You are on page 1of 20

Penyakit Demam

Berdarah Dengue
Kelompok 7
“MIKROBIOLOGI”
disusun oleh :

1) Ayu Puspita Sari


2) Christiyono
3) Evi Lenawati
4) Indira Nidya W.
5) Marini Dwi Jayanti
6) Marini Kustianti
7) Ninik Nurjanah
8) Nur Akasyah Azis
9) Nurul Ainis Sakinah
10) Oktavina Furu Naya
11) Praditta Riandini
12) Vanny Sakinah
Pokok Pembahasan
I.
I. Definisi
Definisi Penyakit
Penyakit DBD
DBD

II.
II. Penyebab
Penyebab DBD
DBD

III.
III. Tanda
Tanda atau
atau Gejala
Gejala DBD
DBD

IV.
IV. Faktor
Faktor –
– faktor
faktor DBD
DBD

V.
V. Pencegahan
Pencegahan DBD
DBD

VI.
VI. Pengobatan
Pengobatan DBD
DBD
I . Definisi Penyakit DBD
 Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus .
 Penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan
penyebaran geografis yang mirip dengan malaria .
 Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus
dari genus Flaviviru, famili Flaviviridae.
 Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di
Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan
dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara
pada 1950 an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi
penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak
di daerah tersebut.
II . Penyebab DBD
1. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali
2. Urbanisasi yang tidak terencana
3. Sistem pengelolaan limbah dan penyediaan air bersih yang tidak
memadai
4. Berkembangnya penyebaran dan kepadatan nyamuk
5. Kurangnya sistem pengamatan nyamuk yang efektif
6. Meningkatnya pergerakan dan penyebaran virus dengue
7. Perkembangan endemisitas
8. Melemahnya infrastruktur kesehatan masyarakat
AGENT

KESEHATAN
KELUARGA

PENJAMU KEADAAN
(MANUSIA) LINGKUNGAN
Siklus Hidup Nyamuk

Menetas

Pupa Jentik / Larva


DBD tidak pandang status sosial masyarakat
III. Tanda atau Gejala DBD
1. Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari (38 °C-
40 °C).
2. Manifestasi pendarahan.
3. Hepatomegali (pembesaran hati).
4. Shock yang ditandai dengan nadi lemah, cepat, tekanan nadi menurun
menjadi 20 mmHg atau kurang dan tekanan sistolik sampai 80 mmHg
atau lebih rendah.
5. Trombositopenia, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit
sampai 100.000/mm3.
6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit.
7. Gejala-gejala klinis lainnya yang dapat menyertai : anoreksia
(hilangnya nafsu makan), lemah, mual, muntah, sakit perut, diare,
kejang dan sakit kepala.
8. Rasa sakit pada otot dan persendian.
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular
dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4
bentuk berikut ini :
1. Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
2. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7
hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-
bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
3. Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD)
gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan
dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
4. Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah
dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini
angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang
diduga menderita Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus
segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu
dapat mengalami syok / kematian.
Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari
dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa
demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien
dianggap afebril.
IV. Faktor – faktor DBD
 MANUSIA : - PERILAKU ,
- BUDAYA MENYIMPAN AIR
- KEPADATAN PENDUDUK
- MOBILITAS
 LINGKUNGAN : - DAERAH TROPIS
- MUSIM HUJAN
- KEBERSIHAN LINGKUNGAN
 AGENT : VIRUS : 4 SEROTYPE ( D1 – D4 )
GENOTYPE
 VEKTOR : TERSEBAR DIMANA-MANA
Faktor Resiko Penularan
Jenis kontainer yang berpotensi menjadi
tempat perkembang biakan nyamuk
Ae.aegypti
V. Pencegahan DBD
 Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit
demam berdarah.
 Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan
atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk
menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot
bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang
disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali,
dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk
demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar
terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin
olahraga, dan istirahat yang cukup;
2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan
tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi,
menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur
barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan
jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-
barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi
tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut
didaur-ulang;
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa,
sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air.
Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai
perkembangbiakan nyamuk;
4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila
penderita mengalami demam atau panas tinggi
VI. Pengobatan DBD
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang
pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama
dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan,
penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk
mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum
ekstrak daun jambu biji. ekstrak daun jambu biji bisa menghambat
pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga meningkatkan trombosit
tanpa efek samping Bahan itu juga mampu meningkatkan jumlah
trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek
samping. Peningkatan tersebut diperkirakan dapat tercapai dalam
tempo delapan hingga 48 jam setelah ekstrak daun jambu biji
dikonsumsi.
Pelaksanaan Pemeriksaan Jentik Berkala –
Pemberantasan Sarang Nyamuk di sekolah
Larvasiding

3MIkanisasi Obat Nyamuk Semprot


Obat Nyamuk Gosok

plus
Pencahayaan
Ventilasi

Kasa
POSTER –
POSTER

Waspada DBD

You might also like