Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Sekolah
Senin, 25 Agustus 2008
Terakhir diperbaharui Selasa, 26 Agustus 2008
Pengantar Sekolah beserta komunitasnya memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan yang terkait dengan
pengelolaan pendidikan di sekolahnya sesuai dengan undang-undang otonomi daerah yang berlaku. Manajemen
Berbasis Sekolah memerlukan adanya:
- akuntabilitas,
- transparansi,
- kolaborasi/kerja sama,
- proses dari bawah ke atas (bottom–up),
- rasa kepemilikan,
- partisipasi, dan
- otonomi.
- Apa itu Manajemen Berbasis Sekolah? Manajemen Berbasis Sekolah memberikan banyak kewewenangan kepada
sekolah untuk membuat keputusan dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. MBS mensyaratkan adanya
partisipasi masyarakat dan transparansi yang tinggi dalam pertukaran (sharing) informasi tentang sekolah.Masyarakat
sekitar perlu berpartisipasi dalam menentukan prioritas dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
pengembangan sekolah. Tujuan Jangka Menengah Manajemen Berbasis Sekolah Tujuan jangka menengah (goals)
dari Manajemen Berbasis Sekolah adalah untuk:
- meningkatkan mutu belajar anak,
- menguatkan kapasitas kepala sekolah sebagai pemimpin dan pengelola sekolah,
- membangun partisipasi masyarakat, dan
- memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan di tingkat lokal berdasarkan kebutuhan lokal.
- Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah Sekolah bisa membuat keputusan yang terkait dengan pekerjaan guru,
perencanaan kurikulum, metode pengajaran, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya materi, dan
alokasi waktu.Sekolah bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai oleh murid, baik bagi masyarakat setempat
maupun bagi sistem pendidikan pada umumnya.Perlu ada tingkat partisipasi yang tinggi dari guru, masyarakat, komite
sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan.Sekolah harus menyusun Rencana Pengembangan Sekolah serta
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.Transparansi dibutuhkan dalam memberikan semua informasi
yang relevan dengan semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan semua pihak yang dipengaruhi oleh
keputusan tersebut. Pertemuan dan laporan tertulis yang dibuat secara berkala kepada para pemangku kepentingan
dibutuhkan di sini.
- Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan sekolah yang efektif dapat berjalan dengan adanya gaya kepemimpinan yang
benar, pada waktu dan bidang yang tepat. Gaya kepemimpinan bisa dikategorikan sebagai berikut:
- kepemimpinan yang visioner,
- kepemimpinan bergaya pembinaan,
- kepemimpinan sosial,
- kepemimpinan yang demokratis,
- kepemimpinan yang memacu kemajuan, dan
- kepemimpinan bergaya komando.
- Kepemimpinan yang Visioner Kepemimpinan yang visioner berkenaan dengan upaya membangun impian
bersama untuk sekolah yang lebih baik dan lebih bermutu.
- Kepemimpinan Bergaya Pembinaan Kepemimpinan bergaya pembinaan berkenaan dengan kegiatan bersama
setiap guru untuk membahas cara agar mereka dapat memperbaiki diri. Kepemimpinan ini perlu dibangun atas dasar
kepercayaan dan bukan berdasarkan hukuman atau upaya untuk mencari kesalahan.
- Kepemimpinan Sosial Kepemimpinan sosial berkenaan dengan upaya mengembangkan sekolah di mana kepala
sekolah, guru, dan masyarakatnya saling peduli dan mendukung satu sama lain.
- Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan yang demokratis berkenaan dengan pengembangan proses di sekolah,
di mana komite sekolah, guru, murid, dan orang tua bisa memberikan masukan bagi pengambilan keputusan yang
penting.
- Kepemimpinan yang Memacu Kemajuan Kepemimpinan yang memacu kemajuan bercirikan adanya seorang
pemimpin yang menetapkan jangka waktu kerja secara jelas, dan dengan mengharapkan standar kerja yang tinggi.
- Kepemimpinan Bergaya Komando Kepemimpinan bergaya komando adalah gaya kepemimpinan yang mengambil
keputusan dengan tegas dan cepat. Gaya ini bermanfaat dalam memberikan arahan yang jelas di saat darurat.
- Kepemimpinan dalam Serangkaian Bidang Selain menggunakan berbagai gaya kepemimpinan yang sesuai, seorang
kepala sekolah perlu mencurahkan waktunya untuk bekerja di berbagai bidang yang luas cakupannya.
Kepemimpinan yang kuat di bidang teknis, humanis, dan pendidikan dapat membuat sekolah menjadi efektif.
Kepemimpinan secara simbolis dan kultural diperlukan bagi sekolah untuk melampaui kondisi efektif agar menjadi luar
biasa.
- Kepemimpinan Teknis Kepemimpinan teknis bekerja di bidang keterampilan manajemen yang kuat, penataan yang
baik, pengaturan dan pemanfaatan waktu secara efisien.
- Kepemimpinan Humanis Kepemimpinan humanis mengarahkan manusia untuk memperbaiki diri, berbagi tanggung
jawab, dan bekerja sama dengan baik.
- Kepemimpinan Pendidikan Kepemimpinan pendidikan berupaya memimpin yang lainnya untuk mengembangkan
pengetahuan mendalam tentang kurikulum, pengajaran yang efektif, dan pembelajaran murid.Kepala sekolah
http://www.disdik-kotasmg.org/v8 Dibuat dengan Joomla! Dihasilkan pada: 18 December, 2008, 14:24
Dinas Pendidikan Semarang
sekolah, khususnya yang berkenaan dengan budaya dan bahasa setempat guna meningkatkan prestasi semua murid,
- menggali, menghimpun, dan mengelola sumber daya (uang dan materi) dari masyarakat demi kemajuan kelas,
- membantu menyusun strategi kesehatan bersama orang tua murid,
- memantau dan mengevaluasi kedisiplinan, menghindari kekerasan, dan
- memberikan laporan-laporan yang dapat dipertanggungjawabkan dan transparan kepada masyarakat tentang
pencapaian sekolah dan penggunaan dana serta sumber daya lainnya.
- Berbagai Pertemuan dan Rapat Paripurna Khusus Rapat paripurna harus dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga kali
dalam satu tahun ajaran sekolah.Rapat pertama sebaiknya dilakukan pada awal tahun ajaran di mana agenda
utamanya adalah pembahasan rencana sekolah. Rapat berikutnya bisa dilaksanakan pada akhir Semester 1 dan 2 di
mana agenda utamanya adalah pelaporan mengenai prestasi murid dan pemberian laporan pertanggungjawaban
komite sekolah kepada orang tua dan masyarakat.
- Tata Cara Rapat Undangan sebaiknya dikirimkan kepada para peserta rapat paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
rapat dilaksanakan.Ketua komite sekolah memimpin rapat tersebut.Agenda pertemuan dipersiapkan oleh sekretaris
komite sekolah yang mengumpulkan butir-butir agenda rapat yang diusulkan anggota komite sekolah. Proses dan
keputusan rapat ditulis dalam notula yang dihimpun oleh sekretaris komite sekolah atau orang lain yang ditugaskan
untuk membuat notula tersebut. Notula ini harus tersedia bagi semua anggota komite sekolah pada saat atau sebelum
rapat berikutnya. Notula rapat tersebut akan disahkan sebagai catatan yang akurat dalam rapat berikutnya.
- Perencanaan Pengembangan Sekolah
Sekolah harus menyusun RPS secara konsultatif dan memajangnya secara transparan.RPS berisikan rencana strategis
dan rencana operasional.Rencana strategis memberi arahan bagi pengembangan sekolah dalam jangka panjang
(beberapa tahun).Rencana operasional menerjemahkan rencana strategis tersebut ke dalam rencana jangka pendek.
Rencana ini bersifat lebih spesifik dan dapat diukur dalam berbagai kegiatan dan tingkat penerapan yang
dijabarkannya.Rencana operasional tersebut kemudian digunakan untuk menyusun Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Sekolah (RAPBS) tahunan.
1.Rencana Strategis
Perencanaan strategis adalah suatu proses yang dapat membantu sekolah menentukan arah
pengembangannya.Rencana strategis merupakan peta yang menjabarkan cara menuju pencapaian hasil-hasil dalam
jangka panjang.Sebuah rencana strategis menggambarkan visi, misi, dan tujuan sekolah.Visi sekolah harus singkat dan
jelas, menggambarkan apa yang diupayakan sekolah untuk dicapai.Visi berorientasi pada masa depan, mencerminkan
standar yang tinggi dan digunakan sebagai acuan dasar dalam merumuskan misi dan tujuan sekolah.Misi merupakan
rincian dari visi sekolah, menjabarkan uraian tugas, kewajiban dan rencana untuk mewujudkan visi sekolah.Tujuan
(goal) sekolah berhubungan dengan hasil yang ingin dicapai dalam jangka menengah. Tujuan tersebut harus dapat
diukur dan dituliskan sedemikian rupa sehingga sekolah tahu dengan jelas kapan tujuan tersebut tercapai.
- Rencana Operasional Rencana operasional berisikan tujuan jangka pendek (objectives) dan rencana kerja yang
dibutuhkan guna mewujudkan rencana strategis sekolah. Sekolah mengidentifikasi tujuan-tujuan jangka pendek untuk
mencapai tujuan jangka menengah sekolah. Tujuan-tujuan tersebut harus bisa diukur guna memudahkan evaluasi dan
direncanakan dalam periode yang relatif singkat seperti satu tahun ajaran atau kurang dari itu. Tahap akhir yang
dilakukan adalah menyusun sebuah rencana kerja untuk memaparkan secara rinci tentang apa yang direncanakan oleh
sekolah untuk mewujudkan tujuan jangka menengahnya
Rencana kerja menjabarkan tentang kelompok-kelompok sasaran pada murid, berbagai program kerja, pihak yang
bertanggung jawab, jangka waktu, dan sejumlah ukuran untuk melakukan evaluasi.
- Langkah Pembuatan Rencana Pengembangan Sekolah
Dokumen Standar Pelayanan Minimal menjabarkan standar yang harus dicapai semua sekolah di Indonesia.Sekolah
bertanggung jawab untuk mengupayakan dan mencapai sebagian besar standar tersebut.
- Sejumlah Komponen Standar Pelayanan Minimal
Berbagai faktor yang berperan dalam pencapaian standar untuk menurunkan angka putus sekolah antara lain:
- praktik pembelajaran yang menyenangkan, aktif, dan kreatif di kelas dan di sekolah,
- manajemen murid yang tidak mengizinkan penggunaan kekerasan,
- hubungan dan kerja sama yang baik antara guru dan orang tua, serta
- biaya pendidikan yang terjangkau.
- Standar Kinerja Kepala Sekolah
Faktor-faktor yang berperan terhadap pencapaian standar tinggi dalam kinerja kepala sekolah mencakup:
- pendampingan efektif yang diberikan oleh pengawas,
- ada pembagian peran yang jelas,
- dukungan untuk mengembangkan sejumlah gaya kepemimpinan yang paling sesuai,
- fokus pada kepemimpinan di bidang pendidikan, dan
- manajemen yang transparan, demokratis, dan akuntabel.
Kepala sekolah dan komite sekolah diharapkan bisa menerapkan manajemen berbasis sekolah.Ini termasuk
memastikan bahwa komite sekolah berfungsi secara efektif.Komite sekolah diminta menyusun, menerapkan, dan
melaporkan rencana pengembangan sekolah dan rencana anggaran sekolah secara transparan dan melalui
konsultasi/pembahasan.
- Sarana, Prasarana, dan Sumber Daya bagi Murid
Beberapa komponen berikut merupakan tanggung jawab bersama Dinas dan sekolah, dan merupakan faktor-faktor
yang memengaruhi pencapaian standar.Komponen-komponen tersebut memastikan bahwa:
- tersedia tanah untuk digunakan sekolah,
- berbagai bangunan sekolah berada dalam kondisi fisik yang baik,
- tersedia ruangan untuk perpustakaan dan laboratorium,
- tersedia air bersih,
- toilet yang memadai tersedia bagi guru dan murid,
- fasilitas disediakan untuk kegiatan kesenian dan keterampilan/kerajinan tangan,
- perangkat pembelajaran matematika dan sains tersedia,
- tersedia peralatan laboratorium berstandar tinggi,
- tersedia buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum, dan
- tersedia peralatan olahraga yang memadai
- Hak-Hak Seorang Anak
- Hak Anak Setiap anak berhak untuk hidup, bertumbuh, berkembang, dan berpartisipasi dengan baik dalam
masyarakat sesuai dengan martabat yang dimiliki manusia, dan harus dilindungi dari tindak kekerasan dan
diskriminasi.Setiap anak berhak untuk mendapat nama yang menegaskan identitas diri dan kebangsaannya.Setiap
anak berhak untuk mempraktikkan ajaran agamanya masing-masing.Setiap anak berhak untuk mengetahui siapa orang
tua mereka, dibesarkan, dan hidup bersama dengan orang tuanya.Seorang anak yang dipisahkan dari orang tuanya
untuk sementara waktu atau seterusnya akan dilindungi melalui perwalian alternatif dari orang lain atau wali resminya,
sesuai dengan hukum yang berlaku.Setiap anak berhak untuk mendapat layanan kesehatan dan layanan sosial yang
sesuai dengan kebutuhan fisik, spiritual, dan sosialnya.Setiap anak berhak mendapat akses ke layanan pendidikan
demi kepentingan pengembangan dirinya sesuai dengan tingkat kemampuan, bakat, dan minat yang dimilikinya.Setiap
anak cacat berhak mendapat pendidikan.Setiap anak berhak untuk mengungkapkan pendapatnya, dihargai
pendapatnya dan bisa mengakses informasi yang sesuai dengan kemampuan dan usianya demi pengembangan diri
anak.Setiap anak berhak untuk beristirahat dan bersantai, ikut serta dalam permainan dan kegiatan rekreasional
dengan teman-teman sebayanya sesuai dengan minat, usia, dan tingkat kecerdasan setiap anak.Setiap anak cacat
berhak mendapat akses terhadap rehabilitasi, dukungan sosial, dan kesejahteraan sosial.Setiap anak berhak untuk
dilindungi dari diskriminasi, eksploitasi, pengabaian, kekerasan, dan penyiksaan.
- Tanggung Jawab Sekolah Sekolah bertanggung jawab untuk secara proaktif mendukung hak-hak anak melalui
kebijakan dan praktik sekolah.Sekolah bertanggung jawab untuk menyediakan akses terhadap layanan pendidikan yang
bermutu bagi setiap anak.Setiap anak cacat juga berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu.Secara khusus,
sekolah harus melindungi semua anak didiknya dari:diskriminasi,
- eksploitasi,
http://www.disdik-kotasmg.org/v8 Dibuat dengan Joomla! Dihasilkan pada: 18 December, 2008, 14:24
Dinas Pendidikan Semarang
- pengabaian, dan
- kekerasan.
- Tanggung Jawab Orang Tua dan Masyarakat Orang tua bertanggung jawab untuk:
- mengasuh, mendidik, dan melindungi anak-anaknya,
- mengembangkan kemampuan anak-anaknya sesuai kapasitas, bakat, dan minat anak, serta
- mencegah pernikahan dini. Seorang anak yang dipisahkan dari orang tuanya berhak untuk mendapat pengasuhan
dari kerabat atau keluarga alternatif.