You are on page 1of 10

Pnemonia Nosokomial

Batasan : Infeksi parenkim paru yang terjadi


lebih dari 48 jam setelah rawat inap di rumah
sakit dan tidak dijumpai infeksi paru pada
saat penderita masuk rumah sakit.
Patogenese :
• Bakteri dapat menyerang saluan nafas
bagaian bawah melalui;
• 1. Aspirasi flora orofaringeal.
• 2.Inhalasi aerosol.
• 3.Penyebaran hematogen.
Faktor resiko :
• 1. Faktor instrinsik : umur,penyakit
• dasar,status nutrisi.
• 2.Faktor RS : operasi toraks atau
• abdoment,pengunanan
• antibiotik,imunosupresi,perwatan icu.
• 3.Penggunaan alat : intubasi dengan ventilator.
• 4.Faktor yang meningkatkan resiko aspirasi:
• kesadaran menurun
Diagnosis :
• Biasanya ditandai panas.
• Batuk,sputum puruken.
• Pem fisik konsolidasi.
• Foto toraks : infiltrat baru atau progresif.
• Lab : Lekosistosi,sputum gram,kultur,
kultur darah, aspirat trakea, bronko
alveolar lavage melalui bronkoskopi.
• Onset dini : Pnemonia terjadi < 4 hari
setelah rawat inap.
• Onset lanjut : Pnemonia terjadi > 5 hari
setelah rawat inap di RS.
Pnemonia nosokomial berat :
• Perawaatan diruang ICU.
• Gagal nafas membutuhkan ventilasi
mekalnik atau menbutuhkan 02 > 35 %
untuk saturasi >90%.
• Foto torak progresif cepat, pnemonia
multilobar atau kavitasi pada infiltrat paru.
• Bukti sepsis berat dengan hipotensi dan
atau disfungsi organ :
• Syok (sistolik , 90 mm Hg atau diastolik ,
60 mmHg.
• Memelurkan vosopresor untuk > 4 jam.
• Prodiksi ureine < 20 mj/jam atau total , 80
ml dalam 4 jam.
• Gagal ginjal akut memerlukan dialisis.
Pengobatan :
• Tabel 1:

• Tabel 2 :

• Tabel 3 :
Pencegahan
• Penting antara lain universal precaution,
mencuci tgan yang enar, institusi isoliasi,
desinfeksi dan sterilisasi alat dll.
Prognosis
• Faktor resiko mortalitas:
• - patogen gram negatif ( P Auregenus).
• - berat penyakit dasar.
• -usia lanjut.
• - Syok.
• - Infiltrat bilateral
• - Terapi AB sebelumbya.
• - Neoplasma.
• - Durasi rawat inap sebelumnya.
• - Posisi berbaring pada penderita dengan ventilasi
• mekanik.

You might also like