada suatu bidang, akan
memberikan pengaruh terha-
dap bidang tersebut, seba-
liknya bidang tersebut akan
memberikan pengaruh terha-
dap elemen tersebut.
Keseimbangan akan terjadi Gambar 6.10: Hasil karya desain yang mengarah
bila elemen-elemen ditempat- keseimbangan formal

kan dan disusun dengan rasa


serasi atau sepadan. Dengan 2. Keseimbangan informal
kata lain bila bobot elemen- Pencapaian susunan unsur-
elemen itu setelah disusun unsur yang tidak sama bobot
memberi kesan mantap dan visualnya disekitar suatu titik
tepat pada tempatnya. pusat. Keseimbangan informal
ini memberi kesan berat/ ring-
an tergantung pada ukuran,
1. Keseimbangan formal warna, dan tektur pada unsur
Keseimbangan dicapai de- yang ditampilkan.
ngan meletakkan unsur yang
mempunyai bobot visual yang
sama atau hampir sama pada
jarak titik pusat imajener.
Keseimbangan formal ini
memberi kesan tenang, me-
gah, statis, dan resmi. Contoh
yang paling sederhana adalah
menyusun benda yang sama
dengan jarak yang sama pula,
maka terbentuklah keseim-
bangan simetris.

Gambar 6.11: Keseimbangan informal yang


Gambar 6.9: Keseimbangan formal dihadirkan tanpa terasa mata tertuju pada ujung anak
yang diilhami(ide) kepiting panah yang seakan mempunyai kekuatan berat

Desain Grafis Komunikasi


72
nikasi suaru karya desain
grafis komunikasi.

Gambar 6.12: Hasil karya desain pada sebuah film yang mengarah keseimbangan informal

Seperti dalam sebuah film


Apabila garis, warna, atau
dimunculkan pemeran utama,
obyek punya kekuatan ber-
pe-meran pembantu, maupun
beda yang ditata tidak me-
pemeran pendamping. Begitu
ngikuti aturan simetris, maka
juga seseorang akan tertarik
susunan tersebut dikatakan
lawan jenis pertama kali pada
asimetri.
wajahnya, bodinya, gaya bica-
ranya, dan lain-lain.
E. Penekanan (Emphasis)
Dalam setiap bentuk komu-
nikasi ada beberapa bahan
atau gagasan yang lebih perlu
ditampilkan dari pada yang
lain. Tujuan utama dalam
pemberian emphasis adalah
untuk mengarahkan pandang-
an pembaca pada suatu yang
ditonjolkan. Emphasis dapat
dicapai misalnya mengganti
ukuran, bentuk, irama dan
arah dengan memberi kasat
mata.
Dalam penciptaan desain tidak
seharusnya elemen yang ada
ditonjolkan semuanya yang
akan kelihatan ramai dan
informasi atau apa yang Gambar 6.13:
dikomunikasikan akan menjadi Tampilnya bentuk atau warna yang beda
akan menarik pandangan mata pertama
tidak jelas. Tampilnya empha- kali pada sebuah karya membangkitkan
sis merupakan strategi komu- sebuah pengalaman penghayat

Desain Grafis Komunikasi


73
Dalam grafis komunikasi, un-
tuk mencapai Emphasis diper-
lukan adanya penonjolan/-
kelainan elemen yang ada,
seperti warna, bentuk, pe-
ngaturan bidang, dan seba-
gainya yang dianggap bisa
mewakili dari keseluruhan
informasi yang disampaikan.

Gambar 6.14 (kanan): Kejanggalan dalam


suatu karya yang ditampilkan dengan
sengaja akan menarik perhatian karena

Gambar 6.15: Tampilnya bentuk atau obyek yang menarik, membangkitan


pandangan mata pertama kali pada sebuah karya

Gambar 6.16:
Warna yang beda dalam suatu
karya grafis komunikasi dapat
membangkitkan gairah untuk mengajak
mata memandang pertama kali

F. Pendalaman
Carilah karya desain grafis
komunikasi, lalu amati. Apa-
kah kerya tersebut sudah
ada keselarasan, kesemban
dingan, irama, keseimbang-
an, dan penekanan

Desain Grafis Komunikasi


74
Desain Grafis Komunikasi
DAFTAR PUSTAKA

Agustrijanto. 2001. Carter, David E. 2001. The big


Copywriting: seni mengasah book of 5,000 fonts (and
kreativitas dan memahami where to get them). New York:
bahasa iklan. Bandung: Harper Collins.
Remaja Rosdakarya. Danger, E.P. 1992. Memilih
Alwi, Audy Mirza. 2004. Foto warna kemasan: pedoman
jurnalistik: Metode memotret aplikasi. Jakarta: Pustaka
dan mengirim foto ke media Binaman Pressindo.
massa. Jakarta: Bumi Aksara. Darmaprawira, Sulasmi. 2002.
Batey, Ian. 2003. Asian Warna: teori dan kreativitas
branding: a great way to fly. penggunaannya. Bandung:
Jakarta: Buana Ilmu Populer Penerbit ITB.
Berryman, Gregg. 1980. Notes Djelantik, A.A.M. 1999.
on graphic design and visual Estetika: sebuah pengantar.
communication. California: Bandung: Masyarakat Seni
William Kaufmann. Pertunjukan Indonesia.
Bonneff, Marcel. 1998. Komik Durianto, Darmadi (dkk). 2003.
Indonesia. Jakarta: Invasi pasar dengan iklan
Kepustakaan Populer yang efektif: Strategi, program
gramedia. dan teknik pengukuran.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Budiman, Kris. 1999. Kosa Utama
semiotika. Yogyakarta: LkiS.
Effendi. Dadan. 1989. Buku
Budiman, Kris. 2005.
pegangan praktis fotografi.
Ikonisitas: semiotika sastra Surabaya: Usaha Nasional
dan seni visual. Yogyakarta:
BukuBaik. Eisner, Will. 1985. Comics &
sequential art. Florida:
Bungin, Burhan. 2001. Imaji Poorhouse Press.
media massa: konstruksi dan
makna realitas social iklan Fishel, Catharine. 2003.
televisi dalam masyarakat Logolounge: 2,000
kapitalistik. Yogyakarta: international identities by
Jendela. leading designers.
Massachusetts:
Cangara, Hafied. 1998. RockportPublishers.
Lintasan sejarah ilmu
komunikasi. Surabaya: Usaha Freeman, Michael. 1991. The
Nasional. photographer’s studio manual.
New York: Harper Collins.

Desain Grafis Komunikasi


lvii
Giwanda, Griand. 2002. Yakarta: Gramedia Pustaka
Panduan praktis teknik studio Utama.
foto. Jakarta: Puspa Swara.
Kartika, Dharsono Sony. 2004.
Gollwitzer, Gerhard. 1986. Pengantar estetika. Bandung:
Menggambar: bagi Rekayasa Sains.
pengembangan bakat.
Kusmiati, Artini R. 1999. Teori
Bandung: Penerbit ITB.
dasar desain komunikasi
Gray, Bill. 1976. Petunjuk visual. Jakarta: Djambatan
praktis studio gambar: untuk
Kuwayama, Yasaburo. 1992.
seniman dan desainer grafik.
Trademarks & symbols of the
Bandung: angkasa.
world, vol.4. Tokyo:
Gray, Nicolete. 1986. A history Kashiwasobo publishing.
of lettering. Oxford: Phaidon
Kuwayama, Yasaburo. Trade
Press.
mark and symbols, vol.2. Van
Gunadi, YS. Himpunan istilah Nostrand Reinhold.
komunikasi. Jakarta: Graznido
Lee, Monle and Carla
Hahn, Fred E. And Kenneth G. Johnson. 2004. Prinsip-prinsip
Mangun. 1999. Do it your self pokok periklanan dalam
advertising & promotion = perspektif global. Jakarta:
beriklan dan berpromosi Prenada.
sendiri. Jakarta: Grasindo.
Lee, Monle and Carla
Hakim, Budiman. 2005. Johnson. 2007. Prinsip-prinsip
Lanturan tapi relevan. pokok periklanan dalam
Yogyakarta: Galangpress. perspektif global. Jakarta:
Kencana
Hamm, Jack. Drawing: the
head and figure. New York: Lewis, Richard W. 1996.
Grosset & Dunlap. Absolut book: the absolute
vodka advertising story.
Hardiman, Ima. 2006. 400
Boston: Journey Editions.
istilah Public relations: media
dan periklanan. Jakarta: Lubis, Hary. Gambar teknik.
Gagas Ulung. Diktat untuk mata kuliah DS.
215 gambar teknik di jurusan
Henn, John. 1996. Introduction
Desain pada fakultas Seni
to painting and drawing.
Rupa dan Desain ITB 1995.
London: Grange Books.
Bandung: FSRD-ITB.
Heskett, John. 1980. desain
Madjadikara, Agus S. 2004.
industri. Jakarta: Rajawali.
Bagaimana biro iklan
Junaedhie, Kurniawan. 1991. memproduksi iklan: bimbingan
Ensiklopedi pers Indonesia. praktis penulisan naskah iklan

Desain Grafis Komunikasi


lviii
(copywriting). Jakarta: hitam putih. Jakarta: Puspa
Gramedia Pustaka Utama. Swara.
Mauro PR. 1979. Teknik Noviani, Ratna. 2002. Jalan
menggambar arsitektur. tengah memahami iklan:
Bandung antara realitas, representasi
dan simulasi. Yogyakarta:
McCloud, Scott. 2001.
pustaka relajar.
Understanding comics.
Jakarta: Kepustakaan Populer Nugroho, R.Amin. 2006.
Gramedia. Kamus fotografi. Yogyakarta:
Andi.
Miller, Anistatia. 2000. Global
graphics: symbols. Designing Nuradi (dkk). 1996. Kamus
with symbols for an istilah periklanan Indonesia.
international market. Jakarta: Gramedia Pustaka
Massacchusetts: Rockport Utama.
Publishers.
Panuju, Redi. 1995.
Mofit. 2004. Cara mudah Komunikasi bisnis: bisnis
menggambar. Jakarta: sebagai proses komunikasi,
Gramedia Pustaka Utama. Komunikasi sebagai kegiatan
bisnis. Jakarta: Gramedia
Montague, John. 2001. Dasar-
Pustaka Utama
dasar gambar perspektif:
sebuah pendekatan visual. Persatuan Perusahaan
Jakarta: Erlangga. Periklanan Indonesia. 2005.
Reka reklame: sejarah
Morissan. 2007. Periklanan
periklanan Indonesia 1744-
dan komunikasi pemasaran
1984. Yogyakarta: Galang
terpadu. Jakarta: Ramdina
press.
Prakarsa.
Pujiyanto (dkk). 2000.
Mulherin, Jenny. 1987.
Perkembangan studi
Presentation techniques: how
menggambar ilustrasi ditinjau
to sell your ideas effectively.
dari ukuran proporsi tubuh
London: Quarto Publishing.
manusia bagi mahasiswa
Mulyanta, Edi S. 2007. Teknik program Deskomvis angkatan
modern fotografi digital. 1999.
Yogyakarta: Andi
Pujiyanto. 1997. Etika
Murphy, John and Michael rancangan periklanan dalam
Rowe. 1988. How to design pangsa pasar. Malang: Proyek
trademarks and logos. Ohio: IKIP Malang.
North Ligth book.
Pujiyanto. 1999. Teori
Nababan, Wilson. 1999. Periklanan. Malang: Proyek
Wiraswasta cuci cetak foto IKIP Malang.

Desain Grafis Komunikasi


lix
Putra R. Masri Sareb. 2007. Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2006.
Media cetak: bagaimana Metode perancangan
merancang dan memroduksi. komunikasi visual periklanan:
Yogyakarta: Graha ilmu. metode perancangan dengan
sistem modul praktis, belajar
Quon, Mike. 1995. Corporate
sendiri tanpa pembimbing.
graphics. New York: PBC
Yogyakarta: Dimensi Press.
International
Scheder, Georg. 1977. Perihal
Riyanto, Bedjo. Iklan surat
cetak mencetak. Yogyakarta:
kabar: dan perubahan
Kanisius
masyarakat di Jawa masa
Colonial (1870-1915). Setiawan, M. Nashir. 2002.
Yogyakarta: Tarawang. Menakar Panji koming: tafsiran
komik karya Dwi Koendoro
Roberts, Lucienne. 2006.
pada masa reformasi tahun
Good: an introduction to ethics
1998. Jakarta: Penerbit buku
in graphic design. Switzerland:
Kompas.
AVA Publishing.
Setiyono, Budi. 2004. Cakap
Rohani, Ahmad. 1997. Media:
kecap (1972-2003). Jakarta:
instruksional edukatif. Jakarta:
Persatuan Perusahaan
Rineka Cipta.
Periklanan Indonesia.
Sachari, Agus (editor).1987.
Shimp, Terence A. 2000.
Antara seni, desain, teknologi:
Periklanan promosi: aspek
konflik dan harmoni. Bandung:
tambahan komunikasi
Nova
pemasaran terpadu. Jakarta:
Sachari. 1989. Estetika Erlangga.
terapan: spirit-spirit yang
Sihombing, Danton. 2001.
menikam desain. Bandung:
Tipografi: dalam desain grafis.
Nova
Jakarta: Gramedia Pustaka
Sachari, Agus. 2002. Estetika. Utama
Bandung: Penerbit ITB
Simon, Howard. 1996. Teknik
Santosa, Sigit. 2002. menggambar. Semarang:
Advertising guide book. Effhar
Jakarta: Gramedia Pustaka
Soekojo, Makarios. 2007.
Utama.
Dasar fotografi digital. Jakarta:
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Prima Infosarana Media.
Dasar-dasar tatarupa & desain
Sonneman, Milly R. 2002.
(nirmana). Yogyakarta: Arti
Mahir berbahasa visual:
Bumi Intaran
mengungkapkan gagasan

Desain Grafis Komunikasi


lx
lebih cepat daripada kata. Tjiptono, Fandy. 2005. Brand
Bandung: Kaifa management & strategy.
Yogyakarta: Andi.
Sudiana, Dendi.1989.
Komunikasi periklanan cetak. Trisnanto, Adhy. 2007. Cerdas
Bandung: Remadja Karya beriklan. Ide hangat, biaya
hemat, iklan tepat, bisnis
Suhandang, Kustadi. 2005.
dasyat. Yogyakarta:
Periklanan: manajemen, kiat
Galangpress
dan strategi. Bandung:
Nuansa. Wheeler, Alina. 2003.
Designing brand identity: a
Sulistyo, Edy Tri. 2005. Kaji
complete guide to creating,
dini pendidikan seni.
building, and maintaining
Surakarta: LPP UNS.
strong brands. New Jersey:
Surayin. 1975. Photografi. John Willey & Sons.
Surabaya: Karya Anda
Widowati, Heningtyas (editor).
Sutherland, Max and Alice K. 2007. Irama visual: dari
Sylvester. 2005. Advertising toekang reklame sampai
and the mind of the consumer: komunikator visual.
bagaimana mendapatkan Yogyakarta: Jalasutra.
untung berlipat lewat iklanyang
Widyatama, Rendra. 2007.
tepat. Jakarta: Gramedia
Pengantar periklanan.
Pustaka Utama.
Yogyakarta: Pustaka Book
Sutrisno, Mudji. 1999. Kisi-kisi Publisher.
estetika. Yogyakarta: Kanisius.
--1996. Tata Krama dan Tata
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Cara Periklanan Indonesia
desain grafis untuk periklanan: yang Disempurnakan. Jakarta:
dilengkapi sample iklan terbaik Komisi Periklanan Indonesia
kelas dunia. Yogyakarta: Andi
-- 2006. Petasan Grafis
Suyanto, M. 2006. Strategi (Katalog). Jakarta: ADGI
perancangan iklan outdoor
kelas dunia: dilengkapi lebih
dari 200 sampel iklan outdoor
kelas dunia. Yogyakarta: Andi.
Swann, Alan. 1987. Basic
design and layout. Oxford:
Phaidon.

Desain Grafis Komunikasi


lxi

You might also like