You are on page 1of 28

IBADAH NATAL

HOSEA MULTIMEDIA

PO.Box 118 TEMANGGUNG 56200

1
DAFTAR ISI

1. NATAL = KEMAUAN BAIK ALLAH ............................................................. 3


Oleh : Pdt. JE AWONDATU

2. NATAL = RENCANA AGUNG ALLAH .........................................................10


Oleh : Pdt. Bigman Sirait

3. NATAL MENJEMBATANI SORGA DAN DUNIA .......................................12


Oleh : Pdt. Bigman Sirait

4. Imanuel, Allah Menyertai Kita ……………………………………………… 14


Oleh : Pdt. Lulus Ananto

5. KETAATAN MARIA ....................................................................................... 15


Oleh : Pdt. Paul Rungkat

6. PESAN NATAL ............................................................................................... 16


Oleh : Pastor Richard Toh

7. YESUS SEBAGAI NABI, IMAM DAN RAJA .............................................. 17


Oleh : Pastor Paul Ng

8. JANGAN TAKUT ............................................................................................. 18


Oleh : Pdt. Ferry Mamangkey

9. YESUS PUTRA YANG DIBERIKAN ............................................................ 20


Oleh : Pdt. JE AWONDATU

10. YESUS DATANG MEMBAWA KESEMBUHAN ...................................... 26


Oleh : Pdt. Ir. Niko Nyoto Raharjo

2
1. NATAL = KEMAUAN BAIK ALLAH

Oleh : Pdt. JE. AWONDATU

Selamat pagi selamat berbakti di dalam nama Tuhan Yesus. Kita buka cerita Natal
dalam Lukas pasal yang ke 2 ayatnya yang ke 1;

Luk 2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,
menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Luk 2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius
menjadi wali negeri di Siria.
Luk 2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di
kotanya sendiri.
Luk 2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke
kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan
keturunan Daud--
Luk 2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang
sedang mengandung.
Luk 2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
Luk 2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena
tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Yesus yang kita sembah, Dia lahir di sebuah kandang, karena tidak ada tempat
bagi mereka di rumah penginapan. Tidak ada tempat berteduh. Kalau tidak punya
tempat di tempat penginapan, berarti tidak ada roti. Tidak ada makanan.

Natal sekarang saudara, sudah menjadi komersial. Di Abu Dhabi pada tanggal
1 November, sudah di pasang pohon Natal yang besar. Tetapi maksudnya supaya
menarik turis, negara Islam itu. Di Singapura pun yang bukan Kristen sudah
menghiasi kota dengan Natal. Bahkan di Indonesiapun hotel-hotel meningkatkan
harganya, juga pesawat-pesawat terbang, karena meningkatnya penumpang, harganya
di naikkan, karena inilah musimnya mereka mendapat keuntungan, karena Natal.

Kita sudah melupakan akar kita. Yaitu, Yesus itu tidak punya tempat di
penginapan. Dia lahir di tempat palungan, hanya tidak ada tempat bagi mereka di
rumah penginapan. Penginapan di sini di dalam Bahasa Inggris dipakai kata Inn. Ada
Holiday Inn.

Inn yang jaman dahulu tidak seperti sekarang. Sangat sangat sederhana. Tetapi
Inn yang sangat sederhana ini tidak mampu, karena tidak ada tempat, bukan karena
tidak mau terima, tidak ada tempat. Karena tidak ada tempat, maka tidak ada
makanan.
Bayangkan seorang Maria yang sudah tepat waktunya untuk melahirkan, ayat ke 6,
untuk bersalin, itu tidak punya tempat yang layak. Dan tidak punya tempat untuk
melahirkan, tidak ada makanan.

Tetapi kita baca ayatnya yang berikut ;

3
Luk 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Luk 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

Mari kita lihat dua gambar ini. Raja segala Raja, Raja Yahudi yang baru lahir,
Dia tidak punya tempat di penginapan. Maka Surat Korintus berkata, Dia yang kaya
menjadi papa, menjadi miskin, supaya kita yang miskin mendapat tempat di dalam
Kerajaan Sorga. Ada haleluyah saudara?

Malaikat yang mewah, itu justru mengadakan konsernya pada beberapa orang
gembala yang sedang menjaga. Gembala itu adalah golongan yang miskin dari
masyarakat jaman dahulu. Gembala yang hanya mempunyai domba yang dipelihara.
Dia tidak pikir yang lain, yang dia punya prinsip, dia menggembalakan domba,
bagaimana domba kawin, bagaimana domba beranak, bagaimana saya memperbanyak
domba. Sangat sederhana pikirannya. Tiba-tiba di datangi malaikat yang bernyanyi di
depan mereka. Natal adalah satu keajaiban. Natal juga adalah satu kejutan. Allah yang
Maha Suci, Yang Maha Tinggi, Yang Maha Baik, Dia masuk di dalam sejarah
manusia yang maha kotor

Tidak ada tempat di penginapan. Di dalam Yohanes pasal 1, kita membaca


dulu, nanti kita kembali kepada Lukas. Yohanes pasal 1 ayatnya yang ke 10;

Joh 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi
dunia tidak mengenal-Nya.
Joh 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Seorang seperti Yesus tidak ada tempat di penginapan. Banyak anak Tuhan
sekarang, tidak menyediakan tempat untuk Yesus.

Ada dua orang wanita di Amerika, wanita Aristokrat, sedang makan di


restoran yang mewah, makan siang. Lewatlah temannya perempuan yang lain dan
tanya, "Ibu-ibu, kalian sedang apa?" "Oh, kami sedang merayakan ulang tahun anak
kami yang lelaki, hari ini dia lahir. Dan kami sedang merayakan pesta makan ini,
berdua saja, karena anak laki-laki dia dengan anak laki-laki saya, ulang tahunnya
sama." "Mana anaknya?" temannya tanya. "Ya, anak saya tuh, nggak tahu dimana, dia
lagi main-main barangkali, dia tempat lain. Tapi kami ibu merayakan kelahiran anak
kami."

Persis dengan orang Kristen jaman sekarang. Dia merayakan Natal, tanpa
kelahiran Sang Anak, Sang Yesus. Dia merayakan Natal, dia bermewah-mewah
dengan Natal, dia mengadakan Natal, tetapi ketika firman diberitakan, dia tidak punya
tempat untuk firman itu. Dan mulai sibuk dengan dunia. Dia merayakan kelahiran
anak, tanpa anaknya hadir

Sama seperti orang Kristen jaman sekarang, merayakan Natal di mana-mana,


ditanya yang dirayakan-Nya dimana? Mereka tidak tahu. Yesus, tidak tahu ada di
mana.

4
Sama dengan Yusuf Maria, pergi ke Yerusalem, 3 hari 3 malam mereka
pulang, cari Yesus tidak ada. Meraka merayakan Paskah, tapi Yesusnya hilang.
Jangan sampai kita sebagai umat Tuhan, merayakan Natal tanpa kehadiran Yesus itu.
Kita kembali kepada Lukas, ayat 9;

Luk 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Luk 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh
bangsa:
Luk 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota
Daud.
Luk 2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Luk 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah
besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: (Perhatikan ayat 14)
Luk 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Tidak ada masalah bagi kita, bukan? Untuk memuji Tuhan, terpujilah
kemuliaan bagi Allah di tempat yang tertinggi. Ada haleluyah? Tidak ada masalah
bagi kita memuliakan Tuhan. Masalahnya tuh bagian kedua, ayat 14 bagian kedua,
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. And on
earth peace, good will toward men.

Jadi kalau kita baca bahasa Indonesia, kita harus berkenan kepada-Nya. Dalam
bahasa Inggris, good will, kemauan baik dari Allah kepada manusia. Lain artinya.
Natal itu adalah damai untuk manusia dan kehendak baik, good will dari Tuhan,
kepada manusia, toward men. And on earth peace, good will toward men, semua
manusia.

Kita mulai dengan kata damai. Koq di dunia nggak ada damai? Yesus damai di
seluruh damai, tapi koq di dunia nggak ada damai? Dari urusan yang besar, perang
tidak ada berhenti berhentinya. PBB saja sudah tidak bisa mengatasi. Koq Amerika
bisa nyerang Irak, bisa nyerang Afghanistan, nggak di marahin sama PBB? Koq
begitu Irak nyerang Kuwait, di protes. Tidak ada keadilan, tidak ada damai?!
Tapi damai yang di maksud di sini, tidak ada hubungan dengan damai itu. Damai
yang dimaksud oleh Tuhan, adalah damai yang akan dialami oleh orang yang percaya
kepada-Nya. Yang berkenan kepada-Nya.

Seorang yang bernama Paul Chen, dia berkata begini, "Damai adalah bintang
senja dari jiwa. Dan kebaikan adalah matahari." Jadi damai itu seperti bintang bagi
jiwa, dan kebenaran kebaikan seperti matahari dan keduanya tidak bisa dipisahkan.
Saudara tahu bahwa diatas langit kita tuh ada bintang. Tapi kita tidak bisa lihat,
karena ada matahari. Tapi waktu matahari terbenam, waktu semua gelap, baru
kelihatanlah bintang itu.

Demikian juga damai. Damai ini juga akan bisa dirasa, justru pada waktu
seperti langit tadi, pada waktu dunia banyak tantangan, pada waktu dunia banyak

5
percobaan. Kasih-Nya memulihkan kita. Damai Yesus seperti bintang. Damai boleh
nampak ketika dalam kesulitan. Damai dari Kristus itu kita alami.

Saudara yang golongan ekonomi lemah, yang sedang dilanda oleh banyak
persoalan, saudara-saudara tidak usah menghilangkan damai dari Tuhan Yesus. Lihat
Yesus lahir di kandang binatang. Tidak ada seorangpun di antara kita yang pernah
lahir di kandang domba. Tetapi Yesus, Dia memberi contoh kepada kita, bahwa tidak
menjadi persoalan bagi Dia lahir di mana. Damai adalah bintang pada waktu malam.

Seorang pendeta namanya Eliot, dan Eliot ini dia mati sahid di orang-orang
Indian di Amerika Selatan. Sebelum dia mati sahid, sebelum dia di bunuh oleh orang
Indian, dia menulis kata-kata begini, "Saya tidak bisa merasa damai, apabila ada dosa
antara saya dan Tuhan."

Sedikit saja dosa di dalam kita, itu akan menghilangkan rasa damai dari Tuhan
bagi kita. Karena dosa akan menghalangi damai-Nya Tuhan. Dosa itu seperti kaca,
kita bisa lihat berkat Tuhan, tetapi kita tidak bisa menikmatinya. Karena ada kaca,
karena ada dosa. Sama seperti anak, dia lihat di toko kue, aduh itu kue enak sekali, itu
ada kaca. Dia tempelkan mukanya di kaca itu, dia lihat kue itu. Tapi dia tidak bisa
menjamahnya. Sama dengan orang yang berdosa.

Kalau kita ada dosa sekecil apapun saja, maka kita nggak bisa mengalami
damai. Walaupun kita puter-puter, pindah gereja ini pindah gereja ini pindah gereja
ini, biar seribu kali saudara pindah gereja, tapi kalau dosa tidak kita tinggalkan, tidak
akan mengalami damai.

Seorang ahli jiwa Inggris dia menulis begini,"Dengan damai dalam jiwa
seseorang, manusia dapat menghadapi pengalaman yang mengerikan apapun saja."
Kalau kita punya damai, katanya, apalagi ini damai dari Tuhan, apapun pengalaman
yang mengerikan kita berani alami. Tetapi kalau kita tidak punya damai, kita seperti
papan tulis ini miring.

Betapa hebatnya damai ini, karena Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes pasal
14 ayat 27, damai-Ku sendiri Aku berikan kepadamu. Damai yang tidak diberikan
oleh dunia. Damai-Ku sendiri Aku berikan kepadamu.

Mathew Hendry, seorang ahli Alkitab dia berkata, "Damai adalah permata
yang aku berani tukarkan dengan segala apa yang aku punya, kecuali kebenaran."
Seorang yang bernama Rohto, dia berkata, "Bila tidak ada damai dalam hati, maka
sia-sialah kita mencarinya dari luar."

Kalau hati tidak ada damai, sia-sia mencarinya dari luar. Hati tidak ada damai,
saya selalu memikirkan itu ibu, yang ibu dari Alda. Alda yang bunuh diri atau
dibunuh saya nggak tahu. Saksi-saksi belum tertangkap. Itu perasaannya ibu ini,
bagaimana ya?
Saudara boleh sewa band yang terkenal, musik dangdut yang terkenal untuk
bernyanyi di depan ibu itu, dia tidak akan terhibur. Bila tidak ada damai dalam hati,
maka sia-sialah kita mencarinya.

6
Kalau tidak ada damai hati, tidak ada. Tapi untunglah, Yesus itu nama-Nya
Raja Damai. Ada amin saudara? Dia bukannya pemberi damai, Dia damai itu sendiri.
Itu sebabnya kalau saudara menerima Yesus, bukan hanya menerima Yesus Pribadi,
saudara juga menerima damai.

Kurtman, dia berkata, "Damai itu selalu beautiful, selalu cantik, selalu indah."
Nah itu dipakai oleh Angkatan Darat dimana-mana, kita suka lihat tahun 1998 sampai
tahun 2000, DAMAI ITU INDAH

Damai itu indah. Coba pikir damai itu, diiringi dengan good will toward men.
Kemauan baik untuk manusia, saudara. Aduh, saya bangga punya Tuhan Yesus itu,
Dia punya hati selalu good will toward men. Dia punya hati tuh selalu berkemauan
baik untuk manusia.

Kalau Juruselamat kita seperti itu, marilah kita contohi Tuhan Yesus, kita juga
mau good will kepada sesama manusia. Amin saudara? Coba jabat tangan kanan-kiri
tanya, apa kabar brur, apa kabar zus? Tanya apa kabar? Saudara, saudara kan
tersenyum waktu jabat tangan?

Nah, Natal adalah Tuhan menjabat tangan kita sambil berkata, "Apa kabar hai
manusia.?" Hati-Ku good will, mempunyai hati yang berkenan kepadamu. Dia good
will kepada kita. Dia punya sentoso Dia punya damai diberikan supaya kita
mempunyai damai dari Tuhan. Dan itu membawa kita kepada keadilan.

Tuhan itu adil. Matahari-Nya bersinar untuk orang baik, tapi juga bersinar
untuk orang tidak baik. Hujan-Nya turun untuk orang baik, untuk orang tidak baik
juga. Saya lihat di televisi, di Langkat Sumatera, empat meter itu banjir, ada dua
Gereja terendam, hanya tinggal salib kelihatan. Dan Dia juga untuk orang baik, dan
untuk orang tidak baik

Kelihatannya Tuhan itu adil. Tetapi tentang keadilan, Cicerro berkata,


"Keadilan yang ekstrim adalah ketidak adilan yang ekstrim." Keadilan yang ekstrim
menjadi ketidak adilan yang ekstrim.

Contohnya, Tuhan Yesus dibawa perempuan yang berjinah datang sama Dia.
Pagi-pagi! Ahli Taurat berkata, "Rabi, menurut Taurat perempuan ini harus di rajam
sampai mati. Menurut Rabi, bagaimana?" Sudah tidak adil, saudara. karena yag
dibawa cuma perempuan. yang laki-laki tidak dibawa. Sudah tidak adil.

Tapi Yesus tahu, kenapa yang laki-laki tidak dibawa, kenapa hanya
perempuan, Yesus tahu, Dia bisa baca pikiran dan hati orang. Saya beri contoh. Kalau
Yesus bilang, "Rajam." Mereka akan jawab, "Kalau begitu, ibu-Mu pun harus di
rajam. Karena dia hamil tanpa suami. Kita semua kenal Maria. Mereka tidak tahu
Maria mengandung dari Roh Kudus. Dia hamil tanpa suami. Dia hamil sebelum
kawin. Harus di rajam!

Kalau Yesus bilang, "Jangan di rajam." Mereka akan menuduh, "Kamu


melawan Taurat. Kamu melawan Musa." Maka Yesus mengadakan satu keadilan
yang baik. Dia tidak memihak kepada orang, Dia tidak memihak kepada dibebaskan,

7
Dia berjalan tenang. Dia berkata begini, "Siapa yang tidak berdosa, hendaklah orang
itu lempar batu terlebih dahulu kepada perempuan ini."

Jadi Dia tidak melawan Musa, Dia tidak melepaskan juga perempuan itu.
Silakan rajam, tapi orang yang tidak pernah berbuat dosa, lempar batu lebih dulu.
Alkitab katakan, mulai dari orang tua, satu persatu meninggalkan Yesus. Tinggal
Yesus berdua. Saudara senang Tuhan Yesus adil?

Kalau Dia tidak adil, celaka ini manusia, ini wanita yang ketangkap, dia di
rajam sampai mati. Saudara ingat Salomo? Dua ibu datang, bawa satu orok (bayi). Ini
bayi saya punya, ibu yang satunya, ini bayi saya punya. Salomo tahu, salah satu mesti
yang asli. Tapi dua-duanya meyakinkan, ini bayi saya punya, ini bayi saya punya.

"Mari kemarikan bayi, mari kemarikan pedang. Saya akan belah bayi ini di tengah
jadi dua, supaya satu buat kamu, satu buat kamu." Ibu yang palsu bilang, "Setuju,
akur, setengah-setengah, itu paling adil itu paling adil." Keadilan yang ekstrim. Itu
yang adil, tapi jadi tidak adil. Keadilannya ekstrim. Itu adil itu adil.
Tapi ibu yang benar bilang, "Jangan Tuanku Raja. Jangan dibunuh itu anak. Sudahlah
kalau memang harus di kasih sama perempuan itu, kasihlah. Saya nggak tega, lihat
anak saya di bunuh." Tahulah Salomo, ini ibu yang asli.

Tuhan Yesus datang bukan hanya untuk damai, tapi juga untuk keadilan.
Berapa banyak ibu-ibu wanita-wanita mengalami hal yang tidak adil. Saya pakai
istilah sinetron, "di zohlimi" oleh suaminya. Berapa banyak wanita-wanita mengalami
ketidak adilan dari suami-suami? Berapa banyak suami-suami dikecewakan oleh
ketidak adilan? Untung kita punya Yesus.

Benyamin Franklin dia berkata begini, "Belas kasihan dan kesabaran harus
menjadi karakter semua keadilan." Seorang yang bernama Fraud, dia berkata,
"Keadilan tanpa hikmat adalah mustahil."

Ini saya lagi ketemu satu orang Budha. Tujuh puluh persen sudah percaya, tapi
tiga puluh persen masih nanya-nanya. Dia tanya, "Boleh nggak kita bohong?"
"Alkitab bilang jangan berdusta. Kalau kita mau ambil prinsip, pak, saya bilang tidak
boleh berbohong. Tetapi lihat dulu kasusnya." Dia bilang, tidak bisa, kalau saya
bohong itu dosa. Bohong itu nggak boleh, tapi lihat dulu kasusnya, saya bilang.

Kemarin ada seorang ibu dikejar-kejar suaminya sudah pakai golok suaminya
nih. "Gua bunuh luh, gua bunuh luh." Lagi kalap, gua bunuh luh. Si isteri terus minta
sembunyi di rumah saudara, "Pak tolong, sembunyikan saya, suami mau bunuh saya."
Saudara tidak kenal. "Tolong pak, sembunyikan saya." Saudara sembunyikan, di
kolong aja, di kolong aja. Lewat suaminya, "Pak, lihat isteri saya, nggak? Lihat ada
perempuan lari di sini, nggak?" Kalau saudara jujur..."Tadi dia ada cari tempat
sembunyi. Sekarang dia ada di dalam." Mampus dia, saudara, karena saudara jujur.

Tetapi saudara-saudara dengan belas kasihan dengan hikmat, saudara berkata,


"Isteri saudara saya nggak tahu, saya nggak lihat." Saudara kurang jujur, tapi
berhikmat. Satu nyawa selamat.

8
Dalam Kitab Keluaran, ada dua bidan. Sudah dapat tugas dari Firaun, kalau
orang Ibrani melahirkan anak laki-laki, langsung bunuh, kalau perempuan boleh.
Supaya tidak ada orang Israel. Tetapi pinter ini bidan, asal anak laki-laki dia
hidupkan, termasuk Musa. Musa lahir dihidupkan. Dipanggil sama Firaun, "Kenapa
kamu membiarkan anak laki-laki hidup? Bukankah aku suruh kamu membunuhnya?"
Dia ngomong begini, "Aduuuuhhhh Tuan Baginda. Orang Ibrani itu, lain sama
perempuan Mesir. Bidan mau datang, dia sudah lahirkan dulu." Ngebohong kan?
Tetapi dihari terakhir, Tuhan mengasihi bidan itu, dan bidan itu mendapatkan jodoh,
karena membiarkan Musa hidup.

Contoh ketiga. Orang Majus dan Raja Herodes. Herodes sudah tahu Yesus
sudah lahir di Betlehem, "Kamu pergi sekarang ke Betlehem, ketemu Yesus, sembah
Dia. Sudah ketemu, kamu balik lagi ke sini, ya. Beri tahu aku supaya akupun
menyembah dia." Gentle agreement, jabat tangan, nggak usah pakai kwitansi, nggak
usah pakai tanda pernyataan, "Aku akan kembali kepadamu, setelah aku ketemu
dengan Raja ini, aku akan kembali kepadamu dan memberitahukan dimana Raja itu."

Tetapi ketika besok dia mau pulang kembali, malaikat datang berkata,
"Herodes tuh mau membunuh kamu. Kamu pulang lewat jalan yang lain." Dikasih
tahu jalnnya. Pulang, orang Majus dengan jalan yang lain. Yesus selamat!
Dia tidak gentlement, dia tidak jujur kepada Herodes, dia tidak balik lagi. Tetapi
Yesus selamat. Jadi lihat, keadilan tanpa hikmat adalah mustahil, kata Fraud.

Kita mengevaluasi orang lain dengan keadilan Allah, tapi kita ingin orang lain
mengevaluasi kita dengan belas kasihan Allah. Kita menilai orang lain dengan
keadilan Allah. "Kamu dosa harus dihukum, kamu berjinah harus dihukum." Tapi kita
minta orang lain menilai kita dengan belas kasihan Allah. "Ya, kan saya manusia
biasa, terdiri dari daging dan tulang, masih banyak kekurangan, yah...you kan mesti
ngerti dong, saya kan masih banyak kekurangan..."

Jadi Natal itu dia berkata, damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya, sebetulnya damai sejahtera di bumi dan menurut kemauan baik
Allah kepada manusia.

Saudara dalam Natal kita punya pengharapan. Ada haleluyah? Bahwa Tuhan
selalu mempunyai kemauan baik tentang kita.
Sebagai ayat yang terakhir kita buka Yeremia 29 ayatnya yang ke 11;

Jer 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-
Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari
depan yang penuh harapan.

Ada haleluyah saudara? Tuhan kita, Tahun 2007 adalah Tahun Pemulihan dimana
Dia memberikan pengharapan. Dia mempunyai good will kepada saudara, supaya
hidup kita dipulihkan.

Sekian renungkan firman Allah, dan kita akan berdoa bersama-sama.

9
2. NATAL = RENCANA AGUNG ALLAH

Oleh : Pdt. Bigman Sirait

DALAM Kitab Ulangan 18: 4-22, antara lain dikatakan tentang akan
dibangkitkannya seorang nabi dari tengah bangsa Israel. Penting pula kita perhatikan
bahwa apa yang diungkapkan Musa kemu-dian menjadi sebuah nubuatan yang
mengacu kepada Yesus Kris-tus. Bahwa dari tengah-tengah bangsa Israel akan
dibangkitkan seorang nabi yang luar biasa, ini mengacu pada realita tentang Kristus.
Satu fakta bagaimana luar biasanya sebuah Natal. Natal bukan peristiwa kebetulan.
Natal adalah peristiwa yang sudah dirancang Allah. Natal bukan sesuatu yang
mendadak terselip dalam sejarah, tetapi Natal adalah rencana Allah yang agung bagi
manusia. Semakin kita memahami prinsip-prinsip seperti ini semakin tahulah kita
bahwa Allah bekerja di dalam sejarah, intervensi ke dalam dengan satu karya yang
sangat luar biasa.

Ada apa gerangan latar bela-kang peristiwa kedatangan Sang Juru Selamat itu?
Dalam konteks dikatakan bangsa-bangsa di sekitar Israel pada saat itu adalah
penyembah berhala, suatu yang menyedihkan, menjengkelkan, murka bagi Tuhan.
Maka Tuhan berkata kepada Musa: Tetapi kamu, tidak diijinkan Tuhan mela-kukan
hal-hal yang demikian (peramal, petenung). Karena itu suatu aib, kemarahan bagi
Tuhan.

Musa adalah seorang yang setia, penuh rasa iba, dan cinta kasih, seorang yang
dapat mendoakan umatnya dengan kuat. Seorang pendoa syafaat, yang berbicara
dengan Allah, bertatap muka dan memantulkan kemuliaan Allah. Musa itu juga
dikatakan seorang nabi yang kuat di dalam perkataan dan perbuatannya, karena perka-
taannya dan perbuatannya seim-bang. Kemudian dia yang menya-takan kehendak dan
tujuan Allah. Dia pula yang meletakkan dasar Perjanjian Lama, yaitu Taurat itu
sendiri. Musa yang memulai mem-buka babakan baru hubungan Allah dengan
manusia dengan Taurat itu, kemudian ditutup oleh Yesus yang menggenapinya. Kalau
awal memulai, maka akhir menutup dengan sempurna.

Oleh karena itu Musa memberi-kan pengharapan-pengharapan tentang


keselamatan itu, muncul simbol-simbol daripada persemba-han, simbol-simbol
korban. Darah yang harus ditumpahkan untuk menebus dosa, bukan lagi simbol tetapi
realita di dalam Yesus, karena Yesus menjadi korban itu sendiri. Kalau imam di
jaman Musa menumpahkan darah domba sebagai korban, tetapi Yesus ada-lah imam
yang mengorbankan diri-Nya sendiri. Jadi, apa yang dikata-kan Musa, menjadi realita
di dalam Yesus. Itu sebab Yesus mengata-kan, “Aku datang bukan untuk meniadakan
Taurat tetapi meng-genapinya”. Karena Ia sudah dinu-buatkan mengarah ke sana.
Jadi kita mesti mengerti korelasi kalimat-kalimat Yesus itu di dalam kitab Injil juga
untuk menunjukkan keilahian, sekaligus juga menunjuk-kan bahwa Dialah yang
terakhir. Dialah yang sempurna dari bilangan kenabian. Dialah imam yang sejati itu,
puncak dari segala keimaman. Karena Dia tidak mengorbankan domba untuk
menebus dosa orang, tetapi dirinyalah yang menjadi korban. Kemudian Dia adalah
raja dari segala raja, raja yang adil, penuh cinta kasih, raja yang akan memerintah
dengan cara yang luar biasa.

10
Mengacu pada Yesus

Jadi, pemenuhan ketiga jabatan itu ada pada diri Yesus. Dan seluruh apa yang
dikerjakannya memang sangat luar biasa. Itu sebab Yesus mengatakan: Aku tidak
pernah mengatakan apa pun dari diriku sendiri, aku hanya mengatakan apa yang
dikatakan oleh Bapa-Ku. Nah itu di dalam garis yang dikatakan oleh Musa, bahwa dia
tidak akan pernah berbicara untuk dan atas namanya sendiri, tetapi untuk dan atas
nama Tuhan. Bahkan Musa memperban-dingkan dengan beberapa nabi palsu yang
akan berbicara untuk dan atas nama dirinya, sekalipun membawa-bawa nama Allah,
tetapi memper-jualbelikan kebenaran itu, memutar-balikkan fakta. Dalam Kitab
Ulangan itu sudah muncul posisi sang nabi yang sangat kuat, solid, tidak tergantikan
oleh apa pun juga. Ini menarik karena tentang siapa nabi yang muncul itu, terjadi
perdeba-tan. Tetapi seluruh tanda dan ciri yang dibicarakan Musa sangat jelas, hanya
mengacu kepada Yesus.

Oleh karena itu saya kembali mengatakan, Natal bukan suatu peristiwa
kebetulan. Natal adalah rencana agung yang didesain Allah. Bahkan di Taman Eden
ketika manu-sia berbuat dosa, Tuhan sudah menyatakan janji keselamatan di dalam
diri Yesus Kristus yang akan meremukkan kepala ular itu, sekali-pun untuk itu tumit-
Nya harus remuk (Kejadian 3: 15). Lalu di Ula-ngan semakin jelas bahwa Dia yang
dijanjikan itu, yang akan meremuk-kan kepala ular itu, adalah seorang nabi. Nabi itu
kemudian muncul dalam kehidupan sejarah manusia. Kelahiran-Nya luar biasa. Dia
me-milih tempat yang sangat seder-hana, yang tidak terbayangkan. Tetapi itu
dilakukan di dalam karya yang sangat luar biasa, menyata-kan kecintaan-Nya kepada
orang paling bawah di dalam level kehi-dupan. Kalau Allah mau, pasti bisa bikin
kelahiran-Nya di istana. Tapi Dia lahir di tempat yang tak layak untuk menunjukkan
keberpiha-kan-Nya kepada orang-orang bawah.

Marilah memahami bahwa Natal bukan suatu kebetulan tetapi in-tervensi


Allah dalam sejarah hidup manusia. Natal bukan sebuah accident tetapi rencana Allah
yang agung. Natal bukan sesuatu yang terjadi terpaksa, dan Kristus merelakan diri-
Nya menjadi sama dengan manusia, sehingga di dalam kerangka penebusan untuk
menolong manusia menjadi sama dengan manusialah Dia harus lahir sebagai manusia.
Tetapi karena kekudusan kesucian meliputi seluruh kehidupan-Nya, maka Dia bukan
anak yang lahir karena keinginan biologis pria-wanita sebagai mana lazimnya, tetapi
dia lahir oleh Roh Kudus. Dia adalah Allah agave yang turun dan me-nyatakan diri
kepada umat kepu-nyaan-Nya. Beruntunglah para gembala, yang dalam kerendahan
status sosial-nya, boleh diundang melihat Bayi Kudus itu. Berun-tunglah orang
Majus, yang sekali-pun kafir, dan melakukan perjala-nan panjang, boleh menyembah
Yesus, bayi Natal itu.

Oleh karena itu, penting untuk kita pikirkan sikap sejati bagaimana menyikapi
Natal itu. Natal harus kita sikapi di dalam kesungguhan yang penuh, dan menangkap
inti-sarinya. Jangan terjebak kulit atau fenomena. Natal adalah pengge-napan janji
yang sudah dikatakan nun jauh sebelumnya, dan terca-tat di Alkitab. Maka ini boleh
men-jadi peringatan penting bagi kita bagaimana hidup takut akan Dia, dan
melakukan kehendak-Nya.v(Diringkas dari kaset khotbah oleh Hans P.Tan)

11
3. NATAL MENJEMBATANI SORGA DAN DUNIA

Oleh : Pdt. Bigman Sirait

NATAL adalah sebuah perjalanan panjang, dan tidak akan pernah bisa kita ukur
atau ketahui dengan tepat karena memang tidak terjangkau oleh kita. Natal adalah
sebuah perjalanan luar biasa yang dilakukan oleh Yesus, anak Allah. Ia tidak
mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah, Ia mengosongkan diri, menjadi sama
dengan manusia. Ia meninggalkan surga untuk datang ke dunia. Bisakah kita
mengukur berapa panjang perjalanan surga-dunia? Bisakah kita menjangkau surga
dengan alat yang dibuat manusia? Tentu tidak. Surga itu paradoks: terlalu jauh untuk
dijangkau, tetapi sangat dekat untuk dipercayai. Iman.

Ketika Yesus melakukan perjalanan dari surga ke dunia, Ia menggunakan “alat”


yang sangat luar biasa, yakni kerelaan kehendak-Nya. Itulah yang membuat perja-
lanan panjang itu mungkin dilalui. Karena kerelaan Allah menjadi manusia maka
perjalanan dari surga ke dunia itu terealisir. Kerelaan kehendak itu menjadi kendaraan
yang membawa Dia dari surga mulia, turun ke dunia yang hina. Natal adalah suatu
peristiwa ajaib. Di mana dalam kerelaan kehendak-Nya Ia mau menjadi sama dengan
manusia. Tidak ada persamaan antara Allah dengan manusia, tetapi Dia mau
melakukan itu.

Jadi, Natal membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin: surga dan
dunia terjembatani oleh kerelaan Anak Allah, Yesus Kristus, Tuhan kita. Dan
kerelaan kehendak ini seharusnya menjadi gambaran yang kuat dalam hidup kita.
Seperti yang juga digambarkan Paulus kepada orang-orang di Filipi, bagaimana
dengan kerelaan kehendak, kita mampu meniadakan nilai diri, menyangkali
kemanusiaan kita (sangkal diri), supaya kita mampu menghargai orang lain. Jadi,
perjalanan Natal yang panjang akan tetap menjadi kekuatan yang tidak bisa diubah,
karena surga bertemu dengan dunia hanya oleh karena kerelaan kehendak Yesus
untuk menanggalkan keilahian-Nya. Maka di tengah kehidupan manusia,

Natal mestinya menjadi sebuah perjalanan panjang yang bisa menjembatani


permusuhan, yang seringkali membuat orang terpisah karena kebencian dan
kedengkian. Natal harus mampu menjembatani berbagai pertikaian. Sulit
membayangkan bagaimana dunia bisa tersambung dengan surga, karena surga sangat
kudus, sementara dunia penuh dosa, cacat dan cela. Alkitab mengatakan manusia
tidak mampu melihat Allah yang suci. Keberdosaan kita tidak mungkin
diperhadapkan dengan kesucian Allah. Artinya, kita tidak mungkin bertemu dengan
Dia. Tidak mungkin kita berhadapan muka dengan Dia. Tidak mungkin kita bisa
melihat Dia. Tetapi dalam perjalanan panjang-Nya, dalam kerelaan kehendak-Nya, Ia
membatasi diri, melepas atribut keilahian-Nya. Ia menjadi Allah yang terbatas bukan
karena terbatas, tetapi karena rela membatasi diri, sehingga Dia bisa ada di tengah-
tengah manusia, tanpa kita terpisah atau terbakar di hadapan-Nya. Ia membuat diri-
Nya menjadi sama dengan manusia. Betapa luar biasanya. Dalam kerelaan kehendak-
Nya Dia telah menyambung surga dan dunia. Betapa hebat perjalanan itu, karena dari
kekekalan Dia meluncur menuju kesementaraan, masuk dan terkurung di dalam ruang
dan waktu. Padahal Dia ada di tempat di mana Dia tidak bisa dikurung oleh apa pun
juga. Ia melepaskan kekekalan yang menempel pada diri-Nya. Dan dalam kerelaan

12
kehendak-Nya, Dia lepaskan kekekalan itu untuk masuk ke dalam ruang dan waktu,
ke dalam kesementaraan.

Pernahkah kita berpikir semangat sama yang seharusnya kita kumandangkan demi
memenangkan jiwa demi jiwa seperti Dia memenangkan jiwa dan hidup kita? Turun
berbagi Pengkhotbah menggambarkan hidup di dunia sebagai sesuatu yang tidak
mengenakkan, sangat membosankan. Lalu, mengapa Dia mau datang ke dunia, masuk
ke dalam kurungan yang tidak menyenangkan? Kerelaan kehendak-Nyalah yang
membuat Dia mau masuk ke dalam ruang dimensi ruang dan waktu. Kerelaan
kehendak-Nyalah yang membuat Dia mau masuk dan tinggal bersama kita, hidup
dalam dunia yang penuh dosa. Itulah Natal, kerelaan kehendak membuat Yang Suci
masuk ke tempat berdosa dan hina. Natal, sebuah perjalanan panjang sehingga
membuat Dia, anak Allah yang mahakuasa dan bertakhta di surga mulia datang ke
dunia untuk menjadi anak manusia. Perjalanan panjang yang dilakukan-Nya,
membuat Dia melepaskan kekekalan-Nya, dan terpisah dari kesucian surgawi lalu
masuk ke dalam dunia yang hina, nestapa.

Semangat Natal seperti itu seharusnya hidup dan menghidupi orang-orang


percaya, sehingga orang-orang percaya betul-betul terikat di dalam emosi yang kuat
terhadap Natal itu. Natal mestinya menjadi perenungan yang serius, bukan pesta pora
yang salah langkah. Tapi tragisnya, atas nama memuliakan Tuhan, Natal seringkali
terjebak pada kemewahan yang justru memunculkan kelas-kelas, membuat orang-
orang bawah makin terpojok. Orang-orang di tempat kumuh semakin ngeri dan
merasa tidak berarti ketika melihat gemerlap pesta Natal. Semangat Natal yang sama
sekali terbalik, bukan? Saudara, mari kita menemukan Natal yang sejati. Mari
melakukan dan merenungkannya, karena Tuhan memanggil kita untuk memberitakan
Injil. Karena itu jangan terjebak pada perangkap apa pun. Jadikan Natal sebagai
perjalanan panjang untuk nenanggalkan seluruh keegoan, kehebatan, keluarbiasaan
kita. Mari turun untuk berbagi dengan orang-orang susah di sekitar kita. Jangan
menyakiti hati mereka dengan balutan kemewahan yang ada pada kita.

Akhirnya tepatlah ber-Natal, jangan terjebak. Semoga Natal ini menjadi


perjalanan panjang kita demi kemuliaan nama Tuhan. (Diringkas dari kaset Khotbah
Populer oleh Hans P.Tan)

13
4. IMMANUEL – ALLAH MENYERTAI KITA

Oleh : Pdt. Lulus Ananto

Ayat Pokok : Matius 1:23

Ayat ini dan istilah Imanuel merupakan kesukaan dan cita-cita setiap orang
percaya, sehingga seringkali kita melihat kata Imanuel ini ditempelkan pada tempat-
tempat tertentu seperti kamar, mobil dan sebagainya. Melalui ayat tersebut kita dapat
belajar beberapa hal:

1. Tanpa penyertaan Tuhan, kita dalam keadaan bahaya, dan menuju kepada
kehancuran.
Tatkala Roh Allah meninggalkan Saul (tidak menyertai Saul lagi), maka roh jahat
mengganggu dan menyusahkan hidupnya [1 Sam. 16:14]. Tuhan Yesus membiarkan /
melepaskan Yudas untuk melakukan apa saja (Tuhan melepas kontrol), sehingga
Yudas dikuasai oleh iblis melakukan kehendak iblis [Yoh. 13:27]. Tanpa penyertaan
Tuhan, Simson tidak kuasa melawan musuh, sehingga ia diperbudak musuh [Hak.
16:20-21].

2. Keuntungan disertai Tuhan: ada kekuatan dalam tantangan dan perjalanan hidup.
Yusuf disertai Tuhan dan berhasil, walaupun ada tantangan (fitnah, penjara, dijual
oleh saudara-saudaranya) [Kej. 39:2-3, 21-22]. Musa sadar bahwa tanpa penyertaan
Tuhan, perjalanan mereka akan gagal [Kel. 33:15-16].

3. Bagaimana kita disertai Tuhan dan penyertaan Tuhan (Imanuel) menjadi kenyataan.
- Kita harus taat dan dengar-dengaran kepada Tuhan [1 Sam. 15:22-23].
- Kita harus peka terhadap godaan-godaan si jahat. Bandingkan dengan kejatuhan
Salomo, Daud, Simson, Petrus, Yudas dan yang lainnya.

Kalau kita gagal, maka jangan lupa, kasih Allah memberi kesempatan untuk
bertobat. Semangat pertobatan memungkinkan kita selalu Imanuel. Daud, Simson,
Petrus pernah gagal, tetapi kemudian bertobat dan pulih kembali.

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah. Matius 26:41

14
5. IMMANUEL – ALLAH MENYERTAI KITA

Oleh : Pdt. Paul Rungkat

Ayat Pokok : Lukas 1 : 37 -38

Dalam ayat sebelumnya kita membaca bahwa dua kali Maria dikejutkan
dengan pernyataan berita dari malaikat Gabriel yang menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan dalam diri Maria, yaitu:

1. Bahwa Maria sangat berkenan di hadapan Allah dan menjadi wanita yang
diberkati di antara segala wanita [Luk. 1:28-29].

Apakah tidak ada wanita lain yang lebih baik daripadanya dan lebih layak untuk
menerima berkat ini? Bukankah ada wanita lain yang lebih layak untuk menerima
berkat ini? Bukankah ada wanita yang lebih berpendidikan, lebih cantik dan
sebagainya? Tetapi Gabriel mengatakan bahwa itu adalah kasih karunia Allah bagi
Maria [Luk. 1:30]. Allah tidak melihat secara luar, tetapi yang di dalam!

Kesederhanaan dan watak yang baik dari Ester menyebabkan Raja mengangkat dia
sebagai ratu [Est. 2:15-17]. Gereja Tuhan yang digambarkan sebagai wanita
menerima kasih karunia Tuhan bukan karena keindahannya secara luar, tetapi karena
Ia melihat batinnya (bandingkan dengan 1 Pet. 3:3-4).

2. Bahwa Maria akan mengandung dan melahirkan seorang anak [Luk. 1:31-
34].

Sebagai seorang wanita yang kudus, ia tentunya tidak dapat menerima hal itu,
meskipun ia sudah bertunangan! Demikian pula dengan Yusuf, tunangannya yang
menjaga kekudusannya, sehingga ingin meninggalkan Maria secara diam-diam [Mat.
1:18-19]. Tetapi lagi-lagi Gabriel mengingatkan Maria dan Yusuf bahwa kandungan
ini berasal dari Roh Kudus [Luk. 1:35; Mat. 1:20].

Kristus Yesus akan mendapatkan gereja-Nya yang kudus sebagai mempelai-Nya


[Why. 12:1-2; 1 Pet. 1:15-16].

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu
itu. Lukas 1:38

15
6. PESAN NATAL

Oleh : Pdt. Pastor Richard Toh


Ayat Pokok : Keluaran 3: 7-10

Kel 3:7-10 menceritakan tentang bagaimana Tuhan telah mendengar seruan


orang Israel yang ditindas oleh bangsa Mesir ketika mereka hidup dalam keadaan
yang sangat sukar. Begitu pula dengan kita yang hidup pada saat ini. Semakin hari,
keadaan dunia kian memburuk, manusia hidup dalam ketakutan dan tekanan. Keadaan
ekonomi yang semakin buruk menyebabkan orang bekerja semakin keras. Ini adalah
salah satu siasat iblis untuk menghalangi umat Tuhan untuk menyediakan waktunya
bagi Tuhan.

Orang Israel berada dalam ikatan karena mereka seringkali lupa kepada Allah
dalam keadaan baik. Dalam keadaan sukar mereka akan berseru-seru dan Allah akan
menolong (lewat orang utusanNya). Tapi setelah keadaan mereka membaik, mereka
mulai melupakan Allah lagi. Hal ini terjadi berulang kali, seperti yang dapat kita lihat
dalam kitab Hakim-Hakim. Sehingga pada akhirnya Allah mengutus Yesus sebagai
pembebas sekali untuk selamanya. Yesus lahir ke dalam dunia di tengah-tengah
orang-orang biasa bahkan dalam keadaan yang sangat miskin. Tetapi berita
kelahiranNya diumumkan oleh para malaikat dari sorga, Luk 2:8-14.

Yang disampaikan malaikat adalah:


Kesukaan besar, Luk 2:10
Yaitu kesukaan yang tidak akan pernah berakhir walau dalam keadaan sukar
sekalipun, merupakan kekuatan dalam menghadapi masalah.

Damai Sejahtera, Luk 2:14


Yaitu damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, yang akan memelihara hati
dan pikiran kita dalam Kristus Yesus, Fil 4:7

Kabar Baik
Inilah ketiga hal yang diperlukan manusia pada saat ini dan menjadi tugas kita untuk
memeberitakannya pada semua orang.

Kerajaan Allah adalah soal kebenaran, damai sejahtera, dan kesukaan atau
sukacita oleh Roh Kudus, Rom 14:17. Hal ini (Kerajaan Allah) diberitakan oleh
Yohanes Pembaptis (Mat 3:2), Yesus (Mat 4:17) dan Murid-muridNya (Mat 10:7).
Jika sang Raja ada di dalam kita maka KerajaanNya pun ada di dalam kita. Inilah
pesan Natal yang harus kita sampaikan kepada semua orang.

Yesus datang untuk memberikan hidup kepada kita, yaitu hidup yang
berkelimpahan. Oleh sebab itu hendaklah kita mencari Kerajaan Allah dahulu, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu, Mat 6:33. Kita menerima Kerajaan Allah
yang tidak tergoncangkan, Ibr 12:28. Jadi kita tidak perlu takut menghadapi dunia ini,
Amin.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. Matius 6:33

16
7. YESUS SEBAGAI NABI, RAJA DAN IMAM

Oleh : Pastor Paul Ng

Di dalam Injil, ada tiga cerita yang menunjuk kepada hal yang sama, namun
mempunyai arti yang berbeda:

1. Yoh 4:1-42
Ketika Yesus dan murid-muridNya melewati daerah Samaria, sementara murid-murid
pergi ke kota, Yesus berbicara kepada seorang perempuan Samaria sehingga
perempuan itu melihat Yesus sebagai seorang nabi. Tetapi kemudian dia menyadari
bahwa Yesus adalah Mesias, yang disebut juga Kristus [ay 25-26]. Lalu perempuan
itu bersaksi kepada orang-orang di kota dan merekapun menjadi percaya bahwa Yesus
adalah Juruselamat dunia [ay 42]. Dalam perjalanan iman kita, ketika kita menjadi
percaya, Yesus adalah sebagai nabi/ perantara/ Juruselamat kita sehingga kita
mendapat hidup yang kekal.

2. Mat 16:13-20
Murid-murid memberikan banyak jawaban ketika Yesus bertanya kepada mereka:
menurut orang-orang, siapakah Dia? Kemudian, ketika Yesus bertanya kepada
mereka, menurut mereka, siapakah Dia? maka Simon Petrus menjawab bahwa Dia
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup [ay 16]. Yoh 6:69 menulis bahwa Petrus
mengakui bahwa Yesus adalah Yang Kudus dari Allah. Petrus mengakui bahwa
Yesus adalah Tuhan, dan Raja yang bertakhta di dalam hidupnya. Setelah menjadi
percaya, dengan belajar dari firman Tuhan dan melalui pengalaman-pengalaman yang
membuat kita menyadari bahwa kita harus mengambil keputusan untuk menjadikan
Yesus bukan hanya sebagai Tuhan namun juga sebagai Raja yang bertakhta di dalam
hidup kita.

3. Yoh 11:1-44
Orang Yahudi percaya bahwa orang yang telah mati tidak mungkin dibangkitkan
setelah empat hari di dalam kubur. Tetapi Yesus berkata kepada Marta bahwa
saudaranya, Lazarus, akan bangkit setelah empat hari berada di dalam kubur [ay 23].
Marta telah mengetahui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Mesias, Anak Allah [ay 27].
Tetapi Yesus memberi pengertian bahwa Dialah sumber kehidupan. Yesus mengasihi
Marta, Maria dan Lazarus, Dia datang ketika mereka mengalami masalah. Yesus
bukan hanya sekadar Juruselamat dan Tuhan, tetapi juga sebagai sahabat. Di saat kita
membutuhkan, Dia mampu memberi pertolongan. Yesus adalah Imam Allah yang
Mahatinggi, pembuat perdamaian manusia dengan Allah, Dialah Jurusyafaat kita.

Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka
yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan. Ibrani 9:15a

17
8. JANGAN TAKUT

Oleh : Pdt. Ferry Mamangkey

Ketika malaikat Gabriel datang kepada Maria untuk pertama kalinya, Maria
merasa ketakutan, begitu juga ketika malaikat menampakkan diri kepada para
gembala, mereka pun merasa ketakutan ( Lukas 2 : 9 ). Padahal kedatangan malaikat
pada saat itu untuk membawa berita baik yang membawa pengharapan kepada
mereka.

Mengapa mereka merasa takut ? karena mereka hidup di masa ALLAH tidak
lagi berbicara kepada umatNya selama 400 tahun. Dalam perjanjian lama dituliskan
bahwa ALLAH berbicara kepada umatNya melalui perantara para nabi. Tetapi yang
dilakukan oleh umatNya adalah mereka menolak nabi – nabi itu, bahkan tak jarang
mereka menyiksa dan membunuh nabi ALLAH. Oleh sebab itu karena tingkah laku
mereka maka ALLAH membiarkan umatNya, ALLAH tidak berbicara kepada
umatNya melalui para nabi maupun melalui mimpi dan penglihatan. Oleh sebab itu
ketika malaikat ALLAH datang kepada Maria dan para gembala, mereka begitu
ketakutan, karena untuk sekian lamanya mereka tidak pernah lagi mendengar berita
dari ALLAH.

Apa yang terjadi apabila manusia putus hubungan dengan ALLAH ?


1 Samuel 16 : 13, Setelah Daud diurapi dengan minyak maka sejak saat itu dan
seterusnya Roh ALLAH berkuasa atas kehidupan Daud sehingga apa yang
dikerjakannya selalu berhasil. Sebaliknya ketika Roh ALLAH undur dari Saul, maka
roh jahat menguasai Saul sehingga apa yang ada dalam pikiran Saul adalah hal – hal
yang tidak baik, penuh dengan iri hati dan dengki serta keinginan untuk membunuh (
1 Samuel 16 : 14). Ketika Roh ALLAH tinggalkan Saul, ia takut menghadapi Goliat,
ketika Roh ALLAH tinggalkan Saul pada saat ia perlu Tuhan dan berdoa, ALLAH
tidak menjawabnya ( 1 Samuel 28 : 4 – 5 ) dan akibat ALLAH tidak mendengar
doanya, Saul berhubungan dengan kuasa kegelapan dengan memanggil arwah orang
mati. Mengapa ALLAH tinggalkan Saul ? kebiasaan zaman dahulu sebelum
berperang, Saul memanggil Samuel sebagai hamba ALLAH untuk
mempersembahkan korban tetapi setelah menunggu 7 hari sesuai dengan waktu yang
ditentukan, Samuel tidak juga datang sehingga Saul berinisiatif mempersembahkan
korban karena pada waktu itu rakyat sudah meninggalkannya dan sebagai akibat
tindakannya ia ditolak oleh ALLAH. Betapa sangat berbahaya apabila kita tidak
memiliki Roh ALLAH. Malaikat Gabriel datang kepada Maria dan berkata jangan
takut karena ALLAH beserta dengan Maria. Apabila Roh ALLAH ada dalam hidup
kita maka kita tidak perlu lagi merasa takut dan kuatir karena itu berarti bahwa
ALLAH beserta kita, sekalipun tahun yang akan datang tidak menjanjikan hal yang
lebih baik dari apa yang kita hadapi sekarang ini
.
Matius 1 : 21, Yesus lahir ke dalam dunia ini dengan 1 misi yaitu untuk
menyelamatkan umat manusia. Oleh sebab itu ALLAH menyuruh Yusuf dan Maria
memberi nama Yesus yang artinya Jurus’lamat.

Hanya di dalam Dia ada pengharapan dan sukacita dalam kita menjalani hidup
ini.Lukas 2 : 20, maka kembalilah gembala – gembala itu sambil MEMUJI dan
MEMULIAKAN ALLAH … setelah jumpa dengan Jurus’lamat gembala – gembala

18
kembali dengan penuh sukacita, sebelumnya penuh dengan ketakutan sekarang penuh
dengan SUKACITA
.
Lukas 2 : 25 – 28, Roh ALLAH yang ada pada Simeon memberitahukan
kepadanya tentang kehadiran Mesias yang sudah lama ia nantikan, dan Roh ALLAH
itu yang menuntun Simeon bertemu dengan Yesus di Bait ALLAH. Sukacita
melingkupi hati Simeon ketika ia berjumpa dengan Sang Mesias dan ketika ia sudah
berjumpa dengan Yesus, ia menyerahkan seluruh hidupnya ke dalam tangan Tuhan (
Lukas 2 : 29 – 30 ). Ketika kita berjumpa dengan Yesus, maka ada perubahan dalam
hidup kita, perubahan kea rah yang lebih baik, seperti yang terjadi pada orang Majus
ketika mereka membiarkan Roh Kudus menuntun mereka.
Ketika ALLAH datang pada kehidupan kita maka ada sukacita yang melimpah dalam
hati kita, seperti para gembala dan orang Majus. Dan kita tidak perlu lagi merasa takut
dan kuatir dengan hidup yang akan kita hadapi karena ALLAH beserta dengan kita.

19
9. YESUS PUTRA YANG DIBERIKAN

Oleh : Pdt. JE Awondatu

Renungan Natal pada pagi ini, kita dapatkan dalam Yesaya pasal 9. Dalam
Yesaya pasal 9, kita mendapatkan satu ayat yang tujuh ratus tahun sebelum Yesus
lahir, dinubuatkan oleh Nabi Yesaya. Yesaya pasal 9 ayatnya yang ke 5;

Isa 9:6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai.

Bagian pertama dari ayat 5 saja kita akan renungkan. Sebab seorang anak telah
lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita.
For unto us a child is born, unto us a son is given. Mari renungkan dua kalimat itu.
Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita. Di
dalam bahasa Inggris, lebih enak lagi untuk disalin. Karena untuk kita, seorang anak
telah lahir, untuk kita seorang putera telah diberikan.

Saya mau tanya satu pertanyaan, apa benar seorang anak telah lahir untuk
kita? Jangan dijawab. Pertanyaan ini renungkan. Apa benar seorang anak telah lahir
untuk kita? Jadi bukan untuk peribadi, untuk kita semua. Apa betul ayat ini berkata,
seorang anak telah lahir untuk kita. Padahal tujuh ratus tahun kemudian, baru anak itu
lahir. Tapi sudah dinubuatkan oleh Yesaya, bahwa seorang anak telah lahir untuk kita.

Kalau jawaban saudara, tidak! Tidak benar, yah...saya tidak bicara apa-apa
lagi, karena saudara tidak percaya seorang anak lahir untuk kita. Tetapi kalau jawaban
saudara, "Iya, benar. Seorang anak telah lahir untuk kita," artinya saudara sudah
dilahirkan baru.
Sebab, kita tidak bisa menerima Yesus sebagai seorang Anak yang lahir bagi kita,
kalau kita belum dilahirkan kembali kepada Kristus. Kalau kita tidak dilahirkan
kepada Yesus, maka kita tidak bisa menerima Yesus lahir bagi kita.
Kita pegang Yesaya pasal 9 dengan tali Alkitab, kita baca Yohanes pasal 1 ayat yang
ke 10, dikatakan ;

Joh 1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi
dunia tidak mengenal-Nya. (Secara umum tidak mengenal-Nya. )
Joh 1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. (Ia ditolak oleh orang Israel dan
orang Yahudi. Ayat 12;)
Joh 1:12 Tetapi semua orang (Yahudi atau non Yahudi) yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa (exousia) supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka
yang percaya dalam nama-Nya;

20
Kita bisa menerima Yesus lahir bagi kita, kalau kita sudah mengalami
kelahiran baru ke dalam Dia. Dengan percaya kepada Yesus, percaya yang aktif ya,
bukan percaya yang pasif. Karena percaya yang pasif, dia tidak berbuat apa-apa
dengan keselamatannya. Tetapi kalau percaya yang aktif, sama dengan itu burung,
prinning, 'nyeliksik'. Bulu-bulunya dia rapihkan.

Seorang anak Tuhan yang dilahirkan kembali kepada Tuhan, dia tidak repot
urusan orang. Dia tidak kritik orang lain. Tetapi dia 'nyeliksik' diri sendiri. Barangkali
ada kurang saya. Ini sudah baik. Tapi, saya rasa kurang rapih. Dia rapihkan. Itu
prinning.
Nah, saudara-saudaraku, sebagai anak yang dilahirkan kembali ke dalam Kristus, baru
kita bisa mengalami Kristus lahir bagi kita.

Seorang anak telah lahir bagi kita. Datang pertanyaan kedua. Apa tandanya,
kalau kita sudah dilahirkan kembali kepada Kristus? Hanya tiga kata jawabannya.
Tidak berbuat dosa. Orang yang dilahirkan kembali kepada Kristus, dia tidak
berbuat dosa dan itu datang secara otomatis. Ditawarinpun nggak mau. Dipancing
untuk marah, benci, tidak terpancing. Dia tidak berbuat dosa. Dia bisa disusahkan
oleh orang. Tetapi dia tidak akan menyusahkan orang.

Dunia ini penuh dengan pengkhianatan. Seorang yang membongkar bunker di


jalan Cendana, dia tidak jadi apa-apa, karena dia bongkar itu kasus. Ketika dia
bongkar itu kasus, bukan naik pangkat, malah dia turun pangkat. Penuh
pengkhianatan.

Waktu Yesus lahir di jaman Herodes, penuh pengkhianatan. Dan yang


mengkhianat bukan musuh, teman sendiri. Yang mengkhianat itu, orang yang kita
anggap baik, yang kita anggap tidak berbuat apa-apa, tetapi mengkhianati kita.
Mengkhianati dalam segala hal.
Tetapi ketika kita dilahirkan sebagai anak ke dalam Kristus, dan kita bisa menerima
Kristus adalah dilahirkan bagi kita, saudara tahu nggak bahwa, di dalam Kristus,
walaupun Dia dikhianti oleh Yudas, tapi Yesus tidak berkhianat kepada kita.
Dia tidak pernah berkhianat kepada janji-Nya. Janji-Nya selalu ya dan amin. Kalau
Dia katakan tahun 2008 'Pintu dibukakan,' itu harus kita sambut dengan ya dan amin!
Pasti pintu dibukakan oleh Tuhan. Dia tidak pernah berkhianat.

Orang pacaran, bisa berkhianat. Masih pacaran si gadis bisa nonton bioskop
dengan pemuda lain, dengan agama lain, bisa terjadi. Perjanjian bisa dikhianati, Pakta
peperangan bisa dikhianati. Terjadi antara Israel dengan Palestina. Semua dikhianati,
ini dkhianati, itu dikhianati. Dan saya mau kasih tahu, pengkhianat paling besar
adalah dunia ini.

Dia janjikan damai bagi kita, tapi tidak ada damai dalam dunia. Dia janjikan
sukacita, dia bangun bangunan yang hebat, dia bangun ini, bangun itu untuk menarik
hati kita, tetapi tidak ada damai. Manusia seperti membuka bawang merah. Apa isinya
dibawang merah ini? Dia buka selapis selapis, eh, masih ada lapisannya. Dia buka
selapis masih ada lapisannya, air mata menetes mengalir, sudah sampai di dalam,
kosong belaka, mengkhianat.

21
Tetapi pagi hari ini, Anak itu telah diberikan kepada kita. Dan kalau kita
dilahirkan kembali kepada Dia, tandanya, tiba-tiba kita tidak menyukai hal-hal yang
dulu kita sukai. Kita tiba-tiba tidak menyukai rokok, yang dulu kita sukai. Tiba-tiba
kita tidak menyukai minuman keras, yang dulu kita sukai. Tiba-tiba kita tidak suka
meneror orang, yang dulu kita rajin kerjakan, meneror orang.
Ingat, Natal juga penuh dengan teror. Dua tahun kebawah anak yang laki-laki harus
dibunuh. Itu perintah dari Herodes. Kenapa ada teror? Sebab iri hati, ada Raja baru
yang baru lahir. Dia mengkhianati orang Majus, "Kamu pergi ke Betlehem. Nanti
kalau pulang, kasih tahu dimana Dia lahir." Padahal dia mau membunuh.
Pengkhianatan.

Tetapi Puji Tuhan, janji Allah tidak pernah berkhianat. Dia kasih tahu kepada
orang Majus, "Eh, pulang dari jalan yang lain." Saudara-saudara, ada orang yang suka
memberi laporan apa yang terjadi di kebaktian kita, kepada orang lain. Orang itu
bukan jemaat kita. Tapi ada orang kasih uang perbulan kepada orang ini, untuk
memata-matai kebaktian kita. "Lhat disana, bagaimana keadaan disana." Dan kalau
keadaan disini mundur, senang dia.

Sama dengan di Tanah Abang dulu. Satu ibu, orang Ambon dia datang, "Pak,
saya mau mengaku sama bapa. Saya disuruh pendeta ini, untuk memata-matai
kebaktian bapa. Untuk cari salah bapa. Untuk lihat, apakah ada jemaat kami yang
datang di kebaktian bapa. Saya dibayar untuk itu." Lalu saya bilang, "Kenapa
sekarang ngaku sama saya?" "Nggak tahu pak. Begitu saya dengar firman Allah, saya
dapat berkat. Jadi, saya mau datang kesini, pak. Tapi tidak akan memata-matai, saya
akan menjadi salah satu bagian dari Persekutuan Doa Tanah Abang." Tepuk tangan
dong, bagi Tuhan Yesus.

Jadi teman saya berkata, "Hati-hati oang ini. Dia bisa bermuka dua. Didepan
kita dia bisa manggut-manggut, tetapi dibelakang dia bisa kasih laporan sama orang
itu." Pengkhiantan, penuh dengan pengkhianatan.

Tetapi, seorang anak telah lahir untuk saudara, untuk saya, untuk seluruh dunia. Ada
yang menerima, ada yang menolak. Dunia secara umum tidak mengenal, ayat 10.
Orang Yahudi, orang yang dikasihi Yesus menolak. Tetapi saudara dan saya yang
tidak tahu apa-apa, tapi kalau kita percaya kepada Nama itu, kita akan dijadikan,
mempunyai hak sebagai anak-anak Allah.
Di dalam Roma pasal 8 kita baca ayatnya yang ke 14;

Rom 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Rom 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu
menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu
anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

Kalau saudara percaya bahwa seorang anak telah lahir bagi kita, kita bukan
budak lagi. Kita bukan budak dosa lagi, kita bukan budak kebiasaan lagi, kita bukan
budak kebenciaan, kita bukan budak dendam, kita bukan budak uang, kita bukan
budak penipuan, kita bukan budak dari si Iblis. Tetapi kita adalah anak dari Raja

22
segala raja, Tuhan Yesus Kristus, yang bebas dari ketakutan. Takut tidak sukses, takut
tidak lulus, takut tidak maju, takut ini takut itu, takut disaingi, itu tidak ada lagi, kalau
kita menerima Dia sebagai Anak di dalam kehidupan kita.

Kita kembali kepada Yesaya, dan kita mau lihat yang kedua. Seorang putera
telah diberikan untuk kita. Bahasa Inggris, Son, Putera. Bukan lagi child, anak kecil.
Yesus pernah berkata, jangan halangi anak-anak kecil datang kepada-Ku. Sebab
orang-orang yang seperti inilah yang empunya Kerajaan Sorga. Bukan anak-anak
kecil yang kecil itu semua. Bukan itu maksudnya. Tetapi kita sebagai anak, kita
menerima Yesus dengan iman sebagai anak kecil.

Perhatikan anak kecil. Kalau dia berdiri di atas meja, saya pernah coba sama
anak saya sendiri. Saya berdiri agak jauh, "Ayo lompat. Lompat kepada papa."
Saudara, dia tidak pikir lagi, dia lompat. Itu iman anak kecil, melakukan perintah
bapa.
Di dalam Matius 11 ayat 25, Yesus berkata, "Terima kasih kepada-Mu Bapa, karena
Engkau menutup rahasia ini dari orang cerdik pandai, tetapi membuka kepada anak-
anak kecil," bahasa Inggris, bayi.
1 Petrus pasal 2 berkata, hendaklah kita seperti bayi yang baru lahir yang merindukan
susu yang jati. Susu yang murni, yaitu firman Allah.

Saya mau kasih tahu, nggak semua yang bawa firman Allah dari Alkitab yang
sama ini, ajarannya benar. Contoh, saksi Yehova. Alkitabnya sama, tapi ngajarnya dia
anti Yesus. Kristen Sains, Alkitabnya sama. Tapi dia ganti, dia tidak percaya Allah,
dia percaya universe, alam.
Nah, saudara-saudaraku, banyak orang pakai Alkitab, tetapi dia pakai salah. Orang
Farisi, dia pakai Alkitab. Tapi dia pakai Alkitab untuk menghancurkan Yesus, untuk
melawan Yesus. Dia pakai salah.
Iblis, dia pakai Alkitab! "Bukankah firman Allah berkata, kalau Engkau menjatuhkan
diri dari bubungan Bait Allah, malaikat akan menatang Engkau?" Itu ayatnya diputer
balik. Dan saudara-saudara, antikris atau Iblis, tidak kerja di luar gereja. Dia kerja di
dalam. Ingat itu orang Majus. Ingat itu guru-guru Taurat yang dipanggil Herodes,
"Oh, ya betul. Mesia akan lahir di Betlehem. Ini tandanya bagimu." Sudah tahu
begitu, bukannya dia cari ke Betlehem, dia diam saja, dia gabung dengan Herodes.
Herodes pakai tipu daya, dia ke orang Majus, "Coba kamu cari tahu, kalau sudah
ketemu balik lagi, saya mau menyembah." Menyembah kan bahasa agama? Saya mau
menyembah Dia.

Nah, bagaimana dia (Iblis) meracuni saudara? Sementara kita duduk dengar
firman Allah, dia tabur ketakutan. Dia tabur kebimbangan, dia tabur
ketidakpercayaan. Ketika firman Allah diberitakan, timbul di hati kita, "Masak iya?
Apa betul? " Itu yang dipakai Iblis kepada Hawa. Hawa bilang, "Saya tidak boleh
makan buah ini. Karena firman Allah katakan, kalau aku makan buah ini, aku akan
mati." Iblis bilang, "Apa betul begitu? Masak iya? Justru kebalikannya. Kalau kamu
makan buah ini, kamu akan jadi seperti Allah." Dia puter balik.

Dan antikris, Iblis itu, dia nggak takut gereja dengan jemaat ribuan kalau penuh
dengan penakut. Biar cuma tiga ratus seperti tentara Gideon, tapi semuanya militan,
percaya bahwa Allahnya sanggup, jadi. Bayangkan dari dua belas utusan Israel,
sepuluh semua negatif, cuma dua yang positif. Mayoritas negatif. Kalau PEMILU,

23
yang negatif itu yang menang, karena suara terbanyak. Yesus disalibkan oleh karena
apa? Oleh suara terbanyak, "Salibkan Dia, bebaskan Barabas."

Justru yang dua orang, itu yang benar. Yang beriman, itu yang benar. Yang
masak iya, itu yang salah. Yang bilang, apa benar, itu yang keliru. Dari itu sebabnya
dari anak, kita harus menjadi son, putera. Saudara harus jadi putera, dewasa.
Apa benar seorang putera diberikan bagi kita? Kalau jawaban saudara, tidak, tidak ada
lagi khotbah saya. Tapi kalau saudara berkata, ya benar, seorang putera diberikan
untuk kita. Sekarang saya mau tanya. Kalau saudara percaya Yesus adalah Putera
yang diberikan kepada kita, sebagai putera-putera Allah, apa saudara masih seperti
anak terhilang? Ketika anak terhilang pulang dari pengembaraannya dalam dosa dan
dia sudah melarat, dia kembali bukan sebagai putera, sebagai apa? Budak. Dia bilang,
"Pak, jangan jadikan saya anak. Jadikan saya budak saja." Cuan cia, asal makan saja
cukup buat saya. Bapanya nggak jawab.

Semua doa yang dipakai kepada Tuhan, tapi prinsipnya prinsip budak, tidak
akan dijawab oleh Tuhan. Tapi bapa panggil pelayannya, "Bawa jubah yang terbaik."
Tuhan selalu memberi yang terbaik bagi putera-putera-Nya. Amin, saudara?
Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, diberikan anak-Nya yang tunggal,
supaya barangsiapa yang percaya kepada Dia tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal. (Yoh 3:16)

Pertanyaan yang terakhir ini, mohon direnungkan. Kalau saudara percaya dan
katakan, "ya, saya percaya. Putera itu telah diberikan kepada saya." Saya mau tanya,
kalau begitu kenapa kita masih takut?
Kalau saudara mengaku, saudara sudah menerima Yesus sebagai Putera yang
diberikan kepada kita, kenapa kita masih takut? Dia berkata kepada murid-Nya di
tengah gelombang. "Kenapa engkau begitu takut? Kan Aku ada disini?" Jadi murid-
Nya baru 'bareng-bareng' sama Yesus, tapi Yesus belum jadi Putera di dalam hati
mereka.

Natal ini indah, kalau saudara jadikan Yesus Anak yang dilahirkan bagi kita.
Putera yang telah diberikan bagi kita. Saudara akan menikmati Natal ini. Dunia penuh
dengan pengkhianatan, Yesus penuh dengan kenyataan. Dunia, namanya saja, orang
Budha bilang mayapada. Maya itu sementara. Kalau saudara di Jagorawi lagi tengah
hari naik mobil, jauh...kosong, saudara lihat seperti ada air. Fatamorgana. Seperti air,
begitu sampai disitu, nggak ada air. Itu bukan hanya dijalan. Orang-orang di padang
gurun lagi naik onta, dia lagi cari air. Dia lihat itu seperti ada air. Dia belokkan onta
kesana. Onta tidak mau belok, karena onta punya insting, air ada disana.

Maaf, saudara. Tuhan membawa kita kepada air. Tapi kita seringkali kalah
sama fatamorgana. Oh, itu air. Kita mau atur Tuhan. "Tuhan, itu air disana." Padahal
itu fatamorgana. Pada waktu sampai disana, tidak ada air.
Unta, mempunyai insting. Dengan hormat, saya tidak jadikan Tuhan itu unta, tetapi
Tuhan tahu, dimana air bagi kita. Maka Dia bawa kita. Slowly but sure. Unta kan
nggak pernah berlari bawa orang? Bayangin kalau orang Majus itu, untanya berlari
waktu ngikutin bintang, kalau nggak pada bonyok tuh badan sampai di Betlehem.
Sebab dua tahun perjalanan. Jalan biasa! Tapi, akhirnya ketemu dengan Sang bayi,
Yesus itu.

24
Dari bayi sudah menjadi anak, dari anak menjadi Putera. Ketika Dia mati di
salib, Dia sudah menjadi Putera, Son. "Menurut orang, siapa Aku?" kata Yesus
kepada Petrus. "Thou Art, The Christ, The Son of the living God." Ketigaan Allah.
Bayangkan kalau saudara terima Dia dalam hati saudara. Kalau saudara dilahirkan
kembali ke dalam Dia, dan saudara masuk kepada Dia, Sang Putera itu, tidak ada
yang perlu kita takutkan pada tahun 2008.

Tuhan memberkati kita. Mari kita berdiri bersama-sama.

25
10. YESUS DATANG MEMBAWA KESEMBUHAN

Oleh : Pdt. IR. Niko Nyoto Rahajo

Setiap kali merayakan Natal kita teringat kepada kasih Bapa yang luar biasa kepada dunia
ini. Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [yaitu Tuhan Yesus], supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Tuhan memberikan tema Natal kepada kita yaitu “Yesus Datang Membawa Kesembuhan”.
Yohanes 10:10, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup,
dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Sebelum kita percaya kepada Tuhan Yesus - pada hakekatnya roh kita mati, sebab putus
hubungan antara kita dengan Tuhan Yesus karena dosa. Tetapi pada saat kita percaya
kepada Tuhan Yesus - mengaku Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, maka
Tuhan Yesus masuk ke dalam hati kita - roh kita dipulihkan kembali dan menjadi hidup.
Itulah suatu kesembuhan.
Karena Tuhan Yesus datang - Dia memberikan kesembuhan. Hubungan kita dengan Tuhan
dipulihkan kembali dan roh kita menjadi hidup. Kita sudah disembuhkan oleh Tuhan dan Dia
berjanji untuk memberikan hidup yang berkelimpahan kepada kita. Yaitu berkelimpahan di
dalam segala hal, di dalam kasih - sukacita - damai sejahtera - ketenangan - ketentraman -
kesehatan yang baik - dan juga berkat secara materi. Itulah yang Tuhan kehendaki terjadi
di dalam kehidupan kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus.
Tetapi iblis tidak suka hidup yang berkelimpahan terjadi di dalam kehidupan kita, karena
itu Tuhan Yesus berkata: “Pencuri [iblis] datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan [Itulah pekerjaan iblis]; Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka
[kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes
10:10).
Iblis tidak suka hidup yang berkelimpahan terjadi di dalam kehidupan kita, karena itu kita
harus melakukan Peperangan Rohani melawan penguasa di udara - yaitu iblis dan antek-
anteknya. Inilah yang akan terjadi memasuki tahun 2007.
Hidup berkelimpahan yang Tuhan berikan kepada kita adalah sama dengan Tanah Perjanjian
yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel. Tanah Perjanjian adalah tanah yang berlimpah-
limpah dengan susu dan madu, dan itu sudah Tuhan berikan kepada bangsa Israel. Tetapi
untuk menduduki Tanah Perjanjian - bangsa Israel harus berperang melawan 31 raja-raja
yang menguasai Tanah Perjanjian itu. Demikian juga hidup yang berkelimpahan sudah
Tuhan berikan kepada kita, tetapi untuk mengalaminya kita harus masuk di dalam
Peperangan Rohani. Memasuki tahun 2007 kita harus masuk di dalam Peperangan Rohani.
EMPAT PESAN TUHAN MEMASUKI TAHUN 2007
Ketika Yosua membawa bangsa Israel untuk masuk ke Tanah Perjanjian - Tuhan
menyampaikan 2 pesan kepada Yosua yang juga disampaikannya kepada bangsa Israel, dan
juga 2 pesan Yosua kepada bangsa Israel. Jadi ada 4 pesan yang diberikan kepada bangsa
Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian.
Empat pesan itu juga merupakan pesan Tuhan buat kita yang harus kita lakukan memasuki
tahun 2007:
1. “... Kuatkan dan teguhkanlah hatimu ...”. (Yosua 1:7). Saat ini mungkin kita dalam
keadaan sakit secara jiwani, yaitu tekanan-tekanan yang begitu berat - hubungan keluarga
/ suami istri yang kurang harmonis - hubungan orang tua dan anak yang kurang baik -
keadaan ekonomi yang sulit. Kita menatap masa depan sepertinya hampa - tidak ada
harapan, memasuki tahun 2007 terasa gelap dan tidak tahu apa yang harus kita perbuat.
Tetapi janji Tuhan di dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-
rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu

26
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita - mari kita menatap masa depan untuk
memasuki tahun 2007 dengan tersenyum, sebab rancangan Tuhan bagi kita bukanlah
rancangan kecelakaan - melainkan rancangan damai sejahtera yang akan memberikan
kepada kita masa depan yang penuh harapan. Tuhan Yesuslah yang membela kita, kalau
Tuhan yang membela kita - siapakah yang akan melawan Dia?
Janji Firman Tuhan buat kita adalah: “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia
dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada
waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13). Hari-hari ini mungkin kita menghadapi
banyak permasalahan dan kita berteriak: “Tuhan, tolong saya. Keluarkan saya dari masalah
ini.” Tetapi kita belum mendapatkan jawaban dari Tuhan - sehingga kita berteriak lagi:
“Tuhan, saya tidak kuat lagi.” Dan masalah itu tetap ada dalam hidup kita, karena Tuhan
tahu bahwa kita masih kuat menghadapinya. Tetapi pada saat kita benar-benar sudah tidak
kuat - Tuhan pasti memberikan jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya. Itulah
Tuhan kita, Tuhan Yesus yang selalu menolong kita.
2. “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu
siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang
tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau
akan beruntung.” (Yosua 1:8). Memasuki tahun 2007 apakah kita mau perjalanan kita
berhasil dan beruntung - dan apa saja yang kita perbuat berhasil? Kalau kita membaca
Firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam, melakukannya dengan hati-hati sesuai
dengan apa yang tertulis di dalamnya, memperkatakan dan menyaksikan Firman Tuhan.
Maka Tuhan berjanji kepada kita: “Perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.”
Mazmur 1:2-3, “tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan
Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang
menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil.”
3. Pada waktu itu Yosua berkata kepada orang Israel: “... Segera sesudah kamu melihat
tabut perjanjian TUHAN [Tabut Allah berbicara tentang kehadiran Allah sendiri],
Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga
berangkat dari tempatmu dan mengikutinya -- hanya antara kamu dan tabut itu harus
ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya
supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah
kamu lalui dahulu.” (Yosua 3:3-4).
Memasuki tahun 2007 kita akan dituntun oleh Tuhan Yesus sendiri, tetapi jarak antara kita
dengan Tuhan janganlah terlalu dekat dan juga jangan terlalu jauh. Sebab kalau kita
melihat sesuatu terlalu dekat ataupun terlalu jauh, maka penglihatan kita akan menjadi
kabur dan tidak jelas.
Apa sebenarnya yang membuat kita kabur / tidak jelas terhadap tuntunan Tuhan? Yaitu tipu
muslihat iblis dan kompromi-kompromi yang diberikan oleh iblis dan kita melakukannya.
Karena itu Firman Tuhan menyatakan di dalam Efesus 6:11 “Kenakanlah seluruh
perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat
Iblis;”. Di dalam Efesus 6:14-20 dinyatakan tentang perlengkapan senjata Allah yang harus
kita lakukan semuanya. Memasuki tahun 2007 kita menjadi sangat jelas terhadap tuntunan
Tuhan, sehingga perjalanan kita akan berhasil dan beruntung - apa saja yang kita perbuat
pasti berhasil.
4. “... Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib
di antara kamu.” (Yosua 3:5).
Memasuki tahun 2007 kita harus menguduskan diri, sebab Tuhan akan melakukan
perbuatan-perbuatan yang ajaib diantara kita. Tuhan Yesus datang membawa kesembuhan
bagi kita, sebab Dia adalah penyembuh itu sendiri - Dia adalah tabib di atas segala tabib.

27
Tuhan Yesus itu baik - sungguh baik - dan sangat baik kepada kita semua. Dia memberikan
janji yaitu hidup yang berkelimpahan buat kita, tetapi iblis tidak suka akan janji Tuhan itu.
“Pencuri [iblis] datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku
[Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10).
Hari-hari ini Tuhan Yesus datang kepada kita - Healing Movement / Gelombang
Kesembuhan itu sedang terjadi. Kesembuhan tidak hanya sembuh dari sakit secara fisik
saja, tetapi Tuhan juga akan menyembuhkan jiwa kita yang sedang sakit - hubungan dalam
keluarga / rumah tangga / suami istri - hubungan orang tua dan anak - hubungan antar
keluarga - masalah ekonomi / keuangan. Tuhan Yesus mau menyembuhkan semuanya itu.
Hari-hari ini Tuhan Yesus sedang mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya, inilah
TRANSFORMASI. Dan kita percaya Indonesia yang sedang sakitpun pasti Tuhan sembuhkan
dan TRANSFORMASI TERJADI.

28

You might also like