You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seorang guru harus dapat memahami prinsip-prinsip dasar
pengembangan kurikulum untuk dapat menerapkan tujuan pendidikan
sesuai konsep dan teori. Disamping itu, kita sebagai seorang calon guru
diharapkan memahami prinsip-prinsip dasar pengembangan kurikulum, agar
dapat mengasakan variasi atau impovisasi dalam pelaksanaan kurikulum
tanpa menyimpang dari prinsip-prinsip dasar yang berlaku.
Kurikulum diartikan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh siswa
dari sekolah. Ada beberapa kendala yang sering menyebabkan kegagalan
dalam pelaksanaan kurikulum disekolah, yakni guru dalam proses
pembelajaran hanya menyampaikan meteri yang bersifat fakta, tidak bersifat
prinsip. Dengan adanya kurikulum resmi seorang guru diharapkan dapat
merumuskan bahan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan dan sebagai
pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di sekolah.

B. RUMUSAN MASALAH
Sebagai seorang calon guru sekolah dasar yang peserta didiknya
merupakan anak-anak usia dini sangatlah penting apabila guru dapat
memahami pentingya sebuah kurikulum. Oleh karena itu, kita harus
mengetahui :
1. Apa pengertian dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan?
2. Apa landasan dan tingkatan dalam pengembangan kurikulum?

C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui apa itu kurikulum dan kedudukan kurikulum.
2. Mengetahui Komponen-komponen kurikulum
3. Mengetahui Fungsi kurikulum
4. Mengetahui landasan kurikulum
5. dan Mengetahui bagaimana cara mengembangkan kurikulum

1
BAB II
PENGERTIAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kata “kurikukum” bukan berasal dari bahasa Indonesia, tetapi berasal
dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah “currere”, yang secara harafiah
berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada garis start dan batas
finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa
bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari mana mulai diajarkan dan
kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat
mencapai kelulusan. Selain itu, ada juga pengertian kurikulum dari beberapa
sumber lain seperti :
1. Kamus Webster, kurikulum diartikan dalam dua macam, yaitu :
a. Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari
siswa di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah
tertentu; dan
b. Sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga
pendidikan atau suatu departemen.
2. Pandangan tradisional, kurikulum adalah sejumlah pelajaran yang
harus ditempuh siswa di suatu sekolah.
3. Pandangan modern, kurikulum lebih dari sekedar rencana
pembelajaran. Kurikulum dianggap sebagai sesuatu yang nyata terjadi
dalam proses pendidikan di sekolah.
4. UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5. Badan Standardisasi Nasional SNI 19-7057-2004 tentang Kurikulum
pelatihan hiperkes dan keselamatankerja bagi dokter perusahaan.
Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman belajar yang
mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan
kemudian dilakukan evaluasi.
2
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan.
Kurikulum adalah Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.
Atas dasar pengertian-pengertian tersebut, inti kurikulum sebenarnya
adalah pengalaman belajar. Pengalaman belajar itu banyak kaitannya dengan
melakukan berbagai kegiatan. Melalui interaksi sosial di lingkungan sekolah,
proses kerja sama dalam kelompok, bahan interaksi dengan lingkungan fisik,
seperti gedung sekolah, tata ruang sekolah, siswa memperoleh berbagai
pengalaman. Dengan demikian, pengalaman itu bukan sekedar mempelajari
mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan. Semua
ini dicakup dalam pengertian kurikulum.

B. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


Dari pengertian-pengertian kurikulum di atas, dapat diperoleh kesan
bahwa sekolah dapat dipandang sebagai miniatur masyarakat karena di
dalam lingkungan sekolah siswa mempelajari segi-segi kehidupan sosial
seperti norma-norma, nilai-nilai, adat istiadat, gotong royong atau kerja sama,
dan sebagainya. Semua itu mirip dengan apa yang terjadi pada masyarakat.
Dari kajian itu ternyata pengertian kurikulum sangat luas, yakni pengalaman
belajar siswa.
Menurut Hida, kurikulum biasanya terdiri dari tujuan, isi, pola
pembelajaran, dan evaluasi. Sedangkan menurut Tyler pembelajaran bukan
hanya terbatas pada proses pembelajaran terhadap satu bahan tertentu saja,
melainkan dapat pula diterapkan dalam pembelajaran untuk satu bidang
studi atau pembelajaran di suatu sekolah. Demikian pula kurikulum.
Kurikulum yang dibuat dapat menuntun siswa mencapai tujuan jangka
pendek. Pencapaian tujuan jangka pendek ini dapat dijadikan alat untuk
mencapai tujuan jangka panjang.

C. KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

3
1. Komponen tujuan
Yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses
penyelenggaraan pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah 1975/1976 dikenal kategori :
a. Tujuan pendidikan nasional yang merupakan tujuan jangkan
panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia.
b. Tujuan institusional, merupakan sasaran pendidikan sesuatu
lembaga pendidikan.
c. Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu
program studi.
d. Tujuan instruksional, merupakan target yang harus dicapai oleh
sesuatu mata pelajaran. Yang masih dibagi menjadi tujuan
instruksional umum (tujuan jangka panjang) memerlukan waktu
yang lebih lama dan lebih sukar diukur dan tujuan instruksional
khusus (tujuan jangka pendek) misalnya penekanan pada perilaku
siswa.
Dengan tujuan yang jelas, dapat diupayakan berbagai kegiatan atau
perangkat untuk mencapainya.
2. Isi kurikulum
Mencakup pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh siswa dalam
kegiatan belajar di sekolah. pengalaman-pengalaman ini mencakup tujuan
khusus, bahan ajaran, strategi mengajar, media dan sumber belajar.
(Pengembangan Kurikulum:105). Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan
diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai
dengan tujuan.
3. Metode belajar
Ialah bagaimana cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan.
Menurut Tyler metode belajar yang efektif adalah:
a. Berkesinambungan yaitu adanya pengulangan kembali unsur-
unsur utama kurikulum, misalnya keterampilan membaca.

4
b. Berurutan yaitu isi kurikulum diorganisasi dengan cara
mengurutkan bahan pelajaran sesuai dengan tingkat kedalaman
yang dimiliki.
c. Keterpaduan yaitu adanya penggabungan yang menunjukkan
kepada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi
kurikulum, sehingga dapat membantu siswa memperoleh
pengalaman itu dalam satu kesatuan.(pengembangan inovasi dan
kurikulum: 6)
4. Evaluasi kurikulum
Berfungsi untuk:
Mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau
tidak. Untuk menilai apakah proses kurikulum berjalan secara optimal atau
tidak. Melalui evaluasi akan diperoleh balikan tentang pelaksanaan
kurikulum itu sendiri.
Evaluasi kurikulum harus dilakukan terus menerus. Untuk itu, terlebih
dahulu ditetapkan secara jelas apa yang akan di evaluasi. Dua sasaran utama
dalam mengevaluasi, yaitu evaluasi terhadap hasil kurikulum dan evaluasi
terhadap proses kurikulum.

D. FUNGSI KURIKULUM
Setiap keinginan adakalanya tercapai dan tidak dapat tercapai. Ini
tergantung pada upaya mewujudkan keinginan itu. Keberhasilan suatu upaya
ditentukan oleh faktor yang paling mendasar yaitu kemampuan seseorang
melakukan upaya dalam mewujudkan apa yang diinginkan. Begitu juga
dengan kurikulum, orang yang paling bertanggung jawab dalam
mewujudkan apa yang ada di suatu kurikulum adalah Guru. Dengan adanya
kurikulum resmi seorang guru diharapkan dapat merumuskan bahan sesuai
dengan apa yang telah diprogramkan. Dengan demikian, fungsi kurikulum
adalah sebagai pedoman bagi para guru da;am melaksanakan tugasnya
sehari-hari di sekolah.

E. KURIKULUM DAN BUKU TEKS

5
Kurikulum dan buku teks memiliki hubungan yang erat pada proses
pembelajaran. Ada pendapat bahwa buku teks sebagai sarana penunjang bagi
kurikulum tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kurikulum
lahir berlandaskan buku teks yang di anggap relatif baik untuk dituruti dan
diprogramkan dengan bersistem. Pada hakikatnya kurikulum adalah alat
untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan buku teks adalah sarana
belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah untuk menunjang suatu
program pembelajaran dengan demikian, kurikulum dan buku teks selalu
berdekatan dan berkaitan.

F. CARA MENGEMBANGKAN KURIKULUM


1. Menentukan tujuan, Rumusan tujuan di buat berdasarkan analisis
terhadap berbagai tuntutan kebutuhan dan harapan

2. Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada


murid selama mengikuti proses pendidikan belajar mengajar

3. Merumuskan kegiatan belajar mengajar, Hal ini mencakup


penentuan metode dan keseluruhan proses belajar mengajar yang
diperlukan untuk mencapai tujuan

4. Mengadakan evaluasi, untuk mengetahui penguasaan siswa dan


keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

BAB III
6
MATERI AJAR

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-
jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah,


lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakart; Negara
RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945). Termasuk materi konsep adalah
pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek (Contoh kursi
adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).

Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema,


atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika
logam dipanasi maka akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah
sisi kali sisi.

Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah


secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-
langkah mengoperasikan peralatan mikroskup, cara menyetel televisi. Materi jenis
sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai
kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat
bekerja, dsb.

Untuk membantu memudahkan memahami keempat jenis materi


pembelajaran aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel di bawah ini.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau
disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu
harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun
berdasar indikator pencapaian belajar.

A. PENGERTIAN MATERI AJAR

7
Materi ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk
membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Materi yang dimaksud bisa berupa materi tertulis, maupun materi tidak
tertulis.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana
untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003).
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan harus dipelajari
oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Selain itu, materi ajar merupakan seperangkat materi/substansi
pelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan
materi ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau
kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif
mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar
merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran.

B. JENIS – JENIS MATERI AJAR


Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari
pengetahuan(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau
nilai.
1. Fakta
Menyebutkan kapan, berapa, nama dan dimana.

2. Konsep
Defenisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.

8
Contoh : tuliskan rumus pythagoras!
3. Prinsip
Penerapan, dalil, hukum, tau rumus. (Jika...maka...).
Contoh : Luas segitiga diatas adalah.....
4. Prosedur
Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah
mengerjakan sesuatu secara urut.

Tuliskan proses terjadinya perang imam bonjol atau perang padri! Lalu
berikann penjelasan serta pandanganmu terhadap polemik dalam perang
itu!
Contoh:
Langkah-langkah menjumlahan pecahan ialah:
a. Menyamakan penyebut
b. Menjumlahan pembilang dengan pembilang dari penyebut yang telah
disamakan
c. Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilang dan
penyebut yang telahdisamakan.

9
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kurikulum merupakan pengalaman belajar bukan hanya mempelajari mata
pelajaran dan yang terpenting adalah memperoleh pengalaman belajar. Kita sebagai
calon guru yang nantinya pada saat akan berpedoman pada kurikulum haruslah
mengetahui apa itu kurikulum, apa hubungannya dengan pembelajaran, komponen-
komponen kurikulum dan yang terpenting adalah kita harus mengetahui prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum. Karena sebuah kurikulum haruslah selalu
mengalami pengembangan dan pengembangan/perubahan itu harus dilakukan secara
rutin, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. SARAN

1. Kurikulum hendaknya bersifat dinamis dalam artian


selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, harus berkembang dan
berubah ke arah yang lebih baik.
2. Pemerintah khususnya Dinas Pendidkan lebih
memperhatikan perkembangan kurikulum dengan cara memberikan penyuluhan
kepada guru-guru.
3. Agar kurikulum dapat berjalan secara kondusif,
maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Dr. Ibrahim M.A. dkk.(2006). Belajar dan Pembelajaran 2.


Jakarta. Universitas Terbuka.
 http://akhmadsudrajat.wordpress.com
 http://www.stbellarminus-jkt.net
 http://dadyx.blogspot.com
 http://destalyana.blogspot.com
 http://makalahkumakalahmu.wordpress.com

11
12

You might also like